Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Keperawatan Flora

Volume 14 No 1 Tahun 2021


Published by LPPM STIKes Flora
E-ISSN: 2089-4260
P-ISSN: 2828-3651
Homepages: https://jurnal.stikesflora-medan.ac.id/index.php/jkpf

Pengetahuan Perawat Tentang Prosedur Suction Dengan Pelaksanaan


Tindakan Suction Di Ruang ICU Rumah Sakit USU Medan

Arpina Fajarnita¹, Rina Rahmadani Sidabutar ²


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Flora, Medan, Indonesia¹
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Flora, Medan, Indonesia²
E-mail: arpina@gmail.com ,rinasidabutar2605@gmail.com

ABSTRACT

As one of the nursing actions often done by the nurse, it is necessary knowledge and actions in accordance with
Standard Operating Procedures of Suction appropriate. The type of research used is descriptive correlation
which aims to identify the nurse knowledge relation about Suction procedure with the implementation of
Suctioning in ICU Room. The population in this study were all nurses in ICU (Intersive Care Unit), PICU
(Pediatric Intensive Care Unit), NICU (Neonatal Intensive Care Unit) in Universitas Sumatera Utara Hospital.
Samples used with the total sampling method that is the technique of determining the sample by taking the
entire population. It is expected that nursing services as well as hospitals can improve skills through specialized
training for ICU nurses so as to provide the best possible service to patients in the ICU room. For nursing
education can be an input in the development of information and knowledge about special nursing in the ICU
Hospital.

Keywords: Nurse’s Knowledge, Implementation of Suctioning, ICU

ABSTRAK

Tindakan suction atau hisap lendir merupakan tindakan yang cukup sering dilakukan di ruang ICU. Sebagai
salah satu tindakan keperawatan yang sering dilakukan oleh perawat maka diperlukan pengetahuan dan tindakan
yang sesuai dengan Standar Operasional Prosedur Suction yang tepat. Jenis penelitian yang digunakan adalah
deksriptif korelasi yang bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan pengetahuan Perawat tentang prosedur
Suction dengan pelaksanaan tindakan Suction di Ruang ICU. Populasi dalam penelitian ini adalah semua
perawat di ruangan ICU (Intersive Care Unit), PICU (Pediatric Intensive Care Unit), NICU (Neonatal Intensive
Care Unit) Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara. Sampel yang digunakan dengan metode total Sampling
yakni teknik penentuan sampel dengan mengambil seluruh populasi. Diharapkan bagi pelayanan keperawatan
serta rumah sakit dapat meningkatkan keterampilan melalui pelatihan-pelatihan khusus untuk perawat ruangan
ICU sehingga dapat memberikan pelayaan yang terbaik pada pasien di ruang ICU. Bagi pendidikan keperawatan
dapat menjadi masukan dalam pengembangan informasi dan pengetahuan mengenai keperawatan khusus di
ruang ICU Rumah Sakit.

Kata Kunci : Pengetahuan Perawat, Pelaksanaan Tindakan Suction, ICU

16
Jurnal Keperawatan Flora
Volume 14 No 1 Tahun 2021
Published by LPPM STIKes Flora
E-ISSN: 2089-4260
P-ISSN: 2828-3651
Homepages: https://jurnal.stikesflora-medan.ac.id/index.php/jkpf

