Pelapor
Tanda Bukti Kirim merupakan tanda bukti yang sah dalam proses pengiriman laporan. Pastikan bahwa angka yang tertera pada Jumlah
Form Laporan Diterima OJK telah lengkap dan sesuai dengan ketentuan pelaporan terkait.
Rutin
Rutin
Rutin
Rutin
Rutin
1. Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko yang keduanya berada di bawah Dewan Komisaris sudah terbentuk namun masih memiliki anggota independen yang merangkap pada komite
lainnya. 2. Kedepannya dengan terpenuhi jumlah anggota komite independen tersebut diharapkan pelaksanaan Tata Kelola perusahaan yang baik dan penerapan pengendalian risiko akan
menjadi lebih baik serta fungsi pengendalian intern Bank dapat berjalan secara optimal.
Rutin
Rutin
Rutin
Rutin
Rutin
1) Saat ini komite dibawah Dewan Komisaris telah terbentuk yaitu Komite Audit (KA) dan Komite Pemantau Risiko (KPR). Namun Dewan Komisaris meminta agar Direksi menambahkan
kembali masing-masing 1 (satu) orang anggota independen sebagai personel pada komite pemantau risiko maupun komite audit. \n 2) Selain itu Dewan Komisaris mengarahkan agar
Direksi secara terus menerus meningkatkan perhatian dan pemahaman agar dalam penerapan satuan pengendalian intern dapat terlaksana dengan baik di semua lini SDM serta seluruh
aktivitas operasional Bank. \n 3) Menerapkan prinsip kehati-hatian disetiap aktivitas bisnis Bank. \n 4) Menerapkan tata kelola yang baik pada perusahaan secara optimal memenuhi azas
TARIF (Transparency, Accountability, Responsibility, Independency, dan Fairness)
Rutin
Rutin
tidak ada
Rutin
Budi Tahmbunanto Sudah menjadi komisaris di PT. BPR Supra Artapersada sejak Anggota Anggota Anggota Tidak
1
tahun 1998 sampai dengan sekarang
Hasan Basrie S Lago a.Bank Indonesia, Pemeriksa Intern Muda, Urusan Pengawasan Ketua Ketua Ketua Ya
Intern b. Bank Indonesia, Kepala Seksi c. Bank Indonesia,
Pemeriksa Intern Muda Senior, Urusan Pengawasan Intern d. Bank
Indonesia, Investigator Senior, Unit Khusus Investigasi Perbankan
e.Bank Indonesia, Kabid. Ekonomi Moneter dan Perbankan f.Bank
Indonesia, Kabid. Sistem Pembayaran dan Manajemen Intern g.
Bank Indonesia, Pengawas Senior Dir. Pengawasan Bank 1 h.Bank
2
Indonesia, Pengawas Bank Madya sebagai Direktur Pengawasan
Bank 3 i.Bank Indonesia, Berhasil menyelesaikan kerjasama Bank
Indonesia dan KPK dan ditunjuk sebagai Leader dalam
pemeriksaan khusus bersama antara Bank Indonesia dan KPK
dalam rangka meneliti gratifikasi atau korupsi kepada
penyelenggara Negara pada Bank Jabar-Banten. J.Bank Indonesia,
Kepala Divisi.
Salohot Lubis a.Bank Indonesia, Jakarta dengan jabatan Biro Pemeriksaan Bank Anggota Anggota Anggota Ya
Pemerintah, Bank Indonesia, Jakarta dengan jabatan Pengawas
Bank Madya (PBMA), b. Bank Indonesia, Bandung dengan jabatan
3 Pengawas Bank Madya, c.Bank Indonesia, Jakarta ( Masa
Persiapan Pensiun), d.PT Bank DKI dengan jabatan Anggota
Komite Pemantau Risiko e. PT Hotel Bumikarsa Bidakara, Jakarta
Selatan dengan jabatan General Affair Manager
Ady Yasint Sinaga a.Bekerja dipusat koperasi Unit Desa (PUSKUD) b.Departemen Anggota Anggota Anggota Ya
pengawasan Bank 1 di OJK c.Departemen pengawasan Bank 1 & 3
di Bank Indonesia d.Direktorat Pemeriksaan Bank 2 di Bank
4 Indonesia e.Bidang pengawasan Bank (Bank Umum dan BPR) di
Bank Indonesia f.Urusan pengawasan Bank di Bank Indonesia
g.Pendidikan Kedinasan PPAB Angkatan IV (1991-1992) di Bank
Indonesia h.Perwakilan Bank Indonesia di Sibolga Sumatera Utara.
Jimmie Tanadi a.Sebagai marketing, kredit appraisal, bagian international dan Anggota Anggota Anggota Tidak
kepala cabang Bank Prima Express b.Sebagai kepala cabang
5
Tunas Finance c. Sebagai Branch Manager, RSSH Kanwil Jabar
dan RBM Jabar di Bank Danamon
Rutin
tidak ada
Rutin
tidak ada
Rutin
tidak ada
Rutin
tidak ada
Rutin
tidak ada
Rutin
Hubungan Keluarga
No Nama Anggota Direksi Anggota Direksi Lain Anggota Dewan Komisaris Pemegang Saham
Jeffry Thambunanto tidak ada Budi Thambunanto - orang tua kandung, yusuf Budi Thambunanto - orang tua kandung, yusuf
4
hamdani - saudara dari orang tua kandung hamdani - saudara dari orang tua kandung
tidak ada
Rutin
Footer 1
Rutin
No Nama Anggota Dewan Komisaris Nama Perusahaan Lain Persentase Kepemilikan (%)
PT Supra Sentral Investama (Bidang usaha property, Emas, Restoran, Food Industry, IT, Telekomunikasi dan Engineering),PT Supra Sekuritas
Indonesia (Bidang usaha stock Exchange),Toko Meubeul Kemenangan Ciwangi (Bidang Usaha Furniture) \n Toko Meubeul Kemenangan Cisaat
(Bidang Usaha Furniture)
Rutin
tidak ada
Rutin
Hubungan Keluarga
No Nama Anggota Dewan Komisaris Anggota Dewan Komisaris Lain Anggota Direksi Pemegang Saham
1 Yusuf Hamdani Budi Thambunanto - saudara kandung Jeffry Thambunanto - anak dari saudara kandung Budi Thambunanto - saudara kandung
2 Budi Thambunanto Yusuf Hamdani - saudara kandung Jeffry Thambunanto - anak kandung Yusuf Hamdani - saudara kandung
Footer 1
Rutin
Jenis Remunerasi
No Direksi Dewan Komisaris
(Dalam 1 Tahun)
Jumlah Orang Jumlah Keseluruhan (Rp) Jumlah Orang Jumlah Keseluruhan (Rp)
3 Tantiem 0 0 0 0
5 Remunerasi lainnya 0 0 0 0
tidak ada
Rutin
No Jenis Fasilitas Lain (Dalam 1 Tahun) Uraian Fasilitas Disertai dengan Jumlah Fasilitas (Unit)
tidak ada
Rutin
Perbandingan
No Keterangan (a/b) 1
1 Rasio gaji pegawai yang tertinggi (a) dan gaji pegawai yang terendah (b) 12,70 1
2 Rasio gaji anggota Direksi yang tertinggi (a) dan gaji anggota Direksi yang terendah (b) 1,71 1
Rasio gaji anggota Dewan Komisaris yang tertinggi (a) dan gaji anggota Dewan Komisaris yang 2,65 1
3
