SKRIPSI
OLEH
JUMARNI
NIM: EES.150709
PEMBIMBING :
َإِنَّ الَّذِيهَ آمَىُىاْ وَعَمِلُىاْ الصَّالِحَاتِ وَأَقَامُىاْ الصَّالَةَ وَآتَىُاْ الزَّكَاةَ لَهُمْ أَجْزُهُمْ عِىدَ رَبِّهِمْ َوال
Artinya :
dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran
terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.(QS. Al-Baqarah: 277)1
1
Alqur’anul Karim, Depertemen Agama, Ayat 277 Surah Al-Baqrah, Hal-36
PERSEMBAHAN
Kedua orang tuaku tercinta H. Hamzah dan ibu Hj. Rosmiati yang selalu ada,
sabar dan selalu mendo’akan serta selalu membuatku semangat sampai saat ini.
Abang saya Ns. Muldi Hamzah, S.Kep yang selalu mendo’akan dan memberikan
suport serta motivasi untuk terus lanjut dalam menyelesaikan skripsi ini.
Keluarga besarku yang selalu mendo’akanku sampai bisa menyelesaikan skripsi ini.
Ibu Efni Anita, SE.,M.Sy yang selalu sabar membimbingku hingga selesai.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh akuntabilitas dan
transparansi zakat terhadap kepercayaan muzakki dalam membayar zakat di BAZNAS
Kota Jambi.
Hasil penelitian ini membuktikan baik secara simultan dan parsial variabel
akuntabilitas dan transparansi berpapengaruh terhadap kepercayaan muzakki membayar
zakat di Baznas Kota Jambi.
Kata Kunci : Akuntabilitas, Transparansi, kepercayaan, dan muzakki.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana dalam
penyelesaian skripsi ini penulis ini selalu diberikan kesehatan dan kekutan, sehingga
dapat menyelesaikan skrpsi ini dengan bai. Tak lupa pula iringan shalawat serta salam
penulis sampaikan kepda junjungan Nabi Muhammad SAW.
Kemudian dalam proses penulisan skripsi ini, penulis menyadari tidak sedikit
hambatan dan rintangan yang penulis temui baik dalam pengumpulan data maupun dalam
penyusunannya. Dan berkat adanya bantuan dari berbagai pihak, terutama bantuan dari
pembimbing yang diberikan oleh dosen pembimbing, maka skripsi ini dapat terselesaikan
dengan baik.
Terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu dalam menyelesaikan
skripsi ini, terutama sekali kepda yang terhormat:
1. Bapak Prof. Dr. H. Hadri Hasan, MA Selaku Rektor UIN STS Jambi.
2. Bapak Dr. H. Suaidi Asy’ari, MA. Ph, D, Bapak Dr. H. Marwazi, M. Ag, dan Ibu Dr.
Fadillah, M. Ag Selaku Wakil Rektorat I, II dan III.
3. Bapak Dr. Subhan, M, Ag, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Di UIN
STS Jambi.
4. Ibu Rafidah, SE., M. EI, Bapak Dr. Novi Mubyarto, SE. ME., dan Ibu Dr. Halimah
Djfarah, M, Fil. Selaku Wakil Dekan I, II dan III di lingkungan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam UIN STS Jambi.
5. Bapak Dr. Sucipto, S. Ag, M. A dan Ibu G. W. I Awal Habibah, SE, M. E. Sy, selaku
ketua dan sekretaris Jurusan Ekonomi Syariah di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
UIN STS Jambi.
6. Bapak Dr. Sucipto, S. Ag, M. A dan Ibu Efni Anita, SE.,M. Sy selaku pembimbing I
dan II yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan dan
arahan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
7. Bapak dan Ibu dosen serta karyawan/ karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
8. Sahabat seperjuangan Jurusan Ekonomi Syariah Lokal H angkatan 2015 Mukmilatul
Amaliah, Nurhikmah, Putri Hardiyanti, Apriani dan lain-lain.
9. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini, baik langsung maupun tidak
langsung.
Disamping itu, disadari juga bahwa skripsi ini tidak luput dari kekhilafan dan
kekeliruan. Oleh karenanya diharapkan kepada semua pihak untuk dapat memberi
kontribusi pemikiran demi perbaikan skripsi ini. Kepada Allah SWT kita memohon
ampunan-nya dan kepada manusia kita memohon kemaafannya. Semoga amal
kebajikan kita dinilai seimbang oleh Allah SWT.
Penulis
jumarni
EES. 150709
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERNYATAAN............................................................................................ ii
MOTTO ................................................................................................................................ v
PERSEMBAHAN ............................................................................................................. vi
ABSTRAK........................................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR...................................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
2. Pengertian Transparansi............................................................... 18
H. Hipotesis ................................................................................... 34
F.Pembahasan 78
BAB V PENUTUP
A.Kesimpulan 80
B.Saran 81
DAFTAR PUSTAKA
CURRICULUM VITAE
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
ekonomi bangsa, beberapa langkah telah diambil oleh pemerintah sebagai upaya
permasalahan yang sangat penting dalam sebuah negara adalah masalah ekonomi,
ekonomi terkait erat dengan kesejahteraan manusia, bangsa yang maju salah satu
3
indikasinya ialah majunya ekonomi serta masyarakatnya sejahtera. Salah satu bentuk
Zakat dapat menjadi sumber penerimaan negara yang signifikan, hal ini dapat
terjadi apabila penduduk suatu negara bersangkutan yang mayoritas memeluk Agama
Islam memiliki kepatuhan dalam mebayar zakat dan disertai dukunga dari amil yang
Indonesia dengan jumlah penduduk yang mencapai 265 juta jiwa dan memiliki 85.1%
4
penduduk yang memeluk Agama Islam. Namun hingga saat ini masih ditemukan
Zakat memiliki arti tumbuh, berkembang, subur atau bertambah. Dalam Al-
Quran dijelaskan dengan tegas pada Surat At-Taubah ayat 103 yaitu sebagai berikut:
2
Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Islam, Direktorat Pemberdayaan Zakat, (Jakarta:
Departemen Agama RI, 2009). hlm. 1
3
Haidar Putra Daulay dan Nurgaya Pasa, Pendidikan Islam dalam Mencerdaskan Bangsa,
(Jakarta: Rineka Cipta, 2014), hlm. 59
4
Dkatadata.co.id.
Artinya: ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu
membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka.
Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan
5
Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.
Zakat. Salah satu Organisasi Pengelolaan Zakat yang dibentuk pemerintah yaitu
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS). BAZNAS merupakan badan amil zakat
seluruh wilayah Indonesia menjadi salah satu target dan fokus BAZNAS. Dalam
adalah Badan Amal Zakat Daerah Provinsi (BAZDA Provinsi) yang tersebar
di Indonesia, terdapat beberapa OPZ yang dikelola pemerintah daerah yaitu Badan
Amil Zakat Daerah (BAZDA) maupun masyarakat atau swasta yaitu Lembaga Amil
Zakat (LAZ) di serta lembaga keagamaan seperti masjid, lembaga dakwah dan
sosial serta Lembaga Keuangan Syariah (LKS) yang menjalankan fungsi sebagai
5
QS. at-Taubah: 103
amil mestinya dapat membantu dalam penghimpunan dan pengelolaan dana secara
6
efektif.
