Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH FARMAKOGNOSI

“VITAMIN”

DISUSUN OLEH :

NAMA : DEWI ANDRIANI MUNIR


STAMBUK : 15020130109
KELAS : 3.4

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2014
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tubuh membutuhkan jumlah yang berbeda untuk setiap vitamin. Setiap

orang punya kebutuhan vitamin yang berbeda. Anak-anak, orang tua, orang yang

menderita penyakit atau wanita hamil membutuhkan jumlah yang lebih tinggi akan

beberapa vitamin dalam makanan mereka sehari-hari. Vitamin ditemukan di

berbagai jenis makanan, buah-buahan, sayur-sayuran, sereal (biji-bijian), daging,

ikan dan produk-produk susu. Kadar vitamin termasuk penyimpanan dan

pengolahannya tergantung dari jenis makanan itu sendiri. Penyimpanan dan

pengolahan yang lama akan mengurangi kadar vitamin di dalam makanan.

Vitamin adalah mikronutrien organik yang bekerja dalam tubuh bersama-

sama dengan enzim untuk mengatur proses-proses metabolik dan mengubah

protein dan karbohidrat menjadi jaringan dan energi. Vitamin adalah zat-zat

organik kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah sangat kecil dan pada umumnya

tidak dapat dibentuk sendiri oleh tubuh. Oleh karena itu, vitamin harus didapatkan

dari makanan. Vitamin dibedakan dalam dua kelompok yaitu: vitamin larut lemak

(vitamin A, D, E, K) dan vitamin larut air (vitamin B dan C). Vitamin berperan

dalam beberapa tahap reaksi metabolism energi, pertumbuhan, dan pemeliharaan

tubuh.
B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari Vitamin ?

2. Bagaimana penggolongan Vitamin ?

3. Contoh tumbuhan apa saja yang menggandung Vitamin ?

4. Khasiat dari Vitamin ?

C. Tujuan Makalah

1. Untuk mengetahui pengertian vitamin

2. Untuk mengetahui penggolongan vitamin

3. Untuk mengetahui contoh tumbuhan yang menggandung vitamin

4. Untuk mengetahui khasiat dari vitamin


BAB II

ISI

A. Pengertian Vitamin

Vitamin adalah sekompok molekul organik yang berbeda-beda yang

diperlukan dalam jumlah sangat kecil dalam makanan. Walaupun kita tidak dapat

mensintesis sebagian besar vitamin, sebagian vitamin atau turunan fungsionalnya

dibentuk dalam tubuh tetapi dalam jumlah yang tidak mencukupi kebutuhan

kita.Sebagian besar vitamin diubah menjadi kofaktor, senyawa yang diperlukan

enzim untuk katalisis reaksi-reaksi biokimia (Mark, 2012).

Vitamin merupakan suatu senyawa organik yang sangat diperlukan tubuh

untuk proses metabolisme dan pertumbuhan yang normal. Vitamin-vitamin tidak

dapat dibuat oleh tubuh manusia dalam jumlah yang cukup, oleh karena itu harus

diperoleh dari bahan pangan yang dikonsumsi. Sebagai perkecualian adalah

vitamin D, yang dapat dibuat dalam kulit asalkan kulit mendapat cukup

kesempatan kena sinar matahari (Yuliana, 2011).

B. Penggolongan Vitamin

Vitamin dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu vitamin yang dapat

larut dalam air dan vitamin yang dapat larut dalam lemak. Jenis vitamin yang

larut dalam air adalah vitamin B kompleks dan vitamin C. Vitamin yang dapat

larut dalam lemak adalah vitamin A,D,E dan K. Bahan makanan yang kaya akan

vitamin adalah sayur-sayuran dan buah-buahan (Yuliana, 2011).


