Anda di halaman 1dari 52

DAFTAR PUSTAKA

Kustandi dan Sutjipto. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Nuraini, I. (2010). Kamus Bahasa Indonesia. Bogor: CV. Duta Grafika.

Nurjamal, dkk. (2015). Terampil Berbahasa. Bandung: Alfabeta.

Permen nomor 37 tahun 2018 tentang KI dan KD

Saddhono, K dan Slamet, St. Y. (2014). Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Indonesia.

Shoimin, A. (2014). 68 Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Tarigan, H.G. (2008). Membaca sebagai suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

1
2
LAMPIRAN

Lampiran 1: Foto-foto Kegiatan

Foto 1 Kegiatan Ice Breaking

Foto 2 Peserta didik sedang berdiskusi menyelesaikan masalah

Foto 3 Guru membimbing penyelidikan

3
Foto 5 Peserta melakukan presentasi

4
Lampiran 2. RPP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMA N 1 2X11 Enam Lingkung


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Materi Pokok : Isi Teks Debat
Kelas/Semester : X/2
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit (1 kali pertemuan)

A. Kompetensi Inti
KI 1: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghargai dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian
Kompetensi
3.13. Menganalisis 3.13.1 Menganalisis
isi debat pendapat tim
(permasalahan/ afirmasi, tim
isu, sudut oposisi, dan tim
pandang dan netral dalam
argumen debat
beberapa pihak,
dan simpulan)

C. Tujuan Pembelajaran

5
Melalui pendekatan saintifik dan model pembelajaran problem based learning, peserta didik
dapat menganalisis pendapat tim afirmasi, tim oposisi, dan tim netral dalam debat dengan rasa
ingin tahu, bekerja sama, komunikatif, tanggung jawab, disiplin selama proses pembelajaran dan
bersikap jujur, percaya diri serta pantang menyerah.

D. Materi Pembelajaran
1. Pengertian debat
2. Unsur-unsur debat
a. Mosi/permasalahan
b. Tim afirmasi
c. Tim oposisi
d. Tim netral
e. Penonton/juri yang dipanggil
f. Moderator
g. Penulis
3. Isi debat
a. Mosi/ topik permasalahan yang diperdebatkan.
b. Pernyataan sikap (mendukung atau menolak).
c. Argumenasi untuk mendukung sikap.

E. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran


Pendekatan : Saintifik
Model : Problem Based Learning
Metode : Diskusi, tanya jawab, penugasan, presentasi

F. Media dan Alat


Media : Audio visual (video debat), PPT, LKPD
Alat : Papan tulis, spidol, dan penghapus, laptop, infokus, speaker

4. Sumber Belajar atau Referensi


Kosasih, E. 2014. Jenis-Jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK. Cetakan
1. Bandung: Yrama Widya.
Marliansyah, I. S., dkk. (2022). Pengembangan Media Pembelajaran Appinventor Berbasis Pada
Android Materi Debat. Jurnal B. Indo Sastra, 6(1), 57-62.
Nurysamsiah, V. (2017). Pembelajaran Menganalisis Isi Debat dengan Menggunakan Metode Debat
Aktif di Kelas X SMAN 1 Parongpong Tahun Pelajaran 2016/2017. (Doctoral dissertation, FKIP
Unpas).
Pusat Bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Cetakan ketujuh Edisi IV. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.
Suherli, dkk. 2017. Buku Siswa Bahasa Indonesia SMA Kelas X. Jakarta: Pusat Kurikulum dan
Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud.
Suherli, dkk. 2017. Buku Guru Bahasa Indonesia SMA Kelas X. Jakarta: Pusat Kurikulum dan
Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud.
6
Utami, C. W. (2017). Pengaruh Media Tayangan Televisi Indonesia Lawyers Club Terhadap
Kemampuan Menganalisis Isi Debat Oleh Siswa Kelas X SMAN 3 Medan Tahun Pembelajaran
2016/2017. (Doctoral dissertation, UNIMED).
http://repository.unpas.ac.id/37422/5/bab%20ii.pdf diakses pada 8 Desember 2022.
http://repository.unpas.ac.id/29766/3/10.%20Bab%202.pdf diakses pada 8 Desember 2022.

5. Langkah-langkah Pembelajaran
Langkah-langkah Kegiatan 90 menit Waktu

Kegiatan Pendahuluan 10 menit


Orientasi
1. Peserta didik merespon salam tanda mensyukuri anugerah
Tuhan dan berdoa bersama menurut agama dan kepercayaan
masing-masing.
2. Pendidik memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap
disiplin.
3. Peserta didik menyiapkan fisik dan psikis sebelum
mengawali kegiatan pembelajaran.
4. Pendidik mengondisikan suasana belajar yang
menyenangkan menggunakan ice breaking.
Apersepsi
5. Peserta didik merespon pertanyaan dari guru berhubungan
dengan pembelajaran sebelumnya tentang menyimpulkan isi
debat.
Motivasi
6. Peserta didik diberi gambaran tentang manfaat pembelajaran
yang akan dipelajari dalm kehidupan sehari-hari.
7. Peserta didik menerima informasi tentang KD, tujuan
pembelajaran, langkah pembelajaran dan penilaian
khususnya tentang debat.

Kegiatan Inti 70 menit


Tahap 1
Orientasi Pesesta Didik pada Masalah
1. Pendidik memirsa video praktik debat pada PPT.
2. Peserta didik mengamati video praktik debat pada PPT.
(mengamati)
3. Peserta didik menanyakan butir-butir penting terkait isi debat
(permasalahan, pernyataan sikap (mendukung dan menolak)
dan argumentasi dalam video. (menanya)
4. Peserta didik dan guru berdiskusi (tanya-jawab) tentang
masalah yang ada dalam video terkait isi debat.
Tahap 2
Mengorganisasi Peserta Didik untuk Belajar
1. Peserta didik dibimbing guru membentuk kelompok belajar
secara heterogen dengan mengatur jarak posisi duduk agar
7
Langkah-langkah Kegiatan 90 menit Waktu

tidak terlalu berdekatan.


