Anda di halaman 1dari 28

PENATALAKSANAAN TERTUSUK JARUM ATAU

BENDA TAJAM

No. Dokumen : 181-SOP/I-BMS/2024


SOP No. Revisi : 00 Ernie Juanita Hamzah
Tanggal Terbit : 27 Januari 2023
Halaman : 1/3

KLINIK
BONA MEDIKA

1. Pengertian Suatu upaya melindungi petugas agar tercipta tatanan kerja di klinik bona medika
yang mempertimbangkan aspek keselamatan dan kesehatan petugas terutama dari
resiko pajanan penyakit infeksi
2. Tujuan Melindungi Petugas kesehatan,kebersihan dari perlukaan dan tertular penyakit
seperti hepatitis atau HIV
3. Kebijakan Keputusan Pimpinan Klinik Bona Medika Nomor : 14-SK/I-BMS/2023 Tentang PPI
4. Referensi A. Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomer 27 tahun 2017
Tentang Pedoman Pencegahan dan Pengandalian Infeksi (PPI) (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2017 nomor 857)
B. Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia No 11 tahun 2017 Tentang
Keselamatan pasien (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 nomor
308)
5. Prosedur / Jika tertusuk benda tajam
Langkah- A. Jangan panik
Langkah B. Cuci dibawah air mengalir,biarkan darah yang keluar sebanyak banyaknya
dan jangan menjilat area luka (karena akan membuat sisa bekas tusukan
semakin masuk ke dalam luka,kemudian obati luka
C. Lapor pada atasan,untuk segera membuat laporan ke penanggung jawab PPI
sebagai bahan upaya pencegahan dan pengobatan di klinik (laporan meliputi
hari,tanggal,jam ,tempat kejadian atau koronologis
D. Dilakukan penelusuran jarum bekas pakai pasien denag tujuan memastikan
apakah betul bekas pakai pasien,dan apakah pasien terpapar HIV,Hepatitis
atau yang lainnya
E. JIka pasien negative maka kasus tidak dilanjutkan,petugas diberikan konseling
kesehatan
F. Jika pasien positif maka pastikan status petugas (korban)tidak terpapar dari
HIV,Hepatitis dengan pemeriksaan laboratorium,jika hasil laboratorium
negative petugas diberikan konseling saja dan imunisasi sesuai ketentuan
G. setelah diberikan imunisasi kepada petugas dilakukan pengawasan sesuai
standar yang di tetapkan klinik bona medika
6.Diagram Alir
Jangan Panik Cuci dibawah air mengalir

Lapor pada atasan

Dilakukan penelusuran jarum


bekas pakai pasien

Jika pasien positif maka


JIka pasien negative pastikan status petugas
maka kasus tidak (korban)tidak terpapar dari
dilanjutkan HIV,Hepatitis dengan
pemeriksaan laboratorium

imunisasi sesuai
ketentuan

7.Hal-hal yang perlu Pelaporan di buat apabila terjadi kejadian tertusuk jarum
di perhatikan
8.unit terkait Petugas kesehatan
Petugas kebersihan(OB)
9.Dokument Terkait Laporan kejadian tertusuk jarum
Rekaman Historis Perubahan
No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan
BUNDLES INFEKSI DAERAH OPRASI (IDO)

No. Dokumen : 182-SOP/I-BMS/2024


SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 27 Januari 2023 Ernie Juanita Hamzah
Halaman :1/3

