Anda di halaman 1dari 5

Nama : Nadira Lutfiya

NPM : 2206058853
Fakultas : Teknik
Jurusan : Teknik Lingkungan
Mata Kuliah : MPK Terintegrasi (Kelas 21)
Nama Dosen : Silvanus Nohan Rudrokasworo, M.T.

Jati Diriku sebagai Cendekia : Etika


Karakter merupakan bentuk dari ahlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang
dengan yang lain. Selama berkuliah proses pembentukan karakter sangat penting sebagai
wadah pengembangan karakter manusia. Dalam proses pembentukan karakter manusia,
diperlukan bebeberapa aspek keilmuan atau komponen keilmuan agar manusia menjadi pribadi
yang baik, yaitu filsafat, logika, dan etika. Filsafat membantu manusia dalam memahami
makna kehidupan dan memberikan pandangan yang lebih luas tentang dunia dan
keberadaannya di dalamnya. Logika membawa manusia dalam berpikir secara kritis dan
rasional. Dengan menggunakan logika, manusia dapat mengambil keputusan yang tepat dan
memecahkan masalah dengan lebih efektif. Di lain pihak, Etika membantu manusia dalam
mengembangkan nilai-nilai moral yang penting dalam kehidupan, seperti kejujuran, kerja
keras, dan tanggung jawab. Dengan demikian, filsafat, logika, dan etika menjadi paket yang
melengkapi satu sama lain serta menambah isi pada karakter mahasiswa sehingga mereka
berpikiran terbuka, logis, beretika dan memiliki nilai kemanusiaan ketika memasuki dunia
pengetahuan di tengah arus globalisasi.

Sebagai salah satu aspek keilmuan pembentukan karakter manusia, etika adalah
seperangkat prinsip moral, nilai, atau standar yang digunakan sebagai panduan oleh seseorang
dalam perilaku mereka. Etika khususnya menjadi bagian dari filsafat bidang aksiologi. Etika
mengajak manusia untuk berefleksi dan memilih perilakunya sesuai dengan prinsip moral
(keputusan) atau prinsip kebajikan. Hal ini berkaitan dengan konsep baik dan buruk dalam
perilaku dan termasuk hak dan kewajiban moral seseorang dalam kehidupan sosial. Dengan
menggunakan etika, seseorang dapat menentukan tindakan yang benar dan tepat dalam situasi
tertentu, serta memastikan bahwa tindakan mereka konsisten dengan nilai-nilai yang dipegang.
Etika dapat diartikan sebagai seperangkat nilai, prinsip, atau standar moral yang digunakan
untuk memandu perilaku individu atau kelompok dalam memutuskan apa yang benar dan salah
(Gunawan, 2015). Etika ini mencakup pandangan tentang moralitas, kebenaran, keadilan, dan
tanggung jawab sosial yang berbeda-beda tergantung pada budaya, agama, dan ideologi yang
berbeda. Dalam konteks organisasi, etika sering kali diterapkan untuk memandu perilaku bisnis
yang bertanggung jawab dan menghindari praktek-praktek yang merugikan orang lain atau
lingkungan. Etika juga dapat membantu memastikan bahwa organisasi beroperasi secara
konsisten dengan nilai-nilai yang dipegang oleh para pemangku kepentingan seperti karyawan,
pelanggan, dan masyarakat umum.

Kaidah dalam etika adalah aturan atau prinsip moral yang digunakan sebagai pedoman
dalam berperilaku dan bertindak. Kaidah-kaidah ini membantu individu atau kelompok untuk
menentukan apa yang dianggap baik atau buruk dalam suatu tindakan atau keputusan. Beberapa
kaidah dalam etika, yaitu :

1. Hati nurani dapat dianggap sebagai kaidah etika karena hal ini merujuk pada suara
dalam diri seseorang yang memberitahu mereka tentang kebenaran dan keadilan.
Sebagai kaidah etika, hati nurani dapat digunakan untuk memandu tindakan
seseorang dalam situasi di mana tidak ada aturan atau panduan etika yang jelas.
Namun, penggunaan hati nurani sebagai aturan etis dapat bervariasi tergantung
pada budaya dan nilai seseorang.
2. Kebebasan dan tanggung jawab dapat dilihat sebagai kaidah etis karena kedua
konsep ini saling berkaitan dalam pengendalian perilaku. Kebebasan berpendapat
dan berekspresi sebagai hak asasi manusia yang diakui secara internasional dan
diatur dalam konstitusi dan hukum nasional. Namun, kebebasan berpendapat juga
memiliki batasan-batasan yang perlu diperhatikan dalam menggunakan hak
tersebut, seperti melindungi hak-hak orang lain dan tidak menimbulkan kebencian
atau kekerasan (Nasution, 2020). Sumber kebebasan dan tanggung jawab terpenting
sebagai prinsip etika dapat muncul dari nilai etika masyarakat dan budaya tempat
seseorang hidup. Selain itu, konsep kebebasan dan tanggung jawab juga dapat
dipengaruhi oleh moral, hukum, prinsip-prinsip agama, serta norma dan aturan
sosial yang berlaku di negara atau di masyarakat.