Dalam mengelola dana ZIS, suatu organisasi harus memiliki good corporate
keadilan (fairness). Selain itu suatu lembaga harus patuh terhadap syariah (shariah
ketentuan syariah.
merupakan salah satu aspek dalam sistem tata kelola organisasi yang baik, sehingga
7
merupakan aspek penting dalam pengelolaan zakat.
kejujuran, melakukan pekerjaan dengan penuh dedikasi dan loyalitas yang tinggi.
alasan bahwa masyarakat juga berhak untuk mengetahui kemana saja aliran dana
yang telah dibayarkan, sebagai bentuk pertanggung jawaban. Sama halnya dengan
lembaga amil zakat yang mengelola dana zakat, Baznas harus memberikan
informasi keuangan, dan pengelolaan kepada para muzakki, karena muzakki juga
memiliki hak untuk mengetahui sebagai bentuk pertanggung jawaban dari lembaga
6
Annisa Ningrum,“Akuntabilitas dan Transparansi Dalam Laporan Keuangan
Zakat”,http://annisaningrum.blogspot.co.id/2010/07/akuntabilitas-dan-transparansi-dalam.html,
7
Lusi Fatmawati, pengaruh shariah compliance, Transparansi, Akuntabilitas dan Kompetensi
Sumber Daya Manusia (Sdm) Terhadap Pengelolaan Dana Zakat, Skripsi Mahasiswa UIN Sunan Kali
Jaga, 2017
amil zakat. UU Nomor 23 tahun 2011 juga memerintahkan agar lembaga Amil
berhak. Motivasi membayar zakat ada dua faktor yaitu faktor internal dan faktor
eksternal, untuk faktor internal berasal dari karakteristik muzakki dan untuk faktor
eksternal berasal dari Badan Amil Zakat (BAZ) dan Lembaga Amil Zakat (LAZ).
berasal dari karakteristik muzakki yaitu tingkat keimanan dan pengetahuan tentang
zakat. Semakin tinggi tingkat keimanan seseorang, semakin tinggi pula kewajiban
dalam mengeluarkan zakat. Faktor pengetahuan tentang zakat ini mengacu pada
dalam membayar zakat atas penghasilan. Faktor lainnya yaitu faktor eksternal yang
berasal terhadap motivasi muzakki membayar Zakat di Badan Amil Zakat (BAZ)
dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) yaitu komunikasi pemasaran, akuntabilitas dan
Sementara itu realitas pengelolaan zakat secara nasional di tahun 2017 berada
pada angka 2,9% dari potensi 217 triliun rupiah. Zakat masih mendominasi
pengumpulan secara nasional dengan kisaran 67,4%, dan sisanya yang 32,60%
8
Arim Nasim dan Muhammad Rizqi Syahri Romdhon, Pengaruh Transparansi Laporan
Keuangan, Pengelolaan Zakat, Dan Sikap Pengelola Terhadap Tingkat Kepercayaan Muzakki, Jurnal
Penelitian 2014
9
adalah infak, sedekah, dan dana sosialisasi keagamaan lainnya. Baznas pada tahun
2018 menargetkan penerimaan zakat sebesar Rp 8,77 trilyun, masih jauh dari
potensinya yang sebesar Rp 217 trilyun secara realistis dan objektif potensi zakat
Sedangkan potensi zakat Kota Jambi memiliki potensi sangat besar, dengan
Berdasarkan data Baznas Kota Jambi, total penghimpunan zakat dari tahun
2013 hingga 2017 selalu meningkat. Namun zakat aktual yang berhasil dihimpun
oleh Baznas Kota Jambi pada tahun 2017 yaitu sebesar Rp. 3 miliar, masih jauh
dibandingkan potensi zakat dari Aparatur Sipil Negara yang mencapai 10 Miliar
Pendapat diatas didukung oleh hasil survey PIRAC 2007 melibatkan 20000
orang responden yang tersebar di 10 kota besar, yakni Medan, Padang, DKI Jakarta,
9
Statistik zakat nasional 2017, https://ww.goole.com/url?sa=t&source=web&rct=j7url=
https://pid.baznas.go.id/wp- countent/uploads/2019/02/STATISTIK-ZAKAT-NASIONAL-2017.
pdf&ved=2ahUKEwi0gNHFrfXiAhUMUI8KHbDvAFUQFjAAegQIAxAB&usg=AOvVaw2akcVzhzRCj_
IrxTZcvKEM
10
Fakhruddin. (2008). Fiqh dan manajemen zakat di Indonesi , Dalam kutipan Lusi Fatmawati,
pengaruh shariah compliance, Transparansi, Akuntabilitas dan Kompetensi Sumber Daya Manusia (Sdm)
Terhadap Pengelolaan Dana Zakat, Skripsi Mahasiswa UIN Sunan Kali Jaga, 2017
11
Sumber Data: Proyeksi penduduk https://jambi.bps.go.id
12
Wediawati. 2012. Revitalisasi Filantropi Islam Di Kota Jambi ( Studi pada lembaga Zakat
dan Masyrakat Muslim Pemberi Derma di Kota Jambi). [Jurnal Seri Penelitian Universitas Jambi Seri
Humaniora]. Vol 14(1):47-54. Dalam kutipan Hadyan Asrafi, Analisis Kinerja Baznas Kota Jambi,
2018
menunjuukkan bahwa hanya 6 % dan 1,2% responden yang menyalurkan zakatnya
melalui BAZ dan LAZ sedangkan sisanya melakukan penyaluran zakat pada
13
masjid, pesantren, panti asuhan, ormas dan lain sebagainya.
Tabel 1.1
Jumlah Muzakki Tahun 2013 s/d 2017 Kota Jambi
No Tahun Jumlah
1 2013 51.278
2 2014 51.269
3 2015 51.275
4 2016 51.278
5 2017 51.280
Sumber data: BAZNAS Kota Jambi
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah muzakki mengalami naik turun
atau fluktuatif. Menurut hasil wawancara yang dilakukan dengan pihak lembaga
mengatakan bahwa jumlah muzakki setiap tahunnya itu hanya orang-orang itu saja
dan selebihnya masi banyak yang membayar zakat ke lembaga lain atau bahakan
14
muzakki memberikan langsung kepada orang yang berhak menerima.
Selanjutnya survey nasional yang dilakukan UIN Jakarta pada tahun 2009
laz bekerja secara akuntabilitas dan transparan, sebesar 90% menuntut agar publik
diberikan akses untuk melakukan pengawasan terhadap dana yang dikelola, 92%
13
PIRAC: Potensi zakat di Indonesia Rp. 9 Triliun, 5 Juni 2008,
http://www.Republika.co.id/Nasional (18 februari 2015) dalam kutipan Muh Ashari Assaggaf, 2016
14
Yosy Desratia,kasubag pendistribusian Baznas Kota Jambi
menyalurkan zakat pada laz yang tidak dikenal baik akuntabilitasnya. Bahkan 63%
responden ingin memastikan bahwa dana publik yang disalurkan memang kepada
15
yang berhak.
program pemberdayaan antar OPZ, data mustahik tidak akurat, terbatasnya kemitraan
Baznas Kota Jambi mempunyai peran penting dan merupakan wadah yang
Bantuan tersebut bisa berbentuk beasiswa, modal usaha, atau bantuan yang sifatnya
17
tentative, sesuai dengan kebutuhan masyarakat Kota Jambi.
Tabel 1.2
Daftar Penerimaan dan Pengeluaran
Tahun Penerimaan Pendistribusian
2013 1.123.341.316,87 798.468.763,37
2014 1.304.672.341,23 843.682.236,42
2015 1.503.255.676,98 953.704.539,56
S
2016 1.952.608.184,40 1.349,967,526,00
2017 2.920.277.057,49 1.890,783,657,00
15
Survey zakat nasional UIN Jakarta”, 19 agustus 2009,http://www.demuistane.blogdetik.com(30
april 2015) dalam kutipan Muh Azhari Assegaf,2016
16
Siti Nurhasanah, Akuntabilitas Laporan Keuangan Lembaga Amil Zakat Dalam
memaksimalkan Potensi Zakat, Vol 11, No 2 2018
17
Observasi
Ssumber:Baznas Kota Jambi
zis mengalami kenaikan yag cukup signifikan. Yang mana pendistribusian zakat kota
jambi di salurkan kepada 8 golongan yang berhak menerima zakat ( mustahiq), yakni
Tabel 1.3
pertumbuhan
2013 2014 2015 2016 2017
13%
33%
15%
17%
22%
mengalami pertumbuhan yang cukup pesat dimana dari tahun 2013-2017 mengalami
kenaikan.
