Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Rumini Fajar
NIM. 11160510000022
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh:
Rumini Fajar
NIM. 11160510000022
Pembimbing,
i
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi berjudul “PENGARUH FILM DUA GARIS BIRU
(EFEK KOGNITIF, AFEKTIF, DAN BEHAVIORAL)
TERHADAP KESADARAN REMAJA AKAN AKIBAT
PERGAULAN BEBAS (SURVEY PADA SISWA SISWI
SMA MUHAMMADIYAH 25 PAMULANG)” telah diujikan
dalam sidang munaqasyah Fakultas Dakwah dan Ilmu
Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
pada 27 Mei 2021. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu
syarat memperoleh gelar sarjana sosial (S. Sos) pada Fakultas
Dakwah dan Ilmu Komunikasi.
Jakarta, 27 Mei 2021
Sidang Munaqasyah
Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota
Anggota:
Penguji I Penguji II
Pembimbing,
iii
ABSTRAK
Rumini Fajar
Pengaruh Film Dua Garis Biru (Efek Kognitif, Afektif, dan
Behavioral) terhadap Kesadaran Remaja akan Akibat Pergaulan
Bebas (Survey pada Siswa Siswi SMA Muhammadiyah 25
Pamulang)
Film merupakan salah satu media komunikasi yang bersifat
massal, heterogen dan dapat menimbulkan atau memberikan efek
tertentu kepada khalayak. Film tidak hanya berfungsi sebagai media
hiburan saja, tetapi juga sebagai sarana informasi dan edukasi. Oleh
karena itu disaat sekarang ini, zaman sudah semakin medoren kita harus
bijak dalam memilih tontonan karena salah-salah dalam memilih
tontonan dapat memberikan pengaruh yang buruk terumatama bagi
anak-anak dan remaja yang masih dalam pencarian jati dirinya. Film
yang menjadi fokus penelitian adalah film Dua Garis Biru.
Dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui bagaimana
kesadaran remaja kelas XII SMA Muhammadiyah 25 Pamulang akan
dampak pergaulan bebas setelah menonton film Dua Garis Biru dan
seberapa besar pengaruhnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kuantitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan angket
melalui google form kepada 62 responden. Teknik pengambilan
sampelnya menggunakan teknik purpose sampling.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori
Stimulus Organism Respon (S-O-R). Menurut teori ini efek yang
ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus, sehingga
seseorang dapat memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi
komunikan. Film Dua Garis Biru (S) yang mendapat respon dari remaja
siswa kelas XII SMA M 25 Pamulang (O) yang aktif mengolah pesan
dari film sehingga menimbulkan pengaruh (R) tertentu.
Hasil peneltian ini menunjukkan adanya pengaruh efek
kognitif, afektif dan behavioral terhadap kesadaran remaja akan akibat
pergaulan bebas setelah menonton film Dua garis Biru dengan tingakat
korelasi sedang yaitu 0,409, dan efek kognitif, afektif, dan behavioral
dari film Dua Garis Biru berpengaruh sebesar 16,7% terhadap
kesadaran remaja akan akibat pergaulan bebas.
iv
KATA PENGANTAR
v
skripsi. Oleh sebab itu, pada kesempatan baik ini penulis ingin
menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
vi
6. Seluruh dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah
mendidik dan memberikan ilmu yang bermanfaat.
7. Seluruh Staf Perpustakaan Umum dan Fakultas, yang
telah membantu penulis dalam mencari dan menggunakan
buku-buku yang dibutuhkan sebagai referensi. Bagian
Tata Usaha yang selalu sabar dan telaten dalam
pembuatan surat.
8. Kedua orang tua tercinta dan terkasih, Bapak Afrizal dan
Ibu Elfi Elfina, S.Pd.I, yang selalu memberikan dukungan
baik berupa moril maupun material, motivasi, saran, kasih
sayang, perhatian dan do’a yang tak henti-hentinya
terucap. Selalu sabar menyemangati penulis dari jauh, dan
sabar menunggu penulis menyelesaikan studi dan
mendapatkan gelar sarjana,
9. Kakak peremepuan Dian Prima Sari dan adik perempuan
Siti Aisyah, yang selalu memberi semangat, motivasi, dan
menjadi penghibur dikala penulis merasa jenuh, bahkan
membantu mengoreksi kesalahan pengetikan.
10. Irbithul Fikriyah Alauhi, dan Sri Prihatiningrum yang
menjadi tempat bertanya penulis dikala kebingungan, dan
dengan sabar menjelaskan hal-hal yang tidak penulis tau.
M. Sayid Furqon yang selalu meyemangati, membantu
dan menemani penulis selama menyelesaikan skripsi.
Terimakasih atas kebaikannya tanpa kalian penulis tidak
tau bertanya ke siapa lagi.
vii
11. Teman-teman Malaykats Fam. Dewo, Fadli, Ijuy, Isrok,
Kadafi, Reza, Azkia, Dinda, Indah, Oki, Putri dan Rifa
yang sudah menemani 4 tahun perkuliahan. Terimakasih
sudah menjadi teman bertukar fikiran dan bertukar cerita,
memotivasi dan menghibur penulis dengan tingkah aneh
dan candaan receh. Semoga kita selalu dalam lindangan
Allah dan tetap berteman meski terpisah jarak dan waktu.
12. Seluruh Mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam
angkatan 2016, terkhusus KPI A serta teman-teman
organisasi yang telah menjadi bagian cerita selama
perkuliahan.
13. Teman-teman seasrama dan sekosan Iki, Nurul, Eka,
Karmila, kak Sofi, mbak Uswah yang sudah menjadi
teman seatap selama 5 tahun belakangan ini.
14. Civitas akademik SMA Muhammadiya 25 Pamulang yang
telah mempermudah penulis dalam proses pengambilan
data. Serta memberi arahan dan masukan kepada penulis
guna memperoleh hasil yang lebih baik dalam proses
pengambilan data. Kepada seluruh pihak SMA
Muhammadiyah 25 Pamulang saya ucapkan terima kasih
banyak.
