Anda di halaman 1dari 97

PEDOMAN

NOMOR … TAHUN 2022

TENTANG
PENGADAAN BARANG/JASA MELALUI PENYEDIA MELALUI PENYEDIA DAN
APLIKASI ORACLE DAN
PENGELOLAAN MANAJEMEN PENYEDIA

UNIVERSITAS INDONESIA

(DIREKTORAT PENGADAAN DAN LOGISTIK)


TAHUN 2022

1
PEDOMAN
NOMOR … TAHUN 2022

TENTANG
PEDOMAN PENGADAAN BARANG/JASA MELALUI PENYEDIA
APLIKASI ORACLE DAN
PENGELOLAAN PENYEDIA

UNIVERSITAS INDONESIA
LEMBAR PENGESAHANM
PEDOMAN

Pedoman Nomor …. Tahun 2022 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Melalui


Penyedia_Aplikasi Oracle dan Pengelolaan Penyedia Universitas Indonesia disahkan
oleh Rektor Universitas Indonesia pada tanggal ditetapkan.

……, ………….. 2022

REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA

Prof. Ari Kuncoro, S.E., M.A., Ph.D.

i
KATA PENGANTAR

Pedoman ini merupakan ketentuan tambahan yang memuat petunjuk pelaksanaan atas
Peraturan Rektor Universitas Indonesia tentang Pengadaan Barang/Jasa Yang Dibiayai
Dari Anggaran Universitas Indonesia.

………., ………….. 2022


Direktorat Direktur Pengadaan dan Logistik UI

Rahmat Aryo Baskoro, SE., MM., CFP., CPSp


DirekturRudy Irawan Gunarto

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I Pendahuluan i
1.1 Latar Belakang
1.2 Maksud dan Tujuan ii
1.3 Prinsip-prinsip iii
1.4 Pengertian Umum
1.5 Dst.
BAB II XXXXXX
2.1 Xxxx
2.2 xxxxx

Lampiran:
1. ……
2. ……
3. ……
4. (dst).

3
BAB I
PERSIAPANPERENCANAAN PENGADAAN

I. Perencanaan Unit Kerja (PAU/Fakultas)


Saat tahap awal Unit Kerja agar memperhatikan hal-hal terkait perencanaan pengadaan, antara lain:
1. Unit Kerja mengidentifikasi kebutuhan selama satu tahun anggaran yang dituangkan dalam
Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA) Unit Kerja;
2. Memastikan RKA yang sudah disahkan menjadi dokumen pelaksanaan anggaran diturunkan
menjadi Rencana Umum Pengadaan (RUP);
3. Unit Kerja dalam menyusun borang RUP sedapat mungkin sudah mengidentifikasi hal-hal yang
masuk dalam isian borang, sebagai berikut:

Tabel 1. Borang RUP


Waktu
Pagu Nilai Nama
Kode Kode Jenis Kategori Sumber Metode Pelaksanaan Tahun
No DPSJ Anggara Paket Paket
SA Kegiatan Kegiatan Kegiatan Dana Pemilihan Dari Sampa Pelaksanaan
n Pengadaan Pengadaan
Bulan i Bulan
a b c d e f g h i j k l m n

Tabel 2. Penjelasan isian borang RUP


Kolom Penjelasan
a Nomor Urut
b Kode satuan akuntansi sesuai kertas Kerja RKA
c Kode dan nama DPSJ sesuai kertas kerja RKA
d Kode kegiatan sesuai kertas kerja RKA
e Kode dan nama jenis kegiatan 2 sesuai kertas kerja RKA
f Kombinasi angka dan huruf yang di ambil dari sistem BSC Oracle
g Kode dan nama sumber dana sesuai kertas kerja RKA
h Nilai anggaran total per kegiatan
i Jumlah nilai paket pengadaan yang akan di usulkan ke bagian Logistik
PAU/Fakultas/Sekolah/Program Pendidikan Vokasi
j Nama paket pengadaan yang di usulkan sesuai dengan RAB Unit Kerja
k Metode Pengadaan yang akan dipilih/digunakan (pembelian langsung, pengadaan langsung,
tender/seleksi, penunjukan langsung, swakelola)
l Rencana mulai pekerjaan sesuai kertas kerja RKA
m Rencana penyelesaian pekerjaan sesuai kertas kerja RKA
n Tahun pelaksanaan rencana pengadaan

4. Melakukan pengisian borang RUP sesuai dengan informasi dalam borang dan disampaikan ke
Direktorat Pengadaan dan Logistik, baik Unit Kerja PAU dan Unit Kerja

4
Fakultas/Sekolah/Program Pendidikan Vokasi;
5. Direktorat Pengadaan dan Logistik melakukan kompilasi atas usulan borang RUP Unit Kerja
PAU dan Fakultas/Sekolah/Program Pendidikan Vokasi;
6. Direktorat Pengadaan dan Logistik melakukan kaji ulang borang RUP dengan Unit Kerja PAU
dan Fakultas/Sekolah/Program Pendidikan Vokasi paling lambat triwulan 4 tahun sebelum tahun
anggaran pelaksanaan RUP.
7. Direktorat Pengadaan dan Logistik akan menyampaikan hasil akhir borang RUP ke Wakil Rektor
Bidang Keuangan dan Logistik setelah hasil konfirmasi dan kaji ulang borang RUP.
8. Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Logistik menyampaikan Draft Final RUP ke Rektor untuk
dimintakan persetujuan dan pengesahan RUP.
9. Direktorat Pengadaan dan Logistik mengumumkan RUP yang sudah disahkan oleh Rektor ke
website resmi Universitas.
10. RUP UI ditayangkan dalam website UI paling lambat akhir tahun sebelum tahun anggaran
pelaksanaan RUP.

BAB II
PERSIAPAN PENGADAAN
I. Pemberkasan Usulan Pengadaan
Unit Kerja Memastikan usulan paket Pengadaan Barang dan Jasa sudah ada dalam daftar Rencana
Umum Pengadaan (RUP).

Untuk menghindari proses mutasi atau realokasi anggaran, maka Unit Kerja:
a. memastikan ketersediaan anggaran untuk usulan pengadaan yang akan di ajukan.
b. melakukan pengecekan kesesuaian akun natural yang ada dalam RKA Unit Kerja dengan item
barang/jasa yang akan di usulkan dalam paket pengadaan.

Unit Kerja menyampaikan surat usulan pengadaan beserta dokumen pendukung kepada:
a. Direktorat Pengadaan dan Logistik untuk Unit Kerja PAU;
b. Dekan/Direktur atau Wakil Dekan/Wakil Direktur untuk Unit Kerja di tingkat
Fakultas/Sekolah/Program Pendidikan Vokasi/RIK.

Unit Kerja Unit Kerja PAU dan Fakultas/Sekolah/Program Pendidikan Vokasi mempersiapkan
dokumen pendukung yang menjadi syarat pada saat usulan paket pengadaan ke Direktorat Pengadaan
dan Logistik/Bagian Logistik Fakultas/Sekolah/Program Pendidikan Vokasi, sebagai berikut:

1. Surat Pengantar Usulan


Surat usulan pengadaan ditandatangani oleh Pimpinan Unit Kerja
2. Rencana Anggaran dan Biaya (RAB);

5
a. RAB disusun dengan memperhatikan harga satuan setiap item barang/jasa sesuai kewajaran
harga di pasar dan memperhitungkan keuntungan bagi penyedia.
b. Sumber referensi harga RAB dapat di lampirkan sebagai dokumen pendukung dengan
mencantumkan tanggal waktu pengambilan informasi harga, baik yang berasal dari penawaran
harga dari perusahaan maupun dari website resmi yang berkaitan.
3. Spesifikasi Teknis
Persyaratan untuk Pengadaan Barang, Jasa Lainnya dan Pekerjaan Konstruksi.
4. Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Persyaratan untuk Pengadaan Jasa Konsultansi.
5. Gambar Rencana
Persyaratan Gambar Rencana untuk Pekerjaan Konstruksi.
6. Gambar Lokasi
Persyaratan Gambar Lokasi Pekerjaan untuk Pekerjaan Konstruksi.
7. Dokumen pendukung lainnya yang dibutuhkan, contoh: Surat Penunjukan Agen Tunggal dari
Principal, Evaluasi Kinerja Penyedia untuk tahun sebelumnya apabila Penunjukan Langsung
mekanisme Repeat Order.
8. Unit Kerja menyampaikan berkas usulan kepada bagian logistik PAU dan
Fakultas/Sekolah/Program Pendidikan Vokasi dan akan mendapatkan bukti tanda terima
Checklist Kelengkapan Dokumen dari petugas penerimaan berkas usulan dan mengirimkan
Softfile seluruh dokumen pada nomor 1 sampai dengan nomor 7 di atas, untuk PAU ke alamat
email: sekretariat.dpl@ui.ac.id; perencanaan.dpl@ui.ac.id; dan untuk Fakultas disesuaikan
dengan alamat email masing-masing Fakultas/Sekolah/Program Pendidikan Vokasi dengan
subjek email: Usulan Pengadaan_<<Unit Kerja>>_<<Nama Paket Pengadaan>>
9. Apabila berkas usulan yang disampaikan kepada bagian logistik Pau dan
Fakultas/Sekolah/Program Pendidikan Vokasi tidak lengkap sesuai uraian pada poin 2, maka
berkas usulan akan dikembalikan ke Unit Kerja untuk dilengkapi.

II. Proses Input Usulan dalam Modul I Procurement Oracle


1. Usulan pengadaan wajib di input dalam Modul I-Procurement Oracle, setelah berkas usulan Unit
Kerja dinyatakan lengkap dan sesuai.
2. Proses input dan submit Purchase Requisition ke dalam Modul I-Procurement Oracle sesuai
dengan alur penginputan dalam Pedoman Teknis Peraturan Rektor Pengadaan Barang dan Jasa.
3. Paket pengadaan di input oleh admin Unit Kerja yang mempunyai dan berwenang akses user
login dalam modul I-Procurement Oracle.
4. Unit Kerja memastikan kesesuaian pemilihan kode master item dan kode akun natural dengan
item barang/jasa yang diajukan dalam paket pengadaan.
5. Unit Kerja dapat mengajukan penambahan usulan master item baru dan penambahan konversi
Unit of Measure (UoM) apabila tidak ada item dan pilihan UoM yang tersedia dalam daftar
master item.

6
III. Waktu Pengusulan Berkas
1. Unit Kerja memperhatikan mutu baku waktu proses administrasi yang dibutuhkan oleh setiap
fungsi pengadaan baik di PAU dan Fakultas/Sekolah/Program Pendidikan Vokasi.
2. Unit Kerja sudah memperhitungkan jangka waktu proses pengadaan sampai dengan waktu
penyelesaian/penyerahan pekerjaan (deliverable time) sebelum menyampaikan surat usulan
pengadaan
3. Unit Kerja yang tidak memperhitungkan mutu baku proses administrasi pengadaan, akan
berakibat usulan paket pengadaan tidak dapat dilakukan proses pengadaan oleh Direktorat
Pengadaan dan Logistik, seperti backdated.

IV. Template Dokumen Usulan Pengadaan


Unit Kerja menyampaikan dokumen usulan sesuai dengan template, sebagai berikut:
1. Surat Pengantar Usulan;
2. Rencana Anggaran dan Biaya (RAB);
3. Kerangka Acuan Kerja/Spesifikasi Teknis
Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk usulan pengadaan jasa konsultansi dan Spesifikasi Teknis
untuk usulan pengadaan selain jasa konsultansi, yang memuat informasi sedikitnya antara lain;
a) Uraian Kegiatan yang meliputi:
a.1 Latar Belakang;
a.2 Maksud dan Tujuan;
a.3 Lokasi Kegiatan;
a.4 Sumber Pendanaan;
a.5 Waktu Pelaksanaan;
a.6 Jumlah Tenaga Kerja Yang diperlukan.
b) Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan/pekerjaan tersebut;
c) Spesifikasi Teknis Barang/Jasa yang akan dilakukan;
d) Total Perkiraan Biaya Pekerjaan termasuk Pajak Pertambahan Nilai.
Template dokumen dari nomor 1 sampai dengan nomor 4.

V. Evaluasi dan Penyusunan HPS


A. Evaluasi/ Penyusunan HPS oleh Direktorat Pengadaan dan Logistik/ Bagian
Pengadaaan Fakultas/ Sekolah/ Program Pendidikan Vokasi/ RIK.

1. Direktorat Pengadaan dan Logistik/Dekan/Direktur atau Wakil Dekan/Wakil Direktur


mengevaluasi Surat Usulan pengadaan Unit Kerja dan menyusun HPS;
2. Penyusunan HPS dilakukan dengan evaluasi RAB dan survey harga pasar/item pekerjaan dan
dilengkapi dengan Kertas Kerja HPS;
3. Dokumen HPS untuk PR yang sudah Approved By System ditandatangani oleh Direktur

7
Pengadaan dan Logistik untuk tingkat PAU dan oleh Dekan/Direktur atau Wakil Dekan/Wakil
Direktur untuk tingkat Fakultas/Sekolah/Program Pendidikan Vokasi/RIK
4. Untuk pengadaan barang/jasa yang akan dilaksanakan melalui metode Tender/Seleksi, maka
Direktur Pengadaan dan Logistik/ Dekan/Direktur atau Wakil Dekan/Wakil Direktur menyusun
Rancangan Kontrak sebagai kelengkapan dokumen pengadaan tender/seleksi;
5. Dokumen Pengadaan disampaikan oleh:
a. Direktur Pengadaan dan Logistik kepada Kepala Sub Direktorat Pemilihan Penyedia untuk
diproses selanjutnya oleh PJP/ Pokja Pemilihan untuk tingkat PAU;
b. Dekan/ Direktur atau Wakil Dekan/ Wakil Direktur kepada Direktur Pengadaan dan Logistik
untuk diproses selanjutnya oleh PJP/ Pokja Pemilihan untuk tingkat Fakultas;
c. Dekan/ Direktur atau Wakil Dekan/ Wakil Direktur kepada PJP Fakultas/Sekolah/Program
Pendidikan Vokasi/RIK.
6. Dokumen Pengadaan yang dimaksud pada angka 5 terdiri dari:
a. Surat Permintaan Pemilihan Penyedia Barang Barang/Jasa (SP3BJ) yang merupakan Surat
pengantar yang ditandatangani oleh Direktur Pengadaan dan Logistik/Dekan/Direktur atau Wakil
Dekan/Wakil Direktur selaku Pejabat Pembuat Komitmen;
b. Surat Usulan Unit Kerja beserta kelengkapan dokumen pendukung;
c. HPS yang sudah ditandatangani Direktur Pengadaan dan Logistik/Dekan/Direktur atau Wakil
Dekan/Wakil Direktur selaku Pejabat Pembuat Komitmen.

B. Penyusunan Spesifikasi Teknis/KAK oleh Direktorat Pengadaan dan Logistik/ Bagian


Pengadaaan Fakultas/ Sekolah/ Program Pendidikan Vokasi/ RIK.

1. Spesifikasi Teknis disiapkan untuk pengadaan melalui Tender/Tender Cepat/Tender


Itemized/Penunjukan Langsung /Pengadaan Langsung/E-Purchasing;
2. KAK hanya disiapkan untuk pengadaan melalui Seleksi;
3. Spesifikasi Teknis/KAK disusun berdasarkan dokumen usulan pengadaan yang
disampaikan oleh Unit Kerja dalam Kerangka Acuan kerja (KAK);
4. Penyusunan Spesifikasi Teknis/KAK bertujuan sebagai pedoman bagi Pokja Pemilihan
dalam proses pemilihan dan pedoman bagi Penyedia dalam menyusun penawaran;
5. Spesifikasi Teknis/KAK antara lain memuat: jenis barang/ jasa, spesifikasi teknis/KAK,
volume, lama waktu pekerjaan, dan/ atau kesulitan dan risiko pekerjaan.

C. Penyusunan Rancangan Kontrak oleh Direktorat Pengadaan dan Logistik/ Bagian


Pengadaaan Fakultas/ Sekolah/ Program Pendidikan Vokasi/ RIK.

1. Rancangan Kontrak hanya disiapkan untuk pengadaan melalui Tender/Seleksi;


2. Rancangan Kontrak disusun berdasarkan dokumen usulan pengadaan yang disampaikan
oleh Unit Kerja dalam Kerangka Acuan kerja (KAK);

8
3. Penyusunan rancangan kontrak bertujuan sebagai pedoman bagi Pokja Pemilihan dalam
proses pemilihan dan pedoman bagi Penyedia dalam menyusun penawaran;
4. Rancangan kontrak antara lain memuat: Jenis Kontrak, Bentuk Kontrak, Naskah
Perjanjian, Uang Muka, Jaminan Pengadaan, Sertifikat Garansi, Sertifikat/ Dokumen
dalam rangka Pengadaan Barang Impor, Penyesuaian Harga, Syarat-Syarat Umum
Kontrak, serta Syarat-Syarat Khusus Kontrak;
5. Jenis Kontrak Pengadaan Barang/ Jasa ditentukan dengan mempertimbangkan antara lain;
jenis barang/ jasa, spesifikasi teknis/KAK, volume, lama waktu pekerjaan, dan/ atau
kesulitan dan risiko pekerjaan;

VI. Aplikasi Oracle sebagai aplikasi Pendukung Pengadaan Barang/Jasa dan Matrix Pencatatan PR
Pencatatan transaksi pengadaan barang/jasa menggunakan system informasi Oracle yaitu Modul
Purchasing untuk pencatatan. Pencatatan transaksi pengadaan barang/jasa melalui Modul
Purchasing Oracle bertujuan agar semua transaksi dapat tercatat dan tertib secara adminsitrasi

Modul yang digunakan terdiri dari:

1. Modul I-procurement
digunakan untuk pengajuan usulan pengadaan (Purchase Requisition) baru maupun untuk
pengajuan perubahan/addendum pekerjaan, baik addendum nilai pekerjaan maupun addendum
spesifikasi barang/jasa, dan untuk mencatat penerimaan barang (Receipt).

Semua usulan pengadaan yang masuk dalam tabel matriks pencatatan Purchase Requisition dalam
modul I-Procurement Oracle secara otomatis akan dilanjutkan proses autocreate PO oleh Bagian
Logistik PAU/Fakultas/Sekolah/Program Pendidikan Vokasi.

a) Modul I Procurement (Purchase Requisition)

1) Digunakan untuk memproses usulan pengadaan Unit Kerja;


2) Usulan pengadaan yang dapat diproses adalah usulan yang sudah diinput ke dalam
Modul PR dan PR dinyatakan lengkap secara system;
3) PR dinyatakan lengkap secara systema apabila sudah mendapatkan persetujuan
(approved by system) oleh Unit Kerja yang berwenang secara system dengan tahapan
sebagai berikut:
a) Approver-1 oleh:
1. Direktorat Pengadaan dan Logistik untuk tingkat PAU; dan
2. Bagian Pengadaan Fakultas/ Sekolah/ Program Pendidikan Vokasi/ RIK;
b) Approver-2 oleh Direktorat Akuntansi UI;

9
c) Approver-3 oleh:
1. Direktur Pengadaan dan Logistik untuk tingkat PAU; dan
2. Dekan/Direktur atau Wakil Dekan/Wakil Direktur untuk tingkat
Fakultas/Sekolah/Program Pendidikan Vokasi/RIK;

b) Master item merupakan database item barang dan jasa dalam pengadaan barang dan jasa di
lingkungan Universitas yang tercatat dalam sistem Oracle. Daftar item barang dan jasa yang
tercatat dalam sistem meliputi barang/jasa kategori asset, inventory dan non inventory.
Pengajuan Baru Master Item dapat dilakukan sebagai berikut:
i. Unit Kerja/Fakultas mengisi form Pengajuan Master Item dan di tandatangani oleh admin
PR (PAU)/Bagian Logistik (Fakultas) dan pimpinan unit kerja/bagian logistik terkait;
ii. Usulan pengajuan di sampaikan ke Direktorat Pengadaan dan Logistik melalui email
perencanaan.dpl@ui.ac.id; kasubdit1.dpl@ui.ac.id dengan melampirkan form Pengajuan
Item Baru yang sudah discan dan softcopy Form Pengajuan Item Baru dalam format Ms.
Excel;
iii. Direktorat Pengadaan dan Logistik meneruskan ke tim admin DSTI untuk pembuatan
master item.
iv. Master Item telah tersedia dalam sistem Oracle.

c) Modul Receipt;
1) Digunakan untuk mencatat penerimaan barang/jasa;
2) Pengadaan barang/jasa yang dapat direceipt adalah yang telah diinput ke dalam PO dan
sudah mempunyai Nomor PO.

2. Modul Purchase Order (PO);


1) Digunakan untuk pembuatan Surat Perintah Kerja (SPK) dan pencatatan seluruh data
pengadaan;
2) Usulan pengadaan yang dapat diinput ke dalam Modul PO adalah PR Approved yang telah
terpilih Penyedia.

3. Master Supplier adalah database Penyedia barang dan jasa yang pernah bertransaksi pengadaan
barang dan jasa di lingkungan Universitas yang tercatat dalam sistem Oracle.
Pengkinian Master Supplier dapat berupa updating informasi Penyedia yang sudah ada dalam
Oracle atau Penyedia baru.
Unit Kerja Pengusul perlu mengajukan usulan melalui email pengelolapenyedia.dpl@ui.ac.id;
kasubdit1.dpl@ui.ac.id ke Direktorat Pengadaan dan Logistik UI dengan mengisi formulir
yang telah disiapkan.
Pengajuan Pengusulan/pengajuan dan Pengkinian Master Supplier dapat dilakukan dengan
tahapan sebagai berikut:

10
a) Fakultas/Unit Kerja mengidentifikasi nilai dan jenis pengadaan yang dilakukan apakah
mewajibkan menggunakan/merujuk AR/AV atau tidak.
b) Fakultas/Unit Kerja mengajukan setup supplier dengan mengirimkan email ke
pengelolapenyedia.dpl@ui.ac.id.
c) Kelengkapan Pengajuan meliputi:
i) File excel setup supplier yang sudah diisi data Penyedia yang akan diusulkan.
ii) File PDF hasil scan lembar setup supplier yang sudah ditandatangani oleh Pejabat
pengadaan untuk Fakultas dan Pimpinan Unit kerja untuk PAU (minimal setingkat
kepala seksi).
iii) Bukti transaksi Pengadaan yang dilakukan (dokumen penawaran, surat pesanan, dsb)
yang memuat nama pengadaan, nama barang dan Nilai pengadaan yang akan
dilakukan.
d) Jika nilai dan jenis pengadaan diwajibkan menggunakan AR/AV maka hanya Data
Perusahaan yang tercantum pada AR/AV yang dapat diajukan Setup Master Suppliernya.
e) Jika nilai dan jenis pengadaan tidak diwajibkan menggunakan AR/AV dan penyedia yang
diajukan belum terdaftar sebagai AR/AV maka setup supplier yang diajukan Fakultas/Unit
Kerja akan dibukakan akses/diaktifkan untuk bertransaksi dengan UI selama 3 bulan.
f) Penyedia yang sudah menyelesaikan pendaftaran AR/AV nya dapat dibukakan secara
permanen akses oraclenya untuk bertransaksi.
g) Pengajuan Setup Supplier sampai dengan pukul 10.00 pagi (pada hari kerja) akan diusulkan
(Pengelola Master Supplier) dan diinput (DSTI) pada hari yang sama, sedangkan
pengajuan setelah pukul 10.00 pagi akan diproses paling lama pada hari kerja berikutnya.
h) Pengelola Master Supplier mereviu usulan setup supplier, memberikan otorisasi dan
mengajukan usulan tersebut kepada Tim support-erp DSTI.
i) Tim Support-erp DSTI melakukan Input Master Supplier yang diajukan Pengelola Master
Supplier ke Sistem Oracle.
j) Pengajuan Setup Supplier untuk transaksi non Pengadaan tidak diproses melalui Direktorat
Pengadaan dan Logistik.
k) Pengajuan Setup Supplier mengikuti ketentuan sebagai berikut:
i. Lingkungan Fakultas/Sekolah/Program Pendidikan Vokasi
Pengajuan Setup Supplier diajukan oleh Unit Kerja Pengusul/Pejabat Pengadaan pada
kolom pengajuan dan disetujui Manager Umum, pada kolom mengetahui.
ii. Lingkungan Pusat Administrasi
Pengajuan Setup Supplier ditandatangani oleh Unit Kerja Pengusul/Pejabat Pengadaan
pada kolom pengajuan disetujui oleh Kasie Pengelolaan LPSE dan Manajemen
Penyedia dan Kasubdit Bagian Perencanaan, Pengelolaan LPSE dan Manajemen
Penyedia Direktorat Pengadaan dan Logistik (PAU), pada kolom mengetahui.

