Anda di halaman 1dari 15

KARYA ILMIAH

Penggunaan Sampah Plastik serta Dampaknya di Sekolah SMA


NEGERI 1 CIBARUSAH

Disusun oleh :
1.) Amanda Zia C.
2.) Dandy Diaz Syahputra
3.) Difa Fauziah
4.) Ivadilla Agustina
5.) Pandi Katrsna
6.) Muhammad Rafly Sauh P
7.) Naura Gelia Rahima
8.) Nia Rahmadani

SMA NEGERI 1 CIBARUSAH 2023


Jl. Cikoronjo, Sindangmulya, Cibarusah, Bekasi, Jawa Barat 17340, Indonesia

1
LEMBAR PENGESAHAN

Penggunaan Plastik dan dampaknya di Sekolah SMA NEGRI 1 CIBARUSAH


Tahun 2023

Bekasi, 20 Maret 2023

Menyetujui,

Pembimbing Kepala SMA NEGERI 1 CIBARUSAH

Anwar Setiawan. S.Pd

1
Kata pengantar

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Penggunaan Plastik serta
Dampaknya di Sekolah SMA NEGERI 1 CIBARUSAH” ini dengan baik.

Karya Tulis Ilmiah ini disusun sedemikian rupa dengan sistematika penulisan sederhana
sehingga mudah dipahami para pembacanya. Terselesaikannya tugas ini tidak terlepas dari
bantuan berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya makalah ini.

Tak ada gading yang tak retak, penulis menyadari bahwa Karya Tulis ini masih memiliki
kekurangan-kekurangan yang dikarenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis.
Untuk itu sumbang saran dan kritik yang sifatnya membangun penulis harapkan dari semua
pihak guna perbaikan dalam karya tulis Ilmiah selanjutnya. Akhirnya penulis berharap semoga
Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Bekasi, 20 maret 2023

Penyusun

1
DAFTAR ISI

BAB I............................................................................................................................................................5
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................5
1.1 latar belakang masalah......................................................................................................................5
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................................6
1.3 Tujuan Penulisan...............................................................................................................................6
1.4 Manfaat Penulisan.............................................................................................................................6
1.5 Metode Penelitian.............................................................................................................................6
BAB 2...........................................................................................................................................................7
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................7
2.1 Pengertian Plastik..............................................................................................................................7
2.2 Sejarah Plastik....................................................................................................................................7
2.3 Jenis-Jenis Plastik...............................................................................................................................8
1. Berdasarkan Kemampuannya Dibentuk Kembali............................................................................8
2. Berdasarkan Kinerjanya...................................................................................................................8
3. Berdasarkan Kemampuan Daur Ulang.............................................................................................9
2.4 Dampak Plastik..................................................................................................................................9
2.5 Peran Masyarakat sekolah dalam Penanggulangan Plastik.............................................................10
2.5 Metode Penanggulangan Sampah Plastik........................................................................................10
2.5 Metode pemanfaatan sampah plastik.............................................................................................11
BAB III........................................................................................................................................................13
PENUTUP...................................................................................................................................................13
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................................14
3.2 Saran................................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................14

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 latar belakang masalah


Siapa yang tidak mengenal plastik? Hampir semua barang yang dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari terbuat dari plastik, seperti kemasan makanan, peralatan rumah tangga,
botol minuman, sampai kantong kresek. Hal ini bukan tanpa alasan, karena plastik merupakan
bahan yang sangat praktis dan ekonomis diolah menjadi suatu produk.

Penggunaan plastik dari waktu ke waktu pun terus mengalami peningkatan signifikan.
Hanya saja yang tidak dipahami masyarakat luas bahwa plastik bisa berdampak buruk terhadap
lingkungan. Pasalnya benda satu ini sulit untuk terurai di alam dan pemakaian dalam waktu lama
juga berbahaya bagi kesehatan.

Populasi dunia pada setiap harinya memakai atau menggunakan barang dengan material
berbahan plastik,tidak dipungkiri bahwa plastik digunakan sebagai bahan material dikarenakan
kuat, ringan dan tahan terhadap panas dan bahan kimia dibandingkan banyak materi lain.

Bahan plastik dapat dengan mudah ditemukan di berbagai produk, mulai dari kemasan makanan
dan minuman, kantong belanja, hingga peralatan rumah tangga. Ketika tidak lagi digunakan,
produk dari bahan plastik tersebut bisa menumpuk dan menjadi sampah di mana-mana.

Memanfaatkan plastik secara berlebihan juga menimbulkan dampak negatif kepada


lingkungan serta kesehatan. Selama manusia hidup tidak akan terlepas dari penggunaan plastik di
dalamnya. Oleh karena itu, diperlukan cara tepat untuk mengurangi dampak buruk yang
ditimbulkan sampah plastik.

Berbagai penelitian mengungkapkan bahwa penggunaan plastik dan limbah plastik kian
meningkat setiap tahunnya. Bahkan, ada riset yang menyebutkan bahwa Indonesia termasuk
salah satu negara penghasil sampah plastik terbesar di dunia. Tercatat jumlah sampah plastik dari
Indonesia ke lautan mencapai 56.333 metrik ton setiap tahunnya.

1
Mengingat pentingnya peran masyarakat terhadap hal tersebut, maka peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian terhadap Penggunaan Plastik serta Dampaknya di Sekolah SMA
NEGERI 1 CIBARUSAH.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah dalam karya tulis ilmiah ini adalah :

1) Dampak negatif dari penggunaan plastik


2) Mengapa kita harus menghindari penggunaan plastik yang berlebihan?

3) Bagaimana cara meningkatkan kesadaran siswa-siswi SMA NEGERI 1 CIBARUSAH untuk


mengelola sampah plastik di lingkungan SMAN 1CIBARUSAH ?

4) Cara yang bisa dilakukan untuk memanfaatkan sampah plastik?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah :

1) Untuk menjelaskan pentingnya tidak menggunakan sampah plastik secara berlebihan


dilingkungan SMA NEGERI 1 CIBARUSAH dan akibat yang ditimbulkan jika
menggunakan sampah plastik yang belebihan dilingkungan SMA NEGERI 1 CIBARUSAH.
2) Untuk menimbulkan dan meningkatkan kesadaran siswa-siswi SMA NEGERI 1
CIBARUSAH agar dapat menghemat sampah plastik disekolahnya.

1.4 Manfaat Penulisan


Dengan adanya karya ilmiah ini diharapkan kesadaran siswa-siswi SMA NEGERI 1
CIBARUSAH meningkat dalam hal menghemat penggunaan sampah plastik dilingkungan
sekolahnya agar lingkungan sekolah lebih bersih, indah dan membuat siswa-siswi nyaman dalam
menjalani proses belajar mengajar.

1.5 Metode Penelitian


Teknik/Metode pengum pulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah
dengan melakukan survei dan wawancara kepada beberapa siswa-siswi di SMA NEGERI 1
CIBARUSAH. Serta mencari dokumen-dokumen atau materi yang relavan dengan masalah-
masalah yang diteliti.

1
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Plastik


Plastik adalah salah satu makromolekul yang proses pembentukannya melalui tahap
polimerisasi. Polimerisasi adalah suatu proses penggabungan dari beberapa molekul sederhana
atau monomer menjadi molekul besar yang disebut makromolekul atau polimer melalui suatu
proses kimia.

Surono (2013) menyatakan pendapatnya mengenai plastik, yaitu senyawa polimer yang
unsur pembentuk atau pembangunnya adalah hidrogen dan karbon. Pengertian ini juga sejalan
dengan pendapat Ningsih (2010) bahwa plastik adalah produk polimerisasi sintetik yang
terbentuk dengan dasar kondensasi organik dan campuran zat tertentu.

Sementara itu Apriyanto dan Aryanti (2013) juga memberikan pengertian tentang plastik,
yaitu suatu bentuk barang yang berasal dari material polimer yang didinginkan serta digunakan
untuk mengemas. Menurutnya plastik dapat dicetak dengan berbagai macam jenis dan bentuk.