15. Seluruh Siswa dan Siswi SMA Muhammadiyah 25
Pamulang, terutama kelas XII yang sudah bersedia
meluangkan waktunya menjadi responden dalam
penelitian ini. Terima kasih atas bantuan dan
dukungannya untuk kelancaran skripsi ini semoga Allah
membalas kebaikan kalian.
viii
Akhir kata terima kasih banyak dan mohon maaf atas
segala salah dan khilaf yang terjadi selama proses penyelesaian
skripsi ini. Segala budi baik semua pihak yang disebutkan
maupun tidak semoga mendapatkan balasan dari Allah SWT.
Besar harapan penulis agar apa yang telah penulis usahakan ini
bermanfaat, baik bagi penulis maupun bagi orang lain.
Rumini Fajar
ix
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................... iv
D. Tujuan Penelitian............................................................... 8
E. Manfaat Penelitian............................................................. 8
4. Pengetahuan .................................................................. 29
5. Sikap ............................................................................. 32
x
7. Remaja .......................................................................... 54
C. HIPOTESIS ..................................................................... 58
xi
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................. 110
A. Kesimpulan.................................................................... 110
xii
DAFTAR TABEL
xiii
Tabel 4. 21 Uji Koefisien Determinasi ..................................... 106
Tabel 4. 22 Uji Regresi Linear Berganda.................................. 107
Tabel 4. 23 Uji F ....................................................................... 108
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1
SINAU, “Pengertian Media Komunikasi, Fungsi, serta
Jenisnya”,https://sinau.info/pengertian-media-komunikasi/, diakses pada 06
Januari 2020.
3
2
Sri Wahyuningsih, Film dan Dakwah: Memahami Representasi Pesan -
Pesan Dakwah dalm Film melalui Analisis Semiotik, (Surabaya: Penerbit
Media Sahabat Cendikia, 2019), h.6
3
Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, (Bandung:
PT. Citra Aditya Bakti, 2003), h.209.
4
4
Andrea Lidwina, “10 Film Indonesia Terlaris Sepanjang 2019”
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2020/01/03/10-film-indonesia-
paling-laris-sepanjang-2019, diakses pada 10 Januari 2020
5
5
https://www.viva.co.id/showbiz/film/1189204-dignitate-film-remaja-yang-
bakal-jadi-saingan-dilan?medium=autonext, diakses pada 13 Januari 2020.
6
6
Al-Qur’an, 17:32.
7
Al-Qur’an, 17:32.
7
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti
mengidentifikiasi beberapa masalah yang akan dijadikan
penelitian.
1. Kurangnya kesadaran remaja tentang dampak dari
pergaulan bebas.
2. Pendidikan seks yang kurang disosialisasikan di
Indonesia.
3. Pergaulan remaja saat sekarang ini yang terlalu bebas.
8
G. Sistematika Penulisan
Untuk memberikan gambaran sederhana yang bertujuan
guna mempermudah penulisan, skripsi ini secara garis besar
terdiri dari lima bab yang dibagi dalam sub bab dan setiap bab
memiliki batasan masing-masing yang akan saling berkaitan
antara satu dengan yang lainnya. Dimulai dari bab satu, yaitu
pendahuluan. Bab ini menjelaskan latar belakang masalah,
identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah,
tinjauan dan manfaat penelitian, tinjauan kajian terdahulu,
manfaat penulisan, serta sistematika penulisan.
Selanjutnya bab dua yang menjelaskan tentang teori yang
digunakan sebagai landasan penelitian. Pada penelitian ini
peneliti menggunakan teori S-O-R, teori Efek Media,
pengertian pergaulan bebas dan juga faktor-faktor terjadinya
pergaulan bebas. Selain itu pada bab ini juga menjelaskan
kerangka pemikiran serta hipotesis penelitian.
12
TINJAUAN PUSTAKA
A. LANDASAN TEORI
1. Teori S-O-R
Teori S-O-R yang diperkenalkan Hovland at
al.1“behaviour change process is essentially the same as
the process of learning. It illustrates the process of
behaviour change at the individual learning process
consisting of the stimulus were given to the organism can
be accepted or rejected.” S-O-R merupakan singkatan
dari Stimulus-Organisme-Response. Teori ini memiliki
tiga elemen yakni: pesan (stimulus), penerima
(organisme), efek (response). Stimulus adalah sumber
rangsangan, organisme adalah penerima rangsangan, dan
response adalah umpan balik yang dihasilkan.
S-O-R pada mulanya berasal dari psikologi, yang
kemudian menjadi teori dalam komunikasi. Hal ini terjadi
karena objek material dari psikologi dan ilmu komunikasi
adalah sama, yaitu manusia yang jiwanya meliputi
komponen-komponen: pengetahuan, sikap/opini, perilaku,
(kognisi, afeksi, dan konasi).2
1
Hovland, C.I, Janis, I.L., Kelley, H.H, Communication and Persuasion:
Psychological Studies of Opinion Change, (New Haven: Yale University
Press, 1953), h. 174-175.
2
Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, (Bandung:
Citra Aditya Bakti, 2003), h. 254.
13
14
3
Denis McQuail dan Seven Windahl. Model-model Komunikasi. Terj. Putu
Laxman S. Pendit, (Jakarta: Uni Primas, 1985), h. 48.
4
Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, (Bandung:
Citra Aditya Bakti, 2003), h. 255.
5
Mar’at, Sikap Manusia Perubahan serta Pengukurannya, (Bandung: Ghalia
Indonesia, 1981), h. 27.
6
Mar’at, Sikap Manusia Perubahan serta Pengukurannya, (Bandung: Ghalia
Indonesia, 1981), h. 28.
15
Efek (R)
7
Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, (Bandung:
Citra Aditya Bakti, 2003), h. 254.
8
Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, (Bandung:
Citra Aditya Bakti, 2003), h. 255.
16
9
Joseph D. Straubhaar, Robert LaRose, Media Now: Understanding Media,
Culture, and Technology, (Boston: Wadsworth, 2017), h. 412.
17
10
Wiryanto, Teori Komunikasi Massa, (Jakarta: Grasindo, 2000), h. 39.
11
Wiryanto, Teori Komunikasi Massa, (Jakarta: Grasindo, 2000), h. 39.
12
Keith R, Stamm, John E. Bowes, The Mass Communication Process: A
Behavioral and Social Perspective, (Indiana University: Kendal/ Hunt
Publishing Company, 1990), h. 114.
13
Nurdin, Pengantar Komunikasi Massa, (Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada, 2007), h. 214.
18
14
Morissan, Teori Komunikasi Individu Hingga Massa, (Jakarta: Kencana
Prenadamedia Group, 2013), h. 504.
