Tugas Pak Made (TEORI HISTORI)
Tugas Pak Made (TEORI HISTORI)
1. PENDAHULUAN
Istilah ekologi berasal dari kata dalam bahasa Yunani yaitu oikos dan
logos. Istilah ini mula-mula diperkenalkan oleh Ernst Haeckel pada tahun 1869.
Ekologi berasal dari kata Yunani oikos, yang berarti rumah dan logos, yang
berarti ilmu/ pengetahuan. Jadi, ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan
timbal balik (interaksi) antara organisme dengan alam sekitar atau
lingkungannya.
Pendekatan Ekologikal merupakan pendekatan yang memandang kota
sebagai suatu objek studi yang didalamnya terdapat masyarakat manusia, telah
mengalami proses interelasi antar manusia dan antara manusia dengan
lingkungannya sehingga tercipta pola keteraturan penggunaan lahan (Yunus,
2015).
Teori Historis (Alonso, 1964). Daerah Pusat Kota (DPK) atau Central
Bussiness District (CBD) dalam teori ini merupakan pusat segala fasilitas kota
dan merupakan daerah dengan daya tarik tersendiri dan aksesibilitas yang
tinggi. Jadi, dariteori-teori tersebut di atas dapat diambil kesimpulan bahwa
Daerah Pusat Kota (DPK) atau Central Bussiness District (CBD) merupakan
pusat segala aktivitas kota dan lokasi yang strategis untuk kegiatan
perdagangan skala kota.
Dalam teori historis, Alonso mendasarkan analisisnya pada kenyataan
historis yang berkaitan dengan perubahan tempat tinggal penduduk di dalam
kota. Teori historis dari Alonso dapat digambarkan sebagai berikut.
Sumber : (Suparmini & Wijayanti, BUKU AJAR: Masyarakat Desa dan Kota (Tinjauan Geografis,
Sisiologis dan Historis), 2015)
3. KESIMPULAN
Kota merupakan tempat yang menjadi pusat dari pemukiman, pelayanan
kesehatan, pemerintahan dan kegiatan seperti ekonomi, sosial, budaya, politik
dan lain sebagainya. Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan di daerah pusat
kegiatan (DPK/CBD) yang merupakan inti dari kota tersebut. Yang mana seiring
waktu akan mengalami perkembangan dan menyebar ke wilayah lain.
Penduduk akan melakukan perpindahan (migrasi) ke daerah pusat kota yang
merupakan pusat kegiatan utama. Berbagai permasalahanpun akan timbul
akibat dari pertambahan penduduk serta perkembangan kota yang tidak
seimbang. Hal tersebut akan menimbulkan perubahan tata ruang kota
khususnya pada penggunaan lahan dan dapat merusak lingkungan alami sekitar
kota. Selain itu, bentuk dan juga struktur tata ruang kota akan terpengaruh
dengan adanya perkembangan kota. Para ahli telah megkaji mengenai bentuk
dan struktur tata ruang dengan pendekatan ekologi, yang dipelopori oleh
Burgess dengan teori Konsentrisnya yang memicu teori-teori baru muncul. Yang
seluruhnya dapat menjadi acuan atau pedoman dalam merencakan struktur tata
ruang kota yang diseuaikan dengan kondisi sosial, ekonomi, budaya dan politik
pada masyarakat kota terkait.
4. SARAN
Kota memiliki pengaruh yang sangatlah penting bagi penduduk sebagai pusat
dari berbagai kegiatan maka perlu dilakukan perencanaan yang matang agar
tidak menimbulkan permasalahan bagi penduduk kota serta lahan. Dengan
adanya teori-teori mengenai struktur tata ruang kota khususnya dengan
pendekatan ekologi dapat digunakan sebagai acuan dalam merencanakan
pembangunan kota yang berorientasi pada penggunaan lahan yang
berkelanjutan dan efisien.
DAFTAR PUSTAKA
Daljoeni. (2014). Geografi Desa dan Kota. Yogyakarta: Penerbit Ombak.
Maknun, D. (2017). Ekologi: Populasi, Komunitas, Ekosistem Mewujudkan Kampus
Hijau Asri, Islami dan Ilmiah. Cirebon: Nurjati Press.
Suparmini. (2012). Pola Keruangan Desa dan Kota. Yogyakarta: Universitas Negeri
Yogyakarta.
Suparmini, & Wijayanti, A. T. (2015). BUKU AJAR: Masyarakat Desa dan Kota
(Tinjauan Geografis, Sisiologis dan Historis). Yogyakarta: Universitas Negeri
Yogyakarta.
Yunus, H. S. (2015). Struktur Tata Ruang Kota. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.