NIM : 2020020115
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS TABANAN
TABANAN
2023
LEMBAR PENGESAHAN HASIL PRAKTIK KERJA LAPANGAN
Oleh :
Made Edy Widiantara Maha Kusuma
NIM : 2020020115
Telah disetujui untuk diajukan pada tanggal, 22 Mei 2023
DOSEN PEMBIMBING
NIK: 091.081.023.168
Mengetahui;
Universitas Tabanan
NIK: 087.081.017.106
i
KATA PENGANTAR
Om Swastyastu
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi
Wasa/Tuhan Yang Maha Esa karena atas karunianya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan. Praktik Kerja Lapangan juga memberikan pengatahuan secara nyata
sosial umumnya.
rasa terima kasih atas bimbingan pengajaran, arahan, dan ilmu pengetahuan yang
telah disalurkan selama ini yang begitu banyak membantu penulis kepada :
1. Bapak Dr. Ir. I Nengah Karnata, M.Si., selaku Rektor Universitas Tabanan
2. Bapak Dr. I Wayan Suardana, S.H., M.H., selaku Dekan Fakultas Hukum,
Universitas Tabanan.
3. Bapak I Kadek Adi Surya, S.H., M.H., selaku Ketua Prodi Fakultas Hukum
Universitas Tabanan.
ii
4. Bapak I Gusti Agus Yuda Trisna Pramana, S.H., M.H., sebagai Dosen
7. Asisten Notaris I Made Dedik Divarya, S.H., merupakan bagian lapangan dan
Penulis memohon maaf atas segala kekurangan dalam penulisan laporan Praktik
Kerja Lapangan. Penulis sangat menyadari kekurangan tersebut dan masih dalam
proses belajar kearah yang benar. Karena itu, penulis membutuhkan segala kritik dan
Penyusun,
NIM : 2020020115
iii
DAFTAR ISI
2.2. Struktur Kerja Kantor Notaris-PPAT I Made Budiriyasa, S.H, M.Kn. ............ 13
2.3. Uraian Tugas Kantor Notaris-PPAT I Made Budiriyasa, S.H, M.Kn. ............. 14
iv
BAB IV PEMBAHASAN ........................................................................................... 25
4.1 Bagaimana pelaksanaan pengenaan tarif Bea Perolehan Hak atas Tanah dan
................................................................................................................................. 29
LAMPIRAN-LAMPIRAN.......................................................................................... 38
v
DAFTAR TABEL
Tabel 6. Pelaksanaan PKL Kegiatan Kerja Utama atau Prioritas, Kegiatan Kerja Rutin
Tabel 7. Perbandingan Tarif BPHTB Tanah Waris Dalam Perda Kab.Badung ......... 27
vi
BAB I
PENDAHULUAN
penerimaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Sejak awal tahun
kewajiban, tetapi merupakan hak dari setiap warga Negara untuk ikut
negara. Negara melihat peluang untuk mendapatkan pemasukan kas Negara dari
sektor Pajak salah satunya dengan adanya pemungutan Bea Perolehan Hak atas
Tanah dan Bangunan (selanjutnhya disebut BPHTB). Salah satu sumber potensi
pajak yang patut digali adalah jenis Pajak BPHTB. Setiap perolehan hak atas
tanah dan bangunan. BPHTB dipungut oleh pemerintah Indonesia sebagai Pajak
Nomor 20 Tahun 2000 Tentang Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan
beralihnya hak kebendaan pewaris kepada ahli warisnya. Berdasarkan Pasal 528
1
2
ketentuan Pasal 584 KUHPerdata menyebutkan bahwa hak waris sebagai salah
satu cara untuk memperoleh hak kebendaan. Karena itu hak waris diangggap
sebagai hak kebendaan. Salah satu hak kebendaan pewaris yang beralih kepada
ahli warisnya dapat berupa tanah. Dalam Peraturan Pemerintah Pasal 42 ayat (1)
dan (2) Nomor 24 Tahun 1997, ahli waris wajib untuk mendaftarkan peralihan
hak karena pewarisan, baik hak atas tanah dan bangunan yang sudah terdaftar.
