Anda di halaman 1dari 5

DOKUMENTASI PERJALANAN

Dokumentasi merupakan kegiatan mengumpulkan, mengelola, mengembangkan data, informasi, berupa


benda,tulisan,gambar, foto, atau video yang dapat dijadikan dukungan dalam membuat laporan, memproduksi
suatu karya tulis dan karya media.

Dokumentasi di dapat dari pendapat, kegiatan dan atau peristiwa/kejadian. Dokumentasi dapat berupa data,
informasi, gambar, foto dan video. Hasil dokumentasi dapat dijadikan materi untuk pembuatan laoran kegiatan,
karya tulis akademis (tulisan ilmiah), karya jurnalistik (berita dan feature) dan karya broadcasting (berita dan
feature.

LAPORAN PERJALANAN

Suatu ikhtisar atau uraian tentang hal ihwal pelaksanaan suatu kegiatan yang harus disampaikan oleh
pelaksana kepada yang memberi tugas atau pihak lainnya yang terkait dan berkepentingan.

Kegunaan laporan perjalanan

 Bahan penilaian suatu kegiatan


 Dasar penentuan kebijakan organisasi dan pimpinan.
 Bahan penyusunan kegiatan berikutnya.
 Dokumen kegiatan organisasi.
 Bahan informasi internal dan eksternal.
 Media pelatihan kemampuan anggota organisasi dalam penulisan untuk penugasan, akademik maupun
profesi.

Untuk dapat membuat laporan perjalanan yang baik dan komunikatif diperlukan kemampuan dasar menulis
dan juga pelaksanaan perjalanan yang rapi. Selanjutnya rencana perjalanan yang matang, kerjasama yang kompak
dan tujuan perjalanan yang jelas merupakan unsur-unsur yang penting dalam sebuah perjalanan. Untuk dapat
merekam kejadian dalam sebuah perjalanan dibutuhkan alat perekam seperti buku perjalanan, tape recorder dan
kamera foto dan video. Mungkin awalnya akan sangat membosankan jika harus terus menerus menulis dalam
melakukan perjalanan apalagi perjalanan panjang. Tapi manfaat tulisan sealama perjalanan terasa dalam

4
menyusun laporan. Dan dengan sendirinya laporan akan berguna bagi orang yang akan pergi ke tempat yang
dimaksud.

Isi dan sistematika penulisan laporan :

A. Bagian depan
 Halaman judul
 Kata peangantar yang berisi :
maksud dan penulisan laporan
ucapan terima kasih
lain-lain yang sekiranya perlu
 Daftar isi

B. Pendahuluan
Pendahuluan berisi :
 Latar belakang kegiatan berisi proses kegiatan secara umum
 Maksud dan tujuan berisi maksud dari kegiatan tersebut dan tujuan kegiatan secara detail
 Waktu dan tempat kegiatan dan dipaparkan secara detail mengenai lokasi berlangsungnya
kegiatan tersebut.
 Batasan masalah dan perumusan masalah / Ruang lingkup laporan

C. Inti laporan
Inti laporan berisi :
 Pelaksanaan kegiatan. disini dijelaskan mengenai jalannyakegiatan mulai dari pra kegiatan sampai
pasca kegitan (detailtanggal dan waktunya), Rencana kegiatan, peserta.
 Hambatan di perjalanan, berisi penjelasan mengenai kesulitan-kesulitanyang dihadapi saat
perjalanan dan hal-hal yang menyebabkan perjalanan tidak sesuai dengan scenario operasi.
 Hal penting lainnya, berisi penjelasan mengenai hal-hal pentingyang perlu diperhatikan

D. Penutup
Penutup berisi kesimpulan dan saran. Kesimpulan berisi point-point penting atau hasil kegiatan yang
didapat dari perjalanan tersebut.
Saran berisi masukan untuk perbaikan kegiatan serupa yangakan dilajutkan berikutnya.

