PENYUSUN :
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah penulis haturkan kepada Allah SWT atas selesainya
makalah “ Alat Optik Mata ” ini dengan baik dan tepat waktu. Tanpa adanya nikmat sehat
dan kesempatan dari-Nya saya tidak akan bisa menyelesaikan makalah ini sebagaimana
seharusnya.
Terima kasih kami sampaikan atas bimbingan ibu Hikmawati, S.Pd.,M.Pd. sebagai
dosen pengampuh mata kuliah Gelombang dan Optik yang telah memberikan saya
kesempatan untuk memperluas wawasan dan kreatifitas agar mampu memahami dan
mendalami mata kuliah tersebut.
Besar harapan saya makalah ini akan memberi manfaat, baik bagi diri saya pribadi
dan saudara-saudara pembaca agar kita dapat sama-sama memahami dan
mengimplementasikan mata kuliah Gelombang dan Optik dengan lebih baik lagi. Dan
sekiranya dalam penulisan makalah saya ini terdapat kesalahan dan kekeliruan, mohon untuk
dapat memeberikan masukan dan saran kepada kami agar dapat memperbaiki dan mampu
menghasilkan tulisan yang lebih baik lagi ke depannya.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iii
BAB I : PENDAHULUAN..............................................................................................1
1.1 Latar Belakang…………..……....…………………….…………………………………1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………….….1
1.3 Tujuan………………………..........………………....…………………………...1
BAB II : PEMBAHASAN…………………………...…………………….…………………...2
BAB III : PENUTUP…………………………………………………………………………...5
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………….5
3.2 Saran......................................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Mata merupakan salah satu organ indra manusia, yaitu indra penglihatan. Mata
memiliki fungsi yang sangat penting dalam menyerap informasi visual yang digunakan untuk
melakukan kegiatan sehari-hari. Apabila terjadi gangguan pada mata, hal tersebut dapat
mengurangi bahkan menghambat fungsinya. Gangguan terhadap penglihatan banyak terjadi,
mulai dari gangguan ringan sampai gangguan berat yang bisa menyebabkan kebutaan. Alat
optik mata melibatkan berbagai jenis perangkat yang dirancang untuk memperbaiki atau
membantu penglihatan manusia. Salah satu alat optik mata yang paling terkenal adalah
kacamata. Kacamata digunakan untuk mengoreksi berbagai kelainan refraksi mata, seperti
miopia (rabun jauh), hipermetropi (rabun dekat), dan astigmatisme. Kacamata bekerja dengan
mengarahkan cahaya ke mata melalui lensa yang dapat membantu memfokuskan gambar
pada retina, sehingga memperbaiki kemampuan penglihatan seseorang.
Selain kacamata, ada juga lensa kontak, yang menjadi alternatif populer bagi mereka
yang tidak ingin menggunakan kacamata. Lensa kontak dipasang langsung pada permukaan
mata dan berfungsi dengan cara yang serupa dengan kacamata, yaitu dengan memfokuskan
cahaya ke retina. Lensa kontak hadir dalam berbagai bentuk, termasuk lensa kontak keras dan
lensa kontak lunak, dan dapat digunakan untuk mengoreksi berbagai kelainan refraksi mata.
Selain alat optik yang digunakan untuk mengoreksi kelainan refraksi, ada juga alat optik
lainnya yang digunakan untuk tujuan diagnostik dan pengobatan. Misalnya, slit lamp adalah
alat optik yang digunakan oleh dokter mata untuk memeriksa bagian depan mata dengan
detail yang tinggi. Alat ini dapat membantu dalam diagnosis dan pengobatan berbagai
penyakit mata, seperti katarak, glaukoma, dan keratitis. Dalam makalah ini, akan dibahas
lebih lanjut mengenai alat optik ma, termasuk jenis-jenis penyakit dan prinsip kerja mata,
PEMBAHASAN
Mata adalah organ sensorik yang penting dalam sistem penglihatan manusia dan banyak
hewan. Fungsi utama mata adalah menangkap cahaya dan mengubahnya menjadi sinyal
listrik yang dikirim ke otak untuk diinterpretasikan sebagai gambar atau informasi visual.
