Anda di halaman 1dari 26

LEVEL OF ENTREPRENEUR

LEVEL ZERO
EMPLOYEE

LEVEL 1 – SELF
EMPLOYEE

LEVEL 2 – BUSINESS
OWNER/THE MANAJER

LEVEL 3 – THE DIRECTOR

LEVEL 4 – INVESTOR

LEVEL 5 – REAL ENTREPRENEUR


Level 0 (Zero) Employee (pegawai atau
buruh)
 Level 1 adalah seorang karyawan yang mendapatkan uang dengan cara bekerja kepada orang
lain atau bekerja diinstansi seperti office boy, salesman, supervisor, direktur,
 Karyawan akan digaji berdasarkan waktu dan kemampuan yang diberikan, dan menerima gaji
rutin bulanan atau periodik dengan jumlah tertentu dari orang lain, perusahaan, organisasi,
atau bahkan dari negara.
 Seorang employee bisa sukses atau bisa juga di PHK dan setiap saat siap menerima
kemarahan atasan atas performance kerja yang tidak baik.
 Menerima gaji bulanan yang jumlahnya tertentu dan terkadang merasa kurang, tetapi tidak
memiliki daya kemampuan untuk menaikkan gajinya sendiri.
 Sering berharap-harap cemas, mendapatkan kenaikan gaji suatu saat, dan berusaha bekerja
dengan lebih keras untuk mendapat penilaian baik atas kinerjanya, dengan harapan akan
dipromosikan dan dengan cara itu akan mendapatkan kenaikan gaji.
 Seorang employee memiliki atasan yang harus diikuti perintahnya dan menjaga hubungan
baik dengan atasan tersebut agar tidak kehilangan pekerjaan.
Level 1 : Self Employed (bekerja sendiri)
 Level 1 bisa dinamakan makelar atau menjualkan produk orang lain
 Self employed belum memiliki produk sendiri tetapi dia memasarkan produk orang lain dengan
mendapatkan komisi atau mengelola keuntungan sendiri dari selisih harga jual dan harga pokok.
Contohnya menjadi reseller.
 Tetapi bila self employed ingin menciptakan produk sendiri dan memasarkan produk sendiri dinamakan
UKM.
 self employed adalah orang-orang yang bekerja mandiri atau lepas. Biasanya memiliki keahlian
tertentu. Ciri khas dari self employed adalah dia jalankan sendiri, dia lakukan sendiri, dan
pemasukan dia terima sendiri. Contoh self employed adalah seorang dokter praktek di klinik
sendiri, pengacara yang membuka biro sendiri, tukang cukur rambut pinggir jalan, pedagang
asongan, calo angkot, penulis lepas, dan lain-lain. Mereka mendapatkan uang atas jual jasa dan
tenaga mereka sendiri secara personal. Tetapi mereka tidak akan mendapatkan penghasilan
apabila tidak bekerja, misalnya dokter tidak praktek, pedagang rokok tidak ngasong, maka mereka
tidak akan mendapatkan uang.
 Self employed lebih bebas daripada employee, karena mereka menjadi majikan sekaligus bawahan
sendiri, semua diatur dan ditangani sendiri. Dari segi penghasilan mereka tidak menerima gaji rutin
sebagaimana employee, penghasilan mereka naik turun sebanding dengan usaha dan doa mereka
sendiri. Seorang self employed bisa saja memiliki seorang asisten atau pekerja, seperti dokter
dibantu resepsionis dan perawat, tetapi tetap, tanpa dokter bekerja, maka tidak akan mendapatkan
penghasilan. Semakin keras usaha self employed, maka semakin besar penghasilan yang
diperoleh, misalnya seorang dokter ingin menambah pemasukan dengan cara menambah jam
buka praktek, selain dengan promosi.
Tahapan level 1
Menjual
Bagaimana caranya menjual produk kita agar konsumen
tahu. Karena konsumen tdk tahu produk dan kualitas barang
yang kita jual. Disinilah diperlukan cara marketing dan sale
yang bagus

