1. Memilih diksi bahasa yang mudah dipahami. Mengalah dan menjadi pendengar yang
2. Memberikan contoh yang familiar. baik
3. Menggunakan gambar atau tulisan sebagai Tatapan bersahabat dan wajah ramah
reminder
Tips: DENGAR yaitu Dorong; Engga buka rahasia; Natap
4. Menunjukkan dukungan emosional mata; Gak mencela/ mengejek; Angguk, Angkat bahu, Alat
bantu, Akrab, Atensi; dan Resume (Rumuskan).
1. Prinsip Kemudahan
1 2 3 4
Islam mengajarkan kemudahan Rasulullah SAW juga menyeru Dalam hadits yang lain Pada prinsipnya, ibadah dalam
dalam beribadah bagi semua pada kemudahan yang terdapat Sayyidah ‘Aisyah RA, memberi Islam bersifat memudahkan
umatnya. Yang terkandung dalam dalam hadis: H.R. al-Bukhari: testimoni: “Rasulullah SAW umat manusia dalam
QS. Al-Maidah: 6: “Dan Allah “Permudahlah, jangan tidak diminta untuk memilih pelaksanaannya. Islam juga
tidaklah hendak memberatkan persulit”. antara dua hal, kecuali beliau mengajarkan agar umat
kamu, tetapi Dia hendak akan memilih yang paling manusia tidak merasa terbebani
membersihkan kamu dan hendak Senada dengan Kaidah:
mudah; selama tidak tergolong atau sulit dalam menjalankan
menyempurnakan nikmat-Nya al-masyaqqah tajlibu at-taisir
dosa” (H.R. al-Bukhari) ibadahnya, sehingga ibadah
bagimu, supaya kamu bersyukur“.
(kesulitan itu mendatangkan dapat dilaksanakan dengan
kemudahan) nyaman dan penuh keberkahan.
Prioritas yang
3. Pergantian,
Fardlu dalam contoh:
5. Mengakhirkan 1. Pengguguran,
Ibadah, contoh: tayamum;
mendahulukan Jama’ Ta’khir
Ibadah Umrah/Haji contoh: gugurnya
dari Umrah kewajiban haji bagi orang
Sunnah yang tidak mampu; 2. 4.
gugurnya kewajiban Pengurangan Mendahulukan,
Perubahan, berdiri dalam shalat bagi contoh: jamak
contoh: shalat lansia yang tidak mampu contoh: shalat qashar; taqdim;
khauf; berdiri
Syariat Islam memudahkan lansia, sesuai dengan kondisi lansia yang dinilai lemah secara fisik (QS. al-Qashash: 23).
kelemahan psikis lansia adalah pikun atau mudah melupakan sesuatu. Dalam Al-Qur’an surah al-Hajj ayat 5.
1 2 3 4
Hukum Islam juga sangat dinamis, sesuai Dalam hukum Islam ada Azimah Hukum mengamalkan Adapun dalam pelaksanakan
dengan kondisi dan keadaan seseorang. dan Rukhshah: rukhshah adalah tergantung ibadah Haji, lansia mengalami
Allah SWT., memberikan keringanan bagi Azimah adalah hukum-hukum umum yang kepada bentuk uzur, berbagai kesulitan. Maka,
yang mempunyai uzur dalam menunaikan disyari’atkan sejak semula sebagai aturan adakalanya rukhshah itu wajib, jamaah Haji lansia dalam
ibadah sesuai dengan sakit atau uzur umum bagi setiap mukallaf di semua kondisi, sunat, makruh dan mubah pelaksanaanya dapat
seperti shalat, zakat, puasa dan lainnya.
yang mereka alami, agar mereka dapat sesuai dengan kondisi menjalankan atau mengambil
menunaikan ibadah tanpa mengalami Sedangkan rukhsah adalah hukum yang seseorang pada saat rukhsah yang telah diberikan
disyari’atkan karena ada udzur
beban dan kesulitan. seperti masyaqqah (beban berat)
mengalami kesulitan. oleh syariat demi
dan hajat (kebutuhan mendesak) yang kemashlahatan (kebaikan)
dihadapi oleh mukallaf. Contoh: shalat lansia
zhuhur di qashar dua rakaat saat bepergian
Ditbina | Ditjen PHU
jauh.