PENDAHULUAN Brain (fungsi otak) dan fungsi organ lain,


Ruang intensif merupakan salah satu dilanjutkan dengan diagnosis dan terapi
unit pelayanan rumah sakit dimana pasien definitif. Asuhan keperawatan yang
yang di rawat disini adalah pasien-pasien holistik sangat dibutuhkan dalam
yang berpenyakit kritis dan membutuhkan perawatan pasien tak terkecuali pasien
pelayanan kesehatan secara intensif. yang dirawat intensif care unit, dimana
Kementerian Kesehatan RI (2010) perawat membutuhkan kemampuan untuk
menyebutkan Intensive Care Unit (ICU) menyesuaikan situasi kritis dengan
adalah suatu bagian dari rumah sakit yang kecepatan dan ketepatan yang tidak selalu
mandiri, dengan staf dan perlengkapan dibutuhkan pada situasi keperawatan lain.
khusus yang ditujukan untuk observasi, Dalam asuhan keperawatan tersebut,
perawatan dan terapi pasien pasien yang mencakup perubahan kesehatan fisik,
menderita penyakit, cedera, penyulit yang psikis dan sosial, termasuk intervensi
mengancam nyawa atau potensial dimana perawat mampu berinisiatif secara
mengancam nyawa. ICU menyediakan mandiri untuk mencegah, mengurangi, atau
kemampuan, sarana, dan prasarana serta mengatasi masalah. Salah satu intervensi
peralatan khusus untuk menunjang fungsi- yang dilakukan oleh perawat di ruang
fungsi vital dengan menggunakan intensif dalam keadaan kritis adalah
keterampilan staf medik, perawat dan staf pelaksanaan hisap lendir saluran
lain yang berpengalaman dalam pernafasan (suction) terutama pada pasien
pengelolaan keadaan tersebut. Prevalensi yang terpasang alat bantu nafas atau
penggunaan ICU di dunia tidak diketahui ventilator (Hudak & Gallo, 1997).
secara pasti. Namun data yang Pengetahuan perawat tentang suction
ditunjukkan lebih mengarah kepada data atau hisap lendir ini sangat penting untuk
mortalitas yang terjadi di ruang ICU. pelaksanaan tindakan penghisapan lendir
Di Amerika sekitar 20% pasien (1 dari pada situasi kritis sehingga dapat
5 atau setara 500.000 orang pertahun) meningkatkan keberhasilan perawat dalam
meninggal di ICU, sedangkan angka penanganan pasien dalam mempertahankan
kematian di ICU di seluruh dunia sekitar keefektifan jalan nafasnya. Pengetahuan
25% (Curtis , 2008). Indikasi pasien yang dan keterampilan ini menentukan
dirawat di ICU adalah pasien yang keberhasilan tindakan penghisapan lendir
memerlukan intervensi medis segera oleh atau suctioning. Pengetahuan tentang hisap
tim intensive care, pasien yang lendir ini di dapat melalui pendidikan,
memerlukan pengelolaan fungsi sistem pelatihan, dan pengalaman selama bekerja
organ tubuh secara terkoordinasi dan (Paryanti, 2007).
berkelanjutan sehingga dapat dilakukan Menurut penelitian Prayitno (2008)
pengawasan yang konstan dan metode menjelaskan bahwa ada hubungan antara
terapi titrasi dan pasien sakit kritis/gawat tingkat pengetahuan perawat dengan
yang memerlukan pemantauan kontinyu perilaku perawat dalam melakukan
dan tindakan segera untuk mencegah tindakan hisap lendir sesuai dengan
timbulnya dekopensasi fisiologis. prosedur. Hal tersebut tidak terlepas dari
Kementerian Kesehatan RI (2010) upaya rumah sakit dalam memberikan
menyebutkan Kebutuhan pelayanan pelatihan ICU kepada perawat untuk lebih
kesehatan pasien ICU adalah tindakan meningkatkan pengetahuan dan
resusitasi yang meliputi dukungan hidup keterampilan perawat yang diwujudkan
untuk fungsi-fungsi vital seperti: Airway dalam melaksanakan prosedur tetap yang
(fungsi jalan napas). Breating (fungsi telah ditetapkan oleh pihak rumah sakit.
pernapasan). Circulation (fungsi sirkulasi). Akan tetapi, pengetahuan perawat yang

17
Jurnal Keperawatan Flora
Volume 14 No 1 Tahun 2021
Published by LPPM STIKes Flora
E-ISSN: 2089-4260
P-ISSN: 2828-3651
Homepages: https://jurnal.stikesflora-medan.ac.id/index.php/jkpf

memadai belumlah cukup untuk mengatasi No Karakteristik Jumlah (%)


