Anda di halaman 1dari 16

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMA N 1 Sukodadi

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/ Semester : X/ Ganjil

Materi Pokok : Debat

Tahun Pelajaran : 2019-2020

Alokasi Waktu : 2 X 45 Menit

A. Kompetensi Inti

3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,


prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

B. Kompetendi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi


(IPK)
3.13 Menganalisis  isi debat 3.13.1 Mengidentifikasi tentang isi
(permasalahan/isu, sudut pandang dan debat: topik permasalahan yang
argument beberapa  pihak, dan diperdebatkan, pernyataan sikap (setuju
simpulan) atau menolak)
3.13.2 Menganalisis permasalahan/isu
debat
3.13.3 Menganalisis sudut pandang
debat
3.13.4 Menganalisis argument beberapa
pihak debat
3.13.5 Menganalisis simpulan debat

C. Tujuan Pembelajaran

Melalui model pembelajaran discovery learning dan CLIL (content language


integrated learning) dengan pemberian stimulus peserta didik dapat
pengidentifikasian masalah, mengumpulkan data, pengolahan data, pembuktian, dan
penarikan kesimpulan, diharapkan siswa terlibat aktif selama proses belajar
mengajar berlangsung, memiliki sikap ingin tahu, teliti dalam melakukan
pengamatan dan bertanggung jawab dalam menyampaikan pendapat.

D. Materi Pembelajaran
1. Pengertian debat
2. Isi debat
 Mosi/topik permasalahan yang diperdebatkan
 Pernyataan sikap (mendukung atau menolak)
 Argumentasi
 Simpulan
3. Pihak-pihak pelaksana debat
 Pihak yang mengajukan mosi/topik permasalahan yang diperdebatkan
 Tim afirmatif (yang setuju dengan mosi)
 Tim oposisi (yang tidak setuju dengan mosi)
 Pemimpin/ wasit debat (yang menjaga tata tertib)
 Penonton/ juri
E. Pendekatan Pembelajaran/ Model/ Metode

Pendekatan : Saintifik
Model : Discovery Learning dan CLIL (content language integrated
learning)
Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab, penugasan

F. Media/Alat/Bahan
1. Vidio debat/Teks transkip debat
2. LCD, Komputer

G. Sumber Belajar
Buku Bahasa Indonesia Kelas X SMA/MA/SMK/Kementrian Pendidikan
dan Kebudayaan-,Edisi Revisi. Jakarta:Kementrian Pendidikan dan
kebudayaan,2017.
Sobandi. 2016. Mandiri Bahasa Indonesia Jilid 1 untuk SMA/MA
Kelas X. Jakarta: Penerbit Erlangga.

H. Kegiatan Pembelajaran

No Kegiatan Pembelajaran Karakter Estimasi


Waktu
1. Pendahuluan 15 menit
1) Melakukan pembukaan dengan salam Releguitas
pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
2) Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai
sikap disiplin
3) Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik
dalam mengawali kegiatan pembelajaran
4) Pertanyaan dari guru yang berhubungan
dengan pembelajaran sebelumnya.
Membangun Konteks:
Dialog informasi tentang debat
5) Peserta didik menerima informasi dengan
proaktif tentang keterkaitan pembelajaran
sebelumnya dengan pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
6) Peserta didik menerima informasi
kompetensi, indikator, materi, manfaat, dan
langkah pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
7) Peserta didik menerima informasi tentang
hal-hal yang akan dipelajari dan dikuasai
khususnya tentang pembelajaran teks
biografi.
Menonton video debat
2. Inti 70 menit
Mengamati
1) Peserta didik diminta mencermati Tanggung
permasalahan/isu debat, sudut pandang dan jawab
argumen beberapa  pihak yang akan dibahas
dalam debat.
Menanya
2) Peserta didik diminta bertanya tentang
permasalahan/ isu, sudut pandang dan
argumen beberapa  pihak yang disampaikan
pendidik. Kerja
Mengeksplorasi keras
3) Peserta didik diminta mengidentifikasi
permasalahan/isu, sudut pandang, argumen,
sikap, pemilihan topik dan simpulan dari
simulasi debat yang menimbulkan pro dan
kontra.
4) Peserta didik diminta memberikan
tanggapan
5) Peserta didik diminta menyimpulkan Tanggung
permasalahan/ isu dalam pelaksanaan debat. jawab dan
Mengasosiasi Kerja sama
6) Siswa diminta mendiskusikan bersama
kelompok mengenai permasalahan, sudut
pandang, argumen, pemeran, sikap, Kerja
pemilihan topik dan simpulan debat yang keras
menimbulkan pro dan kontra.
Mengomunikasikan Jujur
7) Peserta didik mempresentasikan hasil kerja
kelompok di depan kelas
8) Kelompok lain mengajukan tanggapan,
pertanyaan dan kritikan terhadap presentasi
yang telah
Tujuan kegiatan inti (langkah 1-13) agar
peserta didik mendapatkan pemahaman
tentang biografi secara mandiri dengan
bimbingan guru agar dapat menilai hal
penting yang dapat diletadani dari teks
biografi.
3. Penutup 10 menit
Kegiatan penutup merupakan refleksi guru dan
peserta didik terhadap proses dan hasil
pembelajaran sebagai upaya peningkatan mutu
berkelanjutan. Tanggung
1) Pendidik melakukan refleksi dengan cara jawab
mereviw bagian yang perlu dijelaskan lebih Kerja sama
lanjut.
2) Peserta didik saling memberikan umpan
balik/refleksi hasil pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
3) Pendidik memberikan kesimpulan.
4) Pendidik menutup pembelajaran dengan
ucapan salam.
5) Pendidik memberikan tugas kepada peserta
didik untuk mencontoh atau belajar hal-hal
baik dari biografi tokoh-tokoh inspiratif
yang telah dipelajari. Religius
6) Pendidik memberikan bocoran tentang
materi yang akan dibahas dipertemuan
selanjutnya.
7) Pendidik menutup pembelajaran dengan
ucapan salam.

