Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN HASIL OBSERVASI

PENGOLAHAN MAKANAN

PENGOLAHAN MAKANAN
SAYURAN BEKU

Di susun oleh :
Nama : Najmah Khoirunisa
Kelas : X-11
No.Absen : 26
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan
nikmat serta hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan Makalah Laporan
Hasil Observasi Sayuran Beku tepat pada waktunya, Alhamdulillahi rabbil 'alamin.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada guru mata pelajaran kewirausahaan kami,
M. Khusaini, SPd, M.Si. yang telah membimbing kami selama pembelajaran
kewirausahaan di sekolah. Makalah ini saya buat dengan tujuan untuk memenuhi
nilai tugas kewirausahaan.
Dalam penyusunan laporan ini, saya menyadari bahwa hasil laporan observasi ini
masih jauh dari kata sempurna. Sehingga saya selaku penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian. Akhir
kata, semoga laporan hasil observasi ini dapat memberikan manfaat bagi para
pembaca. Selamat membaca makalah ini sampai akhir, terima kasih.

Gresik, 18 Agustus 2022


Najmah Khoirunisa
DAFTAR ISI
Judul…………………………………..……………………….………..1
Kata Pengantar………………………………….……………………..2
Daftar Isi………………………………………….…………..………...3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………...………………………….4
B. Rumusan Masalah……………………………………...………4
C. Tujuan……………………………………………………..…...5
D. Waktu & Tempat……………..………………………………...5
BAB II PEMBAHASAN
A. Alat & Bahan………..……………………………………....…6
B. Prosedur Kerja…………………………..…………..…….……6
C. Data Pengamatan………………...…………………………..…7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………..……..…………….....8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pembekuan sayuran adalah teknik preservasi yang paling sering dilakukan,
dibandingkan dengan teknik pengalengan dan pengeringan. Hal ini disebabkan karena
pembekuan dapat memberikan keunggulan dalam menjaga kualitas sayuran beku tetap
sama seperti bentuk segarnya jika dilihat dari sisi atribut sensori dan nutrisi (Patras et al.,
2011). Secara umum, pembekuan bisa mempertahankan nilai gizi dan kandungan produk.
Jika dibandingkan dengan produk segar, maka akan terlihat serupa. Terjadinya penurunan
kandungan zat gizi pada produk beku umumnya kecil. Selain itu, terdapat penelitian yang
menunjukkan bahwa pembekuan juga bisa memengaruhi nilai gizi. Contohnya seperti
brokoli beku memiliki kandungan vitamin B12 (riboflavin) yang lebih tinggi
dibandingkan dengan brokoli segar, tetapi berbeda dengan kacang polong beku yaitu
kandungan vitamin B12 lebih rendah dibandingkan dengan kacang polong segar.
Adapun kelebihan produk sayuran beku, antara lain :

 Terjangkau, praktis serta lebih mudah disiapkan


 Jenis sayuran selalu tersedia, sehingga ngga bergantung pada musim
 Umur simpan produk lebih lama

Terdapat beberapa tanda dan ciri sayuran beku yang sudah tidak layak dikonsumsi, antara
lain sebagai berikut :

 Berubah warna
 Mengeluarkan bau
 Kristal es di kemasan
 Sayuran berkerut
 Tekstur lengket dan berkerut

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja langkah-langkah yang dibutuhkan dalam pembuatan sayuran beku yang baik
dan benar sehingga aman untuk dikonsumsi?
2. Bagaimana kondisi sayuran beku jika di simpan di suhu penyimpana selama 4 hari berturut-
turut?
C. Tujuan penelitian
1. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui cara pembuatan sayuran beku yang praktis
dan tentunya aman untuk dikonsumsi bagi semua kalangan mulai dari anak -anak
hingga orang dewasa.
2. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kondisi sayuran beku jika di simpan di suhu
penyimpana selama 4 hari berturut-turut.