11
Tabel 1. Matriks Pencatatan Paket Pengadaan dalam Modul Iprocurement Oracle
Penandatan
ganan Pemberkas
Penetapan Pemilihan
Kontrak/Seta an
HPS Penyedia
ra Kontrak Penagihan
N Jenis, Nilai dan Inpu
(jika ada)
o Mekanisme Paket t PR
Unit Bagi Unit Bagi Unit Bagia Unit Bagi
Kerj an Kerj an Kerja n Kerj an
a Logi a Logi Logis a Logi
stik stik tik stik
Pembelian Langsung
sampai dengan Rp25
1 X X X √ X √ X X
juta, barang non √
asset/inventory
Pembelian Langsung
sampai dengan Rp50
2 juta, pengadaan X X X √ X √ X √ X
jamuan/kudapan
rapat/kegiatan Unit Kerja
Pembelian Langsung
sampai dengan 25 juta,
barang asset/inventory.
3 *khusus PAU, dilakukan X X √ √ X √ X √ X
pemilihan penyedia oleh
Direktorat Operasi dan
Pemeliharaan Fasilitas
E-Katalog LKPP
3 X X √ X √ X √ X √
Rp25juta s.d. Rp200juta
4
>Rp200juta X X √ X √ X √ X √
Pengadaan Langsung
5 X √ √ X √ X √ X √
Rp25juta s.d. Rp300juta
Pengadaan Langsung
Rp50 Juta s.d Rp300
6 Juta, khusus pengadaan X √ √ X √ X √ X √
jamuan/kudapan
rapat/kegiatan Unit Kerja
Pengadaan Langsung
7 Rp25juta s.d Rp100juta, X √ √ X √ X √ X √
khusus Pengadaan Jasa
Konsultansi
7 Penunjukan Langsung X √ √ X √ X √ X √
8 Rp25juta s.d. Rp300juta

12
Penandatan
ganan Pemberkas
Penetapan Pemilihan
Kontrak/Seta an
HPS Penyedia
ra Kontrak Penagihan
N Jenis, Nilai dan Inpu
(jika ada)
o Mekanisme Paket t PR
Unit Bagi Unit Bagi Unit Bagia Unit Bagi
Kerj an Kerj an Kerja n Kerj an
a Logi a Logi Logis a Logi
stik stik tik stik
>Rp300juta X √ √ X √ X √ X √
Tender /Tender Cepat / √ X √ X √ X √
9 X √
Tender Itemized
Seleksi >Rp100juta √ X √ X √ X √
10 X √
khusus Jasa Konsultansi
Pengadaan Barang dan
Jasa yang dilaksanakan
11 berdasarkan tarif yang X X X √ X √ X X

dipublikasikan secara
luas kepada masyarakat
Pengadaan barang/ jasa
pada kondisi darurat
*Proses Pengadaan
12 dilakukan Unit Kerja
X X X √ X √ X X
Pengusul/Tim yang √
dibentuk oleh Wakil
Rektor/Pejabat Setara
Wakil Rektor
Pengadaan Barang/Jasa
melalui UKK Usaha
13 Komersial termasuk X X √ √ X √ X √ X
anak perusahaan
afiliasinya
14 Pengadaan Barang dan X X X √ X √ X X
Jasa yang pelaksanaan √
transaksi dan usahanya
telah berlaku secara
umum dalam persaingan
usaha yang sehat,
terbuka dan/atau telah
ditetapkan standar
biayanya oleh Pemilik

13
Penandatan
ganan Pemberkas
Penetapan Pemilihan
Kontrak/Seta an
HPS Penyedia
ra Kontrak Penagihan
N Jenis, Nilai dan Inpu
(jika ada)
o Mekanisme Paket t PR
Unit Bagi Unit Bagi Unit Bagia Unit Bagi
Kerj an Kerj an Kerja n Kerj an
a Logi a Logi Logis a Logi
stik stik tik stik
Usaha untuk harga
barang/jasa tersebut
Pengadaan Barang dan
Jasa yang jumlah
permintaan lebih besar
dari pada jumlah
penawaran (excess
demand) dan/atau
15 X X X √ X √ X √ X
mekanisme pasar
tersendiri sehingga pihak
pembeli yang
menyampaikan
penawaran kepada pihak
penjual
Jasa profesi tertentu
yang standar
remunerasi/imbalan
jasa/honorarium, layanan
keahlian, praktik
pemasaran, dan/atau
16 kode etik telah
X X √ √ X √ X √ X
ditetapkan oleh
perkumpulan profesinya
termasuk tetapi tidak
terbatas pada:
a. auditor;
b. pengacara; dan/atau
b. aktuaria.
17 Barang/jasa yang X X √ √ X √ X √ X
merupakan industri
kreatif yang meliputi
termasuk tetapi tidak
terbatas pada:

14
Penandatan
ganan Pemberkas
Penetapan Pemilihan
Kontrak/Seta an
HPS Penyedia
ra Kontrak Penagihan
N Jenis, Nilai dan Inpu
(jika ada)
o Mekanisme Paket t PR
Unit Bagi Unit Bagi Unit Bagia Unit Bagi
Kerj an Kerj an Kerja n Kerj an
a Logi a Logi Logis a Logi
stik stik tik stik
a. pembuatan/sewa/
pembelian film, video
dan dokumentasi
digital lainnya;
b. pembuatan/sewa/
pembelian iklan UI;
dan/atau
c. jasa pekerja seni dan
budaya.
Pengadaan Barang/Jasa
terkait pemeringkatan/
18 ranking UI seperti X X √ √ X √ X √ X
konsultan
pemeringkatan/ ranking.
Pengadaan Barang/Jasa
19 kegiatan penelitian dan X X √ √ X √ X √ X
pengabdian kepada
masyarakat.
Pengadaan Konsumsi
pada:
a. Kegiatan Rutin; dan
1) Wisuda;
2) Dies;
3) Career Expo;
20 4) Open Days; X X √ √ X √ X √ X
5) Kegiatan
Kegamaan;
6) Kompetisi Robot
b. Non Rutin UI Skala
Nasional dan
Internasional

4.1. Penjelasan Matriks pada tabel 1:


a. Paket pengadaan yang di masukkan dalam tabel 1. Matriks Pencatatan Paket Pengadaan dalam
Modul I-Procurement Oracle, diperlukan penyusunan oleh Unit Kerja Pengusul.

15
b. Proses pengadaan dari perencanaan sampai dengan tahap pemberkasan administrasi penagihan
dilakukan oleh Unit Kerja Pengusul, namun diperlukan input Purchase Requisition, sebagai
berikut:
1) Kategori Pengadaan Umum:
Pembelian Langsung sampai dengan 25 juta, barang asset/inventory;
Pembelian Langsung sampai dengan Rp50 juta, pengadaan jamuan/kudapan
rapat/kegiatan Unit Kerja
2) Kategori Pengadaan Khusus:
(a) Pengadaan Barang/Jasa melalui UKKUK termasuk anak perusahaan afiliasinya;
(b) Jasa profesi tertentu yang standar remunerasi/imbalan jasa/honorarium, layanan keahlian,
praktik pemasaran, dan/atau kode etik telah ditetapkan oleh perkumpulan profesinya
termasuk tetapi tidak terbatas pada:
i. auditor;
ii. pengacara; dan/atau
iii. aktuaria.
(c) Barang/jasa yang merupakan industri kreatif yang meliputi termasuk tetapi tidak terbatas
pada:
i. pembuatan/sewa/pembelian film, video dan dokumentasi digital lainnya;
ii. pembuatan/sewa/pembelian iklan UI; dan/atau
iii. jasa pekerja seni dan budaya.
(d) Pengadaan Barang/Jasa terkait pemeringkatan/ ranking UI seperti konsultan
pemeringkatan/ ranking.
(e) Pengadaan Barang/Jasa kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
(f) Pengadaan Konsumsi pada:
i. Kegiatan Rutin; dan
i) Wisuda;
ii) Dies;
iii) Career Expo;
iv) Open Days;
v) Kegiatan Kegamaan;
vi) Kompetisi Robot;
ii. Non Rutin UI Skala Nasional dan Internasional

c. Paket pengadaan cukup menggunakan dokumen perencanaan RAB Unit Kerja dan tidak
diperlukan penyusunan dan penetapan HPS, sebagai berikut:
1) Pembelian Langsung sampai dengan 25 juta, barang non asset/inventory;
2) Pembelian Langsung sampai dengan Rp50 juta, pengadaan jamuan/kudapan rapat/kegiatan
Unit Kerja;
3) Paket Pengadaan yang dilakukan melalui e-katalog LKPP;
4) Pengadaan barang/ jasa pada kondisi darurat;
5) Pengadaan Barang/Jasa melalui UKKUK termasuk anak perusahaan afiliasinya;
6) Pengadaan Barang/Jasa yang dilaksanakan berdasarkan tarif yang dipublikasikan secara luas
kepada masyarakat;
7) Barang/jasa yang jumlah permintaan lebih besar daripada jumlah penawaran (excess
demand) dan/atau mekanisme pasar tersendiri sehingga pihak pembeli yang menyampaikan
penawaran kepada pihak penjual;

16
8) jasa profesi tertentu yang standar remunerasi/imbalan jasa/honorarium, layanan keahlian,
praktik pemasaran, dan/atau kode etik telah ditetapkan oleh perkumpulan profesinya;
9) Barang/jasa yang merupakan industri kreatif;
10) Pengadaan Barang/Jasa terkait pemeringkatan/ranking UI seperti konsultan pemeringkatan/
ranking;
11) Pengadaan Barang/Jasa kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat;
12) Pengadaan jamuan/kudapan rapat/seminar/lokakarya/workshop/kegiatan UI rutin dan non
rutin:
a. kegiatan rutin UI, meliputi:
i. wisuda;dies natalis;
ii. career expo;
iii. open days;
iv. halalbihalal; dan/atau
v. pengadaan hewan kurban Idul Adha.
b. kegiatan non rutin UI tingkat nasional atau internasional, meliputi kompetisi yang diikuti
oleh Dosen/Mahasiswa/Pegawai UI.

BAB III
PENGELOLAAN LPSE

BAB III
MANAJEMEN PENYEDIA

1. Pendaftaran Penyedia
Tata cara pendaftaran:
a. Penyedia membuat akun pada Vendor Management System Direktorat Pengadaan dan
Logistik UI www.vms.ui.ac.id
b. Penyedia melengkapi/memenuhi persyaratan dan ketentuan yang diminta pada vendor
management sistem UI
c. Penyedia dengan status kelengkapan dokumen pada sistem dinyatakan "telah lengkap"
akan direviu kesesuaian datanya oleh Verifikator Direktorat Pengadaan dan Logistik.
d. Verifikator akan memberikan informasi kepada Penyedia terkait hasil reviu online
kesesuaian data dan dokumen melalui email yang terdaftar pada sistem.
e. Verifikator mengirimkan undangan Verifikasi keaslian dokumen kepada Penyedia
dengan hasil reviu dokumen telah lengkap dan sesuai.
f. Penyedia membawa dan menunjukkan seluruh dokumen asli yang disyaratkan kepada
verifikator pada saat verifikasi keaslian dokumen sesuai jadwal yang disepakati.

17
g. Proses Verifikasi keaslian dokumen dilakukan di ruang Pelayanan Penyedia Direktorat
Pengadaan dan Logistik.
h. Penyedia yang telah dinyatakan Lulus verifikasi keaslian dokumen oleh verifikator
akan diusulkan menjadi Authorized Vendor pada SK Rektor.
i. Direktorat Pengadaan dan Logistik Memberikan sertifikat kepada Penyedia yang telah
disahkan menjadi Authorized Vendor.

2. Pendaftaran untuk menjadi Penyedia di UI dapat dilakukan melalui beberapa cara, sesuai
pengelompokannnya, yaitu sebagai berikut:
a. AR
Pendaftaran Penyedia pada Authorized Retailer UI dilakukan dengan 2 cara yaitu:
1. Melalui Analisa kebutuhan Universitas oleh Direktorat Pengadaan dan Logistik
2. Melalui Usulan kebutuhan dari Unit Kerja/ Fakultas/ Sekolah/ Program Vokasi
Pada kedua cara tersebut proses seleksi dan dan survey lokasi akan dilakukan oleh
Direktorat Pengadaan dan Logistik dengan syarat calon Peyedia AR telah memenuhi
kriteria sebagai berikut:
1. Penyedia ritel yang berlokasi di sekitar Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan
Bekasi;
2. Berbentuk badan usaha;
3. Memiliki alamat tetap;
4. Transaksi keuangan yang dapat dipertanggungjawabkan.
5. Memiliki merek usaha yang telah dipublikasikan; dan
6. Menawarkan barang/jasa dengan harga bersaing.
Telah memiliki sekurang-kurangnya 6 Cabang/Outlet, khusus untuk UKK PPM
cukup memiliki 1 outlet/gerai retail.
b. AV
Pendaftaran Penyedia Authorized Vendor UI dilakukan dengan cara memenuhi
kualifikasi persyaratan sebagai Penyedia Universitas Indonesia melalui Vendor
Management System UI. Penyedia melakukan pendaftaran dengan cara:

1. Penyedia membuat akun pada Vendor Management System Direktorat Pengadaan


dan Logistik UI www.vms.ui.ac.id
2. Penyedia melengkapi/memenuhi persyaratan dan ketentuan yang diminta pada
vendor management sistem UI
3. Kelengkapan registrasi Authorized Vendor adalah:
Akta Pendirian
NIB dengan KBLI
Ijin Lokasi
Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak

18
4. Penyedia dengan status kelengkapan dokumen pada sistem dinyatakan "telah
lengkap" akan direviu kesesuaian datanya oleh Verifikator Direktorat Pengadaan dan
Logistik.
5. Verifikator akan memberikan informasi kepada Penyedia terkait hasil reviu online
kesesuaian data dan dokumen melalui email yang terdaftar pada sistem.
6. Verifikator mengirimkan undangan Verifikasi keaslian dokumen kepada Penyedia
dengan hasil reviu dokumen telah lengkap dan sesuai.
7. Penyedia membawa dan memperlihatkan seluruh dokumen asli yang disyaratkan
kepada verifikator pada saat verifikasi keaslian dokumen sesuai jadwal yang
disepakati.
8. Proses Verifikasi keaslian dokumen dilakukan di ruang Pelayanan Penyedia
Direktorat Pengadaan dan Logistik.
9. Penyedia yang telah dinyatakan “Lulus” verifikasi keaslian dokumen oleh
verifikator akan diusulkan menjadi Authorized Vendor yang akan ditetapkan oleh
Wakil Rektor yang menyelenggarakan urusan di bidang pengadaan barang/jasa.
10. Direktorat Pengadaan dan Logistik memberikan sertifikat kepada Penyedia yang
telah disahkan menjadi Authorized Vendor.

3. Pengkinian data kualifikasi Penyedia.


a. Pengkinian data kualifikasi penyedia wajib dilakukan agar data tersebut tetap up to
date/terkini dan relevan dengan peraturan dan kebijakan pengadaan barang dan jasa yang
berlaku di lingkungan Pemerintah dan Universitas Indonesia.

b. Pengkinian data Penyedia meliputi:


1. Perubahan Akta Perusahaan
2. Perubahan Narahubung
3. Perubahan Pengurus
4. Perubahan Rekening Bank
5. Perubahan komposisi Pemodal
6. Perubahan/Penambahan Bidang Usaha
7. Pengkinian Izin Usaha Umum
8. Pengkinian Izin Usaha Khusus/Sertifikat
9. Pengkinian Laporan Keuangan
10. Pengkinian Laporan Pajak
11. Pengkinian Tenaga Ahli
12. Pengkinian Pengalaman

c. Pengkinian data kualifikasi penyedia dilakukan melalui 2 (dua) cara yaitu:


1. Pengkinian Mandiri

19
Penyedia secara aktif melakukan pengkinian data kualifikasi yang terdapat pada
VMS UI.
2. Pengkinian melalui proses Evaluasi
Justifikasi kepada Penyedia yang wajib melakukan pengkinian data dilakukan
oleh Direktorat Pengadaan dan Logistik melalui proses evaluasi terhadap data
kualifikasi penyedia yang tersimpan dalam VMS UI

3. Evaluasi data kualifikasi Penyedia.


a. Direktorat Pengadaan dan Logistik UI melakukan evaluasi data kualifikasi
Penyedia yang terdapat pada VMS UI.
b. Evaluasi data tersebut dilaksanakan satu tahun duakali untuk penyedia yang
sudah menjadi AV UI.
c. Penyedia yang mendapatkan status tidak update data kualifikasinya setelah
melalui proses evaluasi, akan diberikan peringatan melalui email terdaftar untuk
segera melakukan pengkinian data.
d. Penyedia yang tidak melakukan pengkinian data kualifikasi izin usaha umum
dan atau izin usaha khusus terhitung 1 bulan semenjak surat peringatan
pengkinan dikirimkan melalui email, maka akan dibekukan/dinonaktifkan akun
oraclenya agar tidak dapat bertransaksi dengan UI.
e. Direktorat Pengadaan dan Logistik mengirimkan Daftar nama Penyedia berikut
kode Supplier IDnya kepada tim Support-ERP DSTI untuk dilakukan
penonaktifan akun oraclenya.
f. Penonaktifan akun dilakukan agar UI tidak bertransaksi dengan penyedia yang
secara hukum/peraturan tidak diperkenankan menjalankan bisnisnya
dikarenakan dokumen kualifikasinya sudah tidak berlaku.
g. Penyedia AV UI yang sudah melakukan pengkinian data akan dibukakan
Kembali akun oraclenya (diaktifkan) untuk bertransaksi dengan UI.

4. Status Penyedia dalam VMS;


a. Status Keaktifan
1. Aktif
Penyedia memiliki dokumen kualifikasi yang masih aktif/tidak expired untuk
menjalankan bisnisnya dan tidak terkena sanksi daftar hitam/black list dari UI.
2. Tidak Aktif
Penyedia memiliki dokumen kualifikasi yang sudah tidak aktif/expired untuk
menjalankan bisnisnya dan atau terkena sanksi daftar hitam/black list dari UI

b. Status Bergabung
1. Pendaftaran VMS
Penyedia yang mendaftarkan diri melalui VMS UI

20
2. Penyedia Katalog
Penyedia yang sudah terdapat dalam e-katalog LKPP dan tidak diperlukan
menjadi AR/AV UI
3. Pemenang Tender
Penyedia yang sudah dinyatakan sebagai pemenang tender pada SPSE UI
4. Penyedia PL
Penyedia yang ditunjuk oleh Pejabat Pengadaan/User setelah melalui proses
pemilihan

5. Kinerja Penyedia
a. Proses evaluasi kinerja dan monitoring Penyedia Barang/Jasa dilakukan secara periodik
minimal setiap 6 (enam) bulan sekali, dan juga dapat dilakukan apabila ada kebutuhan
khusus untuk dilakukannya proses tersebut pada periode di luar yang sudah dijadwalkan.
b. Proses evaluasi kinerja dilakukan oleh Seksi Pengelola Penyedia Direktorat Pengadaan
dan Logistik UI Bersama dengan Pengawas pekerjaan tingkat PAU dan
Fakultas/Sekolah/Program Vokasi.
c. Setelah melakukan evaluasi/monitoring kinerja Penyedia Barang/Jasa, Tim Pengawas di
PAU/Fakultas/Sekolah/Program Pendidikan Vokasi membuat Laporan Rekap Kinerja
Penyedia Barang/Jasa.
d. Pengisian formulir penilaian kinerja penyedia dilakukan oleh pengawas pekerjaan tingkat
PAU dan Fakultas/Sekolah/Program Vokasi.
e. Laporan Rekap Kinerja Penyedia Barang/Jasa diserahkan ke Direktorat Pengadaan dan
Logistik untuk digunakan sebagai dasar pemilihan Penyedia Barang/Jasa ke depannya.
f. Seksi pengelola penyedia mengumpulkan, merekapitulasi, memperhitungkan dan
melaporkan kinerja penyedia.
g. Penyedia Barang/Jasa yang akan dievaluasi kinerjanya memenuhi kriteria sebagai berikut:
1. Penyedia Barang/Jasa berstatus aktif atau dalam hal ini tidak termasuk dalam
daftar hitam Penyedia Barang/Jasa
2. Penyedia Barang/Jasa yang sedang mengikuti kegiatan pengadaan barang/jasa di
lingkungan Universitas Indonesia pada periode evaluasi.
3. Penyedia Barang/Jasa yang sedang terikat kontrak kerja sama dengan Universitas
Indonesia pada periode evaluasi.

21
4. Penyedia Barang/Jasa yang telah menyelesaikan pekerjaannya pada periode
evaluasi.
h. Kriteria Penilaian Kinerja Penyedia Barang/Jasa
NO. ASPEK PENILAIAN NILAI BOBOT
A TEKNIS PEKERJAAN
1 KESESUAIAN (Barang/jasa sesuai dengan yang diminta) Skala 8%
1-5
2 MUTU (Memberikan barang/jasa dengan kualitas baik) Skala 10%
1-5
3 KETEPATAN WAKTU (Menyediakan permintaan tepat Skala 10%
waktu) 1-5
4 SOLUSIONAL (Mampu membantu jika mengalami kesulitan) Skala 8%
1-5
5 KECEPATAN RESPON (Memberikan respon yang cepat Skala 8%
terkait keluhan) 1-5
B HARGA
1 PENAWARAN HARGA (Memberikan harga terbaik di bawah Skala 8%
harga pasaran) 1-5
2 NEGOSIASI (Kemudahan Proses Negosiasi) Skala 8%
1-5
C ADMINISTRASI DAN KOMUNIKASI
1 KEPATUHAN ADMINISTRASI (Melengkapi dokumen Skala 8%
dengan baik) 1-5
2 KOMUNIKASI (Dapat berkomunikasi dengan baik) Skala 8%
1-5
3 RESPON PENAWARAN (Respon atas surat penawaran) Skala 8%
1-5
D K3L
1 PENERAPAN DI LAPANGAN (Mematuhi Keselamatan, Skala 8%
Kesehatan Kerja) 1-5
E KEPUASAN KESELURUHAN
1 LAYANAN (Memberikan layanan yang memuaskan secara Skala 8%

22
NO. ASPEK PENILAIAN NILAI BOBOT
keseluruhan) 1-5

Penilaian hasil evaluasi/monitoring kinerja Penyedia Barang/Jasa dengan skala penilaian


berikut:
1 : Sangat Tidak Setuju
2 : Kurang Setuju
3 : Netral
4 : Setuju
5 : Sangat Setuju

6. Penggunaan Data Penyedia


PJP dan PPL di lingkungan UI wajib menggunakan referensi Penyedia yang terdapat dalam
Daftar Penetapan AR/AV UI dan VMS UI.

c.
d.
e. TAHAPAN PENGADAAN
f.
g. Unit Kerja Pengusul (PAU/Fakultas)
h. Unit Kerja mengidentifikasi kebutuhan selama satu tahun anggaran yang dituangkan dalam Rencana
Kegiatan dan Anggaran (RKA) Unit Kerja;
i. RKA yang sudah disahkan menjadi DPA diturunkan menjadi Rencana Umum Pengadaan (RUP);
j. RUP sedapat mungkin sudah mengidentifikasi hal-hal sebagai berikut:
k. nama kegiatan/paket pengadaan;
l. jenis kegiatan/pengadaan (rutin, non rutin)
m. nilai pagu anggaran;
n. sumber dana (Dana Pemerintah, Dana Masyarakat, Hibah atau sumber lainnya);
o. tanggal pelaksanaan kegiatan/tanggal dibutuhkannya barang/jasa hasil pengadaan;
p. metode pengadaan pemilihan yang direncanakan (Swakelola, Pembelian Langsung, E-Katalog,
Pengadaan Langsung, Penunjukan Langsung, Tender/Seleksi);
q. jenis kontrak pengadaan yang direncanakan akan dilakukan (misal: kontrak tahun jamak/kontrak
payung);
r. pemaketan pengadaan;
s. untuk setiap rencana paket pengadaan, Unit Kerja wajib melengkapi dengan:
t. Kerangka Acuan Kerja (KAK), yang memuat informasi sedikitnya antara lain;
u. Uraian Kegiatan yang meliputi:
v. Latar Belakang;
w. Maksud dan Tujuan;
x. Lokasi Kegiatan;
y. Sumber Pendanaan;
z. Jumlah Tenaga Kerja Yang diperlukan.

23
aa.Waktu Yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan/pekerjaan tersebut;
bb. Spesifikasi Teknis Barang/Jasa yang akan dilakukan;
cc.Total Perkiraan Biaya Pekerjaan termasuk Pajak Pertambahan Nilai.
dd. Rencana Anggaran Biaya (RAB);
ee.
ff. Unit Kerja Yang Mneyelenggarakan Menyelenggarakan Urusan Pengadaan di PAU dan Fakultas:
gg. Menyurati Unit Kerja dan menetapkan tenggat waktu penyampaian RUP Awal;
hh. Menyiapkan template standar RUP;
ii. Memberikan sosialisasi penyusunan RUP;
jj. Melakukan pembahasan RUP Awal Unit Kerja;
kk. Menyusun Draft RUP Awal UI dan menyampaikan ke Rektor UI untuk ditetapkan sebagai RUP
UI.

