Anda di halaman 1dari 12

Cabai Rawit

Capsicum frutescens L. Nama umum


Indonesia Cabai rawit, cabe rawit, lombok rawit, cengek
:
(Sunda)
Inggris: Hot pepper
Melayu: Cili padi, lada merah, lada mira
Thailand: Phrik kheenuu
Pilipina: Siling labuyo
Cina:
La jiao, ye la zi
Jepang: Kidachi tougarashi

Cabai Rawit
Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil
Sub Kelas: Asteridae
Ordo: Solanales
Famili: Solanaceae (suku terung-terungan)
Genus: Capsicum
Spesies: Capsicum frutescens L.
Kerabat Dekat
Cabai, Paprika
Cabai rawit atau cabe rawit, adalah buah dan tumbuhan anggota
genus Capsicum. Selain di Indonesia, ia juga tumbuh dan populer
sebagai bumbu masakan di negara-negara Asia Tenggara lainnya. Di
Malaysia dan Singapura ia dinamakan cili padi, di Filipina siling
labuyo, dan di Thailand phrik khi nu. Di Kerala, India, terdapat
masakan tradisional yang menggunakan cabai rawit dan dinamakan
kanthari mulagu. Dalam bahasa Inggris ia dikenal dengan nama
Thai pepper atau bird's eye chili pepper.
Buah cabai rawit berubah warnanya dari hijau menjadi merah saat
matang. Meskipun ukurannya lebih kecil daripada varietas cabai
lainnya, ia dianggap cukup pedas karena kepedasannya mencapai
50.000 - 100.000 pada skala Scoville. Cabai rawit biasa di jual di
pasar-pasar bersama dengan varitas cabai lainnya.

Terdapat peribahasa Indonesia "kecil-kecil cabe rawit" (Malaysia:


kecil-kecil cili padi), yang artinya kecil-kecil tapi pemberani.

Manfaat Cabai Rawit Bagi Kesehatan

Perkembangan pengobatan dengan menggunakan cabai berukuran


kecil ini sebenarnya sudah lama terjadi. Penelitian modern tentang
penggunaan cabai rawit sebagai obat dilakukan pertama kali oleh
seorang ahli botani bernama John Gerard, penulis buku History of
Herbal, pada tahun 1597.
Lalu, pada tahun 1652, Dr. Nicholas Culpeper, alumnus Cambridge
University, Inggris, melakukan penelitian yang sama. Ia
menyebutkan bahwa cabai rawit dapat digunakan untuk mengobati
sakit gigi, melancarkan pencernaan dan urin, serta mengeluarkan
batu ginjal.

Kandungan cabai rawit yang kerap digunakan sebagai obat


adalah capsaicin. Sifat dari zat yang tidak larut dalam air ini
memberikan rasa pedas dan panas yang tak hanya dapat
dirasakan tubuh, tapi juga kulit.
Zat tersebut memiliki kekuatan untuk mengontrol rasa sakit.
Rasa panas ini, dalam beberapa literatur disebutkan akan
memberikan efek pada jaringan yang berhubungan langsung
dengan zat P dan mencegah akumulasi dari zat tersebut.
Zat P ini berfungsi sebagai pemberi pesan rasa sakit dalam tubuh
kepada saraf penerima yang kemudian disampaikan kepada otak.
Makanya, aktivitas capsaicin dalam mengobati rasa sakit cukup
baik. Sebab, zat ini hanya berpengaruh pada satu jenis saraf

penerima rasa sakit saja.

Memicu Endorphin
Di sisi lain, capsaicin juga bisa memicu pembentukan
hormon endorphin yang diproduksi oleh otak. Hormon
endorphin akan terbentuk bila tubuh berada dalam kondisi bahagia
atau senang.
Keluarnya hormon tersebut akibat suatu rangsangan secara tidak
langsung dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Pada saat inilah
reseptor pada saraf dapat memberikan rasa nyaman pada bagian
tubuh yang sakit.
Itu sebabnya, dalam buku panduan tentang tanaman obat karangan
James A. Duke, Ph.D., disebutkan bahwa capsaicin telah terbukti
efektif dalam menghilangkan rasa sakit. Pada penelitian lain
disebutkan, selain baik untuk menghilangkan rasa nyeri akibat sakit
kepala, capsaicin juga berguna untuk mengatasi arthritis atau
radang sendi.
Penggunaan cabai rawit sebagai pengobatan tradisional telah
dikenal di Cina, India, Jepang, dan Korea. Di Cina dan Jepang,
ramuan cabai rawit digunakan sebagai stimulan bagi orang yang
mengalami gangguan pencernaan.
Pada orang dengan gangguan pencernaan, cabai rawit akan
meringankan keluhan tersebut dengan merangsang jalan kelenjar
saliva (air liur) dan sekresi pada perut.
Capsaicin dipercaya membentuk kembali jaringan pada
perut dan membantu gerakan peristaltik pada usus besar
dengan menstimulasi sekresi lambung. Dengan begitu, tubuh
dapat membuang sisa makanan hasil pencernaan dengan lancar
dan membentuk asam hidroklorit guna mencerna sarinya.

Melancarkan Darah
Yang tidak kalah penting, cabai rawit juga dapat
melancarkan sirkulasi darah dan meredakan pembengkakan
yang terjadi pada pembuluh darah vena. Pembuluh darah vena
berbeda dengan arteri yang memiliki diameter yang lebih sempit,
sehingga lebih mudah menjadi bengkak.
Cabai rawit membantu sirkulasi darah melalui pembuluh vena
dengan mudah. Tanaman ini dapat pula mencegah pembekuan
darah karena bersifat antikoagulan.
Karena mengandung vitamin C serta bioflavonoid, seperti yang
dikatakan Dr. Richard Schzul, pengajar pada School of Natural
Healing di Springville, Amerika Serikat, cabai rawit dapat mencegah

serangan jantung. Dua kandungan tersebut mampu memperkuat


dinding pembuluh darah vena serta dapat mengembalikan
elastisitas pembuluh darah.
Menurut beberapa penelitian, pencegahan terhadap serangan
jantung lewat cabai rawit ini sama baiknya dengan pengobatan
modern. Dengan cabai rawit, rasa sakit pada angina pectoris saat
otot jantung kekurangan darah, dapat hilang. Capsaicin dapat
dengan mudah masuk ke meridian jantung, lalu memompa darah
dan nutrisi ke otot jantung. Itu berarti cabai rawit memiliki
kandungan nutrisi yang baik untuk kesehatan jantung.
Sebuah penelitian yang diterbitkan pada Journal of Idaho Observer
pada bulan Mei 2003 oleh para dokter di Pantai Barat Amerika
membuktikan bahwa sebuah jaringan di jantung dapat hidup dan
terus berkembang hanya dengan pemberian ekstrak cabai rawit.
Menurut Wahyu Suprapto, seorang ahli tanaman obat, ekstrak cabai
rawit bisa didapat melalui proses penghalusan menggunakan
blender.
Seorang ahli tanaman obat dan pengobat tradisional dari AS, Dr.
John R. Christopher, menjelaskan bahwa cabai rawit memiliki
banyak kegunaan yang belum diketahui oleh masyarakat.
Ketidaktahuan tersebut terjadi karena persepsi masyarakat
yang menganggap cabai rawit sangat pedas dan menjadi
berbahaya jika digunakan sebagai obat.
Itu sebabnya, penggunaan cabai rawit lebih berkembang sebagai
bumbu masakan dibandingkan dengan untuk pengobatan. Karena
itu, selalu konsultasikan terlebih dahulu penggunaannya pada ahli
tanaman obat atau dokter Anda.

Cara Budidaya Cabai Rawit dalam Polybag atau Pot


Cara Budidaya Cabai Rawit dalam Polybag atau Pot tidaklah
susah, sama seperti kita memelihara tanaman lainnya. Cara
Budidaya Cabai Rawit dalam Polybag atau Pot tidak ubahnya seperti
kita menanam bunga, dari memilih benih atau bibit bunga,
kemudian menyiapkan media tanamnya yaitu wadah plastik
(polybag) atau pot dan tanahnya yang dicampur pupuk organik atau
pupuk kandang. serta menanam bibit bunga dan merawatnya
hingga menghasilkan bunga yang diinginkan. Ikuti Cara Budidaya
Cabai Rawit dalam Polybag atau Pot yang saya lakukan yang
sebelumnya belum pernah menanam cabai rawit tetapi sekarang
cabai rawit itu telah berbuah sempurna.

Cara Budidaya Cabai Rawit dalam Polybag atau Pot


Cara Budidaya Cabai Rawit dalam Polybag atau Pot yang saya
terapkan berawal dari sebuah riset sederhana, di mana ketika kita
hidup di perkotaan atau hidup di perumahan yang lahan nya sempit
dan terbatas kita bisa melihat berbagai tumbuhan baik tanaman
bunga atau tanaman buah jarang sekali diserang penyakit. Hal ini
berbalik 180 derajat ketika saya pulang kampung di mana tanaman
apa pun jenisnya pasti akan diserang penyakit, seperti pohon
mangga yang tumbuh di samping rumahku di kampung batangnya
tidak pernah normal karena diserang hama penggerek batang
namanya, jadi batangnya atau dahannya selalu patah dan lamalama pohonnya kan mati. Kemudian saya memilih tanaman cabai
rawit karena buah yang satu ini tidak akan terlepas dari kehidupan
manusia, dan harganya kadang-kadang menjadi isue yang hot
sesuai dengan rasanya, intinya tumbuhan ini vital bagi kehidupan
saya dan para pencinta gorengan.
Cara Budidaya Cabai Rawit dalam Polybag atau Pot saya lakukan
dalam beberapa tahapan :

1. Saya membaca beberapa referensi dari internet dan juga melihat video
berbagai teknik atau Cara Budidaya Cabai Rawit dalam Polybag atau Pot di
youtube.
2. Membeli benih ditoko pertanian, jika kita awam jangan sungkan-sungkan
bertanya atau berkonsultasi dengan pemilik kios penjual alat , obat dan benihbenih pertanian, cari benih yang unggul.
3. Sambil membeli benih kita juga bisa membeli alat-alat yang kita butuhkan
seperti plastik polybag untuk penyemaian benih dan penanaman cabai rawit,
pupuk anorganik, alat penyemprot hama dan juga obatnya.
4. Menyemai benih cabai rawit dengan menggunakan polybag yang kecil.
5. Sambil menunggu bibit cabai rawit berumur sekitar 3 6 minggu kita
menyiapkan tempat penanaman dalam polybag besar.
6. Setelah bibit cabai rawit siap tanam, maka kita pasang sanitasi atau cara
pengairan menggunakan pipa dan selang yang terhubung dengan bak
penampungan air.
7. Masa perawatan adalah masa yang sangat menyenangkan dan membosankan,
karena kita harus rajin menyirami dan juga memberantas hama yang
menyerang.
8. Perawatan Cara Budidaya Cabai Rawit dalam Polybag atau Pot dengan proses
yang baik akan menghasilkan panen yang maksimal.
Cara Budidaya Cabai Rawit dalam Polybag atau Pot bisa anda coba,
jika anda mau berhenti membeli cabai yang harganya kadang
menguras kantong.
Pada umumnya cabe dapat ditanam pada dataran rendah sampai
ketinggian 2000 meter dpl. Cabe dapat beradaptasi dengan baik
pada temperatur 24 27 derajat Celsius dengan kelembaban yang
tidak terlalu tinggi. Tanaman cabe dapat ditanam pada tanah sawah
maupun tegalan yang gembur, subur, tidak terlalu liat dan cukup
air. Permukaan tanah yang paling ideal adalah datar dengan sudut
kemiringan lahan 0 sampai 10 derajat serta membutuhkan sinar
matahari penuh dan tidak ternaungi, pH tanah yang optimal antara
5,5 sampai 7. Tanaman cabe juga sangat bagus jika intensitas
pengairannya cukup, tetapi apabila jumlahnya berlebihan dapat
menyebabkan kelembaban yang tinggi dan merangsang tumbuhnya
penyakit jamur dan bakteri (dalam kasus saya dulu, sebelum cabe
kriting saya pindah ke tanah/kebun, saya mempergunakan dahulu
polybag sebagai media sementara untuk memperkuat akar dan
supaya unsur hara dari pupuk kandang dapat terserap optimal,
namun proses penyiraman melalui hujan yang terus menerus
membuat tanah terlalu basah dan akhirnya beberapa tanaman
busuk dan mati), namun sebaliknya juga Jika kekurangan air,
tanaman cabe dapat kurus, kerdil, layu dan mati. jadi harus benar2
diperhatikan tingkat pengairannya agar tak terlalu over. Pengairan
dapat menggunakan irigasi, air tanah dan air hujan, sebaiknya
menghadapai musim kemarau, kita membuat kolam penampung
dari pelasti di kebun kita agar pasokan air untuk tanaman dapat
terjaga secara optimum.

Cabe merupakan tanaman perdu dari famili terong-terongan


(solanaceae.)yang memiliki nama ilmiah Capsicum sp. Cabe berasal
dari benua Amerika tepatnya daerah Peru dan menyebar ke negaranegara benua Amerika, Eropa dan Asia termasuk Negara Indonesia.
Selain di Indonesia, ia juga tumbuh dan populer sebagai bumbu
masakan di negara-negara Asia Tenggara lainnya. Di Malaysia dan
Singapura ia dinamakan cili padi, di Filipina siling labuyo, dan di
Thailand phrik khi nu. Di Kerala, India, terdapat masakan tradisional
yang menggunakan cabai rawit dan dinamakan kanthari mulagu.
Dalam bahasa Inggris ia dikenal dengan nama Thai pepper atau
birds eye chili pepper.
Buah cabai rawit berubah warnanya dari hijau menjadi merah saat
matang. Meskipun ukurannya lebih kecil daripada varitas cabai
lainnya, ia dianggap cukup pedas karena kepedasannya mencapai
50.000 100.000 pada skala Scoville. Cabai rawit biasa di jual di
pasar-pasar bersama dengan varitas cabai lainnya.
Cabai rawit dapat tumbuh baik didataran tinggi , maupu di dataran
rendah . bertanam cabai rawit dapat memberikan nila ekonomi yang
cukup tinggi apabila diusahakan dengan sungguh sungguh .Satu
hektar tanaman cabai rawit mampu menghasilkan 8 ton buah cabai
rawit karena tanaman cabai rawit dapat kita usahakan selama dua
sampai dua setengah tahun selama musim tanam .
Tanaman cabai rawit menyukai daerah kering, dan ditemukan pada
ketinggian 0,5-1.250 m dpl. Perdu setahun, percabangan banyak,
tinggi 50-100 cm. Batangnya berbuku-buku atau bagian atas
bersudut. Daun tunggal, bertangkai, letak berselingan. Helaian daun
bulat telur, ujung meruncing, pangkal menyempit, tepi rata,
pertulangan menyirip, panjang 5-9,5 cm, lebar 1,5-5,5 cm, berwarna
hijau. Bunga keluar dari ketiak daun, mahkota bentuk bintang,
bunga tunggal atau 2-3 bunga letaknya berdekatan, berwarna putih,
putih kehijauan, kadang-kadang ungu. Buahnya buah buni, tegak,
kadang-kadang merunduk, berbentuk bulat telur, lurus atau
bengkok, ujung meruncing, panjang 1-3 cm, lebar 2,5-12 mm,
bertangkai panjang, dan rasanya pedas. Buah muda berwarna hijau
tua, putih kehijauan, atau putih, buah yang masa.k berwarna merah
terang. Bijinya banyak, bulat pipih, berdiameter 2-2,5 mm, berwarna
kuning kotor. Cabai rawit terdiri dari tiga varietas, yaitu cengek
leutik yang buahnya kecil, berwarna hijau, dan berdiri tegak pada
tangkainya; cengek domba (cengek bodas) yang buahnya lebih
besar dari cengek leutik, buah muda berwarna putih, setelah tua
menjadi jingga; dan ceplik yang buahnya besar, selagi muda
berwarna hijau dan setelah tua menjadi merah. Buahnya digunakan
sebagai sayuran, bumbu masak, acar, dan asinan. Daun muda
dapat dikukus untuk lalap.Cabal rawit dapat diperbanyak dengan
biji.

Jenis cabai rawit yang sering diusahakan adalah sebagai berikut :


- cabai kecil atau cabai jemprit buahnya kecil dan pendek ,
lebih pedas dibandingka Janis cabai lainnya.
- cabai putih atau cabai domba buahnya lebihbesar dari cabai
jemprit atau cabai celepik , dan rasanya kurang enak.

cabai celepik
buahnyalebih besar dari pada cabai jemprit dan lebih keci dari
cabai domba. Rasanya tidak sepedas cabai jemprit . sewakti
muda berwarna hijau setelah masak berwarna merah cerah .
Untuk mendapatkan cabai rawit yang tinggi kita harus
mengetahui yang syarat tumbuh yang diinginkan oleh cabai
rawit. Adapun syarat nya sebagai berikut :

1. tanah
- gembur
- subur atau banyak mengandung zat makan
- pembuangan airnya baik ( tidak tergenang) , dan
- banyak mengandung humus
2. tempat tumbuh ( daerah )
- dataran rendah
- dataran tinggi
3. iklim
tanaman cabai rawit dapat tumbuh , baik pada daerah yang kurang
hujan maupun yang sering hujan . suhu udara yang diperlukan
tanaman ini adalah berkisar antara 25* c 31*
Bahan dan Alat
alat yang diperlukan untuk menanam cabai rawit
Cangkul, garpu tanah, kored, gembor ember, sprayer, ember,
meteran, keranjang, timbangan, tali kenca ( pelurus )
bahan bahan yang diperlukan untuk menanam cabai rawit
Fungisida, KCL, Pelastik kecil bumbungan, Lalang atau daun
kelapa.
BERCOCOK TANAM
Pertumbuhan tanaman cabai rawit yang baik dan hasil produksinya
tinggi merupakan dambaan dan harapan kita semua . untuk
mencapai tahapan tersebut kita harus melakukan kegiatan bercocok
tanam cabai rawit yang menggunakan tahapan tahapan sebagai
berikut:
Pengolahan tanah

dapat dilakukan membajak atau mencangkul sedalam 25 30 cm


hingga tanah menjadi gembur . setelah itu biarkan 7 14 hari untuk
mendapatkan sinar matahari
Pembuatan bedeng
lebar bedeng 100 120 cm
tinggi bedeng 20 30 cm
jarak antara bedeng dengan bedeng lainnya 30 45 cm . arah
bedeng memanjang ke utara selatan .
Syarat pupuk kandang yang baik adalah

tidak berbau
tidak panas
berwarna kehitam hitaman , dan
benar benar sudah matang
Jarak tanaman cabai rawit sebagai berikut

50 x 100 cm
60 x 70 cm
50 x 90 cm
Cara pembuata jarak tanaman
a. pasang tali kenca ( pelurus ) sejajar dengan panjang bedeng , kira
kira 10 cm dari tepi edeng
b. ukur jarak tanaman yang diinginkan pada sepanjang tali kencana
tersebut
c. buat lubang tanaman sesuai dengan jarak
tanaman tersebut , kemudian beri pupuk besar
pupuk kandang = 1 kg / lubang
pupuk urea =
pupuk TSP =
pupuk KCI =
d. campurkan ketiga pupuk buatan hinga rata dan masukan pada
setiap lubang yang telah dibuat
Pesemaian
pesemaian merupakan kegiatan untuk menghasilkan bibit tanaman
atau calon tanaman yang baik . adapun tahapan pesemaian adalah
sebagai berikut :
Membuat bedeng atau tempat pesemaian , ukuran bedeng
pesemaian sebagai berikut
lebar bedeng 1 1,2 m
panjang bedeng 3 5 m
tingi bedeng 15 20 cm
Penyemaian benih
Kebutuhan benih untuk satu hektar berkisar antar 300 500 benih .
sebelum benih disemai atau ditabur, tempat pesemaian disiram
merata . beberapa cara menyemai benih cabai rawit sebagai berikut

:
semai bebas atau ditabur merata
semai dalam baris
semai berkelompok

Penanaman
Bibit tanaman cabai rawit yang telah berumur 1 bulan segera
ditanam . penanaman sebaiknya pada sore hari agar tanaman tidak
layu. ciri ciri bibit yang siap tanam adalah sebagai berikut :
telah berumur satu bulan
tidak terserang hama dan penyakit
pertumbuhan tanaman seragam
Cara penanaman
siram bibit yang akan ditanam
pilih bibit yangakan ditanam
lepaskan bumbung atau pelastik dari bibit
padatkan tanah disekeliling tanaman bibit yang telah dimasukan
kelubang agar tidak rebah
Pemeliharaan tanaman
a. penyiraman
penyiraman dilakukan 2 kali sehari atau di sesuaikan dengan
keadaan tanah. Pada waktu pelepasan air dari petak penanaman
harus dilakukan dengan pelan agar tidak terjadi pencucian pupuk
dari bedeng tanaman.
b. penyiangan
rumpu liar yang tumbuh disekita tanaman harus dicabit atau di
siang dengan kored atau sabit
c. pemupukan
Jumlah pupuk yang dibutuhkan dalam satu hektar adalah
urea = 200 kg
TSP = 200 kg
KCI = 150 kg
d. hama dan penyakit
Hama yang sering menyerang tanaman cabai rwit adalah sebagai
berikut :
- tungau marah
- kutu daun berwarna kuning
- kutu gurem atau thrips
tanda tanda tanaman terserang
- tanaman berwarna seperti perak
- tanaman tampak pucat
- daun menjadi layu
pengendalian
- cabut tanaman yang terserang berat
- kumpulkan bagian tanaman yang terserang ,lalu dibakar