Inti dari permasalahah zakat selama ini dapat dikelompokkan menjadi tiga
bagian, yakni muzakki, pengelola dan pengawas (masyarakat itu sendiri). Selama
ketiga faktor tersebut berjalan sendiri-sendiri, optimalisasi potensi zakat tidak akan
tercapai. Jika pengelola tidak transparansi dalam mengelola zakat yang ada dan tidak
ada pengawasan dalam pengelolaan zakat tersebut, bukan tidak mungkin muzaki
transparansi dalam pengelolaan zakat. Pengelolaan dana zakat yang akuntabilitasl dan
amil zakat sebagai pilihan utama dalam menyalurkan zakat dan mengajak orang lain
untuk menunaikan zakat. Yang mana teori yang di kemukakan oleh Husain Umar
dimana kepercayaan itu di tentukan oleh kredibilitas suatu lembaga yang dilihat dari
18
transparansi yang dilakukan oleh lembaga tersebut dan teori Asimetri Informasi
organisasi sektor publik lebih di sebabkan oleh kesenjangan informasi antara pihak
konstituen atau masyarakat yang berada di luar manajement. Pada tataran ini, konsep
memuat semua informasi yang relevan yang dibutuhkan oleh para pengguna dan
19
seberapa mudah informasi tersebut di akses oleh masyarakat. Dalam penelitian ini
18
Arim Nasim dan Muhammad Rizqi Syahri Romdhon, Pengaruh Transparansi Laporan
Keuangan, Pengelolaan Zakat, Dan Sikap Pengelola Terhadap Tingkat Kepercayaan Muzakki, Jurnal
Penelitian 2014
19
Jurnal Riset Parodi Akuntansi UPI vol. 4 no. 2 tahun 2018 dalam kutipan Elis Mediawati
penulis tertarik untuk meneliti tentang:“Pengaruh Akuntabilitas dan Transparansi
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penilitian
Tujuan yang diharapkan dan ingin dicapai setelah penelitian ini dilaksanakan
D. Manfaat Penelitian
E. Kerangka Teori
1. Pengertian Akuntabilitas
Akuntanbilitas berasal dari kata akuntansi yaitu suatu proses untuk mencatat,
pelaksanaan tugas yang dipaparkan secara transparansi agar semua kebijakan dapat
20
Murti Sumarni dan John Soeprihanto, Pengantar Bisnis: Dasar-Dasar Ekonomi Perusahaan,
(Yogyakarta: Liberty, 2005), hlm. 395
21
Lusi Fatmawati, pengaruh shariah compliance, Transparansi, Akuntabilitas dan
Kompetensi Sumber Daya Manusia (Sdm) Terhadap Pengelolaan Dana Zakat, Skripsi Mahasiswa UIN
Sunan Kali Jaga, 2017
adalah bank yang lebih transparan dalam memberikan informasi dalam
untuk kegiatan kontrol terutama dalam hal pencapaian hasil pada pelayanan
kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang
dengan apa yang seharusnya terjadi. Apabila terjadi suatu penyimpangan atau
22
Pusat Pengembangan Akuntansi, Modul Materi Akuntansi Keuangan Menengah, (Jakarta:
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2011), hlm. iv
Maka pelaksanaan suatu kegiatan diharapkan masih bisa mencapai tujuan yang
diharapkan.
publik untuk dapat menjelaskan dan menjawab segala hal menyangkut langkah
terhadap hasil dan kinerjanya. Dari uraian di atas dapat disimpulkan, akuntabilitas
a. Harus ada komitmen dari pimpinan dan seluruh staf untuk melakukan
ditetapkan
d. Harus berorientasi pada pencapaian visi dan misi dan manfaat yang telah
diperoleh.
e. Harus jujur, obyektif, transparan dan inovatif sebagai katalisator perubahan
atas pengelolaan dana kepada otoritas yang lebih tinggi, seperti pertanggung
23
Muhammad Rifqi, Akuntabilitas Keuangan pada Organisasi, (Jakarta: Bumi Putra, 2009),
hlm. 65
24
Kementrian Agama RI, Standarisasi Amil Zakat di Indonesia, (Jakarta: Direktorat Jendral
Bimbingan Masyarakat Islam, Direktorat Pemberdayaan Zakat, 2012), hlm. 61
dikomunikasikan kepada pihak internal maupun eksternal (publik) secara
periodik maupun insidental sebagai suatu kebijakan hukum dan bukan hanya
25
suka rela.
zakat harus memiliki sistem akuntansi dan menejemen keuangan yang baik
publik untuk berperilaku jujur dalam bekerja dan mentaati ketentuan hukum
yang berlaku. Penggunaan dana publik harus dilakukan secara benar dan telah
mendapatkan otorisasi
25
Lusi Fatmawati, pengaruh shariah compliance, Transparansi, Akuntabilitas dan
Kompetensi Sumber Daya Manusia (Sdm) Terhadap Pengelolaan Dana Zakat, Skripsi Mahasiswa UIN
Sunan Kali Jaga, 2017
26
Departeman Agama RI, Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Islam, Panduan
Organisasi Pengelola Zakat, (Jakarta: Direktorat Pemberdayaan Zakat, 2008), hlm. 55-56
c. Akuntabilitas Program (program accountability). Akuntabilitas program
yang memberikan hasil yang optimal dengan biaya yang minimal. Lembaga-
yang bermutu yang mendukung strategi dan pencapaian misi, visi, dan tujuan
27
organisasi.
kebijakan tersebut.
uang publik (money public) secara ekonomi, efisien dan efektif, tidak ada
27
Arim Nasim dan Muhammad Rizqi Syahri Romdhon, Pengaruh Transparansi Laporan
Keuangan, Pengelolaan Zakat, Dan Sikap Pengelola Terhadap Tingkat Kepercayaan Muzakki, Jurnal
Penelitian 2014
menekankan pada ukuran anggaran dan finansial. Akuntabilitas finansial
utama publik.
2. Pengertian Transparansi
seperti muzakki dan mustahik sehingga diperoleh kontrol yang baik terhadap
28
pelaksanaan pengelolaan zakat. Dalam konteks pedoman praktek kebijakan
moneter dan keuangan yang baik (code of good practices in monetary and
keuangan merujuk pada kondisi ketika tujuan kebijakan, landasan hukum dan
kepada publik dengan cara yang mudah dipahami, diakses dan tepat waktu.
28
Departeman Agama RI, Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Islam,Panduan Organisasi
Pengelola Zakat, (Jakarta: Direktorat Pemberdayaan Zakat, 2008),, hlm. 21
29
Direktorat Pemberdayaan Zakat, Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Islam, Fiqh Zakat,
(Jakarta: Departemen Agama RI, 2009), hlm. 80
publik harus dibuka untuk masyarakat sebagai pemohon atau pengguna informasi
publik.1 Adapun dalam UUD 1945 Pasal 28 F, menyebutkan bahwa setiap orang
berlaku dengan kepentingan publik secara langsung dapat diperoleh mereka yang
masyarakat memiliki hak untuk mengetahui secara terbuka dan menyeluruh atas
a. Tepat waktu. Laporan keuangan harus disajikan tepat waktu agar dapat
30
Anonim, Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik
(KIP) Pasal 28 F.
31
Kementrian Agama RI, Standarisasi Amil Zakat di Indonesia, (Jakarta: Direktorat Jendral
Bimbingan Masyarakat Islam, Direktorat Pemberdayaan Zakat, 2012), hlm. 35
b. Memadai. Penyajian laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang
kesalahpahaman.
antar periode waktu dan dengan instansi yang sejenis. Dengan demikian, daya
32
Annisa Ristu Rahmawati, Pengaruh Transparansi Pengelolaan Zakat terhadap Mustahik di
Yogyakarta, Skripsi Yogyakarta: Jurusan Ekonomi dan Bisnis Islam, Universitas Islam Negeri Sunan
Kalijaga Yogyakarta, 2016
Pendapat lain mengatakan transparansi adalah keterbukaan informasi baik
pengawasan.
yang wajib dizakatkan terdiri dari berbagai macam harta. harta benda yang wajib
menjangkau setiap segi kebijakan pemerintah, dan berlakunya prinsip check and
balance (antar lembaga eksekutif dan legislatif). Tujuan dari transparansi adalah
33
Puji Afrianty, Pengaruh Transparansi Pengelolaan Zakat terhadap Pendapatan Dana Zakat.