Setiap peralihan hak atas tanah dan bangunan terutang BPHTB termasuk
2009 Tentang Pajak dan Retribusi Daerah serta Peraturan Dirjen Pajak Nomor:
Daerah Nomor 14 Tahun 2010 Tentang Bea Perolehan Hak atas Tanah dan
2009 Tentang Pajak dan Retribusi Daerah. Mengenai tarif pajak BPHTB untuk
waris terdapat dalam Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2010 tentang Bea
Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan, pada pasal 6 ayat 1 dan 2 yaitu : 1)
sebagimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan sebesar 1% (satu persen) untuk
tersebut mengatur perubahan mengenai tarif pajak BPHTB untuk waris yaitu pada
pasal 6 ayat 1 dan 2 Peraturan Daerah Nomor 28 Tahun 2013 tentang Perubahan
Hak atas Tanah dan Bangunan yang berbunyi : 1) Tarif Pajak ditetapkan sebesar
5% (lima persen), 2) Pengenaan tarif pajak sebagimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan sebesar 0% (nol persen) untuk waris atau hibah wasiat yang diterima
orang pribadi yang masih dalam hubungan keluarga sedarah dalam garis
keturunan lurus satu derajat ke atas atau satu derajat kebawah dengan pemberi
wajib pajak khususnya bagi hibah wasiat, waris atau ahli waris karena tidak
merasa dibebani oleh pungutan tarif pajak. Undang-Undang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah sebagai salah satu dasar hukum pajak daerah, memberikan
Tujuan
pengenaan tarif Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan terhadap Tanah
tarif Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan terhadap Tanah Waris di
Kabupaten Badung.
Manfaat
pelaksanaan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan ditinjau dari Perda
No 28 Tahun 2013.
informasi ilmiah sekaligus sebagai solusi pemecahan dan jalan keluar untuk
dan kondisi tempat kerja, tugas-tugas yang akan dikerjakan serta berbagai
kerja lapangan.
Pada hari Kamis tanggal 30 Maret 2023, pukul 13:00 WITA, penulis
Praktik Kerja Lapangan dan pada hari itu juga di laksanakan penyerahan oleh
Fakultas Hukum Universitas Tabanan yang di wakili oleh I Gusti Agus Yuda
Bulan Maret
2023
No. Jenis Kegiatan Minggu 4
(Empat)
31 Maret 2023
1 Mengunjungi tempat Praktik Kerja Lapangan
√
dan berdiskusi dengan Notaris-PPAT I Made
kondisi kantor yang tidak terlalu besar dan luas, sehingga memudahkan
penulis untuk dapat langsung menyusun rencana kerja. Secara rinci jadwal
langsung pada instansi terkait. Penetapan rencana kerja ini di lakukan berdasar
7
bagian lapangan )
8
tersebut di jadikan sebagai pedoman dan pegangan bagi kedua belah pihak
terkontrol dengan baik dari awal sampai akhir kegiatan Praktik Kerja
Lapangan di laksanakan.
pelaksanaannya.
sesuai dengan tata cara dan instruksi dari pimpinan kantor. Penanggungjawab dan
dibuat oleh
notaris
perjanjian yang dibuat oleh notaris dan berlatih mengisi draft akta.
