Anda di halaman 1dari 2

ANC

- Latar belakang :

Angka kematian ibu dan anak di Indonesia cukup tinggi. Salah satu solusi efektif dalam menurunkan
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) adalah dengan cara meningkatkan
pertolongan persalinan yang dilakukan oleh tenaga medis terlatih yang disediakan oleh fasilitas
pelayanan kesehatan. Pemeriksaan ANC (Antenatal Care) merupakan pemeriksaan kehamilan yang
bertujuan untuk meningkatkan kesehatan fisik dan mental pada ibu hamil secara optimal, hingga
mampu menghadapi masa persalinan, nifas, menghadapi persiapan pemberian ASI secara eksklusif,
serta kembalinya kesehatan alat reproduksi dengan wajar. Pemeriksaan dilakukan minimal 4 (empat)
kali selama masa kehamilan, yaitu 1 kali pemeriksaan pada trimester pertama, 1 kali pemeriksaan pada
trimester kedua, dan 2 kali pemeriksaan pada trimester ketiga.

- Ringkasan Pelaksanaan :

Pemeriksaan ANC dilakukan di pusling desa jadimulya. Hal yang dilakukan antara lain: anamnesis,
pengukuran BB, LILA, pengukuran tekanan darah. Pasien juga ditanyakan mengenai kemungkinan
kehamilan risiko tinggi dan risiko preeklampsia. Pasien kemudian diberikan konseling dan edukasi terkait
pentingnya menjaga nutrisi, kesehatan tubuh, dan pemeriksaan rutin. Pasien diberikan suplementasi
selama kehamilan berupa obat tablet tambah darah dan kalsium laktat.

KB

- Latar belakang :
KB (Keluarga Berencana) adalah program pemerintah Indonesia sejak tahun 1970. Program
tersebut bertujuan untuk mengendalikan pertambahan jumlah penduduk, membatasi angka
kelahiran, dan mengatur jarak kelahiran sehingga dapat menciptakan keluarga sehat sejahtera.
Upaya dalam mendukung program tersebut adalah dengan menggunakan alat kontrasepsi untuk
menunda kehamilan dan menjarangkan atau mengatur jarak kelahiran. Salah satu alat KB adalah
KB suntik hormonal. KB suntik hormonal ini umumnya diberikan setiap 3 bulan.

- Ringkasan pelaksanaan :
Pemberian suntik KB dilakukan di poli KIA/KB Puskesmas Grogol pada 2 november 2022.
Sebelum dilakukan pemberian suntik KB, dilakukan anamnesis, pemeriksaan TTV dan
pemeriksaan fisik pada klien. Klien juga ditanyakan mengenai adanya keluhan berkaitan dengan
efek samping selama penggunaan KB. Setelah itu, dilakukan penyuntikan KB dengan dosis 0,5 cc
secara IM pada area gluteus. Pasien kemudian diedukasi kembali terkait efek samping dan
jadwal untuk kontrol kembali.
TBC

- Latar belakang : Masalah tuberkulosis (TBC) adalah masalah kesehatan yang telah lama dihadapi
berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia. Berbagai upaya dalam penanggulangan
tuberkulosis (TBC) telah dilaksanakan di Indonesia. Berbagai kemajuan telah dicapai dalam
penanggulangan tuberkulosis, utamanya dalam bentuk ketersediaan fasilitas pelayanan
kesehatan untuk tuberkulosis. Indonesia telah menyusun Rencana Strategi Nasional Tahun
2016-2020 untuk Penanggulangan TBC, yaitu menetapkan strategi utama untuk meningkatkan
pengetahuan, memperbaiki akses, meningkatkan keberhasilan pengobatan, dengan dukungan
dari sistem kesehatan, semua penyedia layanan, pasien TBC dan masyarakat, sesuai
dengan strategi Eliminasi TBC Tahun 2030.
- Ringkasan pelaksanaan : Kegiatan pengobatan TB dilakukan di poli TB paru Puskesmas Grogol
setiap hari Rabu. Hal yang dilakukan antara lain: anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
penunjang (jika diperlukan), pemberian obat rutin, dan edukasi. Dalam anamnesis, setiap pasien
ditanyakan mengenai keluhan, gejala klinis TB, riwayat minum obat, efek samping obat, dsb.
Setelah itu dilakukan pemeriksaan tanda vital (tekanan darah, denyut jantung, laju napas) dan
pemeriksaan fisik lokalis apabila ada keluhan. Pada pasien TB paru yang baru terdiagnosis dan
mulai pengobatan akan dilakukan pemeriksaan penunjang HIV. Pemeriksaan penunjang lain
berupa Hb dan GDS dilakukan sesuai indikasi. Setelah pemeriksaan, pasien diberikan obat TB
berupa KDT selama 1 bulan (2 minggu untuk pasien baru) dengan dosis sesuai berat badan.
Pasien juga diberikan edukasi dan diberitahu untuk datang kontrol kembali dalam 1 bulan.

IMD

- Latar belakang : Inisiasi Menyusu Dini (IMD) adalah proses meletakkan bayi baru lahir pada
dada atau perut ibu agar bayi secara alami dapat mencari sendiri sumber air susu ibu atau ASI
dan mulai menyusu. Bayi akan mendapatkan kekebalan tubuh. IMD bermanfaat bagi ibu karena
dapat membantu mempercepat proses pemulihan pasca persalinan. Dalam 1 jam kehidupan
pertama bayi dilahirkan ke dunia, bayi dipastikan untuk mendapatkan kesempatan melakukan
IMD

kegitan IMD dan Asi Ekslusif dilakukan setelah pasien partus spontan dibantu oleh bd Kaniah sbg bidan
desa jatimerta. pasien di edukasi mengenai manfaat IMD dan Asi Eksklusif.

Anda mungkin juga menyukai