Panduan Puldatan v2-2021 20220309 Removed
Panduan Puldatan v2-2021 20220309 Removed
1. Pembentukan
Puldatan 2.
Operasional
Puldatan 3. Anggaran dan
Mekanisme
Apa itu Puldatan? Pembayaran
Siapa itu Puldatan?
Pengumpulan Data Fisik dan Data Ruang Lingkup
Tugas Pokok Puldatan
Yuridis Mekanisme Pencairan Dana Puldatan
Supervisi Puldatan
Aplikasi Survey Tanahku Puldatan Pembuatan Rekening Puldatan
Skema Kerja Puldatan
Output Data Fisik dan Data Yuridis Syarat Pencairan Dana Puldatan
Kriteria Puldatan
Mekanisme Pencairan Dana Puldatan
Alur Pembentukan
Alur Pencairan Dana Puldatan
Rantai Komando Puldatan
Pemanfaatan & Pembayaran Dana
Struktur Organisasi Puldatan
Puldatan
LAMPIRAN A LAMPIRAN B
Kontradiktur Delimitasi/ FAQ
Kesepakatan Batas (Frequently Asked Questions)
1. Pembentukan Puldatan
Apa itu Puldatan?
Pengumpul Data
Pertanahan (Puldatan):
kelompok masyarakat yang
diberi pelatihan dan
ditugaskan untuk menjadi
fasilitator sekaligus pelaksana
proses pengumpulan
Data Fisik dan Data Yuridis.
Berdasarkan Peraturan Menteri ATR/ Ka BPN No. 6 Tahun 2018 tentang Pendaftaran
Sistematis Lengkap pasal 42, Pelaksanaan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap
dapat dilakukan berbasis partisipasi masyarakat dengan dibantu oleh Petugas
Pengumpul Data Pertanahan (Puldatan)
Siapa itu Puldatan?
Data Fisik
Identifikasi dan delineasi
batas bidang tanah pada
Peta Kerja, pengukuran dan
penggambaran GU
Data Yuridis
Kelengkapan dokumen yuridis
scanning dokumen yuridis, dan
rekapitulasi data isian
inventarisasi dan identifikasi
peserta PTSL
Supervisi Puldatan
Untuk memastikan setiap tahapan kegiatan PTSL PM dapat berjalan sebagaimana
mestinya, Satgas Fisik dan Satgas Yuridis harus melakukan supervisi terhadap
proses dan hasil kegiatan yang dilakukan oleh Puldatan.
Gambar Ukur wajib dibuat oleh setiap petugas ukur pada hari yang sama dengan pengukuran
lapangan. Pembuatan GU digital dibuat menggunakan aplikasi Survey Tanahku di lapangan.
Puldatan dapat mengidentifikasi potensi-potensi sengketa bidang tanah dan dapat menjadi
fasilitator/ mediator dalam menyelesaikan sengketa.
Kewajiban Puldatan
3 7
Dapat membaca dan menulis,
khusus untuk para-surveyor memiliki Bersedia bekerja sesuai tugasnya
pendidikan SMA atau setara (baik lapangan ataupun admin)
4 8
Diutamakan dapat menggunakan Wajib mengikuti pelatihan dan
gadget dinyatakan lulus oleh Kantah
PERHATIAN
Puldatan berada dibawah pengawasan Tim Verifikasi & Validasi (Kantah) dalam
bertugas. Apabila Puldatan tidak dapat menjalankan tugas dan kewajibannya, maka
Tim Verifikasi & Validasi (Kantah) dapat mengganti posisi Puldatan tersebut.
Alur Pembentukan Puldatan
Rantai Komando Puldatan
Foto udara / Peta foto, blow up foto udara atau citra lainnya yang GNSS: Model penentuan posisi titik-titik di permukaan bumi
menggambarkan bidang tanah yang dimohon dengan melengkapi dimana posisi titik dinyatakan dengan pengukuran terhadap
arah utara penggambaran (utara peta). Pengukuran bidang tanah sistem penentuan posisi berbasis satelit
dengan menggunakan foto udara/peta foto atau blow up foto yang
sudah tersedia sesuai dengan kondisi dan letak bidang tanahnya RTK: adalah metode pengamatan GPS yang penentuan
di lapangan. Gambar bidang tanah sesuai dengan bentuk yang posisinya dilakukan dengan metode semi kinematik / mirip
dibubuhi data ukuran panjangan (untuk EDM, meetband) atau metode kinematik. Posisi suatu titik batas ditentukan oleh
print out (total station atau theodolit sejenisnya). receiver GPS yang bergerak dari satu titik batas ke titik batas
lainnya, dimana pada setiap titiknya receiver GPS yang
bersangkutan diam beberapa saat untuk melakukan
pengamatan GPS.
Total Station
Total Station: mengukur jarak dan sudut bidang tanah, serta detail
lainnya.
Pita Ukur
✔ Data poligon
bidang tanah
✔ Nama pemilik
5 7
Puldasik PM PBT PM
4 App Survey Tanahku Geo KKP
Setting petugas PM
App PTSL Tata Usaha 6 8
Puldatan PM Data Puldatan
Integrasi
App Sentuh Tanahku Berkas PTSL
3 Verifikator user Sentuh
di Kantah ✔ Titik/Point
Sentuh.atrbpn.go.id ✔ Kepemilikan
✔ Alas hak
✔ Dokumen Pajak
✔ Foto Dokumen
2
Verifikasi Akun
App Survey Tanahku
✔ NIK
✔ Nama
✔ Foto KTP
✔ Foto Selfie 9
1 Produk PTSL
Masyarakat Registrasi K1,K2,K3.1,
App Survey Tanahku K3.2,K3.3, K4
✔ Username
✔ Email
Tampilan Halaman Utama Survey Tanahku
1. Persiapan
Media Penyimpanan
berisi informasi terkait
kapasitas memori
Pilih Database
User dapat memilih Database yang
telah dibuat sebelumnya, atau
membuat Database Peta Kerja Baru
Pembuatan Membuka
Database Database
Mengunduh Bidang Tanah
2. Survey Pengukuran & Pemetaan
2. Survey Pengukuran & Pemetaan
Bagian ini merupakan menu utama dalam pengumpulan Data Pertanahan Dalam Rangka Percepatan PTSL.
Seluruh informasi bidang tanah yang disampaikan oleh pemilik lahan diinput pada bagian ini, yang terdiri dari:
2
Kabupaten/ Kota. Telah disetujui dan ditetapkan melalui
Surat keputusan Kepala Kantor Wilayah
provinsi yang bersangkutan.
Setiap kelompok Puldatan diharuskan membuka rekening Bank pada bank BRI terdekat di wilayahnya
dengan model 2 (dua) spesimen (Ketua dan satu anggota Puldatan)
Syarat Pencairan Dana Puldatan
Pencairan Dana Puldatan dapat dilakukan dengan syarat administrasi :
3 Berita Acara :
1. Serah terima hasil PBT
2. Hasil pengumpulan Data Yuridis
1
Dibayarkan kepada Puldatan
sebagai upah prestasi kerja
yang telah diterima dan disetujui
oleh Kantah.
2
Pemanfaatan dana pada dasarnya
merupakan kewenangan penuh
Puldatan dengan prinsip
transparan, efisien dan efektif dan
melalui proses musyawarah;
Mari kita sukseskan PTSL PM
LAMPIRAN A
Kontradiktur Delimitasi/
Kesepakatan Batas
Dalam rangka pendaftaran tanah, salah satu
asas yang harus dipenuhi adalah adanya
KESEPAKATAN BATAS atau
KONTRADIKTUR DELIMITASI
v
Penggunaan asas ini dilakukan pada saat kegiatan
pengukuran bidang bidang tanah yang dilakukan
oleh petugas sehingga administrasi dalam
penetapan batas bidang-bidang tanah berdasarkan
kesepakatan para pihak yang berkepentingan dalam
pendaftaran tanah.
Deskripsi Singkat
Asas Contradictoire Delimitatie atau
Kontradiktur Delimitasi adalah
sebuah norma yang digunakan dalam
Pendaftaran Tanah dengan mewajibkan
pemegang hak atas tanah untuk memperhatikan
penempatan, penetapan dan pemeliharaan
batas tanah berdasarkan kesepakatan dan
persetujuan pihak-pihak yang berkepentingan,
yang dalam hal ini adalah pemilik tanah yang
berbatasan dengan tanah yang dimilikinya.
Materi Pokok
Secara garis besar materi pokok dalam bab Lampiran ini adalah :
1 2 3 4 5
“Secara keperdataan perjanjian yang dibuat secara sah tersebut berlaku sebagai undang-undang bagi
mereka yang membuatnya dan masing-masing harus memenuhi kewajiban untuk menjaga letak batas
bidang tanah. Sebab itu, kehadiran dan persetujuan pemilik tanah yang berbatasan merupakan
sebuah keharusan dalam pendaftaran tanah.”
Merujuk pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 24 Tahun 1997,
pasal 17 poin 2, penetapan batas bidang tanah pada pendaftaran
tanah secara sistematik maupun pendaftaran tanah secara
sporadik diupayakan penataan batas berdasarkan kesepakatan
para pihak yang berkepentingan. Kemudian pada pasal 18,
diwajibkan pada pemilik tanah untuk menempatkan tanda batas.
4 Apabila pemegang hak atas tanah dan pemegang hak atas tanah yang
berbatasan tidak bersedia menunjukkan batas atau tidak hadir pada waktu
yang telah ditentukan, penetapan batas sementara dilakukan oleh
Pengumpul Data Fisik berdasarkan batas fisik yang kelihatan, misalnya
pagar, pematang dan lai-lain serta penetapan batas sementara tersebut
dicatat pada DI 201 ruang I.3. (ruang sketsa bidang tanah) serta gambar
ukurnya.
Tata Cara Penetapan Batas-Batas Bidang Tanah Negara
Penetapan batas tanah negara dilaksanakan oleh Petugas Pengumpul Data Fisik ASN
Kementerian ATR/BPN, langkah-langkah penetapan batas tanah negara antara lain:
A. B.
Tanda batas Tanda batas
pada tanah pada tanah
yang luasnya yang luasnya
KURANG dari 10 ha LEBIH dari 10 ha.
Ilustrasi Pemasangan Tanda Batas
1 Pipa/ batang besi, panjang minimal 100 cm dan Pipa/ batang besi, panjang minimal 150 cm
bergaris tengah minimal 5 cm, dimasukkan ke bergaris tengah minimal 10 cm, dimasukkan ke
dalam tanah sepanjang 80 cm, selebihnya 20 cm di dalam tanah sepanjang 100 cm, selebihnya 50 cm
permukaan tanah diberi tutup besi dan dicat merah, di permukaan tanah diberi tutup besi dan dicat
atau; merah, atau;
2 Pipa paralon yang diisi dengan beton (pasir Pipa paralon yang diisi dengan beton (pasir
campur kerikil dan semen), panjang minimal 100 campur kerikil dan semen, panjang minimal 150
cm dan bergaris tengah minimal 5 cm, dimasukkan cm dan bergaris tengah minimal 10 cm,
ke dalam tanah sepanjang 80 cm, selebihnya 20 cm dimasukkan ke dalam tanah sepanjang 100 cm,
di permukaan tanah dicat merah, atau; selebihnya 50 cm di permukaan tanah dicat merah,
atau;
A. Tanda batas pada tanah yang luasnya B. Tanda batas pada tanah yang luasnya
KURANG dari 10 ha, antara lain: LEBIH dari 10 ha, antara lain:
3 Kayu besi/ bengkirai/ jati/ kayu lain yang kuat, Kayu besi/ bengkirai/ jati/ kayu lain yang kuat,
panjang minimal 100 cm dan lebar minimal 7,5 cm, panjang minimal 150 cm dan lebar minimal 10
dimasukkan ke dalam tanah sepanjang 80 cm, cm, dimasukkan ke dalam tanah sepanjang 100
selebihnya 20 cm di permukaan tanah di cat merah. cm, selebihnya 50 cm di permukaan tanah di cat
merah.
Khusus untuk daerah rawa panjang kayu minimal 150
cm dan lebar minimal 10 cm, dimasukkan ke dalam Di sekitar 20 cm dari ujung bawah, pasang dua
tanah 100 m, selebihnya 50 cm di permukaan tanah potong kayu membentuk salib, dengan ukuran
di cat merah. masing-masing minimal 5 x 5 x 70 cm, atau;
Di sekitar 20 cm dari ujung bawah, pasang dua
potong kayu membentuk salib, dengan ukuran
masing-masing minimal 5 x 5 x 70 cm, atau;
4 Tugu dari batu bata atau batako yang dilapis Besi balok dengan panjang minimal 150 cm dan
dengan semen berukuran minimal 20 x 20 cm dan lebar minimal 10 cm, dimasukkan ke dalam tanah
tinggi minimal 40 cm, yang setengahnya dimasukkan sepanjang 100 cm, pada bagian 50 cm yang
ke dalam tanah, atau; muncul di atas tanah dicat merah, atau;
A. Tanda batas pada tanah yang B. Tanda batas pada tanah yang
luasnya KURANG dari 10 ha, luasnya LEBIH dari 10 ha, antara
antara lain: lain:
5 Tugu dari beton, batu kali atau granit Tugu dari batu bata atau batako
minimal 10 cm persegi dan tinggi yang dilapis dengan semen atau
minimal 50 cm, dimasukkan ke dalam beton berukuran minimal 30 cm x 30
tanah sepanjang 40 cm, apabila tanda cm, tinggi minimal 60 cm, berdiri di
batas terbuat dari beton di atas batu dasar yang dimasukkan ke
tengah-tengahnya dipasang paku atau dalam tanah minimal berukuran 70 x
besi. 70 x 40 cm.
4. Manfaat dari Kesepakatan Batas, Penetapan Batas
dan Tanda Batas
Persoalan teknis
Pada pendaftaran tanah yang dilakukan oleh BPN, seringkali terjadi tidak adanya
sejarah tanah secara lengkap pada Kantor Lurah dan Camat, selain itu di kecamatan
maupun kelurahan tidak tersedia peta tanah secara keseluruhan sehingga tidak
diketahui kepemilikan tanah-tanah di sebuah wilayah administratif.