Bahan plastik dapat dibentuk berdasarkan apa yang dibutuhkan ketika terpapar oleh
tekanan dan suhu panas. Bentuknya sendiri bermacam-macam mulai dari batangan, balok,
hingga silinder. Semua bentuk dasar tersebut kemudian dapat diolah kembali menjadi kresek,
pembungkus makanan, kemasan botol, dan sebagainya.

Plastik adalah bahan yang sangat mudah terbakar, sehingga dapat meningkatkan peluang
terjadinya kebakaran. Belum lagi asap yang dihasilkan dari pembakaran plastik mengandung gas
beracun seperti Hidrogen Sianida (HCN) dan Karbon Monoksida (CO) yang berbahaya bagi
tubuh. Dampaknya bagi lingkungan adalah menyebabkan pencemaran udara. Membuang plastik
ke alam bebas juga tidak dianjurkan, karena sulit terurai oleh mikroorganisme dan
mengakibatkan penurunan populasi fauna di tanah. Dampak buruk yang dihasilkan adalah
menurunnya persediaan mineral organik dan anorganik dan juga menghalangi ruang udara,
sehingga jasad renik kekurangan oksigen di dalam tanah, menurunnya persediaan mineral
organik dan anorganik dan juga menghalangi ruang udara, sehingga jasad renik kekurangan
oksigen di dalam tanah. 

2.2 Sejarah Plastik


Sejarah plastik dimulai pada tahun 1862, ketika Alexander Parkes pertama kali
menemukan produk yang terbuat dari selulosa. Produk tersebut kemudian dikenal dengan
nama parkesine. Selanjutnya seorang ahli kimia berkebangsaan New York bernama Leo
Baeklend menghasilkan bahan sintetis pertama pada tahun 1907.

1
Bahan sintetis temuan Baekland tersebut dikenal dengan sebutan bakelite dan berbentuk
resin cair. Bakelite tersebut mempunyai sifat tidak mencair, tidak meleleh saat dicelup dalam
larutan asam cuka, dan juga tidak terbakar. Hanya saja dengan karakteristik tersebut
bahan bakelite menjadi tidak bisa berubah lagi. Plastik seperti yang saat ini dikenal sendiri baru
mulai dikembangkan secara luas pada tahun 1975 oleh beberapa tokoh besar seperti Montgomery
Wrad, J. C,. Penny, Montomery Ward, Sear, dan masih banyak tokoh penting lainnya.

Perkembangan plastik di pasaran sejak tahun tersebut mengalami peningkatan yang


signifikan. Di mana pada tahun 1930-an jumlah produksi dalam setahun hanya mencapai
beberapa ratus ton, sedangkan pada tahun 1990-an meningkat menjadi 150 juta tin dan patd
tahun 2002.

2.3 Jenis-Jenis Plastik


Jenis plastik dapat diklasifikasikan berdasarkan berbagai sudut pandang. Secara umum ada tiga
cara mengklasifikasi plastik, yaitu berdasarkan kemampuannya untuk dibentuk kembali atau
tidak, berdasarkan kinerjanya, dan terakhir berdasarkan sifatnya ketika didaur ulang kembali.

1. Berdasarkan Kemampuannya Dibentuk Kembali

Jenis plastik berdasarkan bisa atau tidaknya bahan tersebut dibentuk kembali dapat dibagi
menjadi dua jenis. Kedua jenis tersebut adalah plastik yang dapat dibentuk atau biasa juga
disebut thermosetting dan plastik yang tidak bisa dibentuk kembali yang dikenal dengan
istilah thermoplastik.

 Thermosetting merupakan plastik yang apabila sudah dibuat dalam bentuk padatan, maka
plastik tersebut tidak bisa dicairkan kembali pada saat dipanaskan. Dengan sifat tersebut
maka plastik jenis ini tidak bisa untuk didaur ulang kembali. Contohnya adalah Resin
Melamin, Urea-Formaldehida, dan Resin Epoksi.
 Thermoplastik merupakan plastik yang dapat mencair jika dipanaskan pada suhu tertentu,
sehingga memungkinkan apabila ingin dibentuk sesuai dengan keinginan. Plastik jenis
juga sekaligus menjadi jenis yang dapat didaur ulang kembali nantinya. Contohnya
adalah Polietilen (PE), Polikarbonat (PC), dan Polistiren (PS).

