Anda di halaman 1dari 2

MAN YURIDILLAHU BIHI KHAIRAN YUFAQQIHHU FIDDIIN

''ASSALAAMUALAIKUM''.. 

'' Man yuridilahu bihi khairan yufaqqihhu fiddin''

Artinya:

 siapa yang dikehendaki oleh Allah akan mendapat khayran


(kebaikan/syurga) ia akan dijadikan tafaqquh fiddin.

              

(Hadits riwayat    Al-Bukhari,Muslim,dan yang lainnya) 

________________________________________________________

Yang tahu tentang ilmu agama ini banyak, Cuma yang PAHAM agama sedikit, bahkan
hampir tidak ada. Padahal kata Rasulullah SAW : “Barangsiapa yang
dikehendaki Allah kebaikan padanya, Allah akan Memberikan kepahaman di
hatinya terhadap agama”. 

“Man yuridillahu bihi khairan yufaqqihu fiddiin“.

Faham akan agama,  (yufaqqihu fiddiin)… bukan alim tentang agama (yuallimu fiddin)..
Bukan alim tapi paham..

Ada suatu kisah, di Zaman Rasulullah SAW. Masa itu ada seorang sahabat yang baru saja
selesai dari majelis RasululahSAW , dia berteriak2 di pasar. Mungkin niatnya hendak
berdakwah,  Dia mengabarkan hadist yang baru saja disabdakan oleh Rasulullah SAW,
yaitu :

“Barang siapa yang mengucapkan La Ilahaillallah, Masuk Syurga“


Kebetulan Saydina Umar R.A juga sedang ada di pasar ini… Tanpa menunggu waktu lama,
Sayidina Umar MENAMPAR sahabat ini.. PLOK!!! Dia pun terdiam setelah itu, dan
Sayidina Umar pun diam.
Coba kita pikir baik2 kejadian ini, dan kita renungkankan isi hadist tadi. Kenapa orang yang
baru pulang dari majelis bersama Rasulullah SAW dan mengabarkan hadist, malah ditampar
oleh Sayidina Umar ?
Ringkasnya, Sayidina Umar melihat Sahabat yg satu ini belum paham. Dan ucapan orang
yang belum paham ini berbahaya. Mana ada orang yang karena sekedar mengucapkan “La
Ilaha Ilallah” lalu masuk syurga. Hadist Rasulullah itu, BAGI ORANG YANG PAHAM,
maksudnya ialah :
“barang siapa mengucapkan betul2 dari hatinya, yakin dengan ucapannya, tercermin dalam
semua perbuatannya, dan dia istiqomah dengan jalan hidup itu, sampai dirinya betul2 berubah
menjadi manusia yg sesuai dengan kehendak Tuhan, barulah masuk Surga”.
itu maksudnya.
Semua ucapan Seorang Nabi itu mesti diuraikan oleh orang yang paham, sebab maknanya
berlapis lapis. Kalau tidak paham, memang berbahaya, dan karena itulah, pada waktu itu,
sahabat tadi memang layak ditampar oleh Sayidina Umar.
Contoh lagi, Kita sering membaca hadist, yg isinya ialah “majelis ilmu itu ialah diantara
taman taman surga, malaikat menaungkan sayapnya” dan lain lain. Versi panjangnya saya
tidak hafal.
Tetapi adakah  taman surga kalau sepulang dari majelis dia kembali lagi pada kelakuan
asalnya dan ilmu itu tidak mengubah dirinya ?
Taman surga dan Naungan sayap malaikat baru ada ketika ilmu itu dipahami, dihayati,
diamalkan, bermujahadah, istiqomah, sampai akhirnya betul-betul merubah hati dan
perilakunya. Mana ada surga instan karena karena hadir majelis ilmu ? Tidak ada. Tetapi
siapa yang pernah menerangkan seperti ini ?
Contoh lagi, Kita sering mendengar orang menganjurkan utk zikir. Ada yg zikirnya baca
“Alhamdulillah” sekian kali. Katanya membaca nya sekian2 kali akan mendapat pahala.
Tetapi sebenarnya, pahala itu baru ada setelah kita paham konsekuensi dari “Alhamdulillah”.
Alhamdulillah itu maksudnya “Segala Puji Hanya Bagi Allah”. Konsekuensinya, selain
Allah, tidak layak dipuji.  Jadi kalau sehari-hari kita baca Alhamdulillah2, tetapi setiap kita
berbuat sesuatu kita masih ingin dipuji, kalau tidak dipuji hati menderita, maka zikir itu tidak
ada gunanya. Cuma orang berzikir karena ingin pahala, karena fadhilat, bukan karena Allah.
Kasus koruptor membangun masjid, berkorban, itu juga sama. Sebabnya karena dia
mendengar hadist, yg kira2 bunyinya “barangsiapa membangun masjid, akan dibangunkan
baginya Rumah di Surga”..  lha apakah membangun masjid itu semata2 membangun fisik
masjid ?  Apakah Tuhan itu developer surga di akhirat yang bisa kita sogok dengan benda
dunia ? Fisik memang harus di bangun, tetapi yg dinilai oleh Tuhan itu hati yg selalu
bersujud..
Hadist, apalagi Quran, ini tidak bisa di terjemahkan secara letterlijk. Apalagi Quran, Quran
ini “huda’lil Muttaqin”, petunjuk utk orang bertaqwa, (bukan petunjuk untuk orang awam).
Jika Quran dan Hadist dibaca tetapi tanpa kepahaman, maka begitulah jadinya....

alhamdulillah semoga blog ini bemanfaat bagi siapasaja yang


membacanya,,
jika ada kesalahan saya mohon maaf se besar besar nya..

wassalaamu'alaikum. 
 
Berubah menjadi orang yang baik, allah memudahkan langkah kita diringankan , yg lain pada tidur,,
hadist ini

Tidak melulu dari aspek materi..

Diarahakan ke arah lebih baik,

Ciri ketika seseorang diinginkan merubahmenjadi baik bukan diberikan yufaqqihubiddin.

Senteuhan ALBU, UNTUK BELAJAR AGAMANYA, KELEMBUTAN HATI, kita dimanapaun, blm tnttu cara
salah satu untuk memulai, bisa bisa it menjadi cara terahir ada banyak,,,

Anda mungkin juga menyukai