Anda di halaman 1dari 13

Surat Makkiyah | 21 ayat

INDIKATOR CAPAIAN

Gemar Bersedekah
Mendapatkan ilmu keagamaan
berdasarkan pemahaman ahli sunnah
wal jamaah.
Mengamalkan konsensus dasar
kebangsaan.
Sasaran Semangat kontribusi untuk agama,
bangsa dan negara.
Kaderisasi Aktif bermasyarkat.
Memiliki skill bekerja dalam tim.
Memahami falsafah dasar perjuangan.
Memahami pentingnya harmonisasi
dalam keluarga.
Setiap pembahasan materi mengarahkan pada
fokus tema. berarti pembina hendaklah
menyiapkan diri untuk membaca dan memahami
materi secara utuh terlebih dahulu.
Ilustrasi disetiap tema diarahkan pada internalisasi
indikator capaian.
Titik tekan internalisasi indikator capaian selalu
diarahkan pada sasaran kaderisasi.seperti
pentingnya memahami ilmu keagamaan
Arahan berdasarkan pemahaman ahli sunnah wal jamaah
dengan sarana ikut pembinaan.Berjuang bersama
PKS dalam kebersamaan menebar
Pembina kebermanfaatan. ikut peduli dan membantu
saudara saudara yang sedang dalam
kesulitan,dengan berinfak dapat meringankan
beban saudara saudara kita.
Titik tekan internalisasi indikator capain selalu
diarahkan pada sasaran kaderisasi sesuai dengan
kondisi dan situasi yang ada dilapangan dan sesuai
dengan kontan materi.
Setiap pembina dianjurkan mencari informasi
terkait kegiatan partai sebagai sarana dalam
pencapaian indikator dan sasaran kaderisasi.
‫) َف َاَّم ا َم ْن َاْع ٰط ى‬٤( ‫) ِاَّن َس ْع َيُك ْم َلَش ّٰتۗى‬٣( ۙ ‫) َو َم ا َخ َلَق الَّذ َك َر َو اُاْلْنٰث ٓى‬٢( ‫) َو الَّنَه اِر ِاَذ ا َتَج ّٰلۙى‬١( ‫َو اَّلْي ِل ِاَذ ا َيْغ ٰش ۙى‬
)٩( ‫ۙى‬ ‫ٰن‬ ‫ْس‬ ‫ُح‬ ‫ْل‬‫ِبا‬ ‫َب‬ ‫َّذ‬ ‫َك‬ ‫َو‬ )٨( ‫ۙى‬ ‫ٰن‬ ‫ْغ‬ ‫َت‬ ‫ْس‬ ‫َو‬
‫ِخ ا‬‫َل‬ ‫َب‬ ‫ْۢن‬ ‫َم‬ ‫) ا‬٧( ‫ُرٗه ِل ٰر ۗى‬
‫َّم‬‫َا‬ ‫َو‬ ‫ُيْس‬ ‫ْل‬ ‫َيِّس‬‫ُن‬ ‫َس‬ ‫َف‬ )٦( ‫) َو َص َّد َق ِباْلُح ْس ٰن ۙى‬٥( ‫َو اَّتٰق ۙى‬
)١٣( ‫) َو ِاَّن َلَن ا َلٰاْل ِخ َر َة َو اُاْلْو ٰل ۗى‬١٢( ‫) ِاَّن َع َلْي َن ا َلْل ُه ٰد ۖى‬١١( ‫) َو َم ا ُيْغ ِنْي َع ْن ُه َم اُلٓٗه ِاَذ ا َتَر ّٰد ۙٓى‬١٠( ‫َف َس ُنَيِّس ُرٗه ِلْل ُع ْس ٰر ۗى‬
‫ْؤ‬‫ُي‬ ‫َّل‬ ‫َق‬ ‫ْت‬‫َاْل‬ ‫َه‬ ‫َّن‬ ‫َج‬ ‫ّٰل‬ ‫َت‬ ‫َّذ‬ ‫َك‬ ‫َّل‬ ‫َق‬ ‫ْش‬‫َاْل‬ ‫اَّل‬ ‫َه‬ ‫ٰل‬ ‫ْص‬ ‫َي‬ ‫اَل‬ ‫َلّٰظ‬ ‫َت‬ ‫َن‬ ‫ْم‬ ‫ُتُك‬ ‫َذ‬ ‫ْن‬‫َا‬ ‫َف‬
‫) ا ِذ ْي ِتْي‬١٧( ‫ا ا ۙى‬ ‫ُب‬ ‫ُي‬ ‫َس‬ ‫َو‬ )١٦( ‫ۗى‬ ‫َو‬ ‫َو‬ ‫َب‬ ‫) ا ِذ ْي‬١٥( ‫ۙى‬ ‫ى ٓا ِا ا‬ )١٤( ‫اًر ا ۚى‬ ‫ْر‬
)٢١( ࣖ ‫) َو َلَس ْو َف َيْر ٰض ى‬٢٠( ‫) ِااَّل اْب ِت َغ ۤاَء َو ْج ِه َر ِّبِه اَاْلْع ٰل ۚى‬١٩( ‫) َو َم ا َاِلَح ٍد ِع ْن َد ٗه ِم ْن ِّنْع َم ٍة ُتْج ٰز ۙٓى‬١٨( ‫َم اَلٗه َيَتَز ّٰك ۚى‬

