Anda di halaman 1dari 2

Pengertian Internalisasi kerja seluruh warga sekolah/lingkungan.

Di
samping itu, pendidikan karakter dimaknai
Internalisasi menurut Kamus Besar Bahasa
sebagai suatu perilaku warga sekolah yang
Indonesia, internalisasi dapat diartikan
dalam menyelenggarakan pendidikan harus
sebagai penghayatan, proses-falsafah negara
berkarakter.
secara mendalam berlangsung lewat
Dalam rangka lebih memperkuat
penyuluhan, penataran, dan sebagainya. Pola
pelaksanaan pendidikan karakter telah
penghayatan terhadap suatu ajaran, doktrin,
teridentifikasi 18 nilai yang bersumber dari
atau nilai sehingga merupakan keyakinan
agama, Pancasila, budaya, dan tujuan
dan kesadaran akan kebenaran doktrin atau
pendidikan nasional, yaitu: 1) religius, 2)
nilai yang diwujudkan dalam sikap dan
jujur, 3) toleransi, 4) disiplin, 5) kerja keras,
perilaku.
6) kreatif, 7) mandiri, 8) demokratis, 9) rasa
Pengertian Pendidikan Karakter Ingin Tahu, 10) semangat Kebangsaan, 11)
Pendidikan karakter merupakan proses cinta tanah air, 12) menghargai prestasi, 13)
penanaman nilai-nilai karakter kepada bersahabat/komunikatif, 14) cinta damai, 15)
peserta didik yang meliputi komponen gemar membaca, 16) peduli lingkungan, 17)
pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan peduli sosial, dan 18) tanggung jawab.
tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai
Internalisasi nilai-nilai karakter pada
tersebut. Pendidikan karakter dapat
dasarnya adalah proses penanaman nilai-
dimaknai sebagai “the deliberate use of all
nilai karakter ke dalam diri seseorang
dimensions of school life to foster optimal
sehingga nilai-nilai tersebut menjadi bagian
character development”. Dalam pendidikan
dalam dirinya, menjiwai pola pikir, pola
karakter di sekolah, semua komponen
sikap, dan perilakunya serta membangun
(pemangku pendidikan) harus dilibatkan,
kesadaran diri untuk mengaplikasikan nilai-
termasuk komponen-komponen pendidikan
nilai tersebut.
itu sendiri, yaitu isi kurikulum, proses
pembelajaran dan penilaian, penanganan Pengertian Tri Kaya Parisudha
atau pengelolaan mata pelajaran,
Tri Kaya Parisudha adalah bagian dari etika
pengelolaan sekolah, pelaksanaan aktivitas
susila agama Hindu. Kata Timbulnya Tri
atau kegiatan kurikuler, pemberdayaan
Kaya Parisudha berasal dari semboyan
sarana prasarana, pembiayaan, dan ethos
dharma yang berbunyi: "paropakaran punya
kamu, pepaya, para piadanam" Tri Kaya buruk yang dapat menyakiti perasaan/
Parisudha berarti tiga gerakan atau tindakan perasaan misalnya: mencaci maki,
yang harus disucikan.  Tri Kaya Parisudha menghina, mencela, mengejek, dan lain-lain.
adalah tiga tindakan yang baik, maka dari Manacika makna perilaku yang berkaitan
ajaran Tri Kaya Parisudha ini dapat menjadi dengan pikiran. Manacika Parisudha adalah
pedoman untuk kita menghubungkan makna berpikir yang benar dan suci. Diantara Tri
pada akhirnya berujung pada tingkat Kaya Parisudha ini, pikiranlah yang
kehidupan yang tinggi sebagai " Moksa". menentukan dan pegangan peran. Apa saja
yang ada dalam pikiran akan tercetus dalam
Tri Kaya Parisudha terdiri dari tiga bagian
kata - kata, dan terwujud pula dalam
yaitu Kayika Parisudha, Wacika Parisudha,
tindakan. Pikiran adalah sumber segala
dan Manacika Parisudha. Kayika parisudha
sesuatu yang dilakukan oleh seseorang.
adalah perbuatan atau laksana yang baik
Seseorang yang buruk merupakan
merupakan pengamalan dari pikiran dan
pencerminan dari pikiran. Contohnya dalam
perkataan yang baik. Perbuatan yang baik
kehidupan sehari-hari yakni, Tidak
dapat dilakukan dari keberadaan
mengingini sesuatu yang tidak kekal.
mengendalikan pada tingkah laku,
Misalnya: - tidak ingin hal - hal yang
mendukung terhadap himsa karma yaitu
terlarang dan tidak meras iri juga dengki
tindakan terlukai, menyiksa, atau membunuh
pada kepunyaan (milik orang lain).
mahluk yang tidak berdosa. Contohnya
dikehidupan sehari-hari Tidak melakukan
pemerkosaan / berzinah tekanan atau
paksaan terhadap orang yang lebih lemah
dan menuruti hawa nafsu, misalnya berjudi,
minum - minuman keras, narkotika, dan lain
sebagainya. Wacika Parisudha adalah
Perkataan yang baik, manis di dengarkan
oleh setiap orang. perkataan itu tercipta dari
hati yang tulus, lemah lembut
penyamapaiannya dan menyenangkan hati
pendengarnya. Contohnya dalam kehidupan
sehari hari yaitu, Tidak mengatakan - kata

Anda mungkin juga menyukai