Anda di halaman 1dari 7

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 3

Nama Mahasiswa : Nabila Rizky Adelia

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 044621347

Kode/Nama Mata Kuliah : ADBI4443/Perencanaan dan Pengembangan


Bisnis

Kode/Nama UPBJJ : 50/Samarinda

Masa Ujian : 2022/23.2(2023.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Laporan keuangan merupakan ikhtisar keuangan perusahaan yang mencerminkan kinerja
perusahaan. Melalui laporan keuangan dapat diketahui posisi perusahaan terkini setelah
menganalisis laporan keuangan tersebut.
a. Jelaskan pentingnya laporan keuangan bagi manajemen perusahaan!

Jawaban :

Laporan keuangan adalah sebuah format catatan informasi keuangan suatu perusahaan dalam satu
periode akuntansi tertentu yang dapat digunakan untuk menggambarkan situasi kinerja usaha atau
perusahaan tersebut. Di dalamnya berisi pencatatan transaksi baik itu transaksi pembelian,
penjualan, maupun transaksi bisnis lainnya yang bernilai ekonomi dan moneter. Laporan bisnis
perusahaan ini biasanya akan dibuat dalam periode tertentu saja, apakah dibuat setiap sebulan
sekali, setiap satu tahun sekali, atau setiap periode tertentu tergantung dari kebijakan perusahaan.
Biasanya perusahaan membuatnya ketika periode akuntansi perusahaan mereka memasuki akhir.
Laporan akuntansi ini bisa dibuat secara manual atau menggunakan software akuntansi terbaik
seperti Mekari Jurnal. Ketika Anda memahami kondisi keuangan dengan laporan yang ada, Anda
dapat memantau perkembangan bisnis Anda. Informasi terkait format laporan keuangan sederhana
sendiri tidak hanya digunakan oleh pemilik atau pun manajemen tetapi pihak-pihak lain juga dapat
menggunakannya. Yang paling penting adalah semua transaksi dicatat dengan akurat sehingga jenis
laporan keuangan memiliki perhitungan yang tepat. Karena keuntungan, kerugian, bahkan
pembayaran pajak perusahaan tergantung isi laporan keuangan tersebut.

Tujuan juga fungsi dari keberadaan laporan keuangan dalam akuntansi ini sendiri yaitu untuk
mengetahui bagaimana kondisi keuangan usaha atau perusahaan secara keseluruhan dalam periode
tertentu. Dimana hasil dari laporan ini akan digunakan oleh pengguna informasi laporan ini, juga
semua stakeholder yang berkepentingan. Hasilnya bisa digunakan untuk evaluasi ataupun
melakukan pencegahan jika ternyata kondisi keuangan perusahaan sedang bermasalah atau
memerlukan suatu tindakan. Adapun pihak-pihak berkepentingan yang sering menggunakan laporan
keuangan sesuai format berlaku dan mendapatkan manfaat yaitu investor, kreditor, pemerintah
bahkan masyarakat umum.

Narasumber: https://shorturl.at/mrtW0

b. Jelaskan pihak-pihak eksternal yang berkepentingan dengan laporan keuangan perusahaan!

Jawaban :

Pihak Internal Perusahaan Pihak internal perusahaan adalah pihak-pihak yang berada di dalam
perusahaan, seperti direktur, akuntan dan staff accounting, dan karyawan.

• Direktur: Direktur atau dalam hal ini dapat disebut sebagai pendiri perusahaan adalah pihak
(internal) nomor satu yang terkait dalam penyusunan laporan keuangan. Sebab, ia memiliki
kewenangan penuh untuk menilai laporan keuangan di perusahaan yang dimilikinya. Laporan
keuangan tersebut nantinya dapat ia gunakan untuk mengetahui perkembangan keuangan
yang terjadi di perusahaannya dalam kurun waktu tertentu, serta dapat digunakan untuk
mengetahui apakah perusahaannya masih bisa bertahan selama satu atau beberapa tahun
mendatang dengan keuangan yang ada.
• Akuntan dan Staff Accounting: Akuntan atau staff accounting adalah pihak (internal) nomor
dua yang terkait dalam penyusunan laporan keuangan. Sebab, dialah yang
bertanggungjawab untuk menyusun laporan keuangan suatu perusahaan sebelum
dipresentasikan dan dipertanggungjawabkan di hadapan direktur.