"Demi malam apabila menutupi (cahaya siang),demi siang apabila terang benderang, dan demi
penciptaan laki-laki dan perempuan, sesungguhnya usahamu benar-benar beraneka ragam.
Siapa yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa. serta membenarkan adanya
(balasan) yang terbaik (surga), Kami akan melapangkan baginya jalan kemudahan
(kebahagiaan). Adapun orang yang kikir dan merasa dirinya cukup (tidak perlu pertolongan
Allah). serta mendustakan (balasan) yang terbaik, Kami akan memudahkannya menuju jalan
kesengsaraan. Hartanya tidak bermanfaat baginya apabila dia telah binasa. Sesungguhnya
Kamilah yang (berhak) memberi petunjuk.
Sesungguhnya milik Kamilah akhirat dan dunia. Aku memperingatkanmu dengan neraka yang
menyala-nyala. Tidak masuk ke dalamnya kecuali orang yang paling celaka, yang mendustakan
(kebenaran) dan berpaling (dari keimanan). Akan dijauhkan darinya (neraka) orang yang paling
bertakwa, yang menginfakkan hartanya (di jalan Allah) untuk membersihkan (diri dari sifat kikir
dan tamak). Tidak ada suatu nikmat pun yang diberikan seseorang kepadanya yang harus
dibalas, kecuali (dia memberikannya semata-mata) karena mencari keridaan Tuhannya Yang
Mahatinggi. Sungguh, kelak dia akan mendapatkan kepuasan (menerima balasan amalnya)."
(Qs. Al-Lail : 1-21)
Pokok Bahasan