2. Berdasarkan Kinerjanya

Jenis plastik berdasarkan kinerjanya dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu plastik teknik, teknik
khusus, dan komoditas. Pengklasifikasian jenis ini juga bisa disebut plastik berdasarkan sifat dan
ketahanannya.

 Plastik teknik atau teknis mempunyai kinerja tahan panas bahkan sanggup bertahan pada
suhu di atas 100 derajat Celcius. Jenis ini juga mempunyai sifat mekanik yang bagus,
sehingga dapat dimanfaatkan sebagai komponen otomotif dan elektronik. Contohnya
adalah PBT, PC, PA, dan POM.

1
 Plastik teknik khusus adalah jenis plastik yang mempunyai ketahanan panas meski berada
pada suhu di atas 150 derajat Celcius. Sifat mekanik plastik ini sangat bagus, sehingga
dijadikan sebagai komponen untuk membuat pesawat. Contohnya antara lain PSF, PAI,
PAR, dan PES.
 Plastik komoditas merupakan jenis plastik yang tidak tahan panas dan mempunyai sifat
mekanik yang tidak begitu baik. Maka dari itu plastik jenis biasanya digunakan untuk
membuat produk sehari-hari seperti pembungkus makanan dan barang elektronik. Contoh
plastik komoditas yaitu PMMA, PE, PS, ABS, dan SAN.

3. Berdasarkan Kemampuan Daur Ulang

Plastik juga dapat dikelompokkan berdasarkan kemampuannya untuk didaur ulang. Jenis plastik
ini biasanya ditandai dengan kode tertentu yang dibuat oleh American Society of Plastic
Industry. Kode tersebut berbentuk segitiga panah dan didalamnya ada nomor yang menjadi kode
dan resin yang mempunyai informasi tertentu.

 PET. Polyethylene terephtalate dengan kode PET adalah plastik yang pemakaiannya


ditujukan hanya sekali pakai. Contoh plastik jenis ini adalah botol kecap, botol obat,
botol air mineral, botol kosmetik, botol jus, dan juga botol minyak goreng.
 HDPE. High-Density Polyethylene berkode HDPE adalah plastik yang aman untuk
digunakan, karena mempunyai kemampuan mencegah reaksi kimia. Jenis ini sangat
cocok untuk digunakan sebagai botol susu cair, botol kosmetik, botol obat, dan juga
jerigen pelumas.
 PVC. PVC adalah kode dari Plyvinyl Chloride adalah plastik yang terbuat dari resin keras
dan liat serta mengandung DEHA, sehingga kurang baik digunakan sebagai pembungkus
makanan. Contoh penggunaan PVC yaitu pipa air, botol pembersih, taplak meja, mainan,
dan botol sambal.
 LDPE atau Low-Density Polythylene merupakan plastik yang dibuat dari minyak bumi
serta memiliki resin kuat dan keras. Jenis ini dianggap sebagai yang paling bermutu baik
dan aman. Contoh plastik LDPE antara lain botol, tas kresek, pembungkus daging beku,
dan juga perangkat komputer.
 PP atau Polypropylene dan kadang juga Polypropene adalah plastik yang bersifat keras,
lentur, dan tahan terhadap lemak. Jenis ini mudah dibentuk ketika ada pada suhu yang
sangat panas. Contohnya barang yang berbahan dasar PP yaitu sedotan, tutup botol,
bungkus margarin, tali, dan pot tanaman.
 PS atau Plystyrene juga mudah dibentuk ketika ada dalam suhu panas tinggi dan
mempunyai sifat sangat kaku apabila berada dalam suhu ruang. Plastik jenis PS biasanya
dibuat menjadi nampan, gelas plastik, styrofoam, kotak CD, dan juga mainan anak.
 O atau Other merupakan jenis plastik selain dari jenis-jenis yang telah disebutkan. Jenis
ini biasanya dibentuk dengan mencampurkan dua atau lebih jenis plastik lainnya. Adapun
contoh penggunaan plastik O yaitu suku cadang mobil, galon air, botol susu bayi,
peralatan rumah tangga, sikat gigi, dan lego.