10
Wayan Anitamayanti.
print akta
21 Oktober 2013, untuk PPAT (Pejabat Pembuat Akta Tanah) sesuai dengan
17,3/X/2013. Dan pada tanggal 11 Desember 2015, untuk Notaris sesuai dengan
Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
I Made Budiriyasa, S.H, M.Kn., yang merupakan selaku kepala kantor Notaris-
PPAT tersebut. Dalam kantor terdapat dua ruangan dengan jumlah karyawan
sebanyak dua orang yakni: Ni Wayan Anitamayanti dan I Made Dedik Divarya,
S.H. Jam operasional kantor, setiap Hari Senin-Jumat, pkl. 09:00 -17:00 WITA
dan Hari Sabtu, pkl. 09:00-13:00 WITA, kecuali hari minggu dan setiap hari libur
nasional atau pada perayaan hari raya umat Hindu atau bila ada kebijakan lain
dari pihak kantor. Salah satu keunggulan kantor ini karena letaknya yang
strategis, pinggir jalan raya utama Desa Angantaka, Abiansemal, Badung, Bali.
12
13
Berikut ini penulis akan memaparkan bagaimana struktur kerja pada kantor
NOTARIS-PPAT
I Made Budiriyasa, S.H, M.Kn.
ASISTEN
Kantor Notaris-PPAT I Made Budiriyasa, S.H, M.Kn., dibantu oleh dua orang
notaris.
14
akta (pengetikan, print, menggaris akta dan menjahit akta); pencatatan akta-
laporan bulanan.
dalam lingkup yang terbatas sebagai mahasiswa magang (PKL) dengan orientasi
disetujui dari rencana kegiatan yang diajukan penulis kepada Notaris-PPAT yaitu:
Kegiatan Kerja Utama atau Prioritas, Kegiatan Kerja Rutin, Kegiatan Kerja
akta perjanjian, latihan mengisi form akta, Krgiatan Kerja Rutin diantaranya
latihan menggaris akta, latihan menjahit akta, latihan mengetik dan print akta.
Waktu kerja, sebagaimana mengikuti aturan kantor yakni: Setiap Hari Senin-
Jumat pkl. 09.00-17.00 WITA dan Hari Sabtu pkl. 09.00-13.00 WITA. Jam
praktik pada Hari Senin s/d Jumat dengan ketentuan waktu yakni pkl.09.00-17.00
WITA.
(pertama), minggu 2 (dua) Bulan April dan minggu 1 (pertama) Bulan Mei 2023,
penulis melaksanakan Kegiatan Kerja Utama atau Prioritas, Kegiatan Kerja Rutin,
1 (satu) bulan terhitung semenjak Hari Kamis, tanggal. 29 Maret 2023 sampai
dengan tanggal. 12 Mei 2023, sesuai dengan ketentuan waktu Praktik Kerja
Universitas Tabanan, juga dengan mengikuti ketentuan dari pimpinan kantor dan
terhitung dari tanggal. 29 Maret sampai dengan tanggal 12 Mei 2023 dalam
pelaksanaan waktu praktik kerja lapangan terdapat hari libur nasional diantaranya
tanggal. 07 April 2023 yang merupakan hari Wafatnya Yesus Kristus dan cuti
bersama dalam rangka menghormati Hari Raya Idul Fitri 1444 Hidjriah yang
berlangsung dari tanggal 17 April sampai dengan 29 April 2023. Penulis sendiri
telah menyelesaikan kegiatan praktik kerja lapangan ini sesuai dengan jadwal
Made Budiriyasa, S.H, M.Kn. Kegiatan kerja antara lain Kegiatan Kerja Utama
atau Prioritas, Kegiatan Kerja Rutin, Kegiatan Kerja Pelengkap atau Tambahan.
17
18
dengan jenis akta perjanjian yang sering dibuat pada kantor notaris oleh
waris. Jenis-jenis akta tersebut bukanlah akta asli, melainkan dalam bentuk
seperti: Jenis akta dan penomoran akta; waktu pembuatan akta (hari,tanggal,
tahun, bulan, waktu, tempat pembuatan akta); identitas para pihak (diperoleh
melalui Kartu Tanda Penduduk, Kartu Keluarga, Akta Nikah, sesuai dengan
perjanjian; saksi-saksi.
