Anda di halaman 1dari 9

1

ESAI SEBAB AKIBAT

I. Teori Dan Aplikasi Menulis Esai


A. Pengertian dan Jenis Esai
Esai merupakan tulisan yang terdiri atas beberapa paragraf. Tulisan ini
berbicara tentang satu topik yang dibahas lebih kompleks, sehingga tidak
hanya satu paragraf. Cirri khas karangan esai adalah adanya paragraf
pendahuluan dan paragaraf simpulan, selain paragraf- paragraf penjelas. Jika
seseorang pandai mengembangkan ide dalam paragraf, otomatis mahir pula
dalam menulis esai (Oshima dan Ann Hogue, 1982:77).
B. Menulis Esai
Menulis tidak dapat dilakukan sekali jadikarena menulis merupakan
proses. Paling tidak, ada tiga tahapan yang harus dilalui dalam proses
penulisan, yaitu prapenulisan, menulis, dan editing (menyunting dan
merevisi).
C. Proses Penulisan
1. Prapenulisan
Beberapa langkah yang perlu diambil sebelum menulis sebuah
essai:
a. Menentukan topik
Menurut Suparno dan Mohammad Yunus (2002: 1.15-1.16)
topik adalah pokok persoalan atau permasalahan yang
menjiwai seluruh karangan. Ada 2 hal yang perlu diperhatikan
dalam pemilihan topik dalam essai, yaitu pemilihanan topik
harus didasari oleh pertimbangan waktu kapan tulisan itu akan
dibaca orang dan kemudahan mendapat bahan-bahan rujukan
yang sesuai dengan topik yang diambil.
b. Mengembangkan topik luas yang dipilih
Kemudian hendaknya topik yang dipilih tidak terlalu luas.
Apabila masih terlalu luas hendaknya topik ini dipersempit
dahulu. Widyamartaya (1980: 16–19) memberikan cara-cara

1
2

yang dapat ditempuh dalam mengembangkan topik luas


tersebut yaitu sebagai berikut: menggunakan silsilah gagasan,
menggunakan diagram pohon, menggunakan diagram jam.
c. Mempertimbangkan tujuan dan sasaran tulisan
Setelah mendapatkan topik yang baik, kita tentukan dahulu
tujuan dari menulis karangan tersebut. Apakah tujuannya untuk
sedekar memberikan informasi atau meyakinkan pembaca.
Selanjutnya kita perhatikan kepada siapa sasaran tulisan yang
kita buat ini. Memperhatikan sasaran tulisan akan
mempengaruhi bagaimana kita harus menyajikan tulisan kita
ini.
d. Mengumpulkan bahan atau informasi
Sumber atau informasi sangat membantu kita dalam penulisan
essai ini. Pengumpulan bahan atau informasi ini dalam
dilakukan sebelum, sewaktu, dan sesudah penulisan.
e. Menyusun kerangka karangan
Menyusun kerangka karangan sangat membantu dalam
penulisan essai juga dan dapat mengembangkan kemampuan
untuk menulis kita. Pertama, kerangka karangan akna
membantu kita dalam mengorganisasikan ide-ide kita. Kedua,
kerangka karangan dapat membantu kita sehingga kita dapat
menulis dengan cepat. Ketiga, kita dapat mengembangkan
gramatikal kalimat seba kita tidak dipusingkan lagi dengan
urusan organisasi karangan.

2. Menulis
Sistematika tulisan essai terbagi menjadi tiga, yaitu paragraf
pembuka, paragraf tubuh, dan paragraf akhir. Paragraf pembukan
berisi pernyataan umum dan pernyataan tesis. Paragraf tubuh
menyajikan pembahasan ide-ide yang dinyatakan dalma pernyataan
tesis dengan menyertakan detail-detail pendukung yang konkret

2
3

berupa kutipan, contoh, fakta, atau alasan. Kemudian paragraf akhir


bertugas mengembalikan pembaca kepada ide-ide yang merupakan
inti karangan.