E. Lampiran
Lampiran berisi
 Jalur transportasi
 Logistik dan peralatan
 Foto
 Jalur perjalanan
 Anggaran belanja dan pendapatan
 Susunan panitia dan peserta
 Copy surat izin, tanda bukti dan keterangan lain yang dianggap perlu

Bahasa Laporan Perjalanan

1. menggunakan bahasa yang baik dan benar dalam arti tata bahasa, gaya bahasa dan ejaan bahasa
Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan aturan yang berlaku

4
2. menggunakan kalimat yang cermat, tepat, ringkas dan manusiawi
Cermat artinya :
setiap bagian kalimat mempunyai kaitan yang benar dengan bagian lainnya menempatkan bagian-bagian
yang dihubungkan secara bersama-sama memberikan penjelasan pada kata-kata yang mengandung
ambiguitas (interpretasi lebih dari satu)
Tepat artinya :
isi kalimat tidak menyimpang ari materi laporan.
Ringkas artinya :
Tidak bertele-tele dalam mengungkapkan isi kalimat
Manusiawi artinya :
Menggunakan kalimat yang mudah dibaca,kalimat yang panjang hanya digunakan jika kalimat pendek
tidakdapat mewakili.
3. sedapat mungkin menggunakan bahasa Indonesia, istilah asing digunakan dengan memakai tanda kutip,
digaris bawah atau cetakmiring.

DASAR FOTOGRAFI

Fotografi secara harfiah merupakan gabungan kata foto dan grafi yang masing-masing bermakna cahaya
dan menulis , jadi fotografi dapat diartikan sebagai menulis atau melukis dengan menggunakan cahaya. Cahaya
merupakan komponen utama dalam fotografi, tanpa cahaya mustahil fotografi dapat berlangsung Dalam fotografi
tercakup serangkaian kegiatan yakni memotret, mencuci film, mencetak foto , dan membesarkannya. Seluruh
kegiatan diatas dapat dikerjakan secara individual dan manual, namun juga dapat juga hanya sebagian saja yang
harus dikerjakan secara individual dan manual, karena sebagian telah dikerjakan secara profesional oleh
perusahaan perfilman.

Tidak sedikit teknik yang telah dikembangkan dalam dunia fotografi sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi sekarang ini. Namun dasar yang harus dimiliki sebelum terjun ke dunia ini, adalah :

1. Pengetahuan kamera,

Kamera merupakan peralatan utama dalam fotografi, khususnya memotret atau mengambil gambar objek
yang diinginkan mengenal kamera secara mendalam baik dari segi teknis maupun fungsional. Berdasarkan
jumlah reflektor yang dipergunakan, kamera dapat digolongkan menjadi :

 Kamera range finder , diantaranya adalah kamera yang populer dengan sebutan pocket camera.
Disamping view finder yang terpisah dengan lensanya , kamera pocket ini hanya digunakan untuk
kebutuhan pembuatan foto yang cepat dan sederhana, sesederhana fasilitas yang disediakan.
 Kamera Releks Lensa Tunggal (Single Lens Reflektor - SLR), menggunakan satu lensa dimana
bayangan dari objek yang hendak diambil gambarnya jatuh pada satu cermin yang merefleksikan
keview finder . Agar bayangan objek tidak terlihat terbalik , digunakan suatu penta prisma
sebagai pembalik bayangan sebelum mencapai view finder.
 Kamera Refleks Lensa Kembar (Double Lens Reflektor – DLR), menggunakan dua buah lensa
tersusun dimana antara fungsi pengambil cahaya pantulan objek yang akan menimbulkan bayangan
pada klise terpisah dengan fungsi pengamat objek (viewfinder). Disini akan muncul efek paralaks
yakni perbedaaan pengamatan objek dengan hasil bayangan objek yang terjadi pada klis terutama
pada pemotretan jarak dekat (close-up)

4
komponen dasar kamera sebagai berikut :