I. Penilaian Hasil Pembelajaran


a. Penilaian Sikap
1) Teknik : Pengamatan sikap dan jurnal
2) Bentuk : Lembar pengamatan dan catatan
3) Instrumen : Contoh terlampir

b. Penilaian Pengetahuan
1) Teknik : Tes tertulis
2) Bentuk : Uraian
3) Instrumen : Terlampir

c. Penilaian Keterampilan
1) Teknik : Tertulis
2) Bentuk : Produk
3) Instrumen : Terlampir

Lampiran 1: Materi

A. Pengertian Debat
Debat adalah proses saling berukar pendapat untuk membahas suatu isu
dengan masing-masing pihak yang berdebat memberi alasan, bila perlu ditambah
dengan informasi, bukti dan data untuk mempertahankan pendapat masing-
masing. Dari hasil debat biasanya diperoleh sudut pandang baru yang bisa
diterima kedua bela pihak. Meskipun demikian, tidak jarang debat berakhir
dengan keduanya tetap pada posisi awal, berbeda pendapat tetapi dengan
wawasan baru.

B. Unsur-Unsur Debat
a) Mosi
b) Tim afirmasi
c) Tim oposisi
d) Tim netral
e) Penonton/juri yang dipanggil
f) Moderator
g) Penulis

Lampiran 2: Instrumen Penilaian

a. Penilaian Sikap
N Nam Kejadian/Perilak Butir Pos/Ne Tindak
Waktu
o a u Sikap g Lanjut
1. 24/11/1 Nafis Tidak mau Tanggun - Dipanggil
9 mengerjakan tugas g jawab, untuk diberi
dan mengganggu disiplin pemahaman
teman yang sedang tentang
bekerja perilaku tidak
baiknya.
Dilakukan
pembinaan.
2. 24/11/1 Afif Sangat aktif dalam Kerja + Diberikan
9 diskusi dan rajin sama, apresiasi/pujia
membantu teman proaktif n
yang kurang
paham terhadap
materi pelajaran
dst … … … … … …

b. Penilaian Pengetahuan
Kisi-kisi

Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal No Bentuk


Soal
3.13 Menganalisis Mengidentifikasi Disajikan sebuah Teks 1 Uraian
isi debat dan menganalisis Debat “Penyerapan
(permasalahan/isu, isi debat Kosakata Bahasa Asing
sudut pandang dan (permasalahan/isu, Bukti Ketidakmampuan
argumen beberapa sudut pandang dan Bahasa Indonesia
pihak, dan argument beberapa  dalam Interaksi dengan
simpulan) pihak, dan Bahasa Lain”
simpulan)
Disajikan sebuah Teks 2 Uraian
Debat “Penyerapan
Kosakata Bahasa Asing
Bukti Ketidakmampuan
Bahasa Indonesia
dalam Interaksi dengan
Bahasa Lain”
Disajikan sebuah Teks 3 Uraian
Debat “Penyerapan
Kosakata Bahasa Asing
Bukti Ketidakmampuan
Bahasa Indonesia
dalam Interaksi dengan
Bahasa Lain”

c. Penilaian Keterampilan

Nama Keterampilan
Raffa
Raffi

Soal evaluasi
 Bacalah dengan cermat teks debat berikut!

