1. Esensi dari sebuah pengambilan keputusan adalah proses penentuan pilihan (Sharf,
1992). Secara alami, manusia akan diperhadapkan kepada berbagai pilihan dan secara alami juga ia dilatih mengambil keputusan dari pilihan-pilihan hidup yang dialaminya. Solusi secara lebih efektif dalam pengambilan keputusan : - Identifikasi keputusan yang perlu diambil - Kumpulkan informasi relevan - Cari solusi alternatif - Pertimbangkan bukti - Pilih dari sejumlah alternatif - Ambil Tindakan - Tinjau keputusan anda dan pengaruhnya ( baik dan buruk ) 2. Mengevaluasi Hasil Keputusan : Rumuskan persoalan keputusan, kumpulkan informasi yang relevan, cari alternatif tindakan, analisis alternatif yang fisibel, memilih alternatif yang terbaik, dan terakhir laksanakan keputusan dan evaluasi hasilnya. 3. a. Fase Penelusuran (Intelligence) Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup problematika serta proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh, diproses, dan diuji dalam rangka mengidentifikasikan masalah. b. Fase Perancangan (Design) Pada tahap ini dilakukan dengan melakukan perancangan seperti: perancangan fitur, menu aplikasi, perancangan data, perancangan arsitektur, perancangan interface dan perancangan prosedur. c. Fase Pemilihan (Choice) Pada tahap ini dilakukan proses pemilihan diantara berbagai alternatif tindakan yang mungkin dijalankan. Hasil pemilihan tersebut kemudian di implementasikan dalam proses pengambilan keputusan. d. Fase Implementasi (Implementation) Tahapan ini merupakan tahapan optional dalam pengembangan perangkat lunak. Bagian ini terjadi ketika sistem yang di maksud telah selesai dan mengalami perubahan ataupun permintaan penambahan fitur dikemudian hari. 4. Keuntungan menggunakan pemodelan : - Meningkatkan daya produksi - Mempercepat pengembangan suatu program - Memudahkan kita dalam pemeliharaan suatu program - Terdapat Kestabilan atau konsistensi dalam program - Meningkatkan kualitas dari suatu program perangkat lunak 5. Metode AHP memiliki keunggulan dari segi proses pengambil keputusan dan akomodasi untuk atribut atribut baik kuantitatif dan kualitatif. 6.
Judul SISTEM IINFORMASI MANAJEMEN BEASISWA ITS BERBASIS
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS Sumbe Portal Garuda r Jurnal Hasil Dapat kita ketahui metode apa yang dipakai dari review jurnal Riview dengan judul "SISTEM IINFORMASI MANAJEMEN BEASISWA ITSBER BASIS SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSANMENGGUNAKAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS" yakni metode Analytical Hierarchy Process atau biasa disebut dengan metode AHP. Metode ini dipilih karena merupakan suatu bentuk model pendukung keputusan dimana peralatan utamanya adalah sebuah hierarki fungsional dengan input utamanya persepsi manusia, yaknidalam hal ini adalah orang yang ahli dalam masalah beasiswa atau orang yang mengerti permasalahan beasiswa. Teori dasar yang digunakan: - Sistem Informasi Manajemen- Sistem Pendukung Keputusan- Analytical Hierarchy Process (AHP) Hasilnya yakni mampu memberikan sebuah pertimbangan kepada pengelola besiswa dalam menentukan prioritas terpilih dari seleksi beasiswa tertentu yang berdasarkan persepi pengambil kebijakan tentang pengaruh kriteria tertentu.
Pengambilan keputusan dalam 4 langkah: Strategi dan langkah operasional untuk pengambilan keputusan dan pilihan yang efektif dalam konteks yang tidak pasti