2. Pendidik membagikan LKPD kepada tiap-tiap kelompok.
3. Peserta didik diinstruksikan untuk menganganalisis isi debat
secara berkelompok. (mengumpulkan informasi)
4. Peserta didik berdiskusi dan membagi tugas untuk mencari
data berkaitan dengan pendapat dan argumen dalam debat.
Tahap 3
Membimbing Penyelidikan Individu maupun Kelompok
1. Pendidik mendampingi dan memantau keterlibatan peserta
didik dalam pengumpulan data selama proses penyelidikan.
2. Peserta didik bersama kelompoknya berdiskusi tentang
pendapat dan argumen dalam debat menggunakan LKPD.
(mengasosiasi)
3. Peserta didik bersama kelompoknya mengumpulkan data
berkaitan dengan pendapat dan argumen dalam debat.
Tahap 4
Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya
1. Pendidik memantau diskusi dan membimbing pembuatan
laporan untuk dipresentasikan.
2. Peserta didik menuliskan hasil diskusi yang telah disepakati
sesuai petunjuk dalam LKPD.
3. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya
secara acak sesuai dengan arahan pendidik.
(mengomunikasikan)
Tahap 5
Menganalisis dan mengewaluasi proses pemecahan
masalah
1. Peserta didik dipersilakan untuk saling menanggapi jika
penyelesaian kelompok satu dengan kelompok lainnya
berbeda.
2. Peserta didik diberikan kesempatan untuk menyampaikan
kesulitan/kendala yang ditemukan dalam menyelesaikan
LKPD.
3. Peserta didik dan kelompoknya membuat kesimpulan
berdasarkan masukan dari kelompok lain.
4. Pendidik memberikan penguatan terhadap hasil pekejaan
peserta didik.
Kegiatan Penutup 10 menit
1. Pendidik bersama peserta didik menyimpulkan pembelajaran.
2. Pendidik menanyakan materi yang belum dipahami peserta
didik.
3. Peserta didik melakukan evaluasi terhadap pembelajaran.
4. Peserta didik dipandu guru merefleksikan pembelajaran.
5. Pendidik menyampaikan kegiatan pembelajaran pertemuan
berikutnya.
6. Peserta didik dan guru berdoa bersama untuk mengakhiri
kegiatan pembelajaran.
8
6. Penilaian Hasil Pembelajaran (terlampir)
No. Jenis Teknik Instrumen keterangan
penilaian penilaian penilaian
1. Sikap Non tes Jurnal terlampir
sikap
2. Pengetahuan Tes tertulis Soal terlampir
uraian

7. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


Remedial : Kegiatan pembelajaran remedial antara lain pembelajaran ulang, bimbingan perorangan,
bimbingan kelompok dan pemanfaatan tutor sebaya bagi peserta didik yang belum mencapai
ketuntasan belajar sesuai analisis pembelajaran.
a. Pembelajaran ulang dilakukan jika peserta didik belum mencapai ketuntasan 50%
b. Bimbingan perorangan dilakukan jika peserta didik belum mencapai ketuntasan 30%
c. Bimbingan kelompok dilakukan jika peserta didik belum mencapai ketuntasan 15%
d. Pemanfaatan tutor sebaya dilakukan jika peserta didik belum mencapai ketuntasan 5%
engayaan : Berdasarkan hasil analisis penilaian, bagi peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar
diberikan kegiatan pembelajaran dengan bentuk pengayaan yaitu tugas berupa penugasan
mencari contoh teks debat kemudian peserta didik menganalisis isi debat.

Diketahui, Sicincin, November 2022


Kepala SMA N 1 2x11 Enam Lingkung, Guru Mapel Bahasa Indonesia,

Drs. Endrizal, M.Pd., E. Nelvia Rozana, S. Pd.


NIP. 196612121998031004

9
Lampiran 3 : Bahan Ajar

MATERI AJAR MEMAHAMI TEKS DEBAT

Satuan Pendidikan : SMA N 1 2X11 Enam Lingkung

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : X/2
Materi Pokok : Teks Debat
Alokasi Waktu

Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah absrak terkait dengan
pengembanagan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
manggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

10
Kompetensi Dasar

3.13 Menganalisis isi debat (permasalahan/ isu, sudut pandang dan argumen

Indikator Pencapaian Kompetensi

3.13.1 Menganalisis pendapat tim afirmasi, tim oposisi, dan tim netral dalam

debat

Tujuan pembelajaran

Melalui pendekatan saintifik dan model pembelajaran PBL, peserta didik dapat

menganalisis isi debat (permasalahan/ isu, sudut pandang dan argumen

11
ORIENTASI

Tahukah Ananda, bagaimana saja cara menyampaikan

pendapat? Di dalam kehidupan sehari-hari, tentu banyak

pendapat yang Ananda ungkapkan atau berikan, mungkin

Ananda sampaikan secara lisan maupun tertulis. Untuk

meyakinkan orang lain akan kebenaran yang Ananda

ungkapkan, tentu diperlukan kiat-kiat tertentu. Misalnya,

Ananda ingin meyakinkan orang lain bahwa “setiap manusia

memerlukan manusia lain karena manusia itu makluk sosial”,

atau “Memiliki tubuh yang sehat tentu menjadi dambaan

setiap orang”, dan sebagainya. Mudah-mudahan, setelah

membaca, memahami, dan mengerjakan latihan-latihan.

dalam materi ajar ini, Ananda akan lebih memahami: (1)

pengertian debat, (2) unsur-unsur debat, (3) isi debat.

12
MATERI

Pengertian debat

Debat adalah proses saling bertukar pendapat untuk


membahas suatu isu dengan masing-masing pihak yang berdebat
memberi alasan, bila perlu ditambah dengan informasi, bukti, dan data
untuk mempertahankan pendapat masing-masing. Dari hasil debat
biasanya diperoleh sudut pandang baru yang bisa diterima kedua
belah pihak. Meskipun demikian, tidak jarang debat berakhir dengan
keduanya tetap pada posisi awal, berbeda pendapat, tetapi dengan
wawasan baru.