masalah yang dialami oleh pasien dengan 1 Umur
ventilator bila tidak diikuti dengan sikap 20 – 30 Tahun 19 63,3
positif dari perawat yang bekerja di 31 – 40 Tahun 11 36,7
ruangan ICU, sikap positif kecenderungan Total 30 100
tindakan adalah mendekati, menyenangi, 2 Jenis Kelamin
mengharapkan objek sesuatu (Dewi & 1. Laki-laki 28 93,3
Wawan 2011). 2. Perempuan 2 6,7
Berdasarkan hal diatas peneliti tertarik
Total 30 100
untuk melakukan penelitian tentang
hubungan pengetahuan perawat tentang 3 Pengalaman Kerja
prosedur suction dengan pelaksanaan 1. 2-3 Tahun 2 6,7
tindakan suction di ruang ICU Rumah 2. 3-4 Tahun 2 6,7
Sakit Universitas Sumatera Utara Medan. 3. 4-5 Tahun 9 30
4. > 5 Tahun 17 56,7
METODE PENELITIAN Total 30 100
Desain yang digunakan dalam 4 Tingkat Pendidikan
penelitian ini bersifat deksriptif korelasi 1. DIII
yang bertujuan untuk mengidentifikasi Keperawatan 19 63,3
hubungan pengetahuan Perawat tentang 2. S1 Keperawatan 11 36,7
prosedur Suction dengan pelaksanaan Total 30 100
tindakan Suction di Ruang ICU Rumah 5. Pelatihan ICU
Sakit Universitas Sumatera Utara Medan. 1. Tidak 25 83,3
Penelitian dilakukan di Ruang 2. Ya 5 16,7
Intensive Care Unit (ICU) Rumah Sakit Total 30 100
Universitas Sumatera Utara Medan.
Penelitian ini dilaksanakan mulai pada Berdasarkan Tabel diatas Deskripsi
bulan April 2021 sampai dengan bulan Mei karakteristik responden yaitu bahwa
2021. Populasi pada penelitian ini adalah sebagian besar responden terdapat pada
semua perawat di ruangan ICU (Intersive rentang usia 20-30 tahun sebanyak 19
Care Unit) PICU (Pediatric Intensive Care orang ( 63,3%) dan sebanyak 11 (36,7 %)
Unit), NICU (Neonatal Intensive Care dalam rentang 31-40 tahun .
Unit) Rumah Sakit Universitas Sumatera Berdasarkan jenis kelamin, responden
Utara Medan sebanyak 30 orang. Teknik terbanyak merupakan perempuan yakni
pengambilan sampel yaitu total sampel sebanyak 28 orang (93,3%) dan laki-laki
yaitu seluruh perawat yang ada di ruangan sebanyak 2 orang (6,7%). Sedangkan untuk
ICU (Intersive Care Unit), PICU pengalaman kerja responden terbanyak
(Pediatric Intensive Care Unit), NICU memiliki pengalaman kerja mayoritas
(Neonatal Intensive Care Unit) Rumah responden sudah memiliki pengalaman
Sakit Universitas Sumatera Utara Medan kerja lebih dari 5 tahun yakni sebanyak 17
sebanyak 30 orang (56,7%) , sebanyak 29 orang
(30,0%) memiliki pengalaman kerja 4-5
HASIL PENELITIAN DAN tahun, sebanyak 2 orang (6,7%) memiliki
PEMBAHASAN pengalaman kerja 3-4 tahun dan sebanyak
Distribusi Frekuensi Karakteristik 2 orang (6,7%) memiliki pengalaman kerja
Responden di Klinik Pratama Rawat 2-3 tahun. Untuk karakteristik pendidikan
Inap Medica Medan kebanyakan responden berpendidikan DIII

18
Jurnal Keperawatan Flora
Volume 14 No 1 Tahun 2021
Published by LPPM STIKes Flora
E-ISSN: 2089-4260
P-ISSN: 2828-3651
Homepages: https://jurnal.stikesflora-medan.ac.id/index.php/jkpf

