Anda di halaman 1dari 22

BAB II

TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT ELIM RANTEPAO

A. Sejarah Singkat Rumah Sakit Elim Rantepao

Rumah Sakit Elim adalah rumah sakit tertua di Tana Toraja/Toraja Utara

yang beralamat di Jl. Ahmad Yani no.68 Rantepao, Toraja Utara – Sulawesi

Selatan dan telah melayani sejak berdirinya pada tahun 1929 oleh pemerintah

Belanda (Zelf Bestuur Luwu’). Sejak berdirinya seluruh pelayanan

dipercayakan kepada Gereformeerde Zendingsbon. Pada tanggal 10 Oktober

1935, Asistent Resident Luwu’, atas nama De Gouverneur menyerahkan

Rumah Sakit Elim Rantepao kepada Gereformeerde Zendingsbon untuk

dimiliki dengan membayar harga sebesar 8.182.25 golden kepada pemerintah.

Demikian juga pada saat yang sama Pemerintah Belanda

mengalihkan/menyerahkan kepemilikan Rumah Sakit Lepra Batulelleng

kepada Gereformeerde Zendingsbon.

Pada zaman pendudukan Jepang Rumah Sakit Elim Rantepao diambil alih

oleh Jepang, tetepi setelah Perang Dunia II, Jepang menyerah lalu Rumah Sakit

Elim Rantepao kembali kepada pemiliknya Gereformeerde Zendingsbon

(GZB).Tahun 1947, pada saat Gereja Toraja berdiri, GZB menyerahkan semua

asetnya kepada Gereja Toraja termasuk kepemilikan dan pengelolaan Rumah

Sakit Elim Rantepao.

Tetapi oleh karena Kabupaten Tana Toraja sedang memproses berdirinya

Kabupaten Tana Toraja, maka Rumah sakit tersebut diambil alih oleh

pemerintah, sebagai pemenuhan salah satu syarat berdirinya sebuah Kabupaten.

Sejak dikelola oleh Pemerintah Daerah, telah dapat dibangun: ruang

8
Laboratorium, Perawatan Kebidanan, Radiologi, dan Ruang Operasi, tetapi

bangunan-bangunan tersebut telah termakan usia.

Setelah berjuang selama 27 tahun maka pada tanggal 25 Februari 1991

Rumah Sakit Elim Rantepao dikembalikan kepada Gereja Toraja.Operasional

RS dilaksanakan berdasarkan SK Surat Ijin operasional RS Tipe C dengan

Nomor 02/SK/1O-RS/RPPTSP/X/2016 dan telah mengikuti akreditasi tingkat

utama pada tahun

B. Gambaran Umum

1. Nama Instansi : RS Elim Rantepao

2. Pendirian : Tahun 1929

3. Status Kepemilikan : Yayasan Kesehatan Gereja Toraja

4. Kelas : Tipe C

5. Akreditasi KARS : Tingkat Utama (Bintang empat) tahun 2019

6. Alamat : Jl. Ahmad Yani no.68

Rantepao, Toraja Utara Sulawesi Selatan

7. Geografi lokasi RS : Bagian utara berbatas dengan Jl. Taman Bahagia

Bagian barat berbatas dengan Jl. Poros Makale-

Rantepao

Bagian selatan berbatas dengan pemukiman

penduduk

Bagian timur berbatas dengan Jl. Pramuka

8. Kontak : (0423) 21258, 25572

9
9. Email : rselimrpao@gmail.com

10. Fanpage : RS Elim Rantepao

C. Visi dan Misi

Visi:

“Menajdi Rumah Sakit Dengan Pelayanan Berkualitas, Manusiawi dan

Terjangkau”

Misi:

1. Memberikan pelayanan kesehatan secara paripurna


2. Menumbuhkan kebanggaan dan loyalitas yang tinggi bagi setiap
karyawan
3. Meningkatkan kinerja bagi karyawan
4. Meningkatkan kepuasan bagi costumer
5. Menciptakan lingkungan rumah sakit yang baik dan nyaman