Larangan Berbuat Bakhil


a. Bakhil menutup pintu hidayah
b. gemar bersedekah membuka banyak kemudahan.
Asbabun Nuzul surat Al-Lail
- Riwayat Al hakim, dari Amir bin Abdullah bin Zubair dari ayahnya, Abu bakar memerdekakan kaum
papa dan kaum perempuan jika mereka masuk islam.Ayahnya melihatnya dan bertanya kepadanyaa,
kenapa kamu memrdekakan kaum papa dan perempuan? Abu bakar menjawab bahwa ia melakukan
hal tersebuat hanya mengharap apa yang ada disisi Allah . ٥( ‫)َفَاَّم ا َم ْن َاْع ٰط ى َو اَّتٰق ۙى‬
- Dalam riwayat yang lain disebutkan, Ibnu Abi Hatim dari Urwah bahwa ayat ٧( ‫ )َف َس ُنَي ِّس ُرٗه ِلْلُيْس ٰر ۗى‬dan
ayat setelahnya turun berkaiatan dengan peristiwa Abu bakar As sidq yang telah memerdekakan
tujuh hamba sahayanya. sebelum mereka disiksa karena menganut agama Allah dan beriman
kepada Nabi Muhammad saw.
- Ibnu jarir meriwayatkan, ayat ini diturunkan berkenan dengan pribadi Abu Bakar as shidq, yang telah
memerdekan budak yang masuk islam di kota Makkah. Beliau memerdekan kaum yang lemah
danpara wanita. lalu ayahnya berkata, "Hai anakku, sungguh aku telah melihat engkau memerdekan
budak budak banyak orang yang lemah, mengapa engkau tidak memerdekan budak-budak yang
kuat? mereka akan berdiri bersamamu, membela kamu dan menghindarkan marabahaya dari kamu."
lalu Abu Bakar menjawab, "sesungguhnya yang aku inginkan hanyalah dari Allah."
Gemar Bersedekah
Membuka Jalan Hidayah
‫) ِا‬٣( ۙ ‫ال َر ا ٓى‬
)٤( ‫ۗى‬ ‫ّٰت‬ ‫َش‬‫َل‬ ‫ْم‬ ‫ُك‬ ‫َي‬ ‫ْع‬ ‫َس‬ ‫َّن‬ ‫ْنٰث‬
‫ُاْل‬ ‫َو‬ ‫َك‬ ‫َّذ‬ ‫َق‬ ‫َل‬ ‫َخ‬ ‫ّٰل‬ ‫َج‬ ‫َت‬ ‫َذ‬ ‫َّنَه‬
‫) ا‬٢( ‫) ال اِر ِا ا ۙى‬١( ‫ۙى‬
‫َم‬ ‫َو‬ ‫َو‬ ‫ٰش‬ ‫ْغ‬ ‫َي‬ ‫َذ‬ ‫َّل‬
‫َو ا ِل ِا ا‬
‫ْي‬

"Demi malam apabila menutupi (cahaya siang),demi siang apabila terang benderang, dan demi
penciptaan laki-laki dan perempuan, sesungguhnya usahamu benar-benar beraneka ragam."
(Qs. Al-Lail : 1-4)

Diawal surat Allah bersumpah dengan ciptaannya, maksudnya adalah agar manusia memiliki
perhatian yang lebih terhadap waktu-waktu tersebut. Terutama malam, yang mana Allah
bersumpah pertama dengan waktu malam. Hendaklah manusia menggunakan waktu malam,
sebagian untuk istirahat sebagian untuk ibadah kepada Allah. sebagaimana Allah menyebutnya
dalam alquran :
‫ا‬ ‫ًد‬ ‫ْو‬ ‫ُم‬ ‫ْح‬ ‫َّم‬ ‫ًم‬
‫ا ا‬ ‫َق‬ ‫َم‬ ‫َك‬ ‫ُّب‬ ‫َر‬ ‫َك‬ ‫َث‬ ‫َع‬ ‫ْب‬ ‫َّي‬ ‫ْن‬‫َا‬ ‫ى‬ ‫ٰٓس‬ ‫َع‬ ‫َۖك‬‫َّل‬ ‫َلًة‬ ‫ا‬ ‫َن‬
‫ِبٖه ِف‬ ‫ْد‬ ‫َّج‬ ‫َتَه‬ ‫َف‬
‫ِل‬ ‫ْي‬‫َو َن اَّل‬
‫ِم‬
"Pada sebagian malam lakukanlah salat tahajud sebagai (suatu ibadah) tambahan bagimu,
mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji." (Qs. Al-Isra' : 79)
Manusia juga diperintahkan untuk merenungi ciptaan-ciptaanNya. Bahwa Allah telah
menciptakan makhluknya berpasangan-pasangan.
kemudian Allah menjelaskan bahwa manusia dalam usahanya itu bermacam macam. ada yang
mengerjakan kebaikan, ada yang mengerjakan keburukan.
٧( ‫) َس َيِّس ُرٗه ِل ُيْس ٰر ۗى‬٦( ‫ِبا ْس ۙى‬
‫ْل‬ ‫ُن‬ ‫َف‬ ‫ٰن‬ ‫ُح‬ ‫ْل‬ ‫َق‬ ‫َّد‬ ‫َص‬ ‫ٰق‬ ‫َّت‬
‫) َو‬٥( ‫ى َو ا ۙى‬ ‫ٰط‬ ‫ْع‬‫َا‬ ‫ْن‬ ‫َم‬ ‫َّم‬
‫) ا‬ ‫َا‬ ‫َف‬
Siapa yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa. serta membenarkan adanya (balasan)
yang terbaik (surga), Kami akan melapangkan baginya jalan kemudahan (kebahagiaan).

