Anda di halaman 1dari 9

SOSIOLOGI HUKUM DAN ANTROPOLOGI HUKUM

Fitriani
2103101010061
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SYIAH KUALA

ABSTRAK

Antropologi melihat hukum itu hanya sebagai suatu aspek dari kebudayaan yaitu suatu aspek
yang digunakan oleh kekuasaan masyarakat yang teratur dalam mengatur perilaku manusia dan
masyarakat agar tidak terjadi penyimpangan dan agar penyimpangan yang terjadi dari norma-
norma sosial sedangkan Sosiologi hukum adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang secara
analitis dan empiris menganalisis atau mempelajari hubungan timbal balik antara hukum dengan
gejala-gejala social lainnya.Tujuan artikel ini untuk melihat bagaimana hubungan serta
perbedaan antara sosiologi hukum dan antropologi hukum. Hubungan antara Sosiologi dan
Antropologi Hukum memiliki keterkaitan atau memiliki hubungan yang dekat. Beberapa fokus
kajiannya dilihat dari tujuan, objek, serta pengaruh memiliki persamaan.. Perbedaan antara
Sosiologi dan Antropologi Hukum ialah antropologi hukum mengunakan hukum yang ideal
sebagai titik tolak dalam penelitian untuk mengetahui apakah dan sejauh manakah kaidah-kaidah
hukum itu dilaksanakan anggota-anggota masyarakat tertentu,sosiologi hukum menggunakan
kaidah-kaidah hukum itu berlaku sesunguhnya dalam pergaulan hidup masyarakat.
Kata kunci : Antropologi Hukum, Sosiologi Hukum, Hukum

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hukum hakekatnya merupakan gejala dalam kenyataan kemasyarakatan yang majemuk,


yang mempunyai  banyak aspek dimensi dan faset. Hukum berakar dan terbentuk dalam proses
interaksi berbagai aspek kemasyarakatan (politik, ekonomi, social budaya, teknologi, keagamaan
dan sebagainya),dibentuk dan membentuk tatanan masyarakat, bentuknya ditentukan oleh
masyarakat dengan berbagai sifatnya, namun sekali-kali ikut menentukan bentuk dan sifat
masyarakat itu sendiri. Jadi, dalam dinamikanya, hukum itu dikondisi dan mengkondisikan
masyarakat, karena tujuan utamanya untuk mewujudkan ketertiban dan keadilan secara konkret
dalam masyarakat, maka dalam hukum terkandung baik kecenderungan konservatif 
(mempertahankan dan memelihara apa yang sudah tercapai) maupun kecenderungan
modernisme (membawa, mengkanalisasi dan mengarahkan perubahan). Dengan kata lain
menurut Mochtar Kusumaatmadja, dalam implementasinya, hukum memerlukan kekuasaan dan
sekaligus menetukan batas-batas serta cara-cara penggunaan kekuasaan itu.Antara ilmu hukum
dan ilmu-ilmu sosial lainnya mempunyai hubungan yang erat bahkan saling berkaitan didalam
menjalankan fungsinya. Apabila dari berbagai ilmu social tersebut ditinjau dari aspek
keluarnya,timbullah  berbagai macam ilmu pengetahuan tentang hukum

Antropologi hukum pada dasarnya mempelajari hubungan timbal-balik antara hukum


dengan fenomena-fenomena sosial secara empiris dalam kehidupan masyarakat; bagaimana
hukum berfungsi dalam kehidupan masyarakat, atau bagaimana hukum bekerja sebagai alat
pengendalian sosial (social control) atau sarana untuk menjaga keteraturan sosial (social order)
dalam masyarakat.1 Antropologi melihat hukum itu hanya sebagai suatu aspek dari kebudayaan
yaitu suatu aspek yang digunakan oleh kekuasaan masyarakat yang teratur dalam mengatur
perilaku manusia dan masyarakat agar tidak terjadi penyimpangan dan agar penyimpangan yang
terjadi dari norma-norma sosial yang telah ditentukan dapat diperbaiki. Dengan demikian adat
masyarakat yang menjadi suatu sistem kontrol sosial itu akan mempunyai kekuatan hukum,
apabila ia digunakan oleh kekuasaan masyarakat.

Definisi Sosiologi Hukum Menurut Para Pakar, Soerjono Soekanto, Sosiologi hukum adalah
suatu cabang ilmu pengetahuan yang secara analitis dan empiris menganalisis atau mempelajari
hubungan timbal balik antara hukum dengan gejala-gejala social lainnya. Satjipto Rahardjo,
Sosiologi hukum (sociology of law) adalah pengetahuan hukum terhadap pola prilaku
masyarakat dalam konteks sosialnya. R. Otje Salman Sosiologi hukum adalah ilmu yang
mempelajari hubungan timbal balik antara hukum dengan gejala-gejala sosial lainnya secara
empiris analitis.2