BAB IVI
PEMILIHAN PENYEDIALAKSANAAN

Metode pemilihan Penyedia Barang/ Pekerjaan Konstruksi/Jasa Konsultansi/Jasa Lainnya terdiri atas:
a. Pembelian Langsung; untuk pengadaan barang/jasa non aktiva tetap/inventory sampai dengan
Rp25.000.000,00 atau pengadaan jamuan/kudapan sampai dengan Rp50.000.000,00 oleh PPL;
b. E-Katalog LKPP; untuk nilai pengadaan di atas Rp25.000.000,00 s.d. Rp200.000.000,00 oleh
PJP, untuk nilai pengadaan di atas Rp200.000.000,00 oleh PPK;
c. Pengadaan Langsung; untuk pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnyabarang/jasa
untuk nilai pengadaan di atas Rp25.000.000,00 s.d. Rp300.000.000,00 oleh PJP;
d. Tender/Tender Cepat; oleh Pokja untuk Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa
Lainnya dengan nilai di atas Rp300.000.000,00 oleh Pokja Pemilihan;
e. Seleksi; oleh PJP untuk Pengadaan untuk Pengadaan Jasa Konsultansi dengan nilai
pengadaan di atas Rp25.000.000,00 s.d. Rp100.000.000,00 oleh PJP, oleh Pokja untuk
Pengadaan Jasa Konsultansi dengan nilai di atas Rp100.000.000,00 oleh Pokja Pemilihan;
f. Penunjukan Langsung; oleh PJP untuk Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa
Lainnya dengan nilai pengadaan di atas Rp25.000.000,00 s.d. Rp300.000.000,00 oleh PJP;
oleh Pokja untuk Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya dengan nilai
pengadaan di atas Rp300.000.000,00 oleh Pokja Pemilihan.; yang memenuhi kriteria khusus
atau keadaan tertentu. => untuk membedakan dengan poin c, pengadaan langsung

24
g. Swakelola tipe I; direncanakan, dilaksanakan, dan diawasi oleh Unit Kerja di UI;
h. Swakelola tipe II; direncanakan dan diawasi oleh UI melalui Unit Kerja yang ditunjuk atau
tim/panitia yang dibentuk dan ditunjuk oleh Rektor/wakil Rektor/pejabat setara wakil
Rektor/Dekan/Direktur Sekolah/Direktur Program Pendidikan Vokasi/kepala pusat administrasi
RIK; dan dilaksanakan oleh kementerian/lembaga/perangkat daerah/ perguman tinggi lain;
i. Swakelola tipe III; direncanakan dan diawasi oleh Unit Kerja di UI; dan dilaksanakan oleh UKK
selain UKKUK.
j.
k. Pengadaan Khusus; pengadaan dilakukan oleh unit kerja
l.
m.

n. Pemilihan Penyedia untuk Pembelian Langsung (tidak berlaku unuttuk Aktiva


Tetap/Inventory) Melalui PPL
1) Selain Pengadaan barang/jasa dan jamuan/kudapan rapat/seminar/lokakarya/workshop/kegiatan
UI rutin dan nonrutin dengan nilaikonsumsi sampai dengan Rp10.000.000,00 (sepuluh juta
rupiah) tidak diwajibkan melalui menggunakan Penyedia dalam Daftar AR/AV;
2) Pengadaan barang/jasa dengan nilai di atas Rp10.000.000,00 sampai dengan Rp25.000.000,00
diwajibkan melalui Penyedia AR/AV;
3) Pengadaan jamuan/kudapan rapat/seminar/lokakarya/workshop/kegiatan UI rutin dan nonrutin
dengan nilaiUntuk konsumsi di atas Rp10.000.000,00 sampai dengan Rp50.000.000,00 tidak
diwajibkan melalui Penyedia dalam daftar AR/AV;
4) Pengadaan Barang/Jasa untuk pekerjaan pemeliharaan fasilitas UI oleh Unit Kerja yang
berwenang sesuai tugas pokok dan fungsi dengan nilai sampai dengan Rp100.000.000,00
diwajibkan melalui Penyedia AR/AV;
5) Selain kategori sebagaimana dijelaskan pada angka 1) dan 2), wajib menggunakan
Penyedia dalam daftar AR/AV;
6) Pelaku Pengadaan adalah Petugas Pembelian Langsung (PPL);
7) Persyaratan dan tanggung jawab PPL adalah:
a. memahami proses pengadaan barang/jasa;

25
b. melakukan Pembelian Langsung sesuai ketentuan ;
c. ditunjuk melalui Surat Tugas oleh Pimpinan Unit Pimpinan Unit KerjaKerjaPA/KPA;
d. memproses dokumen pengadaan ke Direktorat Keuangan.
8) Tahapan proses:
a. Unit Kerja Menyusun menyusun RAB atas kebutuhan;
b. Pemilihan Penyedia dilakukan oleh PPL;
c. Proses pencatatan transaksi tidak melalui Modul Purchasing PR PO; kecuali untuk
pengadaan Aktiva Tetap dan Inventory;
PPL memproses dokumen pembayaran ke Direktorat keuagan Keuangan UI sesuai POB Keuangan.

A. Pemilihan Penyedia Pengadaan untuk E-Katalog LKPP dengan nilai di atas Rp200.000.000,00
Melalui PPK

Tahapan pengadaannya adalah sebagai berikut:

Tahap-1: Persiapan oleh Unit Kerja

Unit Kerja sudah memperhitungkan jangka waktu proses pengadaan sampai dengan waktu
penyelesaian/penyerahan pekerjaan (deliverable time) sebelum menyampaikan surat usulan pengadaan
Unit Kerja membuat Surat Usulan Pengadaan yang memuat antara lain :
Rencana Anggaran Biaya (RAB);
Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk pengadaan jasa konsultansi antara lain yang berisi penjelasan tentang
sifat/nature kegiatan/barang/jasa yang dibutuhkan, kapan dibutuhkan;
Menyusun spesifikasi teknis untuk pengadaan barang, jasa lainnya dan pekerjaan konstruksi antara lain yang
berisi informasi terkait detail spesifikasi item seperti ukuran, warna, volume, dan sebagainya serta dapat disertakan
dengan gambar;
Dokumen yang menunjukkan ketersediaan anggaran untuk pengadaan
Unit kerja wajib melengkapi dokumen hardcopy dan softcopy permohonan pengajuan pengadaan barang dan
jasa yang meliputi:
Surat permintaan pengadaan yang ditandatangan oleh Pimpinan Unit Kerja
Rencana Anggaran Biaya (RAB) versi dalam format Ms. Excel
Kerangka Acuan Kerja (KAK) / Spesifikasi Teknis versi dalam format Ms. Word
Sumber Informasi Harga dalam bentuk scan file
dokumen lainnya apabila ada seperti gambar, foto, desain dan dokumen lainnya yang terkait.
Unit Kerja menginput usulan pengadaan melalui Modul Purchase RequisitionIprocurement Oracle;
Unit Kerja menyampaikan surat usulan pengadaan beserta dokumen pendukung kepada:
Direktorat Direktur Pengadaan dan Logistik untuk Unit Kerja PAU;
Dekan/Direktur atau Wakil Dekan/Wakil Direktur untuk Unit Kerja di tingkat Fakultas/Sekolah/Program
Pendidikan Vokasi/RIK;

26
Tahap-2: Proses negosisasi dan pembuatan Surat Pesanan barang dengan Penyedia di E-Katalog LKPP oleh
PPK.
Pengadaan melalui E-Katalog LKPP tidak diperlukan HPS dan Jaminan
Pelaksanaan.

b) Tahap-3: Proses persiapan administrasi Kontrak, pelaksanaan kontrak, pengawasan


pekerjaan, dan administrasi penagihan oleh PPK.

B. Pemilihan Penyedia untuk E-Katalog LKPP, Pengadaan Langsung,


C. Penunjukan Langsung, Tender dan Seleksi dilakukan melalui Pokja Pemilihan/PJP

1) Metode pemilihan penyedia melalui Pokja Pemilihan:


- Penunjukan Langsung;
- Tender (Umum/Cepat/Itemized); dan
- Seleksi.

2) Metode pemilihan penyedia melalui PJP:


- E-Katalog LKPP dengan nilai di atas Rp25.000.000,00 sampai dengan
Rp200.000.000,00; dan.
- Pengadaan Langsung.
-
-
- Tahapan pengadaan adalah sebagai berikut:
-
- TAHAP-1: Persiapan oleh Unit Kerja
-
- Unit Kerja sudah memperhitungkan jangka waktu proses pengadaan sampai dengan waktu
penyelesaian/penyerahan pekerjaan (deliverable time) sebelum menyampaikan surat usulan pengadaan
- Unit Kerja membuat Surat Usulan Pengadaan yang memuat antara lain:
- Rencana Anggaran Biaya (RAB);
- Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk pengadaan jasa konsultansi antara lain yang berisi penjelasan
tentang sifat/nature kegiatan/barang/jasa yang dibutuhkan, dan kapan dibutuhkan;
- Spesifikasi teknis untuk pengadaan barang, jasa lainnya dan pekerjaan konstruksi antara lain yang
berisi informasi terkait detail spesifikasi item seperti ukuran, warna, volume, dan sebagainya serta
dapat disertakan dengan gambar;
- Gambar/denah lokasi (Jika jika diperlukan);
- Dokumen yang menunjukkan ketersediaan anggaran untuk pengadaan.
- Unit kerja Kerja wajib melengkapi dokumen hardcopy dan softcopy permohonan pengajuan pengadaan
barang dan jasa yang meliputi:
- Surat permintaan pengadaan yang ditandatangani oleh Pimpinan Unit Kerja;

27
- Rencana Anggaran Biaya (RAB) versidalam format Ms. Excel;
- Kerangka Acuan Kerja (KAK) / Spesifikasi Teknis versidalam format Ms. Word;
- Sumber Informasi Harga dalam bentuk scan file;
- dokumen lainnya apabila ada seperti gambar, foto, desain dan dokumen lainnya yang terkait.;
- Surat penawaran dari UKK untuk Pengadaan Barang/Jasa Internal.
- Unit Kerja menginput usulan pengadaan melalui Modul Purchase RequisitionIprocurement Oracle;
- Unit Kerja menyampaikan surat usulan pengadaan beserta dokumen pendukung kepada:
- Direktorat Pengadaan dan Logistik untuk Unit Kerja PAU;
- Dekan/Direktur atau Wakil Dekan/Wakil Direktur untuk Unit Kerja di tingkat
Fakultas/Sekolah/Program Pendidikan Vokasi/RIK;.
-
- TAHAP-2: Evaluasi/ Penyusunan HPS oleh Direktorat Pengadaan dan Logistik/ Bagian Pengadaaan Fakultas/
Sekolah/ Program Pendidikan Vokasi/ RIK.
-
- Direktorat LogistikDirektorat Pengadaan dan Logistik/Dekan/Direktur atau Wakil Dekan/Wakil
Direktur mengevaluasi Surat Usulan pengadaan Unit Kerja dan menyusun HPS;
- Penyusunan HPS dilakukan dengan evaluasi RAB dan survey harga pasar/item pekerjaan dan
dilengkapi dengan Kertas Kerja HPS;
- Dokumen HPS untuk PR yang sudah Approved By Sistem System ditanda tangani oleh Direktur
LogistikDirektur Pengadaan dan Logistik untuk tingkat PAU dan oleh Dekan/Direktur atau Wakil
Dekan/Wakil Direktur untuk tingkat Fakultas/Sekolah/Program Pendidikan Vokasi/RIK
- Untuk pengadaan barang/jasa yang akan dilaksanakan melalui metode Tender/Seleksi, maka Direktur
LogistikDirektur Pengadaan dan Logistik/ Dekan/Direktur atau Wakil Dekan/Wakil Direktur
Menyusun menyusun Rancangan Kontrak sebagai kelengkapan dokumen pengadaan tender/seleksi;
- Dokumen Pengadaan disampaikan oleh:
- Direktur LogistikDirektur Pengadaan dan Logistik / Dekan/ Direktur atau Wakil Dekan/ Wakil
Direktur kepada Kepala Sub Direktorat Pemilihan Penyedia untuk diproses selanjutnya oleh PJP/
Pokja Pemilihan untuk tingkat PAU untuk proses selanjutnya;.
- Dekan/ Direktur atau Wakil Dekan/ Wakil Direktur kepada Direktur Pengadaan dan Logistik untuk
diproses selanjutnya oleh PJP/ Pokja Pemilihan untuk tingkat Fakultas;
- Dekan/ Direktur atau Wakil Dekan/ Wakil Direktur kepada PJP Fakultas/Sekolah/Program
Pendidikan Vokasi/RIK.
- Dokumen Pengadaan yang dimaksud pada huruf (v)angka 5 terdiri dari:
- Surat Permintaan Pemilihan Penyedia Barang Barang/Jasa (SP3BJ) yang merupakan Surat pengantar
yang ditandatangani oleh Direktur LogistikDirektur Pengadaan dan Logistik/Dekan/Direktur atau
Wakil Dekan/Wakil Direktur selaku Pejabat Pembuat Komitmen;
- Surat Usulan Unit Kerja beserta kelengkapan dokumen pendukung;
- HPS yang sudah ditanda tangani Direktur LogistikDirektur Pengadaan dan Logistik/Dekan/Direktur
atau Wakil Dekan/Wakil Direktur selaku Pejabat Pembuat Komitmen;.
-
- TAHAP-3: Penyusunan Spesifikasi Teknis/KAK oleh Direktorat Pengadaan dan Logistik/ Bagian Pengadaaan
Fakultas/ Sekolah/ Program Pendidikan Vokasi/ RIK.

28
-
- Spesifikasi Teknis disiapkan untuk pengadaan melalui Tender/Tender Cepat/Tender
Itemized/Penunjukan Langsung /Pengadaan Langsung/E-Purchasing;
- KAK hanya disiapkan untuk pengadaan melalui Seleksi;
- Spesifikasi Teknis/KAK disusun berdasarkan dokumen usulan pengadaan yang disampaikan oleh Unit
Kerja dalam Kerangka Acuan kerja (KAK);
- Penyusunan Spesifikasi Teknis/KAK bertujuan sebagai pedoman bagi Pokja Pemilihan dalam proses
pemilihan dan pedoman bagi Penyedia dalam menyusun penawaran;
- Spesifikasi Teknis/KAK antara lain memuat: jenis barang/ jasa, spesifikasi teknis/KAK, volume, lama
waktu pekerjaan, dan/ atau kesulitan dan risiko pekerjaan.
-
- TAHAP-34: Penyusunan Rancangan Kontrak oleh Direktorat LogistikDirektorat Pengadaan dan Logistik/
Bagian Pengadaaan Fakultas/ Sekolah/ Program Pendidikan Vokasi/ RIK.
-
- Rancangan Kontrak hanya disiapkan untuk pengadaan melalui Tender/Seleksi;
- Rancangan Kontrak disusun berdasarkan dokumen usulan pengadaan yang disampaikan oleh Unit
Kerja dalam Kerangka Acuan kerja (KAK);
- Penyusunan rancangan kontrak bertujuan sebagai pedoman bagi Pokja Pemilihan dalam proses
pemilihan dan pedoman bagi Penyedia dalam menyusun penawaran;
- Rancangan kontrak antara lain memuat: Jenis Kontrak, Bentuk Kontrak, Naskah Perjanjian, Uang
Muka, Jaminan Pengadaan, Sertifikat Garansi, Sertifikat/ Dokumen dalam rangka Pengadaan Barang
Impor, Penyesuaian Harga, Syarat-Syarat Umum Kontrak, serta Syarat-Syarat Khusus Kontrak;
- Jenis Kontrak Pengadaan Barang/ Jasa ditentukan dengan mempertimbangkan antara lain; jenis
barang/ jasa, spesifikasi teknis/KAK, volume, lama waktu pekerjaan, dan/ atau kesulitan dan risiko
pekerjaan;
-

TAHAP-45: Persiapan Pemilihan Penyedia Oleh Pokja Pemilihan/ PJP


Setelah dokumen persiapan pengadaan diterima dan dinyatakan lengkap, pimpinan
UPT LPKepala Sub Direktorat Pemilihan Penyedia menetapkan Pokja Pemilihan untuk
melakukan persiapan pemilihan Penyedia yang meliputi:
i. Kaji ulang dokumen persiapan pengadaan;
ii. Penetapan metode pemilihan Penyedia;
iii. Penetapan metode kualifikasi;
iv. Penetapan persyaratan Penyedia;
v. Penetapan metode evaluasi penawaran; dan
vi. Penetapan metode penyampaian dokumen penawaran;

1. Kaji Ulang Dokumen Persiapan Pengadaan.


Pokja Pemilihan melakukan kaji ulang dokumen persiapan pengadaan yang
meliputi:

29
i. Spesifikasi Teknis/ KAK dan gambar (jika diperlukan)
- untuk memastikan bahwa spesifikasi teknis/ KAK telah dituangkan
secara lengkap sehingga peserta pemilihan dapat memahami spesifikasi
teknis/ KAK dan merespon untuk menyusun penawaran dengan baik.
- Spesifikasi teknis/ KAK harus didefinisikan dengan jelas dalam Harga
Perkiraan Sendiri (HPS).
ii. HPS:
- untuk memastikan bahwa nilai HPS telah cukup dan sesuai dengan
spesifikasi teknis/ KAK dan ruang lingkup pekerjaan.
- dapat dilakukan menggunakan perkiraan biaya/ RAB yang telah
disusun pada tahap perencanaan pengadaan, data/ informasi pasar
terkini, dan dengan cara membandingkan pekerjaan yang sama pada
paket yang berbeda atau memeriksa apakah komponen/ unsur
pembayaran pada uraian pekerjaan telah sesuai dengan spesifikasi
teknis/ KAK dan ruang lingkup pekerjaan.
- memeriksa apakah HPS sudah memperhitungkan kewajiban
perpajakan/ cukai/ asuransi/ SMK3 (Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja) atau biaya lain yang dipersyaratkan dalam
pelaksanaan pekerjaan.
iii. Rancangan Kontrak, untuk memastikan bahwa draft kontrak telah sesuai
dengan ruang lingkup pekerjaan dengan memperhatikan:
- Naskah Perjanjian (surat perjanjian);
- Syarat-syarat Umum Kontrak;
- Syarat-syarat Khusus Kontrak;
- Ketentuan Uang Muka;
- Ketentuan Cara Pembayaran;
- Ketentuan Jaminan Pengadaan;
- Ketentuan Sertifikat Garansi;
- Ketentuan Sertifikat/ Dokumen Pemilihan dalam rangka Pengadaan
Barang Impor (hanya untuk barang impor); dan/atau
- Ketentuan Penyesuaian Harga.
iv. Dokumen anggaran belanja yang telah ditetapkan, untuk memastikan bahwa
anggaran untuk pekerjaan yang akan dilaksanakan telah tersedia dan
jumlahnya cukup.
v. ID paket RUP, untuk memastikan bahwa paket yang akan dilaksanakan
telah terdaftar dan diumumkan dalam SiRUP.
vi. Waktu penggunaan barang/ jasa, untuk memastikan bahwa pelaksanaan
Pengadaan Barang/ Jasa sejak proses persiapan, pemilihan, dan pelaksanaan
kontrak dapat selesai sesuai rencana penggunaan/ pemanfaatan barang/ jasa.

30
vii. Analisis Pasar
- untuk mengetahui kemungkinan ketersediaan barang/jasa dan Pelaku
Usaha dalam negeri yang mampu dan memenuhi persyaratan untuk
melaksanakan pekerjaan.
- Hasil analisis pasar digunakan untuk menentukan metode kualifikasi
dan/ atau metode pemilihan Penyedia.
- Dalam hal hasil analisis pasar diketahui tidak ada Pelaku Usaha dalam
negeri yang mampu dan memenuhi persyaratan untuk melaksanakan
pekerjaan maka Pokja Pemilihan mengusulkan dan meminta
persetujuan kepada PPK untuk dilaksanakan melalui metode yang
sesuai.
Pokja Pemilihan melakukan Kaji Ulang bersama Direktorat LogistikDirektorat
Pengadaan dan Logistik/ Dekan/ Direktur atau Wakil Dekan/ Wakil Direktur dan
Unit Kerja Pengusul (User) untuk paket pengadaan Tender/ Seleksi, dan paket
lainnya yang memerlukan. Hasil Kaji Ulang dituangkan dalam Berita Acara Kaji
Ulang yang ditandatangani oleh pihak yang hadir.

2. Penetapan Metode Pemilihan Penyedia


Pokja Pemilihan menetapkan metode pemilihan Penyedia dengan
memperhatikan jenis barang/jasa, Spesifikasi Teknis/ KAK dan kompleksitas
pekerjaan, Pagu Anggaran/ HPS, rancangan kontrak, hasil analisis pasar dan/
atau hasil konsolidasi.

3. Penetapan Metode Kualifikasi:


Kualifikasi merupakan evaluasi kompetensi, kemampuan usaha, dan pemenuhan
persyaratan sebagai Penyedia. Kualifikasi dilakukan dengan Pascakualifikasi
atau Prakualifikasi.

i. Pascakualifikasi
Pascakualifikasi merupakan proses evaluasi kualifikasi yang dilakukan
setelah penyampaian penawaran.
Pascakualifikasi dilaksanakan pada pelaksanaan pemilihan Penyedia sebagai
berikut:
i. Tender Barang/ Pekerjaan Konstruksi/ Jasa Lainnya untuk Pengadaan
yang bersifat tidak kompleks; atau
ii. Seleksi Jasa Konsultansi/ Konsultansi Konstruksi Perorangan.
Evaluasi kualifikasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan evaluasi
administrasi. Evaluasi kualifikasi menggunakan metode sistem gugur.
Evaluasi dilakukan terhadap kompetensi, kemampuan usaha, dan
pemenuhan persyaratan sebagai Penyedia yang ditetapkan dalam Dokumen
Pemilihan. Peserta dinyatakan lulus kualifikasi apabila memenuhi seluruh
persyaratan kualifikasi. Pembuktian pascakualifikasi dilakukan terhadap

31
calon pemenang dan calon pemenang cadangan. Dalam hal calon pemenang
dan calon pemenang cadangan tidak lulus pembuktian kualifikasi maka
dilanjutkan dengan pembuktian kualifikasi terhadap peserta dengan
peringkat selanjutnya (apabila ada).

ii. Prakualifikasi
Prakualifikasi merupakan proses evaluasi kualifikasi yang dilakukan
sebelum penyampaian penawaran. Prakualifikasi dilaksanakan pada
pelaksanaan pemilihan Penyedia sebagai berikut:
i. Tender Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya untuk Pengadaan
yang bersifat kompleks;
Pengadaan yang bersifat kompleks adalah Pengadaan
Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang mempunyai
resikorisiko tinggi, memerlukan teknologi tinggi, menggunakan
peralatan yang didesain khusus, dan/atau sulit mendefinisikan secara
teknis bagaimana cara memenuhi kebutuhan dan tujuan Pengadaan
Barang/Jasa.
ii. Seleksi untuk Jasa Konsultansi/Konsultansi Konstruksi Badan Usaha;
atau
iii. Penunjukan Langsung.

Evaluasi kualifikasi pada prakualifikasi menggunakan metode:


i. sistem gugur untuk Penyedia Barang/ Pekerjaan Konstruksi/ Jasa
Lainnya dan pada proses Penunjukan Langsung; atau
ii. sistem pembobotan dengan ambang batas untuk Penyedia Jasa
Konsultansi/Konsultansi Konstruksi.

Hasil prakualifikasi:
i. untuk Tender Barang/ Pekerjaan Konstruksi/ Jasa Lainnya paling
sedikit 3 (tiga) peserta yang lulus kualifikasi;
ii. untuk Seleksi Jasa Konsultansi/ Konsultansi Konstruksi Badan Usaha
paling sedikit 3 (tiga) dan paling banyak 7 (tujuh) peserta yang lulus
kualifikasi; atau
iii. untuk Penunjukan Langsung hasil prakualifikasi memenuhi atau tidak
memenuhi syarat kualifikasi.
Apabila peserta yang lulus kualifikasi untuk Tender/ Seleksi kurang dari 3
(tiga), prakualifikasi dinyatakan gagal dan dilakukan prakualifikasi ulang.

4. Penetapan Persyaratan Kualifikasi Penyedia


Pokja Pemilihan menyusun persyaratan Penyedia dengan memperhatikan jenis

32
barang/ jasa, nilai Pagu Anggaran, dan ketentuan yang berkaitan dengan
persyaratan Pelaku Usaha barang/jasa tertentu yang ditetapkan oleh instansi
yang berwenang.

Dalam menentukan persyaratan Penyedia, Pokja Pemilihan dilarang menambah


persyaratan kualifikasi yang diskriminatif dan tidak objektif yang dapat
menghambat dan membatasi keikutsertaan Pelaku Usaha dalam proses
pemilihan.

Dalam menentukan persyaratan Penyedia, Pokja Pemilihan dapat menerima


atau menolak rekomendasi persyaratan kualifikasi penyedia yang disebutkan
dalam spesifikasi teknis/KAK.

Pokja Pemilihan menyusun persyaratan kualifikasi untuk memastikan Pelaku


Usaha yang akan menjadi Penyedia barang/jasa mempunyai kemampuan untuk
menyediakan barang/jasa. Persyaratan kualifikasi terdiri dari persyaratan
administrasi/legalitas, teknis, dan keuangan.