Vitamin yang larut dalam air adalah

1. Vitamin B

Vitamin B kompleks merupakan kofaktor dalam berbagai reaksi

enzimatik yang terdapat di dalam tubuh kita. Vitamin B yang penting bagi

nutrisi manusia adalah Tiamin ( vitamin B1 ), Riboflavin ( vitamin B2 ),

Niasin (asam nikotinat ,nikotinamida, vitamin B3 ), Asam pantotenat (

vitamin B5), Vitamin B6 ( piridoksin ,pridoksal ,piridoksamin ), Biotin,

Vitamin B12 (kobalamin ) dan Asam folat. Karena kelarutannya dalam air

,kelebihan vitamin ini akan diekskresikan ke dalam urin dan dengan demikian

jarang tertimbun dalam konsentrasi yang toksik.Penyimpanan vitamin B

kompleks bersifat terbatas (kecuali kobalamin) sebagai akibatnya vitamin B

kompleks harus dikomsumsi secara teratur (Rusdiana,2004)

Biotin

Biotin merupakan derivat imidazol yang tersebar luas dalam berbagai

makanan alami. Karena sebagian besar kebutuhan manusia akan biotin

dipenuhi oleh sintesis dari bakteri intestinal, defisiensi biotin tidak

disebabkan oleh defisiensi dietarik biasa tetapi oleh cacat dalam penggunaan.

Biotin merupakan koenzim pada berbagai enzim karboksilase

(Rusdiana,2004).
Secara alami untuk mencukupi kebutuhan tubuh terhadap vitamin B

kompleks, konsumsi bahan-bahan makanan sumber vitamin B kompleks

misalnya: roti, padi-padian, buncis, hati, daging, ikan, telur serta susu

(Effendy,2011).

2. Vitamin C

Vitamin C atau asam askorbat mempunyai berat molekul 176 dengan

rumus molekul C6H8O6. Bersifat larut dalam air dan sedikit larut dalam

aseton atau alkohol. Pada pH rendah vitamin C lebih stabil daripada pH

tinggi. Vitamin C mudah teroksidasi, terlebih apabila terdapat katalisator Fe,

Cu, enzim askorbat oksidase, sinar, dan temperatur yang tinggi (Safitri,2013).

Rumus Struktur Vitamin C adalah

Sumber Vitamin C sebagian besar berasal dari sayuran dan buah-

buahan, terutama buah-buahan segar. Karena itu vitamin C sering disebut

Fresh Food Vitamini.Buah yang masih mentah lebih banyak mengandung

vitamin C, semakin tua buah semakin berkurang kandungan vitamin C nya.

Vitamin C mudah larut dalam air dan mudah rusak oleh oksidasi, panas dan

alkali.Karena itu agar vitamin C agar tidak banyak hilang, sebaiknya


pengikisan dan penghancuran yang berlebihan dihindari. Pemasakn dengan

air sedikit dan ditutup rapat hingga empuk dapat banyak merusak vitamin C.

penambahan baking soda untuk mencegah hilangnya warna sayuran selama

pemasakan akan menurunkan kandungan vitamin C dan mengubah rasa

sayuran (Veronika,2012).

Vitamin C pada umumnya hanya terdapat di dalam pangan nabati,

yaitu sayur dan buah terutama yang asam seperti jeruk, nanas, rambutan,

pepaya, dan tomat. Vitamin C juga banyak terdapat di dalam sayuran daun-

daunan dan jenis kol (Effendy,2011).

Vitamin yang larut dalam lemak adalah

1. Vitamin A

Vitamin A adalah vitamin yang larut dalam lemak, terdapat dalam

minyak ikan, keju, kuning telur, sayuran berwarna hijau dan kemerah-

merahan, seperti tomat dan wortel. Vitamin A adalah vitamin larut lemak

yang pertama ditemukan. Secara luas, vitamin A merupakan nama generik

yang menyatakan semua retinoid dan prekursor/ provitamin A/ karotenoid

yang mempunyai aktivitas biologik sebagai retinol (Roseline,2010).

Vitamin A merupakan salah satu zat gizi penting yang larut dalam

lemak dan disimpan dalam hati, tidak dapat dibuat oleh tubuh, sehingga harus

dipenuhi dari luar (esensial). Vitamin A berfungsi untuk penglihatan,


pertumbuhan dan meningkatkan daya tahan terhadap penyakit

(Roseline,2010).

Vitamin A banyak terdapat dalam: hati, kuning telur, susu, dan mentega

(Effendy,2011).