• Karyawan: Karyawan adalah pihak (internal) nomor tiga yang terkait dalam penyusunan
laporan keuangan. Mereka membutuhkan informasi seputar laporan keuangan untuk
mengetahui apakah perusahaan tempat mereka bekerja berada dalam kondisi sehat atau
sedang dalam kondisi krisis. Apabila perusahaan berada dalam keadaan sehat, mereka tidak
perlu risau memikirkan untuk mencari pekerjaan baru. Sebaliknya, apabila perusahaan dalam
kondisi krisis, mereka bisa bersiap-siap mengundurkan diri dan mencari pekerjaan yang baru.

• Pihak Eksternal: Perusahaan Pihak eksternal perusahaan adalah pihak-pihak yang berada di
luar perusahaan, seperti investor, kreditor, supplier, pemerintah, dan masyarakat.

• Investor: Investor atau dalam hal ini dapat disebut sebagai penanam modal adalah pihak
(eksternal) nomor satu yang terkait dalam penyusunan laporan keuangan. Mereka
membutuhkan informasi laporan keuangan untuk menilai apakah suatu perusahaan masih
bisa go public dan memiliki kemampuan untuk membayar dividen’ atau justru sebaliknya.
Penilaian investor tersebut digunakan dalam mengambil keputusan, apakah mereka akan
menambah pembelian jumlah saham di perusahaan tersebut atau menjual semua saham
yang mereka miliki.

• Kreditor: Kreditor adalah pihak (eksternal) nomor dua yang terkait dalam penyusunan
laporan keuangan. Mereka membutuhkan informasi laporan keuangan untuk menilai apakah
suatu perusahaan berada dalam keadaan sehat dan memiliki kemampuan membayar
angsuran pokok dan bunga pada saat jatuh tempo (apabila suatu perusahaan diberikan
bantuan dana kredit) atau tidak.

• Supplier: Supplier adalah pihak (eksternal) nomor 3 yang terkait dalam penyusunan laporan
keuangan. Mereka membutuhkan informasi laporan keuangan untuk mengetahui apakah
suatu perusahaan masih memiliki kemampuan untuk membayar dan melu-nasi utang atas
bahan baku yang dipesan dari mereka atau tidak. Selain itu, mereka juga membutuhkan
informasi laporan keuangan untuk mengetahui kesehatan suatu perusahaan sebelum
mereka merriutuskan memperpanjang kerja sama kontrak dengan perusahaan yang
bersangkutan.

• Pemerintah: Pemerintah adalah pihak (eksternal) nomor empat yang terkait dalam
penyusunan laporan keuangan. Pemerintah membutuhkan informasi laporan keuangan
untuk menentukan kebijakan dalam kaitannya dengan pajak dan pungutan yang nanti akan
dibebankan kepada perusahaan serta bantuan yang nantinya diberikan kepada perusahaan.

• Masyarakat: Masyarakat adalah pihak (eksternal) nomor lima yang terkait dalam penyusunan
laporan keuangan. Mereka membutuhkan informasi laporan keuangan untuk mengetahui
jumlah kekayaan yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Informasi laporan keuangan ini
nantinya dapat mereka gunakan sebagai bahan ajar, analisis, dan penelitian dengan tujuan-
tujuan tertentu.

Narasumber: https://shorturl.at/boHKZ
2. Setiap bentuk usaha pasti akan berhadapan dengan risiko dengan segala variasinya. Risiko bisnis
yang dihadapi perusahaan harus dikelola dengan baik, sehingga tidak menimbulkan kerugian bahkan
“kehancuran” terhadap perusahaan. Coba Anda jelaskan:
a. perbedaan konsep risiko dan hazard dalam konteks bisnis!

Jawaban:

• Kata "risiko" pada umumnya membuat bayangan akan sesuatu yang menakutkan, tak
mengenakkan dan kondisi tak nyaman. Risiko merupakan suatu konsepsi dengan berbagai
makna, tergantung atas konteks disiplin ilmu atau cara pandang yang menggunakannya. Bagi
orang awam, risiko diartikan sebagai menghadapi kesulitan atau bahaya, yang mungkin
menimbulkan musibah cedera atau hal-hal semacam itu yang sifatnya akan merugikan. Risiko
adalah tingkat penyebaran nilai dalam suatu distribusi di sekitar nilai rata-ratanya. Ini berarti,
makin besar tingkat penyebarannya, akan makin besar risikonya. Kamus Besar Bahasa
Indonesia mendefinisikan risiko sebagai akibat yang kurang menyenangkan (merugikan,
membahayakan) dari suatu perbuatan atau tindakan.
• Hazard atau bahaya dapat di definisikan sebagai keadaan yang dapat menimbulkan atau
meningkatkan terjadinya kerugian (chance of loss) dari suatu bencana yang terjadi. Hal-hal
seperti pemeliharaan rumah-tangga yang buruk, jalan raya yang rusak berlobang, mesin yang
tidak terawat, dan pekerjaan yang berbahaya adalah hazards, karena itu semua merupakan
keadaan yang dapat meningkatkan terjadinya kerugian.