Dalam hal diperlukan, terhadap persyaratan kualifikasi Penyedia dapat


dilakukan penambahan persyaratan yang tidak bertentangan dengan prinsip
pengadaan, etika pengadaan dan ketentuan peraturan perundang-undangan.

a. Syarat Kualifikasi Administrasi/ Legalitas Penyedia


i. Persyaratan kualifikasi Administrasi/Legalitas untuk Penyedia Barang/
Jasa Lainnya/ Jasa Konsultansi Non-Konstruksi Badan Usaha,
meliputi:
1) Memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan untuk
menjalankan kegiatan/usaha;
Nomor Induk Berusaha (NIB) dengan:
a) Kode Sesuai Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI)
dari Badan Pusat Statistik sesuai jenis pekerjaan; dan
b) Kualifikasi usaha sesuai dengan skala usaha
(kualifikasi/segmentasi). Nnilai pagu anggaran sampai dengan
Rp2Rp15.500000.000.000,00 (dua lima belas miliar lima ratus juta
rupiah) disyaratkan hanya untuk menggunakan
kualifikasi/segmentasi usaha kecil dan/atau koperasi, dengan peng
kecualian untuk paket pekerjaan yang menuntut kemampuan
teknis yang tidak dapat dipenuhi oleh usaha kecil dan/atau
koperasi.
2) Memiliki status valid keterangan Wajib Pajak berdasarkan hasil
Konfirmasi Status Wajib Pajak (KSWP)NPWP dan telah memenuhi
kewajiban perpajakan tahun pajak terakhir (SPT tahunan);

33
3) Mempunyai atau menguasai tempat usaha/kantor dengan alamat
yang benar, tetap dan jelas berupa milik sendiri atau sewa;
4) Melampirkan surat pernyataan di atas materai dan ditandatangani oleh
direksi yang menyatakan tTidak pernah menerima Surat Peringatan
ke-2 atau ke-3 di lingkungan UI dalam kurun waktu 2 (dua) tahun
terakhir terhitung sejak hingga batas akhir pemasukan dokumen
penawaran sesuai hasil pengecekan Pokja Pemilihan di aplikasi Vendor
Management System;
5) Khusus penyedia tunggal (agen tunggal/ distributor tunggal/ authorised
distributor), wajib memiliki:
a) Letter of Authorization (LoA) dari Prinsipal; dan/atau
b) Surat Tanda Daftar Distributor Tunggal dari Kementerian
Perdagangan.
6) Khusus penyedia pengadaan jasa lainnya untuk jasa outsourcing/
alih daya, terdaftar sebagai anggota BPJS Kesehatan dan BPJS
Ketenagakerjaan serta melampirkan bukti pelunasan iuran BPJS
Kesehatan dan Ketenagakerjaan 3 (tiga) bulan terakhir;
7) Secara hukum mempunyai kapasitas untuk mengikatkan diri pada
Kontrak yang dibuktikan dengan:
a) Akta Pendirian Perusahaan dan/ atau perubahannya;
b) Surat Kuasa (apabila dikuasakan); dan
c) Kartu Tanda Penduduk.
8) Khusus penyedia tunggal (agen tunggal/ distributor tunggal/ authorised
distributor), wajib memiliki:
c) Letter of Authorization (LoA) dari Prinsipal; dan/atau
d) Surat Tanda Daftar Distributor Tunggal dari Kementerian
Perdagangan.
9) Menyetujui Pernyataan Pakta Integritas yang berisi:
a) Tidak akan melakukan praktek Korupsi, Kolusi, dan
Nepotisme;
b) Akan melaporkan kepada PA/ KPA jika mengetahui terjadinya
praktik Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme dalam proses
pengadaan ini.
c) Akan mengikuti proses pengadaan secara bersih, transparan,
dan profesional untuk memberikan hasil kerja terbaik sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
d) Apabila melanggar hal-hal yang dinyatakan dalam huruf a), b)
dan c) maka bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
10) Menyetujui Surat Pernyataan Peserta yang berisi:

34
a) yang bersangkutan dan manajemennya tidak dalam pengawasan
pengadilan, tidak pailit, dan kegiatan usahanya tidak sedang
dihentikan;
b) badan usaha tidak sedang dikenakan sanksi daftar hitam;
c) yang bertindak untuk dan atas nama badan usaha tidak sedang
dalam menjalani sanksi daftar hitam lain dan/atau sanksi
pidana;
d) keikutsertaan yang bersangkutan tidak menimbulkan
pertentangan kepentingan;
e) pimpinan dan pengurus badan usaha bukan sebagai pegawai
Kementerian/ Lembaga/ Perangkat Daerah atau pimpinan dan
pengurus badan usaha sebagai pegawai Kementerian/ Lembaga/
Perangkat Daerah yang sedang mengambil cuti di luar
tanggungan Negara, kecuali pegawai UI yang bertindak sebagai
pengurus koperasi di lingkungan UI;
f) Pernyataan lain yang menjadi syarat kualifikasi yang tercantum
dalam Dokumen Pemilihan; dan
g) data kualifikasi yang diisikan dan dokumen penawaran yang
disampaikan benar, dan jika di kemudian hari ditemukan
bahwa data/ dokumen yang disampaikan tidak benar dan ada
pemalsuan maka peserta bersedia dikenakan:
- sanksi administratif,
- sanksi pencantuman dalam daftar hitam,
- gugatan secara perdata, dan/atau
- pelaporan secara pidana kepada pihak berwenang sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang undangan.
11) Dalam hal Peserta akan melakukan konsorsium/kerja sama
operasi/kemitraan/bentuk kerjasama lain harus mempunyai
perjanjian konsorsium/kerja sama operasi/kemitraan/bentuk
kerjasama lain. Kerja sama operasi dapat dilaksanakan dengan
ketentuan:
- Memiliki Kualifikasi usaha nonkecil dengan Kualifikasi usaha
nonkecil;
- Memiliki Kualifikasi usaha nonkecil dengan Kualifikasi usaha
kecil;
- Memiliki Kualifikasi usaha nonkecil dengan koperasi;
- Memiliki Kualifikasi usaha kecil dengan Kualifikasi usaha
kecil;
- Memiliki Kualifikasi usaha kecil dengan koperasi; dan/atau
- Koperasi dengan koperasi.

35
12) Dalam melaksanakan KSO, usaha kecil atau koperasi tersebut
memiliki kemampuan di bidang yang bersangkutan. Salah satu
badan usaha anggota KSO harus menjadi pimpinan KSO (leadfirm).
Leadfirm KSO harus memiliki kualifikasi setingkat atau lebih tinggi
dari badan usaha anggota kerja sama operasi.
13) KSO dapat dilakukan dengan batasan jumlah anggota dalam 1
(satu) kerja sama operasi:
- untuk barang, jasa lainnya, dan jasa konsultansi yang bersifat
tidak kompleks dibatasi paling banyak 3 (tiga) perusahaan;
dan
- untuk barang, jasa lainnya, dan jasa konsultansi yang bersifat
kompleks dibatasi paling banyak 5 (lima) perusahaan.
Evaluasi persyaratan pada angka 1) sampai dengan 76) dilakukan
untuk setiap Badan Usaha yang menjadi bagian dari kerja sama
operasi/kemitraan/bentuk kerjasama lain.

ii. Persyaratan kualifikasi Administrasi/ Legalitas untuk Penyedia


Barang/ Jasa Lainnya/ Jasa Konsultansi Non Konstruksi/ Jasa
KonstruksiPekerjaan Konstruksi/ Konsultansi Konstruksi Perorangan,
meliputi:
1) memiliki identitas kewarganegaraan Indonesia seperti Kartu
Tanda Penduduk (KTP)/ Paspor/ Surat Keterangan Domisili
Tinggal;
2) memiliki status valid keterangan Wajib Pajak berdasarkan hasil
Konfirmasi Status Wajib Pajak (KSWP)Nomor Pokok Wajib Pajak
(NPWP) dan telah memenuhi kewajiban perpajakan tahun terakhir;
3) menandatangani Pakta Integritas; dan
4) Surat pernyataan yang ditandatangani berisi:
a) tidak dikenakan Sanksi Daftar Hitam;
b) keikutsertaannya tidak menimbulkan pertentangan
kepentingan pihak yang terkait;
c) tidak dalam pengawasan pengadilan dan/ atau sedang
menjalani sanksi pidana; dan
d) tidak berstatus Aparatur Sipil Negara, kecuali yang
bersangkutan mengambil cuti di luar tanggungan Negara.

iii. Persyaratan kualifikasi Administrasi/Legalitas untuk Penyedia Jasa


KonstruksiPekerjaan Konstruksi/Konsultansi Konstruksi Badan Usaha,
meliputi:
1) Memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan untuk menjalankan

36
kegiatan/usaha:
a. Sertifikat Badan Usaha Pekerjaan Konstruksi (SBUJK) dan/atau
Sertifikat Badan Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik (SBUJPTL)
dengan:
i) Kode klasifikasi dan subklasifikasi sesuai dengan jenis
pekerjaan; dan
ii) Kualifikasi usaha sesuai dengan pemaketan:
a) Bagi penyedia Pekerjaan Konstruksi:
 Nilai pagu anggaran sampai dengan
Rp15.000.000.000,00 (lima belas miliar rupiah)
disyaratkan hanya untuk kualifikasi usaha kecil, dengan
pengecualian dalam hal pekerjaan memiliki tingkat
risiko sedang dan/atau teknologi madya, maka dapat
disyaratkan untuk kualifikasi usaha menengah;
 Nilai pagu anggaran di atas Rp15.000.000.000,00 (lima
belas miliar rupiah) sampai dengan
Rp50.000.000.000,00 (lima puluh miliar rupiah)
disyaratkan hanya untuk kualifikasi usaha menengah,
dengan pengecualian dalam hal pekerjaan memiliki
tingkat risiko besar dan/atau teknologi tinggi, maka
dapat disyaratkan untuk kualifikasi usaha besar non
badan usaha milik negara;
 Nilai pagu anggaran di atas Rp5.000.000.000,00 (lima
puluh miliar rupiah) sampai dengan
Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah)
disyaratkan hanya untuk kualifikasi usaha besar non
badan usaha milik negara;
 Nilai pagu anggaran di atas Rp100.000.000.000,00
(seratus miliar rupiah) disyaratkan hanya untuk
kualifikasi usaha besar.
b) Bagi penyedia Jasa Konsultansi Konstruksi
 Nilai pagu anggaran sampai dengan
Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) disyaratkan
hanya untuk kualifikasi usaha kecil, dengan
pengecualian dalam hal kompleksitas pekerjaan tidak
dapat dilaksanakan oleh usaha kecil, maka dapat
disyaratkan kualifikasi usaha 1 (satu) tingkat di
atasnya;
 Nilai pagu anggaran di atas Rp1.000.000.000,00 (satu

37
miliar rupiah) sampai dengan Rp2.500.000.000,00 (dua
miliar lima ratus juta rupiah) disyaratkan hanya untuk
kualifikasi usaha menengah, dengan pengecualian
dalam hal kompleksitas pekerjaan tidak dapat
dilaksanakan oleh usaha menengah, maka dapat
disyaratkan kualifikasi usaha 1 (satu) tingkat di
atasnya;
 Nilai pagu anggaran di atas Rp2.500.000.000,00 (dua
miliar lima ratus juta rupiah) disyaratkan hanya untuk
kualifikasi usaha besar;
b. Nomor Induk Berusaha.
5) Memiliki status valid keterangan Wajib Pajak berdasarkan hasil
Konfirmasi Status Wajib Pajak (KSWP);
6) Mempunyai atau menguasai tempat usaha/kantor dengan alamat yang
benar, tetap dan jelas berupa milik sendiri atau sewa;
7) Tidak pernah menerima Surat Peringatan ke-2 atau ke-3 di lingkungan UI
dalam kurun waktu 2 (dua) tahun terakhir terhitung hingga batas akhir
evaluasipemasukan dokumen penawaran sesuai hasil pengecekan Pokja
Pemilihan di aplikasi Vendor Management System;Persyaratan yang sama
dengan romawi i angka 1) hingga 8);
8) Menyetujui Pernyataan Pakta Integritas yang berisi:
a) Tidak akan melakukan praktek Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme;
b) Akan melaporkan kepada PA/ KPA jika mengetahui terjadinya praktik
Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme dalam proses pengadaan ini.
c) Akan mengikuti proses pengadaan secara bersih, transparan, dan
profesional untuk memberikan hasil kerja terbaik sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan; dan
d) Apabila melanggar hal-hal yang dinyatakan dalam huruf a), b) dan c)
maka bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
9) Menyetujui Surat Pernyataan Peserta yang berisi:
a) yang bersangkutan dan manajemennya tidak dalam pengawasan
pengadilan, tidak pailit, dan kegiatan usahanya tidak sedang
dihentikan;
b) badan usaha tidak sedang dikenakan sanksi daftar hitam;
c) yang bertindak untuk dan atas nama badan usaha tidak sedang dalam
menjalani sanksi daftar hitam lain dan/atau sanksi pidana;
d) keikutsertaan yang bersangkutan tidak menimbulkan pertentangan
kepentingan;
e) pimpinan dan pengurus badan usaha bukan sebagai pegawai

38
Kementerian/ Lembaga/ Perangkat Daerah atau pimpinan dan
pengurus badan usaha sebagai pegawai Kementerian/ Lembaga/
Perangkat Daerah yang sedang mengambil cuti di luar tanggungan
Negara, kecuali pegawai UI yang bertindak sebagai pengurus koperasi
di lingkungan UI;
f) Pernyataan lain yang menjadi syarat kualifikasi yang tercantum dalam
Dokumen Pemilihan; dan
g) data kualifikasi yang diisikan dan dokumen penawaran yang
disampaikan benar, dan jika di kemudian hari ditemukan bahwa data/
dokumen yang disampaikan tidak benar dan ada pemalsuan maka
peserta bersedia dikenakan:
- sanksi administratif,
- sanksi pencantuman dalam daftar hitam,
- gugatan secara perdata, dan/atau
- pelaporan secara pidana kepada pihak berwenang sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang undangan.
10) Dalam hal Peserta akan melakukan kerja sama operasi harus
mempunyai perjanjian kerja sama operasi. Kerja sama operasi dapat
dilaksanakan dengan ketentuan:
- Memiliki kualifikasi usaha besar dengan Kualifikasi usaha
besar;
- Memiliki kualifikasi usaha menengah dengan Kualifikasi usaha
menengah;
- Memiliki kualifikasi usaha besar dengan menengah;
- Memiliki kualifikasi usaha menengah dengan Kualifikasi usaha
kecil;
- Memiliki kualifikasi usaha kecil dengan koperasi.
11) Kerja sama operasi tidak dapat dilaksanakan oleh:
- Penyedia dengan kualifikasi usaha besar dengan kualifikasi
usaha kecil;
- Penyedia dengan kualifikasi usaha kecil dengan kualifikasi
usaha kecil;
12) Dalam melaksanakan KSO, salah satu badan usaha anggota KSO
harus menjadi pimpinan KSO (leadfirm). Leadfirm KSO harus
memiliki kualifikasi setingkat atau lebih tinggi dari badan usaha
anggota kerja sama operasi.
13) KSO dapat dilakukan dengan batasan jumlah anggota dalam 1 (satu)
kerja sama operasi:
- untuk pekerjaan yang bersifat tidak kompleks dibatasi paling
banyak 3 (tiga) perusahaan; dan

39
- untuk pekerjaan yang bersifat kompleks dibatasi paling
banyak 5 (lima) perusahaan.
14) Persyaratan kepemilikan Sertifikat Badan Usaha (SBU), JK atau
SBUJPTL, dengan ketentuan:
- Pekerjaan untuk kualifikasi usaha kecil mensyaratkan paling
banyak 1 SBUJK atau SBUJPTL;
- Pekerjaan untuk kualifikasi usaha menengah atau besar
mensyaratkan paling banyak 2 SBUJK dan/atau SBUJPTL.
15) Dalam hal mensyaratkan lebih dari satu SBUJK dan/atau SBUJPTL:
- Untuk pekerjaan kualifikasi usaha menengah, pengalaman
pekerjaan yang dapat dihitung sebagai KD adalah pengalaman
yang sesuai dengan salah satu sub bidang klasifikasi SBU yang
disyaratkan; atau
- Untuk pekerjaan kualifikasi usaha besar, pengalaman
pekerjaan yang dapat dihitung sebagai KD adalah pengalaman
yang sesuai dengan salah satu lingkup.
Evaluasi persyaratan pada angka 1) sampai dengan 59) dilakukan
untuk setiap Badan Usaha yang menjadi bagian dari kerja sama
operasi/kemitraan/bentuk kerjasama lain.

b. Syarat Kualifikasi Teknis Penyedia


i. Syarat Kualifikasi Teknis Penyedia Barang/ Jasa Lainnya Badan Usaha
1) Memiliki pengalaman dengan ketentuan sebagai berikut:
a) penyediaan barang sejenis paling kurang 1 (satu) pekerjaan
dalam kurun waktu 43 (tigaempat) tahun terakhir baik di
lingkungan pemerintah maupun swasta, termasuk pengalaman
subkontrak.
b) khusus untuk usaha non kecil dan usaha kecil/koperasi yang
mengikuti paket pengadaan untuk usaha non kecil, memiliki
nilai pekerjaan sejenis tertinggi dalam kurun waktu 10
(sepuluh) tahun terakhir sebesar minimal sama dengan 50%
(lima puluh persen) dari nilai total HPS.
2) Memiliki kemampuan untuk menyediakan sumber daya manusia
dan peralatan yang dibutuhkan dalam proses penyediaan termasuk
layanan purna jual (jika diperlukan);
3) Memiliki Sertifikat Manajemen Mutu, Sertifikat Manajemen
Lingkungan, serta Sertifikat Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(jika diperlukan), hanya disyaratkan untuk Barang/ Jasa Lainnya
yang bersifat kompleks/berisiko tinggi dan/atau diperuntukkan
bagi kualifikasi usaha besarnon kecil.

40
ii. Syarat Kualifikasi Teknis Penyedia Jasa Konsultansi Nonkonstruksi
Badan Usaha
1) Memiliki pengalaman dengan ketentuan sebagai berikut:
a) pekerjaan di bidang Jasa Konsultansi Nonkonstruksi paling
kurang 1 (satu) pekerjaan dalam kurun waktu 3 4 (tigaempat)
tahun terakhir baik di lingkungan pemerintah maupun swasta,
termasuk pengalaman subkontrak.
b) khusus untuk usaha non kecil dan usaha kecil yang mengikuti
paket pengadaan untuk usaha non kecil, memiliki nilai
pekerjaan sejenis tertinggi dalam kurun waktu 10 (sepuluh)
tahun terakhir sebesar minimal sama dengan 50% (lima puluh
persen) dari nilai total HPS.
2) Memiliki sumber daya manusia (manajerial dan tenaga kerja) dan
peralatan yang dibutuhkan (jika diperlukan).
3) Memiliki kemampuan untuk menyediakan peralatan (jika
diperlukan).
iii. Persyaratan kualifikasi teknis untuk Penyedia Pekerjaan Konstruksi
Badan Usaha
1) memiliki pengalaman paling kurang 1 (satu) Pekerjaan Konstruksi
dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir, baik di lingkungan
pemerintah atau swasta termasuk pengalaman subkontrak.
2) memperhitungkan Sisa Kemampuan Paket (SKP), dengan
ketentuan:
SKP = KP – P
KP : nilai Kemampuan Paket,
dengan ketentuan:
 untuk usaha kecil, nilai KP ditentukan sebanyak 5 (lima)
paket pekerjaan; dan
 untuk usaha non kecilmenengah atau besar, nilai KP
ditentukan sebanyak 6 (enam) atau 1,2 (satu koma dua)
N.
P : jumlah paket yang sedang dikerjakan.
N : jumlah paket pekerjaan terbanyak yang dapat ditangani
pada saat bersamaan selama kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir.
3) Untuk kualifikasi usaha menengah atau usaha besar, memiliki
Kemampuan Dasar (KD) dengan nilai KD sama dengan 3 x NPt
(Nilai pengalaman tertinggi dalam 15 (lima belas) tahun terakhir)
dengan ketentuan:

41
 untuk kualifikasi usaha menengah, pengalaman pekerjaan
sesuai sub bidang klasifikasi/layanan SBUJK/SBUJPTL yang
disyaratkan; dan
 untuk kualifikasi usaha besar, pengalaman pekerjaan pada sub
bidang klasifikasi/layanan dan lingkup pekerjaan
SBUJK/SBUJPTL yang disyaratkan. Persyaratan KD untuk
paket pekerjaan konstruksi yang diperuntukkan bagi
kualifikasi usaha besar harus memperhatikan:
- Pembagian Subklasifikasi dan Subkualifikasi sesuai
ketentuan perundang-undangan;
- Pemilihan pengalaman pekerjaan pada sub bidang
klasifikasi/layanan dan lingkup pekerjaan sesuai sub
bidang klasifikasi Sertifikat Badan Usaha
(SBU)JK/SBUJPTL yang disyaratkan;
- Bahwa yang dimaksud dengan 1 (satu) SBUJK/SBUJPTL
merupakan 1 (satu) sub bidang klasifikasi badan usaha
dalam 1 (satu) klasifikasi yang sama atau klasifikasi yang
berbeda; dan
- Sub bidang klasifikasi badan usaha sebagaimana diatur
dalam peraturan perundang-undangan.
4) Memiliki Sertifikat Manajemen Mutu, Sertifikat Manajemen
Lingkungan, serta Sertifikat Keselamatan dan Kesehatan Kerja,
hanya disyaratkan untuk Pekerjaan Konstruksi yang bersifat
Kompleks/Berisiko Tinggi dan/atau diperuntukkan bagi kualifikasi
usaha besar.
iv. Persyaratan kualifikasi teknis untuk Penyedia Jasa Konsultansi
Konstruksi Badan Usaha
1) memiliki pengalaman paling kurang 1 (satu) pekerjaan Jasa
Konsultansi Konstruksi dalam kurun waktu 4 (empat) tahun
terakhir, baik di lingkungan pemerintah atau swasta termasuk
pengalaman subkontrak.
2) memiliki pengalaman mengerjakan pekerjaan sejenis:
 untuk usaha kecil berdasarkan subklasifikasi; atau
 untuk usaha menengah atau usaha besar, pekerjaan sejenis
berdasarkan subklasifikasi atau berdasarkan lingkup
pekerjaan.
v. Persyaratan kualifikasi teknis untuk Penyedia Barang/ Jasa Lainnya/
Jasa Konsultansi NonKonstruksi/ Jasa KonstruksiPekerjaan Konstruksi/
Jasa Konsultansi Konstruksi Perorangan.

42
1) Persyaratan kualifikasi teknis untuk Penyedia Barang/Jasa
Lainnya Perorangan, meliputi:
a) memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan barang/jasa
lainnya; dan
b) memiliki tempat/lokasi usaha;
2) Persyaratan kualifikasi teknis untuk Penyedia Jasa Konsultansi
Nonkonstruksi Perorangan, meliputi:
a) Memiliki kompetensi sesuai bidang yang dipersyaratkan
dibuktikan dengan ijazah jenjang pendidikan, sertifikat
keahlian/teknis, dan/atau sertifikat pelatihan/kursus;
b) Memiliki pengalaman paling kurang 1 (satu) pekerjaan dalam
kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir baik di lingkungan
pemerintah maupun swasta, termasuk pengalaman
subkontrak;
c) Pekerjaan sejenis (jenis pekerjaan, kompleksitas pekerjaan,
metodologi, teknologi, atau karakteristik lainnya yang bias
menggambarkan kesamaan); dan
d) Nilai pekerjaan sejenis tertinggi dalam kurun waktu 10
(sepuluh) tahun terakhir paling kurang sama dengan 50%
(lima puluh persen) nilai HPS.
3) Persyaratan Kualifikasi Teknis Penyedia untuk Badan Usaha
maupun Perorangan disesuaikan dengan jenis pengadaannya.

c. Syarat Kualifikasi Kemampuan Keuangan Penyedia


Persyaratan kualifikasi kemampuan keuangan untuk Penyedia Barang/ Jasa
Lainnya/ Jasa Konsultansi NonKonstruksi/ Jasa KonstruksiPekerjaan
Konstruksi/ Jasa Konsultansi Konstruksi Badan Usaha.
a) Sisa Kemampuan Nyata (SKN)
i) Kemampuan Nyata adalah kemampuan penuh/ keseluruhan Peserta saat
penilaian kualifikasi meliputi kemampuan keuangan dan kemampuan
permodalan untuk melaksanakan paket pekerjaan yang sedang/ akan
dikerjakan.Penyedia harus memiliki kemampuan keuangan berupa Sisa
Kemampuan Nyata (SKN) minimal senilai 50% nilai total HPS yang
disertai dengan laporan keuangan untuk melihat kekayaan bersih
perusahaan.
ii) Penyedia harus memiliki kemampuan keuangan berupa Sisa Kemampuan
Nyata (SKN) minimal senilai 50% nilai total HPS yang disertai dengan
laporan keuangan untuk melihat kekayaan bersih
perusahaan.Kemampuan Nyata adalah kemampuan penuh/ keseluruhan
Peserta saat penilaian kualifikasi meliputi kemampuan keuangan dan
kemampuan permodalan untuk melaksanakan paket pekerjaan yang
sedang/ akan dikerjakan.

43
iii) Rumus SKN.
o SKN = KN – paket yang sedang dilaksanakan
o KN = faktor modal x faktor likuiditas x kekayaan bersih
Faktor modal:
 5 untuk usaha kecil
 7 untuk usaha non kecil (menengah dan besar)
Faktor likuiditas:
 0,3 untuk usaha kecil
 0,6 untuk usaha non kecil (menengah dan besar)
b) Laporan keuangan tahun terakhir
i) Laporan keuangan non audit bagi usaha kecil sebagaimana yang
dilampirkan dalam laporan pajak penghasilan tahun terakhir atau
telah diaudit dengan Opini Wajar Tanpa Pengecualian atau Wajar
Dengan Pengecualian oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) yang
memiliki izin usaha KAP sesuai ketentuan perundang-undangan dan
diregistrasi pada situs web Kementerian Keuangan dan/atau situs
web Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), dengan kondisi tidak
mengalami kerugian.
ii) Laporan keuangan yang telah diaudit bagi usaha non kecil
(menengah dan besar) dengan Opini Wajar Tanpa Pengecualian atau
Wajar Dengan Pengecualian oleh Kantor Akuntan Publik (KAP)
yang memiliki izin usaha KAP sesuai ketentuan perundang-
undangan dan diregistrasi pada situs web Kementerian Keuangan
dan/atau situs web Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI),
dengan kondisi tidak mengalami kerugian.
c) Khusus pengadaan Jasa Lainnya untuk jasa outsourcing/ alih daya,
memiliki rekening koran 3 (tiga) bulan terakhir dengan saldo akhir wajib
minimal setiap bulannya dapat memenuhi kewajiban membayar biaya
personel selama 2 (dua) bulan.
d) Khusus pekerjaan Jasa KonstruksiPekerjaan Konstruksi, melampirkan surat
keterangan dukungan keuangan dari bank umum senilai lebih besar atau
minimal sama dengan total harga penawaran peserta pemilihan.

5. Penetapan Metode Evaluasi Penawaran


Pokja Pemilihan menetapkan Metode Evaluasi Penawaran dengan
memperhatikan jenis Barang/Jasa, ruang lingkup/ kompleksitas pekerjaan, dan
metode pemilihan Penyedia. Metode Evaluasi Penawaran menjadi acuan bagi
Pokja Pemilihan dalam mengevaluasi dokumen penawaran dan bagi Peserta
Pemilihan menjadi acuan dalam menyusun/menyiapkan dokumen penawaran.
Dalam hal diperlukan, terhadap persyaratan teknis Penyedia dapat dilakukan
penambahan persyaratan yang tidak bertentangan dengan prinsip pengadaan,
etika pengadaan dan ketentuan peraturan perundang-undangan.

a. Metode Evaluasi Penawaran untuk Pengadaan Barang/Jasa Lainnya.

44
1) Sistem Nilai
- Digunakan untuk pengadaan yang harga penawarannya
dipengaruhi oleh kualitas teknis, sehingga penetapan pemenang
berdasarkan kombinasi perhitungan penilaian teknis dan harga.
- Evaluasi penawaran dilakukan dengan memberikan bobot penilaian
terhadap teknis dan harga:
- Bobot teknis antara 60% - 70%.
Penilaian teknis dilakukan dengan memberikan bobot terhadap
masing-masing unsur penilaian dengan nilai masing-masing
unsur dan/atau nilai total keseluruhan unsur memenuhi ambang
batas minimal. Nilai angka/bobot ditetapkan dalam kriteria
evaluasi yang menjadi bagian dari dokumen Tender. Unsur/sub
unsur yang dinilai harus bersifat kuantitatif.
- Bobot harga antara 30% - 40%,
Penilaian penawaran harga dengan cara memberikan nilai
tertinggi kepada penawar terendah. Nilai penawaran Peserta
yang lain dihitung dengan menggunakan perbandingan harga
penawarannya dengan harga penawaran terendah.
- Evaluasi administrasi menggunakan sistem gugur.