19
1. Menggaris akta
menggaris akta. Hal ini di lakukan dengan cara memberi batas-batas pada
samping kiri setiap baris akta. Fungsi adanya garis tersebut adalah untuk
Selain itu, fungsi lainnya adalah membantu kita untuk dapat membaca akta
akta, namun penulis terus berlatih untuk memperoleh hasil yang maksimal.
2. Menjahit akta
perlu berlatih berulang kali untuk dapat menjahit dengan baik dan benar.
notaris serta kertas akta agar menjadi satu dan bertujuan agar arsip tersebut
mengetahui cara menjahit akta yang diajarkan oleh asisten kantor notaris.
Teknis atau cara menjahit akta dapat penulis jabarkan sebagai berikut :
kertas salinan akta agar tidak keliru dan miring saat menjahit akta
tersebut.
akta dan kertas akta. Hitung 5 (lima) baris dari garis-garis yang ada
20
dalam kertas akta dari bawah ke atas untuk lubang bagian bawah.
lubang yang di tengah hitung 10,5 dari batas lubang yang berada di
masukkan di bagian tengah lubang bagian dalam atau luar cover, untuk
benang sisa di luar maka jarum di masukkan dari luar cover tetapi untuk
benang sisa berada di dalam cover jarum di masukkan dari dalam cover,
dari luar atau dalam jarum di tarik terus dan benang wol harus di sisakan
3. Pengetikan akta
lapangan yang di jalani oleh penulis. Dalam mengetik akta, pada dasarnya
instruksi akta pengikatan jual beli sesuai dengan data yang di berikan oleh
pimpinan kantor.
21
kesalahan pengetikan.
4. Print akta
tidak sama dengan print pada kertas biasa yang modern saat ini. Dalam print
akta kita menggunakan print yang dalam mencetak tintanya memakai jarum
atau dotmetrik dengan tujuan agar apa yang dicetak di kertas print tahan
lama dan apabila terkena air tintanya tidak akan pudar. Selain itu 1 (satu)
lembar akta bias di pakai 4 (empat) halaman untuk di cetak. Jadi, dalam
melakukan kegiatan ini penulis harus teliti dalam meletakkan kertas dan
Divarya, S.H.
22
Tabel 6. Pelaksanaan PKL, Kegiatan Kerja Utama atau Prioritas, Kegiatan Kerja
Latihan menggaris
akta √ √ √
Latihan menjahit akta
2 Kegiatan Mahasiswa √ √ √
Kerja Rutin Latihan mengetik dan
print akta √ √
Kegiatan
3 Kerja Mengantar dan Mahasiswa √
Pelengkap mrngambil surat
atau
Tambahan
yaitu mempelajari akta-akta perjanjian yang dibuat oleh Notaris, latihan mengisi
draft akta dilaksanakan pada minggu 1(pertama), minggu ke 2 (dua) Bulan April
dan Minggu 1 (pertama) Bulan Mei 2023. Rencana Kegiatan Rutin yaitu latihan
minggu ke 2 (dua) Bulan April dan minggu 1 (pertama) Bulan Mei 2023, untuk
latihan mengetik dan print akta dilaksanakan pada minggu ke 2 (dua) Bulan April
dan minggu 1 (pertama) Bulan Mei 2023. Kegiatan Pelengkap yaitu kegiatan
masalah Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) yang di
bebankan pada “Peralihan Hak Atas Tanah Berdasarkan Waris dan Hibah
Wasiat”. Merujuk pada Perda No. 28 Tahun 2013. Pemkab Badung melakukan
Perubahan terhadap tarif pajak BPHTB atas waris atau hibah wasiat menjadi 0%,
ini berarti waris atau hibah wasiat di Kabupaten Badung tidak dikenakan pajak
BPHTB. Pada kenyataannya merujuk pada das sollen dan das sein hal tersebut
24
tidaklah sama dengan fakta lapangan karena pajak BPHTB tetap dikenakan
kepada penerima dalam peralihan hak atas waris dan hibah wasiat. Dari temuan
A. Bagaimana pelaksanaan pengenaan tarif Bea Perolehan Hak atas Tanah dan
Badung.?