PANEN
Panen merupakan kegiatan yang dinanti nanti untuk menikmati
jerih payah selama penanaman , produksi cabai rawit hampir sama
dengan cabai besar , hanya saja umur cabai rawit lebih lama yaitu 2
3 tahun , sehingga produksi cabai rawit lebih tinggi dari pada
cabai besar .
Cabai rawit dapat dipanen hijau ( muda ) dan dipanen merah atau
sudah masak . bila cabai rawit di panen hijau, cabai kelihatan
bernas dan berisi .
Pemanenan cabai rawit dapat dilakukan 4 7 hari sekali atau
tergantung pada situasi harga pasaran .
Komposisi Cabe
Komposisi :
Buahnya mengandung kapsaisin, kapsantin, karotenoid, alkaloid
asiri, resin, minyak menguap, vitamin (A dan C). Kapsaisin
memberikan rasa pedas pada cabai, berkhasiat untuk melancarkan
aliran darah serta pematirasa kulit. Biji mengandung solanine,
solamidine, solamargine, solasodine, solasomine, dan steroid
saponin (kapsisidin). Kapsisidin berkhasiat sebagai antibiotik.
Manfaat Cabai Rawit
Bagian yang digunakan
Seluruh bagian tumbuhan dapat digunakan sebagai tanaman obat,
seperti buah, akar, daun, dan batang.
Indikasi
Cabai rawit dapat digunakan untuk :
1.Menambah nafsu makan
2.menormalkan kembali kaki dan tangan yang lemas,
3.batuk berdahak,
4.melegakan rasa hidung tersumbat pada sinusitis,
5.migrain.
Cara Pemakaian Untuk obat yang diminum, buah cabai rawit
digunakan sesuai dengan kebutuhan. Dalam hal ini cabai rawit
dapat direbus atau dibuat bubuk dan pil.
Untuk pemakaian luar, rebus buah cabai rawit secukupnya, lalu
uapnya dipakai untuk memanasi bagian tubuh yang sakit atau giling
cabai rawit sampai halus, lalu turapkan ke bagian tubuh yang sakit,
seperti rematik, jari terasa nyeri karena kedinginan (frosbite).
Gilingan daun yang diturapkan ke tempat sakit digunakan untuk
mengobati sakit perut dan bisul.

Peenggunaan Cabai
Kaki dan tangan lemas (seperti lumpuh)
Sediakan 2 bonggol akar cabai rawit, 15 pasang kaki ayam yang
dipotong sedikit di atas lutut, 60 g kacang tanah, dan 6 butir hung
cao. Bersihkan bahan-bahan tersebut dan potong-potong
seperlunya. Tambahkan air dan arak sama banyak sampai bahanbahan tersebut terendam seluruhnya (kira-kira 1 cm di atasnya).
Selanjutnya, tim ramuan tersebut. Setelah dingin, saring dan air
saringannya diminum, sehari dua kali, masing-masing separo dari
ramuan.
Sakitperut
Cuci daun muda segar secukupnya, lalu giling sampai halus.
Tambahkan sedikit kapur sirih, lalu aduk sampai rata. Balurkan
ramuan tersebut pada bagian perut yang sakit.
Rematik
Giling 10 buah cabai rawit sampai halus. Tambahkan 1/2 sendok teh
kapur sirih dan air perasan sebuah jeruk nipis, lalu aduk sampai
rata. Balurkan ramuan tersebut pada bagian tubuh yang sakit.
Frosbite
Buang biji beberapa buah cabai rawit segar, lalu giling sampai
halus, kemudiam balurkan ke tempat yang sakit.
Catatan:
Penderita penyakit saluran pencernaan, sakit tenggorokan, dan sakit
mata dianjurkan untuk tidak mengonsumsi cabai rawit.
Rasa pedas di lidah menimbulkan rangsangan ke otak untuk
mengeluarkan endorfin (opiat endogen) yang dapat menghilangkan
rasa sakit dan menimbulkan perasaan lebih sehat.
Hasil penelitian
terbaru,
cabai rawit
dapat
mengurangi
kecenderungan terjadinya penggumpalan darah (trombosis),
menurunkan kadar kolesterol dengan cara mengurangi produksi
kolesterol dan trigliserida di hati.
Pada sistem reproduksi, sifat cabai rawit yang panas dapat
mengurangi rasa tegang dan sakit akibat sirkulasi darah yang
buruk. Selain itu, dengan kandungan zat antioksidan yang cukup
tinggi (seperti vitamin C dan beta karoten), cabai rawit dapat
digunakan untuk mengatasi ketidaksuburan (infertilitas), afrodisiak,
dan memperlambat proses penuaan.

Anda mungkin juga menyukai