Inventory/stock barang
Persiapkan barang selalu ready. Jangan sampai jualan
tidak ada stocknya. Bila tdk punya stock saat ada konsumen
yang beli dan kita tdk punya maka akan memberikan peluang
konsumen untuk mencari tempat lainnya.
Level 2 : Business Owner (pemilik bisnis)/The Manajer
 Level 2 adalah pemilik usaha yang sudah mempunyai karyawan lebih dari 1 orang dan
pemilik masih ikut berkecimpung dalam kegiatan bisnisnya.
 Contoh pemilik usaha : pemilik toko yang di mall, toko-toko di pasar
 bisnis owner memperoleh uang dari sistem yang dia buat. Toko dibuat dengan suatu sistem
sehingga bisa berjalan sendiri ada kasir, ada bagian stok/logistik, ada supervisor, ada
cleaning sercive, dan sebagainya yang diatur dan dibuat sistem perdagangan toko. Bisnis
owner atau biasanya familiar kita sebut sebagai bisnisman/bisniswoman berusaha keras
agar sistem yang dia bangun running well dan mendapatkan profit dari sistem bisnisnya. Ciri
khas dari bisnis owner adalah bekerja tidak terikat waktu, dan penghasilan tidak berbanding
lurus dengan waktu kerja yang di pergunakan.
 Seorang bisnis owner memiliki kekuasaan terhadap bisnis dan pekerjanya. Dia berhak
memutuskan untuk mem-PHK pegawainya apabila tidak perform. Tetapi dia memiliki resiko
yang jauh lebih besar dari employee dan self employee yaitu bangkrut. Apabila seorang
employee gagal, hanya PHK konsekwensi logisnya, dan mungkin di bisa mencari pekerjaan
lagi. Self employed demikian juga. Sedangkan seorang business owner biasanya memiliki
resiko bangkrut yang berakibat lebih kerugian, menyangkut uang banyak dan nasib para
pekerjanya. Tetapi kalau berjalan lancar, seorang business owner akan memperoleh
pemasukan yang jauh lebih besar dari pekerja.
Divisi level 2
 Inventory
Harus mempunyai gudang utk menyimpan brg lebih besar. Utk meningkatkan omset dan
memperbesar penjualan maka keuntungan yg diperoleh harus dijadikan inventory
 Sales
Membuka cabang dengan mutu atau kualitas sama dengan toko utama
 Accounting
Divisi ini mengurusi cashflow usaha dan utang piutang
 Finance
divisi ini berfungsi untuk meramalkan omzet 5 bl – 1 th ke depan dan memastikan jangan sampai
modal terganggu utk usaha 5 bl – 1 th kedepan, juga memastikan pembukaan cabang baru bisa
produktif.
 Production
Divisi yg berfungsi memproduksi atau menyediakan barang. Jangan sampai ada pembeli tetapi tdk
ada barang
 Administrasi
Fungsinya memastikan legalitas usaha agar merk dagang tdk diambil org lain, perijinan,
 Teknologi & development
Memastikan produk mempunyai inovasi. Jangan sampai produk tdk laku di pasar. Kalau terjadi
maka harus ada pengemasan ulang yg lebih menarik
LEVEL 3 : THE DIRECTOR
 Pengusaha level ke 3 memiliki satu atau beberapa manajer yang mengelola
setiap devisi kemudian menunjuk 1 orang untuk menggantikan anda dalam
mengelola usaha

