Anda di halaman 1dari 2

Dalam Perkara Nomor : 108/G/2022/PTUN.SBY.

Surabaya, 4 Agustus 2021


Perihal : Replik atas Jawaban Tergugat

Kepada Yth,
Ketua Pengadilan Negeri Surabaya
Cq. Ketua Majelis Hakim yang menangani perkara
Nomor : 108/G/2022/PTUN.SBY.

Di –

Surabaya

Dengan hormat, Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Maryam

Pekerjaan : wiraswasta

Alamat : Dusun kambengan RT 16 RW 04 Desa Nogosaren, Kecamatan Gading, Kabupaten


Probolinggo

Yang selanjutnya disebut sebagai Penggugat.

Sehubungan dengan Jawaban dari Tergugat yang disampaikan pada tanggal 19 Juli 2022 dalam Perkara
Perdata Nomor 108/G/2022/PTUN.SBY. maka dengan ini perkenankanlah saya menyampaikan Replik
sebagai berikut :

DALAM EKSEPSI :

1. Exceptio Peremptoria (Gugatan Tidak Dapat Diperkarakan)

Bahwa Gugatan Penggugat dapat diperkarakan karena :

a. Tidak ada perintah Undang-Undang yang mensyaratkan agar Para Penggugat terlebih dahulu
mengajukan gugatan pembagian waris di Pengadilan agama sebelum mengajukan gugatan di
PTUN.
b. bahwa terhadap dalil Eksepsi Kewenangan Absolut Pengadilan dari Pihak Tergugat,
sebagaimana ketentuan Pasal 47 Jo. Pasal 50 Undang-Undang Peradilan Tata Usaha Negara,
maka diketahui kewenangan absolut Pengadilan Tata Usaha Negara adalah mengadili sengketa
tata usaha negara.
c. bahwa batasan formal normatif mengenai sengketa tata usaha negara terdapat dalam Pasal 1
angka (10) Undang-Undang Peradilan Tata Usaha Negara, yang berbunyi sebagai berikut:
“Sengketa tata usaha negara adalah sengketa yang timbul dalam bidang tata usaha negara
antara orang atau badan hukum perdata dengan badan atau pejabat tata usaha negara, baik di
pusat maupun di daerah, sebagai akibat dikeluarkannya keputusan tata usaha negara,
termasuk sengketa kepegawaian berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku”;
d. bahwa setelah mencermati dan mengkaji objek sengketa, ternyata objek sengketa a quo telah
memenuhi unsur-unsur Keputusan Tata Usaha Negara (KTUN) sebagaimana dimaksud
ketentuan Pasal 1 angka (9) Undang-Undang Peradilan Tata Usaha Negara, .
e. bahwa berdasarkan pertimbangan hukum tersebut di atas, maka sengketa ini telah memenuhi
unsur sengketa tata usaha negara sebagaimana dimaksud ketentuan Pasal 1 angka (10)
Undang-Undang Peradilan Tata Usaha Negara, sehingga menjadi kewenangan Peradilan Tata
Usaha Negara untuk mengadilinya sesuai ketentuan Pasal 47 Undang-Undang Peradilan Tata
Usaha Negara, maka dengan demikian PengadilanPengadilan Tata Usaha Negara Surabaya
berwenang mengadili sengketa tata usaha negara a quo;
f. bahwa berdasarkan uraian pertimbangan hukum di atas, maka eksepsi kewenangan absolut
pengadilan yang diajukan oleh Pihak Tergugat tidak beralasan hukum, oleh karena itu eksepsi
tersebut haruslah dinyatakan tidak diterima;

DALAM POKOK PERKARA :


Bahwa pada pokoknya Penggugat tetap pada gugatan Penggugat semula, dan menolak dalil-dalil
Tergugat, kecuali yang secara tegas-tegas diakui kebenarannya ;

PENUTUP

Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka dalil-dalil PENGGUGAT cukup beralasan untuk diterima,
oleh karenanya dalam replik ini kami mohon agar gugatan dikabulkan untuk seluruhnya
sebagaimana rinciannya telah dimohonkan dalam gugatan.

Hormat Saya,

Penggugat

Maryam

Anda mungkin juga menyukai