Narasumber: https://shorturl.at/puEW5

b. klasifikasi risiko berdasarkan macam-macam risiko yang dihadapi oleh perusahaan!

Jawaban:

Macam-macam risiko usaha yang perlu diketahui yaitu:

a. Risiko Strategik
Strategi sangat dibutuhkan dan dipersiapkan matang. Anda juga harus mengetahui strategi
jika ada pesaing yang mengancam bisnis Anda. Contohnya perusahaan ponsel A yang sempat
terkenal di segala penjuru. Namun setelah kedatangan sistem operasi tersebut, perusahaan
ponsel A tidak menggunakan sistem operasi terbaru. Maka terjadi kerugian yang besar
karena pada masa tersebut sistem operasi terbaru sedang menjadi kebutuhan pasar.
Solusi : Pada intinya, Anda harus mempersiapkan strategi apa yang akan Anda jalankan
ketika Anda akan atau sedang membangun bisnis, agar nantinya dapat berjalan di jalur yang
benar sehingga dapat meminimalisir kerugian yang ditimbulkan.

b. Risiko Kepatuhan
Risiko kepatuhan berarti risiko atau ketidakpastian yang disebabkan karena ketidakpatuhan
terhadap peraturan, regulasi atau hukum yang ditetapkan pemerintah setempat secara
tertulis maupun tidak tertulis. Risiko kepatuhan dalam berbisnis contohnya di suatu daerah
melarang kegiatan bisnis yang bertema dengan permainan anak seperti playstation karena
dapat menyebabkan anak malas belajar. Maka jika Anda memiliki bisnis rental playstation
sebaiknya dimusyawarahkan dengan pemerintah setempat terlebih dahulu, dapat saja
mereka meminta beberapa syarat agar Anda tetap menjalankan bisnis. Jika tidak pun, Anda
akan melakukan revolusi dalam bisnis Anda. Jika Anda tidak mematuhi peraturan daerah
setempat, bisnis Anda akan merugi karena dapat saja terkena denda pemerintah setempat.
Solusi : Sebaiknya jika Anda ingin membangun bisnis, bangun secara bertahap dan pelajari
tentang bisnis dengan masa depan yang panjang.

c. Risiko Operasional
Risiko operasional lebih mengarah pada sebuah kegagalan yang sangat tidak diharapkan dan
biasanya terjadi dalam kegiatan sehari-hari dalam perusahaan. Hal itu dapat terjadi karena
beberapa kegagalan teknis, seperti server yang sudah error, perseorangan (karyawan)
maupun proses pada kegiatan operasional perusahaan Anda. Angka yang ditulis seharusnya
Rp10.000.000 (sepuluh juta rupiah). Akan tetapi, tertulis sebesar Rp100.000.000 (seratus juta
rupiah). Maka hal itu akan dapat menyebabkan kerugian, terlebih jika hal tersebut sering
terjadi. Dalam beberapa kasus lainnya, risiko operasional juga dapat muncul dari kejadian
yang terjadi di luar kendali seperti bencana alam, kebakaran perusahaan, pemutusan daya
atau masalah dengan website hosting.
Solusi : Beberapa hal yang dapat mencegah risiko operasional adalah dengan menggunakan
Sumber Daya Manusia (SDM) yang terlatih dan profesional dibidangnya.

d. Risiko Finansial
Risiko ini dalam istilahnya sering juga dikaitkan dengan biaya ekstra atau kerugian
pemasukan perusahaan. Namun, kategori risiko finansial biasanya adalah lebih mengacu
secara khusus terhadap arus masuk dan keluar uang dalam perputaran bisnis Anda. Sebagai
contoh, Anda memiliki perusahaan yang sebagian besar pemasukan perusahaan Anda
berasal dari sejumlah klien besar yang melakukan proses pembayaran produk anda dengan
sistem kredit jangka waktu yang cukup lama. Dalam kasus tersebut, perusahaan Anda tentu
akan memiliki risiko finansial yang cukup signifikan.
Solusi : Tentu risiko finansial adalah risiko yang termasuk sulit untuk dicegah, mengingat hal
ini terjadi karena perubahan yang tidak dapat Anda duga sebelumnya.
Tentu akan lebih baik jika sistem jual beli dilakukan dengan ketentuan yang lebih aman,
contohnya penjualan dengan kredit sebaiknya diamankan dengan jaminan dari pelanggan.

