2111 4206 1 SM
2111 4206 1 SM
Abstrak
Fast fashion can be interpreted as a quick response effort in providing the latest
fashionable clothes according to consumer demand. This can lead to a accumulation of
clothes which eventually becomes clothing waste. Clothing waste can be overcome with
two opportunities, namely reuse and reduction, this reduction method uses the principle
of sustainable design. Sustainable that is raised is a modular design. "Modular design"
is a kind of design fashion that can not only make clothes more attractive, allow the
wearer to participate in choices, increase the possibility of clothing styles, but also can
extend the service cycle of clothes. In this "fast fashion" market, modular design ideas
can be a breaking point, helping us find ways to balance low-carbon and eco-friendly
needs and fashion. Therefore, there is a need for a ready-to-wear fashion modular
design that inspires the Woloan Minahasa Stage House that can be disassembled. This
will be the common thread in the creation of the work.
52
Vol. I, No. 1, Desember 2021 Style: Journal of Fashion Design
waktu 6 bulan untuk memasarkan bagian yang tidak saya suka dan
busana modis terbaru pangsa pasar menggantinya dengan warna atau
industri pakaian. Fast fashion model yang lain. dan saya berfikir
manawarkan waktu yang lebih cepat, pakaian pun bisa dibuat sedemikian
cukup dalam beberapa minggu saja rupa. Dengan membuat konsep baju
proses pengembangan busana dari lepas pasang atau yang disebut
desain hingga busana siap pakai. "Desain modular", secara sederhana
Sebagai pelopor pengecer Fast merupakan produk dari
Fashion, Topshop telah mengurangi elemen-elemen tertentu
waktu pemasarannya menjadi 6–9 bersama-sama membentuk
minggu sedangkan waktu H&M asubsistem fungsi spesifik,
untuk memasarkan hanya 3 minggu. subsistem sebagai modul universal
Selain mengurangi waktu ke pasar, dan elemen produk lainnya pada
industri fast fashion menawarkan berbagai kombinasi, merupakan
sejumlah besar gaya pakaian yang sistem baru, menghasilkan berbagai
berbeda. fungsi yang berbeda atau sama.
Hal itu dapat menyebabkan Desain modular pada pakaian persis
terjadinya penumpukan pakaian membongkar pakaian untuk bagian
yang tahapan akhirnya menjadi yang berbeda, dan setiap bagian
limbah pakaian. Limbah pakaian sebagai modul dapat dibongkar
dapat diatasi dengan dua peluang untuk disatukan dengan yang lain.
yaitu penggunaan kembali dan Modular desain membuat pakaian
pengurangan. Disini penulis tidak lagi dianggap sebagai produk
menggunakan peluang yaitu yang lengkap, tetapi secara
pengurangan, dengan pengurangan keseluruhan terdiri dari beberapa
itu penulis menggunakan modul. Modul-modul ini dapat
pengembangan desain fashion diintegrasikan sesuai keinginan
dengan prinsip sutainable design. pemiliknya (Meng-Mi Li, 2017;
Merujuk dari pemasalahan di Journal of Arts & Humanities ).
atas penulis menggunakan konsep Berdasarkan latar belakang
seperti mainan lego yang dapat di di atas maka penulis merumuskan
lepas pasang, jika saya tidak masalah yaitu, bagaimana membuat
menyukai warna pada salah satu koleksi busana siap pakai dengan
bagian lego tersebut saya tidak perlu menggunakan konsep modular
membuangnya semua, melainkan clothing yang terinspirasi dari
saya bisa melepaskan salah satu system bongkar pasang “Rumah
53
Vol. I, No. 1, Desember 2021 Style: Journal of Fashion Design
54
Vol. I, No. 1, Desember 2021 Style: Journal of Fashion Design
55
Vol. I, No. 1, Desember 2021 Style: Journal of Fashion Design
56
Vol. I, No. 1, Desember 2021 Style: Journal of Fashion Design
57
Vol. I, No. 1, Desember 2021 Style: Journal of Fashion Design
58
Vol. I, No. 1, Desember 2021 Style: Journal of Fashion Design
59
Vol. I, No. 1, Desember 2021 Style: Journal of Fashion Design
60
Vol. I, No. 1, Desember 2021 Style: Journal of Fashion Design
61
Vol. I, No. 1, Desember 2021 Style: Journal of Fashion Design
62
Vol. I, No. 1, Desember 2021 Style: Journal of Fashion Design
63
Vol. I, No. 1, Desember 2021 Style: Journal of Fashion Design
64