2.4 Dampak Plastik


Plastik sebenarnya mempunyai dampak yang begitu buruk untuk lingkungan terutama dari
sifatnya yang tidak bisa diuraikan oleh mikroorganisme apapun. Jadi ketika dibuang di tanah

1
plastik akan menghambat intensitas udara yang diterima oleh hewan yang habitatnya di dalam
tanah. Selain itu tanah juga akan menjadi tercemar akibat bahan kimia yang dikandung oleh
plastik. Akibatnya tidak hanya terjadi pada kesuburan tanah, melainkan terhadap air di dalam
tanah dan fauna seperti cacing. Fauna yang hidup di tanah bisa saja memakan plastik yang dapat
menyebabkan terganggunya sususan rantai makanan.
Menurut Pengamatan yang dilakukan penulis hampir selururuh tempat tempat di sekolah
SMA NEGERI 1 CIBARUSAH terdapat sampah plastic yang berserakan, mulai dari kolong
meja hingga kamar mandi.

Sampah plastik yang bertumpuk dapat menimbulkan bau yang tidak sedap, pencemaran
lingkungan sekolah yang dapat menjadi sumber penularan penyakit, mengganggu estetika, serta
menurunkan tingkat kenyamanan dan pada akhirnya mengganggu berjalannya proses belajar
mengajar serta kegiatan-kegiatan atau aktivitas yang dilakukan di lingkungan sekolah.

2.5 Peran Masyarakat sekolah dalam Penanggulangan Plastik


Inti utama atau hal penting yang dipelajari dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah
pada zaman ini adalah untuk menciptakan siswa-siswi yang bermoral dan memiliki etika yang
baik terhadap sosial maupun lingkungannya, oleh karena itu peran guru juga sangatlah penting
dalam menciptakan Sekolah SMA NEGERI 1 CIBARUSAH yangh indah dan nyaman serta
terhindar dari pemakaian plastic yang berlebih sebagai tempat belajar bagi para siswa-siswinya.
Bimbingan dan arahan serta contoh dari para guru sangatlah dibutuhkan, perhatian yang
ketat serta pemberian hukuman kepada siswa-siswi yang masih menggunakan bahan plastik yang
berlebih dan membuangnya sembarangan merupakan salah satu contoh yang dapat dilakukan.
Disamping itu sebagai siswa-siswi seharusnya kita dapat memiliki rasa cinta terhadap
lingkungan terutama di sekolah, dan tidak melanggar aturan yang sudah di sediakan di
sekolahnya, berperan penting dalam kegiatan-kegiatan pemanfaatan dan penanggulangan plastik
di sekolahnya dengan berbagai kreatifitas yang dapat dilakukan. Tidak hanya para guru dan
siswa-siswinya akan tetapi seluruh masyarakan di sekolah pun harus membantu dalam
mengupayakan pengurangan pemakaian plastik. Mulai dari pihak kantin walaupun akan
menyebabkan kenaikan harga makanan/minuman yang dijual akan tetapi bisa membantu dan
menciptakan sekolah yang indah dan bersih dari sampah plastik.

2.5 Metode Penanggulangan Sampah Plastik


Hampir di setiap penjuru lingkungan, keberadaan sampah plastik tak bisa dihindari.
Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) 2021, limbah plastik Indonesia mencapai 66 juta ton
per tahun.Bukan rahasia umum lagi bahwa sampah plastik tidak bisa terurai begitu saja. Bahkan,
beberapa jenis sampah plastik baru bisa terurai setelah ratusan tahun. Minimnya kesadaran
tentang dampak sampah plastik masih menjadi ironi. Lingkungan air, tanah, dan udara menjadi
sasaran utama. Lantas siapa sasaran berikutnya? Tentulah manusia. Berbagai senyawa kimia
yang terkandung di dalamnya bisa menimbulkan beragam masalah kesehatan bagi manusia.