Penyerapan Kosakata Bahasa Asing Bukti Ketidakmampuan Bahasa


Indonesia dalam Interaksi dengan Bahasa Lain

Moderator
Selamat siang, Siang ini kita akan mengikuti kegiatan debat antara Tim Afirmasi dari
SMA Pembangunan Jaya, Tim Oposisi dari SMK Nusantara, serta Tim Netral dari
MA Al-Ikhlas. Pagi ini kedua tim akan berdebat tentang “Bahasa Indonesia tergantung
pada bahasa asing.” Sebelum melaksanakan debat, saya akan membacakan tata tertib
debat sebagai
berikut .................................................................................................................

Selanjutnya, saya berikan kesempatan kepada juru bicara setiap tim untuk
memperkenalkan diri.

Tim Afirmasi : (memperkenalkan diri)

Tim Oposisi : (memperkenalkan diri)

Tim Netral : (memperkenalkan diri)

Moderator:

Dewasa ini bahasa Indonesia terus berkembang dan mulai diakui sebagai bahasa
internasional. Namun, dalam perkembangannya terbukti bahwa bahasa Indonesia
banyak menyerap kosakata asing. Untuk berkembang, bahasa Indonesia sangat
tergantung pada bahasa asing. Bahkan, ada yang beranggapan bahwa kosakata bahasa
asing masuk ke dalam penggunaan bahasa Indonesia karena ketidakberdayaan bahasa
Indonesia dalam interaksi antarbahasa. Anggapan inilah yang akan kita bahas dalam
debat kali ini. Untuk putaran pertama, saya persilakan secara bergantian Tim
Afirmasi, Tim Oposisi, dan Tim Netral untuk menyampaikan pendapatnya.

Tim Afirmasi:

Saya setuju bahwa kosakata bahasa asing masuk ke dalam penggunaan bahasa
Indonesia karena ketidakberdayaan bahasa Indonesia dalam interaksi antarbahasa.
Bahasa Indonesia tidak dapat dilepaskan dari bahasa lain, baik dari bahasa daerah
maupun bahasa asing. Peranan bahasa asing dalam bahasa Indonesia membuktikan
adanya kontak atau hubungan antarbahasa sehingga timbul penyerapan bahasa-bahasa
asing ke dalam bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia mengandalkan kosakata asing
yang kemudian dibakukan menjadi bahasa Indonesia. Hal tersebut membuktikan
bahwa bahasa Indonesia tergantung pada bahasa asing, juga menjadi bukti bahwa
bahasa Indonesia sulit untuk dipakai berkomunikasi tanpa bantuan kosakata asing.

Dengan masuknya kosakata bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia semakin banyak
orang yang mampu berkomunikasi dengan baik sehingga proses transfer ilmu
pengetahuan berjalan dengan cepat. Bukti bahwa bahasa Indonesia tidak berdaya
untuk berinteraksi antarbahasa dapat kita lihat pada penggunaan kata vitamin, yang
diserap dari kosakata bahasa asing yang jika dijelaskan dengan bahasa Indonesia
belum tentu para pelaku bahasa mengerti. Namun dengan adanya kosakata serapan
dari bahasa asing hal tersebut mempermudah kita dalam pelafalan, pemahaman
sekaligus menjadikan interaksi antarbahasa menjadi lebih mudah. Tanpa bantuan
bahasa asing yang masuk ke dalam bahasa Indonesia, bahasa Indonesia belum mampu
menunjukkan eksistensinya dalam interaksi antarbahasa. Banyak kosakata serapan
dari bahasa asing sehingga peran bahasa Indonesia masih diragukan. Banyak orang
yang lebih familiar dengan kosakata serapan dari bahasa asing dibandingkan dengan
bahasa Indonesia. Oleh karena itu, saya tetap setuju bahwa kosakata bahasa asing
yang masuk ke dalam bahasa Indonesia membuktikan ketidakberdayaan bahasa
Indonesia dalan interaksi antarbahasa.

Tim Oposisi:

Saya tidak setuju jika kosakata bahasa asing yang masuk ke dalam penggunaan bahasa
Indonesia terjadi karena ketidakberdayaan bahasa Indonesia dalam interaksi
antarbahasa. Kosakata bahasa asing masuk ke dalam bahasa Indonesia hanya
digunakan sebagai persamaan kata yang bagi sebagian orang lebih mudah dipahami.
Namun, pada intinya dalam bahasa Indonesia itu sendiri, telah ada kosakata yang
berkaitan dengan kosakata asing tersebut. Misalnya, kata snack yang lebih sering kita
dengar di kalangan masyarakat. Dalam bahasa Indonesia, snack berarti makanan
ringan, sehingga masuknya kosakata asing hanya sebagai variasi kata bagi sebagian
kalangan. Bahasa Indonesia mampu untuk berinteraksi antarbahasa karena memiliki
banyak variasi kosakata. Kosakata bahasa asing hanya digunakan dan dimengerti bagi
kalangan tertentu saja. Namun, bahasa Indonesia  dimengerti dan digunakan di hampir
semua kalangan. Itu artinya, meskipun banyak kosakata bahasa asing yang masuk ke
dalam bahasa Indonesia, eksistensi dari bahasa Indonesia lebih tinggi dibandingkan
dengan kosakata bahasa asing yang telah dibakukan maupun yang belum dibakukan
ke dalam bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia mampu berinteraksi dengan bahasa lain
tanpa bantuan dari kosakata bahasa asing dan masuknya kosakata bahasa asing bukan
terjadi karena ketidakberdayaan bahasa Indonesia dalam interaksi antarbahasa.
Namun, hal ini terjadi lebih karena masyarakat yang ingin selalu merasa
berpendidikan tinggi dan merasa terhormat jika menggunakan kosakata bahasa asing.
Oleh karena itu, saya tetap tidak setuju jika kosakata bahasa asing yang masuk ke
dalam penggunaan bahasa asing menunjukkan ketidakberdayaan bahasa Indonesia
dalam interaksi antarbahasa.

