Resume kelompok 2
Nama :Sudarman
Nurhayati
Restu kinarsih
Kelas:2 C
Islam yang di wahyukan kepada Nabi Muhammad Saw telah membawak bangsa arab
yang semula terbelakang, bodoh, tidak beradap dan tidak terkenal,dan di abaikan oleh bangsa
lain, menjadi bangsa yang maju, ia dengan cepat bergerak mengembangkan
dunia,membina suatu ke budayaan dan peradaban yang sangat penting artinya dalam sejarah
manusia hingga sekarang.
Peristiwa penting yang memperlihatkan kebijaksanaan Muhammad terjadi pada
usia 35 tahun, Waktu itu bangunan Ka’bah rusak berat.Perbaikan ka’bah di lakukan
secara gotong royong, para penduduk Mekkah membantu perkerjaan itu dengan
sukarela. Tetapi pada saat terahir.ketika perkerjaan tinggal mengangkat dan meletakkan
hajarul aswad di tembat semula, timbul perselisihan karena setiap suku merasa berhak
melakukan tugas terahir dan terhormat.perselisihan semangkin memuncak maka
pemimpin qurais sepakat bahwa orang yang pertama masuk ke ka’bah melalui pintu
shafa, akan di jadikan hakim untuk memutuskan perkara. Ternya orang pertama masuk itu
adalh nabi Muhammad Saw.Ia pun di percaya menjadi hakim, Ia lantas membentangkan
kain dan meletakkan hajar aswad di tengah-tengah, lalu meminta seluruh
pemimpin suku memengang tepi kain dan mengangkatnya secara bersama-
sama.setelah sampai pada ketinggian tertentu, Muhammad meletakkan batu itu pada
tempatnya semula. Dengan demikian, perselisihan dapat di selesaikan dengan bijaksana,
dan semua kepala suku merasa puas dengan cara penyelesaian seperti itu
. Nabi Muhammad segera kembali ke Madina. Beliau mengatur organisasi
masyarakat kabila yang telah memeluk agama islam. Petugas keagamaan dan para dai
dikirim ke berbagai daerah dan kabila mengajarkan ajaran-ajaran islam, mengatur
peradilan, dan memungut zakat. Dua bulan setelah itu, Nabi menderita sakt demam.
Tenaganya dengan cepat berkurang. Pada hari senin 12 Rabi’ul Awal 11 H/8 Juni 632 M.,
Nabi Muhammad Saw wafat di rumah isterinya aisyah.
Dari perjalan sejarah Nabi ini, dapat di simpulkan bahwa Nabi Muhammad
Saw, di samping sebagai pemimpin agama, juga seorang negarawan, pemimpin
politik dan administrasi yang cakap. Hanya dalam waktu sebelas tahun menjadi pemimpin
politik, beliau berhasil menundukkan jazirah Arab ke dalam kekuasaannya. Kata Kunci :
Peradaban, Islam, Masa nabi muhammad saw.
Hijrahnya Rasulullah Beserta Para Sahabat ke Madinah
Pada tahun ke-11 setelah kenabian, Rasulullah saw. bertemu dengan enam orang Yatsrib
di Mina. Mereka bermaksud untuk melakukan ibadah Haji. Kemudian Rasul mengajak
mereka untuk beriman kepada risalah yang dibawa Nabi. Akhirnya, mereka pun menyatakan
beriman kepada Rasul dan menceritakan kehidupan di Yatsrib yang selalu dicekam oleh
permusuhan antar golongan terutama Aus dan Khazraj. Kemudian Rasul memerintahkan
mereka untuk berdakwah dan mengajak kaum Yatsrib untuk memeluk ajaran Islam.
Pada tahun berikutnya, datang 12 orang laki-laki dan seorang wanita bernama ‘Arfa bin
Abid ibnu Tsa’labah yang berasal dari kota Madinah. Mereka pun melakukan perjanjian yang
terkenal dengan Bai’at Aqabah I. Kemudian mereka pun kembali ke Madinah disertai dengan
Mushab bin Umair, salah satu sahabat Rasul yang ditugaskan untuk mengajari mereka
tentang Islam dan mengajarkan pemahaman-pemahaman terhadap Islam. Akhirnya, Islam
pun berkembang di Madinah.