Keperawatan yakni sebanyak 19 orang Distribusi Frekuensi dan Pensentase


(63,3%) dan S1 Keperawatan sebanyak 11 Pelaksanaan Tindakan Suction oleh
orang (36,7%). Sedangkan untuk pelatihan Perawat di Ruang ICU Rumah Sakit
ICU mayoritas responden tidak mengikuti Universitas Sumatera Utara (n=30)
pelatihan ICU yakni sebanyak 25 orang Pengetahuan Jumlah (%)
(83,3%) dan yang mengikuti pelatihan ICU Baik 26 86,6
sebanyak 5 orang (16,7%). Cukup 4 13,3
Kurang Baik 0 0
Distribusi Frekuensi dan Pensentase Total 30 100
Tingkat Pengetahuan Perawat tentang
Suction di Rumah Sakit Universitas
Sumatera Utara (n=30). Dari hasil penelitian didapatkan
Pengetahuan Jumlah (%) mayoritas Perawat melakukan pelaksanaan
Baik 30 100 suction dengan baik yakni sebanyak 26
Cukup 0 0 orang (86,7%), sebanyak 4 orang (13,3%)
kurang 0 0 berada dalam tingkat pelaksanaan tindakan
Total 30 100 suction cukup dan tidak ada perawat yang
berada dalam pelaksanaan tindakan suction
Dari hasil penelitian semua responden yang kurang baik
(perawat) sebanyak 30 orang (100%) Analisa Bivariat
memiliki tingkat pengetahuan yang baik Analisa bivariat dilakukan dengan tabulasi
tentang suction. silang{crosstab)

Analisa Hubungan Tingkat Pengetahuan Perawat tentang Prosedur


Suction dengan Pelaksanaan Tindakan Suction di Ruang ICU Rumah Sakit
Universitas Sumatera Utara (n = 30)
Variabel 1 Variabel 2 r p-value Keterangan
Tingkat Pengetahuan Pelaksanaan 0.473 0.008 ada Hubungan
Perawat Tentang Tindakan Suction di
Prosedur Suction Ruang ICU

0,05) dengan nilai r (nilai kekuatan


Hubungan tingkat pengetahuan hubungan) 0.473 yakni cukup kuat.
perawat dengan pelaksanaan tindakan Tingkat pengetahuan perawat tentang
suction di ruang ICU Rumah Sakit suction merupakan seberapa besar perawat
Universitas Sumatera Utara diketahui dalam mengingat tentang apa saja yang
dengan menggunakan uji Spearman secara berhubungan dengan suction itu sendiri.
komputerisasi. Adapun hasil uji statistik Berdasarkan hasil penelitian ditemukan
menunjukkan bahwa ada hubungan yang bahwa semua responden (perawat)
bermakna antara tingkat pengetahuan sebanyak 30 orang (100%) memiliki
perawat tentang suction dengan tingkat pengetahuan yang baik tentang
pelaksanaan tindakan suction di ruang ICU suction. Hasil penelitian sesuai dengan
Rumah Sakit Universitas Sumatera yakni penelitian yang dilakukan oleh Paryanti
nilai signifikan p-value 0,008 (p-value < (2007) di RSUD Prof. Dr. Margono
Soekarjo Purwokerto yang mengemukakan

19
Jurnal Keperawatan Flora
Volume 14 No 1 Tahun 2021
Published by LPPM STIKes Flora
E-ISSN: 2089-4260
P-ISSN: 2828-3651
Homepages: https://jurnal.stikesflora-medan.ac.id/index.php/jkpf