15
Nurdin, Pengantar Komunikasi Massa, (Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada, 2007), h. 215.
16
Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, (Bandung:
PT. Citra Aditya Bakti, 2003), h. 84.
17
Nurdin, Pengantar Komunikasi Massa, (Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada, 2007), h. 216.
19
18
Nurdin, Pengantar Komunikasi Massa, (Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada, 2007), h. 216.
19
Denis McQuail, Teori Komunikasi Massa, Edisi 6, Buku 2, Terj. Putri Iva
Izzati, S. Sos, (Jakarta: Salemba Humanika, 2011), h. 213.
20
20
Nurdin, Pengantar Komunikasi Massa, (Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada, 2007), h. 220.
21
Nurdin, Pengantar Komunikasi Massa, (Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada, 2007), h. 222.
21
22
Denis McQuail, Teori Komunikasi Massa, Edisi 6, Buku 2, Terj. Putri Iva
Izzati, S. Sos, (Jakarta: Salemba Humanika, 2011), h. 215.
23
Denis McQuail, Mass Communication Theory, 6th Edition, (London: SAGE
Publition Ltd, 2010), h. 459.
24
Andi Faisal Bakti, Communication and Family Planning in Islam in
Indonesia: South Sulawesi Muslim Perceptions of a Global Development
Program, (Leiden: INIS, 2004), h. 14.
22
25
Nurdin, Pengantar Komunikasi Massa, (Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada, 2007), h. 226.
26
Tommy Suprapto, Pengantar Teori & Manajemen Komunikasi,
(Yogyakarta: PT Buku Kita, 2009), h. 42.
27
Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta : PT Rajagrafindo
Persada, 2012), h. 41.
23
28
Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosda
Karya, 2011), h. 216.
29
Markus Utomo Sukendra, Psikologi Komunikasi: Teori dan Praktik,
(Yogyakarta: CV Budi Utama, 2017), h. 68.
30
Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, (Bandung:
PT. Citra Aditya Bakti, 2003), h. 318.
31
Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosda Karya,
1991), h.217.
32
Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosda Karya,
2005), h.174.
24
33
Elvinaro Ardianto dkk, Komunkasi Massa Suatu Pengantar edisi revisi,
(Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2014), h. 50.
34
Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosda Karya,
1991), h.217.
35
Elvinaro Ardianto dkk, Komunkasi Massa Suatu Pengantar edisi revisi,
(Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2014), h. 55.
25
36
Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, (Bandung:
PT. Citra Aditya Bakti, 2003), h. 319.
37
Elvinaro Ardianto dkk, Komunkasi Massa Suatu Pengantar edisi revisi,
(Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2014), h. 5.
38
Wowo Sunaryo Kuswana, Biopsikologi Pembelajaran Prilaku, (Bandung:
Alfabeta, 2014), h. 42.
26
39
MacBride, Many Voices, One World: Towards a New, More Just, and More
Efficient World Information and Communication Order, (Amerika: Rowman
& Little Field Publishers, Inc, 1980), h.14.
40
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktik cetakan ke 10,
(Bandung : Remaja Rosdakarya, 1997), h. 36.
27
41
Wawan Kuswandi, Komunikasi Massa: Sebuah Analisis Media Televisi,
(Jakarta: Rineka Cipta, 1996), h. 26.
42
Dedy Mulyana, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2012), h. 109.
28
43
Dedy Mulyana, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2012), h. 109.
44
T.A Latief Rounsyadiy, Dasar-Dasar Rhetorica dan Informasi, (Medan:
Firma "RIMBOW", 1989), h. 183.
45
Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Amzah, 2009), h. 121.
46
Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Amzah, 2009), h. 121.
29
4. Pengetahuan
Pengetahuan menurut Nadler adalah proses belajar
mengenai kebenaran untuk mengetahui apa yang harus
dilakukan.49
47
Lukiati Komala Erdinaya dan Elvinaro Ardianto, Komunikasi Massa Suatu
Pengantar, (Bandung: Simbiosa Rekatama, 2004), h. 136.
48
Aep Kusnawa, Komunikasi Penyiaran Islam, (Bandung: Benang Merah
Press, 2004), h. 96.
49
Nadler, Keterampilan dan Jenisnya, (Jakarta: PT. Grafindo Persada, 1986),
h. 62.
30
b. Memahami (comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kesempatan
untuk menjelaskan secara benar tentang objek
yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan
materi tersebut secara benar. Orang yang telah
paham terhadap objek atau materi yang harus
dapat menjelaskan, menyebutkan contoh,
50
S Noto Atmojo, Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, (Jakarta: Rineka Cipta,
2007), h. 143.
51
S Noto Atmojo, Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, (Jakarta: Rineka Cipta,
2003), h. 122.
31
5. Sikap
Menurut Jalaludin Rakhmat52 sikap adalah
“kecenderungan bertindak, berpresepsi, berpikir, dan
merasa dalam menghadapi objek ide, situasi atau nilai.
Sikap bukan perilaku, tetapi merupakan kecenderungan
untuk berperilaku dengan cara-cara tertentu terhadap
objek sikap.”
Sedangkan menurut Werner J. Severin dan James W.
Tankard, Jr.53 “sikap merupakan tendensi kita terhadap
sesuatu. Sikap adalah rasa suka dan tidak suka kita
terhadap sesuatu.”
a. Fungsi Sikap
Menurut Katz54 “The function they perform for
the individual, specifically the function of
adjustment, ego defense, value expression, and
knowledge.” Terdapat 4 fungsi utama sikap,
yaitu:55
1) “Fungsi instrumental, penyelarasan dan
kebermanfaatan. Manusia memiliki
kecenderungan untuk berjuang keras
untuk memaksimalkan penghargaan
52
Jalaluddin Rahmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosda Karya,
1991), h. 39.
53
Werner J. Severin, James W. Tankard, Jr, Teori Komunikasi, Sejarah,
Metode, dan Terapan di dalam Media Massa, Terj. Sugeng Hariyanto,
(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2005), h. 177.
54
Daniel Katz, “The Functional Approach to the Study of Attitudes.” Public
Opinion Quarterly 24, (New York: Princenton University, 1960), h. 192.
55
Werner J. Severin, James W. Tankard, Jr, Teori Komunikasi, Sejarah,
Metode, dan Terapan di dalam Media Massa, Terj. Sugeng Hariyanto,
(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2005), h. 197.