Rumus Struktur Vitamin A (Retinol)

2. Vitamin D

Bila ditinjau strukturnya, dalam vitamin D dikenal beberapa senyawa

yakini D1,D2,D3 dan seterusnya. Dua diantaranya adalah penting, meskipun

semua memiliki khasiat sebagai antiraktritis. Vitamin D2 berasal dari

tumbuhan , sekarang dikenal sebagi ergokalsiferol dan D3 atau kolaksiferol

berasal dari hewan. Pada jaringan hewan dibawah jaringan epidermis terdapat

bahan pembentuk vitamin D yang berubah menjadi vitamin D 3 dibawah

pengaruh sinar matahari pagi (Poedjadi,2008).

Rumus Struktur Vitamin D2 :


3. Vitamin E

Vitamin E ditemukan pada tahun 1922, oleh Evans dan Bishop,

dengan istilah tokoferol (dari bahasa Yunani, tocos berarti kelahiran anak dan

phero berarti mengasuh). Vitamin E adalah nama umum untuk semua metil-

tokol, jadi istilah tokoferol bukan sinonim dari vitamin E, namun pada

praktek sehari-hari, kedua istilah tersebut disinonimkan. Vitamin E tidak

larut di dalam air tetapi larut dalam minyak dan lemak.Terdapat delapan

bentuk vitamin E yaitu berupa tokoferol alfa, beta, gamma, dan delta serta

empat bentuk tokotrienol homolog (alfa, beta, gamma, dan delta). Dari

delapan bentuk tersebut, alfa tokoferol memiliki aktivitas biologis yang

paling tinggi Sumber vitamin E di alam banyak dijumpai pada minyak bunga

matahari, minyak biji kapas, taoge, kacang-kacangan dan kentang manis

(Kumalaningsih, 2006).

Rumus Struktur α- tokoferol :

4. Vitamin K
Vitamin K adalah vitamin yang dapat di larutkan di dalam lemak dan

terdapat pada tumbuh-tumbuhan seperti wortel, bayam, kubis. Hati dan ikan

juga mengandung vitamin tersebut. vitamin K juga dapat disintis dalam usus

manusia dalam berbagai kuman yang terdpat dalam usus besar seperti

eschericha colli dan sebagainya, vitamin K diserap oleh usus bersama-sama

dengan lemak (Ervinawati,2010).

Vitamin K merupakan bahan pembentuk faktor pembekuan darah. Karena

itu, vitamin K sangat berperan penting dalam proses pembekuanan darah.

Kekurangan vitamin K dapat memperpanjang proses pembekuan darah pada

kulit, selaput lendir dan organ lain dalam tubuh (Ervinawati,2010).

Sumber utama vitamin K adalah hati, sayuran daun beewarna hijau,

kacang buncis, kacang polong, kol, dan brokoli. Bahan makanan lain yang

mengandung vitamin K dalam jumlah kecil adalah susu, daging, telur, serelia,

buah-buahan dan sayuran lain (Effendy,2011).

Rumus Struktur Vitamin K1 ( Filokuinon):


C. Tumbuhan yang mengandung Vitamin

1. Kol

Kol ( Brassica oleracea L ) merupakan jenis tumbuhan lunak , yang

memerlukan proses penggemburan tanah dan pengairan yang cukup untuk

menghasilkan jenis kol yang berkwalitet. Umumnya jenis sayuran kol yang

merupakan produk andalan dalam proses niaga , mempunyai ciri khas dapat

langsung dijadikan lalapan dengan adanya tanda – tanda dari daun

pembungkus kol tersebut yang berwarna hijau tua (Habibi,2011).

Sedikit banyak tentang proses pembudidayaan kol , harus dilakukan

dengan pengawasan yang ketat , dikarenakan tanaman kol ini rentan terhadap

perubahan kelembapan dan cuaca ekstrim yang mendadak , yang tentu saja

dapat mengurangi kualitas kol tersebut di pasaran dan juga zat – zat penting

yang terkandung dalam kelopak daun kol ini (Habibi,2011).