1
Kesadaran untuk menghindari penggunaan plastik secara berlebihan menjadi salah satu
solusinya. Dimulai dengan memperhatikan penggunaan plastik diri sendiri. Berikut merupakan
beberapa upaya kecil yang dapat kita lakukan untuk mengurangi penggunaan plastik:
1) Membawa Kantong Belanja Sendiri
Meskipun kantong plastik memang praktis, tapi hal inilah yang membuat sampah pada bumi
terus bertumpuk tak terkendali. Membawa kantong belanja sendiri saat belanja atau bepergian
adalah cara yang paling mudah untuk berkontribusi mengurangi sampah pribadi.
2) Membawa Botol Minum atau Tumbler
Apa yang dibutuhkan ketika haus? Tentu, air minum. Ketika haus jawabannya tidak harus
membeli air minum kemasan. Lebih baik menyiapkan air minum dari rumah dengan
menggunakan botol minum atau tumbler. Selain bentuk dari peduli terhadap lingkungan,
membawa botol minum sendiri juga bisa menghemat uang.
3) Tidak Menggunakan Sedotan Plastik
Sedotan plastik memang terlihat remeh. Tapi bayangkan jika ribuan orang yang berfikir seremeh
itu?. Tentulah sangat berdampak bagi lingkungan. Sekarang, mulailah mengganti sedotan plastik
dengan sedotan bambu atau kertas yang ramah lingkungan.
4) Hindari Membeli Makanan dan Minuman Kemasan Plastik
Usahakan, jangan membeli produk dalam kemasan sachet, tapi belilah produk yang dikemas
dalam ukuran besar untuk mengurangi sampah. Jika memungkinkan, pilih produk yang dikemas
dalam botol kaca atau daun.
5) Daur Ulang Sampah Plastik
Tidak semua plastik bisa didaur ulang. Namun, beberapa barang, seperti botol minuman dan pot
tanaman dapat dilakukan proses recycle. Kreasikan sampah plastik menjadi hiasan atau barang
lain yang dibutuhkan di rumah.

2.5 Metode pemanfaatan sampah plastik

1. Melakukan pemilahan sampah berdasarkan jenis


Penting bagi kita untuk mengetahui jenis-jenis sampah sebelum mengelolanya.
Klasifikasi sampah dibagi dalam tiga, antara lain sampah organik, anorganik, serta Bahan
Berbahaya dan Beracun (B3). Definisi pemilahan sampah itu sendiri adalah suatu proses
kegiatan penanganan sampah sejak dari sumbernya dengan memanfaatkan penggunaan sumber
daya secara efektif yang diawali dari pewadahan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan
hingga pembuangan melalui pengendalian pengelolaan organisasi yang berwawasan lingkungan.

1
Tujuan dari pemilahan sampah itu sendiri adalah: untuk memudahkan pembuangan dan
pengolahan kembai, untuk memisahkan pembuangan sampah organik, non-organik dan B3 dan
untuk membuat sampah menjadi ramah lingkungan.

2. Gunakan Botol Plastik untuk Menyiram Tanaman


Kenapa kita harus menggunakan botol plastik untuk menyiram tanaman? Ya jelas, untuk
menghemat budget kita karna jika masih bisa dipakai Kembali kenapa harus beli lagi. Selain bisa
untuk menyiram tanaman, botol plastik juga dapat digunakan sbaga wadah media tanam kebun
vertical. Pemanfaatan botol plastic dapat menghemat biasa dan mengurangi dampak pencemaran
lingkungan.
3. Jadikan Rumah Kaca untuk Tanaman
Rumah kaca melindungi tanaman dari panas dan dingin yang berlebihan, melindungi
tanaman dari badai debu dan "blizzard", dan menolong mencegah hama. Pengontrolan cahaya
dan suhu dapat mengubah tanah tak subur menjadi subur.
4. Gunakan Sebagai Pot Bunga
Manfaat membuat pot bunga dari botol bekas salah satunya mengurangi keberadaan
sampah botol bekas yang menumpuk karena botol bekas tersebut sulit untuk terurai. Pot tanaman
menjadi salah satu benda atau juga barang yang dibutuhkan untuk berkebun. Fungsinya apalagi
kalau bukan sebagai wadah untuk menanam tanaman, baik itu tanaman kecil ataupun yang besar.
Memilih pot tanaman tidak semudah yang kalian pikirkan, dan tidak boleh sembarangan.
Karena memilih pot tanaman itu harus diselaraskan dengan jenis tanaman, bahan pot dan
lainnya. Apabila salah maka bukan tidak mungkin tanaman kalian akan rusak atau membusuk.
5. Memanfaatkan Botol Plastik Sebagai Wadah Alat Tulis.
menghasilkan tempat pensil dari botol bekas yang bisa mengurangi penggunaan plastik
dan mengurangi dampak negatif dari sampah plastik