KLINIK
BONA MEDIKA

1. Pengertian Merupakan sekumpulan praktik berbasi sbukti sahih yang menghasilakan perbaikan
keluaran proses pelayanan kesehatan bila dilakukan secara kolektif dan konsisten
(Permenkes 21,2017)
Penerapan praktik dalam penatalaksanaan oprasi bedah minor atau Superficial
Incision Surgical Site Infection (Pre,Intra dan pasca oprasi) yang merupakan oprasi
minor yang sering di lakukan di klinik sesuai prinsip PPI
2. Tujuan Untuk mencegah terjadinya infeksi daerah oprasi pada tindakan Superficial Incision
Surgical Site Infection pada Pre,Intra dan Post Oprasi
3. Kebijakan Keputusan Pimpinan Klinik Bona Medika Nomor : 14-SK/I-BMS/2023 Tentang PPI
4. Referensi A. Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomer 27 tahun
2017 Tentang Pedoman Pencegahan dan Pengandalian Infeksi (PPI)
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 nomor 857)
B. Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia No 11 tahun 2017
Tentang Keselamatan pasien (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2017 nomor 308)
5. Prosedur /
Langkah- A. Persiapan Oprasi
Langkah 1. Jika di temukan ada tanda-tanda infeksi,sembuhkan terlebih dahulu
infeksinya
2. pastikan ruangan bersih,tertata baik
3. Siapkan peralatan yang akan digunakan sesuai dengan kriteria tindakan
yang akan di lakukan
4. Cukur rambut jika dapat mengganggu prosedur tindakan yang akan
dilakukan
5. Petugas tidak menggunakan assesoris di tangan ( cincin, jam
tangan,gelang,cat kuku, atau berkuku Panjang)
6. Sebelum melakukan tindakan pembedahan petugas harus mencuci
tangan dengan menggunakan sabun
7. Gunakan APD sesuai indikasi dan jenis pajanan
8. Dianjurkan untuk mempertahanankan kadar glukosa darah antara 140-
200 mg/dl pada pasien DIABETES
9. Batasi jumlah orang didalam ruang tindakan

B. Intra oprasi
1. Gunakan antiseptik dipermukaan kulit dengan menggunakan alcohol 70%
atau iodine tincure 2% atau chlorhexidine 2-4% (manfaat iodin atau
clorheksidin dan larutan alcohol adalah untuk memperpanjang aktivitas
bakterisidal)
2. Bersihkan ruang tindakan setiap selesai tindakan, untuk mencegah
kontaminasi lingkungan terhadap resiko infeksi
3. Monitoring status fisiologis pasien
4. hindari penggunaan anti mikroba untuk mengirigasi luka insisi sebelum
penutupan untuk menekan resiko IDO karena tidak terdapat cukup bukti
untuk menganjurkan penggunaan atau tidak menggunakan irigasi larutan
garam steril atau antiseptic terhadap luka insisi sebelum penutupan
5. .jangan memberikan bubuk vankomisin (antimikroba) ke daerah sayatan
pembedahan untuk mencegah infeksi daerah oprasi (IDO)
6. Gunakan APD sesuai indikasi dan resiko pajanan

C. Langkah pencegahan pasca operasi


1. Lakukan teknik aseptik dan antiseptik saat melakukan pemasangan
dressing dan penatalaksanaan luka
2. Catat semua tindakan atau kejadian yang berhubungan dengan resiko
infeksi pada lembar surveilens yang telah disediakan
3. Bersihkan dan rapihkan ruang tindakan, buang limbah medis sesuai SOP
6.Diagram Alir
Jika di temukan ada tanda-
Persiapan tanda infeksi,sembuhkan
Oprasi terlebih dahulu infeksinya

Siapkan peralatan yang akan


Pastikan ruangan
digunakan
bersih,tertata baik

Cukur rambut jika dapat Petugas tidak menggunakan


mengganggu prosedur assesoris di tangan
tindakan

Petugas tidak menggunakan Petugas tidak menggunakan


assesoris di tangan assesoris di tangan

mencuci tangan Gunakan APD

Monitoring status fisiologis


Intra oprasi
pasien

Pencegahan pasca Catat semua tindakan atau


operasi kejadian yang berhubungan
dengan resiko infeksi pada
lembar surveilens
7.Hal-hal yang perlu
di perhatikan
8.unit terkait Ruang tindakan
Ruang dokter gigi
9.Dokument Terkait Lembar monitoring survailes
Rekaman Historis Perubahan
No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan
PPI PADA PERAWATAN LUKA

No. Dokumen : 183-SOP/I-BMS/2024


SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 27 Januari 2023 Ernie Juanita Hamzah
Halaman : 1/3