terendah (b)
4 Rasio gaji anggota Direksi yang tertinggi (a) dan gaji anggota dewan Komisaris yang tertinggi (b) 1,20 1
5 Rasio gaji anggota Direksi yang tertinggi (a) dan gaji pegawai yang tertinggi (b) 3,00 1
tidak ada
Rutin
Footer 1
Rutin
Fisik Telekonferensi
tidak ada
Rutin
Jumlah Penyimpangan Internal (Dalam 1 Tahun) Jumlah Kasus (satuan) yang Dilakukan Oleh
Anggota Direksi Anggota Dewan Komisaris Pegawai Tetap Pegawai Tidak Tetap
Total Fraud 0 0 0 0 0 0 0 0
Telah Diselesaikan 0 0 0 0
tidak ada
Rutin
Perdata Pidana
Telah Selesai 3 2
(telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap)
Dalam Proses Penyelesaian 2 3
Total 5 5
Footer 1
Rutin
Nilai Transaksi
No Pihak yang Memiliki Benturan Kepentingan Pengambil Keputusan Jenis Transaksi Keterangan
(Jutaan Rupiah)
1 Yusuf Hamdani Komisaris Utama Andi Gunawan Direktur Utama Sewa gedung kantor cabang sukabumi 360 jangka waktu 1 tahun
Indrijati Suryani istri dari komisaris Andi Gunawan Direktur Utama Sewa Gedung Kantor Kas Ciwangi 180 jangka waktu 1 tahun
2
utama
3 Yusuf Hamdani Komisaris Utama Andi Gunawan Direktur Utama Sewa Gedung Kantor Cabang Cicurug 300 jangka waktu 1 tahun
4 Yusuf Hamdani Komisaris Utama Andi Gunawan Direktur Utama Sewa gedung Kantor Kas Benda 180 jangka waktu 1 tahun
5 Yusuf Hamdani Komisaris Utama Andi Gunawan Direktur Utama Sewa Gedung Kantor Cabang Bandung 240 jangka waktu 1 tahun
Indrijati Suryani istri dari komisaris Andi Gunawan Direktur Utama Sewa Gedung Kantor Caban Cimahi 180 jangka waktu 1 tahun
6
utama
Yusuf Hamdani Komisaris Utama Andi Gunawan Direktur Utama Sewa Gedung Kantor Cabang 240 jangka waktu 1 tahun
7
Purwakarta
8 Yusuf Hamdani Komisaris Utama Andi Gunawan Direktur Utama Sewa Gedung Kantor Cabang Cibeber 180 jangka waktu 1 tahun
Yusuf Hamdani Komisaris Utama Andi Gunawan Direktur Utama Sewa Gedung Kantor Cabang 180 jangka waktu 1 tahun
9
Palabuhanratu
Yusuf Hamdani Komisaris Utama Andi Gunawan Direktur Utama Sewa Gedung Kantor Cabang 180 jangka waktu 1 tahun
10
Sukanagara
11 Yusuf Hamdani Komisaris Utama Andi Gunawan Direktur Utama Sewa Gedung Kantor Cabang Cibadak 180 jangka waktu 1 tahun
12 Yusuf Hamdani Komisaris Utama Andi Gunawan Direktur Utama Sewa Gedung Kantor Cabang Bogor 240 jangka waktu 1 tahun
13 Yusuf Hamdani Komisaris Utama Andi Gunawan Direktur Utama Sewa Gedung Kantor Cabang Cibinong 180 jangka waktu 1 tahun
14 Yusuf Hamdani Komisaris Utama Andi Gunawan Direktur Utama Sewa Gedung Rumah Dinas Direksi 60 jangka waktu 1 tahun
Rutin
Rutin
No Tanggal Pelaksanaan Jenis Kegiatan (Sosial/Politik) Penjelasan Kegiatan Penerima Dana Jumlah (Rp)
1 20210128 Kegiatan Sosial Bantuan pembelian semen Kantor Cabang Sukabumi POLSEK Warudoyong 480.000
20210405 Kegiatan Sosial Partisipasi untuk Forum Kerukunan Umat Beragama Kantor Cabang Sukabumi Nasabah BPR Supra Kantor Cabang 2.000.000
2
Sukabumi
3 20210405 Kegiatan Sosial Pembelian fasilitas kerja (filling kabinet) Kantor Cabang Cimahi Brigif 15 kujang 11 Cimahi 1.974.000
4 20210610 Kegiatan Sosial Pembelian keramik untuk masjid As-Sa'adah Kantor Cabang Sukabumi untuk kepentingan masyarakat sekitar 500.000
5 20210625 Kegiatan Sosial pembelian semen untuk masjid Assalamah Kantor Cabang Sukabumi untuk kepentingan masyarakat sekitar 200.000
6 20210707 Kegiatan Sosial pembelian 2 (dua) ekor kambing qurban Kantor Cabang Cibadak untuk kepentingan masyarakat sekitar 5.500.000
20210709 Kegiatan Sosial pembelian 2 (dua) ekor sapi dan 2 (dua) ekor kambing qurban Kantor Pusat untuk kepentingan masyarakat sekitar 35.200.000
7
Operasional
8 20210714 Kegiatan Sosial pembelian 2 (dua) ekor kambing qurban Kantor Cabang Cicurug untuk kepentingan masyarakat sekitar 5.400.000
9 20210716 Kegiatan Sosial pembelian 1 (satu) ekor kambing qurban Kantor Cabang Cibinong untuk kepentingan masyarakat sekitar 3.000.000
20210719 Kegiatan Sosial pembelian 1 (satu) ekor sapi dan 2 (dua) ekor kambing qurban Kantor Cabang untuk kepentingan masyarakat sekitar 23.300.000
10
Sukabumi
11 20210719 Kegiatan Sosial pembelian 2 (dua) ekor kambing qurban Kantor Cabang Ciranjang untuk kepentingan masyarakat sekitar 5.600.000
12 20210719 Kegiatan Sosial pembelian 2 (dua) ekor kambing qurban Kantor Cabang Cipanas untuk kepentingan masyarakat sekitar 5.600.000
13 20210719 Kegiatan Sosial pembelian 2 (dua) ekor kambing qurban Kantor Cabang Cibeber untuk kepentingan masyarakat sekitar 5.000.000
14 20210719 Kegiatan Sosial pembelian 2 (dua) ekor kambing qurban Kantor Cabang Sukanagara untuk kepentingan masyarakat sekitar 4.900.000
20210721 Kegiatan Sosial pembelian 2 (dua) ekor sapi dan 2 (dua) ekor kambing qurban Kantor Cabang untuk kepentingan masyarakat sekitar 39.200.000
15
Cianjur
16 20210721 Kegiatan Sosial pembelian 1 (satu) ekor kambing qurban Kantor Cabang Sukabumi untuk kepentingan masyarakat sekitar 2.700.000
17 20210723 Kegiatan Sosial pembelian 2 (dua) ekor kambing qurban Kantor Cabang Bogor untuk kepentingan masyarakat sekitar 5.900.000
18 20210727 Kegiatan Sosial pembelian 2 (dua) ekor kambing qurban Kantor Cabang Palabuhan Ratu untuk kepentingan masyarakat sekitar 5.000.000
19 20210728 Kegiatan Sosial pembelian 2 (dua) ekor kambing qurban Kantor Cabang Cimahi untuk kepentingan masyarakat sekitar 5.800.000
Rutin
Footer 1
Rutin
Bobot BPR : D
Status Audit Ekstern : Diaudit
Nilai Komposit : 2,2
Peringkat Komposit : 2
Analisis : Berdasarkan hasil Self Assessment pelaksanaan tata kelola di PT.
BPR Supra Artapersada periode Desember 2021, disampaikan
bahwa Nilai komposit sebesar 2,20 dengan prediksi Baik.