Berikut adalah beberapa bagian utama mata beserta fungsinya:
a. Kornea: Bagian transparan dan cembung di bagian depan mata yang bertugas untuk
memfokuskan cahaya ke dalam mata.
b. Iris: Bagian berwarna mata yang mengatur jumlah cahaya yang masuk ke dalam mata
dengan mengendalikan ukuran pupil.
c. Pupil: Lubang hitam di tengah iris yang mengatur jumlah cahaya yang masuk ke
dalam mata. Pupil akan menyempit saat cahaya terang dan melebar saat cahaya redup.
d. Lensa: Struktur transparan yang berfungsi untuk memfokuskan cahaya yang melewati
pupil ke retina di bagian belakang mata. Lensa bisa berubah bentuk agar mata bisa
fokus pada objek yang berbeda.
e. Retina: Lapisan tipis dan sensitif cahaya di bagian belakang mata yang mengandung
sel-sel fotoreseptor (rod dan cone). Retina mengubah sinyal cahaya menjadi sinyal
listrik yang kemudian dikirim ke otak melalui saraf optik.
f. Rod dan Cone: Sel-sel fotoreseptor di retina yang merespons cahaya. Rod
bertanggung jawab untuk penglihatan dalam kondisi cahaya redup, sedangkan cone
berperan dalam penglihatan berwarna dan terutama aktif dalam kondisi cahaya terang.
g. Saraf optik: Merupakan serabut saraf yang membawa sinyal listrik dari retina ke otak
untuk diproses lebih lanjut.
h. Otot-otot mata: Terdapat beberapa otot di sekitar mata yang mengontrol gerakan bola
mata, memungkinkan kita untuk melihat ke berbagai arah dan fokus pada objek yang
berbeda.
i. Kelopak mata: Lipatan kulit yang melindungi dan menjaga mata tetap lembab dengan
memproduksi air mata. Kelopak mata juga membantu menjaga debu dan partikel
asing agar tidak masuk ke mata.
Ada berbagai gejala yang dapat muncul terkait dengan masalah atau kondisi mata.
Berikut adalah beberapa gejala umum yang sering terkait dengan masalah mata:
a. Mata merah: Mata yang kemerahan dapat menjadi tanda peradangan, iritasi, infeksi,
atau alergi. Gejala ini bisa disertai dengan gatal, terbakar, atau rasa sakit pada mata.
b. Mata berair: Produksi air mata yang berlebihan bisa menandakan adanya iritasi atau
infeksi pada mata. Hal ini dapat disebabkan oleh faktor lingkungan, alergi, atau
konjungtivitis.
c. Penglihatan kabur: Penglihatan kabur atau buram bisa menjadi gejala dari berbagai
masalah mata, termasuk gangguan refraksi seperti rabun jauh atau rabun dekat,
katarak, glaukoma, atau masalah pada retina.
d. Sensitivitas terhadap cahaya: Jika Anda merasa terganggu oleh cahaya terang dan
memiliki kesulitan untuk berada di lingkungan terang, ini bisa menjadi tanda adanya
masalah seperti konjungtivitis, iritasi mata, atau kondisi lainnya seperti keratitis.
e. Mata kering: Jika Anda mengalami mata yang kering, terasa gatal, terbakar, atau
seperti ada pasir di mata, ini bisa menjadi gejala sindrom mata kering. Kondisi ini
terjadi ketika mata tidak memproduksi cukup air mata atau air mata yang dihasilkan
tidak adekuat.
f. Mata berdebu atau terasa ada benda asing di mata: Jika Anda merasa ada benda asing,
seperti debu atau pasir, yang mengganggu di mata, ini bisa menunjukkan bahwa ada
partikel kecil yang masuk dan mengiritasi mata.
g. Mata berkedip atau nyeri mata: Sensasi nyeri, ketidaknyamanan, atau perasaan seperti
ada tekanan pada mata bisa menjadi tanda adanya infeksi, konjungtivitis, peradangan,
atau kondisi lainnya seperti migrain oftalm.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Dengan adanya penjelasan diatas semoga bisa memperdalam materi yang sudah ada
sehingga dapat memperkaya ilmu pengetahuan tentang Indera Penglihatan yaitu mata.
DAFTAR PUSTAKA
B. K. Pierscionek, "The eye and visual optical instruments," Reports on Progress in Physics,
vol. 66, no. 6, hal. 825-883, 2003.