Skripsi mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarief Hidayatullah Jakarta, 2015
34
Yahya Abdul Wahid Dahlan Al-Mutamakkin, Fiqh Ibadah Parktis dan Mudah, (Semarang:
Karya Toha Putra, 2012), hlm. 34
Jika dilihat dari definisi dan kriteria, tidak ada kriteria yang jelas mengenai seperti
apa bentuk laporan keuangan itu sehingga sebuah laporan keuangan dapat disebut
Pengelolaan zakat yang transparan dapat dilihat dari zakat yang terkumpul
daerah pengumpul zakat itu sendiri, sisa lebih dari keperluan setempat baru
35
dikumpulkan ke pusat. Agar laporan keuangan menjadi lebih efektif dan tidak
yang tidak memihak, dapat dipahami, dan tepat waktu. Inilah yang dikenal dengan
yang menyesatkan.
perusahaan. Transparansi dapat dilihat dari tiga aspek, yaitu adanya kebijakan
menjangkau setiap segi kebijakan pemerintah, dan berlakunya prinsip check and
3. Pengertian Zakat
35
Djazuli, Fiqh Siyasah: Implemntasi kemaslahatan Umat dalam Rambu-Rambu Syariah,
(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010), hlm. 227
Zakat adalah ibadah yang berkaitan dengan harta yang memiliki fungsi utama
36
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Zakat merupakan bagian dari
harta dengan persyaratan tertentu, yang Allah SWT. wajibkan kepada pemiliknya,
pula. Hubungan antara pengertian zakat menurut bahasa dan dengan pengertian
menurut istilah, sangat nyata dan erat sekali, bahwa harta yang dikeluarkan
zakatnya akan menjadi berkah, tumbuh, berkembang dan bertambah, suci dan
beres (baik).
Zakat adalah suatu ibadah pokok dan termasuk salah satu rukun Islam yang
berarti membersihkan, bertumbuh dan berkah, atau dapat diartikan juga sebagai
pemberian tertentu dari harta tertentu kepada orang tertentu menurut syarat-syarat
37
yang ditentukan. Zakat menurut bahasa artinya bertambah dan berkembang.
dinamakan zakat. Adapun menurut syara’ yaitu beribadah kepada Allah dengan
mengeluarkan bagian wajib secara syara’ dari harta tertentu dan diberikan kepada
kelompok atau instansi (zakat) tertentu. Zakat adalah mengeluarkan sebagai dari
harta benda atas perintah Allah sebagai shodakoh wajib bagi mereka yang telah
38
ditetapkan menurut syarat-syarat yang telah ditentukan oleh hukum Islam.
Makna keberkahan yang terdapat pada zakat berarti dengan membayar zakat
maka zakat tersebut akan memberikan berkah kepada harta yang dimiliki dan
36
Direktorat Pemberdayaan Zakat, Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Islam, Zakat
Ketentuan dan Permasalahanya, (Jakarta: Departemen Agama RI, 2008), hlm. 87
37
Amir Syarifuddin, Garis-Garis Besar Fiqih, (Bogor: Kencana Prenada Media, 2012), hlm. 37
38
Moh.Rifa’i, Fiqih Islam Lengkap, (Semarang: Karya Toha Putra, 2012), hlm. 346
diberikannya hak fakir miskin dan lain-lain itu maka terjadilah sirkulasi uang
yang sehat dalam masyarakat dan mendorong berkembangnya fungsi uang dalam
perekonomian.
akidah, moral dan akhlak umat. Langkah ini diambil untuk melindungi keluarga
sebab itu ibadah diperlukan alat-alat seperti kain untuk menutup aurat dalam
39
pelaksanaan sholat, bekal untuk melaksanakan ibadah haji, dan zakat. Islam
Zakat memiliki berbagai fungsi sosial yang sangat strategis dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan umat. Harta yang dikeluarkan untuk zakat itu disebut
zakat karena zakat itu mensucikan diri dari kotoran kikir dan dosa, dan
menyuburkan harta atau membanyakkan pahala yang akan diperoleh mereka yang
Tuhan yang menciptakanya. Kekuatan jiwa itu dibantu oleh kekuatan akal yang
memiliki kemampuan untuk memikirkan segala hal yang baik dan yang buruk
39
Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah: Ekonomi Islam, Kedudukan Harta, Hak Milik dan Etika
Bisnis, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2014), hlm. 27
bagi diri manusia dan lingkunganya serta memilih segala sesuatu yang
40
menurutnya terbaik.
yang membuktikan kebenaran kepercayaan, kebenaran tunduk dan patuh serta taat
masyarakat dari dengki dan dendam. Tegasnya, dalam memanfaatkan harta milik
individu yang ada, Islam memberikan tuntunan bahwa harta tersebut pertama-
tama haruslah dimanfaatkan untuk nafkah wajib seperti nafkagh keluarga, infak
41
fisabilillah dan membayar zakat.
cinta tanah air, dan menutup jalan-jalan kerusakan yang muncul akibat
dilakukan dengan strategi yang hanya fokus pada sisi ekonominya saja.
40
Hasan Basri dan Beni Ahmad Sebani, Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 2010),
hlm. 125
41
Hasbi Umar, Filsafat Fiqh Muamalat Kontemporer: Filosofi Dasar untuk Aksi, (Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2012), hlm. 161
4. Hikmah Zakat
untuk orang lain yang berarti pula mengurangi jumlah harta yang ada. tetapi pada
42
hakekatnya mengeluarkan zakat adalah menambah harta yang dimiliki. Hikmah
adanya adalah untuk mencegah kebakhilan. Zakat dijadikan sebagai latihan jiwa
dan ujian bagi mereka agar nafsu sedikit demi sedikit berubah menjadi dermawan.
a. Mendidik jiwa manusia suka berkorban dan membersihkan jiwa dari sdifat-
kehidupan yang lebih baik dan lebih sejahtera, sehingga mereka dapat
c. Zakat memberi arti bahwa manusia itu bukan hidup untuk diri sendiri, sifat
42
Hasan Aedy, Indahnya Ekonomi Islam, (Bandung: Alfabeta, 2012), hlm. 51
d. Zakat dapat menjaga timbulnya rasa dengki, iri hati dan mneghilangkan
Islam pun menganggapnya sebagai musibah dan bencana yang harus segera
5. Pengertian Muzakki
adalah orang atau badan yang dimiliki oleh orang muslim yang berkewajiban
menunaikan zakat. Zakat hanyalah diwajibkan atas orang yang telah memenuhi
a. Islam. Seorang islam yang telah memenuhi syarat wajib zakat kemudian ia
terhadap hamba sahaya. Hal ini sebagai konsekuensi dari ketiadaan hak milik
yang diberikan kepadanya. Hamba sahaya dan semua yang ada padanya
43
Moh.Rifa’i, Fiqih Islam Lengkap, (Semarang: Karya Toha Putra, 2012), hlm. 370
c. Baligh dan berakal sehat Ahli fiqh mazhab Hanafi menetapkan baligh dan
berakal sebagai syarat wajib zakat. Menurut mereka, harta anak kecil dan
orang gila tidak dikenakan wajib zakat karena keduanya tidak dituntut
d. Memiliki harta atau kekayaan yang cukup nisab. Orang tersebut memiliki
e. Memiliki harta atau kekayaan yang sudah memenuhi haul. Harta atau
kekayaan yang dimiliki telah cukup waktu untuk mengeluarkan zakat yang
memiliki harta yang tidak ada di dalamnya hak orang lain yang wajib
dibayarkan.
g. Muzakki adalah orang yang berkecukupan atau kaya. Zakat itu wajib atas si
F. Tinjauan Pustaka
Penelitian yang dilakukan penulis ini memiliki tema yang hampir sama dengan
44
Direktorat Pemberdayaan Zakat, Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Islam, Fiqh Zakat,
(Jakarta: Departemen Agama RI, 2009), hlm. 75-78
Assaggaf dan transparansi simultan berpengaruh positif dan
pengelolaan zakat signifikan terhadap minat muzakki
terhadap minat muzakki membayar zakat di BAZNAS kota
membayar zakat (Studi Makassar.