Rutin
Faktor 1: Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab 0,200 0,75 0,95 0,24 1,94 0.388 Kesimpulan
Direksi
Faktor 2: Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab 0,125 0,56 0,50 0,20 1,26 0.158 Kesimpulan
Dewan Komisaris
Faktor 3: Kelengkapan dan pelaksanaan tugas atau 0,025 1,00 1,20 0,30 2,50 0.063 Kesimpulan
fungsi Komite
Faktor 4: Penanganan benturan kepentingan 0,100 1,00 1,20 0,30 2,50 0.250 Kesimpulan
Faktor 5: Penerapan fungsi kepatuhan BPR 0,100 0,90 1,20 0,30 2,40 0.240 Kesimpulan
Faktor 6: Penerapan fungsi audit intern 0,100 0,90 1,10 0,18 2,18 0.218 Kesimpulan
Faktor 7: Penerapan fungsi audit ekstern 0,025 1,00 0,80 0,20 2,00 0.050 Kesimpulan
Faktor 8: Penerapan manajemen risiko termasuk sistem 0,100 1,17 1,20 0,20 2,57 0.257 Kesimpulan
pengendalian intern
Faktor 9: Batas maksimum pemberian kredit 0,075 1,50 1,20 0,20 2,90 0.218 Kesimpulan
Faktor 10: Rencana bisnis BPR 0,075 1,00 1,00 0,20 2,20 0.165 Kesimpulan
Faktor 11: Transparansi kondisi keuangan dan non 0,075 1,50 0,90 0,20 2,60 0.195 Kesimpulan
keuangan, serta pelaporan internal
Nilai Komposit 2.2
Rutin
1 BPR dengan modal inti paling sedikit Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar 1 Direksi sudah lengkap dan BPR sudah menunjuk Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan
rupiah):
Jumlah anggota Direksi paling sedikit 3 (tiga) orang, dan salah satu anggota
Direksi bertindak sebagai Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan.
BPR dengan modal inti kurang dari Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar
rupiah):
Jumlah anggota Direksi paling sedikit 2 (dua) orang, dan salah satu anggota
Direksi bertindak sebagai Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan.
2 Seluruh anggota Direksi bertempat tinggal di kota/kabupaten yang sama, atau 2 Sebagian besar direksi di Kota / Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat
kota/kabupaten yang berbeda pada provinsi yang sama, atau kota/kabupaten di
provinsi lain yang berbatasan langsung dengan kota/kabupaten pada provinsi
lokasi Kantor Pusat BPR.
3 Anggota Direksi tidak merangkap jabatan pada Bank, Perusahaan Non Bank 1 Semua direksi tidak merangkap jabatan pada instansi lain.
dan/atau lembaga lain (partai politik atau organisasi kemasyarakatan).
4 Mayoritas anggota Direksi tidak memiliki hubungan keluarga atau semenda 3 Salah satu Direksi terdapat hub. Semenda dengan salah satu Anggota Dewan Komisaris
sampai dengan derajat kedua dengan sesama anggota Direksi dan/atau anggota
Dewan Komisaris.
5 Direksi tidak menggunakan penasihat perorangan dan/atau penyedia jasa 1 Direksi tidak menggunakan jasa konsultan / pengacara dan hanya kantor KAP tetapi sudah
profesional sebagai konsultan kecuali memenuhi persyaratan yaitu untuk proyek dilengkapi dengan MOU sesuai ketentuan OJK
yang bersifat khusus yang dari sisi karakteristik proyeknya membutuhkan adanya
konsultan; telah didasari oleh kontrak yang jelas meliputi lingkup pekerjaan,
tanggung jawab, produk yang dihasilkan, dan jangka waktu pekerjaan, serta biaya;
dan perorangan dan/atau penyedia jasa profesional adalah pihak independen
yang memiliki kualifikasi untuk proyek yang bersifat khusus dimaksud.
6 Seluruh anggota Direksi telah lulus Uji Kemampuan dan Kepatutan dan telah 1 Direksi telah lulus Fit and Profer OJK serta telah di RUPS
diangkat melalui RUPS termasuk perpanjangan masa jabatan Direksi telah
ditetapkan oleh RUPS sebelum berakhir masa jabatannya.
Total nilai skala penerapan 9
Rata-rata 1,50
Bobot 0,50
Rutin
Rutin
7 Direksi melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara independen dan tidak 1 Direksi telah melaksanakan tugasnya sesuai dengan kewenangannya dan mengacu pada
memberikan kuasa umum yang dapat mengakibatkan pengalihan tugas dan ketentuan umum perbankan.
wewenang tanpa batas.
8 Direksi menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari Pejabat Eksekutif 2 Direksi telah melaksanakan komitmennya berkaitan dengan temuan-temuan pemeriksaan OJK
yang ditunjuk sebagai auditor intern, auditor ekstern, dan hasil pengawasan sesuai subtansi waktu yang disepakati.
Otoritas Jasa Keuangan dan/atau hasil pengawasan otoritas lain.
9 Direksi menyediakan data dan informasi yang lengkap, akurat, terkini, dan tepat 3 Direksi menyediakan data dan informasi yang lengkap, akurat, terkini dan tepat waktu kepada
waktu kepada Dewan Komisaris. Dewan Komisaris
10 Pengambilan keputusan rapat Direksi yang bersifat strategis dilakukan 2 Pengambilan keputusan dalam rapat Direksi yang bersifat strategis dilakukan berdasarkan
berdasarkan musyawarah mufakat, suara terbanyak dalam hal tidak tercapai musyawarah mufakat, suara terbanyak dan apabila terjadi perbedaan pendapat dibuatkan
musyawarah mufakat, atau sesuai ketentuan yang berlaku dengan mencantumkan kesepakatan dan dilengkapi berita acara.
dissenting opinion jika terdapat perbedaan pendapat.
11 Direksi tidak menggunakan BPR untuk kepentingan pribadi, keluarga, dan/atau 3 Direksi tidak menggunakan BPR untuk kepentingan pribadi / keluarga
pihak lain yang dapat merugikan atau mengurangi keuntungan BPR, serta tidak
mengambil dan/atau menerima keuntungan pribadi dari BPR, selain remunerasi
dan fasilitas lainnya yang ditetapkan RUPS.
12 Anggota Direksi membudayakan pembelajaran secara berkelanjutan dalam 2 Direksi telah membudayakan pembelajaran, pengembangan kualitas SDM melalui pelatihan dan
rangka peningkatan pengetahuan tentang perbankan dan perkembangan terkini in house training.
terkait bidang keuangan/lainnya yang mendukung pelaksanaan tugas dan
tanggung jawabnya pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi antara lain
dengan peningkatan keikutsertaan pegawai BPR dalam pendidikan/pelatihan
dalam rangka pengembangan kualitas individu.
13 Anggota Direksi mampu mengimplementasikan kompetensi yang dimilikinya 3 masih diperlukan optimalisasi dalam peningkatan kinerja anggota Direksi dan pegawai,
dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, antara lain pemahaman atas penyelesaian permasalahan dan pecnapaian hasil sesuai ekspektasi stakeholder.
ketentuan mengenai prinsip kehati-hatian.
14 Direksi memiliki dan melaksanakan pedoman dan tata tertib kerja anggota Direksi 3 Direksi telah memiliki pedoman dan tata tertib kerja serta etika kerja yang masih perlu
yang paling sedikit mencantumkan etika kerja, waktu kerja, dan peraturan rapat. disempurnakan dan dioptimalkan penerapannya.
Total nilai skala penerapan 19
Rata-rata 2,38
Bobot 0,40
Rutin
Rutin
15 Direksi mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada pemegang 3 Direksi telah mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham
saham melalui RUPS. melalui RUPS.
16 Direksi mengkomunikasikan kepada seluruh pegawai mengenai kebijakan 3 Direksi masih perlu menyusun kebijakan strategis yang lebih komprehensif dan tepat sasaran
strategis BPR di bidang kepegawaian. serta disosialisasikan kepada pegawai pada waktunya.
17 Hasil rapat Direksi dituangkan dalam risalah rapat dan didokumentasikan dengan 2 Hasil rapat dituangkan pada risalah rapat
baik, termasuk pengungkapan secara jelas dissenting opinions yang terjadi dalam
rapat Direksi, serta dibagikan kepada seluruh Direksi.
18 Terdapat peningkatan pengetahuan, keahlian, dan kemampuan anggota Direksi 3 masih diperlukan optimalisasi dalam peningkatan kinerja anggota Direksi dan pegawai,
dan seluruh pegawai dalam pengelolaan BPR yang ditunjukkan antara lain dengan penyelesaian permasalahan dan pecnapaian hasil sesuai ekspektasi stakeholder.
peningkatan kinerja BPR, penyelesaian permasalahan yang dihadapi BPR, dan
pencapaian hasil sesuai ekspektasi stakeholders.
19 Direksi menyampaikan laporan penerapan Tata Kelola pada Otoritas Jasa 1 BPR selalu meyampaikan laporan penerapan tata kelola ke OJK, PERBARINDO dan MEDIA
Keuangan, Asosiasi BPR di Indonesia, dan 1 (satu) kantor media atau majalah BPR.
ekonomi dan keuangan sesuai ketentuan.
Total nilai skala penerapan 12
Rata-rata 2,40
Bobot 0,10
Rutin
Rutin
1 BPR dengan modal inti paling sedikit Rp50 M: Jumlah anggota Dewan Komisaris 1 Jumlah Dekom sudah sesuai ke ketentuan OJK
paling sedikit 3 (tiga) orang.
BPR dengan modal inti kurang dari Rp50 M: Jumlah anggota Dewan Komisaris
paling sedikit 2 (dua) orang.
2 Jumlah anggota Dewan Komisaris tidak melampaui jumlah anggota Direksi sesuai 1 Jumlah Anggota Dewan Komisaris tidak melampui jumlah Anggota Direksi
ketentuan.
3 Seluruh anggota Dewan Komisaris telah lulus Uji Kemampuan dan Kepatutan dan 1 Dekom telah Lulus Fit and Profer dan telah ditetapkaan melalui RUPS
telah diangkat melalui RUPS. Dalam hal BPR memperpanjang masa jabatan
anggota Dewan Komisaris, RUPS yang menetapkan perpanjangan masa jabatan
anggota Dewan Komisaris dilakukan sebelum berakhirnya masa jabatan.
4 Paling sedikit 1 (satu) anggota Dewan Komisaris bertempat tinggal di provinsi 1 Dekom berada di wilayah provinsi lain yang berbatasan langsung dengan Provinsi lokasi kantor
yang sama atau di kota/kabupaten pada provinsi lain yang berbatasan langsung pusat BPR.
dengan provinsi lokasi Kantor Pusat BPR.
5 BPR memiliki Komisaris Independen: 1 50 (lima puluh persen) dari jumlah anggota Dewan Komisaris berjumlah 4 Komisaris terdiri dari
a. Untuk BPR dengan modal inti paling sedikit Rp80.000.000.000,00 (delapan 2 Komisaris dependen dan 2 Komisaris independen.
puluh milyar rupiah) paling sedikit 50% (lima puluh persen) dari jumlah anggota
Dewan Komisaris adalah Komisaris Independen;
b. Untuk BPR dengan modal inti paling sedikit Rp50.000.000.000,00 (lima puluh
milyar rupiah) dan kurang dari Rp80.000.000.000,00 (delapan puluh milyar rupiah),
paling sedikit satu anggota Dewan Komisaris merupakan Komisaris Independen;
BPR dengan modal inti kurang dari Rp 50.000.000.000,00 (lima puluh milyar
rupiah) diberikan skala penerapan Baik (nilai 2)
6 Dewan Komisaris memiliki pedoman dan tata tertib kerja termasuk pengaturan 1 Dekom telah memiliki pedoman dan tata tertib kerja
etika kerja, waktu kerja, dan rapat.
7 Dewan Komisaris tidak merangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris 1 Dekom tidak merangkap jabatan di BPR/S dan Bank Umum
pada lebih dari 2 (dua) BPR atau BPRS lainnya, atau sebagai Direksi atau pejabat
eksekutif pada BPR, BPRS dan/atau Bank Umum.
8 Mayoritas anggota Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan keluarga atau 2 Salah Satu Anggota Dewan Komisaris memiliki hubungan keluarga dengan salah satu Anggota
semenda sampai dengan derajat kedua dengan sesama anggota Dewan Direksi .
Komisaris atau Direksi.
Rutin
Rutin
9 Seluruh Komisaris Independen tidak ada yang memiliki hubungan keuangan, 1 Seluruh komisaris indenpenden tidak memiliki Hubungan keuangan kepengurusan kepemilikan
kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan anggota saham dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris Lain, Direksi dan PSP.
Dewan Komisaris lain, Direksi dan/atau pemegang saham pengendali atau
hubungan lain yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak
independen.
Total nilai skala penerapan 10
Rata-rata 1,11
Bobot 0,50
10 Dewan Komisaris telah melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas 1 Dekom telah melaksanakan tugas dan tanggung jawab
dan tanggung jawab serta memberikan nasihat kepada Direksi, antara lain
pemberian rekomendasi atau nasihat tertulis terkait dengan pemenuhan ketentuan
BPR termasuk prinsip kehati-hatian.
11 Dalam rangka melakukan tugas pengawasan, Komisaris mengarahkan, memantau 1 Dekom telah melaksanakan tugas dan tanggung jawab
dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis BPR.
12 Dewan Komisaris tidak terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan 1 Dekom tidak terlibat dalam pengambilan keputusan operasional
operasional BPR, kecuali dalam hal penyediaan dana kepada pihak terkait
sebagaimana diatur dalam ketentuan mengenai batas maksimum pemberian
kredit BPR dan hal-hal lain yang ditetapkan dalam peraturan perundangan dalam
rangka melaksanakan fungsi pengawasan.
13 Dewan Komisaris memastikan bahwa Direksi menindaklanjuti temuan audit intern, 2 Direksi telah menindak lanjuti dan diyakini oleh Komisaris
audit ekstern, hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan, dan/atau hasil
pengawasan otoritas lainnya antara lain dengan meminta Direksi untuk
menyampaikan dokumen hasil tindak lanjut temuan.
14 Dewan Komisaris menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas dan 1 Dewan Komisaris telah melaksanakan rapat paling sedikit 1 kali dalam 3 bulan
tanggung jawabnya secara optimal dan menyelenggarakan Rapat Dewan
Komisaris paling sedikit 1 (satu) kali dalam 3 bulan yang dihadiri oleh seluruh
anggota Dewan Komisaris.
Rutin
Rutin
15 Pengambilan keputusan rapat Dewan Komisaris yang bersifat strategis telah 1 Penyelesaian masalah dilakukan secara musyawarah mufakat dan dituangkan dalam risalah
dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat atau suara terbanyak dalam hal tidak rapat dan dipantau pada rapat berikutnya.
tercapai musyawarah mufakat, atau sesuai ketentuan yang berlaku dengan
mencantumkan dissenting opinion jika terdapat perbedaan pendapat.