bahwa perawat ruang ICU memiliki Berdasarkan distribusi frekuensi


Tingkat pengetahuan tentang isap pendidikan perawat ICU Rumah Sakit
lendir/suction dengan sebagian besar Universitas Sumatera Utara mayoritas
dalam kategori tinggi (68,2%) dan paling berpendidikan DIII Keperawatan.
sedikit pada kategori rendah (4,5%). Pendidikan merupakan suatu
Tingkat pengetahuan perawat pada bimbingan yang diberikan seseorang
kategori sedang 27,3%. Notoatmodjo, terhadap perkembangan orang lain menuju
(2012) mengatakan bahwa pengetahuan kearah cita cita tertentu yang menentukan
merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi mansuia untuk berbuat dan mengisi
setelah orang mengadakan penginderaan kehidupan untuk mencapai keselamatan
terhadap suatu objek tertentu. dan kebahagiaan. Semakin tinggi
Penginderaan terhadap obyek terjadi pendidikan seseorang maka semakin
melalui panca indra manusia yakni mudah seseorang menerima informasi
penglihatan, pendengaran, penciuman, (Notoatmodjo, 2003).
rasa dan raba dengan tersendiri. Pada Hasil penelitian menemukan bahwa
waktu penginderaan sampai menghasilkan ada hubungan antara tingkat pengetahuan
pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi perawat tentang suction dengan
oleh intensitas perhatian presepsi terhadap pelaksanaan tindakan suction di ruang ICU
obyek. Sebagian besar pengetahuan Rumah Sakit Universitas Sumatera yakni
manusia di peroleh melalui mata dan nilai signifikan p-value yakni 0,008 (p-
telinga. value< 0,05) dengan nilai r (nilai kekuatan
Dalam hal ini adalah pengetahuan hubungan) 0,473 yakni tingkat hubungan
perawat ICU tentang Suction yang selama cukup kuat.
ini cukup sering dilihat dan dikerjakan di Hasil penelitian ini sesuai dengan
kamar ICU. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh
penelitian yang menyatakan bahwa Prayitno, (2010), tentang Hubungan
mayoritas responden memiliki masa kerja Tingkat Pengetahuan Perawat Tentang
lebih dari 5 tahun yakni sebanyak 17 orang Prosedur Suction Dengan Perilaku Perawat
(56,7%). Hal ini bisa berpengaruh terhadap Dalam Melakukan Tindakan Suction di
pengetahuan responden tentang perawatan ICU Rumah Sakit dr. Kariadi Semarang.
pasien dengan suction. Berdasarkan Hasil penelitian menunjukkan bahwa
distribusi jenis kelamin responden di ICU perawat dengan pengetahuan baik
didapatkan data bahwa jenis kelamin yang mempunyai perilaku yang baik sebanyak
terbanyak adalah perempuan yakni 21 orang (72,4%). Berdasarkan hasil uji
sebanyak 28 orang (93,3%). statistik korelasi spearman rank. Terlihat
Atlantic Monthly menyatakan bahwa bahwa nilai p value 0,030 lebih kecil dari
"Keperawatan merupakan perpaduan dari taraf signifikasi (0,05) menunjukkan ada
perhatian, pengetahuan dan keterandalan hubungan antara tingkat pengetahuan
yang sangat penting bagi kelangsungan perawat dengan perilaku perawat dalam
hidup pasien. Perawat merupakan suatu melakukan tindakan suction.
profesi yang abadi, yang membutuhkan Hasil ini sesuai dengan pendapat
perhatian, keibaan hati dan pengertian". Bloom (2006) yang menyatakan bahwa
Perempuan identik dengan perhatian, pengetahuan merupakan domain yang
keibaan hati dan pengertian, kebanyakan sangat penting dalam membentuk tindakan
peminatan pekerjaan perempuan meliputi seseorang (overt behavior). Pengetahuan
hal-hal tersebut sehingga banyak yang adalah merupakan hasil dari tahu, dan ini
memutuskan untuk menjadi seorang terjadi setelah orang melakukan
perawat (Kholid, 2009). penginderaan terhadap suatu objek

20
Jurnal Keperawatan Flora
Volume 14 No 1 Tahun 2021
Published by LPPM STIKes Flora
E-ISSN: 2089-4260
P-ISSN: 2828-3651
Homepages: https://jurnal.stikesflora-medan.ac.id/index.php/jkpf