3. Menyuting dan Merevisi (Editing)


Tahap ini merupakan tahap penyempurnaan drag pertama yang
dihasilkan. Jadi, kegiatan pada tahap ini berisikan kegiatan
menyunting atau merevisi karangan. Penulis harus membaca draf
tulisan lalu merevisi baik pada aspek mekanik seperti ejaan, diksi,
pengalimatan, paragraf, penulisan daftar pustaka, maupun pada
aspek isi karangan.

D. Sistematika/Kerangka Karangan Esai


Sebuah esai terdiri atas tiga bagian: paragraf pembuka, tubuh (paling
sedikit 1 namun biasanya 2 atau lebih paragraf), dan paragraf penutup
(Oshima dan Ann Hogue, 1982:77). Berikut ini dijelaskan sistematika esai
berdasarkan pendapat Oshima dan Ann Hogue (1982) tersebut.
1. Paragraf Pembuka
Paragraf pembuka terdiri atas dua bagian yaitu pernyataan umum
dan pernyataan tesis. Paragraf pembuka memiliki empat tujuan
yaitu (1) memperkenalkan topik esai; (2) memberikan latar
belakang secara umum tentang topik; (3) sering mengindikasikan
rencana keseluruhan esai; (4) menarik perhatian pembaca terhadap
topik yang dibicarakan.
Kalimat pertama dalam paragraf pembuka harus berisikan
pernyataan yang sangat umum tentang topik. Tujuannya untuk
menarik perhatian pembaca dan memberikan informasi latar
belakang (background infromation) tentang topik. Setiap kalimat
selanjutnya harus lebih khusus daripada kalimat sebelumnya dan
akhirnya mengarah ke pernyataan tesis.

3
4

Pernyataan umum bertugas: (1) memperkenalkan topik esai; (2) memberikan


latar belakang secara umum tentang topik;

Pernyataan tesis adalah kalimat yang paling penting dalam


paragraf pembuka. Pernyataan tesis ini menyatakan topik utama dan
menyatakan sub-subtopik utama yang akan didiskusikan dalam
bagian tubuh esai. Lebih jauh lagi, pernyataan tesis ini
mengindikasikan metode pengorganisasian seperti urutan
kronologis atau urutan berdasarkan keurgensiannya.

Pernyataan tesis: (1) menyatakan topik utama; (2) mendaftarkan sub-


subtopik; (3) mengindikasikan metode pengorganisasian keseluruhan tulisan;
(4) biasanya kalimat akhir dalam paragraf pembuka

2. Tubuh Esai
Tubuh sebuah esai membicarakan sub-subtopik satu persatu. Tubuh
paragraf ini berisikan sejumlah paragraf yang diperlukan untuk
menjelaskan ide-ide pengontrolan dalam pernyataan tesis.

3. Paragraf Penutup
Paragraf penutup merupakan bagian yang sangat penting dalam
esai. Dalam paragraf ini Anda menyatakan bahwa Anda telah
“selesai” dan mengingatkan pembaca tentang yang telah
dibicarakan. Jangan lupa menggunakan tanda transisi “kesimpulan”.
Paragraf penutup merupakan rangkuman ide-ide utama, atau
menyatakan kembali tesis dalam kalimat yang berbeda (parafrasa),
dan atau pernyataan akhir tentang topik (dapat berupa komentar).

4
5

E. Tanda-Tanda Transisi Antar Paragraf


Tanda transisi sangat penting bukan hanya didalam paragraf melainkan
juga antarparagraf. Jika Anda menulis dua atau lebih banyak paragraf Anda
perlu menunjukkan hubungan antar paragraf pertama dan paragraf kedua,
antara paragaraf kedua dan ketiga, dan seterusnya.
Transisi antarparagraf bagaikan mata rantai. Mata rantai tersebut
menghubungkan paragraf-paragraf tersebut dan menghubungkan ide-ide yang
terdapat didalamnya.
Dua paragraf dihubungkan dengan menambahkan tanda transisi pada
kalimat topik pada paragraf kedua. Transisi ini dapat berupa kata, frasa,
klausa terikat yang mengulangi atau menyimpulkan ide pokok di dalam
paragraf pertama.