16 Anggota Dewan Komisaris tidak memanfaatkan BPR untuk kepentingan pribadi, 1 Dewan Komisaris tidak memanfaatkan BPR untuk kepentingan Pribadi, keluarga dan/atau pihak
keluarga, dan/atau pihak lain yang merugikan atau mengurangi keuntungan BPR, lain yang dapat merugikan dan/atau mengurangi keuntungan BPR.
serta tidak mengambil dan/atau menerima keuntungan pribadi dari BPR, selain
remunerasi dan fasilitas lainnya yang ditetapkan RUPS.
17 Anggota Dewan Komisaris melakukan pemantauan terhadap laporan pelaksanaan 2 Dewan Komisaris melakukan pemantauan dan review terhadap pelaksanaan tugas dan
tugas dan tanggung jawab anggota Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan tanggung jawab anggota Diireksi yang membawahkan fungsi kepatuhan sesuai ketentuan.
yang memerlukan tindak lanjut Direksi.
Total nilai skala penerapan 10
Rata-rata 1,25
Bobot 0,40
18 Hasil rapat Dewan Komisaris dituangkan dalam risalah rapat dan 2 Dewan Komisaris melakukan pemantauan dan review terhadap pelaksanaan tugas dan
didokumentasikan dengan baik dan jelas, termasuk dissenting opinions yang tanggung jawab anggota Diireksi yang membawahkan fungsi kepatuhan sesuai ketentuan.
terjadi jika terdapat perbedaan pendapat, serta dibagikan kepada seluruh anggota
Dewan Komisaris.
Total nilai skala penerapan 2
Rata-rata 2,00
Bobot 0,10
Rutin
Rutin
Nama Lembaga Jasa Keuangan : PT. BPR Supra Artapersada
1 BPR telah memiliki Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko dengan anggota 2 saat ini komite di bawah Dewan Komisaris telah terbentuk Komite yaitu Komite Audit (KA) dan
Komite sesuai ketentuan. Komite Pemantau Risiko (KPR). Dewan Komisaris telah meminta agar Direksi segera
menambah kembali masing-masing (1) satu orang lagi anggota independen pada Komite yaitu
Komite Audit (KA) dan Komite Pemantau Risiko (KPR) sehingga kelengkapan komite menjadi
terpenuhi secara lengkap.
Total nilai skala penerapan 2
Rata-rata 2,00
Bobot 0,50
1 Komite Audit melakukan evaluasi terhadap penerapan fungsi audit intern. 3 Komite sudah melakukan evaluasi terhadap penerapan fungsi audit intern
2 Komite Pemantau Risiko melakukan evaluasi terhadap penerapan fungsi 3 Komite sudah melakukan evaluasi terhadap penerapan fungsi Manajemen Risiko. Namun
manajemen risiko. dokumentasi evaluasi belum tersusun rapi.
3 Dewan Komisaris memastikan bahwa Komite yang dibentuk menjalankan 3 Dewan Komisaris akan selalu memastikan bahwa Komite yang dibentuk menjalankan tugasnya
tugasnya secara efektif antara lain telah sesuai dengan pedoman dan tata tertib secara efektif sesuai dengan pedoman
kerja.
Total nilai skala penerapan 9
Rata-rata 3,00
Bobot 0,40
1 Komite memberikan rekomendasi terkait penerapan audit intern dan fungsi 3 rekomendasi masih belum optimal dikarenakan fungsi komite manajemen risiko masih
manajemen risiko kepada Dewan Komisaris untuk tindak lanjut kepada Direksi dirangkap oleh komite audit
BPR.
Rutin
Nama Lembaga Jasa Keuangan : PT. BPR Supra Artapersada
Rutin
Nama Lembaga Jasa Keuangan : PT. BPR Supra Artapersada
Rata-rata 3,00
Bobot 0,10
Rutin
Nama Lembaga Jasa Keuangan : PT. BPR Supra Artapersada
Rutin
1 BPR memiliki kebijakan, sistem dan prosedur penyelesaian mengenai benturan 2 BPR telah melaksanakan sesuai dengan pedoman Benturan Kepentingan yang sudah disusun.
kepentingan yang mengikat setiap pengurus dan pegawai BPR termasuk
administrasi, dokumentasi dan pengungkapan benturan kepentingan dimaksud
dalam Risalah Rapat.
Total nilai skala penerapan 2
Rata-rata 2,00
Bobot 0,50
2 Dalam hal terjadi benturan kepentingan, anggota Dewan Komisaris, anggota 3 Dewan Komisaris dan Direksi telah berkomitmen untuk mengindahkan hal-hal yang berkaitan
Direksi, dan Pejabat Eksekutif tidak mengambil tindakan yang dapat merugikan dengan pelanggaran benturan kepentingan.
atau mengurangi keuntungan BPR, atau tidak mengeksekusi transaksi yang
memiliki benturan kepentingan tersebut.
Total nilai skala penerapan 3
Rata-rata 3,00
Bobot 0,40
3 Benturan kepentingan yang dapat merugikan BPR atau mengurangi keuntungan 3 sesuai dengan pedoman apabila terjadi benturan kepentingan yang dapat merugikan BPR atau
BPR diungkapkan dalam setiap keputusan dan telah terdokumentasi dengan baik. mengurangi Keuntungan akan diungkapkan dalam setiap keputusan dan didokumentasikan
dengan baik.
Total nilai skala penerapan 3
Rata-rata 3,00
Bobot 0,10
Rutin
Rutin
Rutin
Rutin
1 BPR dengan modal inti paling sedikit Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar 1 BPR Sudah menunjuk Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan
rupiah): Anggota Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan memenuhi
persyaratan paling sedikit untuk:
a. tidak merangkap sebagai Direktur Utama;
b. tidak membawahkan bidang operasional penghimpunan dan penyaluran dana;
dan
c. mampu bekerja secara independen.
BPR dengan modal inti kurang dari Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar
rupiah): Anggota Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan tidak menangani
penyaluran dana.
2 Anggota Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan memahami peraturan 2 BPR Sudah menunjuk Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan
Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-undangan lain yang berkaitan
dengan perbankan.
3 BPR dengan modal inti paling sedikit Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar 1 BPR Sudah membentuk Satuan Kerja Kepatuhan yang independen.
rupiah):
Pelaksanaan fungsi kepatuhan dilakukan dengan membentuk satuan kerja
kepatuhan yang independen terhadap satuan kerja atau fungsi operasional.
BPR dengan modal inti kurang dari Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar
rupiah):
Pelaksanaan fungsi kepatuhan dilakukan dengan menunjuk Pejabat Eksekutif
yang menangani fungsi kepatuhan independen terhadap satuan kerja atau fungsi
operasional.
4 Satuan kerja kepatuhan atau Pejabat Eksekutif yang menangani fungsi kepatuhan 3 Satuan Kerja Kepatuhan atau Pejabat Eksekutif sudah Pedoman kerja, sistem dan Prosedur
menyusun dan/atau mengkinikan pedoman kerja, sistem, dan prosedur kepatuhan. kepatuhan.
5 BPR memiliki ketentuan intern mengenai tugas, wewenang, dan tanggung jawab 2 BPR telah memiliki ketentuan intern mengenai tugas, wewenang dan tanggung jawab bagi
bagi satuan kerja kepatuhan atau Pejabat Eksekutif yang menangani fungsi SATKER atau PE Kepatuhan.
kepatuhan.
Total nilai skala penerapan 9
Rata-rata 1,80
Bobot 0,50
Rutin
Rutin
6 Anggota Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan menetapkan langkah- 3 Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan telah memastikan penyampaian laporan kepada
langkah yang diperlukan untuk memastikan BPR telah memenuhi seluruh OJK dan Otoritas lainnya.
peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-undangan lain
termasuk penyampaian laporan kepada Otoritas Jasa Keuangan dan otoritas
lainnya.