 Lensa, mempunyai fungsi utama sebagai pintu msuk cahaya dari pantulan sinar objek yang hendak
diambil gambarnya
 Speed shuter , bertugas mengatur dan mengontrol jumlah serta lamanya cahaya yang masuk ke
film
 Focal Plane (tabir film), menentukan kecepatan penyinaran film
 Diafragma , bertugas mengatur ukuran lubang yang menentukan jumlah cahaya yang akan masuk.
 Speed shuter release , tombol pelepas speed shuter / rana.
 Depth of Field (Skala ruang tajam ) , skala penunjuk batas-batas ketajaman objek yang
diinginkan.
 View Finder (Jendela Pengamat), pada intinya lubang / jendelauntuk mengamati objek yang akan
diambil
 Film Advance Lever ( Tuas pengokang film )
 Film Speed Dial gelang pengatur kecepatan film (ASA/ISO/BS/DIN) yang akan dipergunakan.
 Self Timer, komponen penangguh waktu pelepasan rana.
 Film Rewind Crank , tuas penggulung balik film yang sudah terpakai
 Hot Shoe, sepatu tempat dudukan lampu kilat
 Light Meter Switch, tombol pengatu banyaknya cahaya yang dibutuhkan
 Flash Contacts, terminal sinkronisasi lampu klilat
 Lens Auto-manual Switch , kunci pelepas rana

2. Penguasaan sifat lensa,

Mempunyai fungsi utama sebagai pintu masuk cahaya dari pantulan sinar objek yang hendak diambil
gambarnya. Sehubungan dengan jenis lensa yang bervariasi dan mempunyai karakteristik dan sifat masing-
masing, penguasaan lensa sangat menentukan hasil akan kita dapat. Kita harus tahu betul kapan menggunakan
lensa normal, lensa tele, lensa sudut lebar dan sebagainya sesuai dengan objek yang akan klita abadikan
gambarnya.Menurut jenisnya, lensa dapat dibagi menjadi :

 Lensa normal , adalah lensa standar kamera yang umumnya mempunyai panjang titik api 50 mm.
 Lensa Wide Angle atau sudut lebar, mempunyai sudut pandang yang sangat lebar dengan ukuran
panjang titik api yang biasanya dibawah 35 mm. Digunakan pada pemandangan, interior ruangan
dan kebutuhan sudut pandang lebar lainnya.
 Lensa Tele, mempunyai panjang titik api yang besar (diatas 70mm) dan mempunyai sudut pandang
sempit. Lensa tele ini mampu mendekatkan objek yang sangat jauh dan sangat bagus untuk foto
close-up dan kegiatan para paparazi.
 Lensa Zoom, memiliki lebih dari satu titik api sehingga kita tidak perlu repot mengganti-ganti
lensa pada satu kamera pada kegunaan yang berbeda. Lensa Makro / Mikro mempunyaikemampuan
pembesaran objek yang akan dipotret. Biasa digunakan untuk pemotretan close-up objek kecil
seperti serangga , bunga dsb.
 Lensa Fish Eye atau mata ikan , memiliki karakteristik yang sama dengan mata ikan sehingga
sudut pandangnya bisa sangat lebar (mendekati 360 derajat), membuat foto yang dihasilkan
melengkung.

4
3. penguasaan sifat cahaya dan pencahayaan, khususnya cahaya matahari yang selalu berubah dari waktu
kewaktu baik intensitas, warna dan arahnya. Karena sifat mata manusia yang sangat adaptif, sehingga
perubahan tersebut kurang kasat mata, namun kamera akan melihat hal lain dengan apa yang nampak pada
mata kita. Untuk itu sifat cahaya harus dikuasai dari waktu ke waktu dengan banyak pengambilan gambar
pada semua waktu.

4. momen dan komposisi, kesempatan hanya dating satu kali untuk itulah insting seorang fotografer diuji
untuk mengambik keputusan secara cepaat dan tepat apakaah suatu objek layak untuk diambil atau tidak.
Berlatih dan memperbanyak jam terbang akan sangat membantu meningkatkan kemampuan membaca
momen seorang fotografer.

Demikian juga dengan komposisi gambar yang kita inginkan dengan pengambilan sudut pandang tertentu pada
pencahayaan tertentu suatu susunan yang kacau akan berubah menjadi suatu yang harmonis yang tepat. Keduanya
berhubungan dengan kemampuan dan bakat yang harus terus menerus dilatih.

Beberapa hal yang menjadi pertimbangan dalam penentuan komposisi gambar adalah :

 subjek yang kita harapkan, jarak yang sesuai format vertical-horizontal atau yang lain
 Latar baik depan maupun belakang yang kita inginklan, apakah semuanya sudah proposional dan
menghidupkan gambar yang akan diabadikan.

“Fotografi is making a picture not taking a picture”

Anda mungkin juga menyukai