Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

GELOMBANG DAN OPTIK MATA

Dosen Pengampu : Hikmawati, S.Pd.,M.Pd.

PENYUSUN :

NI PUTU ANINDITA DARA MAHESWARI (E1Q021037)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
UNIVERSITAS MATARAM

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah penulis haturkan kepada Allah SWT atas selesainya
makalah “ Alat Optik Mata ” ini dengan baik dan tepat waktu. Tanpa adanya nikmat sehat
dan kesempatan dari-Nya saya tidak akan bisa menyelesaikan makalah ini sebagaimana
seharusnya.

Terima kasih kami sampaikan atas bimbingan ibu Hikmawati, S.Pd.,M.Pd. sebagai
dosen pengampuh mata kuliah Gelombang dan Optik yang telah memberikan saya
kesempatan untuk memperluas wawasan dan kreatifitas agar mampu memahami dan
mendalami mata kuliah tersebut.
Besar harapan saya makalah ini akan memberi manfaat, baik bagi diri saya pribadi
dan saudara-saudara pembaca agar kita dapat sama-sama memahami dan
mengimplementasikan mata kuliah Gelombang dan Optik dengan lebih baik lagi. Dan
sekiranya dalam penulisan makalah saya ini terdapat kesalahan dan kekeliruan, mohon untuk
dapat memeberikan masukan dan saran kepada kami agar dapat memperbaiki dan mampu
menghasilkan tulisan yang lebih baik lagi ke depannya.

Mataram, 5 Mei 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iii
BAB I : PENDAHULUAN..............................................................................................1
1.1 Latar Belakang…………..……....…………………….…………………………………1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………….….1

1.3 Tujuan………………………..........………………....…………………………...1

BAB II : PEMBAHASAN…………………………...…………………….…………………...2
BAB III : PENUTUP…………………………………………………………………………...5
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………….5
3.2 Saran......................................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mata merupakan salah satu organ indra manusia, yaitu indra penglihatan. Mata
memiliki fungsi yang sangat penting dalam menyerap informasi visual yang digunakan untuk
melakukan kegiatan sehari-hari. Apabila terjadi gangguan pada mata, hal tersebut dapat
mengurangi bahkan menghambat fungsinya. Gangguan terhadap penglihatan banyak terjadi,
mulai dari gangguan ringan sampai gangguan berat yang bisa menyebabkan kebutaan. Alat
optik mata melibatkan berbagai jenis perangkat yang dirancang untuk memperbaiki atau
membantu penglihatan manusia. Salah satu alat optik mata yang paling terkenal adalah
kacamata. Kacamata digunakan untuk mengoreksi berbagai kelainan refraksi mata, seperti
miopia (rabun jauh), hipermetropi (rabun dekat), dan astigmatisme. Kacamata bekerja dengan
mengarahkan cahaya ke mata melalui lensa yang dapat membantu memfokuskan gambar
pada retina, sehingga memperbaiki kemampuan penglihatan seseorang.

Selain kacamata, ada juga lensa kontak, yang menjadi alternatif populer bagi mereka
yang tidak ingin menggunakan kacamata. Lensa kontak dipasang langsung pada permukaan
mata dan berfungsi dengan cara yang serupa dengan kacamata, yaitu dengan memfokuskan
cahaya ke retina. Lensa kontak hadir dalam berbagai bentuk, termasuk lensa kontak keras dan
lensa kontak lunak, dan dapat digunakan untuk mengoreksi berbagai kelainan refraksi mata.
Selain alat optik yang digunakan untuk mengoreksi kelainan refraksi, ada juga alat optik
lainnya yang digunakan untuk tujuan diagnostik dan pengobatan. Misalnya, slit lamp adalah
alat optik yang digunakan oleh dokter mata untuk memeriksa bagian depan mata dengan
detail yang tinggi. Alat ini dapat membantu dalam diagnosis dan pengobatan berbagai
penyakit mata, seperti katarak, glaukoma, dan keratitis. Dalam makalah ini, akan dibahas
lebih lanjut mengenai alat optik ma, termasuk jenis-jenis penyakit dan prinsip kerja mata,

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa ari penting dari mata itu?
b. Bagaimana proses pembentukan bayangan pada mata?
c. Apa saja gangguan pada mata?
1.3 Tujuan
a. Mengetahui arti penting mata.
b. Mengetahui proses pembentukan bayangan pada mata.
c. Mengetahui gangguan pada mata.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Arti Penting Mata

Mata adalah organ sensorik yang penting dalam sistem penglihatan manusia dan banyak
hewan. Fungsi utama mata adalah menangkap cahaya dan mengubahnya menjadi sinyal
listrik yang dikirim ke otak untuk diinterpretasikan sebagai gambar atau informasi visual.
Berikut adalah beberapa bagian utama mata beserta fungsinya:

a. Kornea: Bagian transparan dan cembung di bagian depan mata yang bertugas untuk
memfokuskan cahaya ke dalam mata.
b. Iris: Bagian berwarna mata yang mengatur jumlah cahaya yang masuk ke dalam mata
dengan mengendalikan ukuran pupil.
c. Pupil: Lubang hitam di tengah iris yang mengatur jumlah cahaya yang masuk ke
dalam mata. Pupil akan menyempit saat cahaya terang dan melebar saat cahaya redup.
d. Lensa: Struktur transparan yang berfungsi untuk memfokuskan cahaya yang melewati
pupil ke retina di bagian belakang mata. Lensa bisa berubah bentuk agar mata bisa
fokus pada objek yang berbeda.
e. Retina: Lapisan tipis dan sensitif cahaya di bagian belakang mata yang mengandung
sel-sel fotoreseptor (rod dan cone). Retina mengubah sinyal cahaya menjadi sinyal
listrik yang kemudian dikirim ke otak melalui saraf optik.
f. Rod dan Cone: Sel-sel fotoreseptor di retina yang merespons cahaya. Rod
bertanggung jawab untuk penglihatan dalam kondisi cahaya redup, sedangkan cone
berperan dalam penglihatan berwarna dan terutama aktif dalam kondisi cahaya terang.
g. Saraf optik: Merupakan serabut saraf yang membawa sinyal listrik dari retina ke otak
untuk diproses lebih lanjut.
h. Otot-otot mata: Terdapat beberapa otot di sekitar mata yang mengontrol gerakan bola
mata, memungkinkan kita untuk melihat ke berbagai arah dan fokus pada objek yang
berbeda.
i. Kelopak mata: Lipatan kulit yang melindungi dan menjaga mata tetap lembab dengan
memproduksi air mata. Kelopak mata juga membantu menjaga debu dan partikel
asing agar tidak masuk ke mata.

2.2 Proses Pembentukan Bayangan Pada Mata


Proses melihat pada mata melibatkan beberapa tahapan utama, yang terjadi dalam
urutan berikut:
a. Penangkapan Cahaya: Proses dimulai ketika cahaya memasuki mata melalui kornea,
lapisan transparan di depan mata. Kornea membantu memfokuskan cahaya yang
masuk ke mata. Kemudian, cahaya melewati pupil, yaitu lubang kecil di tengah iris
yang mengatur jumlah cahaya yang masuk.
b. Fokus Cahaya: Setelah melewati pupil, cahaya mencapai lensa yang terletak di
belakang iris dan pupil. Lensa berfungsi untuk mengubah bentuknya sehingga dapat
mengatur fokus cahaya pada retina di bagian belakang mata. Proses ini disebut
akomodasi.
c. Pemrosesan Cahaya di Retina: Cahaya yang terfokus mencapai retina, lapisan sensitif
cahaya di bagian belakang mata. Di retina terdapat sel-sel fotoreseptor, yaitu batang
dan kerucut. Batang mengendus intensitas cahaya dan berperan dalam penglihatan di
bawah kondisi pencahayaan rendah, sedangkan kerucut bertanggung jawab untuk
penglihatan warna dan terutama aktif dalam kondisi pencahayaan normal.
d. Pembentukan Sinyal Listrik: Ketika sel-sel fotoreseptor menerima cahaya, mereka
mengubahnya menjadi sinyal listrik. Proses ini melibatkan reaksi kimia di dalam sel-
sel fotoreseptor, di mana pigmen yang peka cahaya (rhodopsin) teraktivasi oleh
cahaya dan menghasilkan perubahan listrik dalam sel.
e. Pengiriman Sinyal ke Otak: Sinyal listrik yang dihasilkan oleh sel-sel fotoreseptor
dikirim melalui lapisan sel-sel saraf dan akhirnya mencapai saraf optik. Saraf optik
adalah serangkaian serabut saraf yang menghubungkan retina dengan otak. Sinyal-
sinyal listrik dikirim melalui saraf optik menuju pusat penglihatan di otak.
f. Interpretasi di Otak: Di otak, sinyal-sinyal listrik yang diterima dari mata
diterjemahkan dan diproses menjadi gambar dan informasi visual yang kita lihat.
Berbagai bagian otak, termasuk korteks visual, bekerja bersama untuk mengolah
sinyal-sinyal ini dan menghasilkan persepsi visual yang kita alami.
Proses melihat pada mata melibatkan kerja sama kompleks antara berbagai bagian mata,
seperti kornea, lensa, retina, dan saraf optik, serta sistem pengolahan visual di otak. Dengan
demikian, kita dapat mengenali dan memahami dunia di sekitar kita melalui penglihatan.

2.3 Kelainan pada mata

Ada berbagai gejala yang dapat muncul terkait dengan masalah atau kondisi mata.
Berikut adalah beberapa gejala umum yang sering terkait dengan masalah mata:

a. Mata merah: Mata yang kemerahan dapat menjadi tanda peradangan, iritasi, infeksi,
atau alergi. Gejala ini bisa disertai dengan gatal, terbakar, atau rasa sakit pada mata.
b. Mata berair: Produksi air mata yang berlebihan bisa menandakan adanya iritasi atau
infeksi pada mata. Hal ini dapat disebabkan oleh faktor lingkungan, alergi, atau
konjungtivitis.
c. Penglihatan kabur: Penglihatan kabur atau buram bisa menjadi gejala dari berbagai
masalah mata, termasuk gangguan refraksi seperti rabun jauh atau rabun dekat,
katarak, glaukoma, atau masalah pada retina.
d. Sensitivitas terhadap cahaya: Jika Anda merasa terganggu oleh cahaya terang dan
memiliki kesulitan untuk berada di lingkungan terang, ini bisa menjadi tanda adanya
masalah seperti konjungtivitis, iritasi mata, atau kondisi lainnya seperti keratitis.
e. Mata kering: Jika Anda mengalami mata yang kering, terasa gatal, terbakar, atau
seperti ada pasir di mata, ini bisa menjadi gejala sindrom mata kering. Kondisi ini
terjadi ketika mata tidak memproduksi cukup air mata atau air mata yang dihasilkan
tidak adekuat.
f. Mata berdebu atau terasa ada benda asing di mata: Jika Anda merasa ada benda asing,
seperti debu atau pasir, yang mengganggu di mata, ini bisa menunjukkan bahwa ada
partikel kecil yang masuk dan mengiritasi mata.
g. Mata berkedip atau nyeri mata: Sensasi nyeri, ketidaknyamanan, atau perasaan seperti
ada tekanan pada mata bisa menjadi tanda adanya infeksi, konjungtivitis, peradangan,
atau kondisi lainnya seperti migrain oftalm.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa mekanisme penglihatan pada


mata manusia mulai dari masuknya cahaya hingga diterimanya sinyal penglihatan oleh
otak yaitu cahaya memantulkan citra objek dan terhantar pada garis lurus menuju mata
kemudian Cahaya masuk melalui kornea menuju pupil dan diteruskan ke lensa mata, setelah
itu Kornea dan lensa membelokkan (membiaskan) cahaya agar difokuskan ke retina. Di
retina, sel fotoreseptor akan menerima cahaya yang masuk, kemudian sinyal yang terbentuk
akan diproses pada neuroretina yang lain. Tidak hanya mendeteksi cahaya, retina berfungsi
untuk menggambarkan sesuatu yang telah dilihat oleh mata. Terlebih lagi, ada macam-
macam penyakit mata yang muncul akibat beragam faktor. Sebagian penyakit mata
sebenarnya masih bisa disembuhkan dengan prosedur medis yang tepat. Namun, ada juga
penyakit mata yang tidak bisa disembuhkan.

3.2 Saran

Dengan adanya penjelasan diatas semoga bisa memperdalam materi yang sudah ada
sehingga dapat memperkaya ilmu pengetahuan tentang Indera Penglihatan yaitu mata.
DAFTAR PUSTAKA

B. K. Pierscionek, "The eye and visual optical instruments," Reports on Progress in Physics,
vol. 66, no. 6, hal. 825-883, 2003.

D. A. Atchison dan G. Smith, Optics of the Human Eye, Butterworth-Heinemann, 2000.

G. Smith, Geometrical and Visual Optics: A Clinical Introduction, Butterworth-Heinemann,


1997.

Anda mungkin juga menyukai