bahwa manusia itu bermacam macam dalam usahanya, sebagaimana disebutkan pada ayat 4,
dan dua tipe manusia dalam membelanjakan hartanya.
Tipe pertama adalah mereka yang mengeluarkan hartanya dijalan Allah dan bertaqwa, serta
membenarkan adanya balasan pahala yang terbaik dan kemudahan yang diberikan Allah swt.
Ibnu Abi Hatim dari Ubay bin Kaab ra. "Aku bertanya kepada Rasulullah tentang arti HUSNA?"
Beliau menjawab, "Surga".
Maka Allah sediakan baginya jalan kemudahan. Pendapat beberapa Ulama tentang kemudahan:
Ibnu Abbas ra maksdunya dalah kebaikan. Zain binAslam, maksudnya adalah surga.
Menurut Sebagian Ulama salaf, balasan kebaikan itu adalah kebaikan setelahnya, dan balasan
keburukan itu adalah keburukan setelahnya.
Bakhil Menutup Pintu
Hidayah
Tipe yang kedua adalah mereka yang bakhil. Mereka yang bakhil terhadap harta miliknya dan
merasa dirinya cukup.
Ibnu Abbas ra menafsirkan, bakhil terhadap hartanya sendiri dan tidak butuh Allah swt.
Ibnu Abi Hatim meriwayatkan, serta mendustakan pahala yang terbaik, yaitu mendustakan
balasan akhirat, maka kelak kami akan menyiapkan baginya yang sukar. yaitu jalan keburukan.
sebagaimana firman Allah swt dalam alquraan surat Al an'am ayat 110.

‫َو ُنَقِّلُب َاْف ِٕـَد َتُه ْم َو َاْبَص اَر ُهْم َك َم ا َلْم ُيْؤ ِم ُنْو ا ِبٖٓه َاَّو َل َم َّر ٍة َّو َنَذ ُر ُهْم ِف ْي ُطْغ َياِنِه ْم َيْع َم ُه ْو َن ࣖ ۔‬
"(Kamu pun tidak akan mengira bahwa) Kami akan memalingkan hati dan penglihatan
mereka seperti pertama kali mereka tidak beriman kepadanya (Al-Qur’an) serta Kami
membiarkan mereka bingung dalam kesesatan." (Qs. Al-An'am : 110)
Banyak hadits yang semakna dengan ayat tersebut. diantaranya yang diriwayatkan Imam
Bukhori, dengan sanadnya, meriwayatkan Ali bin Abi Tholib r.a berkata :
"Kami tengah berada bersama dengan Rasulullah SAW di Baqi Al-gharqod ketika mengantarkan
jenazah. Lalu beliau bersabda ; 'tidak ada seorang pun diantara kalian kecuali telah disediakan
tempat huninya didalam surga dan tempat huninya dalam neraka' mereka bertanya, 'apakah tidak
menjadikan kami berpangku tangan?' Rasulullah pun menjawab, 'beramalah karena masing-masing
akan dimudahkan terhadap apa yang telah diciptakan untuknya'. kemudian Rasulullah membaca ayat
ini." Adapun orang yang memberi, bertaqwa, dan bersedekah dengan kebaikan, kami mudahkan
kepadanya kebaikan.

Akhir bahasan dalam ayat ini, dan hartanya tidak akan bermanfaat baginya apabila dia binasa.
Mujahid berkata apabila dia telah mati
Zaid bin aslam berkata apabila dia telah binasa dalam neraka.

Anda mungkin juga menyukai