Pada BAZNAS Kota 2. Akuntabilitas secara parsial
Makassar Ruang berpengaruh positif dan signifikan
Lingkup UPZ Kantor terhadap minat muzakki membayar
Kementerian Agama zakat di BAZNAS kota Makassar .
Kota Makassar)
hasil penelitian yang telah di lakukan dengan hasil penelitian yang akan
dilaksanakan, yaitu sebagai berikut: Hasil penelitian Muh Ashari Assaggaf lebih
zakat harus lebih kepada sistem akuntasi dimana sekumpulan prosedur yang saling
terkait dan memuat standar yang sama. Hasil penelitian Lusi Fatmawati lebih
muzakki. Pada lembaga amil zakat. hasil penelian Asminar lebih menjelaskan
motivasi dan keputusan membayar zakat. Sedangkan hasil penelitian yang akan
zakat.
G. Kerangka Pemikiran
akan dijadikan dasar dalam penelitian. Uraian dalam kerangka berpikir mejelaskan
sebagai berikut.
Akuntabilitas
(X 1)
Kepercayaan Muzakki
(Y)
Transparansi
(X 2 )
H. Hipotesis
I. Definisi Operasional
variabel dengan memberi arti atau menspesifikasikan kegitan atau memberikan suatu
operasional yang diperlukan untuk mengukur konstruk atau variabel dan independen
variabel.
Setiap variabel dalam penelitian ini memiliki beberapa indikator untuk di ukur.
tersebut, sehingga dapat menjadi alat ukur yang baik yang mampu menggali seluruh
1 Akuntabilitas (X1)
keuangan
2 Transparansi (X2)
sasaran.
BAB II
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
metode untuk menguji teori-teori tertentu dengan cara meneliti hubungan antar
karena data yang digunakan berupa angka yang kemudian diolah menggunakan
metode statistik.
Metode dalam penelitian ini bersifat korelasional di mana penelitian ini untuk
muzakki membayar zakat (Y) di Baznas Kota Jambi. Dalam desain ini terdapat dua
Data dalam sebuah penelitiaan merupakan bahan pokok yang akan diolah
dan dianalisis untuk menjawab masalah-masalah dalam penelitian. Jenis data yang
penyusunan skripsi biasanya berupa data primer dan sekunder. Dalam penelitian
atau pengolahan data yang bersifat studi dokumentasi berupa penelaah terhadap
merupakan data pendukung atau data pelengkap atau data yang tidak langsung
diserahkan oleh sumber data, tetapi lewat orang lain atau lewat dokumen. Data
Sekunder adalah data yang diperoleh melalui pengumpulan atau pengolahan data
dengan fokus permasalahan penelitian. Data sekunder adalah data yang bukan di
bentuk data sekunder berupa data dokumen penjualan, dokumen pengeluaran dan
2. Sumber Data
diketahui terlebih dahulu, sebagai bahan atau dasar dalam menentukan isi, bahasa,
46
sistematika item dalam instrumen penlitian. Data bersumber dari berbagai
C. Populasi Sampe
45
Ronny Kountur, Metode Penelitian untuk Penulisan Skripsi dan Tesis, Jakarta: PPM, 2007), hlm.
182
46
Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), 155
Populasi adalah keseluruhan atau himpunan objek penelitian dengan ciri yang
47
sama. Sampel adalah bagian dari populasi, dimana pada umumnya untuk bisa
mengadakan penelitian kepada seluruh anggota dari suatu populasi karena terlalu
banyak, maka dapat dilakukan dengan mengambil beberapa representatif dari suatu
populasi dan kemudian diteliti. Dalam penentuan sampel jika populasinya besar dan
yaitu metode pemilihan sampel dimana setiap anggota populasi tidak mempunayi
peluang yang sama untuk dipilih menjadi sampel, dengan cara sampel
didasarkan pada pemilihan anggota populasi yang muda di akses untuk memperoleh
jawaban atau informasi. karena jumlah populasi konsumen berkisar sampai ribuan
48
muzakki, maka dapat digunakan rumus slovin.
n= 1+ 2
Keterangan :
n= jumlah sampel
N= jumlah populasi
1= Angka konstanta
peneliti adalah 100 muzakki yang dianggap mewakili ribuan muzakki yang ada di
47
Gempur Santoso, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2012), hlm.46
48
Husain Umar, Metode riset bisnis, Cet, I;Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2013 dalam
kutipan Muh Ashari Assagaf, pengaruh akuntabilitas dan transparansi pengelolaan zakat terhadap minat
muzakki membayar zakat, 2016
Kota Jambi dan juga yang memiliki kriteria dengan pengalaman minimal semenjadi
muzakki dalam membayar zakat di Kota Jambi untuk setiap tahunya. Pada penelitian
sampling, yaitu suatu teknik penarikan sampel yang mendasarkan pada setiap anggota
populasi tidak memiliki kesempatan yang sama. Teknik sampling yang digunakan
dalam penelitian ini adalah dengan metode aksidental. Teknik penarikan sampel
aksidental ini didasarkan pada kemudahan (convenience). Sampel dapat terpilih karna
berada pada waktu, situasi, dan tempat yang tepat. Berdasarkan pemilihan sampel
dengan tingkat kesalahan 10% jumlah sampel diambil dengan menggunakan rumus
slovin, maka penulis mendapatkan sampel penelitian sebanyak 100 orang, sumpel 100
1. Angket (Kuesioner)
suatu masalah atau bidang yang akan diteliti, untuk memperoleh data angket
49
disebarkan kepada responden. Angket merupakan teknik pengumpulan data
pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan
di ukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. Metode ini dilakukan
49
Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), hlm. 76
Rumus dan tekhnik uji instrumen angket yang digunakan untuk menghitung
instrumen yang dibuat. Teknik dan rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
Jumlah butir pernyataan yang di ujicobakan dalam penelitian ini adalah sebanyak
15 butir pernyataan, sesuai dengan bentuk dan susunan instrumen yang telah
N xy − ( x)( y)
r xy 2 2 2 2
{N x − ( x) }{N y − ( y) }
N = Jumlah soal
Interprestasi hasil yang dapat dikemukakan adalah jika r hasil positif dan lebih
besar dari r tabel ( r hasil ≥ r tabel ), maka butiran angket dinyatakan valid. Akan
tetapi sebaliknya jika r hasil nya negative dan lebih kecil dari r tabel ( -r hasil ≤ -r tabel
yaitu:
2xr
1 21
r11 = 2
(1 + r 1 )
21
2
Dengan keterangan:
r = reliabilitas angket
11
r = r xy yang disebut sebagai indeks korelasi antara dua belahan tatistik.
1 21
2
Interpretasi hasil yang dapatkan adalah, jika r hasil positif dan lebih besar dari r
tabel (r hasil ≥ r tabel ), maka instrument dari sebuah angket dapat dikatakan tatistik.
Akan tetapi sebaliknya jika r hasil nya negative dan lebih kecil dari r tabel maka
2. Wawancara
dari hasil tanya jawab kepada pihak-pihak yang bersangkutan dalam penelitian.
dan pertanyaan yang diajukan dalam wawancara itu telah dipersiapkan secara
50
Joko Subagyo, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2011), hlm. 39
Wawancara memerlukan syarat penting yakni terjadinya hubungan yang baik
dan demokratis antara responden dengan penanya (Im good, you ure good).
lain tidak dapat dipakai (metode sukunder) dan menguji kebenaran dari metode
secara lisan dimana dua orang atau lebih saling bertatap muka mendengarkan
secara langsung informasi atau keterangan. Adapun data hasil wawancara dalam
penelitian sehingga dapat menjawab rumusan masalah yang diajukan oleh peneliti
3. Observasi
yang terjadi dalam situasi yang sebenarnya dan langsung diamati oleh pengamat.
yalg diteliti. Observasi menjadi salah satu teknik pengumpulan data apabila sesuai
51
Lexy J Moleong, Methodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2004), 175
dengan tujuan penelitian, direncanakan dan dicatat secara sistematis, dapat
observasi juga dapat diartikan sebagai pengamatan langsung terhadap objek untuk
4. Dokumentasi
catatan mengenai data pribadi responden, seperti yang dilakukan oleh seorang
52
psikolog dalam meneliti perkembangan klien melalui catatan pribadinya.
observasi dan wawancara, karena dokumentasi adalah satu kesatuan dengan data
53
observasi dan wawancara yang dilakukan sebelumnya. Dalam penelitian ini
non manusia, sumber informasi (data) non manusia ini berupa catatan-catatan,
52
Abdurrahman Fathoni, Metodologi Penelitian & Teknik Penyusunan Skripsi, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2011), hlm.112.