Untuk setiap isu, pasti terdapat berbagai sudut pandang


terhadap isu tersebut: alasan‐alasan mengapa seseorang dapat
mendukung atau tidak mendukung suatu isu. Tujuan dari debat
adalah untuk mengeksplorasi alasan‐alasan di belakang setiap sudut
pandang. Agar alasan tersebut dapat dimengerti secara persuasif,
5.
pembicara dalam suatu debat seharusnya menyampaikan
argumentasinya dengan kemampuan komunikasinya yang baik.

13
UNSUR-UNSUR DEBAT

Selain memiliki pengertian, teks debat juga memiliki unsur-


unsur pembangun. Menurut (Kemendikbud, 2016) terdapat
tujuh unsur yang harus terpenuhi dalam debat agar debat dapat
terwujud. Unsur-unsur tersebut antara lain (a) mosi, (b) tim
afirmasi, (c) tim oposisi, (d) tim netral, (e) penonton/juri yang
dipanggil, (f) moderator, dan (9) penulis.

1. Mosi
Mosi dalam debat sama halnya dengan topik dalam sebuah
teks. Mosi menjadi dasar bagi pihak-pihak yang terlibat
dalam debat untuk menentukan sikap apakah sikap
mendukung atau sikap menolak mosi/topik.
2. Tim afirmasi. Tim afirmasi dalam debat merupakan tim yang
mendukung. Tim afirmasi akan memberikan argumen
mendukung yang disampaikan oleh moderator.
3. Tim oposisi Berbanding terbalik dengan tim afirmasi, tim
oposisi merupakan tim yang menolak, dengan
menyampaikan argumen menolak terhadap mosi atau topik
yang disampaikan oleh tim afirmasi.
4. Tim netral. Tim netral merupakan tim yang tidak mendukung
atau menolak mosi
5. Penonton/juri yang dipanggil Penonton atau juri yang
dipanggil bertugas untuk menentukan tim manakag yang
berhasil memenangkan debat.
6. Moderator. Moderator dalam debat merupakan seseorang
yang bertugas mengatur penyampaian argumen baik dari tim
afirmasi maupun tim opisisi selama debat berlangsung.
7. Penulis Penulis dalam debat bertugas menulis semua hal
yang disampaikan dalam debat, serta membuat kesimpulan
dari kegiatan debat yang sudah dilaksanakan.

14
Gambar. 1 Unsur-unsur debat

15
ISI DEBAT

Isi debat, secara garis besar terdiri atas tiga hal beriku ini.

1. Mosi/topik permasalahan yang diperdebatkan. Mosi bisa berupa


berita panas yang tengah banyak dibicarakan oleh umum. Bisa
pula isu-isu global yang mempengaruhi kehidupan banyak
orang.
2. Pernyataan sikap, baik itu mendukung (afirmasi/pro) atau
menolak (oposisi/ kontra). Dalam banyak hal, setiap orang
memiliki sudut pandang yang berbeda, dipengaruhi oleh gaya
hidup, pengetahuan dan lingkungan masing-masing.
Umumnya, masing-masing pihak berusaha agar pihak yang
berseberangan bisa memahami pandangan dan pilihan sikap
mereka.
3. Argumentasi untuk mendukung sikap yang diambil.
Argumentasi digunakan untuk mengemukakan alasan,
ditambah dengan berbagai informasi, data dan bukti atas sikap
yang diambil. Adanya argumentasi memungkinkan pihak yang
berbeda sikap dapat setidaknya memaklumi sikap seseorang
dan tidak saling mengganggu. Bila memungkinkan, antara
pihak yang berdebat pada akhirnya bisa mengambil sikap yang
sama.

16
CONTOH TEKS DEBAT

Penetapan Full Day School

Moderator: Penetapan ketetapan pemerintah bertanya sudah tersebar di mana


mana mengenai penerapan full day lagi sekolah telah memunculkan dan
mengejutkan banyak pihak terutama orang tua siswa. Ada yang mendukung dan
menanggapi secara positif, dan ada juga komentar negatif yang menolak. Sehingga
hal tersebut tentunya membuat kita berpikir, apakah Indonesia sudah tepat
menerapkan full day school untuk semua tingkat pendidikan?
Tim Afirmasi:
Kami sebagai pihak yang afirmasi yang menyetujui keputusan pemerintah
mengenai penerapan full day di sekolah beranggapan bahwa hal tersebut dinilai
sebagai hal yang baik. Adanya penerapan full day school dirasa mampu membuat
siswa-siswa belajar secara optimal, tentu dengan diawasi langsung oleh guru
pembimbing mata pelajarannya.
Tim Oposisi:
Menurut tim kami sebagai tim oposisi yang menolak ketetapan tersebut,
penerapan full day school perlu dipikirkan secara matang. Sebagai anak-anak,
mereka juga membutuhkan waktu untuk mengembangkan diri sendiri dan
bersosialisasi dengan keluarga maupun di lingkungan masyarakat di luar jam
sekolah.

Tim Netral:
Siswa memang masih sangat butuh bimbingan dari pihak sekolah maupun
keluarga. Ilmu yang dipelajari di sekolahan memang menjadi hal yang sangat
penting dan dibutuhkan bagi siswa. Tidak hanya sekedar ilmu di sekolah, tetapi
begitu pula dengan kegiatan bersosialisasi di dalam keluarga dan lingkungan
masyarakatnya. Jadi, kami juga harus pintar-pintar membagi waktu, ilmu dan
pengalaman di masa muda tidak hanya didapatkan hanya di sekolah saja.
Kesimpulan:
Berdasarkan argumen yang telah dikemukakan oleh tim afirmasi, tim posisi, dan
tim netral, kesimpulan yang bisa kita ambil dari penerapan full day school untuk
semua tingkat pendidikan bisa mengoptimalkan belajar siswa. Semakin banyak
siswa menghabiskan waktu di sekolah, maka akan membuat waktu untuk
mengembangkan diri baik itu dalam keluarga dan lingkungan masyarakatnya
semakin sedikit. Sehingga, apabila full day school diterapkan maka siswa harus
mampu untuk membagi dan mengatur waktunya.

17
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5855180/contoh-teks-debat-lengkap-
dengan-unsur-unsurnya

18
C. Rangkuman

19
1. Unsur-unsur debat antara lain (a) mosi, (b) tim afirmasi, (c) tim oposisi, (d) tim
netral, (e) penonton/juri yang dipanggil, (f) moderator, dan (9) penulis.
2. Isi debat, secara garis besar terdiri atas tiga hal beriku ini.
a. Mosi/topik permasalahan yang diperdebatkan. Mosi bisa berupa berita
panas yang tengah banyak dibicarakan oleh umum. Bisa pula isu-isu
global yang mempengaruhi kehidupan banyak orang.
b. Pernyataan sikap, baik itu mendukung (afirmasi/pro) atau menolak
(oposisi/ kontra). Dalam banyak hal, setiap orang memiliki sudut pandang
yang berbeda, dipengaruhi oleh gaya hidup, pengetahuan dan
lingkungan masing-masing. Umumnya, masing-masing pihak berusaha
agar pihak yang berseberangan bisa memahami pandangan dan pilihan
sikap mereka.
c. Argumentasi untuk mendukung sikap yang diambil. Argumentasi
digunakan untuk mengemukakan alasan, ditambah dengan berbagai
informasi, data dan bukti atas sikap yang diambil. Adanya argumentasi
memungkinkan pihak yang berbeda sikap dapat setidaknya memaklumi
sikap seseorang dan tidak saling mengganggu. Bila memungkinkan,
antara pihak yang berdebat pada akhirnya bisa mengambil sikap yang
sama.

20
21
E. Referensi

Kosasih, E. 2014. Jenis-Jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia


SMA/MA/SMK. Cetakan 1. Bandung: Yrama Widya.
Marliansyah, I. S., dkk. (2022). Pengembangan Media Pembelajaran Appinventor
Berbasis Pada Android Materi Debat. Jurnal B. Indo Sastra, 6(1), 57-62.
Nurysamsiah, V. (2017). Pembelajaran Menganalisis Isi Debat dengan Menggunakan
Metode Debat Aktif di Kelas X SMAN 1 Parongpong Tahun Pelajaran 2016/2017.
(Doctoral dissertation, FKIP Unpas).
Pusat Bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Cetakan ketujuh Edisi IV. Jakarta:
PT Gramedia Pustaka Utama.
Suherli, dkk. 2017. Buku Siswa Bahasa Indonesia SMA Kelas X. Jakarta: Pusat Kurikulum
dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud.
Suherli, dkk. 2017. Buku Guru Bahasa Indonesia SMA Kelas X. Jakarta: Pusat Kurikulum
dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud.

22
23
Lampiran 4 : LKPD

LEMBARAN KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Memahami Teks Debat

Satuan Pendidikan : SMA N 1 2X11 Enam Lingkung

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas :X

1 Kompetensi Inti

KI Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya


1:
KI Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
2: (gotong-royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif
dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solus iatas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
3: prose- dural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
4: terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara 1
mandiri dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
2. Kompetensi Dasar

3. 13 Menganalisi isi debat (permasalahan/isu, sudut pandang dan argumen


beberapa pihak, dan simpulan)

3. Indikator

3.13.1 Menganalisis pendapat tim afirmasi, tim oposisi, dan tim netral dalam
debat.

4. Tujuan Pembelajaran

Melalui penerapan pendekatan saintifik dan model pembelajaran problem based


learning, peserta didik dapat menganalisis isi debat (permasalahan/ isu, sudut
pandang dan argumen beberapa pihak, dan simpulan)

2
Dengan membaca
“Basmallah” Kita mulai
...................Semangaaat!

Mohon diperhatikan, untuk mengerjakan LKPD ini, Ananda harus sudah membaca,
memahami, dan menelaah materi ajar “Memahami Teks debat”. Usahakan jangan melihat

ORIENTASI

Tugas pertama Ananda adalah mengamat-amati. Nah, amat-amatilah gambar berikut.

Gambar 1 Praktik debat

3
TEKS 1

Media Sosial

Moderator:
Selamat siang teman-teman sekalian, dalam kesempatan kali ini kita akan membahas
tentang pengaruh sosial media TikTok untuk kesehatan mental anak. Oleh karena itu,
aplikasi ini akan diblokir penggunaannya di Indonesia.

Tim Afirmasi (tim pro):


Ya kami setuju kalau TikTok diblokir, karena masuknya konten-konten tak senonoh dan
berbagai konten tidak berguna lainnya hanya akan merusak kesehatan mental anak.
Apalagi anak jaman sekarang, masih balita saja sudah bermain tiktok. Selain akan
merusak mata akibat radiasi layar smartphone, beberapa balita juga berpotensi mengidap
TikTok Syndrome, yang mana di antara mereka akan joget dengan sendirinya saat
mendengar musik tertentu. Kebanyakan video di TikTok menurut kami tidak berfaedah,
dan dapat mempengaruhi gaya hidup seorang remaja. Beberapa tren meresahkan seperti
flexing, pamer pacar, pamer rekening, hingga berhentikan bus adalah sesuatu yang
seharusnya tidak ditonton oleh anak. Belum lagi adanya komentar negatif di TikTok
yang akan mempengaruhi kesehatan mental anak.

Tim Oposisi (tim kontra):


Kami tidak setuju jika TikTok diblokir. Terlepas dari apa yang disampaikan tim sebelah,
Tik Tok adalah aplikasi media sosial yang paling menghibur dibandingkan media sosial
lainnya. TikTok juga memiliki banyak konten kreator yang memiliki penghasilan dari
aplikasi asal China ini. Baik itu untuk keperluan endorsement secara langsung ataupun
redirect ke platform lainnya. Jika TikTok diblokir, maka tidak terbayang ada berapa
banyak orang yang kehilangan penghasilannya. Belum lagi para perusahaan yang sukses
bisnisnya karena promosi lewat TikTok. Perlu digaris bawahi, TikTok merupakan
platform yang bisa menjadi wadah kreatif anak bangsa. Selain menghibur, banyak juga
kok konten-konten bermanfaat lainnya seperti kumpulan tutorial hingga konten-konten
ceramah. Berbicara masalah kesehatan mental anak, justru TikTok menjadi wadah
tempat anak bisa mencari teman baru. Selain itu, dengan banyaknya video lucu justru
membuat anak lebih terhibur sehingga bisa terhindar dari stress.
Tim Netral:
Beberapa hal yang disampaikan kedua tim ada benarnya. Memang, setiap platform
media sosial itu mempunyai sisi keburukan dan kebaikannya masing-masing. Jadi, itu
semua kembali ke penggunanya masing-masing, mereka mau memanfaatkan sosial
media itu seperti apa, itu terserah mereka. Namun untuk masalah diblokir, itu sepertinya
tidak perlu karena akan ada banyak pihak yang dirugikan. Untuk masalah konten di
TikTok itu bergantung pada algoritma yang membaca perilaku penggunanya. Artinya,
TikTok hanya akan menampilkan sejenis video-video yang disukai oleh penggunaanya
ataupun kata kunci yang pernah dicarinya di aplikasi tersebut. Jadi, jalan keluar untuk
masalah ini adalah melibatkan peran orangtua dalam mengontrol aktivitas bermain
media sosial di smartphone anak.

5
II. Mengajukan Pertanyaan

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap “Gambar 1 praktik debat” dan teks debat
“penyerapan kosakata bahasa asing bukti ketidakmampuan bahasa indonesia dalam interaksi
dengan bahasa lain”, mari Ananda ajukan pertanyaan. Untuk memandu Ananda, cermatilah
dua contoh pertanyaan berikut ini! Jika Ananda mengalami kesulitan, diskusikanlah dengan
rekan-rekan tentang kemungkinan pertanyaan yang dapat diajukan! Yang jelas,
pertanyaan-pertanyaan tersebut harus sesuai dengan rumusan tujuan pembelajaran!
1. Bagaimana pendapat dan argumen yang disampaikan tim afirmasi?
2. Bagaimana pendapat dan argumen yang disampaikan tim oposisi?
3. Bagaimana pendapat dan argumen yang disampaikan tim netral?
.........................................................................................................................................

4. ............................................................................................................................. .............

..........................................................................................................................................

5. ............................................................................................................................. .............

..........................................................................................................................................

6. ............................................................................................................................. .............

6
III. Mengumpulkan Data

Jika Ananda sudah merumuskan pertanyaan-pertanyaan, tentunya Ananda berusaha untuk


menjawabnya. Untuk itu, marilah kita kumpulkan data. Data didasarkan atas “Gambar 1
Praktik debat” dan teks “Penyerapan Kosakata Bahasa Asing Bukti Ketidakmampuan Bahasa
Indonesia dalam Interaksi dengan Bahasa Lain

Objek : Teks “Penyerapan Kosakata Bahasa Asing Bukti Ketidakmampuan Bahasa Indonesia dalam
Interaksi dengan Bahasa

N Pertanyaan Jawaban
o
.
1 Bagaimana pendapat dan argumen
. yang disampaikan tim afirmasi?
2 Bagaimana pendapat dan argumen
. yang disampaikan tim oposisi?

3 Bagaimana pendapat dan argumen


. yang disampaikan tim netral?

7
IV. Mengasosiasikan

Setelah Ananda selesai mengisi seluruh format, sekarang saatnya Ananda mengungkapkan
kembali menggunakan bahasa sendiri isi pesan yang dikemukakan pada objek. Tentu saja,
berdasarkan Gambar 1 dan teks “Penyerapan Kosakata Bahasa Asing Bukti Ketidakmampuan
Bahasa Indonesia

dalam Interaksi dengan Bahasa Lain”

Objek: teks 1

Pendapat dan Argumen Tim Debat

Pendapat dan argumen tim afirmasi:


.................................................................................................................................................

................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................

Pendapat dan argumen tim oposisi:

.................................................................................................................................................
...........
8
V. Mengomunikasikan

Sebelum Ananda mengemukakan hal-hal berikut, ceklah terlebih dahulu rumusan-


rumusan pertanyaan yang sudah Ananda buat pada langkah II (Mengajukan Pertanyaan).
Apakah seluruhnya sudah terjawab. Jika sudah dilakukan pengecekan, tuliskanlah temuan
Ananda berkaitan dengan hal-hal berikut.

Tuliskanlah Jawaban Ananda di dalam Kolom ini

1. Pendapat dan argumentasi tim


afirmasi................................................................. .........................................
...................................................... ...................................................
2. Pendapat dan argumen tim
oposisi........................................................................... ................................
...................................................................................................................
3. Pendapat dan argumen tim
netral.............................................................................
........................................................................................................................
...........................
........................................................................................................................
...........................
........................................................................................................................
........................................................................................................................

9
Lampiran 5 : Evaluasi

INSTRUMEN PENILAIAN

Menganalisis Isi Debat

Satuan : SMA N 1 2X11 Enam Lingkung


Pendidikan : Bahasa Indonesia
Mata Pelajaran : Isi Debat
Materi Pokok : 2 x 45 menit (1 x Pertemuan)
waktu :X
Kelas/Semester : Genap/2
: Nelvia Rozana
Nama

1.Kompetensi Inti

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung


jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri,
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
2. Kompetensi Dasar

3.13. Menganalisis isi debat (permasalahan/ isu, sudut pandang


dan argumen beberapa pihak, dan simpulan)

3. Indikator
3.13. Menganalisis pendapat tim afirmasi, tim oposisi, dan
1 tim netral dalam debat

4. Tujuan Pembelajaran

Melalui pendekatan saintifik dan model pembelajaran problem


based learning, peserta didik dapat menganalisis pendapat tim
afirmasi, tim oposisi, dan tim netral dalam debat dengan rasa ingin
tahu, bekerja sama, komunikatif, tanggung jawab, disiplin selama
proses pembelajaran dan bersikap jujur, percaya diri serta pantang
menyerah.

1. Aspek Sikap
a. Teknik penilaian : Non tes
b. Bentuk Penilaian : Pe ngamatan
c. Instrumen : Jurnal sikap
a) Observasi Menggunakan Jurnal
Nama Satuan Pendidikan : SMA N 1 2X11 Enam Lingkung
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Kelas/Semester : X/2
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia (Debat)

Hari/ Na Kel Peril Butir Sikap Tan Tind


Tan m as aku Sos Spirit da ak
gga a ial ual Ta La
l Si nga nju
s n t
w
a

Catatan :
Kolom kejadian diisi dengan kejadian positif maupun negatif. Catatan dalam lembaran
buku tersebut, selain bermanfaat untuk merekam dan menilai perilaku siswa sangat
bermanfaat pula untuk menilai sikap siswa serta dapat menjadi bahan dalam penilaian
perkembangan siswa secara keseluruhan. Selain itu, dalam observasi perilaku dapat juga
digunakan daftar cek yang memuat perilaku-perilaku tertentu yang diharapkan muncul dari
siswa pada umumnya atau dalam keadaan tertentu.

b) Butir sikap yang dinilai:


No Butir sikap yang dinilai
Sikap Sikap spiritual
sosial
1. Jujur Berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan
2. Disiplin Menjalankan ibadah sesuai dengan agamanya
3. Tanggung Memberi salam pada saat awal dan akhir kegiatan
jawab
4. Toleransi Bersyukur atas nikmat dan karunia Tuhan Yang Maha
Esa
5. Gotong Mensyukuri kemampuan manusia dalam mengendalikan
royong diri
6. Santun / Bersyukur ketika berhasil mengerjakan sesuatu
Sopan
7. Percaya diri Berserah diri (tawakal) kepada tuhan setelah berikhtiar
atau melakukan usaha
8. Kerja sama Memelihara hubungan baik sesama umat ciptaan tuhan
yang maha esa
9. Responsif Bersyukur kepada tuhan yang maha esa sebagai bangsa
indonesia
10. Damai Menghormati orang lain yang menjalankan ibadah sesuai
agamanya

2. Aspek Pengetahuan
a. Teknik Penilaian : Tes
b. Bentuk Penilaian : Tes tertulis
c. Instrumen : Soal Uraian

Kisi- Kisi Soal LKPD Dan Evaluasi Pembelajaran

No Kompetensi Indikator Indikator Ranah Soa


. Dasar soal Kogn l
itif N
o.

1. 3.13 13.1 Disajikan


Menganali Menganalisi Teks
sis isi s debat.
debat permasalahn
Peserta
permasala /isu,
didik C4 1
han/ isu, pendapat
dapat:
sudut tim afirmasi,
pandang tim oposisi 1. Mengana
dan dan tim lisis
pendapat
argumen netral dalam
dan C4 2
beberapa debat. argumen
pihak dan tim
simpulan afirmasi
2. Mengana
lisis
pendapat C4 3
dan
argumen
tim
oposisi
3. Mengana
lisis
pendapat
dan
argumen
tim netral
Instrumen Evaluasi Pembelajaran

KD 3.13 Menganalisis isi debat (permasalahan/isu, sudut pandang dan argumen beberapa
pihak, dan simpulan)
Indikator Pencapaian Kompetensi
13.1 Menganalisis permasalahn/isu, pendapat tim afirmasi, tim oposisi dan tim netral dalam
debat.
Petunjuk soal
Bacalah teks debat berikut ini.
1. Analisislah pendapat dan agrumen tim afirmasi!
2. Analisislah pendapat dan agrumen tim oposisi!
3. Analisislah pendapat dan agrumen tim tim netral!

Kenakalan Remaja
Moderator:
Di kesempatan kali ini, kita akan membahas masalah kenalakan remaja yang kian
meresahkan. Akhir-akhir ini banyak pemberitaan terkait kenakalan remaja menyoroti
perilaku mereka yang menimbulkan kerugian. Padahal, remaja bisa diarahkan untuk
melakukan berbagai kegiatan positif di tengah masyarakat. Oleh karena itu, kenakalan
remaja perlu dimaafkan dan dicegah dengan sosialisasi dan pendapingan oleh pihak-pihak
terkait.

Tim Afirmasi (tim pro):


Kami setuju jika kenakalan remaja bisa disiasati dengan adanya sosialisasi mengenai hal-hal
yang bisa mengontrol aktivitasnya. Tidak bisa dipungkiri pula bahwa masa remaja adalah
masa yang penuh dengan rasa penasaran, sehingga perlu diimbangi kontrol orang-orang di
sekitarnya. Berbagai perilaku negatif remaja mungkin diakibatkan oleh minimnya
pengetahuan, sehingga tingkahnya tidak didasari oleh berbagai pertimbangan. Contohnya
saja, seorang remaja yang tergabung dalam kegiatan tawuran, mencoba obat terlarang, dan
melakukan tindakan nakal di sekolah. Agar sosok remaja tersebut bisa terus belajar,
kenakalan yang sifatnya ringan bisa dimaafkan. Kami setuju jika langkah awal untuk
pencegahan kenakalan para remaja dapat diberikan dengan cara sosialisasi dan
pendampingan.

Tim Oposisi (tim kontra):


Mohon maaf, tim kami sangat tidak setuju bahwa kenakalan remaja bisa dimaafkan dengan
mudah. Mengapa demikian? Remaja yang dibiarkan membuat kesalahan akan berpotensi
mengulang kesalahan yang sama, bahkan berpotensi semakin parah.
Khususnya bagi remaja yang selalu dimanja oleh orang tuanya dan juga selalu diberikan
toleransi ketika membuat kesalahan. Maka dari itu, diperlukan efek jera bagi remaja agar
tidak mengulang kesalahan yang sama. Jika mereka dengan mudah dimaafkan, bisa jadi
mereka akan meremehkan kesalahan yang dibuat. Masa remaja yang rentan dengan coba-
coba pun bisa dianggap mereka sebagai ajang pencarian jati diri dengan membuat
kesalahan sebanyak-banyaknya. Perlu adanya hukuman yang sesuai dengan kesalahan,
bahkan bisa mendatangkan bantuan pihak kepolisian atau badan hukum.

Tim Netral:
Sebagi pihak yang netral, kami paham bahwa masa remaja penuh dengan rasa penasaran.
Sangat wajar jika remaja membuat kesalahan selama mereka memahami paham apa yang
mereka lakukan itu salah dan dapat merugikan diri sendiri atauorang lain. Sebagai orang
dewasa, tugas yang bisa kita emban hanya mengingatkan remaja untuk bertindak sesuai
aturan dan ketentuan yang berlaku di masyarakat. Di sisi lain, kami kurang sependapat
dengan tim pro yang bisa dengan mudah memaafkan remaja karena bisa berdampak pada
mental remaja yang meremehkan kesalahan. Lalu, kami juga kurang sependapat dengan
tim kontra yang selalu menerapkan hukuman pada para remaja. Kami beranggapan bahwa
perlu ada pembagian yang jelas terkait kenakalan remaja yang bisa ditoleransi. Misalnya
kenakalan yang tidak menimbulkan kerugian bagi orang lain, seperti membolos sekolah.
Namun, untuk kenakalan yang membuat orang lain rugi, seperti aksi klitih (membacok
orang secara acak dengan tujuan untuk bersenang-senang), diperlukan bantuan dari pihak
berwajib untuk membuat efek jera pada remaja.
https://parboaboa.com/contoh-teks-debat-lengkap-dengan-moderator-tim-afirmasi-oposisi-
dan-tim-netral

Setelah kalian membaca teks debat di atas, lakukanlah analisis isi debat berdasarkan format
tabel berikut .

No Isi debat Pendapat Argumen

1 Analisis sudut
pandang Tim
afirmasi

2 Analisis sudut
pandang Tim
oposisi

3 Analisis sudut
pandang Tim netral
Instrumen Penilaian LKPD

KD 3.13 Menganalisis isi debat (permasalahan/isu, sudut pandang dan argumen beberapa
pihak, dan simpulan)
Indikator Pencapaian Kompetensi
13.1 Menganalisis permasalahn/isu, pendapat tim afirmasi, tim oposisi dan tim netral dalam
debat.
Petunjuk soal
Bacalah teks debat berikut ini.
a. Analisislah pendapat dan agrumen tim afirmasi!
b. Analisislah pendapat dan agrumen tim oposisi!
c. Analisislah pendapat dan agrumen tim tim netral!

Media Sosial
Moderator:
Selamat siang teman-teman sekalian, dalam kesempatan kali ini kita akan membahas tentang
pengaruh sosial media TikTok untuk kesehatan mental anak. Oleh karena itu, aplikasi ini
akan diblokir penggunaannya di Indonesia.

Tim Afirmasi (tim pro):


Ya kami setuju kalau TikTok diblokir, karena masifnya konten-konten tak senonoh dan
berbagai konten tidak berguna lainnya hanya akan merusak kesehatan mental anak.
Apalagi anak jaman sekarang, masih balita saja sudah bermain tiktok. Selain akan merusak
mata akibat radiasi layar smartphone, beberapa balita juga berpotensi mengidap TikTok
Syndrome, yang mana di antara mereka akan joget dengan sendirinya saat mendengar
musik tertentu. Kebanyakan video di TikTok menurut kami tidak berfaedah, dan dapat
mempengaruhi gaya hidup seorang remaja. Beberapa tren meresahkan seperti flexing,
pamer pacar, pamer rekening, hingga berhentikan bus adalah sesuatu yang seharusnya
tidak ditonton oleh anak. Belum lagi adanya komentar negatif di TikTok yang akan
mempengaruhi kesehatan mental anak.
Tim Oposisi (tim kontra):
Kami tidak setuju jika TikTok diblokir. Terlepas dari apa yang disampaikan tim sebelah,
TikTok adalah aplikasi media sosial yang paling menghibur dibandingkan media sosial
lainnya. TikTok juga memiliki banyak konten kreator yang memiliki penghasilan dari
aplikasi asal China ini. Baik itu untuk keperluan endorsement secara langsung ataupun
redirect ke platform lainnya. Jika TikTok diblokir, maka tidak terbayang ada berapa
banyak orang yang kehilangan penghasilannya. Belum lagi para perusahaan yang sukses
bisnisnya karena promosi lewat TikTok. Perlu digaris bawahi, TikTok merupakan platform
yang bisa menjadi wadah kreatif anak bangsa. Selain menghibur, banyak juga kok konten-
konten bermanfaat lainnya seperti kumpulan tutorial hingga konten-konten ceramah.
Berbicara masalah kesehatan mental anak, justru TikTok menjadi wadah tempat anak bisa
mencari teman baru. Selain itu, dengan banyaknya video lucu justru membuat anak lebih
terhibur sehingga bisa terhindar dari stress.

Tim Netral:
Beberapa hal yang disampaikan kedua tim ada benarnya. Memang, setiap platform media
sosial itu mempunyai sisi keburukan dan kebaikannya masing-masing. Jadi, itu semua
kembali ke penggunanya masing-masing, mereka mau memanfaatkan sosial media itu
seperti apa, itu terserah mereka. Namun untuk masalah diblokir, itu sepertinya tidak perlu
karena akan ada banyak pihak yang dirugikan. Untuk masalah konten di TikTok itu
bergantung pada algoritma yang membaca perilaku penggunanya. Artinya, TikTok hanya
akan menampilkan sejenis video-video yang disukai oleh penggunaanya ataupun kata
kunci yang pernah dicarinya di aplikasi tersebut. Jadi, jalan keluar untuk masalah ini
adalah melibatkan peran orangtua dalam mengontrol aktivitas bermain media sosial di
smartphone anak.
https://parboaboa.com/contoh-teks-debat-lengkap-dengan-moderator-tim-afirmasi-oposisi-
dan-tim-netral

Setelah kalian membaca teks debat di atas, lakukanlah analisis isi debat berdasarkan format
tabel berikut .

No Isi debat Pendapat Argumen

1 Analisis sudut
pandang Tim
afirmasi
2 Analisis sudut
pandang Tim
oposisi

3 Analisis sudut
pandang Tim netral

RUBRIK PENILAIAN

Nama Peserta didik/ kelompok :…………………………


Kelas :…………………………
Tanggal Pengumpulan :…………………………

No Deskripsi jawaban Skor

1. Jika menganalisis pendapat dan argumen tim afirmasi 3


dengan lengkap

Jika menganalisis pendapat, namun tidak disertai 2


argumen tim afirmasi

Jika tidak mampu menganalisis pendapat dan argumen 1


tim afirmasi

Skor maksimum 3

2. Jika menganalisis pendapat dan argumen tim oposisi 3


dengan lengkap
Jika hanya menganalisis pendapat, namun tidak disertai 2
argumen tim oposisi

Jika tidak mampu menganalisis pendapat dan argumen 1


tim oposisi

Skor maksimum 3

3 Jika menganalisis pendapat dan argumen tim netral 3


dengan lengkap

Jika hanya menganalisis pendapat, namun tidak disertai 2


argumen tim netral

Jika tidak mampu menganalisis pendapat dan argumen 1


tim netral

Skor maksimum 3

Keterangan:

Nilai akhir = × 100%


Rubrik Penilaian Penugasan

Rubrik Penilaian Diskusi Kelompok

Aspek yang Dinilai R


a
Keaktifan
Kerjasam Pembagian t
dalam Etika diskusi
a Kerja a
Diskusi
-
r
a
N Nama
t
Siswa
a
1 7 5 2 7 5 2 1 7 5 2 1 7 5 2

N
i
l
a
i

Keterangan :
1. Aspek yang dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik

75 = Baik

50 = Cukup

25 = Kurang

skor yang diperoleh


Nilai Akhir = x 100 = ...
skor maksimal

Penilaian Diri Refleksi Hasil Pembelajaran


Nama Satuan pendidikan : SMA Negeri 1 2x11 Enam Lingkung
Tahun pelajaran : 2022/2023
Kelas/Semester : X /2 (Genap)
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia– Wajib

Nama Peserta Didik :……………………………………………


Kelas/ No :……………………………………………
Tanggal Pengamatan :…………………………………………..
Materi Pokok : Teks Debat
Berilah tanda centang (√) pada format dibawah ini sesuai dengan jawaban kalian!
No Pernyataan Penilaian
Ya Tidak
1 Saya sangat senang belajar tentang menganalisis
isi debat.
2 Penjelasan materi tentang isi debat pada
pembelajaran ini bagi saya sangat jelas.
3 Saya memahami tentang isi debat.
4 Saya mampu menganalisis isi debat.
5 Saya dapat menyelesaikan latihan/tugas dengan
semangat.
6 Latihan soal yang diberikan sangat membantu
kejelasan saya dalam menganalisis isi debat.
7 Bahasa yang digunakan dalam LKPD sangat
komunikatif.
8 Semua kegiatan pembelajaran yang diberikan
pada LKPD tentang isi debat sangat bermanfaat
bagi kehidupan saya.
9 Banyak hal yang saya dapatkan dari belajar
tentang isi debat.
10 Saya mampu memahami isi debat dengan
berbagai bentuk penyajian.

Diketahui, Sicincin, November 2022


Kepala SMA N 1 2x11 Enam Lingkung, Guru Mapel Bahasa Indonesia,

Drs. Endrizal, M.Pd., E Nelvia Rozana, S. Pd.


NIP. 196612121998031004
Program Remedial
Satuan Pendidikan : SMA N 1 2X11 Enam Lingkung
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : X/2
Kompetensi Dasar : 3.13 Menganalisis isi debat (permasalahan/ isu, sudut
pandang dan argumen beberapa pihak, dan
simpulan).
IPK : : 13.1 Menganalisis pendapat tim afirmasi, tim oposisi,
dan tim netral dalam debat
Materi : Teks Debat
Pembelajaran
:
UH Ke : ………………………………………………………
…………...
Tanggal : ………………………………………………………
…………..
Bentuk soal : ………………………………………………………
…………..
KKM :
Teknik Remedi : 1. Remedi dilakukan dengan pemanfaatan tutor
sebaya, yaitu peseta didik dibantu oleh teman
sekelas yang telah mencapai ketuntasan belajar
secara daring/ kunjungan rumah teman.
2. Penilaiaan remedi dilakukan seminggu setelah UH,
sebelum semester berakhir atau batas akhir sebelum
pemasukan nilai ke dalam buku rapor
3. Program remedi individu dilakukan apabila jumlah
peserta didik Kegiatan pembelajaran antara lain
pembelajaran ulang, bimbingan Perorangan,
bimbingan kelompok dan pemanfaatan tutor sebaya
bagi peserta didik yang belum mencapai ketuntasan
belajar sesuai analisis pembelajaran.
 Pembelajaran ulang dilakukan jika peserta didik
belum mencapai ketuntasan 50%
 Bimbingan perorangan dilakukan jika peserta didik
belum mencapai ketuntasan 30%
 Bimbingan kelompok dilakukan jika peserta didik
belum mencapai ketuntasan 15%
 Pemanfaatan tutor sebaya dilakukan jika peserta
didik belum mencapai ketuntasan 5%
N Na Nilai Indika Bentuk Nomor Nila k
o m Ula tor pelaksa yang i e
a nga yang naan dikerj tes t
Si n tidak pembel akan re
s diku ajaran dala me
w asai remedi m tes di
a reme
di

d
s
t

Program Pengayaan
Satuan : SMA N 1 2X11 Enam Lingkung
Pendidikan
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/ : X/2
Semester
Kompetensi : 3.13 Menganalisis isi debat (permasalahan/ isu, sudut
Dasar pandang dan argumen beberapa pihak, dan simpulan).
IPK : : 13.1 Menganalisis pendapat tim afirmasi, tim oposisi,
dan tim netral dalam debat
UH Ke : …………………………………………………………
………...
Tanggal : …………………………………………………………
………..
Bentuk soal : …………………………………………………………
………..
KKM :

NO. Nama Nilai Bentuk Pengayaan


Siswa Ulangan

dst

Anda mungkin juga menyukai