Anda di halaman 1dari 4

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PENILAIAN DAN PENGENDALIAN PENYEDIAAN DAN


PENGGUNAAN OBAT

Nomor : 440/94/SK-UKP/PKM-JBE/2018

Revisi Ke : 00

BerlakuTgl :

DITETAPKAN
KEPALA PUSKESMAS JAMBE

dr. R. Astrid Heraline


NIP. 197907082005012012

PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG


PUSKESMAS JAMBE
Jl. Tipar Raya – Daru No. 7 Kec. Jambe Kab. Tangerang – Banten
Telpon : 021. 5992331 Email : pkm_jambe@yahoo.com
PENILAIAN DAN
PENGENDALIAN, PENYEDIAAN
DAN PENGGUNAAN OBAT
No Kode : 440/94/SK-
UKP/PKM-JBE/2

SOP 018
No. Revis : 00
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/3

PUSKESMAS dr. R. Astrid Heraline


JAMBE Nip. 197907082005012012
1. Pengertian Suatu kegiatan yang dilakukan Puskesmas dalam rangka mengendalikan
penyediaan obat dan Bahan Medis Habis Pakai ( BMHP ) agar sesuai
kebutuhan puskesmas dan penggunaannya tepat sasaran
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menjamin penyediaan
obat da BMHP di puskesms agar sesuai dengan kebutuhan dan
meningkatkan penggunaan obat secara rasional dan efisien.Terlaksananya
Optimalisasi Penggunaan obat melalui peningkatan efektifitas dan efisiensi
pengelolaan dan penggunaan obat secara tepat dan rasional.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Jambe Nomor 440/10/SK-UKP/PKM-JBE/2018
tentang Pelayanan Farmasi Puskesmas Jambe
4.Referensi 1. Undang-Undang RI Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan;
2. PERMENKES No. 74 Tahun 2016 tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas.
1. Perencanaan
5. Prosedur Langkah-
a. Petugas farmasi memperkirakan / menghitung pemakaian obat
langkah
rata-rata perbulan di puskesmas induk dan seluruh ruang
pelayanan untuk menyusun rencana kebutuhan obat selama
satu tahun;

b. Petugas farmasi mengajukan usulan obat ke Gudang Faramasi


Kabupaten sesuai ketersediaan obat / alat kesehatan di Gudang
Farmasi Kabupaten;

c. Petugas farmasi mengajukan usulan obat yang tidak tersedia

1/3
diluar formularium untuk memenuhi kebutuhan;

d. Petugas farmasi meminta persetujuan dari kepala puskesmas


tentang usulan obat yang tidak tersedia diformularium.

2. Penggelolaan dan Pengendalian Obat

a. Petugas farmasi menerima obat / alat kesehatan dari Gudang


Farmasi Kabupaten berdasarkan permintaan yang diusulkan
setiap satu bulan sekali dengan membuat LPLPO;

b. Petugas farmasi menyimpan obat / alat kesehatan yang diterima


dari Gudang Farmasi Kabupaten di gudang obat puskesmas;

c. Petugas farmasi menginventarisir obat / alat kesehatan ditulis


dikartu stok obat sebagai pengendali stok;

d. Petugas farmasi menginformasikan kepada petugas medis obat


yang stoknya berlebih untuk menghindari obat kadaluwarsa;

e. Petugas farmasi menginformasikan kepada petugas medis obat


yang stoknya kosong untuk digantikan dengan obat pengganti
lain dengan fungsi yang sama.

3. Evaluasi Penggunaan Obat

Setiap bulan petugas farmasi mengevaluasi penggunaan obat di sub


ruang dengan melihat LPLPO sub ruang untuk menghindari ketidak
sesuaian pemakaian obat dan kelebihan stok obat.
4. Penyediaan penggunaan Obat

Penyediaan dan Penggunaan obat adalah proses tersedianya


obat, peresepan dan penyerahan obatserta informasi obat sesuai
resep.
Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
a. .Menerima resep;

b. Memeriksa kelengkapan dan kesesuaian resep;

c. Jika resep tidak sesuai atau terjadi kesalahan administrasi


resep, maka harus konfirmasi ulang terhadap penulisan resep;

d. Menyiapkan obat;

- Racikan
- Non racikan

2/3
- BHP
e. Memberi etiket berdasarkan petunjuk yang ada di resep;

f. Melakukan verifikasi ulang antara obat dan resep;

g. Menyerahkan obat disertai informasi obat kepada pasien dan


cara penggunaan obat;

h. Mencatat pengeluaran obat pada kartu stock.

6. Bagan Alir -
7. Hal-Hal Yang Buku pencatatan obat
Perlu
Diperhatikan
8. Dokumen Terkait Prosedur penyediaan obat yang menjamin ketersediaan obat.
9. Unit Terkait Petugas Apotek
10.Rekaman Historis
Perubahan
No Isi Perubahan Tgl. Mulai Diberlakukan

3/3

Anda mungkin juga menyukai