Tahun beriutnya, 73 orang laki-laki beserta dua orang perempuan Madinah mendatangi
Rasul untuk melakukan Bai’at dan dikenal sebagai Bai’at Aqabah II. Selain itu, mereka
mengajak Rasul untuk melakukan hijrah ke Madinah karena mereka melihat kondisi Madinah
lebih kondusif dibanding dengan kondisi Mekkah. Beliau pun menyetujui hal tersebut karena
merasa bahwa tidak mungkin lagi terus melakukan dakwah di Mekkah yang penuh dengan
ancaman dan penyiksaan terhadap para sahabat.
Akhirnya, pada tahun tersebut Rasul memerintahkan para sahabat untuk melakukan hijrah
ke Madinah. Para Sahabat pun melakukan hijrah pada malam hari untuk menghindari
pencegahan kaum Quraisy. Mereka pergi meninggalkan Mekkah, meninggalkan harta mereka
demi kemajuan Islam. Rasa cinta mereka terhadap Islam telah mengalahkan rasa cinta
terhadap harta kekayaan, kampung halaman, hingga keluarga dan kenangan-kenangan selama
hidup di Mekkah.
3. Periode Madinah
Proses pengangkatan Nabi Muhammad saw sebagai kepala negara, diawali dari
permintaan kesediaan oleh para wakil suku-suku Aus dan Khazraj yang berjumlah 73 orang
dalam Baiat Aqabah II yang pada akhirnya diaklamasi kepada semua warga Madinah bahwa
Nabi adalah hakam (kepala negara) mereka. Pada masyarakat sederhana, nilai-nilai
kekuasaan negara yang terdiri dari legislatif, yudikatif dan eksekutif dipegang oleh satu
orang.
Langkah-langkah yang dilakukan Nabi Muhammad saw dalam membangun masyarakat
Islam di Yasrib adalah:
1. Mengubah nama Yasrib menjadi Madinah (Madinat al-Rasul, Madinat al-Nabi atau Madinat
al-Munawwarat) yang menggambarkan cita-cita Nabi membentuk sebuah masyarakat yang
tertib, maju dan berperadban.
2. Mendirikan Masjid, sebagai tempat ibadah juga sebagai tempat musyawwarah dan kegiatan
pemerintahan.
3. Membentuk kegiatan persaudaraan (mu’akhat), yaitu mempersaudarakan kaum Muhajirin
dan kaum Anshar yang diharapkan agar terbentuk persaudaraan sesama Muslimin.
4. Membentuk persahabatan dengan pihak-pihak lain yang tidak beragama Islam.
5. Membentuk pasukan tentara untuk mengantisipasi gangguan-gangguan yang dilakukan oleh
musuh.
Negara Madinah yang dibangun oleh Nabi Muhammad saw mempunyai tujuan
seperti yang tertera dalam Al-Qur’an yaitu membentuk negara yang baik dan memperoleh
ridha Allah SWT serta ampunan-Nya. Negara Madinah sudah bisa dikatakan negara yang
berdaulat karena memiliki beberapa sifat negara yang berdaulat, yaitu:
1. Bersifat memaksa, agar negara tertib dan aman, negara berkuasa untuk menggunakan
kekerasan secara fisik, sekaligus agar peraturan dapat ditaati sehingga tidak menimbulkan
anarki.
2. Bersifat Monopoli, artinya dalam menetapkan rencana-rencana untuk mencapai tujuan
bersama dari masyarakat, negara mempunyai hak monopoli.
3. Bersikap mencakup semua, semua aturan diberlakukan kepada semua rakyat tanpa kecuali.
kesimpulannya:
Secara Umum, kondisi politik, sosial, dan ekonomi pada masa Rasulullah diatur oleh Al-
Qur’an. Sehingga segala sesuatu dapat terelesaikan dengan adanya bimbingan dari Allah swt .