33
1) “Faktor Internal
Yaitu, faktor yang terdapat pada diri
manusia. Setiap individu memiliki caranya
56
Bimo Walgito, Psikologi Sosial: Suatu Pengantar, (Yogyakarta: Fakultas
Psikologi UGM, 1980), h. 45.
34
6. Pergaulan Bebas
a. Pengertian Pergaulan Bebas
Pergaulan bebas adalah suatu bentuk perilaku
penyimpangan yang mana “bebas” yang dimaksud
adalah melewati batas norma-norma.57 “Pergaulan
bebas merupakan kumpulan dari berbagai perilaku
remaja yang tidak dapat diterima secara sosial hingga
terjadi tindakan kriminal.”58
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa
pergaulan bebas merupakan suatu pergaulan atau
57
Yusuf Abdullah, Bahaya Pergaulan Bebas, (Jakarta: Media Dakwah, 1990),
h. 142.
58
Hamzah, Kultur Masyarakat Indonesia, (Surabaya: Pelita, 1992), h. 92.
35
59
Kartini Kartono, Patologi Sosial, (Jakarta: Rajawali Press, 1992), h. 1.
60
Ali Akbar, Bimbingan Seks untuk Remaja, Cet, VIII, (Jakarta: Pustaka
Antara, 1993), h. 12.
36
61
Ali Akbar, Bimbingan Seks untuk Remaja, Cet, VIII, (Jakarta: Pustaka
Antara, 1993), h. 41.
62
Sudarsono, Kenakalan Remaja Cet, II, (Jakarta: PT. Rineka Cipta 1991),
h.5.
37
Terjemahnya:
“Dan wanita (Zulaikha) yang Yusuf tinggal di
rumahnya menggoda Yusuf untuk
menundukkan dirinya (kepadanya) dan dia
menutup pintu-pintu, seraya berkata marilah ke
sini, Yusuf berkata aku berlindung kepada
Allah, sungguh tuanku telah memperlakukan
aku dengan baik, sesunggunya orang-orang
yang zalim tiada akan beruntung.
Sesunggunya wanita itu telah bermaksud
(bermaksud melakukan perbuatan itu) dengan
yusuf, dan Yusuf pun bermaksud (melakukan
pula) dengan wanita itu andaikan dia tidak
melihat tanda (dari Tuhannya. Demikianlah,
agar kami memalingkan dari padanya
kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya
63
Ali Akbar, Bimbingan Seks untuk Remaja, Cet, VIII, (Jakarta: Pustaka
Antara, 1993), h.52
38
64
Q.S Yusuf (12): 23-24.
65
Prof. Dr. Hamka, Tafsir Al-Azhar Juzu XII, (Jakarta: PT Pustaka Panjimas,
1984), h. 208-209.
39
66
Muhammad bin Abdillah Ad-Duwaisy, Kiat Mengendalikan Syahwat,
(Bekasi: PT Wacana Lazuardi Amanah, 1994), h. 14.
67
Q.S An-Nur (24):30.
40
68
Asyhari Abd. Gafar, Pandangan Islam Tentang Zina dan Perkawinan
Sesudah Hamil, (Jakarta: Andes Utama, 1993), h. 117.
41
69
Muhammad Quthub, Jahiliyah Abad Dua Puluh Satu, (Bandung: Mizan,
1993), h. 226.
42
2. Faktor Keluarga
Orang tua yakni ibu dan bapak memiliki
peranan yang sangat penting dalam membina dan
mengembangkan potensi-potensi yang ada pada
diri setiap anak–anaknya, sebelum anak-anak
melanjutkan kejenjang pendidikan formal. “Di
70
Awad Manshur, Televisi: Manfaat dan Mudarat. (Jakarta: Fika Hati aneka,
1993), h. 43.
71
Awad Manshur, Televisi: Manfaat dan Mudarat. (Jakarta: Fika Hati aneka,
1993), h. 43.
43
72
Sudarsono. Kenakalan Remaja Cet. II, (Jakarta: PT. Rineka Cipta 1991). h.
125.
73
Sudarsono. Kenakalan Remaja Cet. II, (Jakarta: PT. Rineka Cipta 1991). h.
127.
44
74
Nadirah Siti, Peranan Pendidikan dalam Menghindari Pergaulan Bebas
Anak Usia Remaja, (Jakarta: Musawa, 2017), h. 315-318.
75
Aisyah, “Dampak Negatif Pergaulan Bebas terhadap Generasi Muda
Menurut Tinjauan Pendidikan Islam”, Skripsi S1 Program Pendidikan Islam,
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alaudin Makassar, Makasar, 2013, h.
26-27
45
76
Burhanudin Latief, Sekitar Penyakit Menular Seksual, (Pedoman Rakyat No.
27. 1996), h. 3.
46
2) Terhadap Masyarakat
Fathi Yakin mengatakan dampak negatif yang
ditimbulkan oleh pergaulan bebas bagi
masyarakat, ada empat yaitu:78
a) “Seks dapat merongrong kekayaan
rakyat.
Keserakahan seks dan keonaran dalam
suatu masyarakat, secara spontan
dibarengi oleh tersebarnya kemewahan,
77
Fatthi Yakin, Islam dan Seks, (Jakarta: Cv. Firdaus, 1991), h. 46-47.
78
Fatthi Yakin, Islam dan Seks, (Jakarta: Cv. Firdaus, 1991), h. 69-72.
47
َو ِّم ۡن َءا َٰ َي ِّت ِّهۦٓ أ َ ۡن َخلَقَ لَ ُكم ِّم ۡن أَنفُ ِّس ُك ۡم أ َ ۡز َٰ َو ٗجا ِّلت َۡس ُكنُ ٓواْ إِّلَ ۡي َها َو َجعَ َل
َب ۡي َن ُكم َّم َو َّد ٗة
81
٢١ َت ِّلقَ ۡو ٖم َيتَفَ َّك ُرون ٖ َو َر ۡح َم َۚة ِّإ َّن فِّي َٰذَلِّكَ َۡلٓ َٰ َي
79
Aisyah, “Dampak Negatif Pergaulan Bebas terhadap Genegrasi Muda
Menurut Tinjuauan Pendidikan Islam”, Skripsi S1 pada Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN Alaudin Makassar, Makassar. 2013, h. 51.