3. Hak dan kewajiban dapat dilihat sebagai kaidah etik karena saling terkait dan saling
melengkapi untuk membentuk perilaku yang baik dan benar. Hak mengacu pada
hak individu atas perlakuan yang adil dan setara, sedangkan tanggung jawab
mengacu pada kewajiban individu untuk bertindak benar dan memenuhi
kewajibannya terhadap masyarakat dan lingkungan. Dalam etika, hak dan
kewajiban harus seimbang, dan satu pihak tidak boleh menang atas yang lain.
Misalnya, seseorang berhak atas perlakuan yang adil dan setara, tetapi juga
berkewajiban untuk memperlakukan orang lain secara setara. Demikian pula
seseorang berhak atas pendidikan dan pekerjaan, tetapi juga kewajiban untuk
membayar pajak dan mematuhi undang-undang yang berlaku (Sen, A. 2009).

4. Nilai dan standar moral adalah dua aspek penting dari aturan etika. Nilai moral
adalah prinsip atau standar moral yang dianggap penting atau diinginkan oleh
individu atau masyarakat, seperti kejujuran, keadilan, kesetiaan, dan kasih sayang.
Standar moral dapat bersifat formal, seperti undang-undang atau peraturan
pemerintah, atau informal, seperti kebiasaan atau tradisi yang diturunkan dari
generasi ke generasi. Norma moral membentuk keyakinan atau kesepakatan umum
tentang perilaku yang dapat diterima atau tidak dapat diterima dalam suatu
masyarakat atau kelompok. Ketika individu atau kelompok berperilaku sesuai
dengan nilai dan standar moral, mereka dianggap bertanggung jawab secara etis dan
moral.

Etika memegang peranan penting dalam kehidupan manusia dan dunia akademis karena
melalui etika dapat memahami nilai-nilai moral yang penting untuk mengambil keputusan yang
baik dan benar dalam situasi yang berbeda. Dalam kehidupan manusia, etika membantu
seseorang untuk memahami apa yang benar dan apa yang salah, apa yang baik dan apa yang
buruk, serta membantu membuat keputusan moral yang penting dalam berbagai situasi. Selain
itu dalam dunia akademis, etika memiliki peran penting dalam kehidupan mahasiswa. Sebagai
mahasiswa, etika membantu mereka untuk memahami nilai-nilai moral yang penting dalam
mengambil keputusan yang baik dan benar dalam berbagai situasi, baik dalam lingkup
akademik maupun sosial. Etika juga membantu mahasiswa untuk memahami tanggung jawab
moral mereka terhadap lingkungan, masyarakat dan generasi mendatang. etika sangat penting
bagi mahasiswa untuk memastikan bahwa karya akademik yang dihasilkan adalah asli, akurat,
dan terhormat. Selain itu, mahasiswa juga harus mematuhi kode etik akademik, seperti menjaga
integritas akademik dan mencegah kecurangan akademik. Di sisi lain, dalam ranah sosial, etika
membantu mahsiswa untuk menghargai keragaman dan toleransi dalam masyarakat serta
membantu mahasiswa untuk memahami pentingnya tanggung jawab sosial mereka terhadap
lingkungan, masyarakat, dan generasi mendatang. Oleh karena itu, etika sangat penting dalam
kehidupan siswa. Mahasiswa yang memiliki pemahaman etika yang baik akan mampu
mengambil keputusan yang baik dan benar, membangun hubungan sosial yang sehat, serta
mampu memberikan kontribusi positif bagi lingkungan dan masyarakat sekitar.
REFERENSI

Universitas Indonesia. (2017). Buku Ajar Mpkt A.


https://emas2.ui.ac.id/repos/P1_Modul_MPKT_A_Bagian_1.pdf

Gunawan, H. (2015). Penerapan Etika Profesi dalam Praktik Kehumasan. Jurnal


Komunikasi Indonesia, 4(1), 1-12.

Nasution, L. (2020). Hak Kebebasan berpendapat Dan Berekspresi dalam Ruang Publik
di era Digital. 'ADALAH, 4(3). https://doi.org/10.15408/adalah.v4i3.16200

Sen, A. (2009). The Idea of Justice. Belknap Press of Harvard University Press.

Anda mungkin juga menyukai