Anda di halaman 1dari 3

FINANCIAL MANAGEMENT

SEMBA 45A
INSTRUKSI BELAJAR PEMBAHASAN KASUS

Dosen: Hermeindito

Februari - Juni 2023

1. Tugas Kasus dan jadwal pembahasan kasus telah ditetapkan pada topik per
sesi dalam RPS.
2. Setiap mahasiswa wajib menjadi anggota pada salah satu kelompok untuk
mengerjakan tugas kasus.
3. Setiap kelompok wajib membuat working paper (MsWords/PDF) untuk
menyelesaikan kasus dan mempersiapkan materi presentasi (PPT atau
bentuk aplikasi presentasi lainnya, bias dilengkapi dengan video) yang telah
ditetapkan sebelumnya.
4. Setiap anggota kelompok wajib berpartisipasi aktif saat presentasi dan
diskusi kasus yang menjadi bagiannya, dan sebagai partisipan dalam
membahas kasus yang dipresentasikan oleh kelompok lain.
5. Durasi Pembahasan per Kasus 1 jam dengan rincian:
a. Presentasi Kasus 20-30 menit
b. Diskusi 20-30 menit
c. Wrapped up and Epilog oleh Dosen (di luar durasi Pembahasan)
6. OUTLINE WORKING PAPER KASUS:
a. Ringkasan Kasus
b. Pemaparan Permasalahan Kasus (Pengidentifikasian akar masalah dan
tujuan penyelesaian masalah kasus)
c. Tinjauan singat Literatur (Landasan teori dan rerensi) yang digunakan
sebagai dasar rasional dalam memecahkan masalah Kasus.
d. Rancangan Usulan (Prosedur yang akan digunakan dalam
memecahkan masalah kasus berdasarkan teori dan referensi)
e. Hasil Analisis dan Pembahasan Pemecahan Kasus
f. Penutup (Kesimpulan dan Saran)
g. Daftar Referensi
h. Lampiran (Formula, data, hasil perhitungan Excel, statistik, dan material
relevan lain untuk mendukung analisis)
7. JADWAL PENGUMPULKAN KASUS:
a. Kelompok yang bertugas mengerjakan pembuatan working paper dan
paper presentation pada jadwal sinkronus yang telah ditetapkan wajib
mengumpulkan kasus pada H-3 sebelum kasus dipresentasikan dan
didiskusikan. Untuk didistribusikan kepada kelompok lain dan dosen
agar dapat dipelajari sebelum hari H presentasi.
b. Pengumpulan berkas melalui ketua kelas dan sekretaris/wakil yang
ditunjuk/disepakati oleh anggota kelas, yang bertanggungjawab
mendistribusikan materi pada semua anggota kelas termasuk dosen
sehingga dapat diakses oleh semua mahasiswa dan dosen.
c. Keterlambatan pengumpulan berkas akan mendapat konsekuensi
pengurangan nilai kelompok Kasus.
d. Kelompok lain wajib mempelajari working paper dan paper
presentation dari kelompok penyaji dengan membuat catatan, telaah,
tilikan, usulan pemecahan lain bila diperlukan dengan membuat
argument yang didukung dengan data, fakta, teori, dan referensi.

CATATAN DAN ASUMSI:

 Kasus yang digunakan berdasarkan kasus riil yang fakta dan datanya tersedia
dan dapat diakses melalui berbagai media.
 Mahasiswa wajib menggunakan data yang disediakan dalam kasus yang
dirujuk sebagai data utama, data dan fakta di luar kasus diperbolehkan untuk
memperkaya dan mempertajam analisis, tetapi tidak menggantikan data
yang ada dalam kasus, dan tidak merubah alur cerita dan masalah yang telah
ditetapkan dalam kasus.
 Tahun sekarang (t0) adalah tahun pada saat kasus terjadi. Mahasiswa tidak
dibenarkan menggunakan data dan fakta tambahan pada tahun sesudah
kasus terjadi.
 Usulan pemecahan masalah bisa sama atau berbeda dengan fakta
sesungguhnya yang terjadi setelah peristiwa, karena Tujuan pembahasan
kasus adalah:
a. Jawaban terbaik tidak selalu sama dalam setiap proses hasil belajar
pemecahan kasus pada kelas yang berbeda. Karena tujuan pembelajaran
kasus tidak untuk mencari solusi terbaik atau menilai solusi terburuk,
tetapi untuk memastikan bahwa mahasiswa mampu menyajijkan dan
mendiskusikan berbagai alternatif pemecahan masalah secara rasional
yang diperkuat dengan argumen yang berbasis pada teori dan referensi,
serta analisis data dan fakta, peristiwa yang “menyerupai” dan pernah
dialami mahasiswa atau dipelajari mahasiswa dalam pekerjaannya
dimungkinkan untuk sharing expertise and experience dan memperkaya
diskusi.
b. Mahasiswa mampu mempresentasikan dan meyakinkan partisipan lain
dengan argumentasi kuat seperti pada butir a.
c. Mahasiswa belajar menghargai, mendengar, dan memahami pendapat
orang lain yang berbeda pandangan. Dan bila pendapat orang lain lebih
baik daripadanya, belajar untuk menerima secara obyektif sebagai bentuk
konstruktif yang utuh terhadap pola rasa, pola pikir dan pola tindak.
d. Mahasiswa dapat belajar secara kritis dengan melakukan evaluasi
keunggulan dan kelemahan argument dan mencari solusi.
e. Jawaban terbaik dari pembahasan kasus adalah:
- Mahasiswa mengetahui penyelesaian masalah kasus sebagai hasil
konsesus akhir diskusi, tidak hanya dari kelompok penyaji kasus
(Penyelesaian masalah ini bisa saja berbeda-beda dengan kelas-kelas
lainnya yang menyimpulkan penyelesaian masalah terbaik berdasarkan
konsensus akhir dari perdebatan dan hasil diskusi kelas yang
bersangkutan).
- Mahasiswa memperoleh pemerkayaan pengetahuan, pengalaman, dan
keterampilan tentang alternatif-alternatif lain yang mungkin kurang
optimal dalam memecahkan kasus ini, tetapi bisa digunakan untuk
kasus yang sama atau berbeda pada situasi, kondisi, dengan asumsi
yang berbeda.
- Mahasiswa memiliki pengalaman belajar mengenai pendekatan dan
prosedur yang harus dilakukan dalam mengidentifikasi akar masalah,
mencari landasan rasional teori dan praktis dalam memecahkan
masalah, mengevaluasi kelemahan dan keunggulan masing-masalah
alternative usalan masalah dengan mempertimbangkan situasi internal
dan eksternal untuk menemukan pemecahan masalah terbaik.

Anda mungkin juga menyukai