Sosiologi adalah jelas merupakan ilmu sosial yang objeknya adalah masyarakat sebagai
ilmu. Ia berdiri sendiri karena telah memiliki unsur ilmu pengetahuan. Dalam ilmu antropologi
hukum dipelajari juga mengenai Peran, Status atau kedudukan, Nilai, Norma dan juga Budaya

1
Rumapea, M.E., “Buku Ajar Antropologi Hukum”. [e-book], https://books.google.co.id/books?
id=mDMWEAAAQBAJ&printsec=frontcover&hl=id#v=onepage&q&f=false, Medan: Yayasan Kita Menulis, 2021,
hlm.2.
2
Umanailo, M.Chairul Basrun, “ Buku Ajar Sosiologi Hukum”, Fam Publishing, 2016, hlm. 8.
atau kebudayaan. Kesemuanya ini merupakan hal-hal yang sangat erat kaitannya dengan ilmu
antropologi hukum. Sebagaimana telah dikemukakan bahwa ilmu tentang kenyataan atau
Tatsacbenwissenchaft atau seinwissenshaft yang menyoroti hukum sebagai perikelakuan atau
sikap tindak. Yang termasuk ilmu-ilmu kenyataan adalah antropologi hukum dan sosiologi
hukum.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana hubungan antara sosiologi hukum dan antropologi hukum?
2. Apakah perbedaan antara sosiologi hukum dan antropologi hukum?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui hubungan antara sosiologi dan antropologi hukum
2. Untuk mengetahui perbedaan antara sosiologi dan antropoligi hukum
PEMBAHASAN

A. Hubungan Antara Sosiologi dan Antropologi Hukum

Hubungan antara Antropologi dan sosiologi pada satu sisi, memperlihatkan bahwa sebagian
para ahli tidak lagi membedakan kedua ilmu tersebut secara ketat. Ilmu sosiologi memiliki
keterkaitan atau memiliki hubungan yang dekat dengan ilmu antropologi. Sehingga kedua ilmu
ini sukar untuk dibedakan secara tegas yang mana antropologi dan yang mana sosiologi.3

Artinya beberapa fokus kajiannya dianggap sama bahkan beberapa paradigma yang
digunakan untuk melihat suatu fenomena sosial pun dianggap tidak memiliki perbedaan. Kedua
ilmu itu bisa saling menukar atau saling melengkapi baik menyangkut paradigma ataupun
metode yang digunakan dalam mengungkap suatu fenomena sosial.

Secara lebih jelas hubungan antara sosiologi dan antropologi dapat dilihat dari berbagai aspek,
diantaranya;

1. Tujuan

Antropologi berfokus pada bahasan tentang kaitan manusia dengan kaidah sosial yang
bersifat hukum dan sosiologi hukum adalah suatu ilmu yang mengkaji berbagai jenis
hukum yang ada di masyarakat. Sosiologi hukum dan antropologi hukum memiliki tujuan
yang hampir sama. Namun hanya fokus kajiannya saja yang sedikit berbeda. Hal ini
dilakukan untuk menghindarkan bentuk- bentuk konflik sosial yang terjadi di lingkungan
masyarakat dan kedua ilmu ini memiliki manfaat yang sangat penting di lingkungan
masyarakat.

2. Objek

Sosiologi hukum dan antropologi hukum memiliki objek yang jelas yaitu manusia.
Antropologi hukum mengkaji suatu budaya yang terjadi pada kelompok masyarakat dan
sosiologi hukum lebih menitik beratkan pada pada manusia dan berbagai proses
hubungan sosialnya. Adanya antropologi hukum dan sosiologi hukum membuat
3
Nurmansyah, G, Rodliyyah, N, Hapsari, R.A, “Pengantar Antropologi:Sebuah Ikhtisar Mengenal
Antropologi”, [e-book], https://ubl.ac.id/monograph-ubl/index.php/Monograf/catalog/download/35/60/295-1?
inline=1, Bandar Lampung: Aura Publisher, 2019, hlm.32.
kehidupan masyarakat menjadi lebih teratur. Berbagai bentuk penyimpangan sosial
memang kerap kali terjadi di lingkungan masyarakat, namun ada banyak langkah
pencegahan yang bisa dilakukan dan salah satunya dengan mempelajari ilmu sosiologi
hukum serta ilmu antropologi hukum.

3. Pengaruh

Sosiologi hukum dan antropologi hukum memiliki pengaruh yang sangat luas. Keduanya
sangat berperan dalam pola kehidupan yang terjadi di masyarakat dan pengaruh keduanya
akan membentuk pola kehidupan di masyarakat. Ada berbagai faktor perubahan sosial
yang bisa saja terjadi dan setiap perubahan kehidupan sosial memiliki pengaruh yang
penting. Pada dasarnya dalam suatu lingkungan pasti banyak permasalahan sosial yang
terjadi dan setiap masalah sosial memiliki karakteristik yang berbeda-beda.

