Anda di halaman 1dari 5

NAMA: MONICA INDRIANI

KELAS: XI IPS 1
TUGAS: NASKAH TEATER SENI BUDAYA
Putri Matahari

Pemeran:
1. Putri matahari
2. Putri anya
3. Ibu tiri
4. Putri bulan
5. Pangeran Gio
6. Ibu pangeran Gio
7. Ayah pangeran Gio
8. Pegawai istana 1
9. Pegawai istana 2

Pada suatu hari hiduplah seorang putri dari kerajaan selatan bernama putri matahari, dia
hidup dengan, ibu tiri, dan saudara tirinya. Ia di jadikan seperti pelayan di rumah oleh ibu tiri
dan saudari tirinya sendiri.

Scene 1: (Ruang makan)


(Matahari sedang menyapu)

Ibu tiri: MATAHARI! Sini kamu!


Matahati: ada apa ibu memanggil aku
Ibu tiri: buatkan bulan dan anya sarapan mereka pasti sudah lapar
Matahari: baik ibu
(Matahari membuatkan sarapan untuk ibu, anya dan bulan)
Ibu tiri: Anya Bulan kemari!
(Anya dan bulan datang ke ruang makan)
Anya: ada apa ibu
Ibu: duduklah kita akan segera makan
Bulan: MATAHARI! Cepatlah kami sudah lapar dan jangan lupakan siapkan air panas dan
kembang untuk aku mandi
Matahari: baiklah akan aku siapkan itu
Anya: awas saja kamu melupakannya jangan harap kamu dapat jatah makan
Matahari: baik akan aku siapkan

Scene 2: ( kamar anya dan bulan)


Matahari: kenapa ayah cepat sekali meninggalkan aku seorang diri di sini, aku tidak sanggup
ayah harus menghadapi ini semua sendirian aku tidak kuat ayah (gumam matahari seorang
diri saat membersihkan kamar anya dan bulan)

Scene 3: ( teras rumah)


Matahari bertemu dengan pegawai istana
Pegawai istana 1: Selamat pagi
Matahari: selamat pagi wahai pegawai istana
Pegawai istana 2: kami datang ke sini ingin memberikan undangan dansa akan ada acara
jamuan dansa sekaligus pemilihan calon permaisuri untuk pangeran
Matahari: baiklah pegawai istana terimakasih infonya
Pegawai istana 2: apakah ada yang ingin di tanyakan jika tidak kami permisi dulu
Matahari: ah sudah tidak ada pegawai istana saya sudah cukup mengerti
Pegawai 1&2: selamat pagi
Matahari: pagi
Scene 4: (ruang tengah)
(Matahari menuju ruang tengah untuk memberitahukan undangan tersebut kepada ibu
tirinya dan juga anya dan bulan)
Matahari: ibu
Ibu tiri: kenapa kau kemari matahari? Apakah kau tidak punya pekerjaan yang dapat kau
selesaikan? Apakah kau harus mengganggu waktu ibu dan anak?
Matahari: tidak ibu, aku hanya ingin memberikan undangan ini kepada ibu
Anya: wow, undangan pesta dansa pangeran malam ini
Bulan: benarkan? Aku ingin datang ibu
Ibu tiri: sudah pasti kalian akan datang tapi kau matahari tunggu saja di rumah karena yang
akan menjadi calon permaisuri pangeran hanyalah salah satu dari putriku saja
Matahari: tetapi aku juga ikut di undang di situ ibu
Ibu tiri: berani kau melawan?
Matahari: tidak ibu, maafkan aku
Ibu tiri: sana ke belakang kau beri makan ayam yang banyak supaya semua ayam itu gemuk
Matahari: baik ibu
Bulan: mimpi ingin datang ke pesta pangeran tidak tahu diri

Scene 5: (pasar)
Bulan: ibu kami akan pergi ke pasar untuk membeli beberapa gaun untuk di pakai di acara
pangeran tersebut
Ibu tiri: ayo ibu temani kalian, kita akan membeli gaun terbaik di seluruh kota
Anya: aku akan menjadi princes malam nantik
Ibu tiri: ingat harus salah satu di antara kalian berdua yang terpilih menjadi permaisuri dari
pangeran
Anya: sudah pasti ibu

(Ibu tiri, anya dan bulan sudah pulang dari pasar)