Tujuh sebab yang melatarbelakangi munculnya
rukhshah
Imam Jalaluddin al-Suyuthi menyebutkan ada tujuh sebab yang melatarbelakangi
munculnya rukhshah:
6. KESULITAN
YANG TAK
3. DIPAKSA
1. BEPERGIAN TERHINDARKAN
4. LUPA
Adanya ‘Azimah dan rukhshah dalam hukum Islam adalah untuk memberikan kemaslahatan dan menghindarkan manusia dari kemudharatan yang
merupakan tujuan pembentukan hukum Islam.
Pada kondisi normal, setiap mukallaf berlaku hukum ‘azimah, tetapi pada kondisi-kondisi tertentu mukallaf harus menggunakan rukhshah sesuai
dengan tingkat kesulitan yang dihadapinya.
Pendampingan Jemaah Lansia tidak dapat ditinggalkan/dibiarkan sendiri dalam ibadah haji
terutama saat berada di tempat ibadah di Masjidil Haram, Masjid Nabawi,
Jamah Lansia 3 saat Armuzna karena potensi dan risiko terpisah rombongan dan jatuh sakit
saat ibadah
Prioritas lansia pada saat melaksanakan Prioritas lansia, termasuk memberikan Prioritas lansia dengan memberikan mereka
ibadah haji sangat penting untuk mereka tempat yang layak dalam antrian dan tempat istirahat yang nyaman dan
diperhatikan. tidak mengabaikan mereka. Contohnya, saat memudahkan mereka dalam melaksanakan
antrian di Raudhoh atau ziarah ke Masjid ibadah, misalnya dengan memberikan tempat
Kuba, kita harus memberikan kesempatan duduk yang layak atau membantu mereka
kepada lansia untuk berada di barisan membawa barang bawaan.
terdepan, sehingga mereka tidak kesulitan
dalam menjalankan ibadah.
Ditbina | Ditjen PHU 16
17
TATA CARA NIAT IHRAM UMRAH
Gelombang I
Saat di Abyar Ali jamaah haji lansia atau yang memiliki uzur
03
melaksanakan niat ihram umrah di atas bus di Abyar Ali/
Dzulhulaifah dengan mengucapkan:
“Labbaikallahumma
Saat tiba Di Masjid Abyar Ali jemaah melaksanakan shalat sunat ihram Umratan,”
02
dua rakaat, akan tetapi bagi Jemaah haji lansia atau yang mengalami Artinya: “Aku penuhi
panggilan-Mu ya Allah untuk
udzur shalat sunat ihram dilaksanakan di hotel sebelum menaiki bus,
berumrah”
sehingga saat berada di Abyar Ali jemaah tidak perlu turun dari bus. atau “Nawaitu Umratan Wa
ahramtu Biha”
Artinya: “Aku niat umrah
dengan ber-ihram karena
Jamaah sudah mandi, berwudlu, memakai Allah Ta’ala.”
01
wangi-wangian, memotong kuku dan sudah
berpakaian ihram di hotel, kemudian menaiki
bus yang telah disediakan;
Khusus bagi Jemaah haji lansia, yang lemah, atau sakit, maka dianjurkan untuk melakukan niat ihram umrah
empat disertai isytirat (ihram bersyarat)untuk mengantisipasi kemungkinan terjadi halangan yang menyulitkan
terlaksananya ibadah umrah. Maka saat berniat ihram umrah dengan istirat tersebut jamaah mengucapkan;
َسنِ ْي
َ َْث َحب َْ ْك اللَّ ُه ََّم فَ َم ِح ِل
َُ ي َحي ََ ي َحابِسَ لَبَي
َْ ِسن ُ ْك اللَّ ُه ََّم
َْ ِع ْم َرةَ فَإ
َ َن َحب ََ لَبَي
Artinya: Aku sambut panggilan-Mu ya Allah untuk berumrah. Tetapi jika aku terhalang oleh sesuatu, ya Allah, maka aku akan ber-tahallul
di tempat aku terhalang itu.
Lima
Setelah berniat ihram umrah, para jemaah sangat dianjurkan untuk membaca talbiyah, shalawat, doa,
dan dzikir. Selanjutnya Menuju Makkah dan seluruh Jemaah haji yakin telah melaksanakan niat
ihram umrah.
Enam
Menjaga larangan-larangan ihram.
Gelombang II
haji embarkasi. Kemudian dapat melakukan niat ihram
umrah sebelum sampai miqat, baik itu di asrama haji
embarkasi/embarkasi antara, atau di dalam pesawat
sebelum melintas di atas Yalamlam/Qarn alManazil, atau
di Bandara Udara King Abdul Aziz Internasional (KAIA)
Jeddah.