6. Jadikan Alat untuk Menanam Bibit


dalam penanganan limbah anorganik yang sulit terurai seperti sampah plastik. Oleh
karenanya perlu dilakukan upaya pengurangan atau pemanfaatan kembali sampah plastik
menjadi barang yang bernilai ekonomis.
Media tanam hidroponik sederhana dengan memanfaatkan botol plastik adalah salah satu
upaya mengurangi (reduce) keberadaan sampah anorganik. Penggunaan (reuse) serta pengolahan
kembali (recycle) botol plastik menjadi media tanam hidroponik tentunya sangat mudah
dilakukan. 

1
Dari beberapa metode tersebut setidaknya kita siswa siswi SMA NEGERI 1
CIBARUSAH mampu dan dapat melakukan salah satu atau akan lebih bagus lagi jika melakukan
keseluruhannya dari beberapa metode tersebut agar kiranya kita bisa mengurangi penggunaan
plastic dan menciptakan sampah plastic yang berlebih serta dapat menciptakan sekolah yang
indah, bersih, dan nyaman sesuai idaman kita.

1
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari pemaparan pembahasan Karya Ilmiah tentang Penggunaan Plastik serta Dampaknya
di Sekolah SMA NEGERI 1 CIBARUSAH diatas, penulis mendapatkan beberapa hal penting
atau kesimpulan yang dapat diambil, yaitu sebagai berikut:

 Plastik adalah jenis makromolekul yang dibentuk dengan proses polimerisasi.


 Dampak Plastik sangatlah berbahaya Karena bukan berasal dari senyawa biologis, plastik
memiliki sifat sulit terdegradasi (non- biodegradable). Plastik diperkirakan membutuhkan
waktu 100 hingga 500 tahun hingga dapat terdekomposisi (terurai) dengan sempurna.
Sampah kantong plastik dapat mencemari tanah, air, laut, bahkan udara.
 Tiga cara penanggulangan limbah plastik yang meliputi mengurangi penggunaan kantong
plastik dengan menggantinya dengan alat (kain) untuk membungkus barang atau dikenal
dengan furoshiki; pengolahan limbah plastik menggunakan metode fabrikasi; dan
penggunaan plastik biodegradable yang lebih mudah terurai di alam.

3.2 Saran

 Pengelolaan sampah plastik di lingkungan sekolah SMA NEGERI 1 CIBARUSAH harus


dijaga bersama-sama agar tidak terjadinya penumpukan sampah. Misalnya, siswa-siswi
untuk menjaga pengelolaan sampah dan rutin melaksanakan tiket pulang untuk membawa
sampah
 Untuk melakukan metode metode dalam penanggulangan dan pemanfaatan plastik
diperlukan prinsip Bersih “Pangkal Sehat” dikarenakan Kesehatan lebih penting dari
segalanya. Disamping itu mari kita tetep kuatkan keimanan dan kepercayaan kita kepada
Allah SWT, agar apa yang kita lakukan kiranya diberkati dan diridhoi oleh Allah SWT.

1
DAFTAR PUSTAKA

https://rimbakita.com/plastik/#:~:text=Pengertian%20Plastik%20Plastik%20adalah%20salah
%20satu%20makromolekul%2, diakses pada 20 Maret 2023

https://www.mongabay.co.id/2020/11/24/cara-indonesia-kurangi-sampah-plastik-hingga-70-
persen/, diakses pada 20 Maret 2023

https://jurnal.arraniry.ac.id/index.php/elkawnie/article/view/522#:~:text=Tiga%20cara
%20penanggulangan%20limbah%20plastik%20yang%20meliputi%20mengurangi,plastik
%20biodegradable%20yang%20lebih%20mudah%20terurai%20di%20alam, diakses pada 20
Maret 2023

Anda mungkin juga menyukai