Falsafah

“DAMAI SEJAHTERA BAGI SEMUA”


(Peace Be With All Of You)

Motto

“BUKAN UNTUK DILAYANI, TAPI UNTUK MELAYANI”


(Not To Served, But To Serve)

10
D. Struktur Organisasi Rumah Sakit Elim

11
E. Sarana Dan Prasarana

A. Informasi sarana fisik

1. Luas tanah : 18.405 m2

2. Area parkir : 950 m2

3. Kapasitas parkir : 38 unit kendaraan roda 4 dan 100

kendaraan roda 2

4. Sarana air bersih : PDAM dan Sumur Bor

5. Listrik : 131 KVA

6. Genset : 52,1 KVA

7. Pengolahan limbah cair (IPAL) :Sistem Lumpur Aktif

Konvensional

8. Kendaraan roda 2 : 3 unit

9. Kendaraan roda 4 : 6 unit

10. Jumlah APAR : 31 unit

11. Luas bangunan : 11.849,19 m2, sebagai berikut:

2
No Jenis Penggunaan Luas Area (m ) Keterangan

1 Perawatan Crisan 775 Permanen


2 Perawatan Antorium 775 Permanen
3 Perawatan Matahari 134,9 Permanen
4 Perawatan IMT 1 596.6 Permanen
5 Perawatan IMT II 596.6 Permanen
6 Perawatan Lavender 277.4 Permanen
7 Perawatan Asoka 277.4 Permanen
8 Perawatan Bedah 333,5 Permanen
9 Perawatan Interna 399.6 Permanen
10 Perawatan Anak 417.3 Permanen
11 HCU 178 Permanen
12 UGD 193,6 Permanen
13 Kamar Jenazah 244.8 Permanen
14 Kapel 244.8 Permanen

12
15 Radiologi + CSSD 212 Permanen
16 Laundry 141,3 Permanen
17 Dapur 286,6 Permanen
18 Ruang Operasi 301 Permanen
19 Ruang Bersalin 557.2 Permanen
20 Farmasi 306.8 Permanen
21 Ruang Genset 71.19 Permanen
22 Ruang Prasarana 79 Permanen
23 Laboratorium 254,6 Permanen
24 Poliklinik 2.417,3 Permanen
25 Kantor + Aula 1.142,6 Permanen
26 TPRS + RM 254,6 Permanen
27 TPS LB3 32 Permanen
28 Ruang petugas TPS 24 Permanen
29 Gudang O2 32.7 Permanen
30 Asrama pegawai 291,8 Permanen
TTotal 11.849,19

F. Gambaran Umum Ruang Perawatan Dan Kapasitas Rawat Inap

1. Ruang Perawatan

a.Unit Gawat Darurat (UGD)

b. Poliklinik spesialis:

1) Poli Interna

2) Poli Anak

3) Poli kebidanan dan kandungan

4) Poli Bedah

5) Poli Neurologi

6) Poli Telinga, Hidung dan Tenggorokan (THT)

7) Poli Kulit dam kelamin

8) Poli Paru

9) Poli Jantung dan pembuluh darah

10) Poli gigi dan mulut

13
11) Poli Gizi

12) Poli Umum

c. Pelayanan penunjang medic, terdiri dari:

1). Unit radiologi meliputi: Ultrasonografi, Rontgen, Echocardiografi

2).Unit laboratorium, meliputi: pemeriksaan hematologi, kimia darah,

elektrolit, urinalisis dan mikroskopik sederhana.

3) Unit farmasi meliputi pelayanan rawat jalan, rawat inap

4).Unit gizi

5). Fisioterapi

6). Unit rekam medik

d. Pelayanan penunjang non medic, meliputi:

1). Instalasi pemeliharaan sarana rumah sakit (IPSRS)

2). Instalasi pemeliharaan air limbah (IPAL)

3). Instalasi pemulasaran jenazah

e. Unit kamar operasi

f. Rawat inap

Total jumlah tempat tidur di RS Elim Rantepao: 212

No Unit Perawatan Jumlah Bed Ket.