tertentu. Penginderaan terjadi melalui bahwa ada hubungan yang bermakna


panca indera manusia, yakni indera secara statistik antara tingkat pengetahuan
penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa perawat dengan keterampilan
dan raba. Sebagian besar pengetahuan melaksanakan prosedur tetap isap
manusia diperoleh melalui mata dan lendir/suction di ruang ICU RSUD Prof.
telinga. Sedangkan tindakan merupakan Dr. Margono Soekarjo Purwokerto dengan
suatu pelaksanaan dari sebuah rencana nilai p = 0,004 (p – value < 0,05).
yang sudah disusun secara matang dan Menurut Foster (2001) pengetahuan
terperinci. Dari hasil penelitian diperoleh merujuk pada konsep, prinsip, prosedur,
bahwa meskipun mayoritas perawat di ICU kebijakan atau informasi lain yang
Rumah Sakit USU tidak mengikuti dibutuhkan oleh karyawan. Pengetahuan
pelatihan ICU namun pengetahuan dan juga mencakup kemampuan untuk
keterampilan dalam pelaksanaan tindakan memahami dan menerapkan informasi
suction mayoritas berada dalam kategori pada tanggung jawab pekerjaan, sedangkan
baik. ketrampilan merujuk pada kemampuan
Hal ini tidak sesuai dengan pendapat fisik yang dibutuhkan untuk mencapai atau
ahli yang menyatakan bahwa Pelatihan menjalankan suatu tugas atau pekerjaan.
ICU yang diberikan kepada perawat akan Hal ini berhubungan dengan
dapat meningkatkan pengetahuan dan berkembangnya ilmu pengetahuan dan
keterampilan perawat. Menurut tekhnologi yang makin canggih menuntut
Sastrohadiwiryo (2002) pelatihan kita harus bisa menyesuaikan diri untuk
merupakan proses membantu para tenaga memperoleh informasi yang terbaru atau
kerja untuk memperoleh efektifitas dalam terkini, salah satu usaha adalah dengan
pekerjaan mereka yang sekarang atau yang cara meningkatkan pendidikan yang lebih
akan datang melalui pengembangan tinggi dari sebelumnya.
kebiasaan tentang pikiran, tindakan,
kecakapan, pengetahuan, dan sikap yang SIMPULAN DAN SARAN
layak. Simpulan
Sementara Notoatmodjo (1997) Berdasarkan hasil analisa dan
berpendapat bahwa pengetahuan dapat pembahasan tentang hubungan tingkat
diperoleh melalui pendidikan, pengalaman pengetahuan perawat tentang suction
diri sendiri, pengalaman orang lain, media dengan pelaksanaan tindakan suction di
massa maupun lingkungan. Pelatihan ICU ruang ICU (intensive Care Unit) Rumah
yang diikuti oleh perawat akan dapat Sakit Universitas Sumatera Utara Medan
meningkatkan pengetahuan dan dapat disimpulkan bahwa dari hasil
keterampilan dalam pengelolaan pasien penelitian semua responden (perawat)
ICU. Pengetahuan dan keterampilan dalam memiliki tingkat pengetahuan yang baik
pengelolaan pasien ICU akan diwujudkan tentang suction yakni sebanyak 30 orang
dalam melaksanakan prosedur tetap yang (100%).
telah ditetapkan oleh pihak rumah sakit. Sedangkan dari pelaksanaan suction
Hasil penelitian ini juga sama dengan dengan hasil baik yakni sebanyak 26 orang
penelitian yang dilakukan oleh Paryanti (86,7%), dan sebanyak 4 orang (13,3%)
(2007) tentang hubungan tingkat berada dalam tingkat pelaksanaan tindakan
pengetahuan perawat dengan keterampilan suction cukup dan tidak ada perawat yang
melaksanakan prosedur tetap suction di berada dalam pelaksanaan tindakan suction
ruang ICU RSUD PROF. DR. Margono yang kurang baik. Dan dari hasil penelitian
Soekarjo Purwokerto dimana didapatkan ini didapatkan bahwa ada hubungan yang
bermakna antara tingkat pengetahuan

21
Jurnal Keperawatan Flora
Volume 14 No 1 Tahun 2021
Published by LPPM STIKes Flora
E-ISSN: 2089-4260
P-ISSN: 2828-3651
Homepages: https://jurnal.stikesflora-medan.ac.id/index.php/jkpf

