Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seperti yang telah diketahui, Indonesia memiliki beragam jenis sayuran. Sayursayuran tersebut biasanya sering dijadikan sebagai bahan makanan, apalagi sayur
golongan cabai-cabaian seperti paprika yang rasanya sangat cocok di lidah orang
Indonesia, pedas dan manis. Namun sayang, sayuran paprika kurang dikenal oleh
masyarakat karena jarang digunakan sebagai bahan makanan Indonesia.
Paprika (Capsicum annum L.) adalah tumbuhan buah yang rasanya manis dan
sedikit pedas.Tanaman ini termasuk golongan tanaman semusim atau tanaman berumur
pendek. Buahnya sering digunakan sebagai campuran salad. Umumnya, paprika dipakai
pakai untuk penyedap atau resep masakan, seperti sosis paprika, sandwich paprika,
ataupun penyedap pizza. Paprika biasanya digunakan juga sebagai bahan sayuran atau
bumbu masak. Paprika juga banyak mengandung zat gizi dan dapat mencegah kanker,
penyakit jantung koroner (PJK), stroke, dan diabetes.
Zat gizi yang terkandung dalam buah paprika cukup lengkap, antara lain kalori,
protein, lemak, karbohidrat, mineral, abu, serat kasar, dan vitamin. Vitamin yang
terkandung dalam buah cabai paprika ini sangat tinggi, khusunya vitamin C yang
bahkan kandungannya lebih tinggi dari jeruk yang selama ini dikenal sebagai sumber
vitamin C. Vitamin C dikenal sebagai senyawa yang dibutuhkan tubuh dalam berbagai
proses penting, seperti pengangkut lemak, pemacu gusi yang sehat, pengatur tingkat
kolesterol, serta sebagai pemacu imunitas tubuh.Selain itu, vitamin C sangat diperlukan
tubuh untuk penyembuhan luka dan meningkatkan fungsi otak agar dapat bekerja
maksimal.
Seperti yang telah diketahui, berdasarkan warnanya, paprika dibedakan atas paprika
merah, paprika hijau, dan paprika kuning.Tetapi, adakah perbedaan kandungan vitamin
C pada paprika yang kaya akan vitamin C berdasarkan perbedaan warnanya? Atau
malah kandungan vitamin C pada setiap paprika sama saja? Untuk itu, dalam penelitian
ini, penulis bermaksud untuk mengetahui perbedaan kandungan vitamin C pada paprika
merah, hijau, dan kuning.
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang dapat dibentuk adalah
sebagai berikut:
1. Paprika manakah yang memiliki kandungan vitamin C lebih tinggi dibandingkan
dengan paprika yang lain?
2. Bagaimana perbandingan kandungan vitamin C pada paprika merah, hijau, dan
kuning?
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan:
1. Untuk mengetahui paprika mana yang memiliki kandungan vitamin C lebih tinggi
dibandingkan dengan paprika yang lain.
2. Untuk mengetahui bagaimana perbandingan kandungan vitamin C pada paprika
merah, hijau, dan kuning.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat baik untuk penulis dan pembaca.
1. Bagi penulis, penelitian ini dilakukan agar bisa lebih paham dengan kandungan yang
ada di dalam ketiga paprika tersebut, bagaimana perbedaannya, dan lebih mengenal
tanaman buah paprika tersebut.
2. Bagi pembaca, penelitian ini diharapkan akan menambah wawasan tidak hanya
dalam bidang kuliner tetapi dalam bidang kesehatan dalam memilih bahan masakan
juga.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Paprika

Paprika, tumbuhan yang berasal dari suku terong-terongan atau Solanaceae ini
memilik nama latin Capsium annuum L.. Buahnya yang berwarna hijau, kuning, atau
merah sering digunakan sebagai campuran salad. Paprika sering dipakai untuk
menyatakan hampir semua varietas C. Annuum, termasuk yang pedas. Paprika memiliki
banyak pengertian bergantung dengan setiap orang yang memandangnya tetapi
mempunyai satu inti yang sama. Salah satunya seperti yang ditulis oleh Hilmy (2013:
13) yaitu Paprika adalah sejenis cabai dari golongan terong-terongan yang berasa
manis dan sedikit pedas. Bentuk cabai paprika hampir sama seperti buah kesemek.
Tapi, cabai paprika ini berbeda dengan cabai biasa karena bijinya biasanya tidak
dimakan. Untuk lebih jelasnya, klasifikasi paprika adalah sebagai berikut:
Divisio
: Spermatophyta
Subdivision
: Angiospermae
Kelas
: Dicotyledoneae
Bangsa (Ordo) : Solanoles
Suku (Famili)
: Solanaceae
Marga (Genus) : Capsicum
Jenis (Spesies) : Capsicum annum
Varietas
: Grossum
Sumber: Nurcahya, Hilmy. 2013. Panduan Budidaya Paprika di Bebagai Media
Tanam.
2.1.1 Paprika Merah
Paprika merah mungkin merupakan paprika yang paling sering kita temui di sekitar
kita. Menurut Bambang (2012:12)paprika merah adalah sayuran lezat yang dapat
dinikmati baik yang sudah dimasak maupun yang masih mentah. Paprika merah kaya
akan karotenoid yang dapat membantu mencegah keriput dan meningkatkan sirkulasi
darah ke kulit.
2.1.2

Paprika Hijau
Paprika hijau umumnya identik dengan paprika yang masih berumur muda. Namun,

nyatanya tidak semua jenis paprika hijau merupakan paprika yang masih berumur muda.
Pada beberapa paprika hijau setelah matang akan tetap berwarna hijau tapi hijau dari
klorofilnya memudar kemudian digantikan oleh pigmen karotenoid yang berwarna
hijau. Selain itu, paprika hijau merupakan jenis paprika yang sering dikonsumsi oleh
masyarakat pada masa diet.
2.1.3 Paprika Kuning
Paprika merah dan kuning memiliki daging buah lebih tebal dan rasanya lebih
manis dibandingkan paprika hijau, sedangkan paprika hijau daging buahnya lebih tipis

dan rasanya lebih pedas. Sama seperti paprika merah, paprika kuning juga dapat
dikonsumsi langsung atau mentah.
2.2 Pengertian Vitamin C
Salah satu jenis vitamin yang paling familiar bagi kita mungkin adalah vitamin C.
Menurut http://wikipedia.com vitamin c adalah salah satu jenis vitamin yang larut
dalam air dan memiliki peranan penting dalam menangkal berbagai penyakit. Vitamin C
perannya

sangat dikenal dalam bidang kesehatan salah satunya seperti mencegah

sariawan di mulut dan melancarkan sistem pencernaan. Selain itu, vitamin C berperan
penting dalam meningkatkan kinerja otak.
Kebutuhan vitamin C setiap orang tentunya berbeda-beda tergantung pada pola
hidup masing-masing. Pemenuhan kebutuhan vitamin C bisa diperoleh dengan
mengonsumsi beraneka buah dan sayur misalnya seperti jeruk yang tentunya sangat
umum dikonsumsi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan vitamin C.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Definisi Operasional
Dengan didasarkan oleh tinjauan pustaka, penulis dapat menemukan kesimpulan
dari definisi-definisi pada tinjauan pustaka yang disebut dengan definisi operasional
sebagai berikut:
1. Paprika
Paprika (Capsium annuum L.) adalah sejenis cabai dari golongan terong-terongan
yang berasa manis dan sedikit pedas. Berdasarkan warnanya, paprika dibedakan atas
paprika merah, paprika hijau, dan paprika kuning.
a.) Paprika merah adalah sayuran lezat yang dapat dinikmati baik yang sudah
dimasak maupun yang masih mentah.
4

