Pertumbuhan
Awal Berdiri :
Sejak tanggal 1 Januari 2008, PHE secara resmi ditugaskan untuk bertindak
selaku strategic operating arm PT Pertamina (Persero) melalui berbagai kerjasama
dengan pihak ketiga di dalam maupun di luar negeri, dengan skema JOB –PSC
(Joint Operating Body – Production Sharing Contract), JOA – PSC (Joint Operating
Agreement – Production Sharing Contract), PI/ PPI (Participating Interest/ Pertamina
Participating Interest) dan Partnership.
Perkembangan :
Sekarang :
PHE memiliki 57 anak perusahaan yang terdiri dari 51 AP di dalam negeri dan 6 AP
di luar negeri, yang mengelola 53 Wilayah Kerja, meliputi :
Terdapat 1 Anak Perusahaan baru dengan porsi kepemilikan PHE diatas 51% yang
baru berdiri tahun 2016 yaitu PHE Ambalat Timur dan 2 Perusahaan patungan di
tahun 2016, yaitu PT Geothermal Energy Lawu dan PT Patra Drilling Contractor.
Selain itu PHE memiliki anak perusahaan afiliasi, yaitu PHE Ecuador, PT Arun LNG,
PT Pertamina Hulu Mahakam dan Natuna 2 BV; 1 Perusahaan perusahaan joint
venture/ patungan di Malaysia; dan memiliki saham di 4 perusahaan patungan yaitu
PT Donggi Senoro LNG, PT PDSI, PT Pertamina Hulu Indonesia dan PT Pertagas
Niaga.
PHE memiliki sifat unik dan khusus dibandingkan dengan anak perusahaan PT
Pertamina (Persero) lainnya. Selain bertugas mengelola portofolio masing-masing
anak perusahaannya, perusahaan patungan dan berbagai perusahaan afiliasi, PHE
juga mengelola dan mengawasi operasional wilayah kerja hulu migas masing -
masing anak perusahaan dengan skema kerjasama (Partnership).
Krisis Yang terjadi pada saat pertumbuhan Pertamina Hulu
Energi
Sejak kurun waktu 2014 sampai sekarang harga crudge dunia (Harga Minyak
Dunia) mengalami krisis yang bisa berakibat dengan kondisi minyak di
Indonesia