perawat tentang suction dengan Jakarta


pelaksanaan tindakan suction di ruang ICU Hidayat A Azis Alimul., 2010. Praktek
Rumah Sakit Universitas Sumatera yakni Kebutuhan Dasar Manusia. Salemba
nilai signifikan p-value 0,008 (p-value< Medika, Jakarta.
0,05) dengan nilai r (nilai kekuatan Hidayat, A.Aziz Alimul. 2007, Metode
hubungan) 0.473 yakni cukup kuat. Penelitian Keperawatan & Teknik
Analisa Data, Jakarta, Salemba
Saran Medika
Melaksanakan peningkatkan Kozier & Erb, et al. ( 2009 ). Buku Ajar
keterampilan perawat dengan pelatihan- Praktik Keperawatan Klinis edisi
pelatihan ICU Dasar kepada semua 5.Jakarta : EGC.
perawat di ruang ICU. Selain dapat juga Long, Barbara, C. (1996). Perawatan
meningkatkan keterampilan mengenai medical Bedah Volume 2. Bandung:
pelaksanaan suction dengan pelatihan ICU Yayasan ikatan alumni pendidikan
dasar dapat meningkatkan terampilan di keperawatan padjajaran
semua aspek penatalaksanaan keperawatan
di ruang ICU. Muttaqin, Arif dan Sari, Kumala, 2009,
Dalam pendidikan keperawatan Asuhan Keperawatan
khususnya manajemen keperawatan agar Perioperatif:Konsep, Proses dan
menjadi masukan dalam pengembangan Aplikasi, Salemba Medika, Jakarta.
keterampilan perawat dalam hal ini Musliha., 2010. Keperawatan Gawat
mengenai Keperawatan khusus di ruang Darurat. Nuha Medika, Yogyakarta
ICU. Notoatmodjo, Soekidjo Prof.Dr. 2007.
Penelitian ini diharapkan dapat Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta.
menjadi dasar kepada peneliti selanjutnya Rineka Cipta
untuk melakukan penelitian yang sejenis Potter, P, A & Perry, A, G. ( 2005). Buku
dengan jumlah sampel yang lebih banyak. Ajar Fudamental Keperawatan Vol.2
Serta perlu dilakukan penelitian yang lebih Edisi 4. Jakarta: EGC
lanjut dan mendalam tentang faktor-faktor Polit, D. E & Hungler, B. P. (1999).
apa saja yang mempengaruhi perawat Nursing reaserch principles and
dalam pelaksanaan tindakan suction di methodes, Edisi 6., Philadelphia :
ruang ICU. Lippincott. Sistem Pernafasan dan
Suctioning Pada Jalan Nafas.
DAFTAR PUSTAKA http://amhie’sblog.com, diperoleh
Asmadi., 2008. Konsep dasar tanggal 10 Juli 2021
keperawatan. Salemba Medika, Smeltzer, Suzanne C. dan Bare, Brenda G,
Jakarta 2002, Buku Ajar Keperawatan
Bruner dan Suddarth., 2002. Buku Ajar MedikalBedah
Keperawatan Medikal Bedah, Jakarta Brunner dan Suddarth (Ed.8, Vol. 1,2),
Doengoes, Marlyn E, Moorhouse, Mary F Alih bahasa oleh Agung
dan Geissler, Alice C, 2000, Rencana Waluyo…(dkk), EGC, Jakarta.
Keperawatan Untuk Perencanaan dan Tabrany., 2010. Ilmu Penyakit Paru.
Pendokumentasian PerawatanPasien, Perpus Nasional Katalog dalam
Edisi 3, Alih Bahasa I Made Kriasa, Terbitan (KDT),
EGC, Jakarta. Potter, P. A, dan Perry, A. G. (2019).
Eliastam, M., Sternbach, G., & Bresler, M., Fundamental of nursing. Edisi 7. St.
1998. Buku saku : Penuntun Louis: Mosby
Kedaruratan Medis (edisi 5 ). EGC, Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi

22
Jurnal Keperawatan Flora
Volume 14 No 1 Tahun 2021
Published by LPPM STIKes Flora
E-ISSN: 2089-4260
P-ISSN: 2828-3651
Homepages: https://jurnal.stikesflora-medan.ac.id/index.php/jkpf

penelitian kesehatan. Jakarta : Rineka


Cipta

UCAPAN TERIMAKASIH
Peneliti ingin mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah
banyak membantu peneliti dalam
menyelesaikan penelitian ini, peneliti
mengucapkan terima kasih kepada :
dr. Fithria Aldy, M.Ked (Oph)., Sp.M
(K) selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Flora yang membantu peneliti
dalam bentuk hibah
LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Flora.
Direktur Rumah Sakit Univeristas
Sumatera Utara yang telah memberikan
izin kepada peneliti untuk melakukan
penelitian ini.
Seluruh pegawai khususnya perawat
Rumah Sakit Univeristas Sumatera Utara
telah banyak membantu peneliti dalam
penelitian ini

23

Anda mungkin juga menyukai