Poin PIDATO Rasyid
Poin PIDATO Rasyid
Partai ini tidak dilahirkan oleh anak jendral atau penguasa, tapi dari orang orang
sedrhana yang yakin jika mereka mengubah manusia merea bisa membangun
peradaban
partai ini tidak dibesarkan oleh penguasaan media masa dan Lembaga survey, tapi dari
pertemuan pekanan yang dilakukan lebih dari 30 tahun
mencabut rasa-rasa keadilan ditengah2 kita
Saya awali dengan salam salam yang menyatuka kita dalam ikatan persaudaraan dan
sungguh merugi yang tidak menjwabnya
Jika kita menyempurnakan niat, maka Allah akan menyempurnakan pertolongannya
Jangan kikir bekerja keras, tidak ada keberhasilan tanpa kepayahan, wa maa ladzatu
Illaa ba’dat ta’bi Artinya “Tidak ada kenikmatan kecuali setelah kepayahan”.
Negara Indonesia lahir dan tumbuh di tangan2 pemipin2 yang rela hidup dalam
ketidaknyamanan untuk kebaikan lebih banyak orang.
Barangsiapa Akhirat yang dia tuju, maka dunia akn dating dalam keadaan tunduk
Jangan hanya kita duduk dan berdiam diri menjadi objek politik, tapi narasi dan gagasan
kita harus bergemuruh di panggung demokrasi Indonesia
Tanamkan dalam diri kita, selama kita menyempurnakan niat kemudian bekerja keras,
maka kemenangan hanya masalah waktu
Jalan kepemimpinan adalah jalan penderitaan, memimpin adalah menderita
Jika kita ingin menang kita harus merasakan ketidaknyamanan, kalo nyaman harusnya
tidak menang, “Stay Hungry, Stay Foolish”
Terus merasa harus berkontribusi lebih untuk masyarakat
Yang kita lakukan mungkin kecil dan sederhana, tapi dengan keihlasan, kerja keras dan
gotong royong, Allah yang akan membesarkan kebaikan kita
Tim ini ibaratnya seperti matahari jam 12 siang, paling panas, paling mebara, jangan
biarkan berlalu tan karya yang mempesona
Pastikan Amal amal kita melampaui usia kita
Imam gozali: semua orang merugi kecuali orang yang berilmu, semua orang yang
berilmu merugi kecuali orang yang beamal, semua oarng yang beramal merugi kecuali
orang yang iklas
Barang siapa akhirat tujuannya kebiasaannya bernilai ibadah, Barang siapa dunia
tujuannya, ibadahnya bernilai kebiasaan
Kita diuji dengan titik terlemah kita, dan nafsu yang paling lama bersemayan di hati
manusia adalah cinta kedudukan, dan polularitas.
1 teladan lebih baik dari 1000 ucapan