b.) Paprika hijau merupakan jenis paprika yang sering dikonsumsi oleh masyarakat
pada masa diet. Paprika hijau umumnya identik dengan paprika yang masih
berumur muda.
c.) Paprika kuning memiliki daging buah lebih tebal dan rasanya lebih manis
dibandingkan paprika hijau.
2. Vitamin C
Vitamin Cadalah salah satu jenis vitamin yang larut dalam air dan memiliki peranan
penting dalam menangkal berbagai penyakit. Kebutuhan vitamin C setiap orang
tentunya berbeda-beda tergantung pada pola hidup masing-masing. Pemenuhan
kebutuhan vitamin C bisa diperoleh dengan mengonsumsi beraneka buah dan sayur.
3.2 Variabel Penelitian
Dalam penelitian yang ditulis oleh penulis kali ini, terdapat tiga jenis variabel, yaitu
terikat, kontrol, bebas. Variabel terikat adalah hasil dari perlakuan yang berbeda-beda
dalam percobaan. Variabel kontrol adalah perlakuan yang sama pada semua percobaan.
Sementara, variabel bebas adalah perlakuan yang berbeda-beda dalam percobaan.
Adapun ketiga variabel dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel terikat : kadar vitamin C pada paprika merah, hijau, dan kuning.
2. Variabel kontrol : air putih dan betadine.
3. Variabel bebas
: paprika merah, paprika hijau, dan paprika kuning.
3.3 Metode Penelitian
Adapun metodologi yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah penelitian
kualitatif, yaitu menggunakan eksperimen murni. Eksperimen murni adalah eksperimen
yang paling mengikuti prosedur dan memenuhi syarat-syarat eksperimen terutama
berkenaan dengan pengontrolan variabel, kelompok control, pemberian perlakuan atau
manipulasi kegiatan serta pengujian hasil.
3.4 Prosedur Penelitian
Adapun prosedur penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah:
Bahan
: ekstrak cabai paprika merah, hijau, dan kuning, betadine, dan air
putih.
Alat uji
: tabung reaksi dan pipet tetes
Proses penelitian :
1. Pertama-tama, siapkan tiga buah paprika dan blender.
2. Kemudian, masukkan paprika ke dalam blender. Hancurkan paprika satu-persatu
mulai dari paprika merah. Setelah itu paprika hijau dan yang terakhir paprika
kuning.

3. Setelah itu, siapkan empat tabung reaksi yang sebelumnya sudah diisi dengan 70 ml
air putih.
4. Kemudian, masukkan 25 tetes ekstrak paprika ke tiga tabung reaksi yang sudah
diisi air putih. Ekstrak paprika merah ke tabung A, ekstrak paprika hijau ke tabung
B, dan ekstrak paprika kuning ke tabung C.
5. Untuk menjernihkan air, masukkan satu tetes betadine ke masing-masing tabung
reaksi.
6. Campur dengan digoyangkan sedikit.
7. Setelah itu, bandingkan kejernihan tabung A, B, dan C dengan satu tabung yang
berisi air putih tadi. Gelas yang airnya paling jernih berarti kandungan vitamin C
nya paling tinggi.

3.5 Teknik Pengumpulan Data


Dalam penelitian ini, teknik yang digunakan penulis untuk mengumpulkan data
adalah sebagai berikut:
1. Tinjauan pustaka
Dengan membaca dan mencari berbagai informasi baik dari buku maupun internet
sebagai data pendukung dalam penilitian ini, penulis dapat mengumpulkan
beberapa data bahwa kandungan vitamin C pada paprika lebih tinggi dibandingkan
dengan kandungan vitamin C pada jeruk.
2. Eksperimen
Dengan melakukan eksperimen sesuai dengan prosedur yang ada, penulis dapat
lebih mudah mengumpulkan data yang ada untuk mendapatkan hasil yang akurat.
3.6 Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini, penulis akan meneliti hasil eksperimen yang telah dilakukan.
Hal yang diteliti adalah hasil perbandingan kadar vitamin C pada paprika merah, hijau,
dan kuning menggunakan ekstraknya.
3.7 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di rumah penulis yang beralamatkan di Jalan SeokarnoHatta perumahan Bumi Sriwijaya Indah blok C1 no. 21 Bukit Baru, Palembang.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2014 sampai selesai.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Seperti yang telah diketahui, berdasarkan warnanya, paprika dibedakan atas paprika
merah, paprika hijau, dan paprika kuning. Dalam penelitian ini, penulis bermaksud
untuk mengetahui perbedaan kandungan vitamin C pada paprika merah, hijau, dan
kuning dengan meneliti menggunakan ekstrak paprika yang akan dijernihkan dengan
betadine. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan penulis, berikut adalah hasil yang
diperoleh:
1.1 Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan

Gambar 4.1. Alat dan bahan yang diperlukan


2.1 Menyaring ekstrak paprika yang telah diblender

Gambar 4.2. Penyaringan


ekstrak paprika merah

Gambar 4.3. Penyaringan


ekstrak paprika hijau

Gambar 4.4. Penyaringan


ekstrak paprika kuning
3.1 Mencampurkan 25 tetes ekstrak paprika kemudian satu tetes betadine ke tiga
tabung reaksi yang sudah diisi air putih.