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Bagaimana pelaksanaan pengenaan tarif Bea Perolehan Hak atas Tanah dan
Badung Nomor 28 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Perda Kabupaten Badung
Nomor 14 Tahun 2010 tentang Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan
(selanjutnya disebut BPHTB), pejabat yang diberi tugas perpajakan daerah adalah
Daerah untuk lebih mendorong Pemerintah Daerah dan terus berupaya untuk
25
26
Badung Nomor 73 Tahun 2010 tentang sistem dan prosedur pengelolaan BPHTB
lembaga lain, baik Kantor Pertanahan Kabupaten Badung, Kantor Lelang Negara
termasuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Dalam hal ini dikemukakan oleh
Bagir Manan, bahwa suatu otonomi dapat digolongkan sebagai otonomi terbatas
apabila, pertama, urusan rumah tangga daerah dengan cara-cara tertentu, kedua,
keuangan asli daerah yang akan membatasi ruang gerak otonomi daerah.
satu sisi, BPHTB sebagai pajak daerah pada dasarnya berpotensi meningkatkan
Adi Adnyana selaku Kepala UPT PBB-P2 Badung Selatan menyatakan, dengan
untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri, dalam rangka untuk
Sumber : Data peraturan disadur dari JDIH Bagian Hukum dan HAM Setda.
persen) sebagaimana ketentuan Pasal 6 ayat (2) Perda Kabupaten Badung Nomor
14 Tahun 2010, kemudian diubah menjadi sebesar 0% (nol persen). Hal ini sesuai
karena untuk tanah waris dikenakan pajak BPHTB dengan tariff sebesar 0% (nol
persen).
Salah satu alasan sehingga Pasal 6 ayat (2) Perda Kabupaten Badung Nomor
14 Tahun 2010 diubah melalui Perda Kabupaten Badung Nomor 28 Tahun 2013,
Waris. Dalam kaitan ini, menurut Bapak I Made Adi Adnyana menyatakan,
bahwa penerapan Perda Kabupaten Badung Nomor 28 Tahun 2013 dalam rangka
kaitan tanah waris, sehingga tidak terbebani dalam membayar pajak dengan
harapan tidak terjadi alih fungsi lahan atau penjualan tanah-tanah warisan karena
perubahan Pasal 6 ayat (2) Perda Kabupaten Badung Nomor 28 Tahun 2013,
maka tidak ada yang dapat diharapkan untuk meningkatkan Pendapatan Asli
Badung.
pada Peraturan Daerah mengenai pengenaan tarif BPHTB tanah waris. Peraturan
Daerah yang dimaksud adalah Perda Kabupaten Badung Nomor 28 Tahun 2013
tentang Perubahan atas Perda Kabupaten Badung Nomor 14 Tahun 2010 tentang
Badung Nomor 28 Tahun 2013 Tentang Perubahan atas Perda Kabupaten Badung
Pajak dan Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak (NPOPTKP) dalam hal
perolehan hak karena waris atau hibah wasiat yang diterima oleh orang pribadi
yang masih dalam hubungan keluarga sedarah dalam garis keturunan lurus satu
derajat keatas atau satu derajat kebawah dengan pemberian hibah wasiat,
semula pengenaan tarif pajak BPHTB untuk waris ditetapkan sebesar 1% (satu
dan tegas dari Pemkab Badung sangat diperlakukan dalam hal itu, karena
masyarakat sangat membutukan suatu kepastian hukum dalam hal pengenaan tarif
pajak BPHTB atas waris atau hibat wasiat. Memang secara umum masyarakat
Perubahan terhadap pengenaan tarif pajak BPHTB atas waris atau hibah
wasiat ini apabila dilihat dari segi perhitungan memang sangat menarik. Dalam
hal mana ketika masyarakat Kabupaten Badung hendak mengalihkan hak atas
tanah dan atau bangunan dengan cara waris, dan hibat wasiat tidak dikenakan
pajak BPHTB. Padahal jelas bahwa setiap perolehan hak atas tanah dan atau
bangunan wajib untuk dikenakan pajak BPHTB tersebut Hal penting yang patut
bahwa waris, hibah dan hibah wasiat yang mereka lakukan tidak dikenakan pajak
31
BPHTB. Padahal yang hanya dikenakan tarif 0% (nol persen) hanya untuk orang
pribadi yang masih dalam hubungan keluarga sedarah dalam garis lurus satu
derajat ke atas atau satu derajat ke bawah dengan pemberian hibat wasiat
suami/istri.
