Anda di halaman 1dari 5

PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

PT. BPR BPR SUPRA ARTAPERSADA TAHUN 2017

Perkembangan industri perbankan yang sangat pesat pada umumnya disertai


dengan semakin kompleksnya kegiatan usaha Bank yang mengakibatkan peningkatan
eksposur risiko Bank. Good Corporate Governance (GCG) pada industri perbankan
menjadi lebih penting untuk saat ini dan dimasa yang akan datang mengingat risiko dan
tantangan yang dihadapi oleh industri perbankan akan semakin meningkat.
Dalam rangka meningkatkan kinerja Bank, melindungi kepentingan Stakeholders
dan meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan serta nilai etika
(code of conduct) yang berlaku secara umum dalam industri perbankan, Bank wajib
melaksanakan kegiatan usahanya dengan berpedoman pada prinsip-prinsip GCG (Good
Corporate Governance) .

Tujuan Pelaksanaan GCG (Good Corporate Governance) di BPR Supra Artapersada


a. Meningkatkan kinerja Bank dengan menerapkan GCG (Good Corporate Governance)
dalam segala kegiatan Bank sejalan dengan visi, misi dan rencana strategi usaha yang
telah ditetapkan Bank.
b. Menjaga agar kegiatan operasional Bank mematuhi peraturan internal dan eksternal
Bank, serta perundangan yang berlaku.
c. Meningkatkan pertanggungjawaban dan memberikan nilai tambah Bank kepada
Stakeholders.
d. Memperbaiki budaya kerja Bank.
e. Mengelola sumber daya Bank secara lebih amanah.
f. Mendorong dan mendukung pengembangan Bank.

A. Transparansi Pelaksanaan GCG (Good Corporate Governance)


1. Pelaksanaan GCG (Good Corporate Governance) berdasarkan hasil Self
Assessment meliputi berikut sebagai berikut :

Laporan Pelaksanaan GCG PT BPR Supra Artapersada 2017 1


a. Pelaksanaan Tugas dan Tanggungjawab dewan Komisaris dan Direksi.
1) Jumlah, Komposisi, Kriteria dan Independensi Anggota Dewan
Komisaris :
- Dewan Komisaris dipimpin oleh Komisaris Utama, dengan
komposisi sebagai berikut :
 Komisaris Utama : Yusuf Hamdani
 Anggota Komisaris : 1. Budi Thambunanto
2. Hasan Basrie Serio Lago
- Rekomendasi Dewan Komisaris
Rekomendasi Dewan Komisaris kepada Direksi sehubungan
dengan tugas dan tanggungjawabnya antara lain :
Diminta kepada Direksi untuk segera membentuk Komite Audit
dan Komite Pemantau Risiko mengingat dari asset dan Modal Inti
telah memenuhi syarat, disamping itu juga tetap memberikan
perhatian pada peningkatan pemahaman dan penerapan Satuan
Pengendalian Intern disemua lini SDM dan aktivitas bank.

2) Jumlah, Komposisi, Kriteria dan Independensi Anggota Dewan Direksi :


- Direksi dipimpin oleh Direktur Utama, dengan komposisi sebagai
berikut :
 Direktur Utama : Andi Gunawan
 Direktur : 1. Wianto Wirianta
2. Adrian Kurnia Khoe
- Tindak lanjut Rekomendasi Komisaris :
Rekomendasi Dewan Komisaris untuk membentuk Komite Audit
dan Komite Pemantau Risiko mengingat dari asset dan Modal Inti
telah memenuhi syarat akan ditindaklanjuti setelah dilakukan RUPS
2018. Dan untuk penerapan pengendalian intern di semua lini SDM
dan aktivitas Bank sudah diterapkan.