2) Penilaian Biaya Selama Umur Ekonomis


- Digunakan untuk Pengadaan Barang yang memperhitungkan faktor
umur ekonomis, harga, biaya operasional, biaya pemeliharaan, dan
nilai sisa dalam jangka waktu operasi tertentu.
- Evaluasi administrasi dan teknis menggunakan sistem gugur atau
ambang batas.
- Evaluasi harga dilakukan dengan memperhitungkan total biaya
perolehan (total cost of ownership) selama jangka waktu
operasi/umur ekonomis yang dikonversikan ke dalam harga
sekarang (present value).
- Penentuan Pemenang berdasarkan nilai Biaya Selama Umur
Ekonomis yang terendah.

3) Harga Terendah
- Digunakan dalam hal harga menjadi dasar penetapan pemenang di
antara penawaran yang memenuhi persyaratan teknis.
- Evaluasi administrasi menggunakan sistem gugur.
- Evaluasi teknis menggunakan sistem gugur atau sistem gugur
dengan ambang batas.
- Sistem harga terendah dapat digunakan untuk Pengadaan
Barang/Jasa di mana:
- Spesifikasi/KAK jelas dan standar;
- Persyaratan teknis mudah dipenuhi; dan
- Harga/biaya adalah kriteria evaluasi utama.

45
b. Metode Evaluasi Penawaran untuk Pengadaan Jasa Konsultansi
NonKonstruksi / Konsultansi Konstruksi.
Metode evaluasi penawaran:
1) Kualitas dan Biaya
- Digunakan untuk pekerjaan:
- ruang lingkup pekerjaan, keluaran, jenis tenaga ahli, dan waktu
penyelesaian pekerjaan dapat diuraikan dengan pasti dalam
KAK; dan
- besarnya biaya dapat ditentukan dengan jelas dan tepat.
- Metode evaluasi Kualitas dan Biaya digunakan misalnya untuk
desain jaringan irigasi primer, desain jalan, studi kelayakan,
konsultansi manajemen, atau supervisi bangunan non-gedung.
- Evaluasi kualitas dan biaya dilakukan dengan memberikan bobot
penilaian terhadap teknis dan harga:
- Bobot kualitas teknis antara 60% - 80%;
Evaluasi kualitas teknis dilakukan dengan memberikan bobot
terhadap masing-masing unsur penilaian dengan nilai masing-
masing unsur dan/atau nilai total keseluruhan unsur memenuhi
ambang batas minimal. Nilai angka/bobot ditetapkan dalam
kriteria evaluasi yang menjadi bagian dari dokumen Seleksi.
Unsur/sub unsur yang dinilai harus bersifat kuantitatif.
- Bobot penawaran biaya antara 20% - 40%.
Penilaian penawaran harga dengan cara memberikan nilai
tertinggi kepada penawar terendah. Nilai penawaran Peserta
yang lain dihitung dengan menggunakan perbandingan harga
penawarannya dengan harga penawaran terendah.
- Penentuan Pemenang berdasarkan nilai kombinasi terbaik kualitas
penawaran teknis dan biaya, yang dilanjutkan dengan klarifikasi
dan negosiasi teknis dan biaya.

2) Kualitas
- Digunakan untuk pekerjaan yang ruang lingkup pekerjaan, jenis
tenaga ahli, dan waktu penyelesaian pekerjaan tidak dapat
diuraikan dengan pasti dalam KAK atau untuk pekerjaan Penyedia
Jasa Konsultansi Nonkonstruksi Perorangan.
- Digunakan untuk pekerjaan yang mengutamakan kualitas
penawaran teknis sebagai faktor yang menentukan terhadap
hasil/manfaat (outcome) secara keseluruhan.
- Digunakan misalnya untuk Jasa Konsultansi yang bersifat kajian IT
Plan dan penasihatan (advisory) atau untuk Jasa Konsultansi
Konstruksi yang bersifat kajian makro (masterplan roadmap),
perencanaan dan pengawasan pekerjaan kompleks, seperti desain
pembuatan pembangkit tenaga listrik.
- Penentuan Pemenang berdasarkan kualitas penawaran teknis
terbaik, dilanjutkan dengan klarifikasi dan negosiasi teknis serta

46
biaya kepada penawar dengan nilai kualitas terbaik.

3) Pagu Anggaran
- Hanya digunakan untuk ruang lingkup pekerjaan sederhana yang
dapat diuraikan dengan pasti waktu penugasan, kebutuhan tenaga
ahli dan ruang lingkupnya dalam KAK dan penawaran tidak boleh
melebihi Pagu Anggaran.
- Metode evaluasi Pagu Anggaran digunakan misalnya untuk kajian
Indeks Kualitas Kebijakan.
- Evaluasi kualitas teknis dilakukan dengan memberikan bobot
terhadap masing-masing unsur penilaian dengan nilai masing-
masing unsur dan/atau nilai total keseluruhan unsur memenuhi
ambang batas minimal. Nilai angka/bobot ditetapkan dalam kriteria
evaluasi yang menjadi bagian dari dokumen Seleksi. Unsur/sub
unsur yang dinilai harus bersifat kuantitatif.
- Penentuan Pemenang berdasarkan kualitas penawaran teknis
terbaik dari peserta yang penawaran biaya terkoreksinya lebih kecil
atau sama dengan Pagu Anggaran, dilanjutkan dengan klarifikasi
dan negosiasi teknis dan biaya.

4) Biaya Terendah
- Hanya digunakan untuk pekerjaan standar atau bersifat rutin yang
praktik dan standar pelaksanaan pekerjaannya sudah mapan, yang
dapat mengacu kepada ketentuan tertentu, misalnya untuk
penyusunan Standard Operating Procedure, desain bangunan
sederhana, supervisi pembangunan sederhana, dan
survei/pengukuran skala kecil
- Evaluasi kualitas teknis dilakukan dengan memberikan bobot
terhadap masing-masing unsur penilaian dengan nilai masing-
masing unsur dan/atau nilai total keseluruhan unsur memenuhi
ambang batas minimal. Nilai angka/bobot ditetapkan dalam kriteria
evaluasi yang menjadi bagian dari dokumen Seleksi. Unsur/sub
unsur yang dinilai harus bersifat kuantitatif.
- Penentuan Pemenang berdasarkan penawaran yang biaya
terkoreksinya terendah diantara penawaran yang lulus evaluasi
teknis, dilanjutkan dengan klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya.

Unsur-unsur Penilaian Teknis Jasa Konsultansi Nonkonstruksi


1) Jasa Konsultansi NonKonstruksi Badan Usaha
Pokja Pemilihan menentukan bobot nilai dari masing-masing unsur
dengan acuan sebagai berikut:
a) pengalaman (10% – 20%), dapat dihitung dengan sub-unsur:
- pengalaman dalam melaksanakan pekerjaan sejenis dengan
pekerjaan yang dipersyaratkan dalam KAK dilihat dari ruang
lingkup, kompleksitas dan nilai pekerjaan;

47
- pengalaman bekerja di lokasi pekerjaan; dan
- pengalaman manajerial dan fasilitas utama.
b) proposal teknis (20% – 40%), dapat dihitung dengan sub-unsur:
- pendekatan teknis dan metodologi;
- rencana kerja; dan
- organisasi dan rencana penggunaan tenaga ahli
c) kualifikasi tenaga ahli (50% – 70%), dapat dihitung dengan sub-
unsur:
- pendidikan;
- pengalaman profesional;
- sertifikat profesional;
- penguasaan bahasa; dan
- penguasaan situasi dan kondisi di lokasi pekerjaan.
d) jumlah bobot a+b+c=100%.
Penetapan bobot yang digunakan untuk masing-masing unsur, dalam
rentang tersebut di atas didasarkan pada jenis pekerjaan yang akan
dilaksanakan.
Pokja Pemilihan menentukan ambang batas nilai teknis (passing grade)
untuk masing-masing unsur dan nilai total dan ditetapkan dalam
Dokumen Pemilihan, kecuali unsur pengalaman perusahaan.

Unsur-unsur Penilaian Teknis Jasa Konsultansi Konstruksi


1) Jasa Konsultansi Konstruksi Badan Usaha
Pokja Pemilihan menentukan bobot nilai dari masing-masing unsur
dengan acuan sebagai berikut:
a) pengalaman (15% –320%), dapat dihitung dengan sub-unsur:
- pengalaman dalam melaksanakan pekerjaan sejenis dengan
pekerjaan yang dipersyaratkan dalam KAK dilihat dari ruang
lingkup, kompleksitas dan nilai pekerjaan;
- pengalaman bekerja di lokasi pekerjaan; dan
- pengalaman manajerial dan fasilitas utama.
b) proposal teknis (20% – 35%), dapat dihitung dengan sub-unsur:
- pemahaman atas jasa layanan yang tercantum dalam KAK dan
pemahaman atas sasaran/tujuan
- kualitas metodologi;
- hasil kerja; dan
- gagasan baru.
c) kualifikasi tenaga ahli (50% – 65%), dapat dihitung dengan sub-
unsur:
- tingkat dan jurusan pendidikan;
- pengalaman profesional;
- status tenaga ahli yang diusulkan;
- penguasaan bahasa; dan
- penguasaan situasi dan kondisi di lokasi pekerjaan.
d) jumlah bobot a+b+c=100%.

48
Penetapan bobot yang digunakan untuk masing-masing unsur, dalam
rentang tersebut di atas didasarkan pada jenis pekerjaan yang akan
dilaksanakan.
Pokja Pemilihan menentukan ambang batas nilai teknis (passing grade)
untuk masing-masing unsur dan nilai total dan ditetapkan dalam
Dokumen Pemilihan, kecuali unsur pengalaman perusahaan.

2) Jasa Konsultansi Konstruksi Perorangan


Pokja Pemilihan menentukan bobot nilai dari masing-masing unsur
dengan acuan sebagai berikut:
a) pengalaman (50% – 70%), dapat dihitung dengan sub-unsur:
- pengalaman dalam melaksanakan pekerjaan sejenis dengan
pekerjaan yang dipersyaratkan dalam KAK dilihat dari ruang
lingkup, kompleksitas dan nilai pekerjaan; dan
- pengalaman bekerja di lokasi pekerjaan.
b) proposal teknis (20% – 40%), dapat dihitung dengan sub-unsur:
- pemahaman atas jasa layanan yang tercantum dalam KAK dan
pemahaman atas sasaran/tujuan;
- kualitas metodologi;
- hasil kerja; dan
- gagasan baru.
c) kualifikasi pendidikan tenaga ahli (10% – 20%), dapat dihitung
dengan sub-unsur:
- tingkat dan jurusan pendidikan;
- penguasaan bahasa; dan
- penguasaan situasi dan kondisi di lokasi pekerjaan.
d) jumlah bobot a+b+c=100%.
Penetapan bobot yang digunakan untuk masing-masing unsur, dalam
rentang tersebut di atas didasarkan pada jenis pekerjaan yang akan
dilaksanakan.
Pokja Pemilihan menentukan ambang batas nilai teknis (passing grade)
untuk masing-masing unsur dan nilai total dan ditetapkan dalam
Dokumen Pemilihan, kecuali unsur pengalaman perusahaan.

c. Metode Evaluasi Penawaran untuk Pekerjaan Konstruksi.


Metode evaluasi penawaran:
1) Harga Terendah
- Digunakan dalam hal harga menjadi dasar penetapan pemenang di
antara penawaran yang memenuhi persyaratan teknis.
- Evaluasi administrasi menggunakan sistem gugur.
- Evaluasi teknis menggunakan:
- sistem gugur, untuk Pekerjaan Konstruksi tidak kompleks;
atau
- sistem gugur dengan ambang batas, untuk Pekerjaan
Konstruksi kompleks.

49
Unsur-unsur Penilaian Teknis Pekerjaan Konstruksi, terdiri atas:
1) Metode pelaksanaan pekerjaan;
- Hanya dipersyaratkan untuk Tender pekerjaan yang bersifat
kompleks dan/atau pekerjaan yang diperuntukkan bagi kualifikasi
usaha Besar, terdiri atas:
a) Tahapan/urutan pekerjaan dan uraian/cara kerja masing-
masing jenis pekerjaan utama;
b) Kesesuaian antara metode kerja dengan peralatan utama; dan
c) Kesesuaian antara metode kerja dengan spesifikasi/volume
pekerjaan.
- Evaluasi metode pelaksanaan pekerjaan utama dilakukan dengan
ketentuan:
a) Peserta menyampaikan metode pelaksanaan dari seluruh
pekerjaan utama;
b) Dalam hal peralatan utama yang ditawarkan oleh peserta sesuai
dengan persyaratan peralatan, maka dokumen metode
pelaksanaan peserta yang tidak menjelaskan peralatan utama
tidak digugurkan;
c) Dalam hal metode pelaksanaan peserta tidak mencantumkan
spesifikasi/volume pekerjaan maka tidak digugurkan, kecuali
terdapat ketidaksesuaian terhadap penggunaan peralatan atau
spesifikasi/volume pekerjaan.

2) Peralatan utama;
- Persyaratan pemilihan peralatan utama harus memperhatikan:
a) Jumlah jenis peralatan utama yang disyaratkan:
- Untuk tender dengan nilai HPS paling banyak
Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah), disyaratkan
paling banyak 6 (enam) jenis peralatan utama yang
dikompetisikan; dan
- Untuk tender dengan nilai HPS di atas
Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah) disyaratkan
paling banyak 10 (sepuluh) jenis peralatan utama yang
dikompetisikan;
b) Jumlah peralatan utama dari setiap jenis yang disyaratkan:
- Untuk tender dengan nilai HPS paling banyak
Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah), disyaratkan
paling banyak 3 (tiga) unit peralatan utama; dan
- Untuk tender dengan nilai HPS di atas
Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah) disyaratkan
paling banyak 3 (tiga) unit peralatan utama.
- Evaluasi bukti peralatan utama dilakukan dengan ketentuan:
a) Dalam hal peserta menyampaikan bukti kepemilikan peralatan
yang berupa milik/sewa beli bukan atas nama peserta tender,

50
bukti tersebut tidak menjadi hal yang menggugurkan pada saat
evaluasi;
b) Dalam hal peserta menyampaikan bukti kepemilikan peralatan
yang berupa sewa bukan atas nama pemberi sewa, bukti
tersebut tidak menjadi hal yang menggugurkan pada saat
evaluasi;
c) Bukti kepemilikan peralatan yang berupa milik sendiri yaitu
STNK, BPKB, invois, kuitansi, bukti pembelian, surat
perjanjian jual beli, atau bukti kepemilikan lainnya;
d) Bukti kepemilikan peralatan yang berupa sewa beli yaitu surat
perjanjian sewa beli, invois uang muka, kuitansi uang muka,
angsuran, atau bukti sewa beli lainnya;
e) Bukti peralatan yang berupa sewa yaitu surat perjanjian sewa
beserta bukti kepemilikan/penguasaan peralatan dari pemberi
sewa berupa:
- bukti kepemilikan peralatan dari pemberi sewa yaitu STNK,
BPKB, invois, kuitansi, bukti pembelian, surat perjanjian
jual beli, atau bukti kepemilikan lainnya; atau
- Bukti penguasaan peralatan pemberi sewa dapat berupa:
o surat pengalihan hak dari pemilik peralatan ke pemberi
sewa;
o surat kuasa dari pemilik peralatan ke pemberi sewa;
o surat pernyataan penguasaan alat ke pemberi sewa; atau
o bukti pendukung lainnya yang mencantumkan adanya
pemberian kuasa peralatan dari pemilik peralatan ke
pemberi sewa;
f) Bukti peralatan milik sendiri/sewa beli/sewa yang disampaikan
oleh peserta sebagaimana dimaksud pada huruf b, huruf c, dan
huruf d, tidak dilakukan klarifikasi secara fisik.

3) Personel manajerial;
- Persyaratan pemilihan personel manajerial harus memperhatikan:
a) Jumlah personel manajerial yang disyaratkan:
o Untuk tender dengan nilai HPS di atas Rp50.000.000.000,00
(lima puluh miliar rupiah), manajer teknis disyaratkan
paling banyak 2 (dua) personel; dan
o Untuk tender dengan nilai HPS di atas
Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah), manajer
teknis disyaratkan paling banyak 3 (tiga) personel;
b) Setiap personel yang disyaratkan hanya mensyaratkan memiliki
1 (satu) sertifikat kompetensi kerja (SKA/SKT);
c) Untuk manajer keuangan, tidak mensyaratkan sertifikat
kompetensi kerja;
d) Untuk sertifikat Petugas Keselamatan Konstruksi atau sertifikat
Ahli K3 Konstruksi/Ahli Keselamatan Konstruksi, tidak boleh

51
dibatasi hanya yang diterbitkan oleh salah satu lembaga
sertifikasi profesi atau instansi yang berwenang sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
e) Persyaratan pengalaman untuk Petugas Keselamatan
Konstruksi/Ahli K3 Konstruksi/Ahli Keselamatan Konstruksi:
o Risiko keselamatan konstruksi kecil, mensyaratkan Petugas
Keselamatan Konstruksi tanpa syarat pengalaman;
o Risiko keselamatan konstruksi sedang, mensyaratkan:
 Ahli Muda K3 Konstruksi/Ahli Muda Keselamatan
Konstruksi dengan pengalaman 3 (tiga) tahun; atau
 Ahli Madya K3 Konstruksi/Ahli Madya Keselamatan
Konstruksi tanpa syarat pengalaman.
o Risiko keselamatan konstruksi besar, mensyaratkan:
 Ahli Madya K3 Konstruksi/Ahli Madya Keselamatan
Konstruksi dengan pengalaman 3 (tiga) tahun; atau
 Ahli Utama K3 Konstruksi/Ahli Utama Keselamatan
tanpa syarat pengalaman; dan
o Risiko keselamatan konstruksi sebagaimana dimaksud di
atas berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
f) Persyaratan pengalaman untuk personel manajerial selain
Petugas Keselamatan Konstruksi/Ahli K3 Konstruksi/Ahli
Keselamatan Konstruksi memperhatikan ketentuan:
o Untuk tender pekerjaan kecil dengan nilai HPS maksimal
Rp15.000.000.000,00 (lima belas miliar rupiah), pengalaman
yang disyaratkan paling lama 2 (dua) tahun.
o Untuk tender pekerjaan menengah dengan nilai HPS
minimal di atas Rp15.000.000.000,00 (lima belas miliar
rupiah) hingga maksimal Rp50.000.000.000,00 (lima puluh
miliar rupiah), pengalaman yang disyaratkan paling lama 4
(empat) tahun;
o Untuk tender pekerjaan besar dengan nilai HPS minimal di
atas Rp50.000.000.000,00 (lima puluh miliar rupiah) hingga
maksimal Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah),
pengalaman yang disyaratkan paling lama 5 (lima) tahun;
o Untuk tender pekerjaan besar dengan nilai HPS di atas
Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah), pengalaman
yang disyaratkan paling lama 8 (delapan) tahun; dan
o Untuk tender pekerjaan kompleks, pengalaman yang
disyaratkan paling lama 10 (sepuluh) tahun.
- Evaluasi pengalaman personel manajerial dilakukan dengan
ketentuan:
o Penilaian Pengalaman Manajer Pelaksana/Proyek dan Manajer
Teknis dilakukan terhadap pengalaman dalam melaksanakan
pekerjaan konstruksi;

52
o Penilaian pengalaman Petugas Keselamatan Konstruksi/Ahli K3
Konstruksi/Ahli Keselamatan Konstruksi dilakukan terhadap
pengalaman keterampilan/keahlian K3 dalam melaksanakan
pekerjaan konstruksi;
o Penilaian pengalaman manajer keuangan dilakukan terhadap
pengalaman mengelola keuangan;
o Perhitungan pengalaman personel manajerial ditentukan
berdasarkan:
 Daftar riwayat pengalaman kerja; atau
 Referensi kerja dari Pejabat Penandatangan
Kontrak/Pejabat Pembuat Komitmen.

4) Bagian pekerjaan yang akan disubkontrakkan.


- Pekerjaan yang akan disubkontrakkan sesuai dengan daftar isian
pekerjaan yang disubkontrakkan pada SSKK (apabila disyaratkan).
- Bagian Bagian pekerjaan yang akan disubkontrakkan:
a. dalam hal nilai pagu anggaran di atas Rp25.000.000.000,00 (dua
puluh lima miliar rupiah), menetapkan jenis pekerjaan yang
wajib disubkontrakkan;
b. Bagian pekerjaan yang disubkontrakkan adalah:
 sebagian pekerjaan utama kepada penyedia jasa spesialis
(apabila telah tersedia penyedia jasa spesialis), dan
 sebagian pekerjaan yang bukan pekerjaan utama kepada
sub penyedia jasa Usaha Kecil;
c. Pekerjaan spesialis adalah pekerjaan konstruksi dengan
klasifikasi usaha selain klasifikasi usaha bangunan gedung dan
klasifikasi usaha bangunan sipil.

5) Dokumen Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK).


- Persyaratan dokumen RKK harus memperhatikan:
o Menetapkan 1 (satu) uraian pekerjaan dan 1 (satu) identifikasi
bahaya; dan
o Uraian pekerjaan dan identifikasi bahaya sebagaimana
dimaksud pada huruf a didasarkan pada tingkat risiko terbesar
dari seluruh uraian pekerjaan dan identifikasi bahaya yang
telah ditetapkan Pejabat Penandatangan Kontrak dalam
rancangan konseptual sistem manajemen keselamatan
konstruksi.
- Evaluasi dokumen RKK dilakukan dengan ketentuan:
o Peserta dinyatakan memenuhi elemen Kepemimpinan dan
Partisipasi pekerja dalam keselamatan konstruksi apabila
menyampaikan Pakta Komitmen Keselamatan Konstruksi yang
memenuhi ketentuan:
(1) mencantumkan 7 (tujuh) pernyataan Komitmen
Keselamatan Konstruksi; dan

53
(2) nama paket pekerjaan sesuai dengan nama paket pekerjaan
yang ditenderkan.
o Peserta dinyatakan memenuhi elemen Perencanaan
Keselamatan Konstruksi apabila menyampaikan Identifikasi
bahaya, Penilaian risiko, Pengendalian dan Peluang, Rencana
tindakan (sasaran khusus dan program khusus) yang memenuhi
ketentuan:
(1) Kolom uraian pekerjaan dan identifikasi bahaya; dan
(2) Kolom lain telah diisi kecuali kolom keterangan tidak wajib
diisi (isian tidak dievaluasi).
o Peserta dinyatakan memenuhi elemen dukungan keselamatan
konstruksi apabila menyampaikan penjelasan salah satu sub
elemen dari elemen dukungan keselamatan konstruksi (isian
tidak dievaluasi) atau menyampaikan tabel Jadwal Program
Komunikasi yang telah diisi (isian tidak dievaluasi);
o Peserta dinyatakan memenuhi elemen Operasi Keselamatan
Konstruksi apabila menyampaikan penjelasan salah satu sub
elemen dari elemen dukungan keselamatan konstruksi (isian
tidak dievaluasi) atau tabel Analisis Keselamatan Pekerjaan
(Job Safety Analysis) yang telah diisi (isian tidak dievaluasi);
dan
o Peserta dinyatakan memenuhi elemen Evaluasi Kinerja
Keselamatan Konstruksi apabila menyampaikan penjelasan
salah satu sub elemen dari elemen dukungan keselamatan
konstruksi (isian tidak dievaluasi) atau tabel Jadwal Inspeksi
dan Audit yang telah diisi (isian tidak dievaluasi).

6. Penetapan Metode Penyampaian Dokumen Penawaran


Pokja Pemilihan menetapkan Metode Penyampaian Dokumen Penawaran
dengan memperhatikan jenis Pengadaan Barang/ Jasa Lainnya/ Jasa Konsultansi
NonKonstruksi/ Jasa KonstruksiPekerjaan Konstruksi, metode pemilihan Penyedia,
metode evaluasi penawaran, dan ruang lingkup/kompleksitas pekerjaan.
Metode Penyampaian Dokumen Penawaran menjadi acuan bagi Pokja Pemilihan
dalam menyusun jadwal pemilihan dan bagi Peserta Pemilihan dalam
menyampaikan dokumen penawaran.
Metode Penyampaian Dokumen Penawaran dapat dilakukan dengan
menggunakan:

a. Metode Satu File


digunakan untuk:
1) Tender Pengadaan Barang/ Jasa Lainnya/ Jasa KonstruksiPekerjaan
Konstruksi yang menggunakan metode evaluasi Harga Terendah;
2) Tender Cepat;
3) Pengadaan Langsung; dan
4) Penunjukan Langsung.

54
b. Metode Dua File
digunakan untuk:
1) Tender Pengadaan Barang/Jasa Lainnya yang memerlukan penilaian
teknis terlebih dahulu yaitu metode evaluasi Sistem Nilai, metode
evaluasi Penilaian Biaya Selama Umur Ekonomis dan metode evaluasi
Harga Terendah yang menggunakan pembobotan ambang batas.
2) Tender Jasa KonstruksiPekerjaan Konstruksi yang menggunakan metode
evaluasi harga terendah ambang batas.
3) Seleksi badan usaha dan perorangan.

c. Metode Dua Tahap


digunakan untuk Pengadaan Barang/ Jasa Lainnya/ Jasa KonstruksiPekerjaan
Konstruksi yang memiliki karakteristik sebagai berikut:
1) Spesifikasi teknisnya belum bisa ditentukan dengan pasti pada Dokumen
Pemilihan;
2) Mempunyai beberapa alternatif penggunaan sistem dan desain
penerapan teknologi yang berbeda;
3) Dimungkinkan perubahan spesifikasi teknis berdasarkan klarifikasi
penawaran teknis yang diajukan; dan/atau
4) Membutuhkan penyetaraan teknis.