B. Perbedaan Sosiologi dan Antropologi Hukum

Walaupun terdapat banyak persamaan antara sosiologi dan antropologi hukum, tentu saja keduai
ilmu ini memiliki beberapa perbedaan diantaranya;4

1. Sosiologi Hukum
a. Mengkaji hubungan timbal balik antara hukum dan gejala sosial yg ada di dalam
masyarakat yang dilakukan secara analitis dan empiris.
b. Objeknya dipengaruhi hukum tertulis
c. Metode penelitian lebih dipusatkan pada Kuantitatif daripada kualitatif karena
sosiologi mempelajari kehidupan masyarakat dan harus mengunakan data statistik
untuk mendapatkan data yang otentik dan valid.
d. Ranah keilmuan banyak mempelajari segala hal tentang masyarakat hingga solusi-
solusi yang menciptakan integrasi masyarakat.

Sosiologi hukum bermaksud untuk menggambarkan hukum yang sebenar-benarnya


berlaku dalam pergaulan masyarakat, yang implisit berlaku bukan yang ekplisit menurut
kaidah-kaidah hukumnya yang ideologis. Dalam sosiologi hukum nampak adanya saling
pengaruh mempengaruhi antara hukum dengan faktor-faktor kemasyarakatan yang lain,

4
Sanjaya, Irma Destiny. "Perbedaan Antropologi Hukum, Sosiologi Hukum dan Hukum Adat," OSF
Preprints j87t6, Center for Open Science, 2021, hlm.5-6.
misalnya pengaruh ekonomi, pengaruh agama dan sebagainya. Dengan demikian nampak
seolah-olah batas antara sosiologi hukum dan antropologi hukum menjadi samar-samar,
diarenakan seolah-olah tujuannya sama.

2. Antropologi Hukum
a. Kajiannya dengan mempelajari hukum dengan latar belakang budayanya seperti
sejarah,lingkungan hidup, keluarga, pemukiman, politik dsb
b. Obyek kajian terhadap budaya yang ada pada  manusia berdasarkan hukum yang
tidak tertulis.
c. Metode penelitian menggunakan Deskriptif, Kualitatif, Holistik, dan Komparatif
d. Antropologi mempelajari tentang budaya yang ada pada kalangan masyarakat dalam
suatu etnis tertentu. Tentunya antropologi lebih juga menitikberatkan pada personal
dan penduduk yang merupakan masyarakat tunggal.

Apabila antropologi hukum mengunakan hukum yang ideal sebagai titik tolak dalam
penelitian untuk mengetahui apakah dan sejauh manakah kaidah-kaidajh hukum itu
dilaksanakan anggota-anggota masyarakat tertentu, terutama masyarakat sederhana atau
masyarakat pedesaan ; maka sosiologi hukum menggunakan hukum ideal sebagai titik
tolak penelitiannya untuk mengetahui apakah dan sejauh manakah kaidah-kaidah hukum
itu berlaku sesunguhnya dalam pergaulan hidup masyarakat, terutama masyarakat
modern.
PENUTUP

Kesimpulan

1. Hubungan antara Sosiologi dan Antropologi Hukum memiliki keterkaitan atau memiliki
hubungan yang dekat. Beberapa fokus kajiannya dilihat dari tujuan, objek, serta pengaruh
memiliki persamaan.. Kedua ilmu ini dapat saling menukar atau saling melengkapi baik
menyangkut paradigma ataupun metode yang digunakan dalam mengungkap suatu
fenomena sosial.
2. Perbedaan antara Sosiologi dan Antropologi Hukum ialah antropologi hukum
mengunakan hukum yang ideal sebagai titik tolak dalam penelitian untuk mengetahui
apakah dan sejauh manakah kaidah-kaidah hukum itu dilaksanakan anggota-anggota
masyarakat tertentu, terutama masyarakat sederhana atau masyarakat pedesaan ; maka
sosiologi hukum menggunakan hukum ideal sebagai titik tolak penelitiannya untuk
mengetahui apakah dan sejauh manakah kaidah-kaidah hukum itu berlaku sesunguhnya
dalam pergaulan hidup masyarakat, terutama masyarakat modern.
DAFTAR PUSTAKA

Nurmansyah, G, Rodliyyah, N, Hapsari, R.A, “Pengantar Antropologi:Sebuah Ikhtisar


Mengenal Antropologi”, [e-book],
https://ubl.ac.id/monograph-ubl/index.php/Monograf/catalog/download/35/60/295-1?inline=1,
Bandar Lampung: Aura Publisher, 2019.

Rumapea, M.E., “Buku Ajar Antropologi Hukum”. [e-book], https://books.google.co.id/books?


id=mDMWEAAAQBAJ&printsec=frontcover&hl=id#v=onepage&q&f=false, Medan: Yayasan
Kita Menulis, 2021.

Sanjaya, Irma Destiny. "Perbedaan Antropologi Hukum, Sosiologi Hukum dan Hukum
Adat," OSF Preprints j87t6, Center for Open Science, 2021.

Umanailo, M.Chairul Basrun, “ Buku Ajar Sosiologi Hukum”, Fam Publishing, 2016.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai