Oleh :
By: dr. Nurul Falah
Patofisiologi emfisema subkutis diduga berkaitan dengan beberapa mekanisme. Berikut ini
adalah kemungkinan mekanisme penyebab emfisema subkutis:
Cedera pada pleura parietal yang memungkinkan aliran udara ke jaringan pleura dan
subkutan (pneumothorax)
Udara dari alveolus menyebar ke selubung endovaskular dan hilus paru ke fasia
endotoraks
Udara di mediastinum menyebar ke visera serviks (leher) dan area jaringan lain yang
terhubung (pneumomediastinum)
Udara yang berasal dari sumber luar, seperti trauma atau komplikasi tindakan operasi
Pembentukan gas secara lokal oleh infeksi, khususnya, infeksi nekrotik atau
gangrene[1,3]
Daerah jaringan lunak pada kepala dan leher memiliki suatu rongga yang memungkinkannya
untuk terisi udara. Daerah ini dibatasi oleh fasia otot, organ, dan struktur lainnya. Udara yang
masuk ke daerah leher kemudian dapat masuk ke retrofaringeal yang terletak di antara dinding
posterior dan kolumna vertebra. Udara kemudian berlanjut ke posterior fasial, kemudian ke celah
fasia yang berhubungan langsung ke posterior mediastinum. Jika udara yang masuk ke daerah ini
cukup massif, vena trunkus akan tertekan dan bisa terjadi gagal jantung atau asfiksia akibat
tekanan di trakea.[5]
Patogenesis Emfisema Subkutis Iatrogenik
Emfisema subkutis iatrogenik biasanya terjadi akibat malfungsi pada sirkuit ventilator,
penutupan yang kurang baik dari pop-off valve, manuver Valsava yang meningkatkan tekanan
toraks, dan trauma pada saluran napas.[1,2]
Udara juga dapat masuk ke rongga subkutan melalui cedera mukosa pada trakea atau faring
selama proses intubasi traumatik, ataupun overinflasi dari cuff pipa endotrakeal. Cedera pada
esofagus selama pemasangan pipa nasogastrik juga dapat memicu celah dimana udara dapat
masuk. Udara juga dapat memasuki jaringan subkutan melalui jaringan lunak pada leher
selama trakeostomi, melalui dinding dada selama operasi bahu artroskopi, melalui ekstremitas
sebagai akibat dari kecelakaan industri, melalui perforasi usus atau esofagus tanpa cedera paru,
atau melalui jalur kanul torakostomi, atau selama prosedur akses vena sentral.[1,6]
Emfisema subkutis juga telah dilaporkan setelah insuflasi udara selama laparoskopi dan melalui
saluran genital wanita selama pemeriksaan panggul, douche, atau olahraga postpartum.[1,7]