Membasuh Wajah
TATA CARA
2
4 Mengusap kepala
rukun-rukun
wudhu adalah, 5 Membasuh kedua kaki sampai mata kaki
sebagai berikut:
6 Tertib
5
Menyentuh kemaluan. Wudhu menjadi batal
jika menyentuh kemaluan sendiri atau
orang lain, baik orang hidup ataupun sudah Ditbina | Ditjen PHU 25
meninggal.
Jamak Taqdim Jamak Ta’khir
Yaitu mengumpulkan 2 waktu shalat pada waktu Yaitu mengumpulkan 2 waktu shalat pada
shalat yang pertama. misalnya: Menjamak Shalat waktu shalat yang terakhir. misalnya:
Zhuhur dan Ashar , maka shalat dzuhur dilaksanakan menjamak Shalat Maghrib dengan Shalat Isya
terelebih dahulu dibandingkan dengan solat ashar. di waktu Shalat Isya.
Shalat jama’
Shalat jamak ialah menggabungkan dua shalat didalam satu waktu. Misalkan shalat zhuhur dikekrjakan diwaktu Ashar. Shalat
yang dapat dijamak adalah shalat Zhuhur dijamak dengan Ashar; dan shalat Maghrib dijamak dengan Ashar.
Misalnya: mengumpulkan sholat zuhur dengan Niat shalat qashar dan jamak ta’khir:
sholat ashar pada waktu ashar (dijamak dan
diqasar masing-masing menjadi 2 rakaat), jadi
disaat masuk waktu ashar, kita lakukan sholat َأصليَفرضَالظهرَجمعَتأخيرَبالعصر
zuhur 2 rakaat kemudian sholat ashar 2 rakaat,
apabila kita tidak mau qasar maka boleh dijamak قصراَركعتينَهللَتعالي
saja, masing-masing 4 rakaat. sholat zuhur 4
rakaat kemudian sholat ashar 4 rakaat.
Shalat Jamak Tentu bagi lansia bolehhnya jamak shalat karena kebutuhan,
Bagi Lansia
khusunya lagi bagi mereka lagi yang lebih banyak
membutuhkan waktu tidur (ngantuk) berbaring, atau
terdapat kesulitan dalam berwudhu setiap kali waktu shalat
fadhu atau serupa dengannya dari alasan atau kebutuhan
yang belum sampai tahap darurat
Shalat di Hotel
sebab lainnya.
bagi Lansia berikut; Artinya; Dari Ibnu Abbas berkata; tanah haram
seluruhnya adalah Masjidil Haram.
SHALAT
yang dilaksanakan secara berturut turut tanpa
ketinggalan satupun , dilakukan selama delapan hari
dengan tujuan untuk mendapat fadilah (keutamaan)
LANSIA
mungkin dengan tidak memaksakan diri shalat
arbain sehingga dapat menjadi bahaya atau
mudharat lebih besar.
Wukuf berhenti atau berdiam diri di Arafah dalam keadaan ihram walau
sejenak dalam waktu antara tergelincir Matahari pada 9 Dzulhijjah (hari
Arafah) sampai terbit fajar hari nahar 10 Dzulhijjah.
Wukuf dilakukan setelah khutbah wukuf dan shalat jamak qashar taqdim
Zuhur dan Ashar. Wukuf dilakukan dalam suasana tenang, khusyu’ dan
tawadhu’ kepada Allah. Wukuf dapat dilaksanakan secara berjamaah atau
sendiri-sendiri. Selama wukuf, jemaah memperbanyak dzikir, istighfar,
shalawat dan doa sesuai sunnah Rasulullah SAW
5
3 Kadar waktu wukuf menurut mazhab Syafi’i cukup sesaat
pada siang hari. Bila waktu wukuf diperpanjang sampai
1 Waktu wukuf dimulai ba’da zawal malam, hukumnya sunnah. Menurut Mazhab Maliki, wukuf
(setelah tergelincir matahari) pada harus menemui waktu siang (hukumnya wajib) dan waktu
Menjaga kesehatan dan senantiasa malam (hukumnya sebagai rukun). Menurut Mazhab Hanafi
9 Dzulhijjah dan berakhir saat
menjaga ihram dan Mazhab Hanbali, wukuf harus mendapati siang dan
terbit fajar 10 Dzulhijjah.
malam dan keduanya merupakan wajib haji.