7 Anggota Direksi yang membawahkan Fungsi Kepatuhan melakukan upaya untuk 3 Satuan Kerja Kepatuhan sudah melakukan sosialisasi ketentuan terkini dan melakukan
mendorong terciptanya budaya kepatuhan BPR antara lain melalui sosialisasi dan penyegaran terhadap peraturan-peraturan terkini.
pelatihan ketentuan terkini.
8 Anggota Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan memantau dan menjaga 3 Anggota Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan senantiasa memantau dan memelihara
kepatuhan BPR terhadap seluruh komitmen yang dibuat oleh BPR kepada Otoritas fungsi kepatuhan secara berkesinambungan.
Jasa Keuangan termasuk melakukan tindakan pencegahan apabila terdapat
kebijakan dan/atau keputusan Direksi BPR yang menyimpang dari ketentuan
Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-undangan.
9 Satuan kerja kepatuhan atau Pejabat Eksekutif yang menangani fungsi kepatuhan 3 Satker kepatuhan secara intensif melakukan pemantauan dan penyesuaian terhadap kebijakan,
memastikan bahwa seluruh kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur, serta ketentuan , sistem dan prosedur serta kegiatan usaha yang dilakukan BPR telah sesuai dengan
kegiatan usaha yang dilakukan BPR telah sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Ketentuan OJK dan Peraturan Perundang-undangan .
Keuangan dan peraturan perundang-undangan.
10 Satuan kerja kepatuhan atau Pejabat Eksekutif yang menangani fungsi kepatuhan 3 Satker kepatuhan secara intensif melakukan pemantauan dan penyesuaian serta reviu terhadap
melakukan reviu dan/atau merekomendasikan pengkinian dan penyempurnaan kebijakan, ketentuan , sistem dan prosedur serta kegiatan usaha yang dilakukan BPR telah
kebijakan, ketentuan, sistem maupun prosedur yang dimiliki oleh BPR agar sesuai sesuai dengan Ketentuan OJK dan Peraturan Perundang-undangan .
dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-undangan.
Total nilai skala penerapan 15
Rata-rata 3,00
Bobot 0,40
11 BPR berhasil menurunkan tingkat pelanggaran terhadap ketentuan. 3 Sesuai dengan hasil pemeriksaan audit intern merujuk tidak terlalu mengalami penurunan
penyimpangan.
Rutin
Rutin
12 Anggota Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan menyampaikan laporan 3 Anggota Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan telah menyusun laporan pelaksanaan
pelaksanaan tugas dan tanggung jawab secara berkala kepada Direktur Utama tugas dan tanggung jawab secara berkala dan selanjutnya disampaikan kepada OJK.
dengan tembusan kepada Dewan Komisaris. Dalam hal anggota Direksi yang
membawahkan fungsi kepatuhan adalah Direktur Utama, laporan disampaikan
kepada Dewan Komisaris.
13 Anggota Direksi yang membawahkan Fungsi Kepatuhan menyampaikan laporan 3 jika ditemukannya penyimpangan dari ketentuan Ojk , anggota Direksi yang membawahkan
khusus kepada Otoritas Jasa Keuangan apabila terdapat kebijakan atau fungsi kepatuhan akan melaporkannya kepada OJK sesuai dengan ketentuan OJK.
keputusan Direksi yang menyimpang dari peraturan Otoritas Jasa Keuangan
dan/atau peraturan perundang-undangan lain, sesuai ketentuan Otoritas Jasa
Keuangan.
Total nilai skala penerapan 9
Rata-rata 3,00
Bobot 0,10
Rutin
Rutin
1 BPR dengan modal inti paling sedikit Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar 1 SKAI telah dibentuk sesuai ketentuan OJK
rupiah):
BPR memiliki Satuan Kerja Audit Intern (SKAI).
BPR dengan modal inti kurang dari Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar
rupiah):
BPR memiliki Pejabat Eksekutif yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
fungsi audit intern.
2 SKAI atau Pejabat Eksekutif yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan 2 SKAI telah memiliki pedoman kerja serta sistem dan prosedur untuk melaksanakan tugas bagi
fungsi audit intern telah memiliki dan mengkinikan pedoman kerja serta sistem dan auditor intern sesuai peraturan perundang-undangan dan telah disetujui oleh Direktur Utama dan
prosedur untuk melaksanakan tugas bagi auditor intern sesuai peraturan Dewan Komisaris.
perundang-undangan dan telah disetujui oleh Direktur Utama dan Dewan
Komisaris.
3 SKAI atau Pejabat Eksekutif yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan 2 SKAI bertanggung jawab atas pelaksanaan audit intern dan independen terhadap satuan kerja
fungsi audit intern independen terhadap satuan kerja operasional (satuan kerja operasional.
terkait dengan penghimpunan dan penyaluran dana).
4 SKAI atau Pejabat Eksekutif yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan 1 SKAI bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama.
fungsi audit intern bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama.
5 BPR memiliki program rekrutmen dan pengembangan sumber daya manusia yang 3 BPR sudah memiliki program rekrutmen dan pengembangan SDM yang melaksanakan fungsi
melaksanakan fungsi audit intern. audit intern.
Total nilai skala penerapan 9
Rata-rata 1,80
Bobot 0,50
6 BPR menerapkan fungsi audit intern sesuai dengan ketentuan pedoman audit 3 BPR telah menerapkan fungsi audit intern sesuai dengan pedoman yang disusun oleh BPR.
intern yang telah disusun oleh BPR pada seluruh aspek dan unsur kegiatan yang
secara langsung diperkirakan dapat mempengaruhi kepentingan BPR dan
masyarakat.
Rutin
Rutin
7 BPR dengan modal inti paling sedikit Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar 2 BPR telah menugaskan pihak ekstern untuk melakukan kaji ulang terhadap standar pelaksanaan
rupiah): audit intern.
BPR menugaskan pihak ekstern untuk melakukan kaji ulang paling sedikit 1 (satu)
kali dalam 3 (tiga) tahun atas kepatuhan terhadap standar pelaksanaan fungsi
audit intern, dan kelemahan SOP audit serta perbaikan yang mungkin dilakukan.
BPR dengan modal inti kurang dari Rp 50.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah):
diberikan skala penerapan Baik (nilai 2)
8 Pelaksanaan fungsi audit intern (kegiatan audit) dilaksanakan secara memadai 3 Penerapan fungsi audit intern telah direalisasikan sesuai dengan pedoman kerja audit.
dan independen yang mencakup persiapan audit, penyusunan program audit,
pelaksanaan audit, pelaporan hasil audit, dan tindak lanjut hasil audit.
9 BPR melaksanakan peningkatan mutu keterampilan sumber daya manusia secara 3 BPR telah melakukan peningkatan mutu keterampilan melalui pelatihan-pelatihan dan workshop
berkala dan berkelanjutan terkait dengan penerapan fungsi audit intern. pada lembaga-lembaga yang berkompeten secara berkala.
Total nilai skala penerapan 11
Rata-rata 2,75
Bobot 0,40
10 SKAI atau Pejabat Eksekutif yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan 2 SKAI telah melaksanakan tugas-tugas audit intern dan melaporkannya kepada Direktur Utama
fungsi audit intern telah menyampaikan laporan pelaksanaan audit intern kepada dan komisaris serta tembusan kepada Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan.
Direktur Utama dan Dewan Komisaris dengan tembusan kepada anggota Direksi
yang membawahkan fungsi kepatuhan.