Laporan Pelaksanaan GCG PT BPR Supra Artapersada 2017 2


3) Kepemilikan Saham Anggota Dewan Komisaris dan Direksi.
a. Pada PT BPR Supra Artapersada :
No Nama Lembar Komposisi Nominal
1. Yusuf Hamdani 31.490 67% 31.490.000
2. Budi Thambunanto 8.460 18% 8.460.000
3. Andi Gunawan 4.700 10% 4.700.000
4. Wianto Wirianta 2.350 5% 2.350.000
47.000.000

4) Hubungan Keuangan dan Hubungan Keluarga Anggota Dewan Komisaris


dan Direksi.
a. Hubungan Keuangan
 Komisaris Utama PT. BPR Supra Artapersada merupakan Pemegang
Saham Pengendali Bank.
 Salah satu Anggota Dewan Komisaris PT. BPR Supra Artapersada,
merupakan komisaris independen yang tidak memiliki hubungan keuangan
dengan Dewan Komisaris lainnya, direksi, Pemegang Saham Pengendali.
 Seluruh anggota Direksi PT. BPR Supra Artapersada tidak memiliki
hubungan keuangan dalam hal menerima penghasilan, bantuan keuangan,
atau pinjaman dari Pemegang Saham Pengendali bank.
b. Hubungan Keluarga
Hanya Komisaris Utama PT. BPR Supra Artapersada yang memiliki hubungan
keluarga dengan Komisaris atas nama Budi Thambunanto
5) Rasio gaji Tertinggi dan Terendah
a. rasio gaji pegawai yang tertinggi dan terendah = 4,80%
b. rasio gaji Direksi yang tertinggi dan terendah = 58,30%
c. rasio gaji Komisaris yang tertinggi dan terendah = 30,00%
6) Frekuensi Rapat Dewan Komisaris
a. Jumlah rapat yang dilaksanakan oleh Dewan Komisaris sebanyak 4 kali dalam
setahun.
b. Jumlah rapat yang dihadiri secara fisik dan/atau melalui teknologi
telekonferensi 4 kali
c. Kehadiran masing-masing anggota disetiap rapat 3 orang

Laporan Pelaksanaan GCG PT BPR Supra Artapersada 2017 3


d. Topik atau Materi Rapat :
- Evaluasi kinerja Bank
- APU PPT
- Isu-isu strategis

7) Permasalahan Hukum
Permasalahan Hukum Jumlah
Perdata Pidana
Telah selesai (telah mempunyai kekuatan
hukum yang tetap)
Dalam proses penyelesaian - -
Total - -

8) Transaksi Yang Mengandung Benturan Kepentingan


Tidak terdapat transaksi yang mengandung benturan kepentingan, bank mampu
menghindari transaksi yang mengandung potennsi benturan kepentingan.
No. Nama dan Nama dan Jenis Nilai Keterangan*)
jabatan pihak jabatan Transaksi Transaksi
yang memiliki pengambil (jutaan
benturan keputusan rupiah)
kepentingan
- - - - - -

9) Pemberian Dana untuk kepentingan Sosial dan Kegiatan Politik


Pemberian dana kepada pihak-pihak tertentu dilakukan oleh PT. BPR Supra
Artapersada selama tahun 2017 total sebesar Rp 204.491 ribu,-

B. Kesimpulan Umum hasil Self Assessment Pelaksanaan Good Corporate


Governance.
Berdasarkan hasil Self Assessment pelaksanaan GCG PT. BPR Supra Artapersada
periode Desember 2017, disampaikan hal-hal sebagai berikut :
Nilai Komposisi GCG sebesar 1,83 dengan prediksi Baik

Laporan Pelaksanaan GCG PT BPR Supra Artapersada 2017 4


Terlampir disampaikan Hasil Self Assessment Pelaksanaan Good Corporate Governance
PT. BPR Supra Artapersada tahun buku 31 Desember 2017.
Demikian Laporan ini disampaikan, agar maklum. Terima kasih.

Laporan Pelaksanaan GCG PT BPR Supra Artapersada 2017 5

Anda mungkin juga menyukai