53
Mukhtar, Metode Praktis Penelitian Deskripstif Kualitatif, (Jakarta: GP Press Group, 2013), 119
penelitian. Data yang dikumpulkan mengenai teknik tersebut berupa kata-kata,
Analisis data yang dimaksud adalah analisis untuk melakukan hipotesis dan
menjawab rumusan masalah yang telah diajukan. Data-data yang diperoleh, akan
pengujian hipotesis, terlebih dahulu akan diuraikan hasil dari analisis deskriptif untuk
Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia,
suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa
54
pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat
deskripsi, gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-
a. Uji Autokorelasi
regresi dapat diketahui dengan menggunakan uji serial correlation LM. Jika
nilai chi square (X) hitung > chi square (X²) tabel maka hipotesis yang
54
Ronny Kountur, Metode Penelitian untuk Penulisan Skripsi dan Tesis, (Jakarta: PPM, 2007),
hlm. 182
b. Uji Normalitas
Model yang baik dalam regresi adalah model dimana datanya tersebar
secara normal. Model regresi yang diperoleh harus dilakukan uji normalitas
melalui test normality pada residual test histogram. Cara mendeteksi apakah
dengan Chi Square (X²) tabel, yaitu : Jika Nilai JB > Chi Square (X²) tabel
55
maka residualnya berdistribusi tidak normal dan sebaliknya.
c. Uji Multikolinearitas
independen.
d. Uji Heterokedastisitas
Dalam regresi berganda salah satu asumsi yang harus dipenuhi agar
55
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta,
2012), hlm. 262
penelitian ini dilakukan uji heterokedastisitas melalui metode whitw tanpa
56
cross terms.
2. Uji Hipotesis
data dan analisis yang menggunakan uji statistika dan dipandu dengan hipotesis
57
tertentu. Penggunaan analisis kuantitatif dalam penelitian ini penulis
a. Regresi Berganda
variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). Untuk menghitung regresi Linier
Y = a+b1x1 + b2 x2-+
e Dimana:
Y = Kepercayaan Muzzaki
a = Elemen konstanta
X1= Akuntabilitas
X2= Transparansi
b. Uji F
56
Sugiyono, Metode Penelitian (Penelitian Kuanti, Kualitatif dan R dan D), (Bandung: Alfabeta,
2009), hlm. 120
57
Beni Ahmad Saebani, Metode Penelitian, (Bandung: Pustaka Setia, 2008), hlm. 128
Pada hasil uji F dapat ditunjukkan proporsi variabel dalam independent
dilakukan dengan menggunakan uji analisis (uji F). Tujuannya adalah untuk
c. Uji T
Uji t atau uji parsial, dalam penelitian ini untuk menguji bagaimana
58
Ronny Kountur, Metode Penelitian untuk Penulisan Skripsi dan Tesis, (Jakarta: PPM, 2007), hlm..
122
variabel terikatnya. Uji t dalam penelitian ini digunakan untuk
sebagai berikut:
Atau Jika nilai THitung > α 5% maka hipotesis Ha (diterima) Ho di tolak. Jika
59
nilai THitung < α 5% maka hipotesis Ha (ditolak) Ho di terima.
2
d. Koefisein Determinasi (R )
Koefisien determinasi merujuk kepada kemampuan dari variabel
59
Sugiyono, Metode Penelitian (Penelitian Kuanti, Kualitatif dan R dan D), (Bandung: Alfabeta,
2009), hlm. 139
60
Ibid., hlm. 342
F. Sistematika Penulisan
skripsi dari awal sampai akhir. Dalam sistematika penulisan terdiri dari lima bab dan
Badan Amil Zakat Nasional Kota Jambi beralamat di kantor DISPENDA Kota
Jambi mulai didirikan tahun 2001. Pendiri Bazda Kota Jambi berdasarkan Surat
Keputusan Wali Kota Nomor 29 Tahun 2001. Pendiri Baznas ini merupakan suatu
yang mau berzakat dan berinfak. Baznas Kota Jambi saat ini, pada awal
pembentukan bernama Badan Amil Zakat Ialam (BAZIS) daerah tingkat I Jambi,
kemudian seiring dengan kemajuan Kota Jambi Nama Bazis diganti dengan nama
Badan Amil Zakat daerah (BAZDA). Kemudian dari BAZDA berubah lagi menjadi
Provinsi atau Kota Jambi, akan tetapi berdasarkan peraturan pemerintah pusat, yaitu
berisi pembentukan Badan Amil Zakat Daerah Kota Jambi, dan berdasarkan
wawancara, bahwa di Kota Jambi telah terbentuk Badan Amil Zakat di lapangan
61
Kecematan di lingkungan Kota Jambi. Pembentukan ini dengan harapan dapat
61
Wawancara dengan wakil ketua IV Husein Fakhlevie Syam
Kota Jambi yang berpendudukan mayoritas Islam sangat berpeluang untuk
melalu BAZNAS.
BAZNAS Kota Jambi beralamat di jalan Jendral Bazuki Rahmat Nomor 01.
Lembaga ini didirikan tanggal 16 Maret 2001, pada awalnya bernama BAZIS,
Indonesia. Secara konstitusi Bazda Kota Jambi sudah berubah nama yaitu menjadi
62
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS). Perubahan nama BAZDA menjadi
Berdasarkan SK Walikota Jambi No. 334 Tahun 2015 tanggal 17 Juni 2015
tentang Penunjukkan Pemimpin Badan Amil Zakat Nasional Kota Jambi Pada
Tanggal 22 Juni 2015 Kepengurusan BAZNAS Kota Jambi secara resmi dilantik
64
oleh Bapak Walikota Jambi.
Dalam rangka untuk membantu dan melaksanakan kegiatan badan Amil Zakat
Nasional Kota Jambi, maka Baznas harus mempunyai visi dan misi, karena suatu
organisasi yang berkembang dan maju itu adalah organisasi yang mempunyai visi
62
Dokumentasi Baznas Kota Jambi 2014
63
Wawancara dengan wakil ketua III A. Manan Samid
64
Dokumentasi Baznas Kota Jambi, 2016
dan misi yang baik. Sebuah organisasi akan berjalan dengan baik apabila didukung
oleh visi dan misinya. Adapun visi dan misi BAZNAS Kota Jambi adalah sebagai
berikut:
1. Visi :
2. Misi :
masyarakat.
3) Menggali potensi dan umat secara bertahap, terencana, realistis, dan teruktur
langsung oleh pemerintah Kota Jambi. Karena organisasi dibawah pemerintah, maka
BAZNAS tersebut harus ada yang melindunginya. Artinya harus ada yang
a) Terdapat delapan asnaf yang berhak menerima zakat yaitu: orang-orang Fakir,
(Riqab), orang yang berhutang dijalan Allah (Gharim), sabililah, dan orang
seseorang tidak bisa ditolerir apabila ia telah memakan dan menguasai anak
yatim.
e) Orang kaya yang syukur lebih baik dari pada orang miskin yang sabar (Al-
Hadits).
3) Pasal 18 Kepetusan Dirjen Bimas Islam Nomor D-291 Tahun 2000 tentang
5) Keputusan bersama Mentri Dalam Negri dan Mentri Agama Nomor 29 dan 47
Tahun 1991 tentang Pembinaan Badan Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah.