kendala-kendala dalam pengenaan tarif pajak BPHTB waris atau hibah wasiat
sebesar 0% (nol persen) atas waris atau hibat wasiat dilakukan dengan melibatkan
aparat desa mulai dari kelihan adat ataupun kelihan dinas, perbekel atau kepala
desa setempat. Kedua, dalam hal pengenaan tarif pajak BPHTB sebesar 0% (nol
persen) atas waris, hibah dan hibah wasiat yang hanya berlaku untuk orang
pribadi yang masih dalam hubungan keluarga sedarah dalam garis lurus satu
derajat ke atas atau satu derajat kebawah dengan pemberian hibah wasiat
termasuk suami/istri.
upaya yang dilakukan untuk menyelesaikan kendala yang terjadi adalah dengan
sebuah Perda, karena didalam Naskah Akademik tersebut akan berisikan tentang
maksud dan tujuan serta hasil penelitian, konsep-konsep yang akan diadopsi ke
dalam Perda terhadap rancangan Perda yang akan dibuat. Disamping itu yang
32
praktisi khususnya dari ahli-ahli hukum agar suatu perda tersebut dapat dipahami
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
sebagai berikut:
1. Pengenaan tarif Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)
tarif pajak BPHTB tanah waris sebesar 0% (nol persen) atau ditiadakan.
mengenai suatu peristiwa di mana seorang ahli waris atau para ahli waris
33
34
peristiwa di mana seorang ahli waris atau para ahli waris berniat
tersebut di dalam masyarakat (Wajib Pajak dan para Pejabat yang diberi
5.2. Saran-Saran
INTERNET.
Afandi, Ali, 1986, Hukum Waris, Hukum Keluarga, Hukum Pembuktian, Bina
Aksara, Jakarta.
http://katalog.pustaka.unand.ac.id//index.php?p=show_detail&id=45836
Barata, Atep Adya, 2013, Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan;
http://library.stpn.ac.id/opac/index.php?p=show_detail&id=185
Yuvitasari,S.H,M.Kn, Manado.
https://repo.unikadelasalle.ac.id/1853/1/full_LKP_JurisMananoma.pdf
Sari, Ida Purnama; Parsa, I Wayan; Suardita, I Ketut. 2018, Pelaksanaan Bea
https://ojs.unud.ac.id/index.php/Kerthanegara/article/download/39090/23603/
35
Berdasarkan Alat Bukti Peralihan Hak, Fiat Justitia Jurnal Ilmu Hukum,
https://doi.org/10.25041/fiatjustisia.v6no2.79
PERUNDANG-UNDANGAN
Peraturan Pemerintah Negara Republik Indonesia Nomor 111 Tahun 2000 tentang
Pengenaan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan Karena Waris dan
Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 28 Tahun 2013 tentang Perubahan atas
36
DAFTAR INFORMAN
37
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran Foto/Dokumentasi :
38
Ni Wayan Anitamayanti, Asisten Administrasi Kantor
Notaris-PPAT I Made Budiriyasa, S.H, M.Kn.
39
Melaksanakan Kegiatan Rutin, Menjarit dan Menggaris akta.
40
41