F. Pola-Pola Pengorganisasian Esai


Dalam menulis dikenal beberapa pola pengorganisasian esai yaitu
susunan kronologis, pembagian logis, sebab akibat, dan perbandingan dan
pertentangan. Dalam makalah ini, pembahasan yang akan dibahas yaitu esai
sebab akibat.

II. Esai Sebab Akibat


A. Tujuan Esai Sebab Akibat
Ada beberapa cara dalam perngorganisasian penulisan esai salah
satunya yaitu mengorganisasikan esai dengan menyusun sebab dan akibat.
Penulisan esai seperti ini bertujuan untuk menampilkan alasan-alasan suatu
hal, dan mendiskusikan hasilnya.
Ketika menulis esai sebab-akibat, penulis perlu memberikan
penjelasan seberapa spesifik penyebab atau peristiwa yang dapat
menimbulkan akibat-akibat tertentu. Dengan kata lain, tugas penulis adalah
menunjukkan bagaimana suatu hal mengakibatkan hal lain secara logis dan
terukur. Dalam banyak kasus, penulis harus menjelaskan beberapa sebab

5
6

yang menimbulkan satu akibat, atau bagaimana satu keadaan menjadi sebab
dari beberapa akibat.

B. Cara Mengorganisasikan Esai Sebab Akibat


Ada dua cara dalam mengorganisasikan sebuah esai sebab-akibat yaitu
dengan cara “blok” atau dengan cara “rantai”.
1. Cara blok
Pada cara blok, pertama kita sebutkan dahulu semua sebab sebagai
sebuah “blok”. Selanjutnya kita menguraikan semua akibat sebagai
sebuah “blok”.

Sebab-
sebab

Akibat-akibat

2. Cara rantai
Pada cara rantai kita menguraikan sebab yang pertama dan
akibatnya, kemudian sebab yang kedua dan akibatnyaa, dan sebab
yang ketiga dan akibatnya sehingga membentuk “rantaian”.
Sebab 1 - Akibat
1

Sebab 2 - Akibat
2

Tipe pengorganisasian yang dipilih tergantung pada topik. Pola


rantai lebih mudah digunakan apabila sebab-sebab dan akibat sangat
dekat hubungannya. Jika hubungan sebab dan akibat agak jauh,
teknik blok akan lebih mudah: Akan tetapi Anda dapat
menggabungkan diantara kedua teknik tersebut terutama pada topik-
topik tertentu.
Jangan lupa menggunakan transisi paragraf seperti sebab pertama,
alasan selanjutnya, akibat pertama, hasilnya, oleh sebab itu.

6
7

C. Contoh Essai Sebab-Akibat

Akibat Perubahan Cuaca Global

Umat manusia telah membuat kemajuan-kemajuan yang mencengangkan


di segala aspek kehidupan. Bukan hal yang berlebihan untuk menyebut bahwa
selama satu abad terakhir ini, lebih banyak temuan dilakukan dibanding sepanjang
sejarah peradaban. Manusia telah berhasil menembus ruang angkasa dan
mendaratkan kakinya di bulan, menjinakkan energi atom, dan menemukan obat
untuk berbagai macam penyakit yang sukar disembuhkan. Pendek kata, setiap hari
selalu ditandai dengan terobosan dan temuan baru. Namun demikian, ada efek
negatif dari kemajuan yang dicapai ini. Umat manusia telah lama terlena dan tidak
berpikir tentang akibat-akibat yang ditimbulkan dari pembangunan yang demikian
pesat ini. Begitu cepatnya hutan menghilang demi tujuan-tujuan pertanian, ribuan
ton karbon dioksida terurai di atmosfir bumi, ratusan spesies hewan dan tanaman
terancam punah setiap tahunnya. Pesatnya pembangunan ini memberi pengaruh
buruk bagi bumi. Salah satunya adalah perubahan cuaca.
Bukan rahasia bahwa dua ratus tahun lalu iklim di bumi lebih dingin dari
pada sekarang. Banyak ahli mengingatkan apa yang kita sebut sebagai pemanasan
global—suatu proses meningkatnya suhu atau temperatur secara konstan di
seluruh planet bumi. Untuk kali pertama, peningkatan ini dicatat dalam tenggang
waktu 25 tahun terakhir pada abad ke-20. Sejak saat itu, rata-rata kenaikan
temperatur tercatat 0,7OC. Pemanasan ini semakin meningkat bila mendekati
garis ekuator yang menunjukkan bahwa perubahan iklim memang benar-benar
terjadi.
Lantas, apa dampak yang mungkin ditimbulkan dari pemanasan global ini?
Menurut laporan terakhir yang dikeluarkan PBB, sepanjang abad 21 temperatur
rata-rata bumi akan meningkat antara 1,4 sampai 1,8OC. Hal ini akan
menyebabkan gleser di kutub utara mencair lebih cepat. Permukaan air akan naik
sampai 10 cm. Tampaknya hal ini tidak menimbulkan bahaya berarti, namun
sesungguhnya hal ini akan menjadi ancaman serius bagi negara-negara yang

