Bab 1
Bab 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Cabai adalah sayuran sekaligus rempah dapur yang hampir selalu hadir pada
hidangan yang kita santap sehari-hari. Sayur dari keluarga terong-terongan ini
sambal dan dimakan bersama gorengan. Rata-rata kebanyakan orang lebih suka
pemasakan pada cabai juga berbeda-beda seperti dengan cara digoreng, direbus
dan dikukus. Proses pemasakan tersebut akan berdampak pada kandungan zat gizi
pada cabai khususnya vitamin. Cabai memiliki jenis yang beraneka ragam yaitu
cabai rawit, cabai keriting, cabai besar dan cabai paprika. Ciri-ciri cabai besar
bentuk buah yang besar dan lancip di bagian ujungnya permukaan kulit buahnya
rata.
Salah satu dari jenis cabai yang memiliki banyak manfaat dan kandungan gizi
yang berguna bagi tubuh yaitu cabai paprika. Cabai paprika (Capsicum annuum L.
var Grossum) termasuk ragam cabai yang memiliki ciri-ciri dengan bentuk yang
unik yaitu, besar dan gendut seperti buah kesemek juga rasa cabai ini manis
dengan sedikit pedas. Cabai ini sering digunakan sebagai bumbu masakan atau
1
bahan sayuran. Selain sebagai bahan masakan paprika kaya akan vitamin C
Vitamin yang terkandung dalam cabai paprika dan berguna bagi tubuh salah
pembentuk jaringan ikat. Vitamin ini juga dibutuhkan untuk pembentukan sel-sel
sariawan atau stomatitis antara lain gusi bengkak dan berdarah. Pada anak-anak
ultraviolet.
dengan sampel cabai paprika telah dilaporkan tetapi dengan menggunakan metode
vitamin C pada cabai paprika secara volumetri dengan metode titrasi 2,6-
diklorofenol indofenol diperoleh kadar vitamin C dari paprika hijau sebesar ± 0,38
mg/100 g, paprika kuning sebesar ± 0,38 mg/100 g, paprika jingga sebesar ± 0,47
mg/100 g, dan paprika merah sebesar ± 0,13 mg/100 g. Badriyah & Manggara
2
menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis diperoleh kadar sebesar 4,463
ppm dan prosentase yang didapat sebesar 0,4463 % b/b. Jubahar dkk (2015)
melaporkan kadar vitamin C dengan metode KCKT dari 200 gram cabai rawit
diperoleh kristal kasar vitamin C 201 mg (0,101 %) dan kadar vitamin C murni
cabai merah dengan metode spektrofotometri diperoleh hasil 30,67 mg/100 gram.
C dari paprika dimana dalam hal ini peneliti menggunakan sampel paprika yang
berwarna hijau, kuning, dan merah. Dalam penelitian ini digunakan metode
B. Rumusan Masalah
1. Berapakah kadar vitamin C yang terdapat pada cabai paprika hijau, paprika
2. Apakah ada perbedaan kadar vitamin C yang terdapat pada cabai paprika
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
3
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
4
5