D. Waktu dan Tempat


Gresik. 18, Agustus 2022
BAB II
PEMBAHASAN
A. Alat dan Bahan :
 500 gram brokoli, potong-potong perkuntum
 500 gram buncis, pootong 2 cm
 Jagung manis, Dipipil
 300 gram wortel, potong dadu
 1 sdt garam
 1 sdt minyak goreng
 Air rebusan
 Air dingin & es batu
 Pisau
 Telenan
 Mangkuk
 Plastik ¼ Kg, Untuk kemasan
 Panci

B. Prosedur kerja :
 Cuci bersih wortel, buncis dan jagung, tempatkan di mangkuk terpisah. Panaskan
air di panci hingga mendidih, masukan 1 sdt garam kasar, dan 1 sdt minyak
goreng.
 Masukkan sayuran, dimulai dari buncis selama 1 menit, tiriskan langsung
masukan ke air es, hingga panas menghilang, kemudian tiriskan.
 Lakukan yang sama dengan wortel dan jagung. Setelah semua dingin, baru
dicampur jadi satu, kemudian dikemas ke dalam plastik, masukan ke freezer,
ambil secukupnya untuk dimasak.
 Sedangkan untuk brokoli, rendam terlebih dahulu dengan air larutan garam
sebentar saja, kemudian cuci perish, tiriskan. Rebus brokoli juga jangan terlalu
lam, cukup 30 detik saja, angkat dan masukan ke dalam air es, tiriskan hingga
benar2 dingin, kemudian baru dikemas ke dalam kantong plastik.
 Semua sayuran bisa dikemas ke dalam kantong plastik, disesuaikan jumlahnya.
 Usahakan kemas sayuran kedalam plastik, kira-kira cukup untuk sekali masak.
Sayuran ini bisatahan di freezer satu mingguan.
 Ketika mengeluarkan sayuran beku, rendam sebentar kedalam air, kemudian bilas
dengan air matang. Sayuran siap dimasak. Bisa untuk campuran salad, campuran
mie goreng, dibikin macaroni skutel juga enak.
C. Data Pengamatan
Data Proses Pengolahan Sayuran Beku
Urutan Lama Kondisi sayuran kantung
Proses Gambar Pendukung Penyimpanan tanpa lubang, penyimpanan
Pembuatan Sayuran Beku suhu dingin

Kondisi kemasan masih baik


1 0 Hari
dan sayur masih segar

1 Hari Kemasan masih baik dan


2
sayur masih segar

3 2 Hari Kemasan sedikit berembun

Kemasan sedikit berembun,


4 3 Hari
sayur tidak berbintik

Kemasan sedikit berembun,


5 4 Hari sayur tidak berbintik &
dalam kondisi baik

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diperoleh dari hasil observasi ini adalah bahwa sayuran
beku dapat menjadi alternatif yang praktis untuk mencukupi kebutuhan sayuran setiap
hari. Kemudian proses pembekuan ini dinilai lebih baik dari proses pengalengan dan
pengeringan bila dilihat dari proses pembekuan sayuran dalam suhu dingin. Proses
pembekuan ditambah dengan penambahan garam menghasilkan pengawetan yang efektif,
dan dengan adanya teknik pembekuan, dapat membuat masakan jadi lebih praktis namun
masih mempertahankan nilai gizi sayuran tersebut. Adapun kandungan gizi sayuran yang
mungkin berubah selama proses pembekuan :
1) Vitamin B kompleks
Proses pembekuan bisa mengurangi kandungan vitamin B1 dan B9 pada
sayuran. Ini karena vitamin B kompleks lebih sensitif terhadap suhu tinggi dan
cahaya.
2) Fitokimia
Zat fitokimia merupakan zat kimia yang ada pada tumbuhan. Sayuran beku
biasanya mengandung lebih sedikit zat fitokimia dibandingkan sayuran segar.
Akan tetapi, zat ini mungkin bertahan pada sayuran yang memiliki kulit.
Nah, berdasarkan informasi di atas, tentunya kita jadi lebih memahami tentang
kandungan dan manfaat produk sayuran beku. Jika dibandingkan dengan sayuran segar
yang memiliki umur simpan yang jauh lebih pendek, produk sayuran beku tentunya bisa
menjadi solusi dalam berbagai keadaan. Tapi, jika ketersediaan sayur mencukupi dan
akan segera digunakan, maka produk segar merupakan pilihan yang tepat.

https://www.studocu.com/id/document/universitas-pgri-semarang/tpp-teknologi-
pangan/laporan-pengemasan-dan-penyimpanan-sayur/20065474

Anda mungkin juga menyukai