KLINIK
BONA MEDIKA

1. Pengertian Untuk meningakatkan kualitas perawatan luka melalui upaya pencegahan dan
pengendalian infeksi serta mencegah dan menurunkan angka kejadian infeksi
pada luka
2. Tujuan Untuk mencegah terjadinya infeksi sekunder atau terjadinya infeksi silang akibat
pengelolaan luka yang tidak sesuai standar
3. Kebijakan Keputusan Pimpinan Klinik Bona Medika Nomor : 14-SK/I-BMS/2023 Tentang PPI
4. Referensi C. Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomer 27 tahun 2017
Tentang Pedoman Pencegahan dan Pengandalian Infeksi (PPI) (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2017 nomor 857)
A. Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia No 11 tahun 2017 Tentang
Keselamatan pasien (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 nomor
308)
B. Prosedur /
Langkah- A. Perawatan luka
Langkah 1. Lakukan Teknik aseptic dan gunakan peralatan steril ketika melakukan
perawatan luka
2. Lakukan kebersihan tangan dan gunakan sarung tangan atau APD
lainnya sesuai indikasi
3. Lakukan pembersihan luka dari bagian atas kebawah atau dari bagian
tengah keluar
4. Pada bagian luka yang terkontaminiasi ,bersihkan mulai dari daerah
perifer ke tengah(gerakan memutar untuk membersihkan luka adalah
melingkar)
5. Gunakan kasa untuk satu kali usapan,buang kedalam kantung
pelastik ,jangan menyentuh kantung pelastik dengan forsep
6. Bila ada pus bersihkan sekitarnya mulai dari bagian tengah mengarah
keluar dengan gerakan melingkar dan hati-hati untuk tidak merusak
granulasi yang baru tumbuh pada area luka
7. Keringkan luka menggunakan kasa dengan gerakan yang sama
8. Gunakan penutup luka steril,tipis dengan tujuan agar tidak terjadi
oksigenisasi luka dan ganti jika basah atau kotor
9. Semua limbah yang dihasilkan dari perawatan luka adalah infeksius
(buang ke tempat yang telah di sediakan)
B. Menutup luka
1. Jika luka terjadi kurang dari sehari dan telah dibersihkan denag
seksama,luka dapat ditutup atau dijahit
2. Luka tidak boleh ditutup bila telah lebih dari 24 jam,luka sangat kotor atau
terdapat benda asing,atau luka akibat gigitan binatang
3. Luka bernanah tidak boleh dijahit,tutup rdengan menggunakan kasa
lembab

6.Diagram Alir
Lakukan Teknik Lakukan kebersihan
aseptic tangan, dan gunakan
APD

luka yang Lakukan pembersihan


terkontaminiasi ,bersihk luka dari bagian atas
an mulai dari daerah kebawah atau dari
perifer ke tengah
bagian tengah keluar

Gunakan kasa untuk Bila ada pus bersihkan


satu kali usapan sekitarnya mulai dari
bagian tengah
mengarah keluar
dengan gerakan
melingkar

Keringkan luka
Gunakan penutup menggunakan kasa
luka steril dengan gerakan yang
sama
7.Hal-hal yang perlu
di perhatikan
8.unit terkait Ruang tindakan
Ruang dokter gigi
9.Dokument Terkait Lembar monitoring survailes
Rekaman Historis Perubahan
No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan
DEKONTAMINASI ATAU PEMBERSIHAN TUMPAHAN
DAN PERCIKAN
No. Dokumen : 01-SOP/I-BMS/2025
SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 27 Januari 2023
Halaman : 1/3 Ernie Juanita Hamzah

