Bank Konvensional adalah bank yang melaksanakan kegiatan secara
konvensional dan menerapkan sistem bunga. Hubungan dengan nasabah dalam bentuk hubungan kreditor dan debitor. Dalam Bank Konvensional tidak terdapat dewan pengawas seperti halnya Bank Syariah. Pokok-pokok sistem Bank Konvensional ada empat, yaitu: 1. Falsafah: Pada Bank Konvensional berdasarkan atas bunga, spekulasi, dan ketidakjelasan. 2. Operasional: Dana masyarakat berupa simpanan yang harus dibayar bunganya pada saat jatuh tempo. Pada sisi penyalurannya, aspek halal tidak menjadi pertimbangan utama. 3. Sosial: Visi dan misi perusahaan tidak tertuang secara tegas. 4. Organisasi: Bank Konvensional tidak memiliki Dewan Pengawas Syariah.1
Dari pokok-pokok sistem bank konvensional yang disebutkan diatas,
menjelaskan bahwa sistem bunga yang diterapkan oleh Bank Konvensional yaitu dimana penentuan bunga dibuat sewaktu perjanjian diawal tanpa melihat untung dan ruginya debitor. Dalam operasionalnya, Bank Konvensional yang telah membuat perjanjian diawal tadi ketika waktu pengembalian debitor sudah jatuh tempo maka debitor harus mengembalikan atau membayar kembali kepada kreditor dengan jumlah yang telah disepakati sebelumnya. Dan apabila debitor mempunyai keuntungan ini tidak berpengaruh pada jumlah bunga yang dibayarkan. Jumlah bunga tetap sesuai dengan kesepakatan diawal. Akan tetapi, menurut perspektif Islam hal yang diterapkan Bank Konvensional berupa bunga itu hukumnya haram atau tidak boleh untuk dilakukan.
1 Amir Machmud, Bank Syariah Teori, Kebijakan, dan Studi Empiris di Indonesia, Jakarta: Penerbit Erlangga, 2010, hal.11.
Pendekatan sederhana untuk investasi ekuitas: Panduan pengantar investasi ekuitas untuk memahami apa itu investasi ekuitas, bagaimana cara kerjanya, dan apa strategi utamanya