Anya: aku akan mencoba kembali beberapa gaun yang sudah kita beli aku akan memilih gaun
terbaik dan akan menjadi sorotan nantik malam
Bulan: aku juga akan mencoba gaun ku dan mulai luluran supaya aku tampak berkilau saat
pesta pangeran nantik malam
Anya: duh tidak sabar menunggu malam datang

Scene 6: (malam hari di loteng)


(Saat semua orang pergi ke pesta dansa pangeran tinggalan putri matahari sendiri)

Matahari: hiks..... hiks.... hiks.... aku ingin pergi ke pesta dansa itu
Kurcaci 1: jangan menangis gadis manis
Matahari: siapa kau
Kurcaci 2: aku kurcaci yang tinggal di dalam hutan sekitar sini dan aku mendengar suara
tangisanmu menggelegar sampai ke dalam hutan
Kurcaci 1: jangan takut, kami tidak akan menyakitimu, kami akan membantumu
Kurcaci 2: kami tahu kamu ingin pergi ke pesta dansa itu kami akan membantumu
(Kurcaci 1&2 langsung memanggil para hewan dan membuat dengan sekejap mata gaun putri
matahari menjadi bagus dan berkilau)
Matahari: wow ini sangat bagus
Kurcaci 2: pergilah matahari kamu akan mendapatkan apa yang kamu impikan
Matahari: aku akan pergi terimakasih
Kurcaci 1: hati hati matahari

Scene 7: (istana)
Matahari berlari menuju istana karena dia sangat ingin sampai ke sana sebelum acara pesta
dansa di mulai. Dia membuka pintu kerajaan dengan sangat kuat sampai sampai orang di
dalamnya kaget dengan kedatangan matahari yang mempesona dan berkilau sampai tidak
ada yang dapat mengenali kalau itu matahari termasuk ibu tiri dan kedua saudara tirinya.

Anya: wow, spa gadis cantik yang berkilau itu


Bulan: iya dia sangat cantik dan persis berkilau seperti matahari di malam hari

Banyak orang yang membicarakan matahari, tetapi matahari tetap cuek dan terus berjalan
memasuki area dansa.

Matahari: selamat malam pangeran. Maaf saya datang terlambat yang mulia (sambil
membungkukan badannya)
Ratu: cantik sekali wajahmu wahai putri
Raja: dari kerajaan mana kau berasal wahai gadis manis
Matahari: saya adalah salah satu rakyatmu wahai yang mulia
Pangeran: wow aku tidak pernah mengetahui jika punya rakyat yang cantik seperti ini
Matahari: terimakasih yang mulia
Ratu: siapa namamu wahai putri
Matahari: nama saya matahari wahai yang mulia
Raja: namamu persis seperti orangnya yang sangat berkilau
(Saat itu juga ibu tiri dan kedua saudara tiri kaget mendengar siapa perempuan cantik yang
baru dia puji)

Scene 8: (kekacauan di istana)


Bulan: kenapa kau datang kemari (sambil menjambak rambut matahari)
Anya: kau hany seorang upik abu kenapa kau bisa memakai gaun cantik seperti ini di mana
kau mancurinya
Ibu tiri: berani sekali kau anak sialan mencuri baju untuk datang ke pesta dansa pangeran!
Matahari: aku tidak mencurinya! pakaian ini di beri oleh kurcaci baik hati
Ibu tiri: kau sudah gila? Mana ada kurcaci di jaman sekarang dasar pencuri
Anya: kau tidak pantas berada di area istana ini
Ibu tiri: pergi kau dari sini pencuri
Ratu: jangan berbuat kegaduhan di istanaku! Siapapun berhak datang dan menikmati acara
ini
Ibu tiri: maaf yang mulia tapi perempuan sialan ini pantas di musnahkan
Anya: iya yang mulia. Untuk datang ke sini saja dia berani mencuri gaun ini apalagi dia sudah
lama berada di dalam ini entah apa yang sudah dia curi
Pangeran: jaga omongan kalian, dia tidak mencuri di sini, dia wanita baik
Bulan: pangeran kami tahu dia siapa, dia hanya seorang upik abu yang tidak pantas berada di
antara kita
Pangeran: kalian yang tidak pantas berada di sini! Kalian yang harus pergi dari sini bukan
matahari
(Ibu tiri berjalan menuju matari dan menyeretnya keluar dari istana)
Ibu tiri: kau hanya bisa menghancurkan ini dan kau tidak pantas berada di sini
Anya: pergi kau dari sini

Scene 9: (akhir penderitaan matahari)


(Matahari berlari kesana kemari masuk ke dalam hutan dan terus berlari sambil berlinang air
mata)
Kurcaci 1: kenapa kau berlari wahai putri cantik
Matahari: aku tidak tahan lagi dengan semua penderitaan ini
Kurcaci 2: putri hapus air mata mu, kamu tidak perlu menangis
Kurcaci 1: kau bisa tinggal di gubuk ini bersama kami
Kurcaci 2: tidak perlu menangis wahai gadis manis, kau akan bahagia hidup bersama kami di
hutan ini
Matahari: iya kurcaci, aku mau tinggal di sini, aku sudah lelah dengan semua ini
Kurcaci 1: aku akan mengantarkan mu ke dalam gubuk kita untuk istirahat
Matahari: terimakasih kurcaci

Scene 10: (kehancuran ibu tiri dan saudara tiri)


Pangeran: kalian sungguh tidak pantas berada di daerah kerajaan ku, kalian berani menyakiti
hati wanita yang aku sukai dan sekarang dia pergi tidak tahu ke mana
Raja: penjarakan mereka
Ibu tiri: tidak! Aku tidak mau di penjara!! Aku tidak ingin
Ratu: kalau kalian tidak ingin di penjara maka kalian harus mencari putri matahari kembali
dan tinggal di istana ini
Bulan: wanita upik abu itu tidak pantas berada di kerajaan ini dia hanya seorang upik abu
Pangeran: setidak pantasnya putri matahari kalian jauh lebih tidak pantas berada di sini
Anya: pangeran aku mohon jangan penjarakan kami
Ratu: kalau kalian tidak ingin di penjara maka kalian harus menjadi pelayan sampai putri
matahati di temukan
Ibu tiri: APAAAA? Aku tidak ingin menjadi pembantu di sini
Pangeran: kalau kalian tidak mau maka kalian akan di penjara
Bulan: ibu, kita ikuti saja dulu bu dari pada kita di penjara
Ibu: baiklah

Scene 11: (pencarian putri matahari)


Sejak saat itu pangeran mengerahkan semua pasukannya untuk mencari sang putri matahari

Pangeran: kalian cari sampai ketemu di mana putri matahari berada jangan kembali jika tidak
kalian jangan kembali lagi ke sini
Pegawai istana 1&2: baik pangeran

Hari berganti hari, bulan berganti bulan, tahun berganti tahun tetap tidak ada kejelasan
mengenai di mana keberadaan putri matahari sudah banyak saimbara di lakukan tetapi putri
matahari tetap tidak di temukan

Ratu: wahai putra ku, sudah bertahun semenjak kejadian itu kenapa kau tidak mencari
permaisuri saja?
Pangeran: aku tidak bisa melupakan putri matahari wahai ayahanda dan ibunda aku sangat
mencintainya
Raja: wahai pangeran kau harus melanjutkan kehidupanmu dan juga kerajaan kita. Ayah dan
ibunda telah tua kami ingin beristirahat di masa tua kami dan menjaga cucu kami
Ratu: kami telah memilihkan siapa calon permaisurimu
Pangeran: baiklah ayah dan ibu aku siap menjalankan hidupku kembali

Scene 12: (pernikahan pangeran dan kehidupan bahagia sang putri matahari)
Pangeran: hari ini aku sudah menikah, tetapi tetap aku tidak bisa melupakan putri matahari!
Hanya dia yang ada di hatiku. Putri ayo kembali aku sangat merindukanmu
Permaisuri pangeran: pangeran! (Panggil sang permaisuri dengan lembut) aku tahu kau
belum melupakan putri matahari, aku siap menunggumu membuka hati untukku
Pangeran: terimakasih permaisurimu. Aku akan mencoba membuka hati untukmu

Sementara di lain sisi putri matahari telah hidup bahagia di hutan dengan para kurcaci dan
bahagia mendengar kabar pernikahan pangeran
Akhirnya pangeran dan putri matahari hidup bahagia dengan kehidupannya masing masing.

Anda mungkin juga menyukai