 CEO ANDA

 Genderal Manager

 Devisi 1 Devisi 2 Devisi 3 Devisi 4 Devisi 5 Devisi 6 Devisi 7


 Tantangan dalam memilih orang utk menggantikan kedudukan anda dalam
usaha yang telah dijalankan harus sesuai dengan karakter dan performa
seperti anda dan yang dibutuhkan perusahaan. Tujuannya agar jalannya roda
perusahaan atau budaya perusahaan tidak mengalami perubahan yang berarti
setelah anda meninggalkan perusahaan untuk melangkah ke level berikutnya
dan perusahaan tidak mengalami penurunan usaha.
 Yang dibutuhkan adalah orang-orang yang jujur dan loyal terhadap
perusahaan dan anda sebagai pemilik perusahaan
Level 4 : Investor (penanam modal)
 Investor adalah menanamkan modal atau investasi ke perusahaan-perusahaan baik
perusahaan besar maupun yang akan mengalami kebangkrutan tetapi harus
menggunakan analisa-analisa agar dana yang telah ditanamkan dapat menghasilkan
dana yang lebih.
 Investor adalah orang yang memperolah uang dari uangnya yang diputar. Penghasilan
seorang investor juga tidak dipengaruhi oleh waktu kerja yang diberikan. Bahkan
seorang investor bisa tidak bekerja sama sekali, dan uangnya yang bekerja untuk dia.
Besar kecil pemasukan uang seorang investor ditentukan oleh pengetahuan dan
keahlian dia dalam mengelola uang dan mendayagunakan uang yang dimilikinya agar
menjadi lebih berguna dan menguntungkan.
 Investor bisa saja menginvestkan uangnya dalam bisnis riil atau dalam investasi
finance. Contoh seorang investor adalah investor property, membeli rumah dan
apartemen untuk dikontrakkan. Membeli saham dengan return dan pembagian
dividend yang tinggi untuk dia, mengeluarkan uang investasi membuka warung
bakso, yang dikelola oleh teman, membayar sejumlah uang untuk membeli franchise,
membeli mobil untuk direntalkan dengan cara dititipkan ke perusahaan rental, dan
lain-lain.
 Investor hanya memiliki tiga kemungkinan, rugi, impas, atau untung. Semakin mahir
dia memutar uangnya, maka semakin deras uang mengucur
Level 5 : Real Entrepreneur
 The Real Entrepreneur diartikan pengusaha yang menjual bisnisnya ke
publik atau perusahaan go publik
 Perusahaan go publik adalah perusahaan yang sahamnya telah di miliki
sekurang-kurang 300 pemegang saham dan memiliki modal disetor
sekurang-kurangnya 3 m atau sesuai peraturan perundangan yang
berlaku.
 Syarat perusahaan go publik :
1. transparansi pajak
2. Audit
3. Seberapa banyak produk dikenal oleh publik
TAHAPAN MENJADI WIRAUSAHAWAN YANG
CERDAS

TAHAP PERTAMA (Proses Mengenal,


memahami dan mengerti Kewirausahaan)

TAHAP KEDUA (Mempersiapkan diri dan


merencanakan bisnis anda)

TAHAP KETIGA (Memulai, menjalankan,


mengelola dan mengembangkan bisnis anda)
TAHAP PERTAMA : PROSES MENGENAL,
MEMAHAMI, DAN MENGERTI KEWIRAUSAHAAN

GEJOLAK
MENGAMBIL
PERKENALAN KETERTARIKAN SPIRITUAL &
KEPUTUSAN
EMOSI
PERKENALAN
Mulai mengetahui arti dan manfaat dari kewirausahaan untuk mencapai
kesuksesan. Pada tahap ini mulai dari :
 Bersentuhan dengan kewirausahaan untuk mengetahui tujuan, maksud, dan
manfaat bagi individu, lingkungan, dan negara.
 Berorientasi pada pola pikir orang yang sukses dalam bisnis.
 Belajar lebih dalam tentang kewirausahaan
 Mengerti dan menyadari ada alternatif lain selain mencari kerja, yakni
menciptakan lapangan pekerjaan.
 Mempersiapkan “sekoci” karir hidup
 Mengerti bahwa menjadi wirausahawan yang sukses itu bukan milik sekelompok
orang tertentu saja.
KETERTARIKAN TERHADAP
KEWIRAUSAHAAN
Mulai memasuki dan melihat dunia kewirausahaan. Untuk itu pada tahapan ini
dibutuhkan :
 Mulai menyadari banyak mitos salah tentang kewirausahaan dan perlu diubah.
 Pentingnya ilmu kewirausahaan untuk dipelajari.
 Mengerti bahwa setiap orang mempunyai jiwa kewirausahaan (belum disadari
dan dikembangkan)
 Seseorang yang ingin meraih posisi puncak harus mengerti, memahami dan
mengenal ilmu – ilmu lainnya yang dirangkai dalam sebuah ilmu penting, yakni
ilmu kewirausahaan
 Terciptanya proses ketertarikan dengan kewirausahaan yang selama ini belum
ia ketahui dan sering ditakut takuti oleh orang lain.
PROSES GEJOLAK SPIRITUAL DAN
EMOSIONAL
 Proses Menciptakan semangat kewirausahaan. Gejola emosi memunculkan
keberanian untuk memutuskan menjadi wirausahawan. Proses yang terjadi :
 Mulai mengerti definisi ketakutan dan kegagalan.
 Mendalami makna kegagalan dalam memberi kontribusi untuk mencapai
kesuksesan
 Membandingkan manfaat kewirausahaan dengan resiko yang terjadi
 Mengenal alasan orang yang enggan menjadi wirausahawan
 Mengerti faktor kesuksesan dan kegagalan sehingga ia mampu
mengantisipasinya.
Setelah mempelajari tahap ini, orang lain akan termotivasi untuk menjadi
seorang wirausahawan bila :
 Merasa mampu dan yakin bisa mengatasi resiko yang akan terjadi
 Semakin jelas melihat peta kewirausahaan
 Berpikir bahwa hidup itu tidak ada yang bebas dari resiko sehingga bila ingin
menjadi seorang wirausahawan yang smart dan sukses harus menjadi risk
manager bukan risk taker
PROSES MENGAMBIL KEPUTUSAN
Menjadi wirausahawan secara cerdas, dengan melakukan hal berikut :
 Ingin mengetahui peta tentang kewirausahaan
 Mulai mencari mentor (orang yang sukses sebagai narasumber)
 Meyakinkan orang tuanya akan pilihan karirnya atau menunjukan kepada
orang lain bahwa ini komitmen dan pilihan hidupnya yang ingin terus dijaga
 Memahami dan melatih sikap sebagai wirausahawan
 Jiwa leadership, pantang menyerah, dan mengubah mindset
TAHAPAN TINGKAT KEDUA : MEMPERSIAPKAN
DIRI DAN MERENCANAKAN BISNIS ANDA