6) Keputusan Mentri Agama No. 581 Tahun1999 tentang pelaksanaan UU. No.
7) Peraturan pemerintah No. 17/2000 dan Kep Dirjen Pajak No. 163/PJ/2003
8) Surat Edaran Bapak Walikota Jambi No. 377/2007 tentang Himbuan Zakat,
65
Infaq dan Shadaqah.
Potensi Muzakki yang menjadi ruang lingkup Kerja BAZNAS Kota Jambi
yang meliputi PNS muslim SKPD Pemda Kota Jambi. Instansi vertikal Kota
Jambi dan masyarakat umum serta pimpinan dan karyawan perusahaan swasta
65
Dokumentasi BAZNAS Kota Jambi, 2016
WAKIL KETUA 1 : Bidang pengumpulan
WAKIL KETUA II : Drs. H. Fchrur
WAKIL KETUA III : A. Manan Samid, BA
WAKIL KETUA IV : Drs. H. Husein Fakhlevie Syam
SEKRETARIS : Ahmad Ziyadi, S.Sy
SATUAN AUDIT INTERNAL :
KETUA: Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan seida Kota Jambi
ANGGOTA : Inspektur Kota Jambi, Kepla BPKAD Jambi dan Ka. Kan
Kemenag Kota Jambi
66
Laporan Tahunan BAZNAS Kota Jambi, 2014
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
A. Deskripsi Responden
BAZNAS Kota Jambi, data yang terkumpul melalui instrumen angket akan dianalisis
sehingga dapat diketahui ada tidaknya pengaruh yang saling berkaitan antara
uji Parsial, (Uji t), uji Simultan (uji f) dan uji Determinasi R Square peneliti terlebih
pada pembahasan penelitian berikut disajikan deskripsi data yang telah diperoleh
dalam penelitian. Data hasil penelitian di peroleh secara langsung dari responden,
BAZNAS Kota Jambi, berbagai pertanyaan yang diajukan kepada 100 responden
muzakki yang membayar zakat sehingga dapat diketahui informasi tentang pengaruh
BAZNAS Kota Jambi. Pada penelitian ini menyajikan informasi mengenai keadaan
umum responden berdasarkan jenis kelamin, pekerjaan dan usia. Secara lebih jelas
sebagai berikut:
Tabel 4.1
Usia Responden
No Usia (Tahun) Jumlah (Orang) Persentase (%)
1 15-20 9 9%
2 21-30 34 34 %
3 31-40 38 38 %
4 >40 19 19 %
untuk usia 15-20 tahun sebanyak 9 orang sehingga berada pada persentase 9%,
untuk responden dengan usia 21-30 tahun sebanyak 34 orang atau mencapai
persentase 34%, responden yang berusia 31-40 tahun sebanyak 38 orang atau
berada pada persetase yang cukup tinggi yaitu 38%, dan usia diatas usia > 40
tahun sebanyak 19 orang sehingga berada pada persentase 19%. Berdasarkan data
tersebut rata-rata usia responden yang membayar zakat di Baznas Kota Jambi
dimana biasanya pada muzakki laki-laki secara mental lebih memiliki ketegasan
kata yang lembut dan sikap yang hangat dalam menyampaikan informasi tentang
Tabel 4.2
Jenis Kelamin Responden
No Umur (Tahun) Jumlah (orang) Persentase (%)
1 Laki-Laki 62 62 %
2 Perempuan 38 38 %
kelamin laki-laki yang terlihat lebih banyak yang membayar zakat di Baznas Kota
Jambi yaitu 62% atau 62 orang, sedangkan jenis kelamin perempuan atau
menunjukan bahwa jumlah muzakki yang aktif membayar zakat di Baznas Kota
Jambi lebih didominasi oleh kaum laki-laki, hal ini dikarenakan zakat yang
menunjukan berapa besar kewajibab zakat yang harus dibayarkan untuk setiap
tahunya. Penelitian ini mengamati pengelolaan zakat yang dilakukan oleh Baznas
Kota Jambi khususnya pada pembayaran zakat profesi, oleh karena itu peneliti
mencantumkan keadaan jenis pekerjaan sebagai salah satu bentuk profesi yang
dilakukan oleh para muzakki. adapun keadaan jenis pekerjaan para muzakki yaitu
sebagai berikut:
Tabel 4.3
Pengelompokan Responden Berdasarkan Pekerjaan
No Jenis Pekerjaan/Profesi Jumlah (orang) Persentase (%)
1 Wiraswasta 32 32 %
2 PNS 48 48 %
3 BUMN 20 20 %
yang bekerja sebagai PNS atau pegawai negeri sipil berjumlah 48 orang,
orang.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah data yang digunakan dalam
model regresi, variabel independent dan variabel dependen atau keduanya telah
terdistribusi normal atau tidak. Untuk mendeteksi normalitas data dilakukan
Gambar 4.4
Hasil Uji Normalitas
Berdasarkan hasil uji normalitas seperti terlihat pada gambar 4.4 di atas
diketahui bahwa ada data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah
2. Uji Multikolinieritas
ada tidaknya multikoliniearitas dalam model regresi dapat dilihat dari tolerance
value atau variance inflation factor (VIF). Sebagai dasar acuannya dapat
disimpulkan:
a. Jika nilai tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan bahwa
b. Jika nilai tolerance< 0,10 dan nilai VIF >10, maka dapat disimpulkan bahwa
Nilai tolerance untuk semua variabel independen memiliki nilai VIP disekitar
angka 1 dan tidak lebih dari 10. Hal ini sesuai dengan syarat multikolinieritas,
analisis tersebut maka dapat ditampilkan gambar dalam bentuk grafik yaitu
sebagai berikut:
Gambar 4.5
Uji Multikolinieritas
nilai residual tersebut telah normal, artinya akuntabilitas dan variabel transparansi
3. Heteroskedastisitas
variasi residual absolut sama atau tidak sama untuk semua pengamatan. Uji
lain tetap, maka disebut homokedastisitas. Sementara itu, untuk varians yang
Gambar 4.6
Uji Heterokedositas
Regression Strandardized Predicted Value
diatas sumbu Y, dan tidak mempunyai pola yang teratur, jadi kesimpulannya
dengan residual sehingga bila data dalam penelitian ini diperbesar tidak akan
dimaksudkan untuk mengetahui apakah variasi residual absolut sama atau tidak
dari residual suatu pengamatan kepengamatan lain. Jika variansdari residual suatu
4. Autokorelasi
autokorelasi dalam model regresi penelitian ini digunakan. nilai chi square (X)
hitung > chi square (X²) tabel maka hipotesis yang digunakan yang menyatakan
bahwa model bebas dari masalah autokorelasi adalah ditolak dan sebaliknya.
Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
kesalahan penganggu pada periode t-1. Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada
Tabel 4.7
Hasil Uji Autokorelasi-Durbin Watson
b
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Std. Error of Change Statistics
Square the Estimate
R Square Change
a
1 .907 .822 .813 .842 1.994
nilai 2, karena nilai 1,994 ini mendekati 2 atau sama dengan 2, maka asumsi
Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.
rhitung dengan nilai rtabel.rhitung > rtabel jika rhitung lebih besar dari rtabel maka butir
kolerasi rhitung yang lebih besar dari rtabel. Masing-masing instrumen angket yang
diajukan kepada responden memiliki nilai validitas atau rhitung lebih besar dari
rtabel. Dengan kata lain, instrumen penelitian yang berjumlah 5 pertanyaan untuk
variabel akuntanbilitas (X1) dinilai semua butir pertanyaan valid, oleh karena itu
penelitian.
Tabel 4.9
Hasil Pengujian Uji Validitas Transparansi (X2)
kolerasi rhitung yang lebih besar dari rtabel. Dengan kata lain, instrumen penelitian
yang berjumlah 5 pertanyaan untuk variabel transparansi (X2) dinilai semua butir
pertanyaan valid.
