Manusia tumbuh dan berkembang bersama lingkungan di sekitarnya. Setiap interaksi
manusia baik sesama manusia dan dengan lingkungan akan memberikan dampak bagi lingkungan baik positif maupun negatif. Maka dari itu, lahirlah sebuah aturan hukum untuk mengatur keseimbangan manusia dan lingkungan tempat tinggalnya. Sehingga istilah Hukum lingkungan mengatur pola lingkungan beserta semua perangkat dan serta kondisi bersama manusia yang berada dan mempengaruhi lingkungan tersebut. Selain itu Hukum Lingkungan merupakan suatu disiplin ilmu yang cukup luas yang meliputi : 1. Tata Lingkungan 2. Perlindungan Lingkungan 3. Kesehatan Lingkungan 4. Kesehatan Manusia 5. Tata Ruang 6. Aspek Sektoral 7. Otonomi Daerah 8. Internasionalisasi Lingkungan Hidup 9. Penegakkan hukum Dari sembilan poin tersebut di atur dalam Undang-Undang No. 32 tahun 2009, yang merupakan generasi ketiga pengaturan hukum lingkungan di Indonesia yang tertuang dalam buku ini dengan dilengkapi berbagai aspek dan tatanan yang dapat menjadi gambaran bagi lingkungan kehidupan manusia maupun menjadi sumber rujukan bagi para cendekiawan untuk melengkapi tugas kuliah maupun yang lainnya. Oleh karena itu buku ini hadir di hadapan sidang pembaca sebagai bagian dari upaya diskusi sekaligus dalam rangka melengkapi khazanah keilmuan di bidang hukum, sehingga buku ini sangat cocok dijadikan bahan acuan bagi kalangan intelektual di lingkungan perguruan tinggi ataupun praktisi yang berkecimpung langsung di bidang hukum. Sosiologi Hukum
Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan kemasyarakatan umum diperkenalkan oleh Aguste
Comte, yakni sebuah ilmu pengetahuan yang merupakan hasil akhir dari perkembangan ilmu pengetahuan. Secara etimologis, sosiologi berasal dari Bahasa Latin “socius” yang artinya kawan, serta Bahasa Yunani “logos” yang artinya kata atau berbicara. Jika digabungkan, maka sosiologi merupakan ilmu yang berbicara mengenai masyarakat. Aguste Comte juga menegaskan bahwa sosiologi harus dibentuk berdasarkan pengamatan dan tidak pada spekulasi keadaan masyarakat. Hasil pengamatan tersebut harus disusun secara sistematis dan metodologis. Sedangkan menurut Pitirim Sorikin, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala-gejala sosial seperti gejala ekonomi dengan agama, keluarga dengan moral, hukum dengan ekonomi, dengan gejala lainnya. Sosiologi hukum menurut sejarah diperkenalkan pertama kali oleh Anzilotti, yang lahir dari hasil pemikiran para ahli di bidang filsafat hukum dan sosiologi. Sosiologi hukum memandang hukum dari luar hukum. Dalam hal ini, sosiologi hukum mencoba untuk memperlakukan sistem hukum dari sudut pandang ilmu sosial. Pada dasarnya, dalam sosiologi hukum, hukum hanya merupakan salah satu dari banyak sistem sosial dan bahwa sistem sosial lainnya dalam masyarakat memberi arti dan pengaruh terhadap hukum itu sendiri. Sosiologi hukum adalah teori mengenai hubungan antara kaidah hukum dan kenyataan kemasyarakatan. Hubungan hukum tersebut dapat dipelajari dengan 2 (dua) cara antara lain: a. Menjelaskan kaidah hukum dari sudut kenyataan kemasyarakatan; b. Menjelaskan kenyataan kemasyarakat dari sudut kaidah-kaidah hukum. Menurut Meuwissen, sosiologi hukum adalah hukum positif yang berlaku, dalam pengertian lain, isi dan bentuknya dapat berubah-ubah sesuai waktu dan tempat dan dipengaruhi faktor kemasyarakatan. Sedangkan menurut Alvin S. Johnson, sosiologi hukum adalah bagian dari sosiologi jiwa manusia yang menelaah sepenuhnya realitas sosial hukum dimulai dari hal nyata, seperti organisasi baku, adat istiadat sehari-hari dan tradisi atau kebiasaan, dan juga dalam materi dasar seperti struktur ruang dan kepadatan lembaga hukum secara demografis. Menurut Satjipto Rahardjo, objek yang menjadi sasaran studi sosiologi hukum yaitu mengkaji pengorganisasian sosial hukum. Objek sasaran pada sosiologi hukum adalah badan-badan yang terlibat dalam penyelenggaraan hukum, yaitu pembuat undang-undang, pengadilan, polisi dan advokat. Dari berbagai doktrin yang dikemukakan oleh para ahli, dapat dirumuskan bahwa sosiologi hukum adalah cabang ilmu pengetahuan yang antara lain meneliti mengapa manusia patuh pada hukum dan mengapa manusia gagal untuk mentaati hukum tersebut serta faktor- faktor sosial lain yang mempengaruhinya.