Jiwa KELOMPOK 1
Jiwa KELOMPOK 1
SLIDE 1
GANGGUAN
CITRA TUBUH
SLIDE 2
Natasya Wijdaningtyas 2101693 Dina Selvia 2106591
ETIOLOGI
Konsep diri seseorang dapat berubah menurut berbagai
faktor. Penyebab terjadinya Gangguan Citra Tubuh adalah
karena adanya kekurangan fisik atau jarang diberi pujian atas
suatu keberhasilan. Ketika seseorang mencapai pubertas,
mereka tidak lagi diberi kesempatan untuk berkembang,
diterima, atau dihargai apa adanya. Di awal masa dewasa,
kegagalan dalam pekerjaan, sekolah, atau pergaulan adalah
hal biasa. Gangguan Citra Tubuh muncul saat lingkungan
cenderung mengucilkan dan menuntut lebih dari
kemampuannya. Menurut Farida dan Yudi (2015), gejala
gangguan citra tubuh antara lain emosi malu atau menyesal,
menghukum diri sendiri, gagal, interaksi interpersonal yang
rusak, mengkritik diri sendiri, dan berpikir bahwa orang lain
lebih baik dari diri sendiri.
KLINIS
SLIDE 8
FAKTOR - FAKTOR YANG
MEMPENGRUHI CITRA TUBUH
A. TERAPI KEPERAWATAN
1. GENERALIS 2. SPESIALIS
Dilakukan apabila klien yang mengalami
Tindakan keperawatan generalis
masalah gangguan citra tubuh belum
bertujuan membantu pasien
teratasi. Terapi yang diberikan pada klien
untuk mengetahui atau dengan gangguan citra tubuh adalah
mengenal gangguan citra tubuh. terapi kognitif. Terapi kognitif yaitu salah
Terapi ini mempunyai 2 prinsip bentuk psikoterapi yang dapat melatih klien
yaitu membantu pasien dengan masalah gangguan citra tubuh
mengenal gangguan citra tubuh yang berguna untuk mengubah cara klien
dan membantu klien mengatasi mangartikan sesuatu dan melihat sesuatu
gangguan citra tubuh dalam hal yang tidak sesuai dengan keinginan.
Terapi kognitif merupakan pedoman untuk
aspek apapun (Kelliat, 2015).
berpola pikir lebih baik bukan merubah
pola pikir klien secara instan (Adityasto,
2017).
PENATALAKSANAAN
B. TERAPI MEDIS
1. Kondisi klien:
DO :
a. Pasien tampak lemas, gelisah dan khawatir
b. Pasien selalu memalingkan wajahnya ke sebelah kiri
c. pasien menarik diri dari perawat
a. Proses Keperawatan
DS :
a. Orang tua pasien mengatakan bahwa setelah operasi, pasien
tidak mau melihat luka bekas operasinya, selalu mengurung diri
berdiam dikamar dan tidak mau menemui teman yang
menjenguknya.
b. Orang tua pasien mengatakan bahwa pasien selalu menangis.
c. pasien mengatakan nyeri pada luka bekas operasi.
d. Pasien mengatakan luka operasi belum lekas sembuh.
e. Pasien mengatakan malu dengan kondisi tubuhnya yang sudah
tidak sempurna sehingga pasien tidak mampu menjalani aktivitas
seperti biasanya.
-- BHSP
- Mengidentifikasi citra tubuh pasien: dulu dan saat ini,
perasaan dan harapan citra tubuhnya saat ini
- Mengidentifikasi aspek positif dirinya (potensi bagian
tubuh lainnya)
- Mengajarkan pasien cara meningkatkan citra tubuh
- Memasukkan dalam jadwal untuk kegiatan harian.
