Anda di halaman 1dari 14

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa sampel cabai

parika mengandung vitamin C dengan kadar yang terkandung pada cabai paprika

hijau sebesar 11,96 mg/100 g, cabai paprika kuning sebesar 19,15 mg/100 g, dan

cabai paprika merah sebesar 29,96 mg/100 g secara kuantitatif dengan

menggunakan metode spektrofotometri UV-Visible. Jadi, dapat disimpulkan

bahwa kadar vitamin C pada cabai paprika merah lebih tinggi dibandingkan

dengan cabai paprika hijau dan kuning.

B. Saran

Dari hasil penelitian yang telah dapat dilihat nilai kadar vitamin C pada

sampel cabai paprika hijau, cabai paprika kuning dan cabai paprika merah

mengandung kadar vitamin C yang bervarian dan kadar vitamin C yang paling

tinggi terdapat pada cabai paprika merah, maka direkomendasikan cabai paprika

yang lebih bagus untuk dikonsumsi masyarakat yaitu cabai paprika merah.

Untuk penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengan metode yang berbeda

dan sampel yang berbeda seperti kadar betakaroten, mineral, vitamin A, vitamin

E, dan vitamin D pada cabai paprika.

32
DAFTAR PUSTAKA

Badriyah L, Manggara A. Penetapan Kadar Vitamin C pada Cabai Merah

(capsicum annum L.) Menggunakan Metode Spektrofotometri UV-Vis.

Jurnal Wiyata.2015; Vol. 2: 26-28.

Harpenas A, Dermawan R. Budi Daya Cabai Unggul. Depok : Penebar Swadaya:

2010.

Nurcahya H. Panduan Budidaya Paprika di berbagai Media Tanam. Yogyakarta :

Pustaka Baru Press : 2013.

Wiratno TH. Kadar Vitamin C pada Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa Linn)

Segar dan Kering. [Skripsi]. Semarang: Universitas Muhammadiyah. 2010.

Praetyawati NP. Analisa Kandungan Vitamin C pada Cabai Rawit Berbagai

Varietas. [Skripsi]. Semarang: Universitas Muhammadiyah. 2010.

Siregar JA. Penetapan Kadar Vitamin C dari Paprika (Capsicum annum L. var.

Grossum) Secara Volumetri Dengan 2,6- Diklorofenol Indofenol. [Skripsi].

Medan: Universitas Sumatra Utara. 2012.

Hadyana P, Setiono L. Buku Ajar Vogel Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik.

Jakarta: EGC: 1994.

Hudzaifah. Pengaruh Proses Pemasakan pada Cabai Besar (Capsicum annum L.)

Terhadap Kadar Vitamin C dan Provitamin A (β-Karoten). [KTI]. Surakarta:

Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2014.

J Anwar, Mi Farooqi, S.A.Nagra and A.M.Khan. Method for the

spektrofotmometric determination of ascorbatic acid, Institute of chemistry,

University of the Punjab, Lahor 1 PAKISTAN : 1998.

33
Hadiyana A, Setiono L. Buku Ajar Vogel Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik.

Jakarta: EGC; 1994. Halaman 183.

Jubahar J, Astuti Y, Suharti N. Penetapan Kadar Vitamin C dari Buah Cabe Rawit

( Capsicum frutescens L. ) dengan Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi

( KCKT). Jurnal Farmasi Higea, 2015: Vol. 7 (2) : 208-217.

Oktaviani Y, Aminah S, Sakung J. Pengaruh Lama Penyimpanan dan Konsentrasi

Natrium Benzoat Terhadap Kadar Vitamin C Cabai Merah ( Capsicum annum

L.). Jurnal Akademika Kimia, 2012: Vol. 1 (4) : 193-199.

34
RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Siti Meilani Sundari dilahirkan di Garut pada tanggal 28

Mei 1996 sebagai anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Yayan

Mulyana dan Ibu Sunarsih. Penulis memulai jenjang pendidikan taman kanak-

kanak di TK Al- Musaddadiyah tahun 2001. Pendidikan dasar di SDN Kota Kulon

VII pada tahun 2002 dan lulus pada tahun 2008. Penulis melanjutkan pendidikan

formal di SMPN 4 Garut lulus pada tahun 2011. Kemudian penulis melanjutkan

sekolah menengah atas di SMAN 15 Garut lulus pada tahun 2014. Penulis

melanjutkan pendidikan tinggi pada tahun 2014 di STIKes Karsa Husada Garut

pada program studi D3 Analis Kesehatan. Pengalaman pelatihan/magang penulis

pernah melakukan PKL (Praktek Kerja Lapangan) di Rumah Sakit TNI Guntur

Garut dan di Puskesmas DTP Cibatu Garut.

35
LAMPIRAN

Lampiran 1 Perhitungan

Perhitungan :

Sampel cabai paprika hijau :

y = ax + b

0,274 = 0,094x + 0,083

- 0,094x = - 0,274 – 0,083

- 0,094x = - 0,375

−0,0375
x=
−0,094

x = 3,989 ppm

Jadi x sebelum diencerkan adalah 119,67 ppm

Sampel cabai paprika kuning :

y = ax + b

0,447 = 0,094x + 0,083

- 0,094x = - 0,447 – 0,083

- 0,094x = - 0,530

36
−0,530
x=
−0,083

x = 6,385 ppm

Jadi x sebelum diencerkan adalah 199,55 ppm

Sampel cabai paprika merah :

y = ax + b

0,746 = 0,094x + 0,083

- 0,094x = - 0,746 – 0,083

- 0, 094x = - 0,829

−0,829
x=
−0,083

x = 9,987 ppm

Jadi sampel sebelum diencerkan adalah 299,61 ppm

37
Lampiran 2 Larutan Fe- Penantrolin

Lampiran 3 Larutan Baku 100 ppm

38
Lampiran 4 Laruan Induk 10 ppm

39
Lampiran 5 Sampel paprika hijau setelah dipotong

Lampiran 6 Sampel paprika kuning setelah dipotong

Lampiran 7 Sampel paprika merah setelah di potong

40
Lampiran 8 Sampel paprika hijau setelah di blender

41
Lampiran 9 Sampel paprika kuning setelah di blender

Lampiran 10 Sampel paprika merah setelah di blender

Lampiran 11 Penyaringan sampel

42
Lampiran 12 Filtrat dan Ampas Sampel

43
Lampiran 13 Neraca Analitik

Lampiran 14 Vortex Mixer

44
Lampiran 15 Sentrifugasi

45

Anda mungkin juga menyukai