11 BPR telah menyampaikan laporan pelaksanaan dan pokok-pokok hasil audit intern 2 BPR telah meyampaikan laporan pelaksanaan dan pokok-pokok hasil audit intern kepada OJK.
dan laporan khusus (apabila ada penyimpangan) kepada Otoritas Jasa Keuangan
sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.
12 BPR dengan modal inti paling sedikit Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar 2 Bpr telah menyampaikan laporan hasil kaji ulang oleh pihak ekstern kepada OJK
rupiah):
BPR menyampaikan laporan hasil kaji ulang oleh pihak ekstern kepada Otoritas
Jasa Keuangan sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.
BPR dengan modal inti kurang dari Rp 50.000.000.000,00 (lima puluh milyar
rupiah): diberikan skala penerapan Baik (nilai 2)
Rutin
Rutin
13 BPR dengan modal inti paling sedikit Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar 1 Bpr telah menyampaikan laporan hasil kaji ulang oleh pihak ekstern kepada OJK
rupiah):
BPR menyampaikan laporan pengangkatan atau pemberhentian Kepala SKAI
kepada Otoritas Jasa Keuangan sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan;
BPR dengan modal inti kurang dari Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar
rupiah):
BPR menyampaikan laporan pengangkatan atau pemberhentian Pejabat Eksekutif
yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan fungsi audit intern kepada Otoritas
Jasa Keuangan sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.
Total nilai skala penerapan 7
Rata-rata 1,75
Bobot 0,10
Rutin
Rutin
1 Penugasan audit kepada Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik (KAP) 2 BPR telah menunjuk KAP yang terdaftar pada Ojk untuk melakukan audit secara komprehensif
memenuhi aspek-aspek legalitas perjanjian kerja, ruang lingkup audit, standar dan memenuhi standar Sak Etap.
profesional akuntan publik, dan komunikasi antara Otoritas Jasa Keuangan
dengan KAP dimaksud.
Total nilai skala penerapan 2
Rata-rata 2,00
Bobot 0,50
2 Dalam pelaksanaan audit laporan keuangan BPR, BPR menunjuk Akuntan Publik 2 penunjukan KAP mempertimbangkan usulan Dewan Komisaris yang ditegaskan oleh RUPS.
dan KAP yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan serta memperoleh persetujuan
RUPS berdasarkan usulan Dewan Komisaris.
3 BPR telah melaporkan hasil audit KAP dan Management Letter kepada Otoritas 2 BPR telah melaporkan hasil audit KAP dan Management Letter kepada OJK.
Jasa Keuangan.
Total nilai skala penerapan 4
Rata-rata 2,00
Bobot 0,40
4 Hasil audit dan Management Letter telah menggambarkan permasalahan BPR dan 2 hasil audit dan management letter telah menggambarkan permasalahan BPR dan disampaikan
disampaikan secara tepat waktu kepada BPR oleh KAP yang ditunjuk. tepat waktu kepada BPR oleh KAP yang ditunjuk.
5 Cakupan hasil audit paling sedikit sesuai dengan ruang lingkup audit sebagaimana 2 hasil audit telah sesuai dengan ketentuan.
diatur dalam ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.
Rutin
Rutin
Rata-rata 2,00
Bobot 0,10
Rutin
Rutin
1 BPR dengan modal inti paling sedikit Rp80.000.000.000,00 (delapan puluh milyar 1 BPR sudah membentuk satuan kerja Manajemen Risiko dan pembentukan Komite Pemantau
rupiah): Risiko .
BPR telah membentuk Komite Manajemen Risiko dan satuan kerja Manajemen
Risiko;
BPR dengan modal inti paling sedikit Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar
rupiah) dan kurang dari Rp80.000.000.000,00 (delapan puluh milyar rupiah):
BPR telah membentuk satuan kerja Manajemen Risiko;
BPR dengan modal inti kurang dari Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar
rupiah):
BPR telah menunjuk satu orang Pejabat Eksekutif yang bertanggung jawab
terhadap penerapan fungsi Manajemen Risiko.
2 BPR memiliki kebijakan Manajemen Risiko, prosedur Manajemen Risiko, dan 3 BPR sudah memiliki kebijakan manajemen Risiko, prosedur Manajemen Risiko dan telah
penetapan limit Risiko. melakukan Penetapan limit Risiko.
3 BPR memiliki kebijakan dan prosedur secara tertulis mengenai pengelolaan risiko 3 BPR telah memiliki kebijakan dan prosedur secara tertulis mengenai pengelolaan risiko yang
yang melekat pada produk dan aktivitas baru sesuai ketentuan. melekat pada produk dan aktivitas baru sesuai ketentuan.
Total nilai skala penerapan 7
Rata-rata 2,33
Bobot 0,50
4 Direksi: 3 BPR sudah memiliki Kebijakan dan Pedoman penerapan Manajemen Risiko secara tertulis dan
a. menyusun kebijakan dan pedoman penerapan Manajemen Risiko secara mengevaluasi dan meutuskan transaksi yang memerlukan persetujuan Direksi.
tertulis, dan
b. mengevaluasi dan memutuskan transaksi yang memerlukan persetujuan
Direksi.
Rutin
Rutin
5 Dewan Komisaris: 3 Dewan Komisaris telah menyetujui dan mengevaluasi kebijakan manajemen risiko serta
a. menyetujui dan mengevaluasi kebijakan Manajemen Risiko, mengevaluasi kebijakan manajemen risiko serta memutuskan permohonan Direksi yang
b. mengevaluasi pertanggungjawaban Direksi atas pelaksanaan kebijakan berkaitan dengan transaksi yang memerlukan persetujuan Dewan Komisaris.
Manajemen Risiko, dan
c. mengevaluasi dan memutuskan permohonan Direksi yang berkaitan dengan
transaksi yang memerlukan persetujuan Dewan Komisaris.
6 BPR melakukan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian 3 BPR telah menerapkan manajemen risiko terhadap seluruh faktor risiko yang bersifat material
Risiko terhadap seluruh faktor Risiko yang bersifat material. sesuai dengan ketentuan.
7 BPR menerapkan sistem pengendalian intern yang menyeluruh. 3 BPR telah menerapkan pengendalian intern terhadap seluruh aktifitas BPR.
8 BPR menerapkan manajemen risiko atas seluruh risiko yang diwajibkan sesuai 3 BPR telah menerapkan manajemen risiko terhadap seluruh faktor risiko yang bersifat material
ketentuan Otoritas Jasa Keuangan. sesuai dengan ketentuan.
9 BPR memiliki sistem informasi yang memadai yaitu sistem informasi manajemen 3 BPR memiliki sistem manajemen informasi yang cukup memadai.
yang mampu menyediakan data dan informasi yang lengkap, akurat, kini, dan utuh.
10 Direksi telah melakukan pengembangan budaya manajemen risiko pada seluruh 3 Direksi memiliki komitmen yang tinggi untuk menerapkan manajemen risiko sesuai dengan
jenjang organisasi dan peningkatan kompetensi SDM antara lain melalui pelatihan ketentuan.
dan/atau sosialisasi mengenai manajemen risiko.
Total nilai skala penerapan 21
Rata-rata 3,00
Bobot 0,40
11 BPR menyusun laporan profil risiko dan profil risiko lain (jika ada) yang dilaporkan 2 BPR telah menyusun profil risiko baik cabang maupun gabungan yang nantinya akan
kepada Otoritas Jasa Keuangan sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan. disampaikan kepada OJK.
12 BPR menyusun laporan produk dan aktivitas baru yang dilaporkan kepada Otoritas 2 BPR akan menyampaikan laporan produk dan aktifitas baru kepada OJK sesuai dengan
Jasa Keuangan sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan. ketentuan OJK.