KLINIK
BONA MEDIKA

C. Pengertian Jika ada cairan tubuh,darah,muntahan, percikan ludah atau eksudat luka pada
permukaan lantai,dinding tau tirai pembatas dibersihkan menggunakan spill kit
D. Tujuan Untuk mencegah penyebaran infesi melalui alat kesehatan atau suatu permukaan
benda, misalnya HIV, HBSAg, dan lain-lainserta kotoran lain yang tidak tampak,
sehingga dapat melindungi petugas, pasien, maupun masyarakat lingkungan klinik
E. Kebijakan Keputusan Pimpinan Klinik Bona Medika Nomor : 14-SK/I-BMS/2023 Tentang PPI
F. Referensi D. Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomer 27 tahun 2017
Tentang Pedoman Pencegahan dan Pengandalian Infeksi (PPI) (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2017 nomor 857)
E. Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia No 11 tahun 2017 Tentang
Keselamatan pasien (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 nomor
308)
G. Prosedur /
Langkah- A. Petugas menggunakan APD yg sudah di sediakan didalam box SPILL KIT
Langkah (topi,sarung tangan,kacamata,masker,goun)
B. Berikan tanda untuk menunjukan area adanya tumpahan
C. Serap cairan yang tumpah dibersihkan dengan kain perca\handuk\tisu\
koran bekas penyerap bersih yang dapat menyerap sampai bersih
kemudian buang ke kantong warna kuning (kantong infeksius)
D. Tuangkan cairan detergen kemudian serap denan kain perca\handuk\tisu\
koran bekas masukan ke kantong warna kuning
E. Llanjutkan dengan cairan klorin 0.5% kemudian serap dan buang ke
kantong warna kuning
6.Diagram Alir

Menggunakan APD

Berikan tanda untuk menunjukan area


adanya tumpahan

Serap cairan yang tumpah dibersihkan


dengan kain perca\handuk\tisu\koran
bekas penyerap bersih yang dapat
menyerap sampai bersih kemudian buang
ke kantong warna kuning (kantong
infeksius)

Tuangkan cairan detergen kemudian


serap denan kain perca\handuk\tisu\koran
bekas masukan ke kantong warna kuning

Llanjutkan dengan cairan


klorin 0.5% kemudian
serap dan buang ke
kantong warna kuning

7.Hal-hal yang perlu


di perhatikan
8.unit terkait
9.Dokument Terkait Lembar monitoring survailes
Rekaman Historis Perubahan
No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan
SURVEILANS

No. Dokumen : 185-SOP/I-BMS/2025


SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 27 Januari 2023 Ernie Juanita Hamzah
Halaman : 1/3

KLINIK
BONA MEDIKA

H. Pengertian Surveilans adalah proses pengumpulan .pencatatan,pengolahan ,analisis dan


interpretasi data secara sistematik dan terus menerus serta penyebaran informasi
kepada unit yang membutuhkan untuk dapat mengambil tindakan yang
berhubungan dengan kesehatan dalam upaya penilaian resiko HAIs
I. Tujuan Untuk mengukur dan menilai keberhasian suatu program PPI dan sebagai
pedoman kerja petugas untuk pelayanan program surveilans
J. Kebijakan Keputusan Pimpinan Klinik Bona Medika Nomor : 14-SK/I-BMS/2023 Tentang PPI
K. Referensi F. Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomer 27 tahun 2017
Tentang Pedoman Pencegahan dan Pengandalian Infeksi (PPI) (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2017 nomor 857)
G. Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia No 11 tahun 2017 Tentang
Keselamatan pasien (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 nomor
308)
L. Prosedur /
Langkah- A. Petugas mendapatkan informasi dari pasien
Langkah B. Petugas melakukan verifikasi kasus dengan melakukan kunjungan dan
wawancara tentang kejadian kasus :
1. IDO seperti di temukannya :gejala infeksi
(kemerahan,panas,bengkak,nyeri,fungsi laesa terganggu) terdapat
cairan purulent,ditemukan kuman dari cairan atau tanda dari
jariangan superfisial
2. Abses gigi adanya kantung atau benjolan berisi nanah pada gigi,di
sebabkan oleh infeksi bakteri.kondisi ini bias muncul disekitar akar
gigi maupun digusi ditandai denag demam,gusi bengkak,rasa sakit
saat mengunyah dan menggigit,sakit gigi menyebar
ketelinga,rahang dan leher,bau mulut,kemerahaan dan
pembengkakan pada wajah (tindakan pelayanan gigi yang
sebelumnya tidak ditemukan tanda-tanda abses).abses gigi
menjadi indicator serveilans pada kasus sesuai kriteria HAIs
C. hasil di catat secara lengkap melalui
1. demografik :nama,tanggal lahir,alamat,jenis
kelamin,pekerjaan,agama
2. Data khusus :,no rekam medik,tanggal masuk dan tanggal keluar
3. Data infeksi , tanggal infeksi muncul,lokasi infeksi,ruang pelayanan
4. Faktor resiko ,alat,prosedur,factor lain yang berhubungan dengan
tindakan medis,
5. Data numerator dan denominator
D. Data di analisis dan di evaluasi oleh petugas
E. Laporkan hasil ke pimpinan klinik