80
Aisyah, “Dampak Negatif Pergaulan Bebas terhadap Genegrasi Muda
Menurut Tinjuauan Pendidikan Islam”, Skripsi S1 pada Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN Alaudin Makassar, Makassar. 2013, h. 51.
81
Q. S ar-Rum (30): 21.
49
82
Q. S ar-Rum (30): 21.
83
Abdullah Yusuf Ali, Tafsir Yusuf Ali, Terj. Ali Audah, (Bogor: Pustaka
Litera AntasNusa, 2009), h. 1024.
50
ِّط َرة َ ير ٱ ۡل ُمقَن ِّ سا ٓ ِّء َوٱ ۡل َبنِّينَ َوٱ ۡلقَ َٰ َن ِّط
َ ت ِّمنَ ٱ ِّلن ِّ ش َه َٰ َوَّ اس ُحبُّ ٱل ِّ ُز ِّينَ ِّلل َّن
ِّ ِّمنَ ٱلذَّ َه
ب
ث َٰذَلِّكَ َم َٰتَ ُع ٱ ۡل َح َي َٰوةِّ ٱلد ُّۡن َي ٰۖٓاِّ س َّو َم ِّة َوٱ ۡۡل َ ۡن َٰ َع ِّم َوٱ ۡل َح ۡرَ ض ِّة َوٱ ۡلخ َۡي ِّل ٱ ۡل ُم َّ َوٱ ۡل ِّف
َوٱ َّللُ ِّعن َدهُۥ
85
١٤ ب ِّ ُح ۡس ُن ٱ ۡل َما
84
Aisyah, “Dampak Negatif Pergaulan Bebas terhadap Genegrasi Muda
Menurut Tinjuauan Pendidikan Islam”, Skripsi S1 pada Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN Alaudin Makassar, Makassar. 2013, h. 52.
85
Q.S Ali Imran (3): 14.
86
Q.S Ali Imran (3): 14.
87
Abdullah Yusuf Ali, Tafsir Yusuf Ali, Terj. Ali Audah, (Bogor: Pustaka
Litera AntasNusa, 2009), h. 132.
51
89
Aisyah, “Dampak Negatif Pergaulan Bebas terhadap Genegrasi Muda
Menurut Tinjuauan Pendidikan Islam”, Skripsi S1 pada Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN Alaudin Makassar, Makassar. 2013, h. 52.
90
Q.S Al- Isra:, (17): 32.
91
Q.S Al- Isra:, (17): 32.
53
92
Kementrian Agama RI, Al-Qur’an & Tafsir (Edisi yang Disempurnakan)
Jilid 5, (Jakarta: Widya Cahaya, 2011), h. 472-473.
93
Fathi Yakin, Islam dan Seks, Cet. III, (Jakarta: Cv. Firdaus, 1991), h. 75.
94
Q.S An-Nur (24): 2.
95
Q.S An-Nur (24): 2.
54
7. Remaja
a. Pengertian
“Masa remaja merupakan masa peralihan dari
masa anak-anak ke masa dewasa, meliputi semua
perkembangan yang dialami sebagai persiapan
memasuki masa dewasa.”97
Masa remaja merupakan masa pertumbuhan fisik,
intelektual, psikologis, dan sosial yang biasanya
96
Abdullah Yusuf Ali, Tafsir Yusuf Ali, Terj. Ali Audah, (Bogor: Pustaka
Litera AntarNusa, 2009), h. 873.
97
Singgih D. Gunarsa dan Yulia Singgih D. Gunarsa, Psikologi Perkembangan
Anak dan Remaja, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1995), h. 249.
55
98
Sukarelawati, Komunikasi Interpersonal Membentuk sikap Remaja, (Bogor:
IPB Pers, 2019), h. 1.
99
Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h.739.
100
Sarwono Sarlito W, Psikologi Remaja, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2004), h. 9.
56
101
Abu Ahmadi, Psikologi Perkembangan, (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), h.
85.
102
Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2000), h. 72.
57
B. KERANGKA PEMIKIRAN
Kerangka Pemikiran
penerapan
Efek Efek
Efek Afektif
Kognitif Behavioral
efek
simpulan
C. HIPOTESIS
Hipotesis adalah “dugaan sementara yang dapat benar
atau salah, yang akan dibuktikan berdasarkan data dari hasil
penelitian.”103 Hipotesis dalam penelitian ini yaitu hipotesis
asosiatif yakni pernyataan yang menunjukkan dugaan tentang
hubungan antara dua variabel atau lebih.104
Di dalam hipotesis terdapat dua kemungkinan yang
bernilai benar dan hipotesis yang bernilai salah, sehingga
hipotesis satu dengan hipotesis lainnya saling berlawanan.
Kedua hipotesis tersebut yaitu:105
1. Hipotesis kerja (Ha) : hipotesis alternative/kerja
2. Hipotesis nol (H0) : hipotesis nol/ statistic
Hipotesi dalam penelitian ini yaitu:
Ho: Menunjukkan tidak ada pengaruh film Dua Garis Biru
(Efek Kognitif, Afektif, dan Behavioral) terhadap kesadaran
remaja akan akibat dari pergaulan bebas.
Ha: Menunjukkan bahwa ada pengaruh film Dua Garis Biru
(Efek Kognitif, Afektif, dan Behavioral) terhadap kesadaran
remaja akan akibat dari pergaulan bebas.
103
Arikunto S, Prosedur Penelitian Suatu Praktik, (Jakarta: PT Rineka Cipta,
2006), h. 76.
104
Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2009), h. 89.
105
Lolang Enos, Hipotesis Nol dan Hipotesis Alternatif, Jurnal KIP, Vol. III,
No. 3, November 2014- Februari 2015, h. 685-686.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Paradigma Penelitian
Pola hubungan antara variabel yang akan diteliti disebut
paradigma penelitian. Landasan dalam sebuah penelitian
kuantitatif atau positivistik merupakan pengasumsian
mengenai gejala yang dapat diklasifikasikan dan hubungan
gejala bersifat klausal (sebab-akibat), sehingga dapat
melakukan penelitian dengan memfokuskan beberapa
variabel saja. 1
Bisa dikatakan bahwa paradigma penelitian ini diartikan
sebagai pola pikir yang menunjukkan hubungan antara
variabel yang akan diteliti sekaligus mencerminkan jenis
serta jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui
penelitian teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis,
jenis, dan jumlah hipotesis, dan teknik analisis statistik yang
akan digunakan.2
Penulis menggunakan paradigma fungsionalis atau
positivist. Tradisi positivisme melahirkan pendekatan-
pendekatan paradigma kuantitatif dalam penelitian sosial di
mana objek penelitian dilihat memiliki keberaturan yang
naturalistik, empiris, dan behavioristik, dimana semua objek
penelitian harus dapat direduksi menjadi fakta yang dapat
1
Sirilus Sersan, Metodologi Penelitian Ekonomi dan Sosial, (Yogyakarta:
Deepublish, 2020), h. 74.