Gambar 4.5.sebelum

Gambar 4.6.sesudah

dicampur betadine

dicampur betadine

Gambar 4.7. sebelum

Gambar 4.8. sesudah

dicampur betadine

dicampur betadine

Gambar 4.9. sebelum

Gambar 4.10. sesudah

dicampur betadine

dicampur betadine

4.1 Membandingkan hasil ekstrak paprika yang telah dijernihkan menggunakan


betadine dengan air putih. Paprika yang mengalami penjernihan paling banyak ialah
paprika yang kadar vitamin C nya paling tinggi.
4.2 Pembahasan
Aspek pertama yang dilihat dari penelitian ini adalah kejernihan warna ekstrak
paprika merah, hijau, dan kuning sesudah dicampur dengan betadine. Kejernihannya
dibandingkan dengan air putih kemudian baru dilakukan perbandingan kejernihan
ekstrak sebelum dan sesudah dicampur betadine. Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan oleh penulis, ekstrak paprika yang paling banyak mengalami penjernihan
adalah ekstrak paprika merah.

(a)
(b)
(c)
Gambar 4.11. Perbandingan ekstrak paprika merah sebelum dan sesudah dicampur
betadine dengan air putih

(a)
(b)
(c)
Gambar 4.12. Perbandingan ekstrak paprika hijau sebelum dan sesudah dicampur
betadine dengan air putih

(a)
(b)
(c)
Gambar 4.13. Perbandingan ekstrak paprika kuning sebelum dan sesudah
dicampur betadine dengan air putih
Berdasarkan perbandingan gambar di atas, dapat dilihat bahwa esktrak paprika
merah mengalami penjernihan cukup banyak dari warna merah menjadi warna
kejinggaan. Menurut Lanny (2010: 275) setiap 100 gram paprika merah mengandung
190 mg vitamin C yang merupakan kandungan vitamin yang tertinggi di antara paprika
lainya. Sementara yang kedua adalah kadar vitamin C pada paprika kuning, yaitu
sebanyak 180,5 mg per 100 gram, dan yang terakhir adalah kadar vitamin C pada
paprika hijau, yaitu sebesar 119,8 mg per 100 gram.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
10

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan penulis, dapat disimpulkan bahwa:


1. Paprika merah memiliki kandungan vitamin C yang lebih tinggi daripada paprika
hijau dan paprika kuning sebesar 190 mg per 100 gram.
2. Kadar vitamin C pada parika merah lebih tinggi dibandingkan dengan paprika hijau
dan paprika kuning. Paprika merah mengandung 190 mg vitamin C per 100 gram,
paprika hijau mengandung 119,8 mg vitamin C per 100 gram, dan yang terakhir
adalah paprika kuning yang mengandung 180,5 mg per 100 gram dengan
perbandingan 158 : 100 : 150.
5.2 Saran
1. Bagi para pembaca yang bingung untuk menambah variasi makanan yang enak
serta bergizi tinggi, paprikalah jawabannya. Jika anda bosan dengan sumber
vitamin C yang umum digunakan, yaitu jeruk, anda bisa menambahkan paprika ke
dalam menu makanan anda.
2. Selain itu, paprika memililik banyak manfaat, seperti menurunkan berat badan dan
menjaga kekebalan tubuh. Paprika adalah sayuran yang cocok untuk disantap selagi
anda dalam proses diet.

DAFTAR PUSTAKA
Nurcahya, Hilmy. 2013. Panduan Budidaya Paprika di Berbagai Media Tanam. Jakarta:
Pustaka Baru Press
Cahyono, Bambang. 2012. Cabai Paprika, Teknik Budidaya, dan Analisis Hasil Usaha
Tani. Yogyakarta: Kanisius
11

Lingga, Lanny. 2010. Cerdas Memilih Sayuran. Jakarta: AgroMedia Pustaka


Febry, Ayu Bulan. 2011. Langsung Langsing Dalam 4 Minggu. Jakarta: WahyuMedia
Anonim. 2013. Vitamin C, http://id.wikipedia.org/wiki/Vitamin_C, (diakses 20 Mei
2014)
Anonim.

2013.

Cara

Melakukan

Uji

Vitamin

Dengan

Mudah,

http://obatsuntikputih.com/blog/uji-vitamin-c-dengan-mudah/, (diakses 16 Februari


2014)

12

Anda mungkin juga menyukai