Anda di halaman 1dari 4

BIOLOGI KELOMPOK 6 ( X IPA 2)

M. Ibnu Rafly

Muhammad Rouldof

Elin Mu'tiah

Senja Gita Nurani

Lailatul fadya

Malasari

FUNGSI SISTEM PERTAHANAN TUBUH

Sistem imun adalah sebuah sistem pertahanan atau bisa juga sistem kekebalan tubuh kita. Adanya
sistem imun tubuh ini, maka bisa mengenal dan menghancurkan benda asing maupun sel-sel abnormal
yang merugikan. Sistem imun juga tidak memiliki tempat khusus atau dikontrol oleh otak. Mereka
bergerak sendiri ketika ada benda asing masuk ke tubuh kita.Dalam istilah lain, sistem imun sering juga
disebut sebagai sistem kekebalan tubuh.

Beberapa fungsi sistem pertahanan tubuh yang perlu di ketahui yaitu:

Melawan patogen atau juga kuman yang bisa membawa penyakit. Beberapa contohnya seperti bakteri,
virus, parasit dan juga jamur. Setelah melawannya, sistem imun ini akan mengeluarkan patogen itu dari
tubuh.

 Menganalisis dan juga menetralisir berbagai zat berbahaya di sekitar tubuh kita.
 Melawan penyakit yang bisa mengubah tubuh kita. Contohnya seperti sel-sel kanker.
 Dapat memperbaiki jaringan tubuh yang sudah rusak.
 Menyingkirkan sel-sel yang sudah rusak akibat suatu penyakit atau cidera, Sehingga
memudahkan penyembuhan luka dan perbaikan jaringan.
 Mengenali dan menghancurkan sel abnormal(mutan) seperti kanker
Siapa di sini yang suka bersin saat berada di ruangan yang berdebu? Atau siapa yang sering demam?
Bersin, dan demam?. pada dasarnya itu merupakan salah satu bentuk pertahanan tubuh atau imunitas
untuk mencegah masuknya patogen seperti bakteri dan virus, karena tubuh kita akan bereaksi ketika
ada patogen tertentu yang menyerang tubuh. Ini erat kaitannya dengan mekanisme pertahanan tubuh.

Dengan adanya sistem pertahanan tubuh, maka kita mampu menangkal berbagai zat asing yang diduga
bisa merugikan kesehatan. Mekanisme pertahanan tubuh dibedakan menjadi 2, yaitu mekanisme
pertahanan tubuh nonspesifik dan mekanisme pertahanan tubuh spesifik. Apa bedanya?

<> Pertahanan Tubuh Nonspesifik

Pertahanan tubuh nonspesifik merupakan respons pertama terhadap patogen yang masuk ke dalam
tubuh. Pertahanan tubuh nonspesifik berfungsi untuk melawan berbagai jenis infeksi yang umum terjadi
tanpa melibatkan adanya proses seleksi dan memori terhadap jenis patogen tertentu. Mekanisme
pertahanan tubuh nonspesifik dibagi menjadi 2 tahap, diantaranya:

 Pertahanan Garis Pertama

Pertahanan garis pertama dibedakan menjadi pertahanan secara fisik dan kimiawi. Pertahanan fisik
merupakan barrier pertama yang mencegah patogen masuk ke dalam tubuh. Pertahanan fisik
diperankan oleh kulit, membrane mukosa dan silia. Sedangkan pertahanan kimiawi merupakan senyawa
kimia hasil sekresi yang berfungsi untuk membunuh patogen yang masuk.

Beberapa contoh dari pertahanan kimiawi adalah keringat yang disekresikan oleh kelenjar keringat pada
kulit berfungsi untuk membunuh mikroorganisme. Asam klorida (HCl) yang disekresikan oleh lambung
berfungsi untuk membunuh patogen yang masuk bersamaan dengan makanan. Mukus atau lender di
saluran pernafasan berperan untuk membunuh patogen yang masuk bersama dengan udara. Kelenjar
saliva dan air mata mengandung enzim lisozim yang bersifat sebagai antibakteri.

 Pertahanan Garis Kedua

Patogen yang berhasil melewati pertahanan garis pertama akan diatasi oleh pertahanan garis kedua.
Pertahanan garis kedua meliputi fagositosis, inflamasi, demam, interferon, dan sistem komplemen.
– Fagositosis, adalah proses dimana sel fagosit menelan atau memakan sel lain atau patogen.

– Inflamasi atau peradangan, merupakan respon tubuh terhadap suatu infeksi yang ditandai dengan
adanya pembengkakan, nyeri, panas, dan kemerahan.

– Demam yang merupakan suatu kondisi ditandai dengan naiknya suhu tubuh diatas ambang normal.
Demam berfungsi untuk menghambat penyebaran dan pertumbuhan patogen yang masuk.

– Interferon merupakan suatu protein yang dihasilkan oleh leukosit akibat adanya infeksi virus. Terdapat
3 jenis interferon yaitu IFN-α, IFN-β, dan IFN-Y yang berfungsi untuk melawan virus.

– Sistem Komplemen, protein komplemen dapat memberikan respon pertahanan dengan cara melekat
pada dinding bakteri dan menyebabkan pembentukan lubang pada dinding bakteri, sehingga cairan dan
ion dari sel bakteri akan keluar sehingga menyebabkan kematian sel bakteri.

<> Pertahanan Tubuh Spesifik

Pertahanan tubuh spesifik merupakanan pertahanan tubuh yang berfungsi untuk melawan patogen
tertentu dan akan diaktifkan apabila pertahanan tubuh nonspesifik tidak mampu mengatasi infeksi
patogen. Sistem pertahanan tubuh spesifik yaitu limfosit, dimana dibagi menjadi 2 macam yaitu lifosit T
dan limfosit B.

Sel limfosit T

Sel limposit T dibentuk di sumsum tulang belakang namun pematangannya terjadi di kelenjar timus.
Kelenjar timus merupakan bagian dari sistem limfatik yang bertugas untuk memproduksi dan
menyimpan sel-sel yang melindungi tubuh dari infeksi dan penyakit. Ketika sudah matang, maka limfosit
T juga akan menyebar ke seluruh tubuh. Ada 4 jenis sel limfosit T yaitu :

Sel T Sitotoksik, berfungsi menghancurkan bakteri, virus, dan patogen lainnya.

Sel T Penolong, berfungsi mengaktifkan sel T Sitotoksik dan memicu produksi antibody oleh sel limfosit
B.

Sel T Supresor, berfungsi menekan produksi antibody yang dihasilkan oleh sel-sel B plasma.

Sel T memori, berfungsi mengingat antigen yang pernah menyerang tubuh.

Sel limfosit B
Limfosit B dibentuk dan dimatangkan di sumsum tulang belakang, dan ketika sudah matang atau siap
digunakan akan menyebar ke seluruh tubuh. Sel limfosit B berfungsi membentuk sistem kekebalan
humoral dengan menghasilkan antibodi ke dalam darah dan limfa.

Sel B ini juga mampu membentuk sel memori yang berfungsi untuk membentuk kekebalan tubuh dalam
jangka panjang. Jika pada suatu saat antigen yang sama masuk kembali ke dalam tubuh maka sel
memori ini akan segera memicu pembentukan antibodi oleh sel B plasma.

Anda mungkin juga menyukai