VVIP VIP I II III
1 Interna - - 10 14 11
2 Bedah - - 2 - 13
3 High Care Unit - - - - 4
4 Anak - 3 2 6 6
5 Crisan Isolasi: 8 Transisi: 7
6 Anturium - - 17 8 8 Tidak aktif
7 Obgyn - 2 4 6 12
8 Asoka - - - - 18 Tidak aktif
9 Lavender - - - - 23
10 IMT 1 2 11 - - -
11 IMT 2 - 15 - - - Tidak aktif

14
Total 2 31 43 41 95
Ruang yang aktif = 146 Ruang yang tidak aktif = 66

2. Data Ketenagaan

a. Tenaga Medis

No Jenis Tenaga Status Kepegawaian Jumlah


(Kualifikasi Pendidikan) PT CPT H Dokter
tamu
2 Dokter spesialis penyakit - - - 2 2
dalam
3 Dokter spesialis bedah 1 - - 2 3
4 Dokter spesialis anak 1 - - 1
5 Dokter spesialis kandungan 1 - - 1 2
6 Dokter spesialis anestesi - - - 2 2
7 Dokter spesialis paru 1 - - - 1
8 Dokter spesialis jantung & 1 - - - 1
pembuluh darah
9 Dokter spesialis saraf - - - 4 4
10 Dokter spesialis radiologi - - - 1 1
11 Dokter spesialis kulit & - - 1 - 1
kelamin
12 Dokter spesialis THT - - - 1 1
13 Dokter gizi - - - 1 1
14 Dokter umum 6 1 16 3 17
15 Dokter gigi - - 2 2 4
Total 11 1 14 14 40

*Ket: PT: **Ket: PT: Pegawai Tetap, CPT: Calon Pegawai Tetap, H: Honor

No Jenis Tenaga Status Kepegawaian Jumlah


(Kualifikasi Pendidikan) PT CPT H
1 D3 Keperawatan 27 13 80 120
2 D3 Kebidanan 8 6 9 23
3 S1 + Ners 34 1 17 52
4 S2 Keperawatan 1 - - 1
Total 70 20 106 196
b. Tenaga keperawatan

*Ket: PT: Pegawai Tetap, CPT: Calon Pegawai Tetap, H: Honor

15
c. Tenaga Klinis Lain

No Jenis Tenaga Status Kepegawaian Jumlah


(Kualifikasi Pendidikan) PT CPT H
1 S1 Farmasi 1 1 5 7
2 D3 Farmasi 2 8 10
3 D3 Radiologi 1 1 2
4 D3 Analis kesehatan 1 1 11 13
5 D3 Fisioterapi 1 1
6 S1 Gizi 2 2
7 S1 SKM Kesehatan 1 1
lingkungan
8 S1 SKM K3RS 1 1
9 D3 Perekam medis 1 4 5
5 4 29 38

*Ket: PT: Pegawai Tetap, CPT: Calon Pegawai Tetap, H: Honor

d. Tenaga Non Klinis: 143 orang

No Jenis Tenaga Status Kepegawaian Jumlah


(Kualifikasi Pendidikan) PT CPT H
1 S1 Akuntansi 1 6 5
2 S1 Ekonomi 1 1
3 S1 Ekonomi Pembangunan 1 1
4 S1 Komputer akuntasi 1 1
5 S1 Pendidikan Agama 1 1
6 S1 Theology 1 1
7 S1 Teknik 1 1
8 S1 Hukum 2 2
9 S1 SKM Promosi Kesehatan 1 1
10 D3 Administrasi Farmasi 1 1
11 D3 Komputer 1 1
12 D3 Sekretaris 1 1
13 D3 Akutansi 1 1
14 D3 Keperawatan 1 1
15 SMA 40 7 62 109
16 SMP 6 2 4 12
17 SD - - - -
Total 54 15 71 140

