Anda di halaman 1dari 3

Kularakat sebagai Media Digital Pendataan Usulan, Laporan dan

Aduan Bidang Perumahan Rakyat dan Kawasan permukiman

Paringin - Kondisi pembangunan rumah layak huni bagi masyarakat berpenghasilan


rendah baik dikawasan kumuh maupun di luar Kawasan kumuh, pada tahun 2020
terdata 2.462 unit rumah tidak layak huni atau 6 % dari 39.969 total unit rumah dan
untuk luasan lingkungan perumahan dan permukiman kumuh berjumlah 12,354 Ha
yang ada di Kabupaten Balangan, hal ini merupakan tantangan yang cukup berat
karena selain membutuhkan alokasi pendanaan yang cukup besar juga perlu
Keterpaduan perencanaan pembangunan infrastruktur permukiman melalui
penguatan database/ Perkuatan pandataan.(Renstra DISPUPRPERKIM Tahun 2021-
2026)
Rudi Haryadie, M.T. Kepala Bidang Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
DISPUPRPERKIM Balangan, mengatakan bahwa Perkuatan pandataan tersebut
diwujudkan dengan melakukan beberapa tahap koordinasi lintas sektor dan membuat
prototipe inovasi untuk melakukan percepatan penanganan pelayanan publik bidang
perumahan salah satu diantaranya yaitu Inovasi KULA RAKAT yaitu akronim dari
“Kolaborasi, Usulan, Laporan dan Aduan Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman Terpadu”

“Sesuai dengan Visi Bupati dan Wakil Bupati Balangan yaitu “Membangun Desa,
Menata Kota Menuju Balangan Yang Lebih Maju dan Sejahtera” maka pembangunan
infrastruktur bukan hanya harus benar-benar dirancang dan diimplementasikan secara
sistematis, tetapi juga harus berkualitas supaya mampu menciptakan dan membuka
peluang untuk mendapatkan keuntungan ekonomi, menghadirkan keuntungan sosial,
meningkatkan layanan publik, serta meningkatan partisipasi politik di segenap lapisan
masyarakat. Pembangunan infrastruktur PUPRPERKIM juga harus selaras dan
bersinergi dengan sektor-sektor lainnya sehingga mampu mendukung pengembangan
wilayah dalam rangka perwujudan dan pemantapan Kabupaten Balangan yang mandiri
dan sejahtera,” katanya kepada awak media, Kamis (30/3/2023).

Rudi menjelaskan, Dinas PUPRPERKIM berkomitmen hadir untuk Penanganan


Kemiskinan Ekstrem dan Stunting dengan Menyediakan sistem regulasi yang harmonis,
memanfaatkan teknologi, dan meningkatkan koordinasi untuk mendukung kolaborasi
antar stakeholder dalam rangka memperkuat program sejuta rumah. Selanjutnya dalam
Pengembangan instrumen perencanaan kawasan permukiman diharapkan terlaksana
secara terpadu, komprehensif, inklusif, dan berkelanjutan sehingga memberikan
jaminan perolehan lingkungan tempat tinggal yang layak huni kepada seluruh
masyarakat.

“jadi inovasi kularakat diharapkan dapat mengurangi penggunaan media cetak dan
digitalisasi data Laporan, Usulan dan Aduan Masyarakat sehingga permasalahan
seperti kesulitan mencari lokasi, penamaan arsip file lampiran dokumen dan verifikasi
data dapat dilakukan dengan satu platform dan dapat diakses oleh instansi terkait yang
membutuhkan sehingga arah kebijakan dan perencanaan diharapkan menjadi tepat
sasaran, tepat penggunaan, dan tepat waktu,” Lanjut Rudi.

Anda mungkin juga menyukai