KESIMPULAN
Citra tubuh adalah gambaran diri terhadap dirinya sendiri, gambaran ini akan menyesuaikan
dengan bagaimana orang lain memperhatikannya, sehingga dapat menggambarkan diri
dengan melihat bagaimana respon orang lain ketika memperhatikannya. Sedangkan,
Gangguan citra tubuh adalah persepsi negatif tentang tubuh yang diakibatkan oleh
perubahan ukuran, bentuk, struktur, fungsi, keterbatasan, makna dan obyek yang sering
berhubungan dengan tubuh. Adapun klasifikasi pada gangguan citra tubuh diakibatkan dari
stressor pada tiap perubahannya, yaitu perubahan ukuran tubuh, perubahan bentuk tubuh,
perubahan struktur, perubahan fungsi, keterbatasan, makna dan objek yang sering kontak.
Penyebab terjadinya Gangguan Citra Tubuh adalah karena adanya kekurangan fisik atau
jarang diberi pujian atas suatu keberhasilan. Maka gangguan pada citra tubuh terdapat
tanda dan gejala, yaitu Menolak melihat dan menyentuh bagian tubuh yang berubah, tidak
menerima perubahan tubuh uang telah terjadi/akan terjadi, menolak penjelasan perubahan
tubuh, persepsi negatif pada tubuh, preokupasi dengan bagian tubuh uang hilang,
mengungkapkan keputusasaan dan mengungkapkan ketakutan. Adapun faktor-faktor yang
mempengaruhi gangguan citra tubuh, dipengaruhi oleh self esteem, perbandingan dengan
orang lain, bersifat dinamis dan proses pembelajaran. Penatalaksanaan pada gangguan
citra tubuh meliputi, terapi keperawatan dan terapi medis.
BACK TO AGENDA PAGE SLIDE 3
DAFTAR PUSTAKA
Adityasto, T(2017). Asuhan Keperawatan Jiwa pada Klien dengan Gangguan CitraTubuh.
Damanik, I. A (2021). Studi Kasus Asuhan Keperawatan Psikososial Pada Tn. K Dengana
GangguanCitra Tubuh Di Gang Musara. OSF Preprints. October, 23.
Farida, Kusumawatiand Hartono Yudi.(2015). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta : Salemba
Medika.
Hartati, S. (2011). Efektivitas Terapi Spesialis pada Klien Gangguan Fisik yang Mengalami
Ansietas dan Gangguan Citra Tubuh.
Indika, K.(2010). Gambaran citra tubuh pada remaja yang obesitas skripsi.
Kelliat, B.A. & Pawirowiyono, A.(2015). Keperawatan Jiwa Terapi Aktivitas Kelompok Edisi2.
Jakarta : EGC.
Kawuwung, K.(2015). Hubungan Obesitas Dengan Citra Tubuh Dan Harga Diri Pada Remaja Putri
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado. 3.
Laia, K. A.(2021). Asuhan Keperawatan Psikososial Pada Ny. M Dengan Masalah Gangguan Citra
Tubuh.
Mursyidto, M. I.(2014). Studi Kasus Ketidakpuasan Remaja Putri Terhadap Keadaan Tubuhnya
(Body Image Negative Pada Remaja Putri). Implementation Science
Nurhalimah (2016). Modul Ajar Cetak Keperawatan Jiwa. Jakarta : Pusdik SDM Kesehatan
Olivia, G. (2016). Hubungan pola makan dan obesitas pada remaja dikota bitung
Pradana, H. P. (2020). Manajemen Peningkatan Citra Diri Pada Pasien Amputasi Dengan
Gangguan Citra Tubuh (Doctoral dissertation, Tugas Akhir, Universitas Muhammadiyah
Magelang).
Puspita, rikatri. (2019). Hubungan dukungan sosial dengan pasien gangguan citra tubuh. June.
Samura (2011). Hubungan Perubahan Fisik Pada Masa Pubertas Dengan Citra Tubuh Remaja
Putri Kelas 1 Di SMP Nusantara Lubuk Pakam. Vol 1(1).
SLIDE 1
TERIMA
KASIH