Pada tabel berikut dapat menjadi acuan dalam menentukan metode


penyampaian Dokumen Penawaran berdasarkan metode evaluasi Pengadaan
Barang/ Jasa Lainnya/ Jasa Konsultansi Nonkonstruksi/ Jasa KonstruksiPekerjaan
Konstruksi.

Metode Metode Penyampaian Dokumen


Jenis Pengadaan
Evaluasi 1 File 2 File 2 Tahap
Penilaian
Biaya
Barang Selama X √ √
Umur
Ekonomis
Sistem Nilai X √ √
Harga
Terendah
X √ X
Ambang
Barang/Jasa
Batas
Lainnya
Harga
Terendah
√ X X
Sistem
Gugur
Jasa Konsultansi Kualitas X √ X

55
Metode Metode Penyampaian Dokumen
Jenis Pengadaan
Evaluasi 1 File 2 File 2 Tahap
dan Biaya
Kualitas
NonKonstruksi Pagu
Badan Usaha Anggaran
Biaya
Terendah
Jasa Konsultansi
NonKonstruksi Kualitas X √ X
Perorangan
Harga
Terendah
√ X X
Sistem
Jasa
Gugur
KonstruksiPekerjaan
Harga
Konstruksi
Terendah
X √ X
Ambang
Batas
Keterangan:
X : tidak dapat digunakan
√ : dapat digunakan

7. E-reverse Auction
E-reverse Auction adalah metode penawaran harga secara berulang yang dapat
dilaksanakan:
a) untuk Tender Pengadaan Barang dan Jasa Lainnya dengan metode evaluasi
harga terendah;
b) sebagai tindak lanjut Tender yang hanya terdapat 2 (dua) penawaran yang
masuk dan kedua penawaran tersebut lulus evaluasi teknis untuk
berkompetisi kembali dengan cara menyampaikan penawaran harga lebih
dari 1 (satu) kali dan bersifat lebih rendah dari penawaran sebelumnya; atau
c) sebagai metode penyampaian penawaran harga berulang dalam Tender
Cepat yang ditetapkan dalam Dokumen Pemilihan.
d) sebagai tindak lanjut Pengadaan Langsung terhadap 2 (dua) peserta yang
dinyatakan lulus evaluasi teknis dengan penawaran harga terendah untuk
berkompetisi kembali dengan cara menyampaikan penawaran harga lebih
dari 1 (satu) kali dan bersifat sama atau lebih rendah dari penawaran
sebelumnya.
Selama dalam proses E-reverse Auction, identitas penawar dirahasiakan.
Peserta yang mengikuti E-reverse Auction adalah peserta yang memenuhi
persyaratan teknis dan tidak dapat mengubah substansi penawaran teknis yang
telah disampaikan/dievaluasi.

56
Aplikasi menampilkan informasi urutan posisi penawaran (positional bidding).
Jangka waktu pelaksanaan E-reverse Auction paling cepat 60 (enam puluh)
menit.

a) TAHAP-5: Proses pemilihan Penyedia oleh Pokja Pemilihan/PJP


Setelah Pokja Pemilihan/PJP mempersiapkan hal-hal terkait pemilihan Penyedia
sebagaimana diuraikan pada Tahap-4, selanjutnya Pokja Pemilihan/PJP melaksanakan
proses pemilihan Penyedia yang meliputi:
i. Penyusunan Tahapan dan Penetapan Jadwal Pemilihan;
ii. Penyusunan Dokumen Pemilihan;
iii. Pelaksanaan Pemilihan Penyedia; dan
iv. Penyampaian Hasil Pemilihan Penyedia.

1. Penyusunan Tahapan dan Penetapan Jadwal Pemilihan


a. Pemilihan dengan Prakualifikasi Barang/ Jasa Lainnya/ Jasa
KonstruksiPekerjaan Konstruksi

1) Tahap Kualifikasi
Tahapan Waktu
a. pengumuman prakualifikasi minimal 7 (tujuh) hari kalender
b. pendaftaran dan pengunduhan hingga batas akhir penyampaian
Dokumen Kualifikasi dokumen kualifikasi
paling cepat 3 (tiga) hari kalender
c. pemberian penjelasan (apabila sejak tanggal pengumuman
diperlukan) prakualifikasi, dilaksanakan pada
hari kerja dan jam kerja
sampai dengan paling kurang 3
(tiga) hari kalender setelah
d. penyampaian Dokumen berakhirnya penayangan
Kualifikasi pengumuman prakualifikasi,
diakhiri pada hari kerja dan akhir
jam kerja.
e. evaluasi Kualifikasi disesuaikan dengan kebutuhan
f. pembuktian kualifikasi disesuaikan dengan kebutuhan
g. penetapan dan pengumuman hasil paling lambat 1 (satu) hari kalender
kualifikasi setelah pembuktian kualifikasi
 Selama 3 (tiga) hari kalender
setelah pengumuman hasil
kualifikasi, diakhiri pada hari
kerja dan jam kerja
h. sanggah kualifikasi
 Jawaban sanggah paling lambat
5 (lima) hari kalender setelah
akhir masa sanggah diakhiri
pada hari kerja dan jam kerja

57
2) Tahap Pemilihan untuk Metode Penyampaian 2 (dua) Tahap
Tahapan Waktu
1 (satu) hari kalender setelah
selesai masa sanggah
a. Undangan kepada peserta kualifikasi jika tidak ada
yang lulus prakualifikasi sanggah atau 1 (satu) hari
kerja setelah semua sanggah
dijawab
hingga batas akhir
b. pengunduhan dokumen
penyampaian
pemilihan
dokumen penawaran
paling cepat 3 (tiga) hari
kalender sejak tanggal
c. pemberian penjelasan
undangan kepada peserta yang
lulus prakualifikasi
disesuaikan dengan kebutuhan,
minimal 3 (tiga) hari kerja
d. penyampaian Dokumen
setelah Berita Acara
Penawaran administrasi
Pemberian Penjelasan, diakhiri
dan teknis (tahap I)
pada hari kerja dan akhir jam
kerja.
1 (satu) hari kalender setelah
e. pembukaan Dokumen
masa penyampaian Dokumen
Penawaran administrasi
Penawaran administrasi dan
dan teknis
teknis (tahap I) berakhir
f. evaluasi dokumen
disesuaikan dengan kebutuhan
penawaran administrasi
g. evaluasi teknis dan
negosiasi teknis bagi yang disesuaikan dengan kebutuhan
lulus evaluasi teknis;
h. pengumuman peserta yang
1 (satu) hari kalender setelah
lulus evaluasi administrasi evaluasi penawaran
dan teknis (tahap I)
i. penyampaian Dokumen disesuaikan dengan kebutuhan,
Penawaran teknis (revisi) diakhiri pada hari kerja dan akhir
dan harga (tahap II) jam kerja
setelah masa penyampaian
j. pembukaan Dokumen
Dokumen Penawaran tahap II
Penawaran (tahap II) berakhir
k. evaluasi Dokumen
disesuaikan dengan kebutuhan
Penawaran harga
paling lambat 1 (satu) hari
l. penetapan dan
kalender setelah evaluasi
pengumuman pemenang
dokumen penawaran harga

58
Tahapan Waktu
 Selama 3 (tiga) hari
kalender setelah
pengumuman pemenang,
diakhiri pada hari kerja
dan jam kerja
m. masa sanggah
 Jawaban sanggah paling
lambat 5 (lima) hari
kalender setelah akhir masa
sanggah diakhiri pada hari
kerja dan jam kerja
 Selama 3 (tiga) hari
kalender setelah jawaban
sanggah, diakhiri pada hari
n. masa sanggah banding
kerja dan jam kerja
(khusus Jasa
 Jawaban sanggah banding
KonstruksiPekerjaan
paling lambat 14 (empat
Konstruksi)
belas) hari kalender setelah
menerima klarifikasi
Jaminan Sanggah Banding
o. penyampaian hasil
disesuaikan dengan kebutuhan
pemilihan kepada PPK

3) Tahap Pemilihan untuk Metode Penyampaian 2 (dua) File


Tahapan Waktu
1 (satu) hari kalender setelah
selesai masa sanggah
a. Undangan kepada peserta kualifikasi jika tidak ada
yang lulus prakualifikasi sanggah atau 1 (satu) hari
kerja setelah semua sanggah
dijawab
hingga batas akhir
b. pengunduhan dokumen
penyampaian
pemilihan
dokumen penawaran
paling cepat 3 (tiga) hari
kalender sejak tanggal
c. pemberian penjelasan
undangan kepada peserta yang
lulus prakualifikasi
disesuaikan dengan kebutuhan,
minimal 3 (tiga) hari kerja
d. penyampaian Dokumen setelah Berita Acara
Penawaran Pemberian Penjelasan, diakhiri
pada hari kerja dan akhir jam
kerja.
e. pembukaan Dokumen setelah masa penyampaian

59
Tahapan Waktu
Penawaran administrasi
Dokumen Penawaran berakhir
dan teknis (File 1)
f. evaluasi administrasi disesuaikan dengan kebutuhan
g. evaluasi teknis bagi yang
disesuaikan dengan kebutuhan
lulus evaluasi administrasi;
paling lambat 1 (satu) hari
h. pengumuman peserta yang
kalender setelah evaluasi
lulus evaluasi administrasi penawaran, dilakukan pada hari
dan teknis (File 1) kerja dan jam kerja
paling lambat 1 (satu) hari
i. pembukaan Dokumen
kalender setelah pengumuman
Penawaran (File 2) bagi
peserta yang lulus evaluasi
yang lulus evaluasi teknis
administrasi dan teknis
j. evaluasi harga disesuaikan dengan kebutuhan
k. penetapan dan paling lambat 1 (satu) hari
pengumuman pemenang kalender setelah evaluasi harga
 Selama 3 (tiga) hari
kalender setelah
pengumuman pemenang,
diakhiri pada hari kerja
dan jam kerja
l. masa sanggah
 Jawaban sanggah paling
lambat 5 (lima) hari
kalender setelah akhir masa
sanggah diakhiri pada hari
kerja dan jam kerja
 Selama 3 (tiga) hari
kalender setelah jawaban
sanggah, diakhiri pada hari
m. masa sanggah banding
kerja dan jam kerja
(khusus Jasa
 Jawaban sanggah banding
KonstruksiPekerjaan
paling lambat 14 (empat
Konstruksi)
belas) hari kalender setelah
menerima klarifikasi
Jaminan Sanggah Banding
n. penyampaian hasil
disesuaikan dengan kebutuhan
pemilihan kepada PPK

4) Penunjukan Langsung
Tahapan Waktu
a. undangan prakualifikasi -
b. penyampaian dan evaluasi
disesuaikan dengan kebutuhan
dokumen kualifikasi
c. pembuktian kualifikasi disesuaikan dengan kebutuhan

60
Tahapan Waktu
d. penetapan hasil kualifikasi
dan penyampaian
disesuaikan dengan kebutuhan
undangan (apabila lulus
kualifikasi)
e. pemberian penjelasan
disesuaikan dengan kebutuhan
(apabila diperlukan)
disesuaikan dengan kebutuhan,
f. penyampaian dan
minimal 3 (tiga) hari kerja,
pembukaan Dokumen
diakhiri pada hari kerja dan akhir
Penawaran
jam kerja.
g. evaluasi Dokumen
disesuaikan dengan kebutuhan
Penawaran
h. klarifikasi dan negosiasi
disesuaikan dengan kebutuhan
teknis dan harga
paling lambat 1 (satu) hari
i. penetapan dan
kalender setelah negosiasi
pengumuman pemenang
harga
j. penyampaian hasil
disesuaikan dengan kebutuhan
pemilihan kepada PPK

Dalam hal Penunjukan Langsung kepada Penyedia yang telah


terkualifikasi dalam SIKaP maka Pokja Pemilihan tidak melakukan
tahapan pada huruf a, b, dan c.

5) Penunjukan Langsung, untuk melanjutkan pengadaan Barang/ Jasa


Lainnya/ Jasa KonstruksiPekerjaan Konstruksi/ Jasa Konsultansi
Nonkonstruksi/ Jasa Konsultan Konstruksi dalam hal terjadi pemenang
mengundurkan diri atau penyedia wanprestasi dan dilakukan pemutusan
Kontrak, dilakukan kepada:
i. pemenang cadangan (apabila ada).);
ii. UKKUK termasuk anak perusahaan afiliasi UKKUK sepanjang memenuhi
ketentuan:
a) Memenuhi kualifikasi administrasi yang sesuai dengan pekerjaan yang akan
dikerjakan;
b) Barang/Jasa yang dibutuhkan merupakan layanan dari UKKUK/anak perusahaan
afiliasi UKKUK; dan
c) Dilakukan melalui mekanisme negosiasi.

Tahapan Waktu
a. undangan klarifikasi dan
-
negosiasi teknis dan harga
b. klarifikasi dan negosiasi
disesuaikan dengan kebutuhan
teknis dan harga
c. penetapan dan paling lambat 1 (satu) hari

61
Tahapan Waktu
kalender setelah negosiasi
pengumuman pemenang
harga
d. penyampaian hasil
disesuaikan dengan kebutuhan
pemilihan kepada PPK

dalam hal tidak ada pemenang cadangan atau tidak ada pemenang
cadangan yang bersedia melanjutkan Kontrak atau tidak ada UKKUK/anak
perusahaan afiliasi UKKUK yang memenuhi ketentuan di atas, maka
menunjuk Penyedia lain dengan mengikuti tahapan Penunjukan Langsung
pada angka 4).

6) Pengadaan Langsung
Tahapan Waktu
a. undangan ke minimal 1
-
(satu) calon penyedia
b. penyampaian dokumen
penawaran administrasi,
disesuaikan dengan kebutuhan
kualifikasi, teknis, dan
harga
c. pembukaan dan evaluasi
dokumen penawaran
disesuaikan dengan kebutuhan
administrasi, kualifikasi,
teknis, dan harga
d. klarifikasi dan negosiasi
teknis dan harga / disesuaikan dengan kebutuhan
penawaran harga berulang
paling lambat 1 (satu) hari
e. penetapan dan
kalender setelah negosiasi
pengumuman pemenang
harga
f. penyampaian hasil
disesuaikan dengan kebutuhan
pemilihan kepada PPK

b. Pemilihan dengan Pascakualifikasi


1) Tahap Pemilihan untuk Metode Penyampaian Pascakualifikasi 1 (satu) File
Tahapan Waktu
a. pengumuman Tender Minimal 5 (lima) hari kalender
dimulai sejak hari pertama
b. pendaftaran dan pengumuman tender hingga
pengunduhan dokumen batas akhir penyampaian
dokumen penawaran
c. pemberian penjelasan paling cepat 3 (tiga) hari
kalender sejak tanggal
pengumuman tender,
dilakukan pada hari kerja dan

62
Tahapan Waktu
jam kerja
disesuaikan dengan kebutuhan,
minimal 3 (tiga) hari kalender
d. penyampaian Dokumen setelah Berita Acara
Penawaran Pemberian Penjelasan, diakhiri
pada hari kerja dan akhir jam
kerja.
e. pembukaan Dokumen setelah masa penyampaian
Penawaran Dokumen Penawaran berakhir
f. evaluasi administrasi,
kualifikasi, teknis, dan disesuaikan dengan kebutuhan
harga
g. pembuktian kualifikasi
disesuaikan dengan kebutuhan
kepada calon pemenang;
paling lambat 1 (satu) hari
h. penetapan dan
kalender setelah pembuktian
pengumuman pemenang
kualifikasi
 Selama 3 (tiga) hari
kalender setelah
pengumuman pemenang,
diakhiri pada hari kerja
dan jam kerja
i. masa sanggah
 Jawaban sanggah paling
lambat 5 (lima) hari
kalender setelah akhir masa
sanggah diakhiri pada hari
kerja dan jam kerja
 Selama 3 (tiga) hari
kalender setelah jawaban
sanggah, diakhiri pada hari
j. masa sanggah banding
kerja dan jam kerja
(khusus Jasa
 Jawaban sanggah banding
KonstruksiPekerjaan
paling lambat 14 (empat
Konstruksi)
belas) hari kalender setelah
menerima klarifikasi
Jaminan Sanggah Banding
k. penyampaian hasil
disesuaikan dengan kebutuhan
pemilihan kepada PPK

2) Tahap Pemilihan untuk Metode Penyampaian Pascakualifikasi 2 (dua) File


Tahapan Waktu
a. pengumuman Tender Minimal 5 (lima) hari kalender
b. pendaftaran dan dimulai sejak hari pertama
pengunduhan dokumen pengumuman tender hingga

63
Tahapan Waktu
batas akhir penyampaian
dokumen penawaran
paling cepat 3 (tiga) hari
kalender sejak tanggal
c. pemberian penjelasan pengumuman tender,
dilakukan pada hari kerja dan
jam kerja
disesuaikan dengan kebutuhan,
minimal 3 (tiga) hari kalender
d. penyampaian Dokumen setelah Berita Acara
Penawaran Pemberian Penjelasan, diakhiri
pada hari kerja dan akhir jam
kerja.
e. pembukaan Dokumen
Penawaran administrasi, setelah masa penyampaian
kualifikasi, dan teknis (File Dokumen Penawaran berakhir
1)
f. evaluasi administrasi,
disesuaikan dengan kebutuhan
kualifikasi, dan teknis
g. evaluasi teknis bagi yang
disesuaikan dengan kebutuhan
lulus evaluasi administrasi;
h. pengumuman peserta yang
1 (satu) hari kalender setelah
lulus evaluasi administrasi,
evaluasi penawaran, dilakukan
kualifikasi, dan teknis (File pada hari kerja dan jam kerja
1)
i. pembukaan Dokumen 1 (satu) hari kalender setelah
Penawaran harga (File 2) pengumuman peserta yang
bagi yang lulus evaluasi lulus evaluasi administrasi dan
teknis teknis
j. evaluasi harga disesuaikan dengan kebutuhan
k. pembuktian kualifikasi
disesuaikan dengan kebutuhan
kepada calon pemenang
paling lambat 1 (satu) hari
l. penetapan dan
kalender setelah pembuktian
pengumuman pemenang
kualifikasi
m. masa sanggah  Selama 3 (tiga) hari
kalender setelah
pengumuman pemenang,
diakhiri pada hari kerja
dan jam kerja
 Jawaban sanggah paling
lambat 5 (lima) hari
kalender setelah akhir masa
sanggah diakhiri pada hari

64
Tahapan Waktu
kerja dan jam kerja
 Selama 3 (tiga) hari
kalender setelah jawaban
sanggah, diakhiri pada hari
n. masa sanggah banding
kerja dan jam kerja
(khusus Jasa
 Jawaban sanggah banding
KonstruksiPekerjaan
paling lambat 14 (empat
Konstruksi)
belas) hari kalender setelah
menerima klarifikasi
Jaminan Sanggah Banding
o. penyampaian hasil
disesuaikan dengan kebutuhan
pemilihan kepada PPK

c. Tender Cepat
Tahapan Waktu
a. undangan Tender Cepat -
b. pendaftaran Tender Cepat -
maksimal 3 (tiga) hari
c. penyampaian Dokumen kalender setelah undangan,
Penawaran diakhiri pada hari kerja dan
akhir jam kerja.
d. pembukaan Dokumen setelah masa penyampaian
Penawaran Dokumen Penawaran berakhir
e. pengumuman hasil
setelah pembukaan Dokumen
pembukaan Dokumen
Penawaran
Penawaran
f. verifikasi kualifikasi
disesuaikan dengan kebutuhan
kepada calon pemenang;
paling lambat 1 (satu) hari
g. penetapan dan
kalender setelah verifikasi
pengumuman pemenang
kualifikasi
h. penyampaian hasil
disesuaikan dengan kebutuhan
pemilihan kepada PPK

d. Seleksi Jasa Konsultansi NonKonstruksi/ Jasa Konsultansi Konstruksi Badan


Usaha
1) Tahapan Kualifikasi
Tahapan Waktu
a. pengumuman prakualifikasi minimal 7 (tujuh) hari kalender
b. pendaftaran dan pengunduhan hingga batas akhir penyampaian
Dokumen Kualifikasi dokumen kualifikasi
c. pemberian penjelasan (apabila paling cepat 3 (tiga) hari kalender
diperlukan) sejak tanggal pengumuman
prakualifikasi, dilaksanakan pada

65
Tahapan Waktu
hari kerja dan jam kerja
sampai dengan paling kurang 3
(tiga) hari kalender setelah
d. penyampaian Dokumen berakhirnya penayangan
Kualifikasi pengumuman prakualifikasi,
diakhiri pada hari kerja dan akhir
jam kerja.
e. evaluasi Kualifikasi disesuaikan dengan kebutuhan
f. pembuktian kualifikasi disesuaikan dengan kebutuhan
g. penetapan dan pengumuman hasil paling lambat 1 (satu) hari kalender
kualifikasi setelah pembuktian kualifikasi
 Selama 3 (tiga) hari kalender
setelah pengumuman hasil
kualifikasi, diakhiri pada hari
kerja dan jam kerja
h. sanggah kualifikasi
 Jawaban sanggah paling lambat
5 (lima) hari kalender setelah
akhir masa sanggah diakhiri
pada hari kerja dan jam kerja

2) Tahap Pemilihan dengan Metode Evaluasi Kualitas


Tahapan Waktu
1 (satu) hari kalender setelah
a. Undangan kepada peserta selesai masa sanggah
yang masuk ke dalam kualifikasi jika tidak ada
daftar pendek sanggah atau 1 (satu) hari
setelah semua sanggah dijawab
hingga batas akhir
b. pengunduhan dokumen penyampaian dokumen
penawaran
paling cepat 3 (tiga) hari
kalender sejak tanggal
undangan kepada peserta yang
c. pemberian penjelasan
masuk daftar pendek,
dilakukan pada hari kerja dan
jam kerja
d. penyampaian Dokumen disesuaikan dengan kebutuhan,
Penawaran File 1 dan File diakhiri pada hari kerja dan
2 akhir jam kerja.
e. pembukaan Dokumen
setelah masa penyampaian
Penawaran administrasi
Dokumen Penawaran berakhir
dan teknis (File 1)

66
Tahapan Waktu
f. evaluasi administrasi dan
disesuaikan dengan kebutuhan
teknis
g. penetapan dan
pengumuman peringkat setelah evaluasi penawaran teknis
teknis / pemenang
 Selama 3 (tiga) hari
kalender setelah
pengumuman pemenang,
diakhiri pada hari kerja
dan jam kerja
h. masa sanggah
 Jawaban sanggah paling
lambat 5 (lima) hari
kalender setelah akhir masa
sanggah diakhiri pada hari
kerja dan jam kerja
i. pembukaan Dokumen
setelah masa sanggah berakhir
Penawaran harga (File 2)
atau sanggah dinyatakan
bagi yang lulus evaluasi
salah/ditolak
teknis
j. evaluasi dan negosiasi
disesuaikan dengan kebutuhan
teknis dan harga
k. penyampaian hasil
disesuaikan dengan kebutuhan
pemilihan kepada PPK

3) Tahap Pemilihan dengan Metode Evaluasi Kualitas dan Biaya, Pagu


Anggaran dan Biaya Terendah
Tahapan Waktu
1 (satu) hari kalender setelah
selesai masa sanggah
a. Undangan kepada peserta
kualifikasi jika tidak ada
yang masuk ke dalam
sanggah atau 1 (satu) hari
daftar pendek
setelah semua sanggah
dinyatakan salah/ ditolak
hingga batas akhir
b. pengunduhan dokumen penyampaian dokumen
penawaran
paling cepat 3 (tiga) hari
kalender sejak tanggal
undangan kepada peserta yang
c. pemberian penjelasan
masuk daftar pendek,
dilakukan pada hari kerja dan
jam kerja
d. penyampaian Dokumen disesuaikan dengan kebutuhan,
Penawaran File 1 dan File diakhiri pada hari kerja dan

67
Tahapan Waktu
2 akhir jam kerja.
e. pembukaan Dokumen
setelah masa penyampaian
Penawaran administrasi
Dokumen Penawaran berakhir
dan teknis (File 1)
f. evaluasi administrasi dan
disesuaikan dengan kebutuhan
teknis
g. pengumuman hasil
evaluasi administrasi dan setelah evaluasi penawaran teknis
teknis
h. pembukaan Dokumen
Setelah pengumuman hasil
Penawaran harga (File 2)
evaluasi administrasi dan
bagi yang lulus evaluasi
teknis
teknis
i. evaluasi harga disesuaikan dengan kebutuhan
j. penetapan dan
Setelah evaluasi harga
pengumuman pemenang
 Selama 3 (tiga) hari
kalender setelah
pengumuman pemenang,
diakhiri pada hari kerja
dan jam kerja
k. masa sanggah
 Jawaban sanggah paling
lambat 5 (lima) hari
kalender setelah akhir masa
sanggah diakhiri pada hari
kerja dan jam kerja
setelah masa sanggah berakhir
l. negosiasi teknis dan harga atau sanggah dinyatakan salah/
ditolak
m. penyampaian hasil
disesuaikan dengan kebutuhan
pemilihan kepada PPK

e. Seleksi Jasa Konsultansi Perorangan


Tahapan Waktu
a. pengumuman Seleksi Minimal 5 (lima) hari kalender
dimulai sejak hari pertama
b. pendaftaran dan pengumuman seleksi hingga
pengunduhan dokumen batas akhir penyampaian
dokumen kualifikasi
paling cepat 3 (tiga) hari
kalender sejak tanggal
c. pemberian penjelasan pengumuman seleksi,
dilakukan pada hari kerja dan
jam kerja

68
Tahapan Waktu
disesuaikan dengan kebutuhan,
d. penyampaian Dokumen
diakhiri pada hari kerja dan
Penawaran
akhir jam kerja.
e. pembukaan Dokumen
Penawaran administrasi, setelah masa penyampaian
kualifikasi, dan teknis (File Dokumen Penawaran berakhir
1)
f. evaluasi administrasi,
disesuaikan dengan kebutuhan
kualifikasi, dan teknis
g. pembuktian kualifikasi disesuaikan dengan kebutuhan
h. penetapan dan
pengumuman peringkat setelah pembuktian kualifikasi
teknis/pemenang
 Selama 3 (tiga) hari
kalender setelah
pengumuman pemenang,
diakhiri pada hari kerja
dan jam kerja
i. masa sanggah
 Jawaban sanggah paling
lambat 5 (lima) hari
kalender setelah akhir masa
sanggah diakhiri pada hari
kerja dan jam kerja
j. pembukaan Dokumen 1 (satu) hari kalender setelah
Penawaran harga (File 2) pengumuman peserta yang
bagi yang lulus evaluasi lulus evaluasi administrasi dan
teknis teknis
k. evaluasi dan negosiasi
disesuaikan dengan kebutuhan
teknis harga
l. penyampaian hasil
disesuaikan dengan kebutuhan
pemilihan kepada PPK

2. Penyusunan Dokumen Pemilihan


Pokja Pemilihan/Pejabat Pengadaan menyusun Dokumen Pemilihan berdasarkan
dokumen persiapan pengadaan yang ditetapkan oleh PPK dan telah direviu oleh
Pokja Pemilihan/ Pejabat Pengadaan.
Dokumen Pemilihan adalah dokumen yang ditetapkan oleh Pokja
Pemilihan/Pejabat Pengadaan yang memuat informasi dan ketentuan yang harus
ditaati oleh para pihak dalam pemilihan Penyedia.

