Anda di halaman 1dari 5

PERBEDAAN GENERASI PESAWAT TEMPUR

ZAMAN DULU HINGGA SAAT INI

Berikut ini pesawat tempur dari generasi pertama hingga sekarang :


1. Generasi Jet Tempur Subsonik Pertama (pertengahan 1940-an sampai pertengahan
1950-an)

Generasi jet tempur pertama seperti F-86 SABRE, MiG-15 FAGOT dan MiG-17 FRESCO,
memiliki sistem avionik dasar tanpa radar atau perhitungan perlindungan diri. Mereka
dilengkapi dengan mesin tembakan atau meriam, dan juga bom dan roket yang tidak
dikendalikan. Karakteristik umum pada generasi pesawat tempur ini adalah mesin jet yang
tidak memiliki afterburner dan pesawat dioperasikan dalam jarak subsonik. 

2. Generasi Jet Tempur Kedua (pertengahan 1950-an sampai awal 1960-an)


Generasi kedua jet tempur seperti F-104 STARFIGHTER, F-5 TIGERSHARD, MiG-19
FARMER dan MiG-21 FISHBED memperkenalkan radar udara ke udara, infra merah dan misil
yang dikendalikan semi-aktif, dan juga penerima radar bahaya. Generasi pesawat tempur ini
juga digabungkan lebih lanjut dalam desain mesin dan aerodinamik, yang memperbolehkan
mereka untuk mencapai dan menopang kecepatan supersonik dalam tingkat penerbangan.
Dalam periode ini, walaupun pertempuran antar udara masih hanya dalam jangkauan
visual, peluru radar-kendali mulai meluaskan jangkauannya.

3. Generasi Jet Tempur Ketiga (awal 1960-an sampai 1970)

Ini adalah kader pertama jet tempur multi-peran, seperti MiG-23 FLOGGER, F-4 PHANTOM
II, dan DASSAULT MIRAGE III. Generasi ini memperlihatkan kemajuan dalam cara
penggerakkan, dan peningkatan tertentu pada avionik dan sistem senjata. keadaan seni
kemampuan 'melihat ke bawah/tembakan ke bawah' sudah ditambahkan dengan dukungan
radar Doppler, dan dengan penargetan off-bore-sight dan peluru kendali semi-aktif dengan
frekuensi radio seperti peluru AIM-7 Sparrow, dan AA-7 Apex antar udara, gerakan udara
ditingkatkan sampai diatan jangkauan visual. Perubahan utama yang dibawa oleh pesawat
tempur generasi ini adalah tidak perlunya lagi untuk melihat lawan langsung untuk menetralisir
mereka dan mendapatkan kontrol di udara.
4. Generasi Jet Tempur Keempat (1970 sampai akhir 1980-an)

Pengembangan dalam avionik seperti penglihatan langsung dan mengoptimalkan desain


aerodinamik yang dilanjutkan dengan pengembangan 'terbang dengan kabel' seperti MiG-29
FULCRUM, Su-27 FLANKER, F/A-18 HORNET, F-15 EAGLE, F-16 FIGHTING FALCON, dan
DASSAULT Mirage-2000. Kebanyakan pesawat tempur generasi ini memiliki keahlian dalam
bertukar peran antar udara ke udara dan udara ke darat secara mulus, yang terbalik dengan
pesawat tempur sebelumnya. Hal ini memberikan pilot keahlian untuk melakukan misi
penyerangan dan juga mengontrol udara.

5. Generasi Jet Tempur Empat Setengah (akhir 1980-an dan masuk ke 90-an)

Konsep generasi setengah ini meningkatkan tambahan dari pengurangan kekuatan dalam
militer, yang menghambat perkembangan pesawat tempur dalam skala yang besar. Hal itu
akan lebih efektif biayanya untuk menambah 'sembunyi', bahan penyerap radar, mesin kontrol
vektor dorong, kapasitas penampungan senjata yang lebih bagus dan untuk meningkatkan
jangkauan pesawat tempur generasi keempat, seperti Hornet, Eagle dan Flanker daripada
untuk mendesain pesawat baru. F/A-18E/F Super Hornet adalah satu contoh pesawat tempur
generasi 4.5 yang dikembangkan dari pesawat tempur generasi keempat. Tambahan
radar Active Electronically Scanned Array (AESA) itu merupakan kemampuan perubahan
pertempuran yang cukup penting untuk pesawat tempur ini yang mengalahkan generasinya
sendiri, yaitu generasi 4.5. Beberapa pabrik mendesain platform baru, seperti Eurofighter
Typhoon, Saab JAS 39 Gripen dan Dassault Rafale, yang tergabung dari karakteristik
generasi 4.5. Kemajuan dalam teknologi komputer dan sambungan data juga memberikan jet
tempur generasi 4.5 untuk lebih terpadu dalam jaringan sentrik udara dimana pesawat tempur
memiliki cakupan yang lebih besar untuk melakukan misi peran-multi. Contohnya, radar AESA
memperbolehkan pesawat tempur untuk melakukan fungsi Airborne Early Warning dan kontrol
juga.

6. Generasi Jet Tempur Kelima (2005 sampai sekarang)

Generasi ini bisa dibilang yang terbaru dan menjadi generasi pesawat tempur
tercanggih saat ini. Seperti, F-22 Raptor, dikenalkan di tahun 2005, yang dipertimbangkan
sebagai pesawat tempur generasi selanjutnya- atau pesawat tempur abad ke-21. Yang akan
mengikutinya adalah desain pesawat seperti F35-LIGHTNING II Jint Strike Fighter, Sukhoi
PAK FA dan juga Chinese Chengdu J-20 yang dipercaya untuk mencerminkan fitur generasi
pesawat tempur ini. Peningkatan kuantum dalam letalitas dan ketahanan pesawat
tempur yang memberikan kebutuhan dalam mencapai perubahan generasi dan generasi
kelima ini memiliki ciri-ciri tersebut. 
5 (Lima) Ciri-ciri yang ada pada pesawat tempur tercanggih ini adalah :
a. Dari desain tubuh jet tampak hidung ke ekor yang rendah atau teknologi "sembunyi"
sebagai bagian dari desain pesawat yang membuatnya hampir tidak mungkin untuk
dideteksi oleh radar pesawat lain.
b. Peningkatan kesadaran situasi lewat sensor multi-spektral yang terletak diantara semua
aspek badan pesawat yang membiarkan pilot untuk 'melihat' melewati badan pesawat
tanpa perlu mengatur pesawat untuk mendapatkan gambar 360 derajat yang gantinya,
meningkatkan kemampuan pesawat untuk menggunakan persenjataan untuk menyerang
dan menetralisirkan musuh tanpa sadar akan bahaya tersebut. 
c. Kecepatan terbang supersonik 
d. Pesawat ini juga 'lahir' dengan jaringan yang membiarkan mereka mendapatkan, membagi
dan menyimpan informasi untuk meningkatkan gambaran pertempuran udara. 
e. Menggunakan perangkat lunak yang memastikan mereka menjaga area tepi tubuh pesawat
dalam melawan bahaya. Misalnya, jet tempur F-35 menggunakan lebih perangkat lunak
daripada pesawat tempur lainnya, dengan 7 juta kode garis dalam pesawat, dan 7 juta
kode garis lebih jauh yang mendukung sistem daratan. Contoh kerumitan dan
kecanggihan dari perangkat lunak F-35 adalah ia menggunakan sekaitar 100 kali angka
parameter daripada pesawat tempur generasi keempat yang memberikan potensi bahaya.
Akhirnya, pesawat tempur generasi kelima membiarkan pilot untuk menjaga pilihan
superioritas diatas lawan. Ini memberikan kesempatan ketahanan yang lebih besar, yang
ketika digabungkan dengan letalitas yang efektif, memberikan kekuasaan pada
pertarungan udara.

Anda mungkin juga menyukai