*Ket: PT: Pegawai Tetap, CPT: Calon Pegawai Tetap, H: Honor

16
e. Rekapitulasi Daftar Ketenagaan RS Elim Rantepao

No Jenis Tenaga Status Kepegawaian Jumlah


(Kualifikasi Pendidikan) PT CPT H Part
timer
1 Tenaga Medis 11 1 14 14 40
2 Tenaga Keperawatan 70 20 106 - 196
3 Tenaga Klinis Non 5 4 28 1 38
Keperawatan
4 Tenaga Non Klinis 54 15 62 - 140
Jumlah 140 39 223 15 414
*Ket: PT: Pegawai Tetap, CPT: Calon Pegawai Tetap, H: Honor

f. Distribusi karyawan berdasarkan area

No Jenis SDM Jumlah


1 Security 10
2 Driver 5
3 Unit interna 17
4 Unit bedah 17
5 Unit anak 14
6 HCU 12
7 UGD + Ponek 27
8 Unit crisan 13
9 Unit anturium -
10 Unit IMT 1 14
11 Unit IMT 2 -
12 Unit Asoka -
13 Unit Lavender 14
14 Unit Kebidanan 25
15 Radiologi 3
16 CSSD 4
17 Pemulasaran jenasah 1
18 Cleaning service 25
19 Unit Gizi 26
20 Unit farmasi 20
21 Unit Laundry+kamar jahit 11
22 Unit kantor 17
23 Kasir + ARI 9
24 Unit keuangan 4
25 Loket 8
26 Poliklinik 11
27 Logistic 1

17
28 Sarana dan prasarana 8
29 Unit laboratorium 14
30 OK 17
31 Portal 4
32 IPAL 4
33 Fisioterapi 1
34 Rekam medic 12
35 Pastoral 3
36 Duta Pelayanan 3
37 Pos Obat Desa 2
38 YKGT 1
Total 377

G. Gambaran Umum Unit Perawatan IMT 2

1. Karakteristik Unit Kerja

a) Model Asuhan : Metode yang digunakan di ruang perawatan IMT 2 adalah

metode TIM,

b) Letak ruangan (denah dan letak)

Ruang Perawatan IMT 2 terletak di lantai 2 Rumah Sakit Elim rantepao

yang berbatasan oleh :

- Bagian depan berhadapan dengan.: UGD dan parkiran rumah sakit

- Bagian belakang ruang IMT 2 berbatasan dengan perumahan warga

- Sebelah kanan ruang IMT berbatasan dengan dengan jalan raya utama

kota Rantepao

- Sebelah kiri berbatasan dengan ruang perawatan lavender

c) Kapasitas ruangan

Secara keseluruhan ruang perawatan IMT 2 terdiri dari 15 kamar pasien dan

memiliki 17 tempat tidur awalnya ruang perawatan IMT 2 merupakan ruang

perawatan VIP namun dikarenakan adanya pandemic covid 19 maka ruang

18
perawatan IMT 2 terbagi menjadi 2 kelas yaitu kelas 1 dan kelas 2 interna

yang terdiri dari:

Kamar IMT 14 dengan 1 tempat tidur ( kelas 1)

Kamar IMT 15 dengan 1 tempat tidur ( kelas 1)

Kamar IMT 16 dengan 2 tempat tidur ( kelas 2)

Kamar IMT 17 dengan 1 tempat tidur ( kelas1 )

Kamar IMT 18 dengan 1 tempat tidur( kelas 1)

Kamar IMT 19 dengan 1 tempat tidur( kelas 1)

Kamar IMT 20 dengan 1 tempat tidur( kelas 1)

Kamar IMT 21 dengan 1 tempat tidur( kelas 1)

Kamar IMT 22 dengan 1 tempat tidur( kelas 1)

Kamar IMT 23 dengan 2 tempat tidur( kelas 2 )

Kamar IMT 24 dengan 1 tempat tidur( kelas 1 )

Kamar IMT 25 dengan 1 tempat tidur( kelas 1)

