Unmanned Aerial Vehicle atau disingkat UAV / Pesawat tanpa awak adalah
sebuah mesin terbang yang dapat dikendalikan dengan kendali jarak jauh atau
pesawat terbang tanpa satu pun kru pesawat yang mengendalikan didalamnya.
Kontrol pesawat tanpa awak ada dua variasi utama, variasi pertama yaitu
dikontrol melalui pengendali jarak jauh dan variasi kedua adalah pesawat yang
terbang secara mandiri berdasarkan program yang dimasukan kedalam pesawat
sebelum terbang.
Tidak seperti pesawat pada umumnya yang memiliki pilot dan kru pesawat
untuk mengontrol dan mengawasi secara langsung kondisi pesawat, pada pesawat
tanpa awak kondisi pesawat tidak dapat dikontrol secara langsung karena memang
tidak memiliki kru pesawat. Proses kontrol pesawat sepenuhnya dilakukan oleh
sistem autopilot dengan mengacu pada parameter-parameter yang telah ditentukan
oleh pengguna sebelum terbang.
UAV sendiri mampu membawa kamera, sensor, alat komunikasi dan beberapa
peralatan lain. Pesawat-pesawat semacam ini berkembang luas di kalangan militer.
Saat ini, pesawat tanpa awak mampu melakukan misi pengintaian dan
penyerangan. Pesawat tanpa awak juga semakin banyak digunakan untuk
keperluan sipil (non militer) seperti pemadam kebakaran ,keamanan non militer,
melakukan pencarian, untuk menyelamatkan korban dan untukmengawasi saluran
pipa.
Kini, UAV semakin beragam jenis dan bentuk. Bahkan ada yang berbentuk
lingkaran dan lebih kecil ukurannya. Dan kesemuanya itu tidak lepas dari fungsi
dan tujuannya. UAV memang kerap digunakan untuk tugas militer seperti yang
dilakukan Predator, Aquila UAV, dan Xianglong UAV.
Aquila UAV
Xianglong UAV
1.
RQ-8A Fire Scout: Helikopter tanpa awak ini diadopsi dari jenis
helikopter ringan Schweizer Model 330SP. RQ-8A Fire Scout digunakan
oleh U.S. Navy dalam misi pengintaian. Helikopter ini dapat beroperasi
selama empat jam lebih dengan jarak 120 mil dari pusat kendali. Fire
Scout dilengkapi dengan sistem navigasi berbasis GPS dan mampu
beroperasi secara otonom. Karena mampu beroperasi secara otonom, pusat
kendali dapat mengendalikan tiga helikopter tak berawak ini secara
simultan. Sea Scout, kembangan dari helikopter tak berawak ini, bahkan
mampu mengangkut rudal udara-darat (air-to-surface missiles) untuk misi
pengeboman.
2.
RQ-2B Pioneer: Pesawat tanpa awak ini adalah hasil kolaborasi antara
AAI Amerika dan Israel Aircraft Industries. Pesawat ini telah
dipergunakan oleh U.S. Marine Corps, U.S. Navy dan U.S. Army sejak
1986. Pioneer bertugas melakukan pengintaian, pengawasan, pencarian
target, dan mendukung penembakan angkatan laut baik pada siang hari
maupun malam hari. Pesawat ini dapat diluncurkan dari kapal dengan
bantuan dorongan roket atau diluncurkan dari darat dengan bantuan
ketapel. Dengan panjang badan 14 kaki dan rentang sayap 17 kaki, Pioneer
dapat terbang hingga ketinggian 15,000 kaki selama lima jam. Pioneer
dapat mengangkut beban hingga 37 Kg dan dapat dilengkapi dengan
sensor optic atau infrared dan alat pendeteksi ranjau.
8. Yamaha RMAX: Pesawat ini adalah pesawat terbang tanpa awak yang
paling banyak dipergunakan di dunia untuk keperluan non militer.
Helikopter mini Yamaha RMAX, dapat dipergunakan untuk berbagai
keperluan misalnya untuk menyemprotkan pestisida dan pupuk, dan
melakukan
survey
untuk
keperluan
penelitian.
Helikopter
ini
10. General Atomics MQ-1 Predator: Predator yang mampu terbang dengan
kecepatan 135 mil per jam ini adalah pesawat pengintai tanpa awak yang
dilengkapi dengan persenjataan tempur. Predator mampu terbang hingga
ketinggian 25,000 kaki dan menempuh jarak 450 mil. Predator dilengkapi
dengan dua rudal AGM-114 Hellfire berpemandu laser. Pesawat ini
merupakan
pesawat
terbang
tanpa
awak
pertama
yang
dapat
Barnard
Microsystems
Limited
(2011)
bahwa
keuntungan
UAV
UAV itu sendiri menggunakan sensor IMU dalam proses kerjanya. Inertial
Measurement Unit (IMU) adalah salah satu instrumen yang digunakan pada
sistem navigasi. IMU terdiri dari kombinasi sensor percepatan (accelerometer)
dan sensor angular (gyroscope) untuk menjejaki keberadaan dan pergerakan suatu
benda.
Seperti yang kita ketahui bahwa Sensor-sensor yang biasa dipakai untuk
mengetahui data keadaan suatu benda diantaranya adalah GPS (posisi koordinat 3
dimensi), sensor altimeter (sensor ketinggian), dan sensor IMU (Inertial
Measurement Unit).
IMU merupakan suatu unit dalam modul elektronik yang mengumpulkan data
percepatan angular dan akselerasi linear, yang kemudian dikirim ke unit pemroses
utama. IMU terdiri dari kombinasi accelerometer (sensor percepatan) dan
gyroscope (sensor angular) untuk menjejaki keberadaan dan pergerakan suatu
benda. Accelerometer digunakan untuk mengukur percepatan suatu benda dan
gyroscope digunakan untuk mengukur rotasi dari suatu benda. Sebuah penelitian
terhadap system instrumentasi IMU dapat dilakukan dengan memanfaatkan sensor
accelerometer dan sensor gyroscope yang dijual di pasaran. Suatu informasi
posisi/jarak dapat diperoleh dari keluaran sensor accelerometer melalui proses
algoritma tertentu.
Accelerometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur percepatan,
mendeteksi dan mengukur getaran (vibrasi), dan mengukur percepatan akibat
dipancarkan oleh modem radio di UAV dan diterima oleh modem radio di
komputer.
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK G
(21060110141097)
(21060110120054)
(21060110120064)
4. EBTIAN APRIANTORO
(21060110130069)