7
8

daratannya tidak terlalu tinggi dari permukaan air laut. Beberapa ahli bahkan
memprediksi bahwa di akhir abad ini lautan akan naik satu meter penuh. Bila ini
terjadi, Belanda, Inggris Raya, Jepang, dan juga negara-negara di kepulauan
Oceania dan Karibia akan terancam.
Dampak kedua adalah 30-40% spesies dan ekosistem bumi akan lenyap
karena habitat mereka lebih cepat berubah ketimbang kemampuan mereka untuk
beradaptasi. Jika suhu bumi meningkat satu derajat Celsius, perubahan-perubahan
pada komposisi hutan akan segera terjadi. Hal ini dapat diamati dari beberapa
spesies yang telah mulai bereaksi atas perubahan iklim ini. Misalnya, burung-
burung migrasi mulai berpindah lebih lambat di musim gurur dan kembali lebih
cepat di musim semi.
Pengaruh lanjutan dari pemanasan global akan berdampak pada peta curah
hujan dunia. Di wilayah-wilayah kering seperti Asia Tengah, Australia,
Mediterania, Afrika Selatan, dan wilayah lainnya, keadaan akan semakin rumit
sehubungan dengan berukurangnya curah hujan. Pada saat yang bersamaan,
beberapa wilayah mengalami siklon yang tidak normal sehingga hujan lebat yang
menyebabkan bencana semakin sering terjadi. Contoh paling mutakhir dari
fenomena ini adalah angin puting beliung yang melanda Amerika Utara akhir-
akhir ini.
Perubahan iklim seperti ini juga berdampak buruk bagi pertanian. Karena
pemanasan suhu, panas akan meningkat di Eropa Utara, tetapi di Eropa Selatan,
Afrika, dan banyak wilayah lain di Asia, temperatur tinggi, kekeringan, banjir,
dan erosi tanah akan menyebabkan kehancuran yang tak terelakkan. Para ahli
memperkirakan bahwa hasil-hasil pertanian di Afrika dan Asia akan berkurang,
dan Australia dan New Zealand akan menghadapi kelangkaan air minum. Resiko
banjir juga mengancam Eropa, dan wilayah pantai Timur Amerika Serikat akan
mengalami lebih banyak terpaan badai dan erosi tanah.
Selain itu, pemanasan global juga akan menciptakan lingkungan yang
menumbuhsuburkan berbagai ragam penyakit sehingga pertumbuhan penyakit-
penyakit epidemis yang dramatis akan terjadi dengan cepat.

8
9

Para ahli telah mendapati bahwa planet Bumi bertambah panas lebih cepat
dari sebelumnya. Terdapat bukti-bukti yang meyakinkan bahwa umat manusialah
yang paling bertanggung jawab atas perubahan ini. Saat ini penilitian yang
bertujuan untuk menemukan solusi bagi masalah ini sedang berlangsung. Setiap
negara dan setiap umat manusia harus mengambil tindakan konkret untuk
mencegah kerusakan pada planet kita karena akibat yang ditimbulkan dari
masalah ini sangat serius bagi setiap orang.

Anda mungkin juga menyukai