Tahap Mempersiapkan diri


menjadi seorang wirausahawan

Tahap merencanakan kerangka


bisnis anda
Mulai menemukan inspirasi untuk mulai menemukan bisnis
secara konsep dan cara menemukan peluang. Yang
mengandung 4 langkah, yaitu :

1. Mengenal diri anda untuk


menemukan asal peluang
bisnis
2. Mempelajari teori peluang
dengan cara berpikir kreatif
untuk menemukan inspirasi
bisnis
3. Menganalisa dan
memanfaatkan inspirasi
bisnis untuk dijadikan
alternatif peluang bisnis
4. Mengubah dan menentukan
alternatif peluang menjadi
sebuah bisnis
Tahapan merencanakan kerangka bisnis

1. Perencanaan Bisnis
2. Konsep dan Aspek
Manajemen Bisnis
3. Hal-hal yang berisi tentang
pengetahuan lain yang akan
dirangkai oleh kewirausahaan
sebagai benang merah
pengikat ilmu-ilmu tersebut.
Setelah mempersiapkan bisnis dengan menemukan peluang emasnya, maka
segera merencanakan konsep bisnis dengan tahapan sebagaimana berikut :
1. MENENTUKAN VISI MISI BISNIS SEPERTI APA
2. MENENTUKAN MODEL BISNIS SEPERTI APA, APAKAH SECARA INDIVIDU, REKANAN
ATAU JENIS LAINNYA
3. MEMBUAT RENCANA BISNIS PLAN
4. MULAI MEMPELAJARI ASPEK ASPEK PENGETAHUAN PENTING DALAM BISNIS ,
YAITU KEUANGAN, HRD, PRODUKSI, PERSEDIAAN, MARKETING DAN PENJUALAN
5. MEMULAI DAN MENENTUKAN KAPAN BISNIS DIMULAI DAN DIJALANKAN
TAHAPAN TINGKAT KETIGA : Memulai,
Menjalankan, Mengelola, dan
Mengembangkan Bisnis Anda.

1. MENDIRIKAN BADAN USAHA


2. MENJALANKAN DAN
MENGELOLA BISNIS
3. MENGEVALUASI DAN
MEMPERTAHANKAN BISNIS
4. KELUAR DARI BISNIS ATAU
MELAKUKAN EKSPANSI BISNIS
ANDA
Konsep Bussines Plan

Silakan tugas individu dapat kalian buat dengan konsep


seperti dibawah ini.
 1 . Konsep Bisnis
 2. Strategi Pemasaran
 3. Operasional
 4. Perencanaan Keuangan

Buat seringkas mungkin, hanya 1 lembar. Diketik


dikumpulkan melalui komting, setelah terkumpul komting
kirim ke email wiariasah90@gmail.com
Terima Kasih
Selamat beritirahat
Salam sukses dan sehat untuk kalian semua

Anda mungkin juga menyukai