6.Diagram Alir
Mendapatkan Petugas melakukan verifikasi kasus dengan
informasi dari melakukan kunjungan dan wawancara
pasien tentang kejadian kasus

hasil di catat secara lengkap melalui


demografik

Data khusus :

Data di analisis dan di Data infeksi ,


evaluasi oleh petugas
Faktor resiko ,alat,prosedur,factor lain yang
berhubungan dengan tindakan medis,

Data numerator dan denominato

Laporkan hasil
ke pimpinan
klinik

7.Hal-hal yang perlu


di perhatikan
8.unit terkait
9.Dokument Terkait Lembar monitoring survailes
PERLINDUNGAN KESEHATAN PETUGAS
No. Dokumen : 02-SOP/I-BMS/2025
SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 27 Januari 2023
Halaman : 1/3
Ernie Juanita Hamzah

KLINIK
BONA MEDIKA

6. Pengertian Perlindungan Kesehatan petugas adalah untuk tercipta tatanan kerja di setiap
FKTP yang mempertimbangkan aspek keselamatan dan kesehatan petugas
kesehatan terutama dari resiko pajanan penyakit infeksi
7. Tujuan Melindungi kesehatan dan keselamatan petugas baik tenaga medis,perawat,bidan
maupun petugas penunjang sebagai orang yang beresiko terpapar penyakit
infeksi,karena berhadapan langsung dengan pasien penderita penyakit menular
setiap saat atau akibat terpapar dari lingkungan fasilitas pelayanan kesehatan
8. Kebijakan Keputusan Pimpinan Klinik Bona Medika Nomor : 14-SK/I-BMS/2023 Tentang PPI
9. Referensi H. Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomer 27 tahun 2017
Tentang Pedoman Pencegahan dan Pengandalian Infeksi (PPI) (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2017 nomor 857)
I. Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia No 11 tahun 2017 Tentang
Keselamatan pasien (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 nomor
308)
10. Prosedur /
Langkah- A. Semua petugas menggunakan APD (sesuai indikasi)
Langkah B. Petugas melakukan kebersihan tangan
C. Petugas menggunakan seragam kerja
D. Tidak menggunakan asesoris di tangan (cincin,gelang,jam
tangan,perawatan kuku dan lain-lain)
E. Dilakukan pemeriksaan berkala terhadap semua petugas kesehtan tertama
pada area resiko tinggi yang dapat terpapar penyait menular infeksi seperti
penyakit Hepatitis B
F. tersedia prosedur-prosedur tindakandan penanganan pasca pajanan
G. Mekanisme pelaporan kejadian
H. Sistem pendokumentasian kejadian pasca pajanan
6.Diagram Alir

Semua petugas menggunakan


APD

Petugas melakukan kebersihan tangan

Petugas menggunakan seragam kerja

Tidak menggunakan asesoris di tangan

Dilakukan pemeriksaan berkala terhadap


semua petugas kesehta

tersedia prosedur-prosedur tindakandan


penanganan pasca pajanan

Mekanisme pelaporan kejadian

Sistem pendokumentasian
kejadian pasca pajanan
7.Hal-hal yang perlu
di perhatikan
8.unit terkait
9.Dokument Terkait Lembar monitoring survailes
Rekaman Historis Perubahan
No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan
PENGELOLAAN LINEN

No. Dokumen : 147-SOP/I-BMS/2023


SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 27 Januari 2023 Ernie Juanita Hamzah
Halaman : 1/3