2
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung:
Alfabeta, 2014), h. 42.
59
60
C. Metode Penelitian
Metode yang digunakan adalah survey, yaitu penelitian
dengan menggunakan kuisioner sebagai instrument
pengumpulan datanya. Tujuannya adalah “untuk memperoleh
3
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif Komunikasi, Ekonomi,
dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial lainnya, (Jakarta: Kencana
Prenadamedia Group, 2005), h. 40.
4
Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Malang: Kencana
Prenada Media Group, 2012), hal. 55
61
D. Objek Penelitian
Objek penelitian adalah sesuatu yang akan diteliti.7 Objek
dalam penelitian ini adalah siswa siswi SMA
Muhammadiyah 25 Pamulang angkatan 2021.
5
Rachmat Kriyanto, Teknik Praktis Komunikasi, (Malang: Kencana Prenada
Media Group, 2012), h. 59-60.
6
Ismail Nurdin, Sri Hartini, Metodologi Penelitian Sosial, (Surabaya: Media
Sahabat Cendikia, 2019), h. 65-66.
7
Muchlis Anshori dan Sri Liswati, Metodologi Penelitian Kuantitatif,
(Surabaya: Airlangga University Press, 2017), h. 115.
62
8
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif Komunikasi, Ekonomi,
dan Kebijakan Publik serta Ilmu-Ilmu Sosial lainnya, (Jakarta: Kencana
Prenadamedia Group, 2005), h. 132.
9
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif Komunikasi, Ekonomi,
dan Kebijakan Publik serta Ilmu-Ilmu Sosial lainnya, (Jakarta: Kencana
Prenadamedia Group, 2005), h. 132.
10
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif Komunikasi, Ekonomi,
dan Kebijakan Publik serta Ilmu-Ilmu Sosial lainnya, (Jakarta: Kencana
Prenadamedia Group, 2005), h. 70.
63
11
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung:
Alfabeta, 2011), h. 80.
12
Data SMAM 25 Pamulang. Data Referensi Kemendikbud
https://referensi.data.kemdikbud.go.id/tabs.php?npsn=20603316 diakses pada
10 Maret 2021 pukul 15:20.
13
Sejarah SMAM 25 Pamulang. SMAM 25 Pamulang Official Website.
https://smam25pamulang.sch.id/#. diakses pada 10 Maret 2021 pukul 15:25.
65
14
Sejarah SMAM 25 Pamulang. SMAM 25 Pamulang Official Website.
https://smam25pamulang.sch.id/#. diakses pada 10 Maret 2021 pukul 15:25.
66
15
Sejarah SMAM 25 Pamulang. SMAM 25 Pamulang Official Website.
https://smam25pamulang.sch.id/#. diakses pada 10 Maret 2021 pukul 15:25.
16
Sejarah SMAM 25 Pamulang. SMAM 25 Pamulang Official Website.
https://smam25pamulang.sch.id/#. diakses pada 10 Maret 2021 pukul 15:25.
17
Sejarah SMAM 25 Pamulang. SMAM 25 Pamulang Official Website.
https://smam25pamulang.sch.id/#. diakses pada 10 Maret 2021 pukul 15:25.
67
X IPA 46 20 66
X IPS 55 41 96
18
Visi dan Misi SMAM 25 Pamulang. SMAM 25 Pamulang Official Website.
https://smam25pamulang.sch.id/# diakses pada 10 Maret 2021 pukul 15:30
68
TOTAL 162
XI IPA 52 47 99
XI IPS 52 47 99
TOTAL 198
XII IPA 27 40 67
XII IPS 54 45 99
TOTAL 166
JUMLAH SELURUH SISWA 526
Tabel 3. 1 Jumlah Siswa19
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar,
dan penelitian tidak mungkin mempelajari semua yang
ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana,
tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan
sampel dari populasi itu. Untuk itu sampel yang diambil
dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili). 20
Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan
adalah non probability sampling, yang artinya “teknik
pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau
kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota
populasi untuk dipilih menjadi sampel.” Dengan teknik
purpose sampling karena responden yang akan dijadikan
19
Tata Usaha SMA Muhammadiyah 25 Pamulang.
20
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung:
Alfabeta, 2012), h. 168.
69
21
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2012), h. 85.
22
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif: komunikasi, ekonomi,
dan kebijakan publik, serta ilmu-ilmu sosial lainnya, (Jakarta: Prnada Media
Grup, 2005), h. 115.
70
H. Sumber Data
a. Sumber Data Primer
Data yang langsung diperoleh dari sumber data
pertama di lokasi penelitian atau objek penelitian.
Data berupa hasil kuesioner yang diberikan pada
responden di lapangan.23
b. Sumber Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari
sumber data yang kedua dari data yang kita
butuhkan. Data sekunder biasa didapatkan dari
pengembangan aplikasi, lembaga rating, forum
diskusi politik, komunikasi politik dan
sebagainya.24
23
H. Ardial, Paradigma dan Metode Penelitian Komunikasi, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2015), h. 359.
24
H. Ardial, Paradigma dan Metode Penelitian Komunikasi, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2015), h. 360.
71
I. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah “suatu alat yang dapat
digunakan untuk memperoleh, mengolah, dan
mengintreprestasikan informasi yang diperoleh dari
responden.”25 Dalam penelitian ini instrumen yang
digunakan untuk mencari data yang akurat dengan
menggunakan Skala. Skala yang digunakan dalam penelitian
ini adalah skala Likert, yaitu “skala untuk mengukur sikap,
pendapat, opini persepsi seseorang yang berkaitan dengan
masalah-masalah sosial.”26 Berikut skala Likert yang
digunakan pada penelitian ini:
Skala Skor
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Ragu- Ragu (R) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Tabel 3. 2 Skala Likert
25
Siregar & Sofyan, Metode Penelitian Kuantitatif dilengkapi dengan
Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS, (Jakarta: Kencana, 2017), h. 46.