Tim Netral :

Saya sebagai pihak netral berpendapat bahwa kemampuan bahasa Indonesia dalam
interaksi antarbahasa dapat diwujudkan jika porsi penggunaan bahasa Indonesia
seimbang dengan kosakata bahasa asing. Apabila seseorang menggunakan bahasa
asing yang telah dibakukan seperti pada kata atom, vitamin, dan unit. Tentunya ini
bukan merupakan masalah karena bahasa asing itu sudah menjadi padanan dalam
bahasa Indonesia. Akan tetapi, apabila pengguna bahasa Indonesia menggunakan
bahasa asing yang belum dibakukan, ini menjadi suatu ancaman terhadap bahasa kita
tercinta ini. Penggunaan kosakata asing dalam bahasa Indonesia tidak selalu
diidentikkan dengan dampak negatif karena terselip hal positif, yakni dapat
mempermudah kegiatan berkomunikasi, khususnya dalam tuturan yang di dalamnya
terdapat bahasa asing yang terasa lebih akrab di telinga dibandingkan dengan padanan
bahasa Indonesianya. Namun, diharapkan adanya sosialisasi terhadap padanan bahasa
Indonesia secara intensif agar identitas kosakata pada bahasa Indonesia tidak terkikis
oleh kosakata dari bahasa asing. Kelak, diharapkan tidak lagi terdapat wacana bahwa
kosakata bahasa asing lebih akrab di telinga para pengguna bahasa Indonesia
dibandingkan dengan bahasa Indonesia sendiri. 

 Kerjakanlah soal-soal berikut!


1. Mengapa teks tersebut tergolong debat?
2. Siapa pihak yang sedang berdebat?
3. Hal apa yang tengah diperdebatkan?
4. Apakah kedua belah pihak mengemukakan alasan-alasan untuk mendukung
pendapatnya masing-masing?
5. Apakah ada pihak yang menunjukkan data, informasi atau fakta lain yang
mendukung pendapatnya?

Pedoman Penilaian

No Jawaban Skor
1 Teks tersebut dimasukkan debat karena di dalamnya ada dua pihak yang 20
saling menyampaikan pendapat dan memberikan argumen untuk
mendukung pendapatnya tentang kedudukan bahasa Indonesia dan
bahasa Inggris di era globalisasi.
2 Orang yang setuju dan orang yang tidak setuju bahasa Inggris 20
merupakan alat komunikasi yang lebih penting dari pada bahasa
Indonesia pada era globalisasi.
3 Pandangan bahwa bahasa Inggris sangat penting dalam era globalisasi 20
4 Betul. Kedua belah pihak menyampaikan alasan–alasan untuk 20
mendukung pendapatnya.
5 Kedua belah pihak menyampaikan alasan–alasan untuk mendukung 20
pendapatnya.
Jumlah Skor 100

Format Penilaian Observasi Kelompok


Nama Kelompok:
No Nama Isu atau Sudut Argumentasi Simpulan
Permasal
Pandang
ahan
Y T Y T Y T Y T
1.
2.
3.

Keterangan :
Diisi tanda cek (); Y = ya/benar/tepat. T = tidak tepat

Format Penilaian Analisis


Individu:

No Nama Analisis Isu Analisis Analisis Jumla Nilai


Siswa Sudut Argumentasi h Skor Akhir
Pandang
1 Dika 8 5 8 21 70
2 Winda 10 5 10 25 80
3 Salsa 10 10 8 28 90

Keterangan :
 Skor maksimal = jumlah skor tertinggi setiap kriteria
Pada contoh di atas, skor maksimal = 10

Jumlah skor perolehan


 Nilai unjuk kerja = x 100 = …
Jumlah skor maksimal
Lamongan, 22 November 2019

Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Dr. Hj. Irmayani, M.Pd. Hestin Firdaliani, S.Pd.

Anda mungkin juga menyukai