Kamar IMT 26 dengan 1 tempat tidur( kelas 1)

Kamar IMT 27 dengan 1 tempat tidur( kelas 1)

Kamar IMT 28 dengan 1 tempat tidur( VIP)

2. Analisis Terhadap klien

a) Karakteristik :

Klasifikasi umur pasien yang dirawat dari bulan, Juli, Agustus adalah:

KLASIFIKASI JULI AGUSTUS


15-31 01-15
19-25TAHUN 1 -

26-35 TAHUN 4 4

36-45 TAHUN 3 -

19
46-55 TAHUN 6 -

56-65 TAHUN 8 8

> 65 TAHUN 16 11

TOTAL 41 23

Dari klasifikasi usia di dapati bahwa di ruang IMT 2 pasien yang

paling sering di rawat adalah pasien yang berusia > 65

b) Tingkat Ketergantungan :

Tingkat ketergantungan pasien unit perawatan IMT 2 adalah tingkat

ketergantungan Minimal Care, Partial Care dan Total Care.

3. Sumber Daya

a) Sumber Daya Manusia

1) Struktur Organisasi

KEPALA RUANGAN

KEPALA UNIT
RUANG RAWAT IMT 2

KETUA TIM / PPJA

PERAWAT PELAKSANA

2) Kebutuhan Tenaga

20
Pada ruangan IMT 2 selama bulan juli pertanggal 15 hingga tanggal

15 agustus 2021 kebutuhan tenaga perawat yang dibutuhkan sesuai

dengan tingkat ketergantungan pasien maka di dapatkan jumlah perawat

yang dibutuhkan ada sebanyak 15 perawat sedangkan saat ini hanya 11

perawat di ruang IMT 2.

 10 penyakit terbanyak selama 1 bulan terakhir:

 15 Juli - 15 Agustus 2021

NO 10 PENYAKIT TERBANYAK JUMLAH


1 HIPERTENSI 8
2 TB PARU 6
3 STROKE 6
4 THYPOID FEVER 6
5 DM TIPE 2 6
6 KISTA GINJAL 4
7 TROMBOSITOPENIA 3
8 DYSPEPSIA 3
9 ANGINA PIKTORIS 3
10 PNEUMONIA 3

b) Metode,Material, Money, Marketing

1) Fasilitas:

 Alat Tenun :

 Laken Pasien : 51 buah

 Alat Kesehatan

 Kursi roda : 1 buah

 Nebulizer : 1 buah

 Suction : 1 buah

 Tensimeter mobile : 2 set

 Stetoskop litmend : 2 buah

21
 Branker : 1 buah

 Regulator O2 : 2 buah

 Tiang infus mobile : 8 buah

 Pispot : 1 buah

 Urinal untuk pria : 3 buah

 Tempat tidur pasien : 17 buah

 Lemari barang pasien : 15 buah

 Kasur untuk pasien : 17 buah

 Meja makan untuk pasien : 9 buah

 Meja instrument/troli untuk tindakan : 2 buah

 Alat Kantor

 Lemari arsip : 2 buah

 Lemari kaca : 1 buah

 Loker perawat : 12 buah

 Meja kantor untuk karu :1 buah

 Set computer + CPU :1 buah

 Printer : 1 buah

 Alat elektronik

 Remot AC : 15 buah

 AC kamar pasien : 15 buah

 TV di kamar pasien : 12 buah

 Remot TV : 12 buah

 Kulkas untuk pasien : 10 buah

22
 Dispenser pasien : 12 buah

 Kulkas ruang perawat : 1 buah

 Dispenser nurse station : 1 buah

 Alat rumah tangga


 Ember untuk kamar pasien : 12 buah
 Gayung : 15 buah
 Tempat sampah untuk kamar pasien : 15 buah
 Alas kaki : 15 buah
 Kursi sofa untuk pasien : 13 buah
 Kursi sofa untuk nurse station : 1 buah
 Cermin untuk nurse station : 1 buah
 Tempat sampah besar nurse station : 3 buah
 Tempat sampah besar pasien : 15 buah
 Tempat laken kotor : 2 buah
 Troli untuk barang : 1
buah
 Sikat kloset : buah
 Box obat : 17 buah
 Kontainer/box sedang : 4 buah
 Tabung APAR : 1 buah
2) Metode Asuhan Keperawatan

a) supervisi

Supervisi mengandung pengertian yang lebih demokratis.