Tabel 4.10
Hasil Pengujian Uji Validitas Kepercayaan Muzakki (Y)
koefesien kolerasi rhitung yang lebih besar dari rtabel. Kelima pernyataan-pernytaan
rhitung tidak ada yang lebih rendah dari nilai rtabel. Dengan kata lain, instrumen
penelitian.
2. Uji Realibilitas
Tabel 4.11
Hasil Pengujian Uji Reliabilitas Akuntabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,783 5
Hasil pengujian terhadap reliabilitas kuisioner akuntabilitas menghasilkan
Cronbach Alphasebesar 0,783. Hal ini dapat dinyatakan bahwa semua pertanyaan
variabel akuntabilitas (X1) dinyatakan reliabel karena 0,783 lebih besar dari 0,60.
Tabel 4.12
Hasil Pengujian Uji Reliabilitas Transparansi
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,766 5
Cronbach Alpha sebesar 0,766 .Hal ini dapat dinyatakan bahwa semua pertanyaan
Tabel 4.13
Hasil Pengujian Uji Reliabilitas Kepercayaan Muzakki
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
,755 5
menghasilkan Cronbach Alpha sebesar 0,755. Hal ini dapat dinyatakan bahwa
koefisien korelasi Rhitung yang lebih besar dari Rtabel. Dengan kata lain, instrumen
penelitian yang berjumlah 15 pernyataan yang berhubungan dengan akuntabilitas,
penelitian, dari hasil uji validasi tersebut dinilai semua butir pernyataan adalah
valid.
D. Deskripsi Variabel
Desain dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif, desain yang digunakan
yaitu dengan memilih sebagian sampel penelitian dari keseluruhan jumlah populasi
yang ada, pengambilan sampel penelitian dilakukan secara acak dan didasarkan pada
karakteristik yang sangat berhubungan dengan penelitian. Jadi dalam penelitian ini
kelompok yang sama diobservasi atau diselidiki pada waktu yang berlainan. Variabel
penelitian adalah suatu atribut atau sifat dari orang, obyek atau kegiatan yang
memiliki variasi tertentu yang ditetapkan oleh peniliti untuk dipelajari dan ditarik
kesimpulannya
Variabel penelitian yang diteliti dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel,
dimana terdapat variabel independen dan dependen (variabel yang dipengaruhi dan
muzakki membayar zakat di BAZNAS Kota Jambi, adapun definisi kedua variabel
tersebut yaitu:
dependen adalah kepercayaan (Y). Semakin detail dan terinci data yang diperoleh.
Akuntabilitas
X2 : Transparansi
Dalam desain ini terdapat dua variabel yaitu X dan Y, variabel X adalah
yang diduga juga memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel Y, oleh karena itu
hubungan fungsional antara variabel bebas dan variabel terikat. Hubungan antara
a
Persamaan regresi Hasil Pengujian Regresi Linier Berganda Coefficients di
Secara Simultan
ini:
Tabel 4.15
Hasil Pengujian Uji F
a
ANOVA
b
Regression 189,157 39 64,252 83,165 ,000
a. Dependent Variable: y
b. Predictors: (Constant), x2, x1
Dari hasil pengolahan data pada tabel di atas diketahui bahwa akuntabilitas
karena nilai fhitung ftabel atau 83,165 2,76 nilai signifikansi yang di hasilkan 0,000
lebih kecil dari level of signifikan 0,05 karenafhitung ftabel maka hal ini berarti
secara Parsial
Tabel 4.16
Hasil Pengujian Uji T
Model Unstandardized Standardized T Sig.
Coefficients Coefficients
a. Dependent Variable: y
Berdasarkan hasil olahan data statistik data pada tabel, maka dapat di lihat
a. Konstanta ( 0)
sebesar 0,048.
muzakki karena nilai thitung>ttabel atau 0,255>0,1998 dan nilai signifikan yang
dihasilkan 0,020 lebih kecil dari 0,05 maka hal ini menunjukan bahwa setiap
terhadap kepercayaan muzakki karena nilai thitung>ttabel atau 0,419 > 0,1998.
dan nilai signifikan yang di hasilkan 0,000 lebih kecil dari 0,05 bahwa hal ini
berikut:
signifikannya 0,020<0,05. Maka hal ini berarti Ho ditolak dengan kata lain
kepercayaan.
nilai signifikan 0,000<0,05. Maka hal ini berarti Ho ditolak dengan kata lain
kepercayaan.
4. Determinasi R Square
Tabel 4.17
Hasil Pengujian Uji R Square
Model Summary
Square Estimate
a
1 ,907 ,822 ,824 ,842
2
Berdasarkan tabel di atas di peroleh besarnya Adjusted R adalah 0,822. Hasil
tentukan oleh variasi perubahan variabel lainnya yang yang tidak di teliti dalam
penelitian ini, atau masih ada faktor lain yang mempengaruhi kepercayaan
F. Pembahasan
pelaksanaan tugas yang dipaparkan secara transparan agar semua kebijakan dapat
lembaga yang lebih akuntabel adalah lembaga yang lebih transparan dalam
akuntabilitas tidak bisa lepas dari proses laporan neraca keuangan dimana dalam
dana juga menjadi laporan penting karena jika terdapat pemasukan dan pengeluaran
dana akan mengakibatkan perubahan dana. laporan perubahan asset dalam laporan
akuntanbilitas menggambarkan arus keluar masuk setiap dana yang bertambah atau
berkurang sehingga mengakibatkan arus kas dan hal ini mengharuskan adanya catatan
pertimbangan bahwa masyarakat memiliki hak untuk mengetahui secara terbuka dan
menyeluruh. Tujuan dari transparansi sebuah lembaga formal maupun non formal
yaitu membangun rasa saling percaya antara pengelola dana dengan publik di mana
lembaga tersebut harus memberikan informasi akurat bagi publik yang membutuhkan.
Kualitas sebuah laporan yang transparan dapat dilihat dari setiap laporan yang dibuat
akan dipublikasikan atau diberitakan, informasi dana dilaporkan secara jelas sehingga
kebenaranya bisa dipercaya dan tidak berubah-ubah, selain itu informasi laporan juga
dapat dianalisa oleh semua orang, masyarakat dengan mudah tanpa ada aturan-aturan
tertentu sehingga setiap informasi ataupun laporan keuangan dapat dengan mudah
diakses.
Kepercayaan masyarakat kepada setiap lembaga yang berhubungan dengan
masalah laporan keuangan menjadi sangat penting karena akan berhubungan dengan
keberhasilan sebuah lembaga keuangan. dengan adanya kepercayaan yang baik dari
masyarakat maka akan menumbuhkan harapan dan minat yang positif untuk
yang menjaga kepercayaan masyarakat akan lebih mudah menciptakan citra yang
baik kepada masyarakat dan dampaknya adalah masyarakat tidak ragu, merasa yakin
untuk melakukan transaksi ataupun kerjasama dalam bidang keuangan atau yang
lainya.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
2. Hasil pengujian secara parsial dimana uji signifikan individual kedua variabel
membayar zakat di BAZNAS Kota Jambi karena nilai thitung>ttabel atau 0,6175 >
B. Saran
mencoba memberikan beberapa saran atau masukan yang mungkin dapat berguna dan
diantaranya :
membayar zakat.
kepada seluruh stakeholders tentang kinerja suatu lembaga secara teratur dan tepat
waktu.
DAFTAR RIWAYAT
CURRICULUM VITAE
Nama : Jumarni
Tempat/Tanggal lahir : Benteng, 05 Juni 1997
Email : Jumarni697@gmail.com
No. Kontak/Hp : 0821-7648-0255
Alamat : Jln. Akasih 16 Pagar Drum RT. 18 Kel. Rawasari
Kec. Alam Barajo Kota Jambi
Pendidikan Formal
SD : SDN 01 Benteng
SMP : SMPN 01 Sungai Batang
MA : MA PPY Bin Dahlan Benteng
Sekarang : UIN STS Jambi
Pengalaman Organisasi
1. PMII
2. IKAMI
3. IPMR
Motto Hidup
Terus berusaha karna usaha tidak akan pernah menghianati hasil.
Jumarni
EES. 150709