Secara umum , sebuah kol segar mengandung air , protein , lemak ,

karbohidrat , serat , kalsium , fosfor , besi , besi , natrium , kalium ,vitamin K,


vitamin A , vitamin C , vitamin E , tiamin , riboflavin , nicotinamide , kalsium

dan beta karoten. Selain itu , kol mengandung senyawa sianohidroksibutena

( CHB ) , sulforafan dan iberin yang merangsang pembentukan glutation ,

suatu enzim yang bekerja dengan cara menguraikan dan membuang zat – zat

beracun yang beredar didalam tubuh, Tingginya kandungan vitamin C dalam

kol ini dapat mencegah timbulnya Scorbut ( scury ) (Habibi,2011).

2. Manggis

Garcinia mangostana L. merupakan nama latin yang diberikan untuk

tanaman manggis yaitu tanaman buah yang berasal dari hutan tropis di

kawasan Asia Tenggara. Buah manggis termasuk buah eksotik yang sangat

digemari oleh konsumen karena rasanya lezat, bentuk buah yang indah dan

tekstur daging buah yang putih halus sehingga manggis mendapat julukan

Queen of Tropical Fruit. Secara tradisional buah manggis adalah obat

sariawan, wasir, dan luka (Miryanti,2011).

Komposisi bagian buah yang dimakan per 100 gram meliputi 79,2

gram air, 0,5 gram protein, 19,8 gram karbohidrat, 0,3 gram serat, 11 mg

kalsium, 17 mg fosfor, 0,9 mg besi, 14 IU vitamin A, 66 mg vitamin C,


vitamin B (thiamin) 0,09 mg, vitamin B2 (riboflavin) 0,06 mg, dan vitamin

B5 (niasin) 0,1 mg (Miryanti,2011).

3. Sirsak

Buah sirsak (Annona Murricata L) berbentuk lonjong, berasa manis

adan asam dengan kulit kasar dan biji bulat berwarna hitam memiliki manfaat

yang besar untuk pengobatan kanker. Buah sirsak sangat efektif menbunuh sel

kanker yang ditemukan sedini mungkin dalam tubuh.Buah sirsak membunuh

sel kanker tanpa membunuh sel-sel tubuh yang sehat.Terapi kanker biasanya

memperlemah system kekebalan tubuh. Buah sirsak membantu mengatasi itu

karena mengandung vitamin C yang tinggi, anti oksidan yang mampu

memperkuat system kekebalan tubuh dan mampu mencegah masalah pada

system saluran kencing, demam serat pilek.senyawa kimia yang terkandung

dalam daging buah 10 ribu kali lebih bermanfaat dan lebih kuat dari pada

obat-obatan yang digunakan dalam kemoterapi (Veronika,2012).

Dalam 100 gram buah sirsak, mengandung 1,6 mg Protein, 0,3 mg

Lemak, 12 mg Karbohidrat, 0,014 mg Kalsium, 0,022 mg Phospat, 0,006 mg


Besi, 8 mg Vitamin A, 0,04 mg Vitamin B1, 18,6 mg Vitamin C dan 59,5 mg

Air (Veronika,2012).

4. Terung Belanda

Terung Belanda (Solanum betaceaum Cav.) adalah buah yang

mempunyai kandungan nutrisi yang sangat baik, berisi beberapa kandungan

vitamin yang sangat penting serta kaya akan besi dan potasium, kandungan

sodium yang rendah serta berisi kurang dari 40 kalori (kurang lebih 160 kJ).

Oleh karena kelengkapan dari kandungan gizi pada Tamarillo, maka di

Amerika Serikat buah Terung Belanda terkenal sebagai buah yang

mengandung rendah kalori, sumber serat, bebas lemak (jenis reds) atau rendah

lemak (jenis golden), bebas kolesterol dan sodium dan sumber vitamin C dan

E yang sempurna (Safitri,2013).

Dalam 100 g Terung Belanda mengandung 82,787,8 g air; protein 1,5

g; lemak 0,06 -1,28g; karbohidrat 10,3 g; serat 1,4-4,29g; abu 0,66-0,94 mg;

ß-karoten 50 mg; vitamin A 540 µg; dan vitamin C 23,3-44,9 mg. Jika buah

ini dimasak, maka sebagian besar vitamin C akan hilang (Safitri,2013).