11
9 Memanfaatkan kesempatan wukuf
sebaikbaiknya untuk berbuat
7 Memperbanyak dzikir, bacaan
kebaikan, bertaubat,
talbiyah, membaca AlQur’an
Melaksanakan salat Żuhur dan membersihkan hati, selalu
diselingi dengan doa dan
Asar jama’- qashar taqdim mengingat Allah SWT (berdzikir),
berusaha terus mendekatkan diri
dan tidak membicarakan halhal
kepada Allah, dengan khusyu’ dan
yang menimbulkan sum’ah dan
tawadhu’;
riya’;
Ditbina | Ditjen PHU
Lanjutan II
13 Setelah selesai wukuf maka jamaah akan menuju ke muzdalifah, untuk shalat
Maghrib dengan cara jama’ takhir dan Isya’ qasar di Muzdalifah kalau
mendapat jadwal berangkatkan trip awal. Sementara jemaah yang
diberangkatkan dengan trip akhir melaksanakan salat Maghrib dan Isya’
dengan cara jama’ taqdim qasar di tenda Arafah;
Bagi Jemaah haji uzur atau sakit dapat melakukan tawaf dengan
kursi roda di lantai satu, lantai dua, atau lantai empat. Kursi
roda bisa dibawa sendiri oleh jemaah atau menyewanya berikut
biaya jasa pendorong. Jemaah uzur atau sakit juga dapat
melakukan tawaf dan sai dengan menggunakan ‘arabah
kahrubaaiyyah (skutermatik) roda empat bertenaga baterai
dengan cara menyewa yang disediakan secara khusus di lantai
tiga mezzanine.
Mengelilingi Kabah
Kabah Memulai
berada di
sebanyak dari Hajar
tujuh kali sebelah kiri;
Aswad
putaran Suci dari hadas
dan najis;
berwudhu atau
bertayamum
apabila khawatir Menutup
menggunakan air aurat Di luar
Berada di Kabah (tidak
dalam Masjidil
Haram
di dalam
Hijir Ismail)
Saat melempar
Kerikil
Mengikuti waktu yang telah
Melontar di tentukan oleh pemerintah
mengenai
dengan Arab Saudi untuk marma dan
kerikil satu keamanan, keselamatan, masuk lubang
kenyamanan dan ketertiban Melontar Jamrah Aqabah
per satu Melontar jamarat
dilakukan pada 10 Dzulhijjah
dengan urutan
Pastikan sudah dan melontar pada hari yang benar,
mendapatkan Tasyriq tanggal 11, 12, 13 Memastikan kondisi fisik Dianjurkan
Kerikil Dzulhijjah jamaah, khususnya lansia bertakbir setiap
(biasanya di di dan yang memiliki uzur kali melempar
Muzdalifah), lainnya kerikil
boleh juga di
Mina
Keabsahan Sai
01 02 03 04
Sai dilaksanakan di antara bukit Memang disunahkan sai dengan
Apabila seseorang tanpa udzur
Sai berarti berjalan dari Shafa Shafa (start) dan Marwah (finish)
cara berjalan kaki, bukan dengan
melakukan sai dengan naik
ke Marwah, bolak-balik naik kendaraan (kursi roda).
kendaraan maka hukumnya yang berjarak sekitar 450 meter.
sebanyak tujuh kali yang Namun, kesunahan ini hanya
diperbolehkan dan tidak Jadi, total perjalanan bolak-balik
berlaku bagi orang yang mampu.
dimulai dari s}afa dan berakhir Shafa dan Marwah tujuh kali
makruh, hanya saja ini Jadi, sai boleh dilakukan dengan
di Marwah, dengan syarat dan adalah 3.150 meter. Ini adalah
menyelisihi yang lebih utama naik kendaraan, baik ada atau
cara-cara tertentu. jarak yang relatif berat bagi tidak ada uzur. Ini pendapat
dan tidak ada kewajiban
lansia, jika harus dilakukan mazhab Syafi’i. Menurut mazhab
membayar dam atasnya.
dengan jalan kaki. Hanafi, jika dia berada di Makkah,
maka sai harus diulang dengan
berjalan kaki. Jika sudah pulang ke
tanah airnya, maka hukumnya sah,
namun harus membayar dam.
Tahallul muhalliqin).
Dalam rangkaian ibadah haji/umrah,
bercukur merupakan salah satu rukun
haji/umrah, khususnya menurut mazhab
Syafi’i, dan tidak sempurna haji/
umrahnya jika tidak mencukur rambut.
Terima
Kasih