Anda di halaman 1dari 1

PIDATO (POIN2)

 Partai ini tidak dilahirkan oleh anak jendral atau penguasa, tapi dari orang orang
sedrhana yang yakin jika mereka mengubah manusia merea bisa membangun
peradaban
 partai ini tidak dibesarkan oleh penguasaan media masa dan Lembaga survey, tapi dari
pertemuan pekanan yang dilakukan lebih dari 30 tahun
 mencabut rasa-rasa keadilan ditengah2 kita
 Saya awali dengan salam salam yang menyatuka kita dalam ikatan persaudaraan dan
sungguh merugi yang tidak menjwabnya
 Jika kita menyempurnakan niat, maka Allah akan menyempurnakan pertolongannya

 Jangan kikir bekerja keras, tidak ada keberhasilan tanpa kepayahan, wa maa ladzatu
Illaa ba’dat ta’bi Artinya “Tidak ada kenikmatan kecuali setelah kepayahan”.
 Negara Indonesia lahir dan tumbuh di tangan2 pemipin2 yang rela hidup dalam
ketidaknyamanan untuk kebaikan lebih banyak orang.
 Barangsiapa Akhirat yang dia tuju, maka dunia akn dating dalam keadaan tunduk
 Jangan hanya kita duduk dan berdiam diri menjadi objek politik, tapi narasi dan gagasan
kita harus bergemuruh di panggung demokrasi Indonesia
 Tanamkan dalam diri kita, selama kita menyempurnakan niat kemudian bekerja keras,
maka kemenangan hanya masalah waktu
 Jalan kepemimpinan adalah jalan penderitaan, memimpin adalah menderita
 Jika kita ingin menang kita harus merasakan ketidaknyamanan, kalo nyaman harusnya
tidak menang, “Stay Hungry, Stay Foolish” 
 Terus merasa harus berkontribusi lebih untuk masyarakat
 Yang kita lakukan mungkin kecil dan sederhana, tapi dengan keihlasan, kerja keras dan
gotong royong, Allah yang akan membesarkan kebaikan kita
 Tim ini ibaratnya seperti matahari jam 12 siang, paling panas, paling mebara, jangan
biarkan berlalu tan karya yang mempesona
 Pastikan Amal amal kita melampaui usia kita
 Imam gozali: semua orang merugi kecuali orang yang berilmu, semua orang yang
berilmu merugi kecuali orang yang beamal, semua oarng yang beramal merugi kecuali
orang yang iklas
 Barang siapa akhirat tujuannya kebiasaannya bernilai ibadah, Barang siapa dunia
tujuannya, ibadahnya bernilai kebiasaan
 Kita diuji dengan titik terlemah kita, dan nafsu yang paling lama bersemayan di hati
manusia adalah cinta kedudukan, dan polularitas.
 1 teladan lebih baik dari 1000 ucapan

Anda mungkin juga menyukai