Dalam pelaksanaannya supervisi bukan hanya mengawasi apakah

seluruh staf keperawatan menjalankan tugas sebaik-baiknya,

sesuai dengan instruksi atau ketentuan yang telah digariskan,

tetapi juga bagaimana memperbaiki proses keperawatan yang

23
sedang berlangsung. Jadi dalam kegiatan supervisi seluruh staf

keperawatan bukan sebagai obyek tetapi juga sebagi subyek.

Perawat diposisikan sebagi partner kerja yang memiliki ide-ide,

pendapat dan pengalaman yang perlu didengar, dihargai dan

diikutsertakan dalam usaha-usaha perbaikan proses keperawatan.

Dengan demikian supervisi dapat di artikan sebagi suatu aktivitas

pembinaan yang direncanakan untuk membantu para tenaga

keperawatan dalam melakukan pekerjaan mereka dengan sebaik-

baiknya.(suyanto, 2015).

Bonn dan Holland menggambarkan supervise klinik adalah

memfasilitasi perawat praktisi pada praktik klinik secara teratur

untuk mencapai, menopang ,dan mengembangkan secara kreatif

praktik yang berkualitas tinggi melalui focus dukungan dan

pengembangan. Supervise berfungsi untuk memimpin,

mengkoordinir, dan mengarahkan seseorang dalam melakukan

tugasnya untuk mencapai tujuan ( Rocchiccioli & Tilbuny,1998).

b) hand over

c) discharge planning

d) pre dan postconfrece:

Pre conference, yaitu komunikasi katim dan perawat

pelaksana setelah selesai operan yang dipimpin oleh katim atau

penanggung jawab tim. Isi pre conference adalah rencana tiap

perawat (rencana harian) dan tambahan rencana dari katim . Isi

post conference adalah hasil asuhan keperawatan tiap perawat dan

24
hal penting untuk operan (Keliat, 2000) dalam Dini Permatasari

dkk (2014), Post conference adalah Komunikasi kepala primer

dan perawat pelaksana tentang hasil kegiatan sepanjang shift dan

sebelum operan kepada shift berikutnya. Isinya adalah hasil

asuhan keperawatan tiap perawatan dan hal penting untuk operan

(tindak lanjut). Post conference dipimpin oleh kepala primer atau

penanggung jawab primer. (modul mpkp, 2016)

e) Pendokumentasian

f) Timbang terima PBM

Timbang terima adalah suatu cara dalam menyampaikan dan

menerima sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan kedaan klien.

(Hastuti, 2012)

g) ronde keperawatan

Ronde keperawatan adalah kegiatan yang bertujuan untuk

mengatasi masalah keperawatan pasien yang dilaksanakan oleh

perawat di samping dalam melibatkan pasien untuk membahas

dan melaksanakan asuhan keperawatan. Pada kasus tersebut harus

dilakukan oleh perawat primer dan atau konselor, kepala ruangan,

perawat associate yang perlu juga melibatkan seluruh anggota tim

kesehatan (Nursalam 2012).

3) Keuangan ( Money )

Pasien yang di rawat di unit IMT 2 selama tanggal 17 juli hingga 16

agustus 2021 ada sebanyak 56 pasien yang melakukan pembayaran

25
menggunakan BPJS sebanyak ( 49 orang), umum sebanyak ( 6 orang)

dan bayar selisih sebanyak ( 1 orang) .