Dokumen Pemilihan terdiri atas:


a. Dokumen Kualifikasi, paling sedikit memuat:
1) Ketentuan umum;
2) Instruksi kepada peserta;

69
3) Lembar data kualifikasi;
4) Pakta integritas;
5) Isian data kualifikasi;
6) Petunjuk pengisian data kualifikasi;
7) Tata cara evaluasi kualifikasi; dan
8) Surat perjanjian kemitraan (jika diperlukan).
Untuk pemilihan Penyedia dengan prakualifikasi, Dokumen Kualifikasi
disampaikan sebelum penyampaian penawaran.
Untuk pemilihan Penyedia dengan pascakualifikasi, Dokumen Kualifikasi
disampaikan bersamaan dengan Dokumen Tender/Seleksi.

b. Dokumen Tender/ Tender Cepat/ Seleksi/ Penunjukan Langsung/ Pengadaan


Langsung.
 Dokumen Tender/ Penunjukan Langsung untuk Barang/ Jasa Lainnya,
paling sedikit memuat:
1) Ketentuan umum;
2) Undangan/pengumuman;
3) Instruksi Kepada Peserta (IKP);
4) Lembar Data Pemilihan (LDP);
5) Rancangan kontrak terdiri dari:
- Surat perjanjian;
- Syarat-syarat umum kontrak; dan
- Syarat-syarat khusus kontrak;
6) Daftar kuantitas dan harga;
7) Spesifikasi teknis/KAK dan/atau gambar, brosur; dan
8) bentuk dokumen lainnya.

 Dokumen Tender/ Penunjukan Langsung untuk Jasa KonstruksiPekerjaan


Konstruksi, paling sedikit memuat:
1) Ketentuan umum;
2) Undangan/pengumuman;
3) Instruksi Kepada Peserta (IKP);
4) Lembar Data Pemilihan (LDP);
5) Rancangan kontrak terdiri dari:
- Surat perjanjian;
- Syarat-syarat umum kontrak; dan
- Syarat-syarat khusus kontrak;
6) Daftar kuantitas/keluaran dan harga;
7) Spesifikasi teknis dan gambar;
8) Detailed engineering design; dan
9) bentuk dokumen lainnya.

 Dokumen Pengadaan Langsung untuk Barang/ Jasa Lainnya/ Jasa


KonstruksiPekerjaan Konstruksi/ Jasa Konsultansi NonKonstruksi/ Jasa
Konsultansi Konstruksi, paling sedikit memuat:

70
1) Ketentuan umum;
2) Undangan/pengumuman;
3) Instruksi Kepada Peserta (IKP);
4) Lembar Data Pemilihan (LDP);
5) Rancangan Surat Perintah Kerja (SPK);
6) Daftar kuantitas dan harga;
7) Spesifikasi teknis/KAK dan/atau gambar, brosur; dan
bentuk dokumen lainnya.

 Dokumen Seleksi/ Penunjukan Langsung untuk Jasa Konsultansi


NonKonstruksi/ Jasa Konsultansi Konstruksi, paling sedikit memuat:
1) Ketentuan umum;
2) Undangan/pengumuman;
3) Instruksi Kepada Peserta (IKP);
4) Lembar Data Pemilihan (LDP);
5) Rancangan kontrak terdiri dari:
- Surat perjanjian;
- Syarat-syarat umum kontrak; dan
- Syarat-syarat khusus kontrak;
6) Daftar kuantitas dan harga;
7) KAK; dan
8) bentuk dokumen lainnya.

3. Pelaksanaan Pemilihan Penyedia


a. Menggunakan mekanisme Tender/ Seleksi
Pokja melaksanakan pemilihan penyedia menggunakan mekanisme Tender/
Seleksi melalui SPSE sesuai dengan:
- Tahapan dan Jadwal Pemilihan yang ditetapkan;
- berpedoman pada syarat dan ketentuan yang ditetapkan dalam Dokumen
Pemilihan; dan
- berpedoman pada Prosedur Operasional Baku untuk Pelaksanaan Tender.

b. Menggunakan mekanisme Penunjukan Langsung


Pokja melaksanakan pemilihan penyedia menggunakan mekanisme
Penunjukan Langsung melalui SPSE atau non SPSE sesuai dengan:
- Tahapan dan Jadwal Pemilihan yang ditetapkan;
- berpedoman pada syarat dan ketentuan yang ditetapkan dalam Dokumen
Pemilihan; dan
- berpedoman pada Prosedur Operasional Baku untuk Pelaksanaan
Penunjukan Langsung.

c. Menggunakan mekanisme Tender Cepat


Pokja melaksanakan pemilihan penyedia menggunakan mekanisme Tender
Cepat melalui SPSE sesuai dengan:
- Tahapan dan Jadwal Pemilihan yang ditetapkan;

71
- berpedoman pada syarat dan ketentuan yang ditetapkan dalam Dokumen
Pemilihan; dan
- berpedoman pada Prosedur Operasional Baku untuk Pelaksanaan Tender
Cepat.

d. Menggunakan mekanisme Pengadaan Langsung


Pokja Pejabat Pengadaan melaksanakan pemilihan penyedia menggunakan
mekanisme Pengadaan Langsung melalui SPSE atau non SPSE sesuai dengan:
- Tahapan dan Jadwal Pemilihan yang ditetapkan;
- berpedoman pada syarat dan ketentuan yang ditetapkan dalam Dokumen
Pemilihan; dan
- berpedoman pada Prosedur Operasional Baku untuk Pelaksanaan
Pengadaan Langsung.

4. Penyampaian Hasil Pemilihan Penyedia


PAU :
Pokja Pemilihan/Pejabat Pengadaan PAU menyampaikan laporan hasil pemilihan
penyedia kepada Kepala Sub Direktorat Pemilihan PenyediaUPT Layanan Pengadaan.

Kepala Sub Direktorat Pemilihan Penyedia menyampaikan hasil pemilihan penyedia


kepada Direktur Pengadaan dan Logistik/PPK.

Fakultas:

Pejabat Pengadaan Fakultas menyampaikan laporan hasil pemilihan penyedia kepada


Manager Umum Fakultas.

Pokja Pemilihan menyampaikan hasil laporan pemilihan penyedia kepada Wakil Dekan
Bidang Ventura, Adminitrasi Umum dan Keuangan.

Kepala Sub Direktorat Pemilihan PenyediaUPT Layanan Pengadaan menyampaikan hasil


pemilihan penyedia kepada Direktur Pengadaan dan Logistik/PPK.
BAB IVII
KONTRAK DAN PELAKSANAAN PEKERJAANKONTRAK

Isi Kontrak

e) Tahap-6: Finalisasi Kontrak, Pelaksanaan Kontrak dan Serah Terima Pekerjaan oleh
Direktorat LogistikDirektorat Pengadaan dan Logistik/Bagian Pengadaan
Fakultas/Sekolah/Program Pendidikan Vokasi/RIK.

1. Dokumen sumber: Laporan Hasil Pemilihan Penyedia Dari Pokja

72
- Menyiapkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) untuk
Penyedia terpilih melalui metode Tender/Seleksi/Penunjukan Langsung yang
dilaksanakan oleh Pokja Pemilihan, yang meminta Penyedia terpilih
menyiapkan Jaminan Pelaksanaan dalam bentuk Bank Garansi yang
dikeluarkan oleh Bank Umum/Pemerintah.
- Untuk pengadaan dengan metode Pangadaan Langsung/Non Kompetisi
dibuatkan Surat Perintah Kerja (SPK).
- Menginput paket pengadaan ke dalam Modul Purchasing PO untuk
mendapatkan Nomor PO.
- Menyampaiakan draft Final Kontrak (Surat Perjanjian dan SPMK/SPP)
berdasarkan Rancangan Kontrak yang telah diunggah oleh Pokja saat proses
pemilihan penyedia.
- Penandatangan Kontrak setelah review Penyedia dan setelah fisik Jaminan
Pelaksanaan diterima oleh UI.
- Scan kontrak yang telah ditanda tangani.
- Input data SPPBJ dan Kontrak ke aplikasi SPSE.

2. Dokumen sumber: Laporan Hasil Pemilihan Penyedia Dari PJP


- Menginput paket pengadaan ke dalam Modul Purchasing PO dan mencetak
draft Final Kontrak (SPK dan SPMK/SPP).
- Menyampaikan draft Final Kontrak berdasarkan Spesifikasi Teknis yang
telah disampaikan PJP kepada Penyedia saat proses pemilihan penyedia.
- Penandatanganan Kontrak setelah direview oleh Penyedia dan setelah
Jaminan Pelaksanaan diterima.
3. Menyelenggarakan Kick-Off Meeting untuk pekerjaan dengan metode
Tender/Seleksi/Penunjukan Langsung yang dilaksanakan oleh Pokja Pemilihan,
yang diikuti oleh antara lain:
i. Penyedia terpilih;
ii. Unit Kerja Pengusul;
iii. Konsultan Perencana (apabila ada);
iv. Konsultan Pengawas (apabila ada);
v. K3L UI (apabila diperlukan);
vi. PLK UI (apabila diperlukan);
Kick-Off Meeting merupakan rapat persiapan awal yang bertujuan untuk
menyamakan presepsi diantara semua pihak yang terkait dengan isi Kontrak
agar mendapatkan pemahaman yang sama menyangkut prosedur dan teknis
pelaksanaan serta administrasi pembayaran sesuai isi Kontrak yang sudah
ditandatangan kedua belah pihak;

73
4. Pengawasan pekerjaan oleh Tim Direktorat LogistikDirektorat Pengadaan dan
Logistik/Tim Dekan/Direktur berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait
(Konsultan Pengawas atau Tim Teknis lainnya yang dibentuk);
5. Pengawasan pekerjaan dilaksanakan selama masa kontrak, meliputi hal-hal
sebagai berikut:
i. Pengecekan berkala pekerjaan lapangan;
ii. Rapat koordinasi apabila diperlukan untuk membahsa membahas
kemajuan/hambatan/permasalahan yang dihadapi di lapangan;
iii. pengenaan denda, Surat Teguran, Surat Peringatan atas cidera
kontrak/wanprestasi yang dilakukan Penyedia;
6. Persiapan serah terima pekerjaan antara lain melakukan mengecek kelengkapan
administrasi Penyedia pada saat serah terima pekerjaan:
i. Laporan pekerjaan yang ditandatangani unit kerja;
ii. Surat jalan;
iii. Dokumen lain yang terkait sesuai jenis pekerjaan.
7. Penilaian hasil pekerjaan penyedia pada aplikasi SiKAP.

f) Tahap-7: Persiapan Administrasi Dokumen Penagihan oleh Direktorat LogistikDirektorat


Pengadaan dan Logistik/Bagian Pengadaan Fakultas/Sekolah/Program Pendidikan
Vokasi/RIK.

1. Melakukan proses receipt by system melalui Modul Purchasing Oracle;


2. Menyiapkan dokumen antara lain: BAST, BAP untuk ditandatangan kedua belah
pihak;
3. Menyampaikan berkas dokumen ke Direktorat Keuangan untuk diproses
pembayaran kepada Penyedia;
4. Melakukan Closing PO apabila pekerjaan telah selesai dan status terbayar;
5. Monitoring PR-PO-AP melalui Modul Purchasing atas pencatatan seluruh
transaksi pengadaan di oracle yaitu:
i. Monitoring data PR-PO
bertujuan untuk:
1. memonitor PR yang masih outstanding/belum dilakukan matching ke
modul PO
2. monitoring Approval status PO: incomplete/rejected/approved
3. monitoring Closure Status PO: Open/Closed, dikaitkan dengan
pekerjaan yang sudah selesai dan terbayar.
ii. Monitoring AP Accrual
Merupakan monitoring transaksi receipt yang belum dilakukan matching
ke modul AP yang bertujuan untuk:

74
1. memastikan bahwa seluruh transaksi receipt di oracle telah di match
ke AP dan terbayar (billed);
2. tidak terdapat transaksi receipt yang outstanding, yang disebabkan
antara lain karena:
a. transaksi receipt yang dibatalkan namun belum dilakukan retur;
b. transaksi receipt yang dicatat lebih dari 1 (double)

BAB III
KONTRAK

Isi Kontrak

(1) Untuk SPK sekurang-kurangnya memuat ketentuan sebagai berikut:


a. para pihak yang menandatangani SPK meliputi nama, jabatan, dan alamat
korespondensi baik manual dan elektronik
b. pokok pekerjaan yang diatur dengan uraian yang jelas mengenai jenis dan jumlah
barang/jasa yang diperjanjikan;
c. nilai atau harga barang/jasa, serta syarat-syarat pembayaran;
d. tempat dan jangka waktu penyelesaian/penyerahan dengan disertai jadwal waktu
penyelesaian/penyerahan yang pasti serta syarat-syarat penyerahannya;
e. ketentuan mengenai cidera janji dan sanksi dalam hal para pihak tidak memenuhi
kewajibannya;
f. ketentuan mengenai keadaan kahar (force majeure);
g. ketentuan mengenai penyelesaian perselisihan;
h. ketentuan mengenai perpajakan.

75
(2) Untuk surat perjanjian memuat ketentuan antara lain:
a. para pihak yang menandatangani perjanjian, meliputi nama, jabatan, dan alamat;
b. pokok pekerjaan yang diperjanjikan dengan uraian yang jelas mengenai jenis dan
jumlah barang/jasa yang diperjanjikan;
c. hak dan kewajiban para pihak yang terikat dalam perjanjian;
d. nilai atau harga perjanjian, serta syarat-syarat pembayaran;
e. persyaratan dan spesifikasi teknis yang jelas dan terinci;
f. tempat dan jangka waktu penyelesaian/ penyerahan dengan disertai jadwal waktu
penyelesaian/ penyerahan yang pasti serta syarat-syarat penyerahannya;
g. jaminan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 Peraturan Rektor ini;
h. ketentuan mengenai cidera janji dan sanksi dalam hal para pihak tidak memenuhi
kewajibannya;
i. ketentuan mengenai pemutusan kontrak secara sepihak;
j. ketentuan mengenai keadaan kahar (force majeure);
k. ketentuan mengenai pengawasan pelaksanaan kontrak dan penyerahan pekerjaan hasil
pengadaan barang/jasa;
l. ketentuan mengenai pelaporan kemajuan pelaksanaan Kontrak;
m. ketentuan mengenai penyelesaian perselisihan;
n. ketentuan mengenai perpajakan.
o.

p.

BAB II
1. Aplikasi Oracle sebagai aplikasi Pendukung Pengadaan Barang/Jasa dan Matrix PR-PO

76
Pencatatan transaksi pengadaan barang/jasa menggunakan system informasi Oracle yaitu Modul
Purchasing untuk pencatatan. Pencatatan transaksi pengadaan barang/jasa melalui Modul
Purchasing PR PO Oracle bertujuan agar semua transaksi dapat tercatat dan tertib secara
adminsitrasi

Modul yang digunakan terdiri dari:

4. Modul I-procurement
digunakan untuk pengajuan usulan pengadaan (Purchase Requisition) baru maupun untuk
pengajuan perubahan/addendum pekerjaan, baik addendum nilai pekerjaan maupun addendum
spesifikasi barang/jasa, dan untuk mencatat penerimaan barang (Receipt).

b) Modul Purchase RequisitionI Procurement (Purchase Requisition)

4) Digunakan untuk memproses usulan pengadaan Unit Kerja;


5) Usulan pengadaan yang dapat diproses adalah usulan yang sudah diinput ke dalam
Modul PR dan PR dinyatakan lengkap secara system;
6) PR dinyatakan lengkap secara systema apabila sudah mendapatkan persetujuan
(approved by system) oleh Unit Kerja yang berwenang secara system dengan tahapan
sebagai berikut:
d) Approver-1 oleh:
3. Direktorat LogistikDirektorat Pengadaan dan Logistik untuk tingkat PAU; dan
4. Bagian Pengadaan Fakultas/ Sekolah/ Program Pendidikan Vokasi/ RIK;
e) Approver-2 oleh Direktorat Akuntansi UI;
f) Approver-3 oleh:
3. Direktur LogistikDirektur Pengadaan dan Logistik untuk tingkat PAU; dan
4. Dekan/Direktur atau Wakil Dekan/Wakil Direktur untuk tingkat
Fakultas/Sekolah/Program Pendidikan Vokasi/RIK;

b) Master item merupakan database item barang dan jasa dalam pengadaan barang dan jasa di
lingkungan Universitas yang tercatat dalam sistem Oracle. Daftar item barang dan jasa yang
tercatat dalam sistem meliputi barang/jasa kategori asset, inventory dan non inventory.
Pengajuan Baru Master Item dapat dilakukan sebagai berikut:
v. Unit Kerja/Fakultas mengisi form Pengajuan Master Item dan di tandatangani oleh admin
PR (PAU)/Bagian Logistik (Fakultas) dan pimpinan unit kerja/bagian logistik terkait;
vi. Usulan pengajuan di sampaikan ke Direktorat LogistikDirektorat Pengadaan dan Logistik
melalui email Error! Hyperlink reference not valid.perencanaan.dpl@ui.ac.id;
kasubdit1.dpl@ui.ac.id dengan melampirkan form Pengajuan Item Baru yang sudah
discan dan softcopy Form Pengajuan Item Baru versidalam format Ms. Excel;

77
vii. Direktorat LogistikDirektorat Pengadaan dan Logistik meneruskan ke tim admin DSTI
untuk pembuatan master item.
viii. Master Item telah tersedia dalam sistem Oracle.

d) Modul Receipt;
3) Digunakan untuk mencatat penerimaan barang/jasa;
4) Pengadaan barang/jasa yang dapat direceipt adalah yang telah diinput ke dalam PO dan
sudah mempunyai Nomor PO.

5. Modul Purchase Order (PO);


3) Digunakan untuk pembuatan Surat Perintah Kerja (SPK) dan pencatatan seluruh data
pengadaan;
4) Usulan pengadaan yang dapat diinput ke dalam Modul PO adalah PR Approved yang telah
terpilih Penyedia.

6. Master Supplier adalah database Penyedia barang dan jasa yang pernah bertransaksi pengadaan
barang dan jasa di lingkungan Universitas yang tercatat dalam sistem Oracle.
Pengkinian Master Supplier dapat berupa updating informasi Penyedia yang sudah ada dalam
Oracle atau Penyedia baru.
Unit Kerja Pengusul perlu mengajukan usulan melalui email Error! Hyperlink reference not
valid.pengelolapenyedia.dpl@ui.ac.id; kasubdit1.dpl@ui.ac.id ke Direktorat
LogistikDirektorat Pengadaan dan Logistik UI dengan mengisi formulir yang telah disiapkan.
Pengajuan Pengusulan/pengajuan dan Pengkinian Master Supplier dapat dilakukan dengan
tahapan sebagai berikut:

l) Fakultas/Unit Kerja mengidentifikasi nilai dan jenis pengadaan yang dilakukan apakah
mewajibkan menggunakan/merujuk AR/AV atau tidak.
m) Fakultas/Unit Kerja mengajukan Setup setup Supplier supplier dengan mengirimkan email
ke pengelolapenyedia.dpl@ui.ac.idpo.modul.ui@gmail.com.
n) Kelengkapan Pengajuan meliputi:
iv) File excel setup supplier yang sudah diisi data Penyedia yang akan diusulkan.
v) File PDF Hasil hasil scan lembar setup supplier yang sudah ditandatangani oleh
Pejabat pengadaan untuk Fakultas dan Pimpinan Unit kerja untuk PAU (minimal
setingkat kepala seksi).
vi) Bukti transaksi Pengadaan yang dilakukan (dokumen penawaran, surat pesanan, dsb)
yang memuat nama pengadaan, nama barang dan Nilai pengadaan yang akan
dilakukan.
o) Jika nilai dan jenis pengadaan diwajibkan menggunakan AR/AV maka hanya Data
Perusahaan yang tercantum pada AR/AV yang dapat diajukan Setup Master Suppliernya.

78
p) Jika nilai dan jenis pengadaan tidak diwajibkan menggunakan AR/AV dan penyedia yang
diajukan belum terdaftar sebagai AR/AV maka setup supplier yang diajukan Fakultas/Unit
Kerja akan dibukakan akses/diaktifkan untuk bertransaksi dengan UI selama 3 bulan.
q) Penyedia yang sudah menyelesaikan pendaftaran AR/AV nya dapat dibukakan secara
permanen akses oraclenya untuk bertransaksi.
r) Pengajuan Setup Supplier sampai dengan pukul 10.00 pagi (pada hari kerja) akan diusulkan
(Pengelola Master Supplier) dan diinput (DSTI) pada hari yang sama, sedangkan
pengajuan setelah pukul 10.00 pagi akan diproses paling lama pada hari kerja berikutnya.
s) Pengelola Master Supplier mereviu usulan setup supplier, memberikan otorisasi dan
mengajukan usulan tersebut kepada Tim support-erp DSTI.
t) Tim Support-erp DSTI melakukan Input Master Supplier yang diajukan Pengelola Master
Supplier ke Sistem Oracle.
u) Pengajuan Setup Supplier untuk transaksi non Pengadaan tidak di otorisasi oleh Pengelola
Master Supplierdiproses melalui Direktorat Pengadaan dan Logistik.,
v) Pengajuan Setup Supplier mengikuti ketentuan sebagai berikut:
iii. Lingkungan Fakultas/Sekolah/Program Pendidikan Vokasi
Pengajuan Setup Supplier diajukan oleh Unit Kerja Pengusul/Pejabat Pengadaan pada
kolom pengajuan dan disetujui Manager Umum, pada kolom mengetahui.
iv. Lingkungan Pusat Administrasi
Pengajuan Setup Supplier ditandatangani oleh Unit Kerja Pengusul/Pejabat Pengadaan
pada kolom pengajuan disetujui oleh Kasie Pengelolaan LPSE dan Manajemen
Penyedia dan Kasubdit Bagian Perencanaan, Pengelolaan LPSE dan Manajemen
Penyedia Direktorat Pengadaan dan Logistik (PAU), pada kolom mengetahui.
usulan tersebut ditandatangani oleh Pejabat pengadaan dan diotorisasi Manager Umum
(Fakultas) serta Kasie dan Kasubdit (PAU) pada kolom mengajukan dan kolom mengetahui.

7. Matrix Pengadaan dan Pencatatan PR POPurchase Requisition dalam sistem Oracle


2.
Semua usulan pengadaan yang masuk dalam tabel matriks pencatatan Purchase Requisition dalam
modul I-Procurement Oracle secara otomatis akan dilanjutkan proses autocreate PO oleh Bagian
Logistik PAU/Fakultas/Sekolah/Program Pendidikan Vokasi.