5. Kacang Merah
Kacang merah (Phaseolus vulgaris) merupakan sumber protein nabati,

karbohidrat kompleks, serat, vitamin B, folasin, thiamin, kalsium, fosfor, dan

zat besi. Kacang merah memiliki kandungan lemak dan natrium yang sangat

rendah, hampir bebas lemak jenuh serta bebas kolsterol.Disamping itu, kacang

merah juga merupakan sumber serat yang baik. Dalam 100 g kacang merah

kerinng , dapat menghasilkan 4 gram serat yang terdiri dari serat yang larut air

dan tidak larut air. Serat yang larut air secara nyata mampu menurunkan kadar

kolesterol an kadar gula darah (Kartikasari, 2006).

D. Khasiat Vitamin

1. Vitamin C

Vitamin C mempunyai banyak fungsi di dalam tubuh, sebagai

koenzim atau kofaktor, seperti: sintesis kolagen, sintesis karnitin,

noradrenalin dan serotonin, absorsi dan metabolisme besi, absorsi kalsium,

mencegah infeksi dan mencegah kanker dan penyakit jantung

(Effendy,2011).

2. Vitamin B-kompleks

Vitamin B kompleks merupakan vitamin yang larut dalam air dan

tidak dapat diproduksi oleh tubuh sehingga harus didapatkan dari asupan

makanan yang dikonsumsi untuk mencukupi kebutuhan tubuh terhadap

vitamin ini. Delapan unsur utama pembentuk vitamin B kompleks adalah

(Effendy,2011):
a. Thiamine (vitamin B1), berfungsi membantu sel tubuh menghasilkan

energi, kesehatan jantung serta metabolisme karbohidrat.

b. Riboflavin (vitamin B2), berfungsi melindungi tubuh dari penyakit

kanker, mencegah migren serta katarak.

c. Niacin (vitamin B3), bermanfaat untuk melepaskan energi dari zat-zat

nutrien, membantu menurunkan kadar kolesterol, mengurangi depresi dan

gangguan pada persendian.

d. Asam pantothenate (vitamin B5), membantu system syaraf dan

metabolisme, mengurangi alergi, kelelahan dan migren. Penting bagi

aktifitas kelenjar adrenal, terutama dalam proses pembentukan hormon.

e. Pyridoxine (vitamin B6), membantu produksi sel darah merah dan

meringankan gejala hipertensi dan asma.

f. Biotin (vitamin B7), bermanfaat dalam proses pelepasan energy dari

karbohidrat, pembentukan kuku serta rambut.

g. Asam Folat (vitamin B9), membantu perkembangan janin, pengobatan

anemia dan pembentukan hemoglobin.

h. Cobalamine (vitamin B12), membantu merawat system syaraf dan

pembentukan sel darah merah.

3. Vitamin A

Vitamin A berperan dalam berbagai fungsi faali tubuh, seperti:

penglihatan, diferensiasi sel, fungsi kekebalan, reproduksi, pencegahan

kanker dan penyakit jantung (Effendy,2011).


4. Vitamin D

Vitamin D mencegah dan menyembuhkan riketsia, yaitu penyakit di

mana tulang tidak mampu melakukan klasifikasi. Vitamin D dibentuk dengan

bantuan sinar matahari. Apabila tubuh mendapat cukup sinar matahari

konsumsi vitamin D melalui makanan tidak dibutuhkan. Fungsi utama

vitamin D adalah membantu pembentukan dan pemeliharaan tulang bersama

vitamin

A dan vitamin C (Effendy,2011).

5. Vitamin E

Fungsi utama vitamin E adalah sebagai antioksidan yang larut dalam

lemak. Beberapa fungsi lainnya adalah: struktural dalam memelihara

integritas membran sel, sebagai sintesis DNA, merangsang reaksi kekebalan,

mencegah jantung koroner, mencegah keguguran dan sterilisasi, dan

mencegah gangguan menstruasi (Effendy,2011).