26
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung:
Alfabeta, 2017), h. 93.
72
membantu
khalayak
mendapatkan
informasi
3. Media massa
memengaruhi
pembentukan
citra khalayak.
Afektif 4. Memengaruhi 2 butir
emosi penonton
5. Menimbulkan
perasaan
emosional
Konatif/ 6. Menimbulkan 6 butir
Behavioral perubahan sikap
khalayak
7. Mengubah
khalayak menjadi
lebih baik/ buruk.
Kesadaran Faktor 1. Motivasi dari 4 butir
remaja akan Internal dalam diri
akibat individu untuk
pergaulan berubah
bebas (Y) 2. Tanggapan
positif/ negatif
dari individu
73
27
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif Komunikasi, Ekonomi,
dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial lainnya, (Jakarta: Kencana
Prenadamedia Group, 2005), h. 133.
74
28
Asep Saipul Hamdi dan E. Bahrudin, Metode Penelitian Kuantitatif Aplikasi
dalam Pendidikan, (Yogyakarta: Deepublish, 2014), h. 54.
29
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif Komunikasi, Ekonomi,
dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial lainnya, (Jakarta: Kencana
Prenadamedia Group, 2005), h. 174-178.
75
3. Pengodean
Setelah tahap editing selesai dilakukan, kegiatan
berikutnya adalah mengklasifikasi data-data tersebut
melalui tahapan koding. Maksudnya adalah data yang
telah diteliti tersebut diberi indentitas sehingga
memiliki arti tertentu pada saat dianalisis. Pengodean
ini menggunakan dua cara, yaitu; pengodean
frekuensi, yang digunakan apabila jawaban pada poin
tertentu memiliki bobot atau arti tertentu. Pengodean
lambang, digunakan pada poin yang tidak memiliki
bobot tertentu.
4. Tabulasi (Proses Pembeberan)
Tabulasi adalah bagian akhir dari pengolahan data.
Maksud tabulasi adalah memasukkan data pada tabel-
tabel tertentu dan mengatur angka-angka serta
menghitungnya. Ada beberapa jenis tabel yang bisa
dipakai dalam penlitian sosial, yaitu tabel data dan
tabel kerja. Tabel data adalah tabel yang dipakai untuk
mendeskripsikan data sehingga memudahkan peneliti
untuk memahami struktur dari sebuah data.
Sedangkan tabel kerja adalah tabel yang dipakai untuk
menganalisis data yang tertuang dalam tabel data.
Keterangan:
R : koefisien korelasi
X : skor item
Y : skor total
n : banyak subjek
Angket dinyatakan valid apabila t. hitung lebih besar
dari t. tabel. Dan sebaliknya jika t.hitung lebih kecil
daripada t.tabel maka instrument penelitian dinyatajan
tidak valid.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah yang dapat menunjukkan sejauh
mana alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan.32
Pada uji instrument ini peneliti menggunakan reliability
30
Syofian Siregar, Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif dilengkapi
dengan Penghitungan Manual dan Aplikasi SPSS versi 17, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2013), h. 75.
31
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendidikan Praktik,
(Jakarta: Rineka Cipta, 2002), h. 144.
32
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung:
Alfabeta, 2018), h.1 93.
77
Keterangan:
ri : reliabilitas instrument
k : banyaknya pertanyaan
∑𝑆𝑡2 : jumlah varian butir
𝑆𝑡2 : varian total
Tingkat reliabilitas berdasarkan nilai Alpha adalah
sebagai berikut:33
Alpha Tingkat Reliabilitas
0,0-0,20 Kurang Reliable
>0,20-0,40 Agak Reliable
>0,40-0,60 Cukup Reliable
>0,60-0,80 Reliable
>0,80-1,00 Sangat Reliable
33
Hardius Usman dan Nurdin Sobari, Aplikasi Teknik Multivariate untuk Riset
Pemasaran, (Jakarta: Rajawali Perss, 2013), h. 36-37.
78
Keterangan:
Y = Variabel dependen
a = Harga Y ketika X = 0 (harga konstan)
b = Koefisien regresi
X = Variabel independent
Kemudian untuk mengetahui kuat atau lemahnya
hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen
34
Sofyan Siregar, Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif dilengkapi
dengan Penghitungan Manual dan Aplikasi SPSS versi 17, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2013), h. 284.
35
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung:
Alfabeta, 2010), h. 231.
79
Keterangan:
rxy = koefisien korelasi
X = Variabel Independen
Y = Variabel Dependen
Kd = r2 x 100%
Keterangan:
Kd = Koefisien Determinasi
r = Koefisien korelasi
36
Sofyan Siregar, Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif dilengkapi
dengan Penghitungan Manual dan Aplikasi SPSS versi 17, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2013), h. 252.
37
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung:
Alfabeta, 2010), h. 231.
BAB IV
80
81
1. Uji Validitas
Uji validitas pada penelitian ini menggunakan MS.