4) Pemasaran (Marketing)

a) Bor selama 1 bulan terakhir di ruang perawatan IMT 2 adalah 54,6 %

b) Berdasarkan hasil kuesioner yang diberikan kepada 10 responden

didapat didapatkan 9 responden pasien/keluarga ( 90% )pasien merasa

puas dengan pelayanan keperawatan di Unit Perawatan IMT 2 dan ada

1 responden (10%) klien/keluarga pasien yang merasa kurang puas

dengan pelayanan keperawatan di unit IMT dalam hal ini saat klien

membutuhkan pispot, urinaldan alat mandi namun belum tersedia saat

akan di gunakan oleh pasien.

c) Insiden keselamatan pasien selama 1 bulan terakhir

INSIDEN JUMLAH

Jumlah pasien jatuh 0

Jumlah pasien Decubitus 0

Jumlah pasien cederah akibat jatuh 0

Jumlah pasien ISK karena chateter 0


Jumlah pasien phlebitis 0
Belum pernah ada Kejadian pada pasien di ruang perawatan IMT 2 selama

menjadi ruang perawatan kelas 1 dan 2 interna sampai saat ini.

4. Kajian indikator mutu ruangan ( BOR, AVLOS, TOI, BTO ).

Indikator mutu suatu pelayanan, mempunyai manfaat yang sangat penting

bagi manajer, terutama dalamPerhitungan statistic Ruangan,

BOR : 62,35 %

26
AVLOS :5

TOI :3

BTO :4

5. Pendidikan

Pendidikan pegawai di ruang perawatan IMT saat ini ada sebanyak 2 orang

perawat berpendidikan terakhir NERS, dan ada sebanyak 8 orang perawat

berpendidikan terakhir DIII keperawatan

6. Pelatihan

Pelatihan yang pernah di ikuti oleh perawat di unit perawatan IMT 2

terbanyak adalah BTCLS yaitu sebanyak 6 orang, exelence service sebanyak 3

orang, perawatan luka 2 orang, manajemen keperawatan 1 orang, code blue 1

orang.

H.   Analisis SWOT Ruang Perawatan IMT 2

a. Streng/kekuatan

1) RSU Elim Rantepao berada di lokasi yang strategis

2) RSU Elim Rantepao salah satu rumah sakit rujukan dari Puskesmas-

Puskesmas di Toraja Utara

3) Sebagai rumah sakit pendidikan, pelatihan dan Penelitian

4) Ada kebijakan rumah sakit untuk meningkatkan pelayanan kesehatan

5) Ada kebijakan ruangan dalam pengadaan alat secara berkala

27
6) Terdapat tenaga keperawatan yang berpendidikan Ners 2 orang, DIII

Keperawatan 8 orang di unit perawatan IMT

7) Jumlah kapasitas tempat tidur 17 buah dengan 15 kamar

8) Kamar kelas yang disediakan berisi fasilitas seperti televisi, AC, sofa,

lemari, dan kamar mandi di dalam kamar.

9) Sistem penugasan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan dengan sistem

tim

10) Hubungan kepala ruangan dengan anggotanya baik

11) Sebagai tempat praktik mahasiswa serta tempat penelitian dari berbagai

perguruan tinggi kesehatan.

b. Weakness/kelemahan

1) Penerapan pre dan post conference( dinas sore ke dinas malam) yang

belum maksimal karena tidak ada pengawasan Karu secara langsung.

2) Belum meratanya pelatihan MPKP bagi tenaga perawat di ruang IMT 2

c. Opportunity/peluang

1) Sumber daya tenaga keperawatan di ruangan IMT 2 sebagian besar usia

produktif, sehingga memiliki peluang besar dalam pengembangan SDM

2) Ada mahasiswa profesi Ners yang melakukan praktik manajemen dalam

keperawatan

3) Adanya perawat yang telah mendapatkan sosialisasi mengenai MPKP

d. Threat/ancaman

1) Persaingan antar ruangan yang semakin ketat dalam bentuk pelayanan

2) Pandemic covid-19 yang menyebabkan berkurangnya jumlah pasien

masuk ke rumah sakit untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.

28
29

Anda mungkin juga menyukai