Total nilai skala penerapan 4
Rata-rata 2,00
Bobot 0,10
Rutin
Rutin
Rutin
Rutin
Nama Lembaga Jasa Keuangan : PT. BPR Supra Artapersada
1 BPR telah memiliki kebijakan, sistem dan prosedur tertulis yang memadai terkait 3 BPR sudah memiliki Kebijakan dan menerapkan prosedur tertulis secara sistem terkait dengan
dengan BMPK termasuk pemberian kredit kepada pihak terkait, debitur grup, BMPK termasuk pemberian kredit kepada pihak terkait, debitur grup dan/atau debitur besar
dan/atau debitur besar, berikut monitoring dan penyelesaian masalahnya sebagai termasuk monitoring dan penyelesaian masalah.
bagian atau bagian terpisah dari pedoman kebijakan perkreditan BPR.
Total nilai skala penerapan 3
Rata-rata 3,00
Bobot 0,50
2 BPR secara berkala mengevaluasi dan mengkinikan kebijakan, sistem dan 3 BPR secara berkala melakukan evaluasi dan mengkinikan kebijakan sistem dan prosedur BMPK
prosedur BMPK agar disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan. sesuai dengan ketentuan.
3 Proses pemberian kredit oleh BPR kepada pihak terkait dan/atau pemberian kredit 3 Proses pemberian kredit baik kredit dalam skala kecil maupun besar mengacu pada ketentuan
besar telah memenuhi ketentuan Otoritas Jasa Keuangan tentang BMPK dan yang berlaku.
memperhatikan prinsip kehati-hatian maupun peraturan perundang-undangan.
Total nilai skala penerapan 6
Rata-rata 3,00
Bobot 0,40
4 Laporan pemberian kredit oleh BPR kepada pihak terkait dan/atau pemberian 2 Laporan pemberian kredit telah disampaikan kepada OJK secara berkala.
kredit yang melanggar dan/atau melampaui BMPK telah disampaikan secara
berkala kepada Otoritas Jasa Keuangan secara benar dan tepat waktu sesuai
ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.
5 BPR tidak melanggar dan/atau melampaui BMPK sesuai ketentuan Otoritas Jasa 2 istem pemantauan BMPK diaplikasikan kepada IT sistem sehingga terhindar dari pelanggran
Keuangan. dan pelampauan BMPK.
Rutin
Nama Lembaga Jasa Keuangan : PT. BPR Supra Artapersada
Rutin
Nama Lembaga Jasa Keuangan : PT. BPR Supra Artapersada
Rata-rata 2,00
Bobot 0,10
Rutin
Nama Lembaga Jasa Keuangan : PT. BPR Supra Artapersada
Rutin
1 Rencana bisnis BPR telah disusun oleh Direksi dan disetujui oleh Dewan 2 RBB disusun secara kombinasi top down dan bottom up dan disetujui oleh Dewan Komisaris
Komisaris sesuai dengan visi dan misi BPR. sesuai dengan visi dan misi BPR.
2 Rencana bisnis BPR menggambarkan rencana strategis jangka panjang dan 2 RBB sesuai dengan ketentuan.
rencana bisnis tahunan termasuk rencana penyelesaian permasalahan BPR yang
signifikan dengan cakupan sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.
3 Rencana bisnis BPR didukung sepenuhnya oleh pemegang saham dalam rangka 2 RBB telah didukung pemegang saham.
memperkuat permodalan dan infrastruktur yang memadai antara lain sumber daya
manusia, teknologi informasi, jaringan kantor, kebijakan, dan prosedur.
Total nilai skala penerapan 6
Rata-rata 2,00
Bobot 0,50
4 Rencana bisnis BPR disusun dengan mempertimbangkan paling sedikit: 3 RBB disusun sesuai dengan ketentuan OJK.
a. faktor eksternal dan internal yang dapat mempengaruhi kelangsungan usaha
BPR;
b. azas perbankan yang sehat dan prinsip kehati-hatian; dan
c. penerapan manajemen risiko.
5 Dewan Komisaris melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan rencana 2 RBB disusun sesuai dengan ketentuan OJK.
bisnis BPR.
Total nilai skala penerapan 5
Rata-rata 2,50
Bobot 0,40
Rutin
Rutin
6 Rencana bisnis termasuk perubahan rencana bisnis disampaikan kepada Otoritas 2 RBB telah disampaikan kepada OJK.
Jasa Keuangan sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.
Total nilai skala penerapan 2
Rata-rata 2,00
Bobot 0,10
Rutin
Rutin
Nama Lembaga Jasa Keuangan : PT. BPR Supra Artapersada
1 Tersedianya sistem pelaporan keuangan dan non keuangan yang didukung oleh 3 Sitem Informasi Manajemen telah sesuai dengan ketentuan.
sistem informasi manajemen yang memadai sesuai ketentuan termasuk sumber
daya manusia yang kompeten untuk menghasilkan laporan yang lengkap, akurat,
kini, dan utuh.
Total nilai skala penerapan 3
Rata-rata 3,00
Bobot 0,50
2 BPR menyusun laporan keuangan publikasi setiap triwulanan dengan materi 2 BPR telah menyusun laporan keuangan dan dipublikasikan secara triwulan sesuai ketentuan
paling sedikit memuat laporan keuangan, informasi lainnya, susunan pengurus
dan komposisi pemegang saham sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.
3 BPR menyusun laporan tahunan dengan materi paling sedikit memuat informasi 2 BPR telah menyusun laporan keuangan sesuai dengan ketentuan.
umum, laporan keuangan, opini dari akuntan publik atas laporan keuangan
tahunan BPR (apabila ada), seluruh aspek transparansi dan informasi, serta
seluruh aspek pengungkapan sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.
4 BPR melaksanakan transparansi informasi mengenai produk, layanan dan/atau 3 BPR telah melaksanakan transparansi produk dan layanan sesuai dengan ketentuan.
penggunaan data nasabah BPR dengan berpedoman pada persyaratan dan tata
cara sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.
5 BPR menyusun dan menyajikan laporan dengan tata cara, jenis dan cakupan 2 BPR telah menyusun laporan dan menyajikan dengan tata cara, jenis dan cakupan sesuai
sebagaimana diatur dalam ketentuan Otoritas Jasa Keuangan. dengan ketentuan.
Total nilai skala penerapan 9
Rata-rata 2,25
Bobot 0,40
Rutin
Nama Lembaga Jasa Keuangan : PT. BPR Supra Artapersada
Rutin
Nama Lembaga Jasa Keuangan : PT. BPR Supra Artapersada
6 Laporan tahunan dan laporan keuangan publikasi ditandatangani paling sedikit 2 Laporan tahunan telah disahkan oleh Direksi sesuai dengan ketentuan.
oleh 1 (satu) anggota Direksi dengan mencantumkan nama secara jelas serta
disampaikan secara lengkap dan tepat waktu kepada Otoritas Jasa Keuangan
dan/atau dipublikasikan sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.
7 Laporan penanganan pengaduan dan penyelesaian pengaduan, dan laporan 2 Laporan penangan pengaduan dan penyelesaian pengaduan sesuai dengan ketentuan dan telah
pengaduan dan tindak lanjut pelayanan dan penyelesaian pengaduan dismpaikan tepat waktu.
disampaikan sesuai ketentuan secara tepat waktu.
Total nilai skala penerapan 4
Rata-rata 2,00
Bobot 0,10
Rutin
Nama Lembaga Jasa Keuangan : PT. BPR Supra Artapersada