Transaksi pengadaan barang/jasa yang diproses/dicatat melalui Modul Purchasing adalah:


a. Pengadaan Aktiva Tetap dan Inventory dengan nilai di bawah RP25.000.000,00
b. Swakelola, E-Katalog, Pengadaan Langsung, Tender/Seleksi, Penunjukan Langsung,

79
Tabel 1. Matriks Pencatatan Paket Pengadaan dalam Modul Iprocurement OraclePengadaan Konsumsi Kegiatan
Rutin dan Non Rutin UI
Penandatan
BAST dan
ganan
Penetapan Pemilihan Pemberkas
Kontrak/Seta
HPS Penyedia an
ra Kontrak
N Jenis, Nilai dan Inpu Penagihan
(jika ada)
o Mekanisme Paket t PR
Unit Bagi Unit Bagi Unit Bagia Unit Bagi
Kerj an Kerj an Kerja n Kerj an
a Logi a Logi Logis a Logi
stik stik tik stik
Pembelian Langsung
sampai dengan Rp25
1 X X X √ X √ X X
juta, barang non √
asset/inventory
Pembelian Langsung
sampai dengan Rp50
2 juta, pengadaan X X X √ X √ X √ X
jamuan/kudapan
rapat/kegiatan Unit Kerja
Pembelian Langsung
sampai dengan 25 juta,
barang asset/inventory.
3 *khusus PAU, dilakukan X X √ √ X √ X √ X
pemilihan penyedia oleh
Direktorat Operasi dan
Pemeliharaan Fasilitas
E-Katalog LKPP
3 X X √ X √ X √ X √
Rp25juta s.d. Rp200juta
4
>Rp200juta X X √ X √ X √ X √
Pengadaan Langsung
5 X √ √ X √ X √ X √
Rp25juta s.d. Rp300juta
Pengadaan Langsung
Rp50 Juta s.d Rp300
6 Juta, khusus pengadaan X √ √ X √ X √ X √
jamuan/kudapan
rapat/kegiatan Unit Kerja
Pengadaan Langsung
7 Rp25juta s.d Rp100juta, X √ √ X √ X √ X √
khusus Pengadaan Jasa
Konsultansi
7 Penunjukan Langsung X √ √ X √ X √ X √

80
Penandatan
BAST dan
ganan
Penetapan Pemilihan Pemberkas
Kontrak/Seta
HPS Penyedia an
ra Kontrak
N Jenis, Nilai dan Inpu Penagihan
(jika ada)
o Mekanisme Paket t PR
Unit Bagi Unit Bagi Unit Bagia Unit Bagi
Kerj an Kerj an Kerja n Kerj an
a Logi a Logi Logis a Logi
stik stik tik stik
Rp25juta s.d. Rp300juta
8
>Rp300juta X √ √ X √ X √ X √
Tender /Tender Cepat / √ X √ X √ X √
9 X √
Tender Itemized
Seleksi >Rp100juta √ X √ X √ X √
10 X √
khusus Jasa Konsultansi
Pengadaan Barang dan
Jasa yang dilaksanakan
11 berdasarkan tarif yang X X X √ X √ X X

dipublikasikan secara
luas kepada masyarakat
Pengadaan barang/ jasa
pada kondisi darurat
*Proses Pengadaan
12 dilakukan Unit Kerja
X X X √ X √ X X
Pengusul/Tim yang √
dibentuk oleh Wakil
Rektor/Pejabat Setara
Wakil Rektor
Pengadaan Barang/Jasa
melalui UKK Usaha
13 Komersial termasuk X X √ X √ X √ X
X
anak perusahaan
afiliasinya
14 Pengadaan Barang dan X X X √ X √ X X
Jasa yang pelaksanaan √
transaksi dan usahanya
telah berlaku secara
umum dalam persaingan
usaha yang sehat,
terbuka dan/atau telah
ditetapkan standar

81
Penandatan
BAST dan
ganan
Penetapan Pemilihan Pemberkas
Kontrak/Seta
HPS Penyedia an
ra Kontrak
N Jenis, Nilai dan Inpu Penagihan
(jika ada)
o Mekanisme Paket t PR
Unit Bagi Unit Bagi Unit Bagia Unit Bagi
Kerj an Kerj an Kerja n Kerj an
a Logi a Logi Logis a Logi
stik stik tik stik
biayanya oleh Pemilik
Usaha untuk harga
barang/jasa tersebut
Pengadaan Barang dan
Jasa yang jumlah
permintaan lebih besar
dari pada jumlah
penawaran (excess
demand) dan/atau
15 X X X √ X √ X √ X
mekanisme pasar
tersendiri sehingga pihak
pembeli yang
menyampaikan
penawaran kepada pihak
penjual
Jasa profesi tertentu
yang standar
remunerasi/imbalan
jasa/honorarium, layanan
keahlian, praktik
pemasaran, dan/atau
16 kode etik telah
X X √ √ X √ X √ X
ditetapkan oleh
perkumpulan profesinya
termasuk tetapi tidak
terbatas pada:
a. auditor;
b. pengacara; dan/atau
c. aktuaria.
17 Barang/jasa yang X X √ √ X √ X √ X
merupakan industri
kreatif yang meliputi
termasuk tetapi tidak

82
Penandatan
BAST dan
ganan
Penetapan Pemilihan Pemberkas
Kontrak/Seta
HPS Penyedia an
ra Kontrak
N Jenis, Nilai dan Inpu Penagihan
(jika ada)
o Mekanisme Paket t PR
Unit Bagi Unit Bagi Unit Bagia Unit Bagi
Kerj an Kerj an Kerja n Kerj an
a Logi a Logi Logis a Logi
stik stik tik stik
terbatas pada:
d. pembuatan/sewa/
pembelian film, video
dan dokumentasi
digital lainnya;
e. pembuatan/sewa/
pembelian iklan UI;
dan/atau
f. jasa pekerja seni dan
budaya.
Pengadaan Barang/Jasa
terkait pemeringkatan/
18 ranking UI seperti X X √ √ X √ X √ X
konsultan
pemeringkatan/ ranking.
Pengadaan Barang/Jasa
19 kegiatan penelitian dan X X √ √ X √ X √ X
pengabdian kepada
masyarakat.
Pengadaan Konsumsi
pada:
c. Kegiatan Rutin; dan
7) Wisuda;
8) Dies;
9) Career Expo;
20 10) Open Days; X X √ √ X √ X √ X
11) Kegiatan
Kegamaan;
12) Kompetisi Robot
d. Non Rutin UI Skala
Nasional dan
Internasional

83
Melalui
Jenis/Mekanisme Pelaku Pemilihan DitLogDPL/bagian
No PR PO Contoh Transaksi
Pengadaan penyedia Logistik/
Pengadaan Fakultas
Pembelian Langsung Semua jenis
1 oleh Unit Kerja selain Unit KerjaPPL X X X pengadaan selain
Aset dan Persediaan AT dan Inventory
Mengikuti nilai
Pengadaan Aset dan kapitalisasi Aktiva
Unit
2 Persediaan nilai s.d. √ √ √ Tetap di UI dan
KerjaDOPF
Rp25juta klasifikasi Inventory
yang ditetapkan UI
pemeriksaan swab
3 Swakelola Unit Kerja √ √ √ dengan Klinik Satelit

E-Katalog LKPP
PJP √ √ √
Rp25juta s.d. Rp200juta
Direktur
Pengadaan dan
4
Logistik/Dekan
>Rp200juta √ √ √
Pejabat
Pembuat
Komitmen
Pengadaan Langsung
5 PJP √ √ √
Rp25juta s.d. Rp300juta
Penunjukan Langsung
PJP √ √ √
Rp25juta s.d. Rp300juta
6
>Rp300juta Pokja √ √ √
Pemilihan
Tender Umum/Tender
7 Pokja Pemilihan √ √ √
Cepat / Tender Itemized
Seleksi
Rp25juta s.d. PJP √ √ √
8 Rp300jutaRp100juta
>Rp300jutaRp100juta Pokja √ √ √
Pemilihan
9 Pengadaan Barang dan Unit Kerja X X X - Listrik
Jasa yang dilaksanakan - Telepon/
berdasarkan tarif yang Telekomunikasi
dipublikasikan secara

84
Melalui
Jenis/Mekanisme Pelaku Pemilihan DitLogDPL/bagian
No PR PO Contoh Transaksi
Pengadaan penyedia Logistik/
Pengadaan Fakultas
- Air
luas kepada masyarakat - BBG/BBM
- Benda Pos
Pengadaan Barang dan
Jasa yang pelaksanaan
transaksi dan usahanya
telah berlaku secara
- Hotel
umum dalam
- Ekspedisi
persaingan usaha yang - Tiket transportasi
sehat, terbuka dan/atau PJP √ X X - langganan koran
10
telah ditetapkan standar - media cetak digital
biayanya oleh Pemilik
Usaha untuk harga
barang/jasa tersebut
Rp25juta s.d. Rp300juta
>Rp300juta Pokja √ X X
Pemilihan
Pengadaan Barang dan - Sertifikasi/akreditasi
Jasa yang jumlah - registrasi seminar,
permintaan lebih besar pameran,
dari pada jumlah pelatihan,
penawaran (excess pendidikan/
demand) dan/atau kursus;
mekanisme pasar - registrasi/ iuran
tersendiri sehingga PJP √ X X
11 keanggotaan
pihak pembeli yang - proofreading/editing
menyampaikan jurnal/ publikasi
penawaran kepada ilmiah/ penelitian/
pihak penjual laporan riset
Rp25juta s.d. Rp300juta - jasa sewa ruang
Pokja (indoor/outdoor)/
>Rp300juta √ X X
Pemilihan gedung
Pengadaan Barang dan - pembuatan/sewa/
Jasa yang merupakan pembelian film, video
12
karya seni dan budaya PJP √ X X dan dokumentasi
dan/ atau industri digital lainnya

85
Melalui
Jenis/Mekanisme Pelaku Pemilihan DitLogDPL/bagian
No PR PO Contoh Transaksi
Pengadaan penyedia Logistik/
Pengadaan Fakultas
kreatif - pembuatan/sewa/
Rp25juta s.d. Rp300juta pembelian iklan UI
Pokja - jasa pekerja seni
>Rp300juta √ X X
Pemilihan dan budaya
- Pengadaan Genset
karena rusak/mati
- Pengadaan
UPS/data center UI
rusak/mati/down
Unit Kerja/Sesuai
Instruksi - Perbaikan Jalanan
Pengadaan barang/ jasa Rektor/Wakil utama rusak parah
13 X X X
pada kondisi darurat Rektor/Pejabat (jatuh
Setara Wakil korban/perbaikan
Rektor
karena ada tamu
pejabat
negara/negara
lain/tamu penting
Rektor UI)
Pengadaan Konsumsi
pada Kegiatan Rutin - Wisuda
dan Non Rutin UI - Dies
(Wisuda, Dies, Carier - Carier Expo
14 Expo, Unit Kerja/Tim X X X - Open Days
Open
Yang Dibentuk Kegiatan Kegamaan
Days,Kegiatan
Kegamaan, Kompetisi (buka puasa, halal
Robot, MTQ bi halal)
Mahasiswa))
Penjelasan Matriks pada tabel 1:
4.2.
d. Paket pengadaan yang di masukkan dalam tabel 1. Matriks Pencatatan Paket Pengadaan dalam
Modul I-Procurement Oracle, diperlukan penyusunan oleh Unit Kerja Pengusul.
e. Proses pengadaan dari perencanaan sampai dengan tahap pemberkasan administrasi penagihan
dilakukan oleh Unit Kerja Pengusul, namun diperlukan input Purchase Requisition, sebagai
berikut:
3) Kategori Pengadaan Umum:
Pembelian Langsung sampai dengan 25 juta, barang asset/inventory;

86
Pembelian Langsung sampai dengan Rp50 juta, pengadaan jamuan/kudapan
rapat/kegiatan Unit Kerja
4) Kategori Pengadaan Khusus:
(g) Pengadaan Barang/Jasa melalui UKKUK termasuk anak perusahaan afiliasinya;
(h) Jasa profesi tertentu yang standar remunerasi/imbalan jasa/honorarium, layanan keahlian,
praktik pemasaran, dan/atau kode etik telah ditetapkan oleh perkumpulan profesinya
termasuk tetapi tidak terbatas pada:
iv. auditor;
v. pengacara; dan/atau
vi. aktuaria.
(i) Barang/jasa yang merupakan industri kreatif yang meliputi termasuk tetapi tidak terbatas
pada:
iv. pembuatan/sewa/pembelian film, video dan dokumentasi digital lainnya;
v. pembuatan/sewa/pembelian iklan UI; dan/atau
vi. jasa pekerja seni dan budaya.
(j) Pengadaan Barang/Jasa terkait pemeringkatan/ ranking UI seperti konsultan
pemeringkatan/ ranking.
(k) Pengadaan Barang/Jasa kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
(l) Pengadaan Konsumsi pada:
iii. Kegiatan Rutin; dan
vii) Wisuda;
viii) Dies;
ix) Career Expo;
x) Open Days;
xi) Kegiatan Kegamaan;
xii) Kompetisi Robot;
iv. Non Rutin UI Skala Nasional dan Internasional

f. Paket pengadaan cukup menggunakan dokumen perencanaan RAB Unit Kerja dan tidak
diperlukan penyusunan dan penetapan HPS, sebagai berikut:
13) Pembelian Langsung sampai dengan 25 juta, barang non asset/inventory;
14) Pembelian Langsung sampai dengan Rp50 juta, pengadaan jamuan/kudapan rapat/kegiatan
Unit Kerja;
15) Paket Pengadaan yang dilakukan melalui e-katalog LKPP;
16) Pengadaan barang/ jasa pada kondisi darurat;
17) Pengadaan Barang/Jasa melalui UKKUK termasuk anak perusahaan afiliasinya;
18) Pengadaan Barang/Jasa yang dilaksanakan berdasarkan tarif yang dipublikasikan secara luas
kepada masyarakat;
19) Barang/jasa yang jumlah permintaan lebih besar daripada jumlah penawaran (excess
demand) dan/atau mekanisme pasar tersendiri sehingga pihak pembeli yang menyampaikan
penawaran kepada pihak penjual;
20) jasa profesi tertentu yang standar remunerasi/imbalan jasa/honorarium, layanan keahlian,
praktik pemasaran, dan/atau kode etik telah ditetapkan oleh perkumpulan profesinya;
21) Barang/jasa yang merupakan industri kreatif;
22) Pengadaan Barang/Jasa terkait pemeringkatan/ranking UI seperti konsultan pemeringkatan/
ranking;

87
23) Pengadaan Barang/Jasa kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat;
24) Pengadaan jamuan/kudapan rapat/seminar/lokakarya/workshop/kegiatan UI rutin dan non
rutin:
a. kegiatan rutin UI, meliputi:
vi. wisuda;dies natalis;
vii. career expo;
viii. open days;
ix. halalbihalal; dan/atau
x. pengadaan hewan kurban Idul Adha.
kegiatan non rutin UI tingkat nasional atau internasional, meliputi kompetisi yang diikuti oleh
Dosen/Mahasiswa/Pegawai UI.

BAB III
PENGELOLAAN PENYEDIA
PENGELOLAAN PENYEDIA

Pendaftaran Penyedia
Tata cara pendaftaran:
Penyedia membuat akun pada Vendor Management System Direktorat LogistikDirektorat
Pengadaan dan Logistik UI www.vms.ui.ac.id
Penyedia melengkapi/memenuhi persyaratan dan ketentuan yang diminta pada vendor
management sistem UI
Penyedia dengan status kelengkapan dokumen pada sistem dinyatakan "telah lengkap" akan
direviu kesesuaian datanya oleh Verifikator Direktorat LogistikDirektorat Pengadaan dan
Logistik.
Verifikator akan memberikan informasi kepada Penyedia terkait hasil reviu online kesesuaian
data dan dokumen melalui email yang terdaftar pada sistem.
Verifikator mengirimkan undangan Verifikasi keaslian dokumen kepada Penyedia dengan hasil
reviu dokumen telah lengkap dan sesuai.

88
Penyedia membawa dan menunjukkan seluruh dokumen asli yang disyaratkan kepada
verifikator pada saat verifikasi keaslian dokumen sesuai jadwal yang disepakati.
Proses Verifikasi keaslian dokumen dilakukan di ruang Pelayanan Penyedia Direktorat
LogistikDirektorat Pengadaan dan Logistik.
Penyedia yang telah dinyatakan Lulus verifikasi keaslian dokumen oleh verifikator akan
diusulkan menjadi Authorized Vendor pada SK Rektor.
Direktorat LogistikDirektorat Pengadaan dan Logistik Memberikan sertifikat kepada Penyedia
yang telah disahkan menjadi Authorized Vendor.

Pendaftaran untuk menjadi Penyedia di UI dapat dilakukan melalui beberapa cara, sesuai
pengelompokannnya, yaitu sebagai berikut:
AR
Pendaftaran Penyedia pada Authorized Retailer UI dilakukan dengan 2 cara yaitu:
Melalui Analisa kebutuhan Universitas oleh Direktorat LogistikDirektorat Pengadaan dan
Logistik
Melalui Usulan kebutuhan dari Unit Kerja/ Fakultas/ Sekolah/ Program Vokasi
Pada kedua cara tersebut proses seleksi dan dan survey lokasi akan dilakukan oleh Direktorat
LogistikDirektorat Pengadaan dan Logistik dengan syarat calon Peyedia AR telah memenuhi
kriteria sebagai berikut :
Penyedia ritel yang berlokasi di sekitar Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi;
Berbentuk Badan badan usaha yang berbadan hukum dan badan usaha yang berbentuk CV
(persekutuan komanditer).;
Memiliki alamat tetap;
Transaksi keuangan transparan dan akuntabelyang dapat dipertanggungjawabkan.
Mampu menyediakan kebutuhan Unit Kerja dalam jumlah kecil (eceran/ritel), dalam waktu yang singkat
dan kualitas yang baik.
Memiliki brand merek usaha yang cukup dikenal masyarakat umumtelah dipublikasikan, ; dan
Menawarkan barang/jasa dengan harga bersaing.
Telah memiliku sekurang-kurangnya 6 Cabang/Outlet
AV

89
Pendaftaran Penyedia Authorized Vendor UI dilakukan dengan cara memenuhi kualifikasi
persyaratan sebagai Penyedia Universitas Indonesia melalui Vendor Management System UI.
Penyedia melakukan pendaftaran dengan cara :

Penyedia membuat akun pada Vendor Management System Direktorat LogistikDirektorat


Pengadaan dan Logistik UI www.vms.ui.ac.id
Penyedia melengkapi/memenuhi persyaratan dan ketentuan yang diminta pada vendor
management sistem UI
Penyedia dengan status kelengkapan dokumen pada sistem dinyatakan "telah lengkap" akan
direviu kesesuaian datanya oleh Verifikator Direktorat LogistikDirektorat Pengadaan dan
Logistik.
Verifikator akan memberikan informasi kepada Penyedia terkait hasil reviu online kesesuaian
data & dan dokumen melalui email yang terdaftar pada sistem.
Verifikator mengirimkan undangan Verifikasi keaslian dokumen kepada Penyedia dengan hasil
reviu dokumen telah lengkap dan sesuai.
Penyedia membawa & dan menunjukkan memperlihatkan seluruh dokumen asli yang
disyaratkan kepada verifikator pada saat verifikasi keaslian dokumen sesuai jadwal yang
disepakati.
Proses Verifikasi keaslian dokumen dilakukan di ruang Pelayanan Penyedia Direktorat
LogistikDirektorat Pengadaan dan Logistik.
Penyedia yang telah dinyatakan “Lulus” verifikasi keaslian dokumen oleh verifikator akan
diusulkan menjadi Authorized Vendor pada SK Rektoryang akan ditetapkan oleh Wakil Rektor
yang menyelenggarakan urusan di bidang pengadaan barang/jasa.
Direktorat LogistikDirektorat Pengadaan dan Logistik Memberikan memberikan sertifikat
kepada Penyedia yang telah disahkan menjadi Authorized Vendor.

Pengkinian data kualifikasi Penyedia.


Pengkinian data kualifikasi penyedia wajib dilakukan agar data tersebut tetap up to date/terkini
dan relevan dengan peraturan dan kebijakan pengadaan barang dan jasa yang berlaku di
lingkungan Pemerintah dan Universitas Indonesia.

90
Pengkinian data Penyedia meliputi:
Perubahan Akta Perusahaan
Perubahan Narahubung
Perubahan Pengurus
Perubahan Rekening Bank
Perubahan komposisi Pemodal
Perubahan/Penambahan Bidang Usaha
Pengkinian Izin Usaha Umum
Pengkinian Izin Usaha Khusus/Sertifikat
Pengkinian Laporan Keuangan
Pengkinian Laporan Pajak
Pengkinian Tenaga Ahli
Pengkinian Pengalaman

Pengkinian data kualifikasi penyedia dilakukan melalui 2 (dua) cara yaitu :


Pengkinian Mandiri
Penyedia secara aktif melakukan pengkinian data kualifikasi yang terdapat pada VMS UI.
Pengkinian melalui proses Evaluasi
Justifikasi kepada Penyedia yang wajib melakukan pengkinian data dilakukan oleh Direktorat
LogistikDirektorat Pengadaan dan Logistik melalui proses evaluasi terhadap data kualifikasi
penyedia yang tersimpan dalam VMS UI

3. Evaluasi data kualifikasi Penyedia.


Direktorat LogistikDirektorat Pengadaan dan Logistik UI melakukan evaluasi data kualifikasi
Penyedia yang terdapat pada VMS UI.
Evaluasi data tersebut dilaksanakan satu tahun duasekali untuk penyedia yang sudah menjadi
AV UI.
Penyedia yang mendapatkan status tidak update data kualifikasinya setelah melalui proses
evaluasi, akan diberikan peringatan melalui email terdaftar untuk segera melakukan pengkinian
data.

91
Penyedia yang tidak melakukan pengkinian data kualifikasi izin usaha umum dan atau izin usaha
khusus terhitung 1 bulan semenjak surat peringatan pengkinan dikirimkan melalui email, maka
akan dibekukan/dinonaktifkan akun oraclenya agar tidak dapat bertransaksi dengan UI.
Direktorat LogistikDirektorat Pengadaan dan Logistik mengirimkan Daftar nama Penyedia
berikut kode Supplier IDnya kepada tim Support-ERP DSTI untuk dilakukan penonaktifan akun
oraclenya.
Penonaktifan akun dilakukan agar UI tidak bertransaksi dengan penyedia yang secara
hukum/peraturan tidak diperkenankan menjalankan bisnisnya dikarenakan dokumen
kualifikasinya sudah tidak berlaku.
Penyedia AV UI yang sudah melakukan pengkinian data akan dibukakan Kembali akun
oraclenya (diaktifkan) untuk bertransaksi dengan UI.

Status Penyedia dalam VMS;


Status Keaktifan
Aktif
Penyedia memiliki dokumen kualifikasi yang masih aktif/tidak expired untuk menjalankan
bisnisnya dan tidak terkena sanksi daftar hitam/black list dari UI.
Tidak Aktif
Penyedia memiliki dokumen kualifikasi yang sudah tidak aktif/expired untuk menjalankan
bisnisnya dan atau terkena sanksi daftar hitam/black list dari UI

Status Bergabung
Pendaftaran VMS
Penyedia yang mendaftarkan diri melalui VMS UI
Penyedia Katalog
Penyedia yang sudah terdapat dalam e-katalog LKPP dan tidak diperlukan menjadi AR/AV UI
Pemenang LelangTender
Penyedia yang sudah dinyatakan sebagai pemenang tender pada LPSE SPSE UI
Penyedia PL
Penyedia yang ditunjuk oleh Pejabat Pengadaan/User setelah melalui proses pemilihan

92
Kinerja Penyedia
Proses evaluasi kinerja dan monitoring Penyedia Barang/Jasa dilakukan secara periodik minimal setiap
6 (enam) bulan sekali, dan juga dapat dilakukan apabila ada kebutuhan khusus untuk dilakukannya
proses tersebut pada periode di luar yang sudah dijadwalkan.
Proses evaluasi kinerja dilakukan oleh Seksi Pengelola Penyedia Direktorat logistikDirektorat
Pengadaan dan Logistik UI Bersama dengan Pengawas pekerjaan tingkat PAU dan
Fakultas/Sekolah/Program Vokasi.
Setelah melakukan evaluasi/monitoring kinerja Penyedia Barang/Jasa, Tim Pengawas membuat Laporan
Rekap Kinerja Penyedia Barang/Jasa.
Pengisian formulir penilaian kinerja penyedia dilakukan oleh pengawas pekerjaan tingkat PAU dan
Fakultas/Sekolah/Program
Vokasi.
Laporan Rekap Kinerja Penyedia Barang/Jasa diserahkan ke PAU-Direktorat Pengadaan dan Logistik
untuk digunakan sebagai dasar pemilihan Penyedia Barang/Jasa ke depannya.
Seksi pengelola penyedia mengumpulkan, merekapitulasi, memperhitungkan dan melaporkan kinerja
penyedia.
Penyedia Barang/Jasa yang akan dievaluasi kinerjanya memenuhi kriteria sebagai berikut:
Penyedia Barang/Jasa berstatus aktif atau dalam hal ini tidak termasuk dalam daftar hitam Penyedia
Barang/Jasa
Penyedia Barang/Jasa yang sedang mengikuti kegiatan pengadaan barang/jasa di lingkungan Universitas
Indonesia pada periode evaluasi.
Penyedia Barang/Jasa yang sedang terikat kontrak kerja sama dengan Universitas Indonesia pada
periode evaluasi.
Penyedia Barang/Jasa yang telah menyelesaikan pekerjaannya pada periode evaluasi.
Kriteria Penilaian Kinerja Penyedia Barang/Jasa
NO. ASPEK PENILAIAN NILAI BOBOT
A TEKNIS PEKERJAAN
1 KESESUAIAN (Barang/jasa sesuai dengan yang diminta) Skala 8%
1-5
2 MUTU (Memberikan barang/jasa dengan kualitas baik) Skala 10%
1-5

93
NO. ASPEK PENILAIAN NILAI BOBOT
3 KETEPATAN WAKTU (Menyediakan permintaan tepat Skala 10%
waktu) 1-5
4 SOLUSIONAL (Mampu membantu jika mengalami kesulitan) Skala 8%
1-5
5 KECEPATAN RESPON (Memberikan respon yang cepat Skala 8%
terkait keluhan) 1-5
B HARGA
1 PENAWARAN HARGA (Memberikan harga terbaik di bawah Skala 8%
harga pasaran) 1-5
2 NEGOSIASI (Kemudahan Proses Negosiasi) Skala 8%
1-5
C ADMINISTRASI DAN KOMUNIKASI
1 KEPATUHAN ADMINISTRASI (Melengkapi dokumen Skala 8%
dengan baik) 1-5
2 KOMUNIKASI (Dapat berkomunikasi dengan baik) Skala 8%
1-5
3 RESPON PENAWARAN (Respon atas surat penawaran) Skala 8%
1-5
D K3L
1 PENERAPAN DI LAPANGAN (Mematuhi Keselamatan, Skala 8%
Kesehatan Kerja) 1-5
E KEPUASAN KESELURUHAN
1 LAYANAN (Memberikan layanan yang memuaskan secara Skala 8%
keseluruhan) 1-5

Penilaian hasil evaluasi/monitoring kinerja Penyedia Barang/Jasa dengan skala penilaian berikut:
1 : Sangat Tidak Setuju
2 : Kurang Setuju
3 : Netral
4 : Setuju

94
5 : Sangat Setuju

Penggunaan Data Penyedia


1 .PJP dan PIC Pengadaan di lingkungan UI wajib menggunakan referensi Penyedia yang
terdapat dalam SK Rektor AR/AV UI dan VMS UI.

95

Anda mungkin juga menyukai