KLINIK
BONA MEDIKA

11. Pengertian Pengelolaan linen adalah penanganan, transport dan memproses linen yang
terkena darah, cairan tubuh, sekresi, ekskresi dengan prosedur yang benar untuk
mencegah kulit, mukus membran terekspos dan terkontaminasi linen, sehingga
mencegah transfer mikroba ke pasien lain, petugas dan lingkungan
12. Tujuan Mencegah terjadinya kontaminasi mikroba ke petugas
13. Kebijakan Keputusan Pimpinan Klinik Bona Medika Nomor : 14-SK/I-BMS/2023 Tentang PPI
14. Referensi A. Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomer 27 tahun 2017 Tentang
Pedoman Pencegahan dan Pengandalian Infeksi (PPI) (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 nomor 857)
B. Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia No 11 tahun 2017 Tentang
Keselamatan pasien (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 nomor
308)
15. Prosedur / A. Petugas mencuci tangan.
Langkah-
B. Petugas memakai APD
Langkah
C. Petugas memilah linen kotor dan linen infeksius
D. Petugas mencuci linen kotor dilakukan berbeda dengan linen infeksius
E. Petugas mencuci dengan metode pencucian:pra cuci (rendam 3-5 menit) dan
dibuang air perendaman,setelah itu dicuci dengan alkalin waktu 2 menit jika
dengan ditergen 8 menit,,setelah itu bleaching (pakai klorin) waktu 10 menit,
setelah itu dibuang dan bilas pertama waktu 3-5 menit buang airnya, terus bilas
ke 2 waktu 3-5 menit terakhir diberi pelembut dan dikeringkan
F. Petugas melipat linen yang sudah bersih
G. Petugas menyimpan linen yang bersih dilemari
6.Diagram Alir

Petugas mencuci tangan

Petugas memakai APD

Petugas memilah linen kotor dan linen


infeksius

Petugas mencuci linen kotor dilakukan


berbeda dengan linen infeksius

Petugas mencuci dengan metode


pencucian:pra cuci (rendam 3-5 menit) dan
dibuang air perendaman,setelah itu dicuci
dengan alkalin waktu 2 menit jika dengan
ditergen 8 menit,,setelah itu bleaching (pakai
klorin) waktu 10 menit, setelah itu dibuang
dan bilas pertama waktu 3-5 menit buang
airnya, terus bilas ke 2 waktu 3-5 menit
terakhir diberi pelembut dan dikeringkan

1
2

Petugas mencuci linen kotor dilakukan


berbeda dengan linen infeksius

Petugas mencuci tangan

7.Hal-hal yang perlu


di perhatikan
8.unit terkait
9.Dokument Terkait Lembar monitoring survailes
KEBERSIHAN PERNAPASAN DAN ETIKA BATUK

No. Dokumen : 184-SOP/I-BMS/2023


SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 27 Januari 2023 Ernie Juanita Hamzah
Halaman : 1/3

KLINIK
BONA MEDIKA

16. Pengertian Kebersihan pernafasan atau etika batuk adalah tata cara batuk atau bersin yang
baik dan benar sehingga bakteri tidak menyebar ke udara,tidak mengontaminasi
barang atau benda sekitarnya agar tidak menular ke orang lain
17. Tujuan Mencegah terjadinya kontaminasi mikroba ke petugas
18. Kebijakan Keputusan Pimpinan Klinik Bona Medika Nomor : 14-SK/I-BMS/2023 Tentang PPI
19. Referensi A. Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomer 27 tahun 2017 Tentang
Pedoman Pencegahan dan Pengandalian Infeksi (PPI) (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 nomor 857)
B. Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia No 11 tahun 2017 Tentang
Keselamatan pasien (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 nomor
308)
20. Prosedur / A. Tutup hidung dan mulut dengan menggunakan tisu atau lengan baju atas
Langkah-
bagian dalam jika anda batuk atau bersin
Langkah
B. Buang tisu yang sudah dipakai kedalam tempat sampah
C. Gunakan masker agar orang lain tidak tertular
D. Cuci tangan dengan menggunaka air mengalir dan sabun atau handrub
berbasis alkohol

6.Diagram Alir
Tutup hidung dan mulut jika
anda batuk atau bersin

1
2

Buang tisu yang sudah dipakai kedalam


tempat sampah

Gunakan masker agar orang lain tidak


tertular

Cuci tangan dengan


menggunaka air mengalir dan
sabun atau handrub berbasis
alkohol

7.Hal-hal yang perlu


di perhatikan
8.unit terkait
9.Dokument Terkait Lembar monitoring survailes

Anda mungkin juga menyukai