Excel. Uji validitas digunakan untuk memastikan
seberapa baik instrument untuk mengukur variabel
penelitian. Suatu instrument dinyatakan valid adalah
jika rhitung > rtabel. Peneliti menggunakan taraf
signifikasi 5% dengan jumlah sampel 62 orang,
sehingga diperoleh rtabel sebesar 0,250.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabelitas dilakukan untuk mengetahui
apakah suatu instrumen konsisten dalam mengukur
84
3. Deskripsi Variabel
a. Deskripsi Variabel X
N
Pertanyaan SS S R TS STS TOTAL
o
Efek Afektif
Saya merasa takut terjerumus
8 dalam pergaulan bebas setelah 19 28 7 6 2 242
menonton film Dau Garis Biru
Adegan munculnya Asri Welas
sebagai ibu-ibu hamil yang lucu
9 6 32 19 4 1 224
dan banyak bicara membuat saya
ikut tertawa
Saya ikut larut merasakan
kesedihan dalam adegan
keluarga Dara dan Bima
10 12 33 8 7 2 232
menangis saat mengetahui
bahwa Dara harus kehilangan
rahimnya
Tabel 4. 10 Efek Afektif dalam Variabel X
Dari tabel efek afektif atau perasaan di atas
dapat dilihat bahwa pernyataan yang mendapat
skor paling tinggi adalah “Saya merasa takut
terjerumus dalam pergaulan bebas setelah
menonton film Dau Garis Biru” dengan jumlah
responden setuju sebanyak 47 orang, 7 orang
memilih netral dan 8 orang yang tidak setuju. Hal
ini menunjukkan bahwa film Dua Garis Biru
memberi efek rasa takut kepada siswa kelas XII
91
3) Efek Behavioral
b. Deskripsi Variabel Y
1) Faktor Internal
No Pertanyaan SS S R TS STS TOTAL
Faktor Internal
Rasa penasaran yang tinggi
16 membuat saya ingin mencoba hal 3 3 16 27 13 142
yang belum pernah saya lakukan
Kurangnya kasih sayang
17 menjerumuskan saya kedalam 4 17 19 9 13 176
pergaulan bebas
Kurangnya kasih sayang membuat
18 0 27 24 11 0 202
saya berhati-hati dalam bergaul
Lemahnya iman membuat saya
19 terjerumus kedalam pergaulan 12 21 13 12 4 211
bebas
Tabel 4. 15 Faktor Internal dalam Variabel Y
Pada tabel faktor internal di atas dapat
dilihat bahwa pernyataan dengan skor paling
tinggi adalah “Lemahnya iman membuat saya
terjerumus kedalam pergaulan bebas” dengan
jumlah responden setuju sebanyak 33, netral 13
orang, dan tidak setuju sebanyak 16 orang,
jumlah skor total 211. Hal tersebut
menunjukkan bahwa rendahnya tingkat
keimanan menjadi penyebab seseorang
terjerumus ke dalam pergaulan bebas.
98
2) Faktor Eksternal
5−1
Interval ( ) =1
4
2. PEMBAHASAN
Penelitian yang berjudul “Pengaruh Film Dua Garis Biru
(Efek Kognitif, Afektif, dan Behavioral) Terhadap Kesadaran
Remaja akan Akibat Pergaulan Bebas,” bertujuan untuk
mengetahui kesadaran remaja (siswa kelas XII SMA M 25
Pamulang) terhadap pengaruh film Dua Garis Biru. Penelitian
101
2) Koefisien Korelasi
Uji korelasi bertujuan untuk mengetahui tingkat
keeratan hubungan antar variabel X (film Dua Garis Biru
(efek kognitif, afektif, dan behavioral)) dengan variabel Y
(kesadaran remaja akan akibat pergaulan bebas). Berikut
hasil perhitungan koefisien korelasi menggunakan
Software SPSS 25 for Windows.
1
Sugiono, Statistika untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2009), h. 90.
106
3) Koefisien Determinasi
Uji koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui
seberapa besar variabel x dapat menjelaskan variabel Y.
berikut hasil perhitungan koefisien determinasi
menggunakan Software SPSS 25 for Windows.
5) Uji F
Tabel 4. 23 Uji F
B. Saran
Berdasarkan temuan, hasil dan kesimpulan penelitian,
maka peneliti ingin mengemukakan saran sebagai berikut:
110
111
112
113
SKRIPSI/JURNAL
Aisyah. “Dampak Negatif Pergaulan Bebas Terhadap Generasi
Muda Menurut Tinjauan Pendidikan Islam.” Makasar,
2013.
Budhi, Revi Aditiawan Setia. "Pengaruh Menonton Film Dua
Garis Biru terhadap Sikap Siswa/i Kelas XII Jurusan IPS
118
INTERNET
n.d. https://www.viva.co.id/showbiz/film/1189204-dignitate-film-
remaja-yang-bakal-jadi-saingan-dilan?medium=autonext,
(accessed Januari 13, 2020).
Lidwina, Andrea. 2019.
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2020/01/03/10
-film-indonesia-paling-laris-sepanjang-2019, (accessed
Januari 10, 2020).
Sinau. n.d. https://sinau.info/pengertian-media-komunikasi/
(accessed Januari 06, 2020).
119
120
121
122
123
124
Instrumen Penelitian
A. Petunjuk Pengisian
Berilah tanda centang (√) pada kolom jawaban yang
anda anggap paling sesuai dengan ketentuan sebagai
berikut:
1) SS : Sangat Setuju = Skor 5
2) S : Setuju = Skor 4
3) R : Ragu-Ragu = Skor 3
4) TS : Tidak Setuju = Skor 2
5) STS : Sangat Tidak Setuju = Skor 1
B. Identitas Responden
1. Nama Responden :
2. Apakah Anda pernah menonton film Dua Garis
Biru?
a. ( ) Ya
b. ( ) Tidak
3. Jenis kelamin?
a. ( ) Laki-laki
b. ( ) Perempuan
4. Jurusan?
a. ( ) IPA
b. ( ) IPS
5. Umur :
125
No Pertanyaan SS S R TS STS
Efek Kognitif
Saya mendapatkan informasi tentang akibat
1 dari pergaulan bebas dari film Dua Garis
Biru
Saya mengetahui bagaimana pergaulan
2 bebas menghancurkan hidup seseorang dari
film Dua Garis biru
Saya mengetahui bagaimana dampak
3
pergaulan bebas terhadap kesehatan
Saya mengetahui bagaimana resiko hamil
4 di usia dini dari menonton film Dua garis
Biru
Saya tidak memperoleh informasi
5
tambahan dari film Dua Garis Biru
Saya mengetahui batasan dalam bergaul
6
setelah menonton film Dua Garis Biru
Film Dua garis Biru mamberitahu khalayak
bahwa pergaulan kelewat batas seperti
7
yang sering terjadi saat ini ternyata
menghasilkan dampak yang buruk
Efek Afektif
126
No Pertanyaan SS S R TS STS
Faktor Internal
Rasa penasaran yang tinggi membuat saya
17 ingin mencoba hal yang belum pernah
saya lakukan
Kurangnya kasih sayang menjerumuskan
18
saya kedalam pergaulan bebas
Kurangnya kasih sayang membuat saya
19
berhati-hati dalam bergaul
Lemahnya iman membuat saya terjerumus
20
kedalam pergaulan bebas
Faktor Eksternal
Pergaulan bebas dapat terjadi karena
21
pengaruh lingkungan