6. Vitamin K

Fungsi vitamin K yang diketahui adalah dalam pembekuan darah,

vitaman K ternyata merupakan kofaktor enzim karboksilase yang mengubah

residu protein berupa asam glutamat menjadi gama-karboksiglutamat.,

untuk pertumbuhan tulang dan mencegah osteoporosis, mencegah diabetes,

dan mencegah pendarahan hati (Effendy,2011).


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Vitamin adalah sekompok molekul organik yang berbeda-beda yang

diperlukan dalam jumlah sangat kecil dalam makanan. Walaupun kita tidak

dapat mensintesis sebagian besar vitamin, sebagian vitamin atau turunan

fungsionalnya dibentuk dalam tubuh tetapi dalam jumlah yang tidak

mencukupi kebutuhan kita.

Vitamin dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu vitamin yang dapat

larut dalam air dan vitamin yang dapat larut dalam lemak. Jenis vitamin yang

larut dalam air adalah vitamin B kompleks dan vitamin C. Vitamin yang dapat

larut dalam lemak adalah vitamin A,D,E dan K.

Contoh tumbuhan yang mengandung vitamin adalah kol, manggis, sirsak

,terung belanda,, dan kacang merah. Khasiat dari vitamin diantaranya pada

vitamin C dan E sebagai antioksidan, vitamin D dan K sebagai pemelihara

dan pertumbuhan tulang , vitamin A sebagai pemeliharaan mata, dan vitamin

B untuk membantu metabolism dan menjaga kesehatan jantung.


DAFTAR PUSTAKA

Effendy, Fauzan. 2011 .Hubungan Status Gizi Dengan Tingkat Prestasi Belajar Pada
Siswa Kelas X Smk Negeri 2 Indramayu .Yogjakarta

Ervinawati. 2010. Pelaksanaan Pemberian Vitamin K oleh Bidan pada Bayi Baru
Lahir di Puskesmas Kecamatan Medan Marelan.

Habibi Sinaga, Ridwan. 2011.Studi Kandungan Vitamin C Pada Tumbuhan Kol (


Brassica Oleracia L. ) Dengan Berbagai Pengolahan. Sumatera
Utara.

Kartikasari, Olivia. 2006 . Aplikasi Tepung Kacang Merah (Phaseolus vulgaris)


dalam Pembuatan Sup KAcang Merah Instan. Semarang

Kumalaningsih, Sri, 2006. Antioksidan Alami-Penangkal Radikal Bebas, Sumber,


Manfaat, Cara Penyediaan dan Pengolahan. Surabaya.
Mark, Dawn B dkk.2012. Biokimia Kedokteran Dasar. EGC. Jakarta
Miryanti, Ary dkk. 2011.Ekstraksi Antioksidan Dari Kulit Buah Manggis (Garcinia
mangostana L.) Universitas Katolik Parahyangan. Bandung.

Poedjiadi,Anna. 2011. Dasar-Dasar Biokimia. UI Press. Jakarta.

Roseline ,Siregar .2010 .Gambaran Pengetahuan Ibu tentang Vitamin A di Posyandu


di Wilayah Kerja Puskesmas Perumnas Helvetia Medan. Sumatera
Utara.

Rusdiana. 2004. Vitamin. Program Studi Biokimia.Fakultas Kedokteran. USU.


Sumatera Utara.

Safitri, Irma.2013 .Studi Analisa Kadar Vitamin C Dan Kadar Beta Karoten Dari
Buah Terung Belanda Hasil Sambung Pucuk Antara Tanaman
Terung Belanda (Solanum betaceaum Cav.) Dengan Tanaman
Lancing (Solanum mauritianum)

Veronika Sihombing, Ira. 2012 Pengaruh Lama Penyimpanan Terhadap Kadar


Vitamin C Dari Buah Sirsak (Annona Murricata L). Sumatera
Utara.
Yuliana. 2011. Penetapan Kadar Vitamni C dari Buah Melon (Cucumis melo) secara
volumetric dengan 2,6-Diklofenol indofenol. Sumatera Utara.

Anda mungkin juga menyukai