e. Risiko Reputasional
Reputsi dapat dibilang sebagai nama baik perusahaan. Jika nama baik perusahaan hancur
atau reputasinya buruk tentu hal tersebut akan menyebabkan risiko reputasi dengan
kerugian yaitu ketidakpercayaan pelanggan terhadap bisnis. Jika reputasi perusahaan rusak,
Anda akan melihat kerugian dalam waktu singkat, seperti klien yang tentu akan mulai ragu
berbisnis dengan Anda.
Solusi : Risiko reputasional juga terjadi karena sesuatu yang tidak terduga, maka sebaiknya
untuk menghindari risiko bisnis tersebut, Anda harus menjaga semua karyawan agar adalah
selalu berlaku baik di dalam maupun di luar perusahaan.
Jaga selalu kualitas produk dan pelayanan prima. Jangan mudah tergiur dengan sesuatu yang
terkesan instan dan meragukan.

Narasumber: https://shorturl.at/xEJRS

3. Dalam menjalankan aktivitasnya, setiap perusahaan pasti menghadapi risiko, baik yang
bersumber dari dalam maupun dari luar perusahaan. Risiko yang dihadapi perusahaan jika terjadi
tentu dapat menimbulkan kerugian bahkan dapat mengakibatkan kehancuran sebuah perusahaan.
Oleh karena itu, risiko yang dihadapi penting untuk dikelola.
a. Jelaskan pengertian dan proses manajemen risiko!

Jawaban:

Risiko bisa didefinisikan sebagai kejadian yang merugikan atau kemungkinan hasil yang
diperoleh menyimpang dari yang diharapkan. Risiko ada di mana-mana, bisa datang kapan saja, dan
sulit dihindari. Menurut KMK Nomor 577/KMK.01/2019, risiko merupakan kemungkinan terjadinya
suatu peristiwa yang berdampak terhadap pencapaian sasaran organisasi. Jika risiko tersebut
menimpa suatu organisasi, maka hal tersebut dapat berdampak negatif pada organisasi. Dalam
kemungkinan situasi terburuk, risiko tersebut bisa mengakibatkan kehancuran organisasi tersebut.

Proses Manajemen Risiko merupakan bagian yang terpadu dengan proses manajemen secara
keseluruhan, khususnya perencanaan strategis, manajemen kinerja, penganggaran dan sistem
pengendalian internal, serta menyatu dalam budaya dan proses bisnis organisasi. Proses
Manajemen Risiko di Kementerian Keuangan diterapkan secara periodik selama 1 (satu) tahun dan
terdiri atas tahapan yaitu komunikasi dan konsultasi, perumusan konteks, identifikasi Risiko, analisis
Risiko, evaluasi Risiko, mitigasi Risiko, pemantauan dan review.

Tujuan dari manajemen risiko pada intinya adalah pengelolaan risiko untuk mendapatkan
manfaat yang optimal dan meningkatkan kemungkinan pencapaian visi, misi, sasaran organisasi dan
peningkatan kinerja dan melindungi dan meningkatkan nilai tambah organisasi. Struktur manajemen
risiko menunjukkan peran dan tanggung jawab tiap unit dalam pengelolaan risiko di organisasi.
Serangkaian proses dilakukan secara bertahap untuk mendukung implementasi manajemen risiko.
Di lingkungan Kementerian Keuangan, manajemen risiko juga telah didukung dengan perangkat
aturan yang sesuai dengan standar manajemen risiko. Proses manajemen risiko dapat lebih
ditingkatkan lagi kedepannya dengan selalu memperhatikan situasi terkini dan ketidakpastian di
masa mendatang, selain juga dari sasaran organisasi yang telah ada, sehingga identifikasi risiko
dalam organisasi dapat lebih beragam dan lebih banyak kategori risiko. Hal ini dapat turut berperan
dalam mengidentifikasi kemungkinan permasalahan sejak dini dan memberi kesempatan untuk
mengelola risiko tersebut sebelum membesar.

Narasumber: https://shorturl.at/avAIX

b. Berikan contoh perusahaan besar atau bonafid yang pailit bahkan bangkrut (gulung tikar).
Jelaskan sejarah singkat perusahaan tersebut serta faktor penyebab kepailitan atau
kebangkrutannya!

Jawaban:

'Kodak Moment'. Iklan itu sangat hits di era tahun 1990-an, pada masa emas Eastman Kodak. Tapi
masa kini bukan lagi menjadi 'Kodak Moment'. Kerugian yang terus menerus membuat perusahaan
yang sudah berusia seabad itu akhirnya minta perlindungan kebangkrutan.
Kodak tak lagi bisa bersaing dengan kompetitornya yang menawarkan produk digital dengan
kemajuan sangat pesat. Sejak tahun 2007, Kodak terus merugi. Bahkan nilai pasarnya merosot tajam
menjadi hanya US$ 150 juta dibandingkan US$ 31 miliar 15 tahun silam. Inilah akhir dari kejayaan
perusahaan tua Amerika itu. Kodak didirikan oleh George Eastman pada tahun 1892. Pria yang
dropout dari SMA itu memulainya dengan membuat piringan fotografi. Untuk menjalankan
bisnisnya, ia secara royal membeli mesin seken senilai US$ 125. Dalam 8 tahun, nama Kodak
menjadi trademark dan perusahaan kemudian memperkenalkan kamera poket dan juga roll film,
sekaligus mendominasi pasar.
Eastman juga memperkenalkan 'Dividen Upah', dimana perusahaan akan membayar bonus kepada
karyawan berdasarkan pendapatan.

Hampir seabad setelah Kodak berjalan, astronot Neil Amstrong menggunakan kamera Kodak
seukuran kotak sepatu untuk mengambil foto pada tahun 1969. Hasil jepretan Neil, yang merupakan
orang pertama kali menjejakkan kaki di bulan itu mendapat antusiasme yang sangat tinggi. Jumlah
yang melihat lebih banyak ketimbang 80 film yang telah memenangkan "Best Picture' Oscar dan
difoto dengan menggunakan Kodak. Itulah era kejayaan Kodak.

Enam tahun setelah perjalanan Armstrong itu, Kodak membuat kamera digital. Namun ukurannya
dinilai lebih besar dari poket untuk fotografer amatir, apalagi pesaingnya seperti Canon, Casio dan
Nikon menawarkan bentuk yang lebih baik.

Dan bukannya mengembangkan kamera digital, Kodak hanya terdiam dan menghabiskan bertahun-
tahun melihat rivalnya mengambil pangsa pasar. Kodak tidak pernah berinovasi untuk bisnis yang
sangat ketat persaingannya.

Pada tahun 1994, Kodak memisahkan bisnis kimia, Eastman Chemical Co yang justru lebih sukses.
Namun kejatuhan Kodak mulai terlihat ketika pada September secara tidak terduga mulai menarik
US$ 160 juta dari jatah kredit, sehingga menimbulkan kekhawatiran perusahaan kekurangan uang
tunai.

Dari tahun ke tahun, kondisi Kodak terus memburuk. Spekulasi bangkrutnya Kodak sudah dimulai
sejak tahun 2011 lalu, sebelum akhirnya perusahaan resmi membuat pengumuman pendaftaran
kebangkrutan chapter 11 pada Kamis (19/1/2012).

"Setelah mempertimbangkan keuntungan Chapter 11 pada saat ini, Dewan Direksi dan seluruh tim
manajemen senior secara bulat meyakini bahwa ini adalah langkah yang penting dan hal benar yang
dilakukan untuk masa depan Kodak," ujar CEO Kodak Eastman, Antonio Perez seperti dikutip dari
AFP.

Hingga akhir September, total aset Kodak sebesar US$ 5,1 miliar dengan kewajiban US$ 6,75 miliar.
Pendaftaran Kebangkrutan dilakukan di Pengadilan Kebangkrutan AS di Distrik Bagian Selatan New
York. Unit Non-AS yang tidak dimasukkan dalam perlindungan kebangkrutan akan terus membayar
kewajiban pada pemasoknya.

Perlindungan kebangkrutan itu akan memberikan Kodak waktu untuk menemukan pembeli atas
1.100 paten digital, yang merupakan nilai kuncinya. Perlindungan ini juga memungkinkan mereka
merampingkan bisnis sehingga tetap bisa membayar sekitar 19.000 karyawannya. Pada masa
jayanya di era 1980-an, Kodak tercatat memiliki 145.000 pekerja.

Seperti dikutip dari Reuters, Kodak mengaku telah mendapatkan fasilitas pinjaman US$ 950 juta
selama 18 bulan agar bisa tetap hidup. Kodak saat ini 'dikawal' oleh penasihat dari bank investasi
Lazard Ltd yang telah membantu Kodak mendapatkan pembeli paten digitalnya. Penasihat lain
adalah FTI Consulting Inc. Mereka diharapkan bisa membantu Kodak 'hidup' lagi menjadi
perusahaan yang lebih ramping dan menguntungkan.

Narasumber: https://shorturl.at/quzR5

Anda mungkin juga menyukai