Evaluasi Penerapan Standar Pelayanan Kefarmasian Di Apotek Cemara Tanjung Kabupaten Brebes
Evaluasi Penerapan Standar Pelayanan Kefarmasian Di Apotek Cemara Tanjung Kabupaten Brebes
Oleh :
Kinanti Nabila
17080057
KABUPATEN BREBES
Oleh :
Kinanti Nabila
17080057
ii
iii
iv
v
vi
Prakata
Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam mencapai gelar
derajat Ahli Madya pada program studi DIII Farmasi Politeknik Harapan Bersama
Tegal.
bimbingan, pengarahan, bantuan, dukungan dari beberapa pihak. Untuk itu pada
2. Kedua Orangtua yang selalu memberikan doa serta dukungan dan semangat
kepada penulis.
4. Bapak Heru Nurcahyo, S.Farm., M.Sc., Apt selaku Kepala Prodi DIII Farmasi
penulis.
vii
5. Bapak Akhmad Aniq Barlian,S.Farm., M.Hkes selaku dosen pembimbing II
penulis.
kritik dan saran pembaca yang membangun untuk kesempurnaan Karya Tulis
Ilmiah ini.
Penulis
viii
MOTTO
PERSEMBAHAN
orangtuaku.
• Almamaterku.
ix
INTISARI
x
ABSTRACT
xi
Daftar Isi
Halaman Sampul....................................................................................................i
Halaman Judul.......................................................................................................ii
Halaman Persetujuan............................................................................................iii
Halaman Pengesahan............................................................................................iv
Prakata.................................................................................................................vii
Motto....................................................................................................................ix
Intisari .................................................................................................................x
Abstract................................................................................................................xi
Daftar Isi.............................................................................................................xii
Daftar Tabel........................................................................................................xv
Daftar Gambar...................................................................................................xvi
Daftar Lampiran................................................................................................xvii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
xii
1.1 Latar Belakang Masalah.......................................................................1
2.1 Evaluasi.................................................................................................6
2.2 Apotek....................................................................................................7
xiii
3.5 Definiisi Operasional..........................................................................33
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................61
LAMPIRAN........................................................................................................63
xiv
DAFTAR TABEL
xv
DAFTAR GAMBAR
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
Menurut hasil penelitian yang telah dilakukan oleh waso (2017) tentang
pelayanan farmasi klinis sebesar 79,00% dan sumber daya kefarmasian serta
rata-rata keseluruhan adalah 80,00%. Hal serupa dilakukan oleh Ave (2016)
(Sahidi,dkk. 2018)
daya dan sarana prasarana di apotek tersebut. Oleh karena itu standar
tidak akan tercapai derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat. Karena
mengetahui apakah sudah sesuai dengan standar yang ada sehingga kegiatan
puas dengan pelayanan yang ada. Alasan pemilihan tempat untuk penelitian
ini karena Apotek yang akan diteliti ramai pengunjung sehingga hal tersebut
2016).
klinis.
pengelolaan Apotek.
Apotek
5
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Evaluasi
ilmu riset atau penelitian. Riset dapat dikelompokkan menjadi riset murni
ilmu pengetahuan baru atau menguji teori yang ada tanpa memperhatikan
6
7
2.2 Apotek
pekerjaan kefarmasian
2. Pelaksanaan Apotek
kosmetika.
10
(APA) yang telah diberi izin mengelola apotek. Hal-hal yang termasuk
obat.
tidak hanya mengalami kerugian biaya, akan tetapi juga kerugian spiritual
Saat ini orientasi pelayanan kefarmasian telah bergeser dari obat ke pasien
yang semula hanya berfokus pada pengelolaan obat sebagai komoditi, kini
antara lain adalah pemberian informasi obat dan konseling kepada pasien
kesehatan, dan bahan medis habis pakai dan kegiatan pelayanan farmasi
dan pelaporan.
a. Perencanaan
kemampuan masyarakat.
b. Pengadaan
c. Penerimaan
diterima.
14
d. Penyimpanan
alfabetis.
e. Pemusnahan
kabupaten/kota.
f. Pengendalian
Medis Habis Pakai dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk
meliputi:
a. Pengkajian Resep;
(ketercampuran Obat).
b. Dispensing;
untuk Obat dalam/oral; warna biru untuk Obat luar dan suntik;
ketersediaan, harga, sifat fisika atau kimia dari Obat dan lain-
lain.
19
d. Konseling;
jenis Obat.
insulin.
Kriteria pasien:
21
3) Adanya multidiagnosis.
Professional Development/CPD).
kefarmasian(Permenkes, 2014 ).
23
Sakit;
kefarmasian;
Praktik.
kiteria :
1. Persyaratan administrasi :
Apoteker (STRA)
a. Pemberi layanan
berkesinambungan
b. Pengambilan keputusan
c. Komunikator
d. Pemimpin
keputusan.
e. Pengelola
Obat.
g. Peneliti
pelayanan kefarmasian.
27
terbatas)
dan label oba. Ruang ini diatur agar mendapatkan cahaya dan
d. Ruang konseling
g. Ruang arsip
1. Sumber Daya
Sumber Daya Manusia
Kefarmasian 2. Sarana dan Prasarana
1. pengkajian Resep
2. Dispensing
3.Pelayanan
informasi Obat
Farmasi Klinik
4. Konseling
5. Pelayanan Kefarmasian
di Rumah
6. Pemantauan Terapi Obat
7.Monitoring Efek
Samping
Obat
Ket: → yang diteliti
penelitian adalah :
1. Pengkajian
Resep
2. Dispensing
3. Pelayanan
Informasi Obat
4. Konseling
METODE PENELITIAN
Brebes.
(Notoatmodjo, 2010).
31
32
Brebes.
penelitian :
kerja 4 tahun.
Brebes.
33
3. 5 Definisi Operasional
Variabel Operasional
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu jenis data
primer. Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari
objek yang diteliti (Supangat, 2010). Dalam penlitian ini data primer
cara :
melakukan penelitian
hal yang diteliti antara lain sumber daya kefarmasian yaitu berupa sumber daya
manusia dan sarana dan prasarana, farmasi klinik berupa pengkajian resep,
36
37
Apoteker :
kerja (Apoteker)
baju berwarna hijau pink bergaris, hari rabu-kamis baju hitam kotak
kotak krem, dan hari jumat-sabtu memakai baju pink hijau bergaris
wawancaranya :
41
yang lainnya.
1 (Satu) Set Meja dan Kursi, 1 (Satu) Set Komputer Dan Ruang
terletak di bagian depan dan memiliki satu set meja dan kursi serta
“Ada ruang penerimaan resep dan ada satu set meja kursi serta
komputer”
Hasil wawancara dengan asisten Tenaga Kesehatan Farmasi (2)
“Ya ruang penerimaan resep ada, dan ada satu set meja dan
kursi”
Hasil wawancara dengan asisten Tenaga Kesehatan Farmasi (3)
“Ada ruang penerimaan resep ada satu set meja dan kursi”
set meja dan kursi, satu set komputer dan ruangan tersebut terletak
paling depan. Jika tidak ada ruang penerimaan resep maka kegiatan
obat, baik rak obat generik maupun rak obat paten dan ruang
“Di Apotek ini terdapat ruang pelayanan resep berupa rak obat
ataupun lemari, penyimpanan berdasarkan bentuk sediaan,
misal tablet, sirup, suppo.biasanya disimpan dalam bentuk
abjad/alfabetis. Dan untuk ruang peracikan sendiri di Apotek ini
menyediakan ruang peracikan dimana di ruang ini terdapat alat
alat peracikan ya seperti mortir, stemfer, sudip, kertas
perkamen karena untuk puyer sendiri di sini masih manual,
belum punya alat yang moderen”
hasil wawancara dengan Tenaga Teknis Kefarmasian (1)
ruang pelayanan resep seperti rak obat. Dan ruang peracikan yang
pelayanan resep dan peracikan harus ada dalam sebuah Apotek. Jika
tidak ada ruang pelayanan resep berupa rak obat dan ruang peracikan
maka tidak efisien sebab obat obat yang akan di ambi/di racik
terletak di depan.
sebuah Apotek jika tidak ada ruang penyerahan obat maka proses
Terdiri Dari Satu Set Meja dan Kursi, Buku Catatan Konseling, dan
kurangnya satu set meja dan kursi serta buku buku yang dibutuhkan
membutuhkan konseling.
sanksi.
Kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai yang Dilengkapi Rak Obat,
49
Psikotropik
dengan Apoteker :
suhu dingin.
hilang. Oleh karena itu ruang arsip perlu ada dalam sebuah Apotek
52
1. Pengkajian Resep
Apoteker lalu resep diperiksa apakah obat yang ada di resep tersedia
itu diperiksa lagi oleh Apoteker apakah obat yang dimbil sudah sesuai
Apoteker :
pengkajian resep.
rasional.
54
Apoteker :
oleh Apoteker
Apoteker.
Kefarmasian.
58
didapat.
BAB V
5. 1 Kesimpulan
meperhatikan peraturan yang ada agar tercipta pelayanan yang lebih baik ke
pasien.
5.2 Saran
1. Apotek
Teknis Kefarmasian.
2. Peneliti
60
DAFTAR PUSTAKA
61
62
LAMPIRAN
= 100%
= 84%
Lampiran 2 pedoman wawancara dan jawaban
kompetensi
“Ya, jika ada seminar dan waktu yang senggang Apoteker selalu
mengikuti”
Hasil wawancara dengan asisten Tenaga Kesehatan Farmasi (2)
4. Apakah Apotek Cemara memiliki ruang penerimaan resep yang terdiri dari
satu set meja dan kursi serta satu set komputer dan ruang penerimaan resep
“ Ya disini ada ruang untuk penerimaan resep, dan terdapat satu set
meja dan kursi serta komputer”
Hasil wawancara dengan Tenaga Teknis Kefarmasian (1)
66
“Ada ruang penerimaan resep dan ada satu set meja kursi serta
komputer”
Hasil wawancara dengan asisten Tenaga Kesehatan Farmasi (2)
“Ya ruang penerimaan resep ada, dan ada satu set meja dan kursi”
“Ada ruang penerimaan resep ada satu set meja dan kursi”
“Di Apotek ini terdapat ruang pelayanan resep berupa rak obat
ataupun lemari, penyimpanan berdasarkan bentuk sediaan, misal
tablet, sirup, suppo.biasanya disimpan dalam bentuk abjad/alfabetis.
Dan untuk ruang peracikan sendiri di Apotek ini menyediakan ruang
peracikan dimana di ruang ini terdapat alat alat peracikan ya seperti
mortir, stemfer, sudip, kertas perkamen karena untuk puyer sendiri di
sini masih manual, belum punya alat yang moderen”
Hasil wawancara dengan Tenaga Teknis Kefarmasian (1)
“Ada ruang pelayanan resep berupa rak obat, dan ruang peracikan
yang didalamnya terdapat alat alat untuk meracik obat”
“Ada ruang penyerahan resep dan ruang itu digabung dengan ruang
penerimaan resep dan letaknya didepan”
Hasil wawancara dengan asisten Tenaga Kesehatan Farmasi (3)
referensi konseling?
bahan medis habis pakai yang dilengkapi dengan rak obat, pendingin
Untuk obat obat lain juga ada di ruang penyimpanan belakang, dan
juga ada pendingin ruangan di dalamnya”
Hasil wawancara dengan Tenaga Teknis Kefarmasian (1)
“Iya ada pengkajian resep di Apotek ini dilakukan oleh Apoteker dan
Tenaga Teknis Kefarmasian”
11. Apakah Apotek Cemara melakukan kegiatan dispensing?
12. Apakah Apotek melakukan pemberian informasi obat dan dilakukan oleh
Apoteker?
2 Sertifikat Seminar
3 Ruang Peracikan
4 Ruang Penyimpanan
Sediaan Farmasi
73
